BAB ll
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Media Komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) setiap saat, setiap waktu
bersamaan dengan ilmu pengetahuan selalu ada perkembangan yang baru kita
tidak pernah tahu bahwa saat ini, kita telah memasuki era dimana teknologi
informasi dan komunikasi telah banyak merubah perilaku di masyarakat tidak
hanya di level individu, komunitas, kelompok, maupun organisasi.
Tetapi sudah menjadi media komunikasi untuk penyampaian kesepakatan
bersama dalam memecahkan permasalahan. Teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) berkembang seiring dengan tingkat kebutuhan manusia, semakin modern
kehidupan manusia, maka semakin modern pula teknologi. Setiap teknologi
mempunyai pengaruh baik positif maupun negatif, demikian juga dengan TIK.
Berdampak positif karena dapat mendorong lahirnya berbagai inovasi baru
yang mempermudah hidup manusia. Sekaligus berdampak negatif karena TIK
memberikan dampak pada kehidupan sosial budaya salah satunya dimana norma-
norma yang berlaku dimasyarakat seringkali diabaikan. Baik dampak negatif yang
lebih jauh, TIK dapat mendorong terjadinya kerusakan moral.
TIK juga menjadikan masyarakat menjadi kurang peka terhadap
kehidupan sosial seperti mengurangi intensitas tatap muka yang terjadi dalam
organisasi ataupun sosial masyarakat. Kini manusia seakan tak lepas dari peran
teknologi komunikasi. (Trisnani, 2017).
Dalam proses komunikasi, media disebut juga sebagai saluran atau
pengantar pesan (Channel). Media atau disebut media komunikasi adalah alat
yang digunakan untuk memindahkan pesan dari komunikator kepada komunikan.
Setiap komunikator akan memerlukan media atau saluran sebagai alat perantara.
Oleh sebab itu, komunikator akan menentukan media yang tepat untuk digunakan
agar pesan dapat sampai kepada komunikan. (Jupendri, 2016).
Media komunikasi sangat berperan dalam kehidupan masyarakat. Proses
pengiriman informasi di zaman modern ini sangat canggih. Teknologi
komunikasi paling dicari untuk menyampaikan atau mengirimkan informasi
7
Universitas Muhammadiyah Riau
8
b) Informasi
Informasi menjadi hal yang penting dari media sosial karena dalam
media sosial terdapat aktifitas memproduksi konten hingga interaksi yang
berdasarkan informasi.
c) Arsip
Bagi pengguna media sosial arsip merupakan sebuah karakter yang
menjelaskan bahwa informasi telah tersimpan dan bisa diakses kapanpun
dan melalui perangkat apapun.
d) Interaksi
Karakter dasar dari media sosial adalah terbentuknya jaringan antar
pengguna. Fungsinya tidak sekedar memperluas hubungan pertemanan
maupun memperbanyak pengikut di internet. Bentuk sederhana yang
terjadi di media sosial dapat berupa memberi komentar dan lain
sebagaiannya.
e) Simulasi Sosial
Media sosial memiliki karakter sebagai media berlangsungnya
masyarakat di dunia virtual (maya). Ibarat sebuah Negara, media sosial
juga memiliki aturan dan etika bagi para penggunanya. Interaksi yang
terjadi di media sosial mampu menggambarkan realitas yang terjadi akan
tetapi interaksi yang terjadi adalah simulasi yang terkadang berbeda sama
sekali.
f) Konten oleh Pengguna
Karakteristik ini menunjukan bahwa konten dalam media sosial
sepenuhnya milik dan juga berdasarkan pengguna maupun pemilik akun.
Konten oleh pengguna ini menandakan bahwa di media sosial khalayak
tidak hanya memproduksi konten mereka sendiri melainkan juga
mengonsumsi konten yang diproduksi oleh pengguna lain.
g) Penyebaran
Penyebaran adalah karakter lain dari media sosial, tidak hanya
menghasilkan dan mengonsumsi konten tetapi juga aktif menyebarkan
sekaligus mengembangkan konten oleh penggunanya.
Media sosial adalah salah satu contoh dari sebuah media berbasis
online dengan memiliki banyak pengguna yang tersebar hingga ke seluruh
penjuru dunia. Media sosial umumnya dimanfaatkan untuk saling berbagi dan
berpartisipasi. Tak jarang, media sosial juga digunakan sebagai sarana untuk
melakukan interaksi sosial.
Hal ini dikarenakan kemudahan dalam mengakses sosial media yang
dapat dilakukan kapan pun dan dimana pun. Selain pernyataan diatas, berikut
adalah beberapa fungsi media sosial lainnya. (Tenia, 2017) :
a) Mencari Berita, Informasi dan Pengetahuan
Media sosial berisi jutaan berita, informasi dan juga pengetahuan
hingga kabar terkini yang malah penyebaran hal-hal tersebut lebih cepat
sampai kepada khalayak melalui media sosial dari pada media lainnya
seperti televisi.
b) Mendapatkan Hiburan
Kondisi seseorang atau perasaan seseorang tidak selamanya dalam
keadaan yang baik, yang ceria, yang tanpa tanpa ada masalah, setiap orang
tentu merasakan sedih, stress, hingga kejenuhan terhadap suatu hal. Salah
satu hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi segala perasaan yang
bersifat negarif tersebut adalah dengan mecari hiburan dengan bermain
media sosial.
c) Komunikasi Online
Mudahnya mengakses media sosial dimanfaat oleh para penggunanya
untuk bisa melakukan komunikasi secara online, seperti chating,
membagikan status, memberitahukan kabar hingga menyebarkan
undangan. Bahkan bagi pengguna yang sudah terbiasa, komunikasi secara
online dinilai lebih efektif dan efisien.
d) Menggerakan Masyarakat
Adanya permasalahan kompleks seperti dalam hal politik,
pemerintahan hingga suku, agama, ras dan budaya (SARA), mampu
mengundang banyak tanggapan dari khalayak. Salah satu upaya untuk
menanggapi berbagai masalah tersebut adalah dengan memberikan
kritikan, saran, celaan hingga pembelaan melalui media sosial.
e) Sarana Berbagi
Media sosial sering dijadikan sebagai sarana untuk berbagi informasi
yang bermanfaat bagi banyak orang, dari satu orang ke banyak orang
lainnya. Dengan membagikan informasi tersebut, maka diharapkan banyak
pihak yang mengetahui tentang informasi tersebut, baik dalam skala
nasional hingga internasional.
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya
bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog,
jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan Wiki
merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh
masyarakat di seluruh dunia.
Demikian, cepatnya orang bisa mengakes media sosial mengakibatkan
terjadinya fenomena besar terhdap arus informasi tidak hanya di negara-
negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga
mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam
menyebarkan berita-berita.
Melalui media sosial, seseorang dapat saling terhubung dengan setiap
orang yang tergabung dalam media sosial yang sama untuk berbagi inforrmasi
dan komunikasi. Media sosial memiliki sifat yang interaktif apabila di
bandingkan dengan bentuk media tradisional seperti radio, maupun televisi.
Melalui media sosial itulah kita dapat secara langsung berinteraksi dengan
orang lain. Baik melalui komentar dalam media sosial maupun dengan sekedar
memberikan like pada setiap postingan seseorang.
Dengan perkembangan teknologi saat ini, banyak hal yang dapat di
kerjakan dengan mudah. Salah satunya dalam hal berkomunikasi. Komunikasi
tersebut bisa terjadi dengan dua arah maupun satu arah. Teknologi mulai dari
radio hingga internet memungkinkan komunikasi yang sulit di lakukan
menjadi bisa di lakukan. Salah satunya dari sekian banyak temuan para ahli
yang fenomenal adalah media sosial maupun internet.
Adapun dampak positif media sosial menurut Zukria. (dalam Kairuni,
N. 2016) sebagai berikut:
juga merupakan salah satu media sosial yang dapat digunakan sebagai media
promosi suatu barang atau jasa. (Muham, N. Shara. 2019).
Instagram juga sering digunakan sebagai komunikasi pembelajaran
dimana fenomena baru yang ada di dalam penggunaan media sosial, karna
biasanya menggunakan cara komunikasi kelompok, komunikasi publik, ataupun
komunikasi interpersonal.
Instagram berasal dari pengertian dari keseluruhan fungsi aplikasi ini. kata
"Insta" berasal dari kata "Instan", seperti kamera polaroid yang pada masanya
lebih dikenal dengan sebutan "foto Instan". Instagram juga dapat menampilkan
foto - foto secara instan, seperti polaroid di dalam tampilannya.
Sedangkan untuk kata "Gram" berasal dari kata "Telegram" yang cara
kerjanya untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat. Sama
halnya dengan Instagram yang dapat mengunggah foto dengan menggunakan
jaringan internet, sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat diterima
dengan cepat. oleh karena itulah, Instagram merupakan gabungan dari kata Instan
dan Telegram.
Sistem pertemanan di Instagram menggunakan istilah Following dan
followers, yang artinya following berarti mengikuti pengguna, dan followers
berarti pengguna lain yang mengukuti akun. Setiap pengguna dapat berinteraksi
dengan cara memberikan komentar dan memberikan respon (Feedback) dengan
suka (Like) terhadap foto yang dibagikan. (Pawit M. Yusuf. 2010).
Pembelajaran (Instruksional) di lapangan seperti halnya seorang guru,
dosen, penceramah, penyuluh, penyaji makalah dalam seminar dan pemimbing
lapangan Komunikasi pembelajaran menekankan pada pola perencanaan dan
pelaksanaan secara operasional yang didukung oleh teori untuk kepentingan
keberhasilan efek perubahan perilaku pada pihak sasaran (Komunikan). Serta
memberikan perubahan-perubahan dalam kognisi, afeksi, dan konasi atau
psikomotor dikalangan masyarakat, khususnya yang sudah dikelompokkan ke
dalam ranah sasaran pada komunikasi pembelajaran yang sesuai dengan
taksonomi dari Bloom. (Sari, P. Meutia. 2017).
Kegiatan penjualan barang dan jasa pada era digital sekarang ini tidak
hanya dilakukan secara konvensional saja, namun juga dapat dilakukan melalui
teori yang dikemukakan oleh Bambang Dwi Atmoko, fitur Instagram ada Lux,
Filter, Tilt-shift, Hastag (#), Mentions, Follow, Share, Like dan Komentar.
Hastag(#) merupakan fitur ataupun konten dari Instagram yang
memudahkan untuk membubuhkan topik tertentu dalam bentuk tagar pada setiap
update-an dan utuk mengkategorikan foto dan video yang sama. Fitur ini penting
karena sangat memudahkan utuk menemukan foto ataupun video termasuk
tentang keislaman yang tersebar di Instagram dengan label tertentu.
Mentions merupakan fitur ataupun konten dari Instagram yang
memudahkan untuk memanggil dan menyapa pengguna lain untuk memberikan
informasi tertentu baik dari akun kita maupun dari akun lain, juga untuk
mempersingkat ketika kita ingin menyebut nama orang agar tidak terjadi
kesalahan ketika ingin mencamtumkan di caption ataupun saat menggunaknnya di
kolom komentar.
Follow merupakan fitur ataupun konten yang penting dari Instagram,
karena Instagram adalah salah satu media komunikasi, dikatakan komunikasi jika
ada interaksi antar pengguna lain di Instagram, untuk mendapatkan teman atau
pengguna lain tersebut menggunakan follow.
Like dan Komentar merupakan fitur ataupun konten dari Instagram yang
dari sini kita dapat mengetahui seberapa besar kualitas foto atupun video yang kita
bagikan tidak hanya dilihat dari kualitas gambarnya namun juga dari makna
ataupun penjelasan dari gambar tersebut yang dituangkan dalam caption.
Sedangkan, komentar memudahkan untuk menjaga tali silaturahmi dengan
komunikasi didalamnya, karena komentar tidak hanya kritik saran dan pujian
tetapi masukan sesuai konten apa yang akan kita bagikan.
2.4. Remaja
Istilah “Remaja” berasal dari bahasa latin “Adolescence” yang bearti
remaja. Jhon Piege (Hurlock, 1980) mengungkapkan, secara psikologis masa
remaja adalah usia saat individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia saat
anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang yang lebih tua melainkan berada
dalam tingkat yang sama.
Secara garis besar ada tiga macarn proses perluasan areal Perkotaan /
Kota (Urbansprawl) menurut Hadi Sabari Yunus, yaitu:
a) Perembetan Konsentris
Tipe pertama ini dikemukakan oleh Haevey Clark dengan Jenis
perembetan ini berlangsung paling lambat karena perembetan berjalan
perlahan-lahan terbatas pada semua bagian luar kenampakan fisik kota.
Proses perembetan ini menghasilkan bentuk kota yang relatif kompak dan
peran transportasi tidak begitu besar.
b) Perembetan Memanjang
Tipe ini dikenal dengan Ribbon Development Linear yang
menunjukkan, ketidak merataan perembetan areal perkotaan di semua
bagian sisi luar dari kota utarna. Perernbetan paling cepal terlillat
disepapJang jalur transportasi yang ada, khususnya yang bersifat menjari
dari pusat kota.
c) Perembetan Yang Meloncat
Tipe ini di kenal sebagai Leaf Frog Development dan dianggap paling
merugikan. Hal ini karena perembetan ini tidak efisien dalam arti
ekonorni, tidak mempunyai estetika dan tidak. menarik. Perkernbangan
lahan terjadi berpencaran secara sporadis dan menyulitkan pernerintah
kota untuk membangun prasarana fasilitas kebutuhan hidup penduduknya.
Tipe ini sangat cepat menimbulkan darnpak negatif terhadap kegiatan
pertanian, memunculkan kegiatan spekulasi lahan, dan menyulitkan upaya
penataan ruang kota.
Aspek perkernbangan dan pengernbangan wilayah perkotaan tidak
dapat lepas dari adanya ikatan - ikatan ruang perkernbangan wilayah
secara geografis. Menurut Yunus (1981) proses perkembang, ini dalam arti
luas tercermin. Chapin (dalam Soekonjono, 1998) mengemukakan ada 2
hal yang mempengaruhi tuntutan kebutuhan ruang yang selanjutnya
menyebabkan perubahan penggunaan lahan yaitu seperti faktor – faktor
yang berpengaruh dalam perkembangan kota sebagai berikut :
a) Adanya perkembangan penduduk dan perekonomian.
dan perkembangan yang akan merubah pola pemanfaatan tanah dan lingkungan,
pola kependudukan dan pola tata pergaulan masyarakatnya.
Dengan demikian, Desa secara individual maupun kawasan pedesaan
ditinjau dari segi geografis merupakan sebuah wilayah. Oleh karena itu, untuk
memaharni Desa maupun kawasan pedesaan serta untuk memaharni masalah -
masalah pedesaan di perlukan pendekatan kewilayahan atau dengan kata lain
menempatkan didalam konteks kewilayahan.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dalam penggunaan media
sosial di pedesaan merupakan salah satu pemicu terpublikasinya keindahan alam
yang ada di desa, dengan ini semakin berkembangnya teknologi informasi dan
komunikasi, semakin banyak pilihan media yang dapat digunakan masyarakat
desa untuk mewujudkan keberdayaannya dan membangun daerahnya dengan
berjaringan akan semakin mudah. (Emilia Ramadhani, 2019).
Hal ini menjadi salah satu pemicu desa - desa di atas menjadi daerah
wisata yang populer. Kehadiran teknologi informasi dan komunikasi memberikan
dampak yang luar biasa terhadap penyebaran informasi. kecepatan dan distribusi
media ini dalam memproduksi informasi tidaklah terbantahkan.
Beragam jenis konten yang biasa diunggah, peristiwa baik berupa foto
maupun film dapat disampaikan ke publik secara luas. bahkan media ini
memberikan kesempatan bagi khalayak untuk memproduksi sendiri berita dan
mendistribusikannya.
Namun, kehadiran teknologi komunikasi dan informasi tidaklah lepas dari
kritik. Bagi sebagian masyarakat desa perkembangan teknologi ini memberikan
dampak luar biasa dalam kehidupan perekonomian masyarakat namun bagi
sebagian masyarakat yang lain hal ini juga akan menyebabkan masyarakat
semakin terjerat dalam system media sosial dan ekonomi global. (Emilia
Ramadhani, 2019).
Desa juga di defenisikan sebagai suatu masyarakat hukum yang
mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal usul yang bersifat istimewa.
(Widjaja, 2003:3). Landasan pemikiran dalam mengenai pemerintahan Desa
adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan
pemberdayaan masyarakat.
Mengikuti teori ini, ada banyak sekali perubahan besar yang terjadi seiring
mengikuti perkembangan teknologi dalam proses komunikasi. Semua memperluas
emosional dan pikiran manusia yang menggunakannya.
McLuhan membaginya ke dalam empat periode. Di dalam masing –
masing kasus yang menyertai perubahan itu atau pergerakan dari era satu ke era
yang lain membawa bentuk baru komunikasi yang menyebabkan beberapa macam
perubahan dalam masyarakat.
Pertama di era kesukuan. era ini diikuti oleh era tulisan, kemudian era
mesin cetak, dan terakhir adalah era media elektronik dimana kita berada
sekarang. Bagai masyarakat di era kesukuan, pendengaran adalah hal yang paling
penting. Peran otak menjadi sangat penting sebagai wilayah yang mengontrol
pengdengaran. Dengan pengenalan huruf, lambat laun masyarakat berubah ke era
tulisan. Era ini mendudukan kekuatan pengelihatan sepenting pendengaran.
Dengan memasuki era tulisan terjadi perubahan yang penting dan perasaan
serta pikiran manusia semakin diperluas. McLuhan menyebutkan bahwa
perubahan dengan tulisan sebagai alat berkomunikasi menjadi pendorong
munculnya ilmu matematika, filsafat, dan ilmu pengetahuan lain. (Nurudin,
2015:186).
Era baru tulisan berakhir setelah ditemukannya mesin cetak. Mulailah kita
memasuki era mesin cetak. Era mesin cetak telah mengantarkan manusia kepada
fenomena komunikasi yang tidak kecil perannya dalam mengubah masyarakat,
yakni ditemukannya media cetak (surat kabar).
Penemuan mesin cetak oleh Gutenberg menjadi titik awal munculnya “era
cetak” dan berbagai aktivitas manusia tersebar lebih luas. Kemampuan yang
terjadi pada mesin cetak ini turut memberi andil dalam membentuk pandangan
dan opini orang – orang di seluruh dunia. (Nurudin, 2015:187).
McLuhan percaya bahwa penemuan pada tahap selanjutnya, mengantarkan
orang – orang memasuki era elektronik. Kemampuan yang terjadi akibat era
elektronik menyebabkan perluasan yang lebih baik pada pikiran dan perasaan
manusia.
Manusia tidak saja mengandalkan pendengaran dan pengelihatan, tetapi
keduanya sekaligus. Dengan era elektronik, dunia seolah semakin sempit. Hal
inilah yang disebut McLuhan sebagai Desa Global (Global Village). Aktivitas
manusia tidak akan lepas dari aktivitas manusia yang lain, bahkan desa global
telah membentuk manusia menjadi makhluk individual.
Marshall McLuhan membuat Asumsi dari Teori Determinisme Teknologi
(Technological Determinism Theory), yakni sebagai berikut :
1) Asumsi Ontologisme, manusia akan beradaptasi dengan media yang
mereka gunakan sehingga mereka dapat mengirim dan menerima pesan
seperti orang lain.
2) Asumsi Epistemologis, ada satu kebenaran dengan mengamati apa yang
telah terjadi dari waktu ke waktu. Sebagai perubahan menengah begitu
pula cara masyarakat untuk berkomunikasi. Orang-orang hanya dapat
menggunakan media yang diciptakan (telepon untuk berbicara melalui
saluran atau surat elektronik untuk berbicara melalui komputer). Jika
media yang impersonal (televisi) maka pesan juga adalah impersonal.
3) Asumsi Aksiologis, teori ini adalah tujuan dalam diri setiap orang yang
akan bertindak dan merasa sama tidak peduli media apa yang mereka
gunakan asalkan menggunakan media yang sama. Nilai tidak terlibat
karena bukti terlihat ketat melalui pengamatan.
Teori Determinisme Teknologi (Technological Determinism Theory), teori
ini yang terbentuk dari 3 komponen yaitu Media adalah Pesannya (The Medium Is
Message), Perkembangan Teknologi Komunikasi Mengubah Kebudayaan
Manusia, dan Desa Global (Global Village). Dimana pada dasarnya teori ini
berkaitan dengan kedatangannya sebuah media.
Perkembangan Teknologi
Media adalah Pesannya Digitalisasi / Desa
Komunikasi Mengubah
(The Medium Is The Global (Global Village)
Kebudayaan Manusia /
Message) Melalui Internet
Perubahan Budaya