Nim :43010220139
BAB 10 MEDIA
PENDAHULUAN
B. Tradisi Sosiokultural
Dalam media ada namanya Tradisi Sosiokultural. Dalam tradisi
tersebut media memiliki peran penting sebagai bagian dari konteks budaya
yang lebih besar yang dilihat dari fungsi maupun respon. Dalam Tradisi
Sosiokultural meliputi, seperti:
1. Teori Media Klasik
Merupakan media yang terpisah dari apapun isi yang disampaikan,
seperti dalam pengaruh individu ataupun masyarakat. Gagasan ini dalam
berbagai bentuknya adalah apa yang kita sebut dengan “teori media”.Yang
dikategorikan sebagai perpanjangan pikiran manusia, jadi media yang
menonjol dalam penggunaan membiaskan masa historis apapun (Little
Jhon, 2009: 411).
2. Fungsi Penyusunan
Merupakan sebuah proses yang terdiri dari tiga bagian. Pertama,
prioritas isu-isu yang akan dibahas dalam media atau agenda media yang
harus diatur. Kedua, memengaruhi atau berinteraksi dengan apa yang
masyarakat pikirkan dalam menciptakan agenda masyarakat. Ketiga
berinteraksi dengan apa yang para pembuat kebijakan anggap penting
disebut agenda kebijakan. Dalam versi teori yang paling sederhana dan
langsung. Penyusunan agenda terjadi karena media harus selektif dalam
melaporkan media (Little Jhon, 2009: 415).
3. Penelitian Media Tindakan Sosial
Pendekatan yang berdasarkan masyarakat dengan penelitian media
tindakan social. Ada 6 penelitian tersebut,yaitu:
a. Pertama, makna tidak ada dalam pesan itu sendiri, tetapi dihasilkan
oleh sebuah proses interpretif di dalam audiens.
b. kedua adalah bahwa makna pesan-pesan media dan program tidak
ditentukan secara pasif, tetapi dihasilkan secara aktif oleh audiens.
c. ketiga adalah bahwa makna media terus bergeser ketika anggota
mendekati media dalam cara yang berbeda.
d. Keempat, makna sebuah program atau pesan tidak pernah ditentukan
sendiri, tetapi bersifat komunal.
e. Kelima, tindakan yang menentukan pemaknaan kelompok untuk isi
media dilakukan dalam interaksi antar anggota kelompok.
f. keenam dari penelitian media tindakan social adalah bahwa para
peneliti bergabung dalam komunitas yang mereka teliti, dan hanya
bersifat sementara (Little Jhon, 2009: 420 ).
C. Jenis-Jenis Media
Ada beberapa Jenis - Jenis Media yaitu salah satunya:
1. Media audio
merupakan media yang hanya bisa dinikmati dengan elemen suara
dan sebagainya seperti radio atau rekaman suara. bukunya menjelaskan
bahwa media audio adalah media penggunaan pesan media ini aditif
verbal atau non-verbal dan penglihatan dan sebagainya.
2. Media visual
Yaitu media yang hanya dapat diamati dengan unsur suara dan
gambar atau kita bisa menikmatinya sebagai tontonan dapat berupa
gambar, lukisan, foto dan Media visual adalah media apakah itu dalam
bentuk nyata atau tidak pengguna dalam panca indera.ini bisa
dikatakan media ide melalui media gambar. Media yang digunakan
baik untuk berita padat dan sebagainya. yang mengandung unsur suara
juga Gambar ini adalah kesatuan dari gambar suara dan dapat berupa
video film dan sebagainya. bukunya menjelaskan hal itu menggunakan
panca indera pendengaran dan penglihatan pada saat yang bersamaan
satu proses. Bisa berasal dari mulut verbal dan non-verbal mungkin
dapat disajikan seperti dari film dan Sampai bisa dilakukan
3. Media audio visual
Yaitu perpaduan antara media audio dan media visual yaitu pada
media audio visual Ini memiliki 2 elemen yaitu gambar Media ini juga
merupakan alat visual juga indra pendengaran menjadi satu Media
visual ini juga bisa melakukannya berupa film, LCD proyektor, video
dan lain sebagainya (Faujiah, dkk, 2022: 83).
4. Media baru
Merupakan media yang memberikan cakupan secara luas dengan
muncul akibat inovasi dari teknologi dalam bidang media yang
meliputi televisi kabel, satellites, teknologi optic fiber dan komputer.
Dengan teknologi seperti ini, pengguna bisa secara interaktif membuat
pilihan serta menyediakan respon produk media secara beragam
(Kurnia, 2005: 292).
5. Media tradisional
Media tradisional adalah suatu bentuk media lokal dalam suatu
komunitas budaya. Yang mana Media ini masih menggunakan alat
tradisional yang ada dan tersedia di dalam komunitas itu. Media
tradisional dikenal juga sebagai media rakyat karena media tersebut
sering juga disebut sebagai kesenian rakyat. Media tradisional juga
sering disebut sebagai bentuk folklore (Nurudin, 2004). Ditinjau dari
aktualitasnya ada seni tradisional seperti wayang purwo, wayang
golek, ludruk, ketoprak, dan sebagainya. Saat ini media tradisional
telah mengalami transformasi dengan media modern. Dengan kata lain
Ia tidak lagi dimunculkan secara apa adanya, melainkan sudah masuk
ke media televisi dengan segala penyesuaiannya (Sayoga, 2013: 69).
6. Media massa
Merupakan media massa yang menyebarkan informasi kepada
masyarakat, sehingga dapat diartikan sebagai media komunikasi dan
informasi yang melakukan penyebaran informasi secara masal dan
dapat diakses oleh masyarakat banyak, ditinjau dari segi makna, media
massa merupakan alat atau sarana untuk menyebarluaskan isi berita,
opini, komentar, hiburan, dan lain sebagainya (Habibie, 2018: 79).
D. Efek Media
Banyak orang mengeluh efek antara penyajian atau pemberitaan isi
media. Tuntutan reformasi 1998 pernah mengeluhkan cara pemberitaan dan
penulisan berita yang mengabaikan konteks dan tidak komprehensif serta
hanya serta hanya melihat sisi negatif dari proses pembangunan yang
dilakukan pemerintahannya. Media mempunyai efek kemampuan yang
memberi dengan cara penghayatan bersama terhadap realitas dunia, media
juga mempunyai kemampuan yang membentuk struktur dan konfigurasi
intelektual masyarakat. Yang mana kemampuan media semacam itu disebut
dengan gerbar sebagai media cultivation. Sejarah pemikiran tentang efek
media mungkin dapat dikatakan berjalan secara alamiah karena dibentuk
oleh keadaan serta ruang dan waktu yang dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti kepentingan pemerintah yang membuat undang-undang perubahan
teknologi .
Dennis mcquel membagi sejarah pemikiran tentang efek media
yang mana diantarnya sebagai berikut:
1. Fase 1
Berkembang sampai pada akhir tahun 1930-an pada fase pertama
media dipercaya sangat ampuh atau bisa dikatakan powerful dalam
membentuk opini dan keyakinan.
2. Fase 2
Adanya upaya untuk menguji kemampuan media bagi kepentingan
tertentu melalui persuasi dan pengemasan informasi yang terencanakan.
3. Fase 3
Merupakan penegasan kembali bahwa efek media merupakan hal
yang pasti karena sejumlah bukti yang ditunjukkan pada fase ini bahwa
media benar-benar mempunyai efek penting bagi masyarakat dan
menjadi instrumen bagi kegiatan sosial dan kekuatan dan kekuasaan
politik adanya pendekatan Baru terhadap efek media yang tidak lagi
dilihat sebagai proses yang berasal dari kekuatan media melainkan
terjadinya negosiasi (Suparno, 2016: 67).
E. Fungsi Media
Media memiliki fungsi yang sangat luas, diantarannya:
1. Pendidikan (educatif)
2. Sosial (Social)
3. Ekonomis (Economics)
4. Politis (Politics) dan
5. Agama (Religion).
KESIMPULAN