Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang

Gastritis biasanya diawali dengan pola makan yang tidak teratur sehingga

lambung menjadi sensitif nila asam lambung meningkat.Pola makan adalah

berbagai informasi yang memberikan gambaran macam dan model bahan

makanan dan porsi makan. Dengan menu seimbang perlu dimulai dan dikenal

dengan baik sehingga akan terbentuk kebiasaan makan makanan seimbang

dikemudian hari. Pola makan yang baik dan teratur merupakan salah satu dari

penatalaksanaan gastritis dan juga merupakan tindakan preventif dalam

mencegah kekambuhan gastritis. Penyembuhan gastritis memerlukan

pengaturan makanan sebagai upaya untuk memperbaiki kondisi pencernaan.

Pola makan atau pola konsumsi pangan adalah susunan jenis dan jumlah

makanan yang dikonsumsi seseorang atau kelompok orang pada waktu

tertentu (Baliwati, 2009).

Gastritis merupakan masalah kesehatan di masyarakat ,prevalensi gastritis

yang cukup tinggi, mempengaruhi hingga 50 % orang dewasa dan remaja di

negara-negara barat. Gastritis merupakan masalah terbesar di seluruh dunia

dan bahkan diperkirakan di derita dari 1,7 milyar pada negara yang sedang

berkembang, infeksi diperoleh pada usia dini dan pada usia tua. Dari hasil

penelitian para pakar, di dapatkan jumlah penderita gastritis lebih banyak

wanita dan dapat menyerang sejak usia dewasa muda hingga lanjut usia.

(Harun,2010).
2

Kejadian penyakit gastritis meningkat sejak 5-6 tahun ini bisa menyerang

semua jenis kelamin karena pola makan yang buruk dan kebiasaan

mengkonsumsi alkohol dan merokok. Penyakit gastritis ini lebih menyerang

kepada usia remaja sehingga butuh perawatan khusus karena akan

mengganggu masa tua kita semua, sehingga dibutuhkan pengetahuan untuk

mengobati dan lebih baik lagi untuk mencegah terjadinya penyakit ini sejak

dini ( Dedi .S(2012).

Menurut (hidayat, 2012) Pola makan berbagai informasi yang memberikan

gambaran macam dan model bahan makanan yang di konsumsi setiap hari.

Pola makan terdiri dari jenis makanan, frekuensi makan, jadwal makan dan

porsi makan. Pola makan yang baik dan teratur merupakan satu diantara

penatalaksanaan gastritis. Pola makan remaja yang buruk adalah seperti

jadwal makan remaja yang memiliki nilai gizi rendah dan meningkatkan

produksi asam lambung, serta jumlah makanan yang terlalu banyak dan juga

terlalusedikit.

Pola makan yang kurang baik pada remaja disebabkan karena pada usia

yang masih muda, banyak remaja yang memiliki pola makan tidak sehat

seperti halnya mengkonsumsi makanan pedas, asam-asaman, makanan

mengandung gas, makanan siap saji. Hal ini tentu menyebabkan masalah dari

apa yang mereka konsumsi, karena merekan tidak memperhatikan jenis

makanan, frekuensi makan, jadwal makan, dan porsi makan yang seharusnya

sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan saat ini (Mustakim,

2012).
3

Badan penelitian kesehatan dunia WHO mengadakan tinjauan terhadap

delapan Negara dunia dan mendapatkan beberapa hasil presentase angka

kejadian gastritis di dunia. Dimulai dari Negara yang kejadian gastritisnya

paling tinggi yaitu Amerika dengan presentase mencapai 47% kemudian di

ikuti oleh India dengan presentase mencapai 43%, lalu dibeberapa negara

lainnya seperti Inggris 22%, China 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35%,

Perancis 29,5% dan Indonesia 40,85%. Angka kejadian gastritis pada

beberapadaerah di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 274,396 kasus

dari 238,452,952 jiwa penduduk.Gastritis biasanya anggap sebagai suatu hal

yang remeh namun gastritis merupakan awal dari sebuah penyakit yang dapat

menyusahkan kita (Lin et al,2013).

Dampak dari penyakit gastritis dapat menggangu keadaan gizi atau status

gizi.Kekurangan salah satu zat gizi dapat menimbulkan penyakit berupa

penyakit defisiensi.Bila kekurangan dalam batas marginal menimbulkan

gangguan yang sifatnya lebih ringan atau menurunnya kemampuan

fungsional.Misalnya kekurangan vitamin B1 dapat menyebabkan badan cepat

lelah, sedangkan pada remaja kekurangan zat besi dapat menurunkan prestasi

kerja dan prestasi belajar, selain turunnya ketahanan tubuh terhadap infeksi

sehingga mudah untuk terserang penyakit.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat

judulpenelitian “ Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis

pada remaja di SMA TRI BHAKTI PEKANBARU”.


4

1.2 RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang diatas yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “ Adakah hubungan antara pola makan dengan

kejadian gastritis pada anak remaja SMA?”

1.3 TujuanPenelitian

Tujuan Umum :

Untuk mengetahui hubungan pola makan dengan gastritis pada remaja

diSMA Tri Bhakti Pekanbaru dan untuk mengidentifikasi :

1. Kejadian gastritis padaremaja

2. Pola makan padaremaja

3. Hubungan pola makan dengan gastritis padaremaja.

1.4 ManfaatPenelitian

1. BagiRemaja

Secara akademik penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahua

remaja mengenai pengaruh pola makan terhadap terjadinya penyakit

gastritis.

2. Bagi penelitiselanjutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan untuk penelitian

yang akan datang mengenai aspek lain tentanggstritis.

Anda mungkin juga menyukai