BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Gastritis biasanya diawali dengan pola makan yang tidak teratur sehingga
makanan dan porsi makan. Dengan menu seimbang perlu dimulai dan dikenal
dikemudian hari. Pola makan yang baik dan teratur merupakan salah satu dari
Pola makan atau pola konsumsi pangan adalah susunan jenis dan jumlah
dan bahkan diperkirakan di derita dari 1,7 milyar pada negara yang sedang
berkembang, infeksi diperoleh pada usia dini dan pada usia tua. Dari hasil
wanita dan dapat menyerang sejak usia dewasa muda hingga lanjut usia.
(Harun,2010).
2
Kejadian penyakit gastritis meningkat sejak 5-6 tahun ini bisa menyerang
semua jenis kelamin karena pola makan yang buruk dan kebiasaan
mengobati dan lebih baik lagi untuk mencegah terjadinya penyakit ini sejak
gambaran macam dan model bahan makanan yang di konsumsi setiap hari.
Pola makan terdiri dari jenis makanan, frekuensi makan, jadwal makan dan
porsi makan. Pola makan yang baik dan teratur merupakan satu diantara
jadwal makan remaja yang memiliki nilai gizi rendah dan meningkatkan
produksi asam lambung, serta jumlah makanan yang terlalu banyak dan juga
terlalusedikit.
Pola makan yang kurang baik pada remaja disebabkan karena pada usia
yang masih muda, banyak remaja yang memiliki pola makan tidak sehat
mengandung gas, makanan siap saji. Hal ini tentu menyebabkan masalah dari
makanan, frekuensi makan, jadwal makan, dan porsi makan yang seharusnya
2012).
3
ikuti oleh India dengan presentase mencapai 43%, lalu dibeberapa negara
lainnya seperti Inggris 22%, China 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35%,
yang remeh namun gastritis merupakan awal dari sebuah penyakit yang dapat
Dampak dari penyakit gastritis dapat menggangu keadaan gizi atau status
lelah, sedangkan pada remaja kekurangan zat besi dapat menurunkan prestasi
kerja dan prestasi belajar, selain turunnya ketahanan tubuh terhadap infeksi
1.2 RumusanMasalah
dalam penelitian ini adalah “ Adakah hubungan antara pola makan dengan
1.3 TujuanPenelitian
Tujuan Umum :
1.4 ManfaatPenelitian
1. BagiRemaja
gastritis.
2. Bagi penelitiselanjutnya