Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebagai bukti semakin majunya teknologi dan cara manusia berkomunikasi


adalah dengan munculnya media sosial sebagai salah satu media berkomunikasi
dan mengekspresikan diri. Media sosial merupakan implikasi dan pemanfaatan
dari media baru. Masyarakat modern dapat menggunakan media seperti
handphone, tablet, komputer atau laptop untuk dapat mengakses media sosial.
Hampir seluruh aspek kegiatan manusia selalu memiliki hubungan dengan
penggunaan media sosial, tidak sedikit pula yang bergantung pada media sosial
untuk kebutuhan sehari-hari mereka. Digital natives menggunakan media sosial
sebagai tempat untuk mengekspresikan dirinya, membentuk komunitas,
melakukan networking, dan berpartisipasi dalam sebuah kegiatan dengan melalui
media sosial. Digital natives, yaitu mereka yang lahir antara tahun1980-2000.
Asumsinya adalah bahwa digital natives yang lahir pada tahun tersebut telah
mengikuti perkembangan teknologi komunikasi. Mereka pernah merasakan hidup
di era komunikasi analog seperti surat dan era komunikasi digital media baru. Telah
banyak pula situs internet yang menawarkan kemudahan bagi kita untuk
berkomunkasi dengan sesama, salah satunya adala whatsapp. Whatsapp adalah
situs media sosial yang merupakan aplikasi pengirim pesan instan hanya dengan
internet. Tidak hanya mengirim pesan, whatsapp juga dilengkapi dengan adanya
fitur telepon gratis dan video call gratis. Karena kemudahan yang ditawarkan,
semakin banyak pula pengguna aplikasi ini baik dari kalangan muda hingga tua.

Sesuai survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada


tahun 2012, 63 juta masyarakat Indonesia terhubung dengan internet. Sebanyak
95 persen aktivitas populasi itu saat mengakses dunia maya adalah membuka
media sosial. Jika dilihat dari date tersebut dapat dikatakan bahwa masyarakat
Indonesia berhubungan akrab dengan media sosial, tiada hari tanpa mengakses
media sosial, media sosial seolah menjadi candu bagi sebagian masyarakat. Era
media baru ini menjadikan media sosial sebagai primadona utama untuk menjalin
hubungan sosial di dunia maya. Sebagai generasi yang fasih menggunakan

1
teknologi, digital natives memanfaatkan media sosial, contohnya whatsapp,
sebagai sebuah media komunikasi saat kebutuhan sosial dipisahkan oleh letak
geografis. Penggunaan media sosial whatsapp tadi akan secara terus menerus
membentuk sebuah kebiasaan yang pada akhirnya menjadi budaya dalam
berkomunikasi. Fenomena ini tentu akan mengakibatkan pergeseran budaya
komunikasi dari yang konvensional ke arah yang lebih modern,

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Apa itu Komunikasi Antar Budaya?

1.2.2. Apa saja Komunikasi yang tejadi melalui media Melalui Media?

1.2.3. Apa itu Teori Medium?

1.2.4. Apa itu Digital Natives?

1.2.5. Apa itu Media Baru?

1.2.6. Apa Contoh Pergeseran Komunikasi Antar Budaya?

1.3. Tujuan

1.3.1. Untuk mengetahui Apa itu Komunikasi Antar Budaya

1.3.2. Untuk Mengetahui Apa saja Komunikasi yang tejadi melalui media
Melalui Media?

1.3.3. Untuk Mengetahui Apa itu Teori Medium

1.3.4. Untuk Mengetahui Apa itu Digital Natives

1.3.5. Untuk Mengetahui Apa itu Media Baru

1.3.6. Untuk Mengetahui Pergeseran Komunikasi Antar Budaya

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Komunikasi antar Budaya

Budaya dan komunikasi memiliki hubungan timbal balik. Budaya


mempengaruhi komunikasi dan sebaliknya komunikasi mempengaruhi budaya.
Karena itulah menjelaskan keterkaitan kedua unsur ini menjadi sedikit rumit.
Melalui budaya dapat mempengaruhi proses dimana seseorang mempersepsi
suatu realitas. Semua komunitas dalam semua tempat selalu memanifestasikan
atau mewujudnyatakan apa yang menjadi pandangan mereka terhadap realitas
melalui budaya. Sebaliknya pula, komunikasi membantu kita dalam
mengkreasikan realitas budaya dari suatu komunitas.
Rich (1974), mengemukakan bahwa komunikasi antar budaya terjadi ketika
orang-orang yang berbeda kebudayaan dipertemukan. Sehingga, dapat ditarik
kesimpulan, bahwa komunikasi antar budaya ini merupakan komunikasi yang
terjadi ketika kedua orang atau lebih sedang proses berkomunikasi, untuk
mencapai pemahaman, maupun pengertian yang terjadi di antara khalayak yang
berbeda kebudayaan. Oleh karena itu, kegiatan inilah yang membawa
keselarasan dalam berkomunikasi.
Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh
sekelompok orang dari geneasi ke generasi. Akan tetapi, zaman terus berubah,
peradaban semakin berkembang dan teknologi semakin canggih. Hal ini
mengakibatkan terjadinya pergeseran komunikasi antar budaya. Komunikasi
antar budaya dapat bergeser pula karena dipengaruhi beberapa faktor yaitu;
Globalisasi, respon masyarakat yang menerima perubahan, modernisasi, dan
tentunya tentunya perkembangan teknologi dan media yang digunakan oleh
masyarakat dalam memperoleh informasi.

2.2. Komunikasi Melalui Media

Dengan adanya teknologi, tentu akan sangat membantu komunikasi yang kita
lakukan dalam jarak yang jauh. Kita dapat berkomunikasi dalam waktu yang

3
sama tanpa perlu mengkhawatirkan jarak geografis. Bahkan dalam kenyataannya,
teknologi dapat dikatakan menggantikan kehadiran dalam berkomunikasi.
Dengan berubahnya budaya berkomunikasi ini, tentu ada beberapa komunikasi
yang terjalin dalam suatu proses komunikasi tersebut. Diantaranya adalah ;

a) Komunikasi antar Pribadi

Komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan dari seseorang


dan diterima oleh orang lain dengan efek dan feedback yang langsung.
Komunikasi antarpribadi sering disebut juga komunikasi interpersonal,
adalah komunikasi yang berlangsung antara individu dengan individu
lainnya. Komunikasi antarpribadi sangat efektif dalam mengubah sikap atau
perilaku karena satu sama lainnya terlibat komunikasi yang tinggi. Beberapa
definisi para ahli beranggapan bahwa komunikasi antar pribadi berlangsung
secara tatap muka dan langsung, dimana komunikasi yang dilakukan harus
berhadapan fisik, namun seiring berjalannya waktu komunikasi antar pribadi
dapat dilakukan dengan memanfaatkan media teknologi komunikasi. Media
yang sering digunakan seperti telepon, internet, teleconference, dan lainnya.
Dengan demikian, komunikasi antar pribadi sudah mengalami pergeseran,
yang sebelumnya kita mengenal karakteristiknya adalah tanpa media
(nirmedia) saat ini terjadi evolusi menjadi bermedia.

b) Komunikasi Kelompok

Ada empat fungsi komunikasi kelompok menurut menurut Sendjaja


(2002: 3-8), yaitu berfungsi untuk hubungan sosial, pendidikan, pesuasi dan
menjadi wadah untuk pemecahan masalah. Komunikasi kelompok tentu
melibatkan lebih dari satu atau dua orang di dalamnya, karena itu setiap
individu dalam kelompok tersebut akan saling melakukan hubungan sosial
yang terus menerus dan saling berhubungan timbal balik. Setiap individu
akan bertukan pengetahuan dan tentunya akan menamabah ilmu
pengetahuan setiap anggota keompok. Kelompok dengan tujuan yang sama
tentu didalamnya akan terjadi proses persuasi dimana akan terjadi upaya
mempengaruhi anggota kelompok untuk melakukan atau tidak melakukan
seusatu serta komunikasi kelompok dapat menjadi wadah untuk mencari
pemecahan masalah atau solusi bersama.

4
c) Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi sedikit berbeda dengan komuikasi kelompok.


Organisasi didefinisikan sebagai “suatu kumpulan (atau sistem) individu
yang bersama-sama, melalui suatu hirarki pangkat dan pembagian kerja serta
berusaha mencapai tujuan tertentu . sangat penting untuk membedakan antara
komunikasi kelompok kecil dengan komunikasi organisasi. Komunikasi
organisasi mencakup komunikasi yang terjadi di dalam dan di antara
lingkungan yang besar dan luas. jenis komunikasi ini sangat bervariasi oleh
karenanya, organisasi terdiri atas kelompok yang diarahkan oleh tujuan akhir
yang sama.

d) Komunikasi non Verbal

Komunikasi non verbal melalui media sosial ini tentu sedikit berbeda
dengan komunikasi verbal. Tidak terdapat simbol-simbol seperti ekspresi
wajah atau nada bicara dalam proses berkomunikasi. Oleh karena itu, ada
inovasi untuk meciptakan emoticons atau stiker wajah yang dapat
menggantikan ekspresi wajah kita saat berbicara. Emoticons dan stiker ini
juga membantu dalam proses komunikasi non verbal menjadi lebih cepat
dan menarik.

2.3. Teori Medium

Media komunikasi adalah sebuah esensi dari masyarakat dan melalui hal itu
sejarah dibentuk oleh media yang dominan digunakan pada massanya. Pada
masyarakat yang memiliki budaya oral, mereka melakukan komunikasi dengan
cara berbicara secara langsung, kemudian informasi yang didapat melalui
pembicaraan tersebut dijadikan panduan untuk menjalani hidup. Sementara, pada era
media baru ini informasi cenderung dikomodifikasi menjadi sebuah bahan yang
dapat menghasilkan materi. Teori ini dikembangkan oleh Marshall McLuhan dan
Harold Adam Innis, yang Joshua Meyrowitz sebut sebagai teori ‘medium’.

5
Premis dasar dari teori ini mengatakan bahwa sebuah media harus ditinjau
sebagai sebuah alat untuk menciptakan setting sosial baru, sebuah setting yang
mempengaruhi struktur sosial masyarakat yang tidak dapat direduksi.

Teori medium dari McLuhan dan Innis (Littlejohn dan Foss, 2009 : 648)
mengemukakan hubungan antara indra manusia yang diperlukan untuk
menggunakan media dan struktur dari media itu sendiri. Media tersebut akan
menjadi perpanjangan indra manusia untuk membentuk dunianya. Dalam teori
medium penekanan tak ada dalam isi media, tetapi pada sifat dan struktur media
dan ini mengubah cara berpikir yang memiliki pengaruh sosial dan psikologi.
Penggunaan media sosial oleh digital natives telah membangun budaya
berkomunikasi. Budaya ini didasari oleh nilai-nilai yang dianut dalam diri digital
natives mengenai cara mereka bertindak dalam penggunaan media komunikasi.

2.4. Digital Natives

Dilihat dari tahun kelahirnnya, digital natives ini adalah mereka yang lahir di atas
tahun 1980. Namun, secara garis besar, digital natives adalah mereka yang tumbuh
ketika teknologi mulai berkembang. Dengan kata lain, mereka hidup di dalam
lingkungan yang telah didigitalisasi tidak ada lagi sistem analog. Mereka semua
memiliki akses untuk saling terhubung di teknologi digital. Dan mereka semua
memiliki keterampilan untuk menggunakan teknologi tersebut. Degan latr
belakang budaya yang berbeda, mereka belajar, bekerja, menulis, dan saling
berinteraksi satu sama lain dengan cara yang sangat berbeda dari cara orang
sebelumnya tumbuh, yaitu diolah dengan teknologi digital.

Fakta menarik lainnya dari digital natives adalah bahwa mereka mereka memiliki
pola berinterkasi yang berbeda dengan orangtuanya. Gasser dan Pal-frey (2008)
menambahkan bahwa:

1. Generasi ini berbeda. Mereka belajar, bekerja, menulis, dan berinteraksi dengan
orang lain melalui cara yang berbeda dengan generasi sebelumnya.
2. Mereka lebih memilih untuk membaca blog dibandingkan dengan surat kabar.
3. Mereka lebih memilih untuk bertemu orang lain secara online sebelum
bertemu seccara langsung.

6
4. Mereka mungkin tidak mengetahui bentuk kartu perpustakaan meskipun
memilikinya mereka mungkin tidak pernah menggunakannya.
5. Mereka mendapatkan musik secara online seringkali secara gratis dan illegal
daripada membelinya di toko musik.
6. Mereka lebih suka mengirimkan instant message (IM) daripada mengangkat
telepon dari teman untuk mengatur waktu pertemuan pada siang hari.
7. Mereka mengadopsi dan bermain dengan binatang peliharaan melalui They
Virtual Neopets online daripada bermain dengan hewan peliharaan
sesungguhnya.
8. Mayoritas aspek kehidupan mereka interaksi sosial, pertemanan, aktivitas
kemasyarakatan dimediasi oleh teknologi digital.

2.5. Media Baru

Era media baru ditandai dengan apa yang disebut konvergensi media. Secara
struktural media berarti integrasi dari tiga aspek, yakni telekomunikasi, data
komunikasi, dan komunikasi massa dalam satu medium. Di media baru,
khalayak memiliki otoritas dalam membangun teks serta memanfaatkan
medium. Media baru juga memberikan keleluasaan khalayak untuk
mentransformasikan dirinya untuk memanfaatkan khalayak lainnya. Dimana
komunikasi yang dilakukan pada media baru lebih interaktif.

Budaya siber beranjak dari fenomena yang muncul di ruang siber serta media
siber. Budaya pada dasarnya merupakan nilai-nilai yang muncul dari proses
interaksi antar individu, dalam konteks ini yaitu pengalaman individu dan atau
antar individu dalam menggunakan serta terkait dengan media. Nilai-nilai ini
diakui, baik secara langsung maupun tidak, seiring dengan waktu yang dilalui
dalam interaksi tersebut.

Karakteristik dunia virtual dapat menghasilkan efek dalam kehidupan ketika


berhubungan dengan cyberspace. Ruang siber bisa didekati dalam ‘culture’ dan
‘cultural artefact’. Sebagai suatu budaya, pada mulanya internet adalah model
komunikasi yang sederhana bila dibandingkan dengan model komunikasi secara
langsung atau face to face. Hal ini terjadi karena generasi internet digunakan

7
untuk pesan-pesan menggunakan teks atau simbol dalam bentuk tulisan atau
emotikon dan secara langsung dapat dipahami oleh kedua belah pihak.

Ini bermakna bahwa pada media baru khalayak tidak sekedar ditempatkan
sebagai objek yang menjadi sasaran dari pesan. Di era media interaktif, khalayak
dimungkinkan untuk melakukan umpan balik langsung dan bahkan khalayak di
era media interaktif bisa menjadi konsumen dan saat itu juga menjadi produsen
dari informasi. Namun dalam komunikasi termediasi komputer selalu saja ada
bahasa universal, misalnya penggunaan emoticons atau ekspresi diri di dunia
siber dalam percakapan atau komunikasi yang diekspresikan melalui teks, simbol
atau lambang, yang harus dipahami.

 Kelebihan New Media

1. Memudahkan pengguna internet untuk mengakses berbagai informasi mulai


dari artikel, e book, game, musik, video, dsb.

2. Memberikan kemudahan penggunanya untuk berinteraksi atau berkomunikasi


di media digital. Kita bisa mendapatkan referensi – referensi bacaan sesuai
dengan kebutuhan kita.

3. Memberikan banyak sekali pengetahuan yang dibutuhkan penggunanya.

4. Dalam E-commerce bukanya sebagai medium pemasaran saja melainkan


sebagai online – shop. Kelebihan yang lain adalah pada harga, harga akan
menjadi lebih murah karena ada pemotongan dari harga produksi seperti
distribusi.

 Kelemahan New Media

1. Minimnya filter terhadap konten – konten internet yang kurang begitu sesuai
dengan kebudayaan lokal atau Indonesia. Sebagai contoh adalah situs – situs
pornografi.

8
2. Cyber crime kejahatan internet marak terjadi di akhir – akhir ini bahwa cyber
crime merupakan tindakan kriminal yang dilakukan melalui teknologi
informasi, komputer, atau alat – alat elektronik lainnya.

3. Kredibilitas, munculnya banyak blog atau open source maka juga akan
menimbulkan banyak pertanyaan mengenai kredibilitas dari informasi yang
ditampilkan di internet. Setiap orang bisa menulis dan menyebarkankannya di
internet, di sisi lain seseorang juga sebagai konsuman dari literature lain.

2.5. Contoh Pergeseran Komunikasi Antar Budaya

Komunikasi antar Budaya terjadi bila 2 orang atau lebih berkomunikasi


untuk mencapai kesepahaman dengan latar belakang kebudayaan yang
berbeda-beda. Semakin berkembangnya zaman, peradaban pun akan
berkembang, teknologi semakin canggih dan akan semakin banyak pilihan
seseorang untuk mendapatkan informasi. Yang terjadi saat ini, informasi yang
didapatakan tidak lepas kaitannya dengan teknologi digital dan media baru.

Komunikasi pada masa analog dan digital, era media konvensional dan
media baru. Pergeseran ini ditandai dengan penggunaan media yang jauh
berbeda, dimana pada era sekarang hampir semua komunikasi berlangsung
di dalam teknologi media. Contoh yang paling terasa bagi kita saat ini
adalah berkomunikasi dengan orang lain, jarak geografis yang jauh sekarang
bukan lagi menjadi masalah dengan hadirnya fitur mengirim pesan seccara
online, yaitu WhatsApp.

WhatsApp akan mengonstruksi sebuah budaya pada generasi melek


teknologi. WhatsApp merupakan media baru yang masuk dalam kategori
media sosial, namun fungsi utama dalam WhatsApp yakni sebagai pengirim
pesan instan atau instant messanger. WhatsApp dapat digunakan sebagai
komunikasi yang bersifat personal yang menjadi sebuah sarana untuk
menjaga hubungan dengan orang lain serta sebagai sebuah sumber
informasi. Kepada mereka yang dekat secara emosional, digital natives
cenderung memilih media yang paling mendekati komunikasi tatap muka,
dan itu dapat terjadi di WhatsApp, dimana bagi mereka WhatsApp

9
merupakan sebuah media komunikasi yang dapat menggantikan komunikasi
langsung. Fitur chat, voice call atau video call.

Tidak hanya untuk komunikasi pribadi, WhatsApp juga menhadirkan


fitur komunikasi kelompok (Group Chat). Orang-orang dengan kebudayaan
yang berbeda dapat berkumpul untuk berkomunikasi dan mendapatkan
informasi. Melalui media yang ada, komunikasi dengan kelompok dapat
dipermudah dan dapat memperoleh kesepahaman melaui komunikasi dalam
. Jika dulunya memerlukan pertemuan secara fisik dan psikis, menjadi
pertemuan secara tidak nyata atau virtual. Tetapi tetap saja, jika berbicara
komunikasi kelompok atau organisasi, komunikais tatap muka tetap
diperlukan. Sedikit perbedaan komunikasi pada era media baru ini adalah
segala bentuk komunikasi dan informasi dapat dipermudah dengan adanya
media (termedia).

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh


sekelompok orang dari geneasi ke generasi. Akan tetapi, zaman terus berubah,
peradaban semakin berkembang dan teknologi semakin canggih. Hal ini
mengakibatkan terjadinya pergeseran komunikasi antar budaya. Komunikasi
antar budaya dapat bergeser pula karena dipengaruhi beberapa faktor yaitu;
Globalisasi, respon masyarakat yang menerima perubahan, modernisasi, dan
tentunya tentunya perkembangan teknologi dan media yang digunakan oleh
masyarakat dalam memperoleh informasi.
Sebagai bukti semakin majunya teknologi dan cara manusia berkomunikasi
adalah dengan munculnya media sosial sebagai salah satu media berkomunikasi
dan mengekspresikan diri. Media sosial WhatdApp, merupakan implikasi dan
pemanfaatan dari media baru. Masyarakat modern dapat menggunakan media
seperti handphone, tablet, komputer atau laptop untuk dapat mengakses

10
WhatsApp. Dengan kehadiranya ini, komunikasi antar budaya dapat dipermudah
dan lebih cepat serta tidak perlu khawatir akan jarak geografis yang jauh.
Dengan memasuki era media baru, segala bentuk komunikasi dan informasi
aklebih mudah dan melalui proses media atau termedia.

3.2. Saran

Komunikasi antar budaya pada era media baru ini semakin dipermudah
karena adanya kemajuan teknologi. Jika sebelumnya untuk dapat berkomunikasi
dengan orang lain harus melakukan tatap muka langsung, sekarang dapat
dipermudah dengan adanya media. Kehadiran WhatsApp diharapkan dapat
membantu setiap orang untuk berkomunikasi dengan baik dalam menyapaikan
informasi. Bagi Pengguna WhatsApp, diharapkan juga dapat menggunakan media
yang tersedia dengan baik dan tidak disalahgunakan manfaat dan kelebihannya.

11

Anda mungkin juga menyukai