Anda di halaman 1dari 10

Nama :Meilinda Ika Fatika Sari

Nim :43010220139

Prodi :Komunikasi dan Penyiaran Islam (3C)

BAB 10 MEDIA

PENDAHULUAN

Dalam teori komunikasi, mungkin kebanyakan masyarakat udah sering


kali mendengar konteks mengenai media. Media menjadi perantara yang bisa
diatakan penting apalagi untuk kaum gen z atau generi milenial seperti pada era
sekarang ini. Media juga berperan penting dalam mentransmisikan informasi,
mempengaruhi persepsi masyarakat, dan membentuk dinamika komunikasi sosial.
Pemahaman tersebut dapat melibatkan konsep-konsep seperti gatekeeping
yang merujuk pada proses seleksi dan kontrol berita oleh media atau yang sering
disebut dengan Editor atau penanggung jawab redaksi. Framing yang Berkaitan
dengan cara media tersebut menyajikan informasi untuk mempengaruhi persepsi
atau interpretasi publik. Seperti dalam Pemilihan kata, gambar, atau sudut
pandang tertentu dan agenda-setting yang membantu menjelaskan peran media
dalam membangun narasi dan memengaruhi opini publik.
Agenda setting dapat disimpulkan bahwa media tidak hanya memberikan
informasi, tetapi juga memilih topik atau isu yang menjadi perhatian utama
masyarakat. Dalam sebuah bidang, teori media berhubungan dengan tiga area
tematik yang besar- isi dan susunan media, seperti masyarakat dan budaya, serta
audiens. Tema isi dan susunan media mencakup beberapa pengaruh isi media dan
isinya. Tema tersebut memberi perhatian khusus pada tanda-tanda dan symbol-
simbol yang digunakan dalam pesan-pesan media.
PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Media


Sejarah media juga dimulai pada fenomena internet dan perubahan
struktur masyarakat dalam prosesnya yang merupakan suatu perubahan
mendorong atara perubahan lain namun sebelum mengenai transformasi
media di tengahkan terlebih dahulu yaitu dinamika sejarah media yang
dimulai sejak zaman tulisan tangan dimulai dengan huruf cetak dan
Telephone kabel hingga media interaktif, juga mengenai perkembangan
jurnalisme data yang merupakan konsekuensi dari gerak transformasi media.
Sehingga telah menunjukkan dinamika sejarah media yang revolusioner.
Namun demikian sejumlah problem krusial masih belum terselesaikan antara
lain pada fungsi media yang secara sporadis tampak memudar dan gejala
tersebut dapat mengkhawatirkannya misalnya pada fenomena pemberitaan
politik dan konflik yang ternyata informasi yang ditampilkan media kerap
tidak lengkap (Fikri, 2018: 1).
Transformasi media sendiri merupakan problem kontemporer yang
perlu dicermati karena posisi media yang strategis dan krusial bagi
masyarakat, media masih bisa dikatakan berkembang karena memiliki peran
dan kebermanfaatan yang besar selama itu masih ada kehidupan manusia, ada
masyarakat yang membutuhkan berita. Selama itu pun jurnalisme ada seperti
manusia yang bisa berubah seiringnya umur, peradaban yang berubah
keteknologi seiringnya waktu, dapat berubah begitu pula jurnalisme yang
mengalami transformasi dalam cara produksi distribusi dan penggunaannya
(Fikri, 2018: 78).
Media berasal dari bahasa Latin “medius” yang secara harafiah
berarti “tengah, perantara atau pengantar”. Dalam bahasa Arab media
artinya “perantara” atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima
pesan, apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, kejadian
yang membangun kondisi seseorang yang mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Media adalah segala bentuk dan
saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Media
merupakan semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk
menyampaikan atau menyebarkan ide, gagasan atau pendapat sehingga ide,
gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang
dituju (Mardikanto, 1993).
Sedangkan Media komunikasi adalah perantara yang mengantarkan
informasi antara sumber dan penerima. Yang berkaitan dengan televisi, film,
foto, radio, cetakan, dan sejenisnya. Apabila media itu membawa pesan-
pesan yang bertujuan instruksional, maka media tersebut disebut media
pengajaran (Hamzah, 1981).

B. Tradisi Sosiokultural
Dalam media ada namanya Tradisi Sosiokultural. Dalam tradisi
tersebut media memiliki peran penting sebagai bagian dari konteks budaya
yang lebih besar yang dilihat dari fungsi maupun respon. Dalam Tradisi
Sosiokultural meliputi, seperti:
1. Teori Media Klasik
Merupakan media yang terpisah dari apapun isi yang disampaikan,
seperti dalam pengaruh individu ataupun masyarakat. Gagasan ini dalam
berbagai bentuknya adalah apa yang kita sebut dengan “teori media”.Yang
dikategorikan sebagai perpanjangan pikiran manusia, jadi media yang
menonjol dalam penggunaan membiaskan masa historis apapun (Little
Jhon, 2009: 411).
2. Fungsi Penyusunan
Merupakan sebuah proses yang terdiri dari tiga bagian. Pertama,
prioritas isu-isu yang akan dibahas dalam media atau agenda media yang
harus diatur. Kedua, memengaruhi atau berinteraksi dengan apa yang
masyarakat pikirkan dalam menciptakan agenda masyarakat. Ketiga
berinteraksi dengan apa yang para pembuat kebijakan anggap penting
disebut agenda kebijakan. Dalam versi teori yang paling sederhana dan
langsung. Penyusunan agenda terjadi karena media harus selektif dalam
melaporkan media (Little Jhon, 2009: 415).
3. Penelitian Media Tindakan Sosial
Pendekatan yang berdasarkan masyarakat dengan penelitian media
tindakan social. Ada 6 penelitian tersebut,yaitu:
a. Pertama, makna tidak ada dalam pesan itu sendiri, tetapi dihasilkan
oleh sebuah proses interpretif di dalam audiens.
b. kedua adalah bahwa makna pesan-pesan media dan program tidak
ditentukan secara pasif, tetapi dihasilkan secara aktif oleh audiens.
c. ketiga adalah bahwa makna media terus bergeser ketika anggota
mendekati media dalam cara yang berbeda.
d. Keempat, makna sebuah program atau pesan tidak pernah ditentukan
sendiri, tetapi bersifat komunal.
e. Kelima, tindakan yang menentukan pemaknaan kelompok untuk isi
media dilakukan dalam interaksi antar anggota kelompok.
f. keenam dari penelitian media tindakan social adalah bahwa para
peneliti bergabung dalam komunitas yang mereka teliti, dan hanya
bersifat sementara (Little Jhon, 2009: 420 ).

C. Jenis-Jenis Media
Ada beberapa Jenis - Jenis Media yaitu salah satunya:
1. Media audio
merupakan media yang hanya bisa dinikmati dengan elemen suara
dan sebagainya seperti radio atau rekaman suara. bukunya menjelaskan
bahwa media audio adalah media penggunaan pesan media ini aditif
verbal atau non-verbal dan penglihatan dan sebagainya.
2. Media visual
Yaitu media yang hanya dapat diamati dengan unsur suara dan
gambar atau kita bisa menikmatinya sebagai tontonan dapat berupa
gambar, lukisan, foto dan Media visual adalah media apakah itu dalam
bentuk nyata atau tidak pengguna dalam panca indera.ini bisa
dikatakan media ide melalui media gambar. Media yang digunakan
baik untuk berita padat dan sebagainya. yang mengandung unsur suara
juga Gambar ini adalah kesatuan dari gambar suara dan dapat berupa
video film dan sebagainya. bukunya menjelaskan hal itu menggunakan
panca indera pendengaran dan penglihatan pada saat yang bersamaan
satu proses. Bisa berasal dari mulut verbal dan non-verbal mungkin
dapat disajikan seperti dari film dan Sampai bisa dilakukan
3. Media audio visual
Yaitu perpaduan antara media audio dan media visual yaitu pada
media audio visual Ini memiliki 2 elemen yaitu gambar Media ini juga
merupakan alat visual juga indra pendengaran menjadi satu Media
visual ini juga bisa melakukannya berupa film, LCD proyektor, video
dan lain sebagainya (Faujiah, dkk, 2022: 83).
4. Media baru
Merupakan media yang memberikan cakupan secara luas dengan
muncul akibat inovasi dari teknologi dalam bidang media yang
meliputi televisi kabel, satellites, teknologi optic fiber dan komputer.
Dengan teknologi seperti ini, pengguna bisa secara interaktif membuat
pilihan serta menyediakan respon produk media secara beragam
(Kurnia, 2005: 292).
5. Media tradisional
Media tradisional adalah suatu bentuk media lokal dalam suatu
komunitas budaya. Yang mana Media ini masih menggunakan alat
tradisional yang ada dan tersedia di dalam komunitas itu. Media
tradisional dikenal juga sebagai media rakyat karena media tersebut
sering juga disebut sebagai kesenian rakyat. Media tradisional juga
sering disebut sebagai bentuk folklore (Nurudin, 2004). Ditinjau dari
aktualitasnya ada seni tradisional seperti wayang purwo, wayang
golek, ludruk, ketoprak, dan sebagainya. Saat ini media tradisional
telah mengalami transformasi dengan media modern. Dengan kata lain
Ia tidak lagi dimunculkan secara apa adanya, melainkan sudah masuk
ke media televisi dengan segala penyesuaiannya (Sayoga, 2013: 69).
6. Media massa
Merupakan media massa yang menyebarkan informasi kepada
masyarakat, sehingga dapat diartikan sebagai media komunikasi dan
informasi yang melakukan penyebaran informasi secara masal dan
dapat diakses oleh masyarakat banyak, ditinjau dari segi makna, media
massa merupakan alat atau sarana untuk menyebarluaskan isi berita,
opini, komentar, hiburan, dan lain sebagainya (Habibie, 2018: 79).

D. Efek Media
Banyak orang mengeluh efek antara penyajian atau pemberitaan isi
media. Tuntutan reformasi 1998 pernah mengeluhkan cara pemberitaan dan
penulisan berita yang mengabaikan konteks dan tidak komprehensif serta
hanya serta hanya melihat sisi negatif dari proses pembangunan yang
dilakukan pemerintahannya. Media mempunyai efek kemampuan yang
memberi dengan cara penghayatan bersama terhadap realitas dunia, media
juga mempunyai kemampuan yang membentuk struktur dan konfigurasi
intelektual masyarakat. Yang mana kemampuan media semacam itu disebut
dengan gerbar sebagai media cultivation. Sejarah pemikiran tentang efek
media mungkin dapat dikatakan berjalan secara alamiah karena dibentuk
oleh keadaan serta ruang dan waktu yang dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti kepentingan pemerintah yang membuat undang-undang perubahan
teknologi .
Dennis mcquel membagi sejarah pemikiran tentang efek media
yang mana diantarnya sebagai berikut:
1. Fase 1
Berkembang sampai pada akhir tahun 1930-an pada fase pertama
media dipercaya sangat ampuh atau bisa dikatakan powerful dalam
membentuk opini dan keyakinan.
2. Fase 2
Adanya upaya untuk menguji kemampuan media bagi kepentingan
tertentu melalui persuasi dan pengemasan informasi yang terencanakan.
3. Fase 3
Merupakan penegasan kembali bahwa efek media merupakan hal
yang pasti karena sejumlah bukti yang ditunjukkan pada fase ini bahwa
media benar-benar mempunyai efek penting bagi masyarakat dan
menjadi instrumen bagi kegiatan sosial dan kekuatan dan kekuasaan
politik adanya pendekatan Baru terhadap efek media yang tidak lagi
dilihat sebagai proses yang berasal dari kekuatan media melainkan
terjadinya negosiasi (Suparno, 2016: 67).

E. Fungsi Media
Media memiliki fungsi yang sangat luas, diantarannya:
1. Pendidikan (educatif)
2. Sosial (Social)
3. Ekonomis (Economics)
4. Politis (Politics) dan
5. Agama (Religion).

F. Dampak Positive Dari Media


Bisa kita lihat dampak positive Media apalagi medsos yang apabila
kita merasakan penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat,
siapapun dapat menyebarkan informasi baru kapan saja, sehingga orang lain
juga dapat memperoleh informasi yang tersebar di media sosial kapan saja.
Selain itu juga biaya dapat dikategorikan lebih murah jika dibandingkan
dengan media lainnya, karena kita hanya perlu membayar biaya internet
untuk dapat mengakses medsos (Rafiq, 2020: 26).

G. Dampak Negatif Dari Media


Bisa kita lihat mulai dari medsos yaitu masalah privasi. Sehingga
dengan medsos apapun yang informasi yang kita unggah bisa dengan mudah
dilihat oleh orang lain. Hal ini tentu saja dapat membocorkan masalah-
masalah pribadi para pengguna medsos. Namun itu juga kembali pada
individua masing-masing juga sih. Oleh karena itu, kita sebaiknya tidak
mengunggah hal-hal yang bersifat privasi ke dalam medsos. Selain itu juga
dapat menimbulkan konflik sosial (Rafiq, 2020: 26).

KESIMPULAN

Sejarah media dimulai pada fenomena internet dan perubahan


struktur masyarakat dalam prosesnya yang merupakan suatu perubahan
mendorong. Namun demikian sejumlah problem masih belum
terselesaikan antara lain pada fungsi media yang secara sporadis tampak
memudar dan gejala tersebut dapat mengkhawatirkannya,Transformasi
media sendiri merupakan problem kontemporer yang perlu dicermati
karena posisi media yang strategis dan krusial bagi masyarakat, media
masih bisa dikatakan berkembang karena memiliki peran dan
kebermanfaatan yang besar selama itu masih ada kehidupan manusia, ada
masyarakat yang membutuhkan berita. Selama itu pun jurnalisme ada
seperti manusia yang bisa berubah seiringnya umur, peradaban yang
berubah keteknologi seiringnya waktu, dapat berubah begitu pula
jurnalisme yang mengalami transformasi dalam cara produksi distribusi
dan penggunaannya. Media memiliki arti “perantara” atau biasa yang
disebut dengan pengantar pesan,yang mana pesan tersebut dari pengirim
kepada penerima pesan, apabila dipahami secara garis besar ialah manusia,
materi, kejadian yang membangun kondisi seseorang yang mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Media memiliki segala
bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi. Media merupakan semua bentuk perantara yang digunakan oleh
manusia untuk menyampaikan atau menyebarkan ide, gagasan atau
pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat tersebut dapat dikemukakan
sampai kepada penerima yang dituju Sedangkan Media komunikasi adalah
perantara yang mengantarkan informasi antara sumber dan penerima.
Merupakan media yang terpisah dari apapun isi yang disampaikan, seperti
dalam pengaruh individu ataupun masyarakat. Gagasan ini dalam berbagai
bentuknya adalah apa yang kita sebut dengan “teori media”. Yang apabila
dikategorikan sebagai perpanjangan pikiran manusia, jadi media yang
menonjol dalam penggunaan membiaskan masa historis apapun. Media
juga merupakan suatu hal yang tidak hanya dinikmati dengan melihat
berita terkini melainkan juga bisa dinikmati dengan elemen suara dan
sebagainya seperti radio atau rekaman suara. Media sendiri yang juga
dapat diamati dengan unsur suara dan gambar atau kita bisa menikmatinya
sebagai tontonan dapat berupa gambar, lukisan, foto. Media visual sendiri
merupakan media itu dalam bentuk nyata atau tidak pengguna dalam
panca indera yang mana bisa dikatakan media ide melalui media gambar,
yang mengandung unsur suara juga Gambar merupakan kesatuan dari
gambar suara dan dapat berupa video film dan sebagainya. Media juga
tergolong ada yang tradisional yang mana hal tersebut bisa dikategorikan
suatu bentuk media lokal dalam suatu komunitas budaya. Sehingga Media
ini masih menggunakan alat tradisional yang ada dan tersedia di dalam
komunitas itu. Media massa sendiiri ialah hal yang menyebarkan informasi
kepada masyarakat, yang mana dapat diakses oleh masyarakat banyak,
ditinjau dari segi makna, media massa merupakan alat atau sarana untuk
menyebarluaskan isi berita, opini, komentar, hiburan, dan lain sebagainya
Media sendiri mempunyai efek kemampuan yang memberi dengan cara
penghayatan bersama terhadap realitas dunia, media juga mempunyai
kemampuan yang membentuk struktur dan konfigurasi masyarakat. Yang
mana kemampuan media semacam itu disebut dengan media cultivation.
Sejarah pemikiran tentang efek media mungkin dapat dikatakan berjalan
secara alamiah karena dibentuk oleh keadaan serta ruang dan waktu yang
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kepentingan pemerintah yang
membuat undang-undang perubahan teknologi.
REFERENSI

Faujiah, N, dkk. (2022). Kelebihan Dan Kekurangan Jenis-Jenis Media.


Jurnal Telekomunikasi, Vol. 3 , No.2. Purwakarta.
Fikri, M. (2018). Sejarah Media. UB Press: Malang.
Habibie, D.K. (2018). Dwi Fungsi Media Massa. Jurnal Ilmu Komunikasi
Vol. 7, No. 2. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Hamzah, S. (1981). Media Audiovisual untuk Pengajaran Penerangan dan
Penyuluhan. Jakarta: PT. Gramedia.
Kurnia, N. (2005). Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Media
Baru: Implikasi terhadap Teori Komunikasi. Mediator, Vol. 6,
No.2.
Littlejhon, S.W. & Foss, K.A. (2009). Teori komunikasi Edisi 9. Jakarta:
Salemba Humanika.
Mardikanto, T. (1993). Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta:
Sebelas Maret University Press.
Rafiq,A. (2020). Dampak Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Suatu
Masyarakat. Jurnal Global Komunika, vol 1, no 1. Jakarta.
Sayoga, B. (2013). Revitalisasi Media Tradisional Sebagai Instrumen
Difusi Inovasi Di Pedesaan. Yogyakarta.
Suparno, B.A. (2016). Media Komunikasi. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai