Anda di halaman 1dari 23

PENELITIAN KEBIJAKAN MENGGUNAKAN METODE SURVEI

A. Pengertian Metode Survei

Metode penelitian survey adalah metode penelitian kuantitatif yang


digunakan untuk memperoleh data yang terjadi di masa lampau atau saat ini,
tentang keyakinan, pendapat, karakteristik, perilaku, hubungan variabel dan untuk
menguji beberapa hipotesis tentang variabel sosiologis dan psikologis dari sampel
yang diambil dari populasi tertentu, teknik pengumpulan data menggunakan
kuesioner, wawancara dan pengamatan tertutup, teknik analisis data menggunakan
statistik dan hasil penelitian yang dicari untuk digeneralisasikan.

Pola pikir penelitian survei pada gambar 2.1 berikut. Survei umum dilakukan
pada peserta yang luas. Karena populasi luas, maka peneliti menggunakan sampel
yang diambil dari populasi tersebut secara acak. Pengambilan sampel dari
populasi, berarti ada proses reduksi (mengurangi). Dalam penelitian survei, yang
dipelajari adalah data sampel, data selanjutnya dari sampel tersebut
digeneralisasikan atau disetujui apakah dapat diberlakukan ke populasi di mana
sampel tersebut diambil atau tidak.

B. Penggunaan Metode

Metode survei dapat digunakan pada setiap komponen dalam proses


kebijakan.

1. Menemukan Masalah

Metode penelitian yang dapat digunakan untuk mempelajari dan menjelaskan


potensi dan masalah yang perlu dipecahkan melalui pembuatan kebijakan.
Masalah kemacetan lalu lintas, gambaran, sebab dan kemacetan dapat
dianalisis dengan cara mengedarkan kuesioner kepada pengguna jalan.
Masalah kenakalan remaja dapat dikenali alasan dan hasilnya dengan
mengedarkan kuesioner kepada orang tua, guru, dan remaja yang
bersangkutan. Demikian juga masalah daya beli masyarakat akibat kenaikan
atau penurunan harga bahan bakar minyak.

1
2. Menemukan Alternatif Kebijakan

Metode penelitian survei juga dapat digunakan untuk mencari alternatif yang
diperlukan dibuat untuk mengatasi masalah yang telah dibuat pikirkan
sebagai masalah kebijakan. Misalnya hasil survei melaporkan masalah
kemacetan lalulintas; 40% responden menyatakan bahwa kemacetan
lalulintas disebabkan oleh perkembangan jumlah kendaraan yang tidak
terkendali, 30% responden menyatakan jalannya rusak, 20% responden
menyatakan tidak ada rambu-rambu yang lalu lintas, dan 10% responden
menyatakan bahwa pengendara tidak bisa disiplin.

Berasarkan hal tersebut selanjutnya peneliti mengedarkan kuisioner kepad


responden yang terpilih secara random , dengan pertanyaan: alterntif
kebijakan apa yang perlu dibuat untuk mengatas lalulintas tersebut? Hasil
penelitian misalnya menghasilkan alternative rekomendasi sebagai berikut.
Sebanyak 40% responden berhasil menyatakan supaya jalan diperluas dan
diperpanjang, 30% responden menyatakan menyetujui penjualan mobil
dibatasi 20 responden menyatakan supaya jalan dilengkapi dengan rambu-
rambu lalu lintas, dan 10% responden menyatakan supaya yang melanggar
lalulintas diberi hukuman berat.

3. Implementasi Kebijakan

Metode penelitian survei juga dapat digunakan untuk meneliti pada tahap
implementasi kebijakan. Dalam hal ini fungsi penelitian adalah sebagai alat
pemantauan atau evaluasi terhadap proses implementasi kebijakan. Hasil
penelitian kemungkinan menunjukkan seberapa jauh kebijakan tersebut dapat
dilakukan, proses dan tantangan pelaksanaan dalam kebijakan. Hasil survei
menunjukkan: 80% responden menyatakan bahwa kebijakan tersebut dapat
diterapkan dengan baik, 20% menyatakan tidak baik: 40% responden
menyatakan hambatan dalam implementasi kebijakan adalah prosedur yng
kurang jelas, 30% responden menyatakan hambatannya adalah sumber daya
manusia yang mengerjakan kebijakan kurang terampil.

2
4. Hasil / Output Kebijakan Hasil suatu kebijakan akan dapat diukur
berddasarkan seberapa jauh tujuan suatu kebijakan tercapai. Tingkat
ketercapaian tujuan suatu kebijakan sering disebut dengan efektifitas
kebijakan. Metode penelitian survei juga dapat digunakan untuk mengetahui
seberapa jauh tujuan penelitian kebijakan tercapai. Caranya dilakukan
dengan mengedarkan kuesioner kepada responden orang-orang yang dikenai
kebijakan. Misalnya hasil surevey menunjukkan 70% responden menyatakan
tujuan kebijakan tercapai dengan baik, 20% menyatakan tercapai dengan
sangat baik dan 10% menyatakan tidak tercapai.

5. Outcome Kebijakan

Outcome kebijakan adalah dampak kebijakan bagi yang dikenai kebijakan.


Misalnya setelah kemacetan yang lalu lintas sebagai keluaran kebijakan dapat
diatasi, maka hasil kebijakan adalah: bahan bakar minyak menjadi lebih
hemat, harga-harga turun,kdisiplinan berlalulintas meningkatemosi dijalan
berkurang, masyarakat lebih sejahtera. Metode penelitian survei juga dapat
digunakan untuk mengukur outcome kebijakan, hanya fokusnya yang
berbeda. Penelitian dilakukan dengan mengedarkan kuesioner (instrumen
outcome) kepada responden yang terkena dampak kebijakan. Misalnya 60%
responden menyatakan, setelah kemacetan lalu lintas dapat diatasi, maka jam
masuk kantor lebih tepat, 30% responden menyatakan bahan bakar yang
digunakan fokusnya pada atasi jauh dan lebih hemat.

6. Evaluasi Kebijakan Metode survei juga dapat digunakan untuk


mendeskripsikan proses pelaksanaan evaluasi kebijakan, baik evaluasi pada
tingkat input, proses, output dan outcome kebijakan. Penelitian dapat
dilakukan dengan mengedarkan kuesioner (instrumen pelaksanaan dengan
evaluasi), untuk mengetahui seberapa baik evaluasi input, proses, output dan
outcome dilaksanakan. Hasil penelitian misalnya menunjukkan Sebanyak
68% responden, hasil evaluasi dilakukan dengan baik. Metode penelitian
survei juga dapat digunakan untuk penelitian yang bersifat membandingkan
(komparatif) mencari hubungan dan mencari pengaruh (asosiatif), komparatif
asosiatif (membandingkan hubungan antara satu tempat dengan tempat yang

3
lain), dan menguji hubungan struktural. Hal ini akan dibahas pada bentuk
rumusan masalah dan judul penelitian berikut

C. Pertimbangan Menggunakan Metode Survei

Berikut ini dikemukakan beberapa pertimbangan dalam menggunakan metode


kuantitatif survei untuk penelitian kebijakan.

1. Jika peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.
Metode penelitian kuantitatif survey yang cocok digunakan untuk
mendapatkan informasi yang luas tetapi tidak mendalam. Bila populasi
terlalu luas, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari
partisipasi tersebut secara acak. Hasil penelitian sampel selanjutnya
digeneralisasikan ke populasi.

2. Bila ingin mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel independen terhadap
satu atau lebih variabel dependen dalam kondisi alamiah.

3. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian


dapat berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif, asosiatif, komparatif
asosiatif, dan struktural.

4. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena


yang empiris dan dapat diperoleh. Misalnya ingin tahu IQ anak-anak dari
masyarakat tertentu, maka dilakukan pengukuran dengan tes IQ.

5. Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas


pengetahuan, teori, tindakan, kebijakan dan produk tertentu.

D. Kompetensi Peneliti Survei

Kemempuan atau Kompetensi yang dibutuhkan oleh peneliti atau mahasiswa


yang akan menggunakan metode survei untuk penelitian kebijakan berikut.

1. Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang yang akan diteliti

2. Mampu melakukan analisis masalah secara akurat, sehinggan dapat


ditemukan masalah penelitian yang betul-betul masalah,

4
3. Mampu menggunakan teori yang tepat sehingga dapat digunakan untuk
memperjelas masalah yang diteliti, dan merumuskan hipotesis,
mengembangkan instrumen penelitian, membahas hasil penelitian dan
memandu membuat alternatif rekomendasi,

4. Memahami berbagai karakteristik metode penelitian survei baik untuk


penelitian sampel atau populasi,

5. Memahami teknik-teknik sampling , menggunakan sampling probabilitas dan


nonprobality sampling, dan mampu menghitung dan memilih jumlah sampel
yang representatif sesuai dengan sampling eroro tertentu,

6. mampu menyususn instrument baik test maupun nontest untuk mengukur


berbagai variable yang diteliti, mampu menguji validitas dan reliabilitas
instrument.

7. Mampu mengumpulkan data dengan kuesioner, maupun dengan wawancara


observasi dan dokumentasi.

8. bila pengumpulan data yang dilakukan oleh tim, maka harus mampu
mengorganisasikan tim peneliti dengan baik,

9. Mampu menyajikan data, menganalisis data secara kuantitatif untuk


menjawab rumusan masalah dan meneliti hipotesis penelitian yang telah
dirumuskan,

10. Mampu memberikan interpretasi terhadap data hasil penelitian maupun hasil
pengujian hipotesis

11. Mampu memberikan alternatif rekomendasi yang diikuti dengan penjelasan


tentang kekuatan dan kelemahannya bila diimplementasikan,

12. Mampu membuat laporan secara sistematis, dan menyampaikan hasil


penelitian ke pihak-pihak yang terkait,

13. Mampu membuat abstraksi hasil penelitian, dan membuat artikel untuk
dimuat ke dalam jurnal ilmiah (khusus penelitian bila diperlukan),

5
14. Mampu mengkomunikasikan hasil penelitian kepada masyarakat luas.

E. Proses Penelitian Survei

Proses penelitian merupakan langkah-langkah sistematis dan logis yang


dilakukan dalam penelitian survei. Survei dapat disusun ke dalam lima Bab. Bab
I, merupakan bab bab permasalahan atau bab pendahuluan. Pada bab ini biasanya
berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah dan
rumusan masalah. Isi bab ini bisa disingkat menjadi hanya latar belakang masalah
dan rumusan masalah.

Pada Bab II berisi tentang landasan teori, kerangka berfikir dan hipotesis.
Deskripsi teori berisi penjelasan pada setiap variabel yang diteliti dan ruang
lingkupnya. Jumlah teori yang digunakan dalam penelitian sesuai dengan jumlah
variabel penelitiannya. Bila jumlah variabel dalam penelitian survei ada 3, maka
teori yang digunakan juga ada tiga. Bila penelitian akan membahas hipotesis yang
bersifat komparatif, atau asosiatif, maka setelah deskripsi teori perlu dibuat
kerangka berfikir merupakan sintesa dari teori-teori yang dideskripsikan, yang
terdiri dari hubungan antar variabel atau komparasi variabel pada sampel atau
waktu yang berbeda. Setelah kerangka berfikir dibuat, selanjutnya dirumuskan
hipotesis. Contoh hipotesis asosiatif, terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara kebijakan tentang "Biaya Operasional Sekolah" (BOS) dengan
angka partisipasi murni SMP. Penelitian kebijakn merupakan penelitian deskriptif
tidak perlu kerangka berfikir dan hipotesis.

Bab III merupkan metode penelitian yang akan digunakan untuk menjawab
masalah dan menguji hipotesis penelitian (bila peneliti merumuskan hipotesis).
Metode penelitian meliputi: populasi dan sampel, pengembangan dan pengujian
instrumen, teknik pengumpulan data dan analisis data. Untuk menjawab rumusan
masalah dan menguji hipotesis dilakukan pada populasi tertentu. Bila populasi
terlalu luas, dan ada keterbatasan dengan waktu, tenaga dan dana yang ada, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Berapa
Jumlah sampel yang diambil dari populasi tersebut. Berapa jumlah sampel yang

6
diambil darri suatu populasi akan tergantung pada sampling error dan convinence
level. Pada populasi ada yang diketahui jumlahnya (finite) da nada yang tidak
diketahui jumlahnya (infinite). Perhitungan sampel dari dua jenis populasi
tersebut berbeda. Berdasarkan perhitungan sampel dengan rumus tertentu, akan
diperoleh jumlah sampel yang akan digunakan sebagai subyek penelitian dan
sumber data.

Bersamaan dengan menetapkan populasi dan melakukan perhitungan jumlah


anggota sampel, peneliti mengembangkan instrumen penelitian. Jumlah
instrumen yang dikembangkan sesuai dengan jumlah variabel penelitiannya.
Instrumen yang telah dikembangkan selanjutnya diuji validitas dan reliabilitasnya,
sehingga akan dihasilkan instrumen yang valid dan reliabel serta siap digunakan.
Setelah instrument yang akan digunakan untuk pengumpulan data teruji validitas
dan reliabilitasnya dan jumlah sampel yang telah ditetapkan, maka kegiatan
selanjutnya adalah melakukan pengumpulan data. Data yang terkumpul
selanjutnya dianalisis dengan statistik. Analisis diarahkan untuk menjawab
rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan (bila mengajukan hipotesis) .Bila
data diambil dari sampel secara acak dan ingin dibuat generalisasi, maka statistik
yang digunakan untuk analisis adalah statistik inferensial. Penggunaan statistik
untuk analisis data diberikan khusus pada analisis data penelitian survei.

Pada bab IV yang merupakan bab hasil penelitian, pembahasan berisi tiga sub
bab yaitu, deskripsi data, hasil pengujian hipotesis (bilapenelitian mengajukan
hipotesis), pembahasan, dan alternative rekomendasi. Dalam penelitian survei,
jumlah data yang dideskripsikan sebanyak variabel yang diteliti. Deskripsi data
dapat menggunakan tabel, grafik, sarang laba-laba, diagram lingkaran dan
pictogram. Bila penelitian mengajukan hipotesis, maka perlu dikemukakan hasil
dari pengujian hipotesis, diterima atau ditolak. Setelah deskripsi data dan hasil
pengujian hipotesis dikemukakan, maka dilanjutkan dilakukan pembahasan
terhadap hasil penelitian. Membahas hasil penelitian berarti peneliti memberikan
interpretasi, memberikan penjelasan, dan penguatan terhadap hasil penelitian
dengan dukungan teori yang relevan dan mutakhir, sehingga hasil penelitian
menjadi lebih jelas dan dipercaya, Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan

7
tersebut selanjutnya peneliti memberikan alternatif kebijakan yang perlu dibuat
untuk mengatasi masalah kebijakan yang telah diajukan. Alternatif kebijakan,
berarti ada beberapa kebijakan yang ditawarkan (berjumlah lebih dari satu).

Dalam hal ini peneliti mengajukan beberapa alternatif kebijakan, yang diikuti
dengan penjelasan keuntungan dan kerugian masing-masing alternatif kebijakan
bila kebijakan tersebut diputuskan dan diimplementasikan. Langkah terakhir dari
penelitian survei adalah membuat kesimpulan dan rekomendasi. Dalam laporan
penelitian, kesimpulan dan rekomendasi diwujudkan dalam Bab V. Bab ini
biasanya yang paling banyak dibaca oleh orang lain, karena kesimpulan dan
rekomendasi ini adalah inti dari penelitian. Dengan membaca kesimpulan dan
rekomendasi, maka pembuat kebijakan telah memiliki alternatif kebijakan yang
dapat dibuat. Kesimpulan dibuat secara ringkas dan jelas yang merupakan
jawaban terhadap rumusan masalah. Bila rumusan masalah ada 5, maka
kesimpulan juga ada 5. Rekomendasi berisi tentang urutan alternatif kebijakan
yang harus dibuat oleh pembuat kebijakan. Rekomendasi dibuat berdasarkan
kesimpulan yang telah dirumuskan. Kesimpulan yang belum baik diberi saran
untuk dipecahkan dengan kebijakan. Kesimpulan yang sudah baik disarankan
untuk dipertahankan bahkan ditingkatkan.

F. Bentuk Judul Penelitian Survei

Judul penelitian yang menggunakan metode survei yang ditulis secara


singkat, jelas dan sedapat mungkin menunjukkan variabel yang diuji. Singkat
berarti judul tersebut tidak melebihi 20 suku kata, jelas berarti tidak menimbulkan
berbagai penafsiran. menunjukkan variabel yang diteliti, berarti variabel utama
yang diteliti tercantum dalam judul penelitian. Menurut tingkat eksplanasi
(tingkat penjelasan) dalam penelitian, terdapat lima tingkatan judul penelitian,
yaitu judul yang bersifat: deskriptif, komparatif, asosiatif, komparatif asosiatif dan
struktural. Judul asosiatif yang bersifat simetris, kausal dan timbal balik.

1. Judul Deskriptif: adalah judul penelitian yang bermaksud menggambarkan


keadaan atau nilai satu atau lebih variable secara mandiri. Dalam penelitian

8
ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel yang lain. Penelitian
semacam ini untuk selanjutnya dinamakan penelitian deskriptif. Penelitian
deskriptif adalah penelitian pada level yang terendah. Pada umumnya judul
penelitian kebijakan besifat deskriptif.

2. Judul Komparatif: adalah judul penelitian yang bermaksud membandingkan


nilai satu atau lebih variabel mandiri pada dua atau lebih populasi, sampel
atau waktu yang berbeda atau gabungan semuanya. Penelitian komparatif
tingkat kesulitannya lebih tinggi dari deskriptif.

3. Judul Asosiatif, adalah judul penelitian yang bermaksud menggambarkan dan


menguji hipotesis hubungan dua variabel atau lebih. Judul asosiatif ada tiga
macam, yaitu judul asosiatif simetris dan reciprocal atau interaktif/saling
mempengaruhi. Asosiatif simetris berarti hubungan variabel tersebut
munculnya bersamaan yang tidak bersifat sebab akibat dan saling
mempengaruhi. Judul asosiatif simetris, diawali dengan kata hubungan atau
korelasi. Judul asosiatif reciprocal dan judul penelitian diawali dengan kata
hubungan interaktif atau pengaruh interaktif. Penelitian asosiatif lebih sulit
dari penelitian komparatif.

4. Judul penelitian komparatif-asosiatif, adalah judul penelitian yang bermaksud


menggambarkan dan menguji hipotesis perbandingan korelasi anatara dua
variabel atau lebih pada sampel atau populasi yang berbeda.

5. Judul penelitian struktural adalah judul penelitian yang membahas hubungan


dan menguji hipotesis yang berssifat. Hubungan struktural adalah hubungan
antara variabel independen dan dependen yang mana yang diantara dua
variabel tersebut terdapat variable penyela (entervening).

G. Contoh Judul Penelitian Kebijakan dan Rumusan Masalah dengan Metode


Survei

Lingkup penelitian kebijakan adalah: penelitian tentang isu dan masalah


kebijakan, alternatif rumusan kebijakan, output kebijakan dan outcome kebijakan.
Selanjutnya dari sudut tingkat eksplanasi. judul penelitian survei adalah,

9
deskriptif, komparatif, asosiatif, komparatif asosiatif dan struktural. Bila antara
penelitian kebijakan dan tingkat ekplanasi diinteraksikan maka jumlah Judul
penelitian kebijakan.

1. Judul penelitian deskriptif ada 5. yaitu judul penelitian deskriptif untuk


menggambarkan masalah kebijakan. alternatif rumusan kebijakan,
implementasi kebijakan,output dan outcome kebijakan. Penelitian kebijakan
yang menggunakan metode survey terbanyak adalah penelitian deskriptif.

a. Contoh judul dan rumusan masalah untuk menggali masalah kebijakan

1) Judul: Deskriptif 1 variabel

Judul deskriptif 1 variabel: (permasalah)

Permasalahan yang dihadapi petani setelah harga pupuk naik

Rumusan Masalah: Permasalahan apa saja yang dihadapi petani setelah


harga pupuk naik?

2) Judul: deskriptif 2 variabel: (Permasalahan dan potensi)

Permasalahan dan potensi yang dihadapi petani setelah harga pupuk


naik Rumusan masalah:

a) Permasalahan apa saja yang dihadapi petani setelah harga pupuk


naik?

b) Potensi apa saja yang dimiliki petani setelah harga pupuk naik?

b. Contoh judul dan rumusan masalah penelitian deskriptif untuk


menemukan alternative kebijakan

1) Alternatif kebijakan Untuk Mengatasi Kemacetan Lalu Lintas

Rumusan Masalah: Apakah alternatif kebijakan yang perlu dibuat


untuk mengatasi kemacetan lalu lintas?

2) Alternatif Kebijakan Untuk Mengatasi Banjir di Jakarta

10
Rumusan masalah: Apakah alternatif kebijakan yang perlu dibuat
untuk mengatasi banjir di Jakarta?

3) Alternatif Kebijakan Untuk Mengatasi Pengangguran di Indonesia

Rumusan masalah: Apakah alternatif kebijakan yang perlu dibuat


untuk mengatasi masalah pengangguran di Indonesia?

4) Alternatif Kebijakan Untuk Mengatasi Kemiskinan di Indonesi

Rumusan masalah: Apakah alternatif kebijakan yang perlu dibuat


untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia?

5) Alternatif Kebijakan Untuk Memberdayakan Potensi Matahari di


Indonesia

Rumusan masalah: Apakah alternatif kebijakan memberdayakan


potensi sinar matahari di Indonesia?

c. Contoh judul dan rumusan masalah penelitian deskriptif tentang


Implementasi Kebijakan

1) Implementasi kebijakan pengentasan kemiskinan di Indonesia

Rumusan Masalah:

a) Seberapa baik implementasi kebijakan pengentasan kemiskinan?

b) Apakah Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan kebijakan


tersebut?

c) Program apa yang dapat dilakukan dengan baik dan program apa
yang belum dapat dilaksanakan dengan baik?

2) Implementasi kebijakan mengatasi kemacetan lalulintas di Jakarta

Rumusan masalah:

a. seberapa implementasi kebijakan mengatasi kemaletan lalulintas di


Jakarta dapat dilaksanakan?

11
b. Apakah hambatan-hambatan dalam pelaksanaan kebijakan
tersebut?

c. Program apa yang telah dilaksanakan dengan baik dan program apa
yang belum dapat dilakukan dengan baik?

d. Implementasi hebijakan kurikulum tahun 2013 di SD, SMP, SMA dan


SMK

Rumusan Masalah:

a) Seberapa baik implementasi kebijakan kurikulum tahun 2013 di


SD, SMP, SMA dan SMK?

b) Apakah hambatan-hambatan dalam pelaksanaan Kebijakan


tersebut?

c) Program apa yang telah dilaksanakan dengan baik dan program apa
yang belum dapat dilakukan dengan baik?

d) Pelaksanaan Kebijakan Swasembada Pangan di Indonesia

Rumusan Masalah:

a) Seberapa tinggi ketercapaian kebijakan swasembada pangan di


Indonesia?

b) Apakah Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan kebijakan


tersebut?

c) Program apa yang telah dilaksanakan dengan baik dan program apa
yang belum dapat dilakukan dengan baik?

e. Contoh judul dan rumusan masalah penelitian deskriptif untuk Outputhasil


Kebijakan

1) Efektivitas kebijakan pengentasan kemiskinan di Indonesia

Rumusan Masalah:

12
a) Seberapa tinggi tingkat efektivitas (ketercapaian tujuan) kebijakan
pengentasan kemiskinan Indonesia?

b) Program-program dari kebijakan apa yang paling tidak efektif


tercapai?

2) Efektivitas kebijakan mengatasi kemacetan lalulintas di Jakarta

a) Seberapa tinggi tingkat efektivitas (ketercapaian tujuan) kebijakan


kemacetan lalulintas di Jakarta?

b) Program-program dari kebijakan apa yang paling efektif tercapai?

c) Program-program dari kebijakan apa yang paling tidak efektif


tercapai?

f. Contoh judul dan rumusan masalah penelitian deskriptif untuk Outcome


Kebijakan

1) Outcome kebijakan pengentasan kemiskinan di Indonesia

Rumusan Masalah:

a) Seberapa tinggi nilai dampak kebijakan pengentasan kemiskinan


di Indonesia?

b) Apakah dampak positif kebijakan pengentasan kemişkinan di


Indonesia?

c) Apakah dampak negatif kemiskinan pengentasan kemiskinan di


Indonesia?

2) Dampak (outcome) kebijakan otonomi daerah pada Kabupaten

Rumusan Masalah:

a) Seberapa tinggi nilai dampak kebijakan ekonomi daerah pada


setiap kabupaten di Indonesia?

13
b) Apakah dampak positif kebijakan otonomi daerah pada kabupaten
di Indonesia?

c) Apakah dampak negatif kebijakan otonomi daerah pada kabupaten


di Indonesia?

2. Judul penelitian komparatif ada 5. Judul penelitian komparatif adalah judul


penelitian yang membandingkan satu atau lebih variabel pada sampel,
populasi atau waktu yang berbeda. Berikut ini dikemukakan contoh judul dan
rumusan masalah penelitian komparatif untuk membahas masalah, kebijakan
alternatif, implementasi kebijakan, output kebijakan dan outcome kebijakan.

a. Contoh judul dan rumusan masalah penelitian komparatif untuk menggali


masalah kebijakan

1) Perbandingan persepsi masalah kebijakan impor garam menurut


kelompok nelayan danpetani (dua sampel) .

Rumusan Masalah: (diawali dengan rumusan masalah deskriptif


dilanjutkan dengan komparatif)

2) Perbandingan daya beli antara kelompok pegawai negeri, swasta dan


pedagang (tiga sampel) Rumusan Masalah:(diawali dengan rumusan
masalah deskriptif, komparatif lintas 3 sampel dan komparatif antar 2
sampel).

b. Contoh judul dan rumusan masalah penelitian komparatif untuk menggali


alternative kebijakan yang perlu dibuat (2 sampel)

1) Perbandingan alternative rumusan kebijakan yang perlu dibuat


menururt tokoh partai dan masyarakat

Rumusan Masalah: (diawali dengan rumusan masalah deskriptif


dilanjutkan dengan komparatif)

2) Perbandingan alternative rumusan kebijakan perlu dibuat menurut


kelompok keagamaan, profesi dan masyarakat (3 sampel)

14
Rumusan masalah: (diawali dengan rumusan masalah deskriptif,
komparatif antar 3 sampel, dan komparatif antar 2 sampel).

c. Contoh judul dan rumusan masalah penelitian komparatif tentang


implementasi kebijakan

1) Perbandingan kualitas implementasi kebijakan pelayanan kesehatan


menurut para petani pedagang (2 sampel)

Rumusan Masalah: (diawali dengan rumusan masalah


deskriptifdilanjutkan dengan komparatif)

2) Perbandingan kualitas implementasi kebijakan pelayanan kesehatan


menurut petani, nelayan dan pedagang (3 sampel)

Rumusan masalah: (diawali dengan rumusan masalah deskriptif


komparatif keseluruhan Komparatif 3 sampel, dan komparatif antar 2
sampel) .

d. Contoh judul dan rumusan masalah penelitian komparatif tentang hasil /


output kebijakan

1) Perbandingan hasil kebijakan swasembada pangan di provinsi A dan B.


Rumusan Masalah: (diawali dengan rumusan masalah deskriptif
dilanjutkan dengan komparatif.

2) Perbandingan hasil kebijakan swasembada pangan di provinsi A, B dan


C (3 sampel). Rumusan masalah: (diawali dengan rumusan masalah
deskriptif, komparatif keseluruhan 3 sampel, dan komparatif antar 2
sampel)

e. Contoh judul dan rumusan masalah penelitian komparatif tentang


dampak /outcome kebijakan perbandingan hasil kebijakan swasembada
pangan di provinsi A, B dan C (3 sampel) Rumusan masalah: (dimulai
dengan rumusan . masalah deskriptif, komparatif 3 sampel, dan komparatif
antar 2 sampel)

15
3. Judul penelitian asosiatif ada 5. Judul penelitian asosiatif adalah judul
penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih. Jumlah variabel
independen dapat lebih dari satu, demikian juga jumlah variabel dependen.

Bentuk hubungan ada tiga, yaitu hubungan simetris (bukan kausal dan timbal
balik), kausal (sebab-akibat), timbal balik (saling mempengaruhi). Berikut ini
dikemukakan contoh judul dan rumusan masalah penelitian asosiatif yang
berkenaan dengan munculnya masalah kebijakan, implementasi kebijakan,
output kebijakan dan hasil kebijakan.

a. Contoh judul dan rumusan penelitian asosiatif yang berkenaan dengan


munculnya masalah kebijakan. Rumusan masalah: (diawali dengan
rumusan masalah deskriptif, dilanjutkan dengan rumusan masalah asosiatif
sederhana / tunggal dan ganda).

b. Contoh judul dan rumusan penelitian asosiatif yang berkenaan dengan


munculnya alternatif kebijakan

Hubungan antara jenis pekerjaan dengan pilihan kebijakan yang perlu


dibuat pemerintah. (jenis pekerjaan bisa dosen, dokter, hakim, jaksa,
polisi, politikus dll .: jenis alternatif kebijakan bisa bidang ekonomi,
politik, hukum, agama, pendidikan dll.)

Rumusan masalah utama: (rumusan masalah deskriptif tidak


dikemukakan) Adakah hubungan antara jenis pekerjaan dengan jenis
Pilihan kebijakan yang perlu dibuat pemerintah

c. Contoh judul dan rumusan penelitian asosiatif yang berkenaan dengan


pelaksanaan kebijakan

Pengaruh kualitas sumber daya manusia, kepemimpinan dan


prosedur kerja, terhadap kualitas implementasi kebijakan
pengentasan kemiskinan dan di Indonesia.

16
Rumusan masalah meliputi, 3 rumusan masalah, tiga rumusan asosiatif
tunggal, 1 rumusan masalah asosiatif ganda, tiga variabel independen
secara bersama-sama dengan 1 variabel dependen.

d. Contoh judul dan rumusan penelitian asosiatif yang berkenaan dengan


outcome/dampak kebijakan

Pengaruh hasil kebijakan pengentasan pengangguran terhadap


pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat.

Rumusan Masalah:

1) Seberapa tinggi hasil kebijakan pengentasan pinjaman?


2) Seberapa Tinggi Pertumbuhan Ekonomi Setelah Ada Kebijakan
Pengentasan pengangguran?
3) Seberapa tinggi daya beli masyarakat setelah ada kebijakan
pengentasan pengangguran?
4) Seberapa besar pengaruh hasil kebijakan pengentasan terhadap
pertumbuhan ekonomi?
5) Seberapa besar pengaruh hasil kebijakan pengentasan pengangguran
terterhadap daya beli masyarakat?
4. Judul penelitian komparatif-asosiatif ada 5. Judul penelitian komparatif
asosiatif, adalah judul penelitian yang membandingkan hubungan / korelasi
atau pengaruh dua variabel atau lebih pada satu sampel dengan sampel yang
lain.
a. Contoh judul dan rumusan penelitian komparatif asosiatif berkenaan
dengan munculnya masalah kebijakan
Perbandingan pengaruh pendidikan keluarga terhadap
pengangguran di Provinsi Suka Maju dan Suka Ramai.
(pengangguran sebagai masalah kebijakan). Rumusan Masalah:
(diawali dengan rumusan masalah deskriptif di masing-masing provinsi,
dilanjutkan dengan rumusan masalah pengaruh tiap provinsi, baru dicari
komparasi / perbandingan pengaruh antar dua provinsi)

17
b. Contoh judul dan rumusan penelitian komparatif asosiatif yang berkenaan
dengan pilihan alternative rumusan kebijakan
Perbandingan pengaruh jenis profesi (jenis pekerjaan) terhadap
pilihan alternatif kebijakan (fisik, SDM, Ekonomi, Politik dll)
pembangunan antara di jawa dan luar jawa. Rumusan Masalah:
(diawali dengan rumusan masalahpengaruh/asosiatif di jawa dan luar
jawa, kemudian rumusan masalah komparatif asosiatif)
c. Contoh judul dan rumusan penelitian komparatif asosiatif yang berkenaan
dengan implementasi kebijakan
Perbandingan pengaruh kompetensi kompetensi pegawai (X ,, di
Indraloka; X2 ) terhadap kualitas implementasi kebijakan (Y, di
Indraloka, Y, di Indrajaya) pelayanan pembuatan KTP antara di
Kabupaten Indraloka dan Indrajaya.
Rumusan Masalah: 1) Seberapa tinggi kompetensi pegawai pelaksanaan
kebijakan di Kabupaten Indraloka? 2) Seberapa tinggi kompetensi
pegawai pelaksana kebijakan di Kabupaten Indrajaya? 3) Seberapa besar
pengaruh kompetensi pegawai pelaksana kebijakan berpengaruh terhadap
kualitas implementasi kebijakan pelayanan KTP di Kabupaten Indrajaya?
4) Adakah perbedaan pengaruh kompetensi pegawai terhadap pelaksanaan
kebijakan terhadap kualitas implementasi kebijakan pelayanan KTP
antara Kabupaten Indraloka dengan kabupaten Indrajaya (rumusan
komparatif asosiatif)Contoh judul dan rumusan penelitian .
d. Asosiatif yang berkenaan dengan hasil hebijakan
Perbandinganpengaruh kualitas implementasi kebijakan terhadap
hasil kebijakan pelayanan kesehatan antara di provinsi X dengan
provinsi Z.

Rumusan masalah: 1) Seberapa tinggi kejelasan pelayanan kesehatan


menurut masyarakat provinsi Pringgodani? 2) Seberapa tinggi kejelasan
kebijakan pelayanan kesehatan menurut masyarakat provinsi Plangkawati?
3) Adakah perbedaan pengaruh kebijakan atas hasil kebijakan kesehatan
antara di provinsi Pringgodani dan Plangkawati.

18
e. Contoh judul dan rumusan penelitian komparatif asosiatif yang berkenaan
dengan dampak kebijakan

Perbandingan pengaruh hasil kebijakan pelayanan kesehatan


terhadap derajat kesehatan masyarakat (dampak hasil kebijakan
pelayanan kesehatan) di Kabupaten Sonoayu dan Sonokeling.

5. Judul penelitian structural ada 5. Pengaruh kepemimpinan, kualitas lahan dan


semangat bertani terhadap hasil panen padi dampak selanjutnyahasil
kebijakan swasembada beras di Indonesia.
Rumusan masalah: (meliputi rumusan masalah deskriptif, structural,
hubungan langsung tidak langsung, dan pengaruh setiap variable)

H. Kajian Teori
Setelah judul, identifikasi dan rumusan masalah penelitian kebijakan dibuat,
makalangkah kedua dalam proses penelitian kuantitatif surve adalah mencari
teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi hasil penlitian yang dapat dijadikan
sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan pnelitian. Cooper & Schindler (2003)
mengemukakan bahwa “Teori adalah seperangkat konsep, defenisi dan
proposisiyang tersusun seccara sistematis sehingga dapat digunakan untuk
menjelskan dan meramalkan fenomena”.
Kegunaan teori dalam penelitian:
a. Membatasi ruang lingkup.
b. Teori menyarankan pendekatan peneltian apa yang paling cocok digunakan
untuk mendapatkan makna yang paling besar.
c. Teori dapat digunakan untuk memprediksi fakta yang akan didapatkan.
Deskriptif teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhdap variable-
variabel yang diteliti, melalui pendefenisian, dan uraian yang lengkap dan
mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan dan
prediksi terhadap hubungan antar variable yang akan diteliti menjadi lebih jelas
dan terarah.
Kerangka berfikir adalah sintesa darii berbagai teori dan hasil penelitian yang
enunjukkna lingkup satu variable atau lebih yang diteliti, perbandingan nilai satu

19
variable atau waktu yang berbeda, hubungan dua variable atau lebih,
perbandingan pengaruh antar variable pada sample yang berbeda dan bentuk
hubungan structural.
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan penelitian
masalah yang didasarkan atas teori yang relevan dengan bentuk hipotesis
deskriptif, kompratif, asosiatif, komparataif asosiatif, dan structural.
I. Metode Penelitian
Metode penelitian di sini adalah metode penelitian yang menggunakan
metode survei yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah dan menguji
hipotesis penelitian yang diajukan. Komponen dalam metode penelitian adalah,
populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik
analisis data.
1. Populasi dan Sampel
a. Populasi Penulasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek /
subjek yang memiliki prioritas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian dikumpulkan dengan
kesimpulan. Misalnya akan melakukan penelitian di lembaga X, maka
lembaga X ini merupakan populası. Lembaga X memiliki jumlah orang /
subyek dan abvekSampel
b. Sampel
sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada di populasi,
c. Teknik sampling.
Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat
berbagai teknik sampling yang digunakan. Teknik sampling dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu Probabilitas sampling dan
Nouprobability Sampling.

1) Probabilitas Sampling Metode penelitian survei lebih banyak


menggunakan teknik Probabilitas pengambilan sampel, Probability
sampling adalah teknikn pengambilan sampel yang memberikan

20
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota). Teknik ini meliputi,
pengambilan sampel acak sederhana, pengambilan sampel acak
berstrata proporsional, acak berstrata proporsional, pengambilan
sampel area (cluster) sampling (pengambilan sampel menurut daerah).
2) Teknik Non-probabilitas Sampling. Teknik pengambilan sampel
berdasarkan tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap
uneur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel yang
meliputi teknik sampling sistematis, kuota, aksidentl, purposive,
jenuh, snowball.
d. Menentukan ukuran Sampel

Glenn D Israel, dari University of Florida (1992), mengemukakan


pertimbangan dalam menentukan ukuran sampel untuk penelitian adalah;
tingkat presisi, tingkat kepercayaan, dan tingkat variabilitas.

2. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen

Terddapat dua hal utama yang memepengaruhi kualitas data hasil penelitian,
yaitu, kualitas instrumen penelitian, dan kualitas pengumpulan data. Kualitas
instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan
kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara yang digunakan
untuk mengumpulkan data. Oleh karena instrumen yang telah teruji validitas dan
reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel,
apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan
datanya.

3. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data


dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan analisis data
adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,
mentabulasi data berdasarkan variabel dari semua responden, menyampaikan data
tiap variable yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab variabel
rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah

21
diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah terakhir
tidak dilakukan.

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Ada


dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu
statistic deskriptif dan statistic inferensial. statistik deskriptif meliputi statistic
prametris dan statistik nonparametris.

J. Proposal penelitian

Membuat proposal berarti melakukan perencanaan. Perencanaan mempunyai


peran yang sangat penting dalam setiap kegiatan apapun jenisnya, termasuk dalam
kegiatan penelitian . proposal atau rancangan penelitian dapat juga berarti
sebaagai dokumen atau pedoman yang berisi langkah-langkah kegiatan yang akan
diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitannya.

K. Menyusun Laporan Penelitian


Menyusun laporan merupakan tugas akhir dari proses penelitian. Laporan
penelitian berisi langkah-langkah sistematis yang telah dilaksanakan dalam
penelitian, ddilengkapi dengan data hasilanalisis, penambahan serta kesimpulan
dan saran. Laporan kuantitaif terdiri dari 5 Bab. Bab I s.d III sama dengan bab
proposal dan Bab IV, tentang hasil penelitian, pem,bahasan, alterntaif kebijakan
yang disarankan, Bab V tentang alternative kebijakan yang dapat diputuskan, Bab
VI tentang kesimpulan dan rekomendasi. Yang membedakan adalah adanya Bab V
yaitu tentang alternative kebijakan dapat dilakukan dengan SWOT ATAU AHP.
Setiap alternative kebijakan yang dikemukakan dilengkapi dengan kelemahan dan
kelebihan masing-masing alterntaif yang diajukan.

22
L. Kesimpulan

Penelitian survai merupakan salah satu jenis metode penelitian deskriptif


yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil terhadap fenomena yang
berkenaan dengan berbagai aspek populasi tersebut untuk memperoleh informasi
yang aktual. Cara utama dalam pengumpulan informasi adalah dengan
mengajukan pertanyaan kepada orang yang jawabannya kemudian merupakan
daya yang akan dianalisis. Teknik utama yang digunakan dalam pengumpulan
data survai adalah bertanya. Penelitian survai ini serbaguna dan cukup efisien
digunakan dalam penelitian. Namun penelitian survai ini sangat bergantunga
kepada kemampuan dalan kemauan responden untuk bekerjasama. Metode Survey
ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan dalam pengamatan
langsung terhadap suatu gejala dalam populasi besar atau kecil. Proses penelitian
survey merupakan suatu fenomena social dalam bidang pendidikan yang menarik
perhatian peneliti.
Ada beberapa langkah dalam penelitian survei antara lain yang palin gsimpel
adalah, 1) mengembangkan atau membuat angket, 2) memilih sampel, dan 3)
mengumpulkan data dengan wawancara atau angket.

23

Anda mungkin juga menyukai