Setelah disebutkan definisi komunikasi massa menurut para ahli, maka akan
diketahui dari jenis – jenis karakteristik yang dimiliki komunikasi massa menurut
Nurudin (2007) antara lain :
Didalam komunikasi massa komunikator bukan satu orang tetapi terdiri dari
kumpulan orang. Yang dimana artinya adalah gabungan antara berbagai macam
unsur dan bekerjasama satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang
dimaksud adalah menyerupai sebuah sistem. Sistem adalah sekelompok orang,
pedoman dan media yang melakukan sebuah kegiatan mengolah, menyimpan,
menuangkan ide, gagasan, simbol, lambang, menjadi pesan dalam membuat
keputusan untuk mencapai kesepakatan dan saling memberikan pengertian satu
sama lain dengan mengolah pesan menjadi sebuah pesan. Didalam sistem terdapat
interdependensi yaitu komponen – komponen didalamnya yang saling berkaitan,
1
melakukan interaksi secara keluruhan. Sistem didalam komunikasi akhirnya
membentuk sebuah lembaga.
Pesan yang disampaikan oleh komunikasi massa harus bersifat terbuka, dan
dituju untuk semua orang. Baik dalam penggunakan dan pemilihan kata – kata
harus bisa dimengerti oleh banyak orang. Meskipun didalam televisi dikhusukan
untuk kalangan tertentu (misalnya program acaranya), televisi perlu menyediakan
acara lain yang sifatnya lebih umum. Ini penting agar televisi tidak kehilangan ciri
khasnya sebagai saluran komunikasi massa.
2
f. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis
Dari berbagai fungsi yang dimiliki komunikasi massa yang dikemukan oleh
beberapa ahli, komunikasi terbagi menjadi beberapa antara lain: (Nurudin, 2007)
a. Informasi
3
Didalam istilah jurnalistik untuk mencari sebuah informasi fakta – fakta
diringkas dalam istilah 5W+1H (What,Where,Who,When, Why + How) atau
Dimana, Siapa, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana. Konsep 5W+1H atau straight
news (berita singkat) sudah dikembangkan dengan peliputan jurnalisme
investigasi (investigative journalism). Yakni sebuah peliputan yang dilakukan
secara mendalam.
b. Hiburan
Fungsi hiburan untuk media elektronik menduuki posisi yang paling tinggi
dibandingkan dengan fungsi – fungsi yang lain. Masalahnya masyarakat kita
masih menjadikan televisi sebagai media hiburan.
c. Persuasi
d. Transmisi Budaya
Transmisi budaya merupakan salah satu fungsi komunikasi massa yang paling
luas, meskipun paling sedikit dibicarakan. Transmisi budaya tidak dapat
diletakkan selalu hadir dalam berbagai bentuk komunikasi yang mempunyai
dampak pada penerimaan individu. Melalui individu, komunikasi menjadi bagian
dari pengalaman kolektif kelompok, publik, audience, berbagai jenis, dan individu
bagian dari suatu massa. Transmisi budaya mengambil tempat dalam dua tingkat,
kontemporer dan historis. Didalam kontemporer media massa memperkuat
konsensus nilai masyarakat, dengan selalu memperkenalkan bibit perubahan
secara terus menerus. Sedangkan secara historis umat manusia telah dapat
melewati atau menambahkan pengalaman baru dari sekarang untuk membimbing
ke masa depan.
4
Kohesi yang dimaksud disini adalah penyatuan, Yang artinya media massa
mendorong masyarakat untuk bersatu. Dengan kata lain, media massa merangsang
masyarakat untuk memikirkan dirinya bahwa bercerai –cerai bukan keadaan yang
baik bagi kehidupan mereka. Media massa yang memberitakan arti pentingnya
kerukunan hidup umat beragama, sama saja media massa itu mendorong kohesi
sosial.
f. Pengawasan
g. Korelasi
h. Pewarisan Sosial
Dalam hal ini media massa berfungsi sebagai seorang pendidik, baik yang
menyangkut pendidikan formal maupun informal yang mencoba meneruskan atau
mewariskan suatu ilmu pengetahuan, nilai, norma, pranata, dan etika dari satu
generasi ke generasi selanjutnya.
5
mempunyai motif, motif tertentu untuk melawan kemapanan. Memang diakui
bahwa komunikasi massa juga bisa berperan untuk memperkuat kekuasaan, tetapi
bisa juga sebaliknya.
a. Komunikator
b. Isi
Berita dan informasi merupakan hal pokok yang harus dimiliki oleh media
massa. Namun, masing – masing media massa mempunyai kebijakan sendiri
-sendiri dalam pengelolaan isinya, sebab masing - masing media melayani
masyarakat yang beragam juga menyangkut individu atau kelompok sosial.
c. Audience
6
Menurut Hiebert dan kawan - kawan dalam (Nurudin , 2007:106), audience
memiliki beberapa karekteristik:
d. Umpan balik
Ada dua umpan balik dalam komunikasi, yakni umpan balik langsung
(immediated feedback) dan tidak langsung (delayed feedback). Umpan balik
langsung terjadi jika komunikator dan komunikan berhadapan langsung atau ada
kemungkinan dapat berbicara langsung. Namun dalam komunikasi massa
biasanya terjadi tidak secara langsung, antara komunikator dengan komunikan
tidak terjadi kontak langssung yang memungkinkan mereka mengadakan reaksi
langsung satu sama lain. Umpan balik tidak langsung bisa ditunjukkan dalam
letter to editor / surat pembaca / pembaca menulis.
e. Gangguan
Gangguan juga terbagi menjadi dua , yakni gangguan saluran dan gangguan
semantik. Gangguan saluran dalam komunikasi massa dapat berupa kesalahan
cetak, kata yang hilang, atau paragraf yang hilang dari surat kabar, gambar yang
tidak jelas di pesawat televisi, gangguan gelombang radio, atau langganan majalah
yang tidak datang. Sedangkan gangguan semantik berupakan gangguan dalam
proses komunikasi yang diakibatkan oleh pengirim atau penerima pesan itu
7
sendiri. Gangguan ini dapat berupa kendala bahasa, perbedaan pendidikan, status
sosial ekonomi, tempat tinggal, jabatan, umur, pengalaman, dan minat.
f. Gatekeeper
1. Tidak ada teori tunggal dalam komunikasi massa, misalnya terdapat teori
yang menjelaskan gejala yang melibatkan masyarakat luas, seperti bagaimana
8
masyarakat memberikan arti kepada simbol – simbol budaya bagaimana
simbol –simbol itu mempengaruhi tingkah laku kita (interaksi simbolik).
9
Contoh kasus :
Teori ini pertama kali ditemukan oleh Herb Schiller pada tahun 1973. Teori
imperialisme budaya menyatakan bahhwa negara Barat mendominasi media di
seluruh dunia. Hal ini berarti, media massa negara Barat mendominasi media
massa di dunia ketiga. Alasannya, media Barat mempunyai efek yang kuat untuk
mempengaruhi media dunia ketiga. Media Barat sangat mengesankan bagi media
dunia ketiga, sehingga mereka ingin meniru budaya yang muncul lewat media
tersebut. Dalam perspektif teori ini, ketika terjadi proses peniruan media negara
berkembang dari negara maju, saat itulah terjadi penghancuran budaya asli di
negara ketiga. Negara Barat memproduksi banyak media dan produk lainnya yang
berhubungan dengan banyak bidang yang mengakibatkan adanya peniruan dari
negara-negara lainnya.
Contoh kasus :
10
ditimbulkan adalah kecenderungan budaya asli terlupakan akibat ingin
mengikut jejak film dari Amerika.
Teori ini pertama kali dikenalkan oleh Byron Reeves dan Clifford Nass. Teori
persamaan media atau disebut juga sebagai media equation theory ini ingin
menjawab persoalan mengapa orang-orang secara tidak sadar dan bahkan secara
otomatis merespons apa yang dikomunikasikan media seolah-olah (media itu)
manusia. Menurut asumsi teori ini, media diibaratkan manusia. Teori ini
memperhatikan bahwa media juga bisa diajak berbicara. Media bisa menjadi
lawan bicara individu seperti dalam komunikasi interpersonal yang melibatkan
dua orang dalam situasi face to face.
Contoh kasus :
1. Mencari buku di perpustakaan daerah tidak lagi sulit karena sudah adanya
website perpustakaan yang juga menampilkan menu untuk mencari daftar
buku. Hal ini menunjukkan bahwa media sudah menjadi teman yang bisa
diajak berkomunikasi.
Herbert Blummer dan Elihu Katz adalah orang pertama yang mengenalkan
teori ini. Teori uses and gratifications (kegunaan dan kepuasan) ini dikenalkan
pada tahun 1974. Pendekatan uses and gratification ditujukan untuk
menggambarkan proses penerimaan dalam komunikasi massa dan menjelaskan
penggunaan media oleh individu atau agregasi individu (Effendy, 2000) dalam
(Burhan Bungin, 2014 : 290). Katz (Effendy, 2000 : 290) menggambarkan logika
yang mendasari pendekatan mengenai uses and gratification : (1) kondisi sosial
psikologis seseorang akan menyebabkan adanya, (2) kebutuhan, yang
menciptakan, (3) harapan-harapan terhadap, (4) media massa atau sumber-sumber
11
lain, yang membawa kepada, (5) perbedaan pola penggunaan media (atau
keterlibatan dalam aktivitas lainnya) yang akhirnya akan menghasilkan, (6)
pemenuhan kebutuhan, dan (7) konsekuensi lainnya, termasuk yang tidak
diharapkan sebelumnya. (Burhan Bungin, 2014 : 290)
Contoh kasus :
12
2014 : 285). Jadi, apa yang dianggap penting dan menjadi topik utama media
maka masyarakat juga akan menganggap berita itu penting.
Contoh kasus :
Contoh kasus :
13
Teori spiral of silence dikemukakan pertama kali oleh Elizabeth Noelle-
Neuman seorang sosiolog Jerman pada tahun 1974. Teori ini berkaitan dengan
pertanyaan mengenai terbentuknya pendapat umum. Teori spiral of silence atau
juga disebut spiral kebisuan ini menjelaskan bahwa jawaban dari pertanyaan
tersebut terletak dalam suatu proses saling mempengaruhi antara komunikasi
massa, komunikasi antarpribadi, dan persepsi individu atas pendapatnya sendiri
dalam hubungannya dengan pendapat orang lain dalam masyarakat (Burhan
Bungin, 2014 : 288). Berdasar dari asumsi bahwa “pendapat pribadi sangat
tergantung pada apa yang dipikirkan oleh orang lain atau atas apa yang orang
rasakan sebagai pendapat dari orang lain”, teori ini menjelaskan pada umumnya
orang berusaha mempelajari lingkungannya untuk menghindari isolasi dan
kesendirian. Pandangan dominan dan tidak dominan akan membentuk perilaku
seseorang menjadi percaya diri ataupun minder dari pergaulannya.
Contoh kasus :
1. Media memberitakan kasus seorang artis yang menghina lambang negara dan
justru dijadikan “Duta Pancasila” sehingga menyebabkan keributan di media
dan kalangan masyarakat yang tidak menyetujuinya. Padahal berita ini
memang tidak benar, tetapi pemberitaan sudah terlanjur disebar dan menjadi
pembicaraan di masyarakat.
14
kehidupan manusia (Morissan, 2014 : 486). Teknologi sangat berpengaruh besar
dengan kelangsungan hidup manusia karena menjadi alat yang membantu seluruh
kegiatan manusia.
Contoh kasus :
C. KESIMPULAN
2. Teori komunikasi massa bertujuan untuk mengkaji hal-hal apa saja yag
menjadi efek media terhadap manusia atau khalayak juga untuk membuktikan
bagaimana peranan media massa terhadap mansia atau khalayak.
15
DAFTAR PUSTAKA
16