Anda di halaman 1dari 27

7

BAB ll
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Media Komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) setiap saat, setiap waktu
bersamaan dengan ilmu pengetahuan selalu ada perkembangan yang baru kita
tidak pernah tahu bahwa saat ini, kita telah memasuki era dimana teknologi
informasi dan komunikasi telah banyak merubah perilaku di masyarakat tidak
hanya di level individu, komunitas, kelompok, maupun organisasi.
Tetapi sudah menjadi media komunikasi untuk penyampaian kesepakatan
bersama dalam memecahkan permasalahan. Teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) berkembang seiring dengan tingkat kebutuhan manusia, semakin modern
kehidupan manusia, maka semakin modern pula teknologi. Setiap teknologi
mempunyai pengaruh baik positif maupun negatif, demikian juga dengan TIK.
Berdampak positif karena dapat mendorong lahirnya berbagai inovasi baru
yang mempermudah hidup manusia. Sekaligus berdampak negatif karena TIK
memberikan dampak pada kehidupan sosial budaya salah satunya dimana norma-
norma yang berlaku dimasyarakat seringkali diabaikan. Baik dampak negatif yang
lebih jauh, TIK dapat mendorong terjadinya kerusakan moral.
TIK juga menjadikan masyarakat menjadi kurang peka terhadap
kehidupan sosial seperti mengurangi intensitas tatap muka yang terjadi dalam
organisasi ataupun sosial masyarakat. Kini manusia seakan tak lepas dari peran
teknologi komunikasi. (Trisnani, 2017).
Dalam proses komunikasi, media disebut juga sebagai saluran atau
pengantar pesan (Channel). Media atau disebut media komunikasi adalah alat
yang digunakan untuk memindahkan pesan dari komunikator kepada komunikan.
Setiap komunikator akan memerlukan media atau saluran sebagai alat perantara.
Oleh sebab itu, komunikator akan menentukan media yang tepat untuk digunakan
agar pesan dapat sampai kepada komunikan. (Jupendri, 2016).
Media komunikasi sangat berperan dalam kehidupan masyarakat. Proses
pengiriman informasi di zaman modern ini sangat canggih. Teknologi
komunikasi paling dicari untuk menyampaikan atau mengirimkan informasi

7
Universitas Muhammadiyah Riau
8

ataupun berita karena teknologi telekomunikasi semakin berkembang, semakin


cepat, tepat, akurat, mudah, murah, efektif dan efisien (Syaifudin, 2019).
Media Komunikasi adalah semua sarana yang dipergunakan untuk
memproduksi, mereproduksi, mendistribusikan atau menyebarkan dan
menyampaikan informasi (Syaifudin, 2019).
Menurut Soyomukti (2012:63), media komunikasi terbagi atas dua macam,
yaitu media tanpa teknologi dan media menggunakan teknologi.
a) Media Tanpa Teknologi
Media Tanpa Teknologi merupakan saluran yang diciptakan Tuhan
untuk memudahkan manusia berkomunikasi. Media tanpa teknologi adalah
zat perantara yang menghantarkan pesan dari komunikator kepada
komunikan. zat tersebut berupa gelombang suara dan cahaya. setiap
pesan komunikator dapat sampai kepada komunikan apabila ada
gelombang suara atau cahaya yang menghantarkannya. apabila
komunikator dan komunikan berada di ruang hampa, maka aktivitas
komunikasi tidak dapat dilakukan, kecuali menggunakan alat atau saluran
lain. (Soyomukti, 2012).
Media tanpa teknologi bukanlah saluran pilihan, karena sudah ada
dengan sendirinya saat berlangsungnya komunikasi. Maka dari itu, banyak
orang menganggap ini bukan media atau tidak menjadi perhatian pokok
dalam kajian media komunikasi. dalam kehidupan sehari-hari, media
komunikasi tanpa teknologi dapat dilihat pada komunikasi tatap muka
(face to face), seperti mengobrol, berbincang - bincang, dan sebagainya.
(Soyomukti, 2012).
b) Media Menggunakan Teknologi
Media Menggunakan Teknologi merupakan saluran yang
sengaja diciptakan manusia untuk memudahkannya berkomunikasi satu
sama lainnya. Media komunikasi ini terbagi menjadi dua, yaitu media
massa dan media non massa.
1. Media Massa, yaitu saluran penyampaian pesan dari komunikator
kepada komunikan yang jumlahnya banyak. Kategori komunikan
banyak disini yaitu jumlahnya tidak teridentifikasi, tidak mengenal

Universitas Muhammadiyah Riau


9

satu sama lainnya dan ikatan emosional sangat rendah. Komunikator


menyampaikan pesan yang berhubungan dengan orang banyak, karena
membutuhkan pesan dan informasi yang berhubungan dengan apa
yang terjadi pada sedikit orang di antara orang banyak tersebut.
Berdasarkan waktu terbitnya, media massa terbagi menjadi dua, yaitu
media massa periodik dan nonperiodik. (Soyomukti, 2012).
a) Media Massa Periodik, terbitnya teratur pada waktu yang telah
ditentukan meliputi media cetak dan media elektronik. Media cetak
seperti surat kabar, majalah, tabloid, dan sebagainya. Sedangkan
media elektronik seperti radio, televisi, dan sosial media.
b) Media Nonperiodik, yaitu media yang terbitnya tidak teratur dan
berkesinambungan seperti selebaran, brosur, dan sebagainya.
2. Media Non Massa, yaitu saluran penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan yang jumlahnya masih bisa
teridentifikasi. Media non massa terbagi menjadi dua, yaitu media
manusia dan media benda. Media manusia yaitu saluran
penyampaian menggunakan manusia, seperti kurir. Sedangkan media
benda yaitu saluran penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikan dengan menggunakan benda seperti telepon, surat, dan
sebagainya (Soyomukti, 2012).
Fungsi Media Komunikasi Menurut Barata (2003:109) fungsi media
komunikasi yaitu sebagai berikut :
1. Efektivitas, yaitu media komunikasi sebagai sarana untuk mempermudah
dalam penyampaian pesan.
2. Efesiensi, yaitu media komunikasi sebagai sarana untuk mempercepat
dalam penyampaian informasi.
3. Konkrit, yaitu media komunikasi sebagai sarana untuk membantu
mempercepat isi pesan yang mempunyai sifat abstrak.
4. Motivasi, yaitu media komunikasi akan menjadikan seseorang lebih
mudah dalam melakukan komunikasi.
Penggunaan teknologi informasi seperti penggunaan internet yang sudah
memiliki berbagai aplikasi seperti media sosial, merupakan salah satu media

Universitas Muhammadiyah Riau


10

dimana para penggunanya dapat mencari informasi, saling berkomunikasi dan


menjalin pertemanan secara online. Seperti diketahui ragam media sosial yakni
adalah facebook, twitter, line, bbm, whatsapp, instagram, path, ask.fm, linkedin,
snapchat dan beberapa media sosial yang lain.
Hemawan (2009) menyatakan bahwa dalam penggunaan media sosial juga
dapat dengan mudah menciptakan suatu forum dimana individu satu dengan yang
lain dapat saling berkomunikasi dan bertukar pikiran satu sama lain. Dalam hal ini
akan sangat mudah membuat individu berkomunikasi dan berkomentar tentang
berbagai topik maupun kasus yang dibahas oleh individu lain.
Individu juga dapat membangun asumsi, emosi dan kepercayaan melalui
komentar maupun sudut pandang maupun pemikiran individu lain dalam media
sosial, hal ini memungkinkan kita dapat secara reaktif berkomentar maupun
berkesimpulan. (Trisnani, 2017).

2.2. Media Sosial


Media sosial merupakan media di internet yang memungkinkan pengguna
untuk mewakilkan dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi,
berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara virtual.
Media sosial juga merupakan media digital tempat realitas sosial terjadi dan
ruang-waktu para penggunanya berinteraksi.
Nilai-nilai yang ada di masyarakat maupun komunitas juga muncul bisa
dalam bentuk yang sama atau berbeda di internet. Pada dasarnya, beberapa ahli
yang meneliti internet melihat bahwa media sosial di internet adalah gambaran
apa yang terjadi di dunia nyata, seperti plagiarisme. (Nasrullah, 2016).
Media sosial memliki beberapa karakter yang tidak dimiliki oleh beberapa
jenis media lainnya. Ada batasan maupun ciri khusus yang hanya dimiliki oleh
media sosial. Berikut beberapa karakteristik media sosial yaitu (Nasrullah, 2016) :
a) Jaringan
Media sosial terbangun dari struktur sosial yang terbentuk dalam
jaringan atau internet. Karakter media sosial adalah membentuk jaringan
diantara penggunanya sehinga kehadiran media sosial memberikan media
bagi pengguna untuk terhubung secara mekanisme teknologi.

Universitas Muhammadiyah Riau


11

b) Informasi
Informasi menjadi hal yang penting dari media sosial karena dalam
media sosial terdapat aktifitas memproduksi konten hingga interaksi yang
berdasarkan informasi.
c) Arsip
Bagi pengguna media sosial arsip merupakan sebuah karakter yang
menjelaskan bahwa informasi telah tersimpan dan bisa diakses kapanpun
dan melalui perangkat apapun.
d) Interaksi
Karakter dasar dari media sosial adalah terbentuknya jaringan antar
pengguna. Fungsinya tidak sekedar memperluas hubungan pertemanan
maupun memperbanyak pengikut di internet. Bentuk sederhana yang
terjadi di media sosial dapat berupa memberi komentar dan lain
sebagaiannya.
e) Simulasi Sosial
Media sosial memiliki karakter sebagai media berlangsungnya
masyarakat di dunia virtual (maya). Ibarat sebuah Negara, media sosial
juga memiliki aturan dan etika bagi para penggunanya. Interaksi yang
terjadi di media sosial mampu menggambarkan realitas yang terjadi akan
tetapi interaksi yang terjadi adalah simulasi yang terkadang berbeda sama
sekali.
f) Konten oleh Pengguna
Karakteristik ini menunjukan bahwa konten dalam media sosial
sepenuhnya milik dan juga berdasarkan pengguna maupun pemilik akun.
Konten oleh pengguna ini menandakan bahwa di media sosial khalayak
tidak hanya memproduksi konten mereka sendiri melainkan juga
mengonsumsi konten yang diproduksi oleh pengguna lain.
g) Penyebaran
Penyebaran adalah karakter lain dari media sosial, tidak hanya
menghasilkan dan mengonsumsi konten tetapi juga aktif menyebarkan
sekaligus mengembangkan konten oleh penggunanya.

Universitas Muhammadiyah Riau


12

Media sosial adalah salah satu contoh dari sebuah media berbasis
online dengan memiliki banyak pengguna yang tersebar hingga ke seluruh
penjuru dunia. Media sosial umumnya dimanfaatkan untuk saling berbagi dan
berpartisipasi. Tak jarang, media sosial juga digunakan sebagai sarana untuk
melakukan interaksi sosial.
Hal ini dikarenakan kemudahan dalam mengakses sosial media yang
dapat dilakukan kapan pun dan dimana pun. Selain pernyataan diatas, berikut
adalah beberapa fungsi media sosial lainnya. (Tenia, 2017) :
a) Mencari Berita, Informasi dan Pengetahuan
Media sosial berisi jutaan berita, informasi dan juga pengetahuan
hingga kabar terkini yang malah penyebaran hal-hal tersebut lebih cepat
sampai kepada khalayak melalui media sosial dari pada media lainnya
seperti televisi.
b) Mendapatkan Hiburan
Kondisi seseorang atau perasaan seseorang tidak selamanya dalam
keadaan yang baik, yang ceria, yang tanpa tanpa ada masalah, setiap orang
tentu merasakan sedih, stress, hingga kejenuhan terhadap suatu hal. Salah
satu hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi segala perasaan yang
bersifat negarif tersebut adalah dengan mecari hiburan dengan bermain
media sosial.
c) Komunikasi Online
Mudahnya mengakses media sosial dimanfaat oleh para penggunanya
untuk bisa melakukan komunikasi secara online, seperti chating,
membagikan status, memberitahukan kabar hingga menyebarkan
undangan. Bahkan bagi pengguna yang sudah terbiasa, komunikasi secara
online dinilai lebih efektif dan efisien.
d) Menggerakan Masyarakat
Adanya permasalahan kompleks seperti dalam hal politik,
pemerintahan hingga suku, agama, ras dan budaya (SARA), mampu
mengundang banyak tanggapan dari khalayak. Salah satu upaya untuk
menanggapi berbagai masalah tersebut adalah dengan memberikan
kritikan, saran, celaan hingga pembelaan melalui media sosial.

Universitas Muhammadiyah Riau


13

e) Sarana Berbagi
Media sosial sering dijadikan sebagai sarana untuk berbagi informasi
yang bermanfaat bagi banyak orang, dari satu orang ke banyak orang
lainnya. Dengan membagikan informasi tersebut, maka diharapkan banyak
pihak yang mengetahui tentang informasi tersebut, baik dalam skala
nasional hingga internasional.
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya
bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog,
jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan Wiki
merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh
masyarakat di seluruh dunia.
Demikian, cepatnya orang bisa mengakes media sosial mengakibatkan
terjadinya fenomena besar terhdap arus informasi tidak hanya di negara-
negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga
mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam
menyebarkan berita-berita.
Melalui media sosial, seseorang dapat saling terhubung dengan setiap
orang yang tergabung dalam media sosial yang sama untuk berbagi inforrmasi
dan komunikasi. Media sosial memiliki sifat yang interaktif apabila di
bandingkan dengan bentuk media tradisional seperti radio, maupun televisi.
Melalui media sosial itulah kita dapat secara langsung berinteraksi dengan
orang lain. Baik melalui komentar dalam media sosial maupun dengan sekedar
memberikan like pada setiap postingan seseorang.
Dengan perkembangan teknologi saat ini, banyak hal yang dapat di
kerjakan dengan mudah. Salah satunya dalam hal berkomunikasi. Komunikasi
tersebut bisa terjadi dengan dua arah maupun satu arah. Teknologi mulai dari
radio hingga internet memungkinkan komunikasi yang sulit di lakukan
menjadi bisa di lakukan. Salah satunya dari sekian banyak temuan para ahli
yang fenomenal adalah media sosial maupun internet.
Adapun dampak positif media sosial menurut Zukria. (dalam Kairuni,
N. 2016) sebagai berikut:

Universitas Muhammadiyah Riau


14

a) Mempermudah kegiatan belajar, karena dapat di gunakan sebagai sarana


untuk berdiskusi dengan teman tentang tugas (mencari informasi).
b) Mencari dan menambah teman atau bertemu kembali dengan teman lama.
Baik itu teman di kuliahan, lingkungan bermain, maupun teman yang
bertemu melalui jejaring sosial.
c) Menghilangkan kecapean belajar, itu bisa menjadi obat setelah seharian
bergelut dengan pelajaran. Misalnya, mengomentari situs orang lain yang
terkadang lucu dan lain sebagainya.
Adapun dampak negatif yang di timbulkan dari media sosial sebagai
berikut :
a) Berkurangnya waktu belajar, karena keasyikan menggunakan media
sosial.
b) Mengganggu konsentrasi belajar.
c) Merusak moral, karena sifat remaja yang labil.
d) Menghabiskan uang jajan, karena hanya untuk mengakses internet.
e) Mengganggu kesehatan, terlalu banyak menatap layar handphone maupun
komputer atau laptop dapat mengganggu kesehatan.
Dalam penggunaan media sosial tersebut memiliki dampak positif dan
juga dampak negatifnya. dan dengan penggunaan media sosial itu juga dapat di
akses setiap waktu dan juga tidak memiliki batasan dalam bersosialisasi.
Seseorang dapat berkomunikasi dengan siapa saja, baik dengan orang yang di
kenal maupun orang yang tidak di kenal.

2.3. Instagram (IG)


Instagram sebagai salah satu media sosial saat ini, banyak yang
menggunakan untuk penyampaian pesan baik oleh individu maupun kelompok.
Perkembangan teknologi informasi komunikasi saat ini semakin memberikan
kemudahan bagi masyarakat di dalam mendapatkan kebutuhan akan informasi.
Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan
pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke
berbagai layanan jejaringan sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Instagram

Universitas Muhammadiyah Riau


15

juga merupakan salah satu media sosial yang dapat digunakan sebagai media
promosi suatu barang atau jasa. (Muham, N. Shara. 2019).
Instagram juga sering digunakan sebagai komunikasi pembelajaran
dimana fenomena baru yang ada di dalam penggunaan media sosial, karna
biasanya menggunakan cara komunikasi kelompok, komunikasi publik, ataupun
komunikasi interpersonal.
Instagram berasal dari pengertian dari keseluruhan fungsi aplikasi ini. kata
"Insta" berasal dari kata "Instan", seperti kamera polaroid yang pada masanya
lebih dikenal dengan sebutan "foto Instan". Instagram juga dapat menampilkan
foto - foto secara instan, seperti polaroid di dalam tampilannya.
Sedangkan untuk kata "Gram" berasal dari kata "Telegram" yang cara
kerjanya untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat. Sama
halnya dengan Instagram yang dapat mengunggah foto dengan menggunakan
jaringan internet, sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat diterima
dengan cepat. oleh karena itulah, Instagram merupakan gabungan dari kata Instan
dan Telegram.
Sistem pertemanan di Instagram menggunakan istilah Following dan
followers, yang artinya following berarti mengikuti pengguna, dan followers
berarti pengguna lain yang mengukuti akun. Setiap pengguna dapat berinteraksi
dengan cara memberikan komentar dan memberikan respon (Feedback) dengan
suka (Like) terhadap foto yang dibagikan. (Pawit M. Yusuf. 2010).
Pembelajaran (Instruksional) di lapangan seperti halnya seorang guru,
dosen, penceramah, penyuluh, penyaji makalah dalam seminar dan pemimbing
lapangan Komunikasi pembelajaran menekankan pada pola perencanaan dan
pelaksanaan secara operasional yang didukung oleh teori untuk kepentingan
keberhasilan efek perubahan perilaku pada pihak sasaran (Komunikan). Serta
memberikan perubahan-perubahan dalam kognisi, afeksi, dan konasi atau
psikomotor dikalangan masyarakat, khususnya yang sudah dikelompokkan ke
dalam ranah sasaran pada komunikasi pembelajaran yang sesuai dengan
taksonomi dari Bloom. (Sari, P. Meutia. 2017).
Kegiatan penjualan barang dan jasa pada era digital sekarang ini tidak
hanya dilakukan secara konvensional saja, namun juga dapat dilakukan melalui

Universitas Muhammadiyah Riau


16

media internet atau disebut dengan istilah E-commerce. Menurut Undang-undang


Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik yang menjelaskan bahwa pemanfaatan teknologi informasi dan
transaksi elektronik salah satunya dilaksanakan dengan tujuan untuk
mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasional dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu media sosial populer saat
ini yang dijadikan untuk kegiatan pemasaran adalah Instagram.
Instagram ditetapkan sebagai aplikasi media sosial keempat yang paling
sering digunakan pada tahun 2017 setelah Youtube Facebook dan Whatsapp
berdasarkan survei We Are Social Net. (Databooks, 2018). Instagram merupakan
aplikasi layanan berbagi foto yang memungkinkan penggunanya untuk
mengambil foto, memberikan filter pada foto, kemudian menyebarluaskannya
dengan memposting di media sosial seperti Facebook, Twitter, dan lainnya.
(Ramadan dan Anna, 2021).
a) Kelebihan Instagram
Selain fitur - fitur dalam Instagram yang beragam, salah satu
kelebihan lain dari Instagram adalah hasil foto dapat di share ke media
sosial lainya seperti, Facebook dan Twitter, sehingga memungkinkan hasil
foto tersebut tidak hanya dilihat oleh orang - orang yang memiliki
Instagram saja. Di bandingkan dengan media sosial lain, Instagram lebih
cocok untuk dijadikan media promosi atau sponsor karena bentuknya yang
bersifat visual sehingga dapat digunakan sebagai media penyampai Teaser,
yaitu penyampaian informasi yang hanya sepotong, agar para pengguna
yang mengikutinya menjadi penasaran dan ingin mencari tahu informasi
lebih lanjut.
Instagram juga memiliki banyak kelebihan lain, yaitu :
1. Informasi yang ditampilkan di setiap postingan gambar rinci dan jelas,
seperti lokasi, waktu, dan bahkan pengguna juga dapat mengisi bio
atau biografi, yaitu informasi mengenai akun pengguna tersebut.
2. Instagram dapat mengetahui kebutuhan dan kebiasaan serta kesukaan
masing - masing pengguna sehingga segmentasi pasar atau pembagian
pasar untuk promosi dapat lebih fokus.

Universitas Muhammadiyah Riau


17

3. Dapat diakses kapan saja menggunakan akses internet.


4. Tampilan mudah dipahami untuk semua pengguna ponsel.
5. Terjalinnya komunikasi melalui banyak fitur yaitu komentar.
6. Hastag (#), mentions, berbagi, kesukaan, dan bahkan pesan pribadi.
7. Untuk menggunakan aplikasi Instagram, dapat diunduh dengan mudah
melalui penyedia layanan ponsel.
b) Manfaat Instagram
Instagram dapat menjadi tempat untuk menemukan berbagai macam
informasi dari berita, hiburan, promosi produk, hingga kegiatan sehari - hari orang
lain. Instagram juga dapat menjadi wadah untuk mendapatkan eksistensi bagi
orang yang menggunakannya. Selain itu, Instagram merupakan media sosial yang
dinilai paling efektif sebagai sarana promosi oleh pengelola industri di dunia.
Pentingnya Instagram sebagai sarana promosi terlihat dari sebagian besar
pengelola yang menempatkan personil khusus untuk mengelola Instagram dan
menyediakan dana khusus untuk promosi melalui Instagram. dengan cara
memposting foto dan video mereka dapat berbagi dengan teman - temannya,
berkomunikasi dengan orang baru, atau bahkan menggunakannya untuk tujuan
lain seperti berdagang, berdakwah, dan lain - lain.
c) Fitur - fitur yang terdapat di Instagram
Instagram dapat mengambil, mengelola, mengedit, memberi efek filter
dan membagikan foto dan video tersebut kesemua orang yang mengikuti akunnya
di Instagram. Instagram juga dapat digunakan untuk mengunggah video dan
membuat story yang menunjukkan rekaman dari kamera ponsel pengguna dan
mengunggahnya ke akun pengguna dan dapat dilihat oleh pengikutnya dalam
batas waktu 24 jam dari pengunggahan story tersebut.
Bahkan, pengguna juga dapat melakukannya secara live sehingga pengikut
pengguna tersebut dapat langsung melihat kegiatan yang sedang dilakukan oleh
pengguna dan berinteraksi dengannya menggunakan komentar.
Tidah hanya itu Instagram menyajikan kelebihan - kelebihan dalam
mengolah foto & video sebelum dibagikan ke akun Instagram, tidak hanya nilai
estetika tetapi juga etika artinya lebih bermanfaat untuk orang lain. Sesuai dengan

Universitas Muhammadiyah Riau


18

teori yang dikemukakan oleh Bambang Dwi Atmoko, fitur Instagram ada Lux,
Filter, Tilt-shift, Hastag (#), Mentions, Follow, Share, Like dan Komentar.
Hastag(#) merupakan fitur ataupun konten dari Instagram yang
memudahkan untuk membubuhkan topik tertentu dalam bentuk tagar pada setiap
update-an dan utuk mengkategorikan foto dan video yang sama. Fitur ini penting
karena sangat memudahkan utuk menemukan foto ataupun video termasuk
tentang keislaman yang tersebar di Instagram dengan label tertentu.
Mentions merupakan fitur ataupun konten dari Instagram yang
memudahkan untuk memanggil dan menyapa pengguna lain untuk memberikan
informasi tertentu baik dari akun kita maupun dari akun lain, juga untuk
mempersingkat ketika kita ingin menyebut nama orang agar tidak terjadi
kesalahan ketika ingin mencamtumkan di caption ataupun saat menggunaknnya di
kolom komentar.
Follow merupakan fitur ataupun konten yang penting dari Instagram,
karena Instagram adalah salah satu media komunikasi, dikatakan komunikasi jika
ada interaksi antar pengguna lain di Instagram, untuk mendapatkan teman atau
pengguna lain tersebut menggunakan follow.
Like dan Komentar merupakan fitur ataupun konten dari Instagram yang
dari sini kita dapat mengetahui seberapa besar kualitas foto atupun video yang kita
bagikan tidak hanya dilihat dari kualitas gambarnya namun juga dari makna
ataupun penjelasan dari gambar tersebut yang dituangkan dalam caption.
Sedangkan, komentar memudahkan untuk menjaga tali silaturahmi dengan
komunikasi didalamnya, karena komentar tidak hanya kritik saran dan pujian
tetapi masukan sesuai konten apa yang akan kita bagikan.

2.4. Remaja
Istilah “Remaja” berasal dari bahasa latin “Adolescence” yang bearti
remaja. Jhon Piege (Hurlock, 1980) mengungkapkan, secara psikologis masa
remaja adalah usia saat individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia saat
anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang yang lebih tua melainkan berada
dalam tingkat yang sama.

Universitas Muhammadiyah Riau


19

Remaja merupakan masa peralihan dari usia anak menjadi dewasa.


Adanya perilaku sikap dan nilai-nilai sepanjang masa remaja menunjukkan
perbedaan awal masa remaja yaitu kira-kira dari usia 13 tahun – 16 tahun atau 17
tahun usia saat dimana remaja memasuki sekolah menengah. masa remaja awal
yang dimulai dari umur 12-15 tahun, masa remaja pertengahan dari umur 15-18
tahun dan masa remaja akhir dari umur 18-21 tahun. (Monks dan Haditono,
2002).
Pada masa remaja mengalami perubahan besar mengenai fungsi rohani
dan jasmani. Perubahan yang sangat menonjol dalam periode ini adalah kesadaran
yang mendalam mengenai diri sendiri, di mana remaja mulai meyakini
kemampuannya, potensi dan cita - citanya sendiri. Dengan kesadaran tersebut
remaja berusaha menemukan jalan hidupnya dan mulai mencari nilai-nilai
tertentu, seperti kebaikan, keluhuran, kebijaksanaan, dan keindahan. (Kartono,
1990).
Menurut WHO (Who Health Organization) bahwa definisi remaja di
kemukakan melalui tiga kriteria, yaitu biologis, psikologis, dan sosial ekonomi.
Sehingga dapat dijabarkan bahwa remaja adalah suatu masa dimana individu
berkembang, Individu yang mengalami perkembangan psikologis dan pola
identifikasi dari anak - anak menjadi dewasa. serta individu yang mengalami
peralihan dari ketergantungan menjadi keadaan yang relatif lebih mandiri.
Masa remaja juga merupakan masa transisi dari anak - anak ke dewasa,
banyak perubahan – perubahan yang terjadi pada remaja tersebut. Perubahan yang
terjadi yaitu perubahan secara fisik yang merupakan gejala primer dari
pertumbuhan remaja. Sedangkan perubahan psikologis muncul akibat dari
perubahan - perubahan fisik remaja tersebut. (Sarwono, 2013).
Perubahan fisik yang sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan
jiwa remaja adalah pertumbuhan tinggi badan yang semakin tinggi, Perubahan
fisik tersebut dapat meyebabkan kecanggungan bagi remaja karena ia harus
menyesuaikan diri dengan perubahan - perubahan yang terjadi pada dirinya,
sehingga dapat berpengaruh pada perubahan psikologi remaja tersebut. (Sarwono,
2013).

Universitas Muhammadiyah Riau


20

Perkembangan atau perubahan kognitif yang terjadi selama masa transisi


dari masa kanak - kanak ke masa remaja adalah peningkatan dalam berpikir
abstrak, idealis, dan logis. Ketika mereka melakukan transisi tersebut, remaja
mulai berpikir secara lebih egosentris, sering merasa bahwa mereka berada di
panggung, unik, dan tidak terkalahkan. Dalam menanggapi perubahan tersebut,
orang tua memberikan lebih banyak tanggung jawab untuk pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh para remaja. (Santrock, 2011).
Perubahan sosio – emosional yang dialami remaja adalah pencarian bukan
diri. Ketika untuk kebebasan, konflik dengan orang tua, dan keinginan untuk
menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman sebaya. Percakapan dengan
teman-teman menjadi lebih intim dan memasukkan lebih banyak keterbukaan diri.
Remaja akan mengalami perubahan mood yang lebih besar daripada masa kanak –
kanak.
Remaja merupakan masa yang berperan penting dalam kehidupan
manusia. Dimana seorang remaja yang baru menginjakkan dan mengenal mana
yang baik dan buruk, mengenal lawan jenis dan memahami tugas dan peranan
dalam lingkungan sosial. Masa remaja juga memiliki ciri - ciri atau karakteristik
yang membedakan dari masa - masa pertumbuhan yang lain. (Jannah, 2016).
Sebagaimana dijabarkan oleh Havighurst dalam Gunarsa (2018) tahap
perkembangan remaja dijelaskan sebagai berikut :
1) Menerima adanya perubahan fisik yang terjadi dan harus melakukan peran
sesuai dengan jenisnya dan merasakan kepuasan terhadap dirinya sendiri.
2) Menjalankan peran sosial dengan teman sebaya.
3) Terbebas dari ketergantungan orang lain seperti orang tua dan orang yang
lebih dewasa.
4) Mengembangkan pemikiran tentang konsep kehidupan masyarakat.
5) Harus mencari jaminan untuk masa depan agar dapat membantu
menupang kehidupan ekonomi.
6) Menyiapkan diri untuk menghadapi dunia pekerjaan dimasa depan.
7) Mempersiapkan diri dari tanggung jawab yang diberikan sesuai dengan
nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.
8) Mempersiapkan diri untuk membangun rumah tangga.

Universitas Muhammadiyah Riau


21

9) Mendapatkan penilaian bahwa dirinya mampu bersiap baik dari orang


sekitar.
Masa remaja ini masa yang begitu kompleks. Segala aspek
perkembangan yang dilalui dan di tuntasi remaja pada dasarnya dapat
dipengaruhi dan berkaitan erat dengan kondisi atau iklim di dalam keluarga,
serta bagaimana orang tua menjalani fungsinya dengan baik.

2.5. Perkotaan / Kota


Perkotaan / Kota adalah suatu tempat yang penduduknya rapat, rumah -
rumahnya berkelompok dan mata pencaharian penduduknya bukan pertanian.
Sementara menurut Bintarto, 1987, Kota dalam tinjauan geografi adalah suatu
bentang budaya yang di timbulkan oleh unsur - unsur alami dan non alami dengan
gejala - gejala pemusatan penduduk yang cukup besar, dengan corak kehidupan
yang bersifat heterogen dan materialistis di bandingkan dengan daerah di
belakangnya.
Tinjauan di atas merupakan batasan kota dari segi sosial. Dalam
perkembangannya, konsep - konsep kota paling tidak dapat di lihat dari 4 sudut
pandang, yaitu segi fisik , administratif, sosial dan fungsional. Dengan banyaknya
sudut pandang dalam membatasi kota, mengakibatkan pemahaman kota dapat
berdimensi jamak dan selama ini tidak satupun batasan tolak ukur kota yang dapat
berlaka secara umum.
Sedangkan Kota dalam tinjauan fisik atau morfologi menekankan pada
bentuk - bentuk kenampakan fisikal dari lingkungan kota. Smailes (1955) dalam
Yunus (1994) memperkenalkan 3 unsur morfologi kota yaitu penggunaan lahan,
pola - pola jalan dan tipe atau karakteristik bangunan. Sementara itu Conzen
(1962) dalam Yunus (1994) juga mengemukakan unsur -unsur yang serupa
dengan di kernukakan Smailes, yaitu Plan, Architectural Style And Land Use.
Berdasarkan berbagai macam unsur morfologi kota yang di kemukakan di
atas, terlihat bahwa secara umum unsur - unsur morfologi kota berkisar antara
karakteristik bangunan, pola jalan dan penggunaan lahan. unsur - unsur ini
yang paling sering di gunakan untuk mengenali suatu daerah secara, morfologis,
kota atau bukan.

Universitas Muhammadiyah Riau


22

Secara garis besar ada tiga macarn proses perluasan areal Perkotaan /
Kota (Urbansprawl) menurut Hadi Sabari Yunus, yaitu:
a) Perembetan Konsentris
Tipe pertama ini dikemukakan oleh Haevey Clark dengan Jenis
perembetan ini berlangsung paling lambat karena perembetan berjalan
perlahan-lahan terbatas pada semua bagian luar kenampakan fisik kota.
Proses perembetan ini menghasilkan bentuk kota yang relatif kompak dan
peran transportasi tidak begitu besar.
b) Perembetan Memanjang
Tipe ini dikenal dengan Ribbon Development Linear yang
menunjukkan, ketidak merataan perembetan areal perkotaan di semua
bagian sisi luar dari kota utarna. Perernbetan paling cepal terlillat
disepapJang jalur transportasi yang ada, khususnya yang bersifat menjari
dari pusat kota.
c) Perembetan Yang Meloncat
Tipe ini di kenal sebagai Leaf Frog Development dan dianggap paling
merugikan. Hal ini karena perembetan ini tidak efisien dalam arti
ekonorni, tidak mempunyai estetika dan tidak. menarik. Perkernbangan
lahan terjadi berpencaran secara sporadis dan menyulitkan pernerintah
kota untuk membangun prasarana fasilitas kebutuhan hidup penduduknya.
Tipe ini sangat cepat menimbulkan darnpak negatif terhadap kegiatan
pertanian, memunculkan kegiatan spekulasi lahan, dan menyulitkan upaya
penataan ruang kota.
Aspek perkernbangan dan pengernbangan wilayah perkotaan tidak
dapat lepas dari adanya ikatan - ikatan ruang perkernbangan wilayah
secara geografis. Menurut Yunus (1981) proses perkembang, ini dalam arti
luas tercermin. Chapin (dalam Soekonjono, 1998) mengemukakan ada 2
hal yang mempengaruhi tuntutan kebutuhan ruang yang selanjutnya
menyebabkan perubahan penggunaan lahan yaitu seperti faktor – faktor
yang berpengaruh dalam perkembangan kota sebagai berikut :
a) Adanya perkembangan penduduk dan perekonomian.

Universitas Muhammadiyah Riau


23

b) Pengaruh sisterm aktivitas, sistem pengembangan, dan sistem


lingkungan.
Variabel yang berpengaruh dalarn proses perkembangan kota
menurut Raharjo (dalam Wdyaningsih, 2001), adalah:
a) Penduduk, keadaan penduduk, proses penduduk, lingkungan sosial
penduduk.
b) Lokasi yang strategis, sehingga aksesibilitasnya tinggi.
c) Fungsi kawasan perkotaan, merupakan fungsi dorminan yang mampu
menimbulkan.
d) Kelengkapan fasilitas sosial ekonomi yang merupakan faktor utama
timbulnya perkembangan dan pertumbuhan pusat kota.
e) Kelengkapan sarana dan prasarana transportasi untuk meningkatkan
aksesibilitas penduduk ke segala arah.
f) Faktor kesesuaian lahan.
g) Faktor kemajuan dan peningkatan bidang teknologi yang mempercepat
proses pusat kota mendapatkan perubahan yang lebih maju.
Di dalam Perkotaan / Kota mempunyai Struktur tata ruang kota
dapat membantu dalam memberi pernahaman tentang perkernbangan suatu
kota. Struktur tata ruang kota juga dapat dijelaskan berdasarkan
pendekatan morfologikal, Beberapa sumber mengernukakan bahwa
tinjauan terhadap morfologi kota. ditekankan pada bentuk-bentuk- fisikal
dari lingkungan kekotaan dan hal ini dapat diamati dari kenampakan
kota secara fisikal yang antara lain tercermin pada sistern jalan - jalan
yang ada, blok-blok bangunan baik daerah hunian ataupun bukan
(Perdagangan / Industri) dan juga bangunan bangunan individual.
(Herbert, 1973 dalam Yunus,1999:107).
Ada tujuh pola struktur tata ruang kota. yang di dasarkan pada
pendekatan morfologikal ini. (Hudson dalam Yunus, 2003) yaitu :
a) Bentuk satelit dan pusat - pusat baru.
b) Bentuk stelar atau radial.
c) Bentuk cincin.
d) Bentuk linier bermanik.

Universitas Muhammadiyah Riau


24

e) Bentuk inti / kompak.


f) Bentuk memencar.
g) Bentuk kota bawah tanah.
Apabila pola jalan sebagai indikator morfologi kota, maka ada tiga
sistem pola jalan yang dikenal. (yunus, 2000: 142), yaitu:
a) Sistern pola jalan tidak teratur.
b) Sistem pola jalan radial koilswitris.
c) Sistem pola jalan bersudut siku / grid.

2.6. Pedesaan / Desa


Secara etimologi kata Desa berasal dari bahasa sansekerta, Deca yang
berarti tanah air, tanah asal, atau tanah kelahiran. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) Desa adalah suatu kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah
keluarga yang mempunyai sistem pemerintahan sendiri yang dikepalai oleh
seorang kepala desa. dan Desa juga merupakan salah satu bentuk asal dari
kehidupan bersama sebanyak beberapa ribu orang, hampir semuanya saling
mengenal, kebanyakan didalamnya hidup dari pertanian perikanan dan
sebagainya. (Wasistiono dan Tahir dalam Rauf, 2015: 10).
Secara geografis, Desa merupakan cabang dari ilmu geografi yang
mengkususkan diri pada studi pedesaan. dan Desa juga merupakan obyek studi
yang dikaji dari sudut pandang geografis yaitu pendekatan keruangan, pendekatan
ekologi dan pendekatan komplek wilayah. sedangkan Geografis sebagai subyek
studi artinya di dalam mempelajari desa dan permasalahannya dilihat melalui kaca
mata dari teori - teori geografi.
Geografis sebagai suatu disiplin ilmu mempunyai ciri - ciri khusus dalam
meninjau obyek studinya. Geografi selalu berbicara tentang interelasi, interaksi,
inter-dependensi maupun integrasi antara unsur - unsur alam, manusia, ruang dan
waktu, sehingga diperlukan kemampuan untuk melihat gejala, proses perubahan,
perkembangan maupun asosiasi – asosiasi antar unsur - unsur. (Wasistiono dan
Tahir dalam Rauf, 2015: 10).
Unsur - unsur Desa tersebut bukanlah unsur yang statis, tetapi merupakan
bagian tak terpisahkan dari daerah lainnya sehingga akan mengikuti perubahan

Universitas Muhammadiyah Riau


25

dan perkembangan yang akan merubah pola pemanfaatan tanah dan lingkungan,
pola kependudukan dan pola tata pergaulan masyarakatnya.
Dengan demikian, Desa secara individual maupun kawasan pedesaan
ditinjau dari segi geografis merupakan sebuah wilayah. Oleh karena itu, untuk
memaharni Desa maupun kawasan pedesaan serta untuk memaharni masalah -
masalah pedesaan di perlukan pendekatan kewilayahan atau dengan kata lain
menempatkan didalam konteks kewilayahan.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dalam penggunaan media
sosial di pedesaan merupakan salah satu pemicu terpublikasinya keindahan alam
yang ada di desa, dengan ini semakin berkembangnya teknologi informasi dan
komunikasi, semakin banyak pilihan media yang dapat digunakan masyarakat
desa untuk mewujudkan keberdayaannya dan membangun daerahnya dengan
berjaringan akan semakin mudah. (Emilia Ramadhani, 2019).
Hal ini menjadi salah satu pemicu desa - desa di atas menjadi daerah
wisata yang populer. Kehadiran teknologi informasi dan komunikasi memberikan
dampak yang luar biasa terhadap penyebaran informasi. kecepatan dan distribusi
media ini dalam memproduksi informasi tidaklah terbantahkan.
Beragam jenis konten yang biasa diunggah, peristiwa baik berupa foto
maupun film dapat disampaikan ke publik secara luas. bahkan media ini
memberikan kesempatan bagi khalayak untuk memproduksi sendiri berita dan
mendistribusikannya.
Namun, kehadiran teknologi komunikasi dan informasi tidaklah lepas dari
kritik. Bagi sebagian masyarakat desa perkembangan teknologi ini memberikan
dampak luar biasa dalam kehidupan perekonomian masyarakat namun bagi
sebagian masyarakat yang lain hal ini juga akan menyebabkan masyarakat
semakin terjerat dalam system media sosial dan ekonomi global. (Emilia
Ramadhani, 2019).
Desa juga di defenisikan sebagai suatu masyarakat hukum yang
mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal usul yang bersifat istimewa.
(Widjaja, 2003:3). Landasan pemikiran dalam mengenai pemerintahan Desa
adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan
pemberdayaan masyarakat.

Universitas Muhammadiyah Riau


26

Berdasarkan tinjauan geografis Pedesaan / Desa merupakan suatu hasil


perwujudan geografis, sosial, politik, kultural, yang terdapat di suatu daerah serta
memiliki hubungan timbal balik dengan daerah lain. ( R. Bintarto, 1989).
Kawasan Pedesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama
pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi
kawasan sebagai tempat pemukiman pedesaan, pelayanan jasa pemerintahan,
pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi. Desa berkedudukan diwilayah Kabupaten
/ Kota. Desa terdiri atas desa dan desa adat, pemerintah daerah provinsi dan
pemerintah daerah Kabupaten / Kota dapat melakukan penataan desa. Penataan
tersebut bertujuan:
a) Mewujudkan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan desa.
b) Mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
c) Mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik.
d) Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan desa.
e) Meningkatkan daya saing desa
Kewenangan Desa dibidang penyelenggaraan pemerintahan Desa dalam
pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan
pemberdayaan masyarakat desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul,
dan adat istiadat. Kewenangan Pedesaan / Desa meliputi :
a) Kewenangan berdasarkan hak asal usul dan Kewenangan lokal berskala
Desa.
b) Kewenangan yang di tugaskan oleh pemerintah, pemerintah daerah
provinsi, pemerintah daerah kabupaten / kota. sesuai dengan ketentuan dan
peraturan perundang - undangan.
Desa adalah institusi yang otonom dan relatif mandiri. Urusan
pemerintahan berdasarkan asal - usul Desa, urusan yang menjadi wewenang
pemerintahan kabupaten atau kota diserahkan pengaturannya kepada desa. dengan
begitu dalam pelaksanaan hak, kewenangan dan kebebasan dalam
penyelenggaraan otonomi desa harus tetap menjunjung nilai - nilai tanggung
jawab.
Di dalam realitas, Desa merupakan Self Community yaitu komunitas yang
mengatur dirinya sendiri. dengan pemahaman, bahwa Desa memiliki kewenangan

Universitas Muhammadiyah Riau


27

untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya sesuai dengan kondisi


dan sosial budaya setempat.
Maka, posisi Pedesaan yang memiliki otonomi asli sangat strategis
sehingga memerlukan perhatian yang seimbang terhadap penyelenggaraan
otonomi daerah, karena dengan otonomi desa yang akan mempengaruhi
perwujudan otonomi daerah tersebut.

2.7. Teori Determinisme Teknologi (Technological Determinism


Theory)
Teori Determinisme Teknologi (Technological Determinism Theory). Teori
ini di kemukakan oleh Marshall McLuhan pertama kali pada tahun 1962, dalam
tulisannya The Guttenberg Galaxy: The Making of Typographic Man. Ide dasar
teori ini adalah bahwa perubahan yang terjadi pada berbagai macam cara
berkomunikasi akan membentuk pula keberadaan manusia itu sendiri. (Nurudin,
2015:185).
Teknologi membentuk individu bagaimana cara berpikir, berperilaku
dalam masyarakat, dan teknologi tersebut akhirnya mengarahkan manusia untuk
bergerak dari satu abad teknologi ke abad teknologi yang lain. Misalnya, dari
masyarakat suku yang belum mengenal huruf menuju masyarakat yang memakai
peralatan komunikasi cetak dan kemudian beranjak lagi ke masyarakat yang
memakai peralatan komunikasi elektronik.
Kita belajar, merasa, dan berpikir terhadap apa yang akan kita lakukan
karena pesan yang diterima teknologi komunikasi menyediakan untuk itu. Artinya
bahwa teknologi komunikasi menyediakan pesan dan membentuk perilaku
masyarakat. Apa yang diterpa dari dua media tersebut masuk ke dalam perasaan
manusia dan mempengaruhi kehidupan sehari – harinya.
Selanjutnya, masyarakat ingin terus menggunakannya. Bahkan McLuhan
sampai pada kesimpulan bahwa media adalah pesan itu sendiri (the medium is the
message). Media adalah alat untuk memperkuat, memperkeras, dan memperluas
fungsi dan perasaan manusia. Masing – masing penemuan media baru betul –
betul di pertimbangkan untuk memperluas beberapa kemampuan dan kecakapan
manusia. (Nurudin, 2015:186).

Universitas Muhammadiyah Riau


28

Mengikuti teori ini, ada banyak sekali perubahan besar yang terjadi seiring
mengikuti perkembangan teknologi dalam proses komunikasi. Semua memperluas
emosional dan pikiran manusia yang menggunakannya.
McLuhan membaginya ke dalam empat periode. Di dalam masing –
masing kasus yang menyertai perubahan itu atau pergerakan dari era satu ke era
yang lain membawa bentuk baru komunikasi yang menyebabkan beberapa macam
perubahan dalam masyarakat.
Pertama di era kesukuan. era ini diikuti oleh era tulisan, kemudian era
mesin cetak, dan terakhir adalah era media elektronik dimana kita berada
sekarang. Bagai masyarakat di era kesukuan, pendengaran adalah hal yang paling
penting. Peran otak menjadi sangat penting sebagai wilayah yang mengontrol
pengdengaran. Dengan pengenalan huruf, lambat laun masyarakat berubah ke era
tulisan. Era ini mendudukan kekuatan pengelihatan sepenting pendengaran.
Dengan memasuki era tulisan terjadi perubahan yang penting dan perasaan
serta pikiran manusia semakin diperluas. McLuhan menyebutkan bahwa
perubahan dengan tulisan sebagai alat berkomunikasi menjadi pendorong
munculnya ilmu matematika, filsafat, dan ilmu pengetahuan lain. (Nurudin,
2015:186).
Era baru tulisan berakhir setelah ditemukannya mesin cetak. Mulailah kita
memasuki era mesin cetak. Era mesin cetak telah mengantarkan manusia kepada
fenomena komunikasi yang tidak kecil perannya dalam mengubah masyarakat,
yakni ditemukannya media cetak (surat kabar).
Penemuan mesin cetak oleh Gutenberg menjadi titik awal munculnya “era
cetak” dan berbagai aktivitas manusia tersebar lebih luas. Kemampuan yang
terjadi pada mesin cetak ini turut memberi andil dalam membentuk pandangan
dan opini orang – orang di seluruh dunia. (Nurudin, 2015:187).
McLuhan percaya bahwa penemuan pada tahap selanjutnya, mengantarkan
orang – orang memasuki era elektronik. Kemampuan yang terjadi akibat era
elektronik menyebabkan perluasan yang lebih baik pada pikiran dan perasaan
manusia.
Manusia tidak saja mengandalkan pendengaran dan pengelihatan, tetapi
keduanya sekaligus. Dengan era elektronik, dunia seolah semakin sempit. Hal

Universitas Muhammadiyah Riau


29

inilah yang disebut McLuhan sebagai Desa Global (Global Village). Aktivitas
manusia tidak akan lepas dari aktivitas manusia yang lain, bahkan desa global
telah membentuk manusia menjadi makhluk individual.
Marshall McLuhan membuat Asumsi dari Teori Determinisme Teknologi
(Technological Determinism Theory), yakni sebagai berikut :
1) Asumsi Ontologisme, manusia akan beradaptasi dengan media yang
mereka gunakan sehingga mereka dapat mengirim dan menerima pesan
seperti orang lain.
2) Asumsi Epistemologis, ada satu kebenaran dengan mengamati apa yang
telah terjadi dari waktu ke waktu. Sebagai perubahan menengah begitu
pula cara masyarakat untuk berkomunikasi. Orang-orang hanya dapat
menggunakan media yang diciptakan (telepon untuk berbicara melalui
saluran atau surat elektronik untuk berbicara melalui komputer). Jika
media yang impersonal (televisi) maka pesan juga adalah impersonal.
3) Asumsi Aksiologis, teori ini adalah tujuan dalam diri setiap orang yang
akan bertindak dan merasa sama tidak peduli media apa yang mereka
gunakan asalkan menggunakan media yang sama. Nilai tidak terlibat
karena bukti terlihat ketat melalui pengamatan.
Teori Determinisme Teknologi (Technological Determinism Theory), teori
ini yang terbentuk dari 3 komponen yaitu Media adalah Pesannya (The Medium Is
Message), Perkembangan Teknologi Komunikasi Mengubah Kebudayaan
Manusia, dan Desa Global (Global Village). Dimana pada dasarnya teori ini
berkaitan dengan kedatangannya sebuah media.

2.8. Penelitian Relavan


Berdasarkan Acuan atau dasar yang berupa teori - teori atau temuan -
temuan melalui hasil berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat
perlu dan dapat di jadikan sebagai data pendukung. Salah satu data pendukung
yang dijadikan bagian tersendiri adalah penelitian terdahulu yang relevan dengan
permasalahan yang sedang dibahas dalam penelitian ini.

Universitas Muhammadiyah Riau


30

Tabel 2.1 Penelitian Relevan

No Nama Judul / Metode Hasil


Peneliti Penelitian Penelitian
1 Novia Ika Setyani, Penggunaan Media Hasil Penelitian ini
Jurusan Ilmu Sosial Sebagai menunjukkan Bahwa sarana
Komunikasi Sarana komunikasi komunikasi yang di gunakan
fakultas Ilmu Bagi Remaja. untuk memberikan informasi,
Sosial Dan Politik Dalam Penelitian Penggunaan media sosial
universitas ini Peneliti sebagai sarana komunikasi bagi
Sebelas Maret Menggunakan Akademi Surakarta yang dinilai
Surakarta, Metode Deskriptif efektif karena dapat dengan
Tahun 2018 Kualitatif mudah dan cepat dalam
menyebarkan informasi yang di
komunikasikan kepada khalayak
tanpa memikirkan jarak, ruang,
dan waktu.

2 Fany Mulyono, Dampak Hasil Penelitian ini


Program Studi Penggunaan Media menunjukkan Bahwa Pengguna
Ilmu Komunikasi Sosial Bagi media sosial sebagian besar
Institut Remaja. adalah kalangan remaja dan
Manajemen Dalam Penelitian anak anak yang masih
Wiyata Indonesia, ini Peneliti membutuhkan pengawasan. oleh
Tahun 2021 Menggunakan karena itu, dampak besarnya
Metode Kualitatif pun mengarah kepada mereka.
Media sosial memiliki dampak
dan manfaat yang positif dalam
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Misalnya mempermudah dalam
berkomunikasi, mencari dan
mengakses informasi,
mengembangkan relasi,
menambah teman dan lain
sebagainya, namun di sisi lain
media sosial juga berdampak
negatif bagi anak-anak dan
masyarakat. Remaja menyukai
perubahan sikap yang di
tunjukkan setelah mereka
kecanduan media sosial seperti
mereka menjadi malas karena
terlalu asyik dengan medis
sosial mereka sendiri.

3 Fatma Wardy Penggunaan Media Hasil Penelitian ini


Lubis, Sosial Di Remaja menunjukkan Bahwa Media

Universitas Muhammadiyah Riau


31

Jurusan Ilmu Perkotaan. sosial telah banyak mengubah


Komunikasi, Dalam Penelitian perspektif dunia yang
Fakultas Ilmu ini Peneliti sebelumnya beraktivitas di
Sosial dan Ilmu Menggunakan dunia nyata bergeser ke dunia
Politik Metode Kualitatif maya, kondisi ini
Universitas memutarbalikkan konsep,
Sumatera Utara, pemikiran, dan teori yang
Indonesia, dimiliki hingga melahirkan
Tahun 2020 perdebatan di tengah
Masyarakat maupun remaja di
perkotaan. Interaksi tidak lagi
dibatasi oleh ruang dan waktu,
yang berdampak pada
menyebarnya berita palsu
tersebut.

4 Emilia Ramadani, Perilaku Remaja Hasil Penelitian ini


Jurusan Ilmu Dalam menunjukkan Bahwa
Komunikasi Menggunakan penggunaan media sosial di
Fakultas Ilmu Media Sosial Di Kabupaten Langkat yang
Sosial dan Ilmu Perkotaan Dan Di seharusnya dengan
Politik Universitas Desa Kabupaten memanfaatkan media sosial
Sumatera Utara, Langkat. dengan sebaik - baiknya. Setiap
Tahun 2019 Dalam Penelitian orang tua harus bisa
ini Peneliti memberikan arahan dan batasan
Menggunakan kepada anak remaja mereka
Metode Deskriptif dalam penggunaan media sosial.
Kualitatif Para remaja seharusnya
menggunakan media sosial
tersebut sebagai sarana
memperluas ilmu dan wawasan
sebagai bekal mereka ke masa
depan.

5 Resita Noviana, Pemanfaatan Hasil Penelitian ini


Jurusan Ilmu Jejaring Media menunjukkan Bahwa
Komunikasi Sosial Sebagai komunikasi melalui media
Fakultas Ilmu Media Komunikasi. sosial merupakan salah satu
Politik Universitas Dalam Penelitian bentuk pembuktian eksistensi
Sunan Gunung ini Peneliti diri dalam gaya komunikasi dan
Djati Bandung, Menggunakan memanfaatkan media sosial
Tahun 2016 Metode Deskriptif dengan sebaik mungkin dan
Kualitatif juga merupakan salah satu cara
untuk berinteraksi dengan
masyarakat sebagai alat
penyampaian pesan.

Universitas Muhammadiyah Riau


32

2.9. Kerangka Pemikiran


Kerangka pemikiran merupakan alur pikir penulis yang di jadikan sebagai
skema pemikiran atau dasar - dasar pemikiran untuk memperkuat indikator yang
melatar belakangi penelitian ini. Dalam kerangka pemikiran ini peneliti akan
mencoba menjelaskan masalah pokok penelitian. Penjelasan yang di susun akan
menggabungkan antara teori dengan masalah yang akan diangkat dalam penelitian
ini. Penelitian ini dapat di gambarkan sebagai berikut :
Bagan 1.1. Kerangka Pemikiran

Pengguna Media Sosial (Instagram) Pada Remaja

Teori Determinisme Teknologi


(Technological Determinism Theory)
Marshall McLuhan

Perkembangan Teknologi
Media adalah Pesannya Digitalisasi / Desa
Komunikasi Mengubah
(The Medium Is The Global (Global Village)
Kebudayaan Manusia /
Message) Melalui Internet
Perubahan Budaya

Perbandingan Penggunaan Media Sosial (Instagram) Sebagai Saluran


Komunikasi Pada Remaja Perkotaan Dan Remaja Pedesaan

(Sumber : Olahan Peneliti 2022)

Merujuk pada pemikiran tersebut, penelitian ini tentang penggunaan media


sosial (Instagram) pada remaja. untuk menganalisisnya, Peneliti menggunakan
Teori Di mana Teori Determinisme Teknologi ini yang di kemukakan oleh

Universitas Muhammadiyah Riau


33

Marshall McLuhan. Bahwa Teori Determinisme Teknologi (Technological


Determinism Theory) ini terbentuk dari tiga komponen, yaitu :
1) Media adalah Pesannya (The Medium Is The Message)
Dimana media ini yang di gunakan untuk berkomunikasi untuk
mempengaruhi pikiran penerima. Pengenalan media cetak, dan internet.
semuanya menunjukkan bagaimana kemajuan teknologi berdampak pada
masyarakat dan remaja tempat tinggalnya.
2) Perkembangan Teknologi Komunikasi mengubah Kebudayaan Manusia /
Perubahan Budaya
Teknologi ini berusaha menjelaskan bagaimana sebuah teknologi
terutama media sangat berpengaruh dalam menentukan bagaimana
individu dalam masyarakat memikirkan, merasakan, dan melakukan suatu
tindakan tertentu. dasar pemikirannya adalah perubahan – perubahan cara
manusia untuk berkomunikasi membentuk keberadaan kita dan sebagai
budayawan ia berpendapat bahawa budaya itu terbentuk berdasarkan
bagaimana kemampuan kita untuk berkomunikasi.
3) Digitalisasi / Desa Global (Global Village) melalui Internet
Desa global ini terjadi sebagai akibat dari penyebaran informasi
yang sangat cepat dan massive di masyarakat. penyebaran yang cepat dan
massive ini menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. yang di
mana pada awal kehadirannya di tengah masyarakat, sekalipun internet
dapat menghubungkan satu orang dengan orang lainnya dalam tempat
yang berjauhan, menyampaikan banyak pesan ke tempat yang berlainan
dalam satu waktu yang bersamaan. pada dasarnya desa global ini di
anggap sesuai dengan keadaan masa kini, yakni teknologi komunikasi,
salah satunya adalah Internet.
Dari 3 hal Komponen inilah di telusuri, Maka dapatlah perbandingan
penggunaan media sosial (Instagram) sebagai saluran komunikasi pada remaja
perkotaan dan remaja pedesaan.

Universitas Muhammadiyah Riau

Anda mungkin juga menyukai