Pola pikir penelitian survei pada gambar 2.1 berikut. Survei umum dilakukan
pada peserta yang luas. Karena populasi luas, maka peneliti menggunakan sampel
yang diambil dari populasi tersebut secara acak. Pengambilan sampel dari
populasi, berarti ada proses reduksi (mengurangi). Dalam penelitian survei, yang
dipelajari adalah data sampel, data selanjutnya dari sampel tersebut
digeneralisasikan atau disetujui apakah dapat diberlakukan ke populasi di mana
sampel tersebut diambil atau tidak.
B. Penggunaan Metode
1. Menemukan Masalah
1
2. Menemukan Alternatif Kebijakan
Metode penelitian survei juga dapat digunakan untuk mencari alternatif yang
diperlukan dibuat untuk mengatasi masalah yang telah dibuat pikirkan
sebagai masalah kebijakan. Misalnya hasil survei melaporkan masalah
kemacetan lalulintas; 40% responden menyatakan bahwa kemacetan
lalulintas disebabkan oleh perkembangan jumlah kendaraan yang tidak
terkendali, 30% responden menyatakan jalannya rusak, 20% responden
menyatakan tidak ada rambu-rambu yang lalu lintas, dan 10% responden
menyatakan bahwa pengendara tidak bisa disiplin.
3. Implementasi Kebijakan
Metode penelitian survei juga dapat digunakan untuk meneliti pada tahap
implementasi kebijakan. Dalam hal ini fungsi penelitian adalah sebagai alat
pemantauan atau evaluasi terhadap proses implementasi kebijakan. Hasil
penelitian kemungkinan menunjukkan seberapa jauh kebijakan tersebut dapat
dilakukan, proses dan tantangan pelaksanaan dalam kebijakan. Hasil survei
menunjukkan: 80% responden menyatakan bahwa kebijakan tersebut dapat
diterapkan dengan baik, 20% menyatakan tidak baik: 40% responden
menyatakan hambatan dalam implementasi kebijakan adalah prosedur yng
kurang jelas, 30% responden menyatakan hambatannya adalah sumber daya
manusia yang mengerjakan kebijakan kurang terampil.
2
4. Hasil / Output Kebijakan Hasil suatu kebijakan akan dapat diukur
berddasarkan seberapa jauh tujuan suatu kebijakan tercapai. Tingkat
ketercapaian tujuan suatu kebijakan sering disebut dengan efektifitas
kebijakan. Metode penelitian survei juga dapat digunakan untuk mengetahui
seberapa jauh tujuan penelitian kebijakan tercapai. Caranya dilakukan
dengan mengedarkan kuesioner kepada responden orang-orang yang dikenai
kebijakan. Misalnya hasil surevey menunjukkan 70% responden menyatakan
tujuan kebijakan tercapai dengan baik, 20% menyatakan tercapai dengan
sangat baik dan 10% menyatakan tidak tercapai.
5. Outcome Kebijakan
3
lain), dan menguji hubungan struktural. Hal ini akan dibahas pada bentuk
rumusan masalah dan judul penelitian berikut
1. Jika peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.
Metode penelitian kuantitatif survey yang cocok digunakan untuk
mendapatkan informasi yang luas tetapi tidak mendalam. Bila populasi
terlalu luas, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari
partisipasi tersebut secara acak. Hasil penelitian sampel selanjutnya
digeneralisasikan ke populasi.
2. Bila ingin mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel independen terhadap
satu atau lebih variabel dependen dalam kondisi alamiah.
1. Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang yang akan diteliti
4
3. Mampu menggunakan teori yang tepat sehingga dapat digunakan untuk
memperjelas masalah yang diteliti, dan merumuskan hipotesis,
mengembangkan instrumen penelitian, membahas hasil penelitian dan
memandu membuat alternatif rekomendasi,
8. bila pengumpulan data yang dilakukan oleh tim, maka harus mampu
mengorganisasikan tim peneliti dengan baik,
10. Mampu memberikan interpretasi terhadap data hasil penelitian maupun hasil
pengujian hipotesis
13. Mampu membuat abstraksi hasil penelitian, dan membuat artikel untuk
dimuat ke dalam jurnal ilmiah (khusus penelitian bila diperlukan),
5
14. Mampu mengkomunikasikan hasil penelitian kepada masyarakat luas.
Pada Bab II berisi tentang landasan teori, kerangka berfikir dan hipotesis.
Deskripsi teori berisi penjelasan pada setiap variabel yang diteliti dan ruang
lingkupnya. Jumlah teori yang digunakan dalam penelitian sesuai dengan jumlah
variabel penelitiannya. Bila jumlah variabel dalam penelitian survei ada 3, maka
teori yang digunakan juga ada tiga. Bila penelitian akan membahas hipotesis yang
bersifat komparatif, atau asosiatif, maka setelah deskripsi teori perlu dibuat
kerangka berfikir merupakan sintesa dari teori-teori yang dideskripsikan, yang
terdiri dari hubungan antar variabel atau komparasi variabel pada sampel atau
waktu yang berbeda. Setelah kerangka berfikir dibuat, selanjutnya dirumuskan
hipotesis. Contoh hipotesis asosiatif, terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara kebijakan tentang "Biaya Operasional Sekolah" (BOS) dengan
angka partisipasi murni SMP. Penelitian kebijakn merupakan penelitian deskriptif
tidak perlu kerangka berfikir dan hipotesis.
Bab III merupkan metode penelitian yang akan digunakan untuk menjawab
masalah dan menguji hipotesis penelitian (bila peneliti merumuskan hipotesis).
Metode penelitian meliputi: populasi dan sampel, pengembangan dan pengujian
instrumen, teknik pengumpulan data dan analisis data. Untuk menjawab rumusan
masalah dan menguji hipotesis dilakukan pada populasi tertentu. Bila populasi
terlalu luas, dan ada keterbatasan dengan waktu, tenaga dan dana yang ada, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Berapa
Jumlah sampel yang diambil dari populasi tersebut. Berapa jumlah sampel yang
6
diambil darri suatu populasi akan tergantung pada sampling error dan convinence
level. Pada populasi ada yang diketahui jumlahnya (finite) da nada yang tidak
diketahui jumlahnya (infinite). Perhitungan sampel dari dua jenis populasi
tersebut berbeda. Berdasarkan perhitungan sampel dengan rumus tertentu, akan
diperoleh jumlah sampel yang akan digunakan sebagai subyek penelitian dan
sumber data.
Pada bab IV yang merupakan bab hasil penelitian, pembahasan berisi tiga sub
bab yaitu, deskripsi data, hasil pengujian hipotesis (bilapenelitian mengajukan
hipotesis), pembahasan, dan alternative rekomendasi. Dalam penelitian survei,
jumlah data yang dideskripsikan sebanyak variabel yang diteliti. Deskripsi data
dapat menggunakan tabel, grafik, sarang laba-laba, diagram lingkaran dan
pictogram. Bila penelitian mengajukan hipotesis, maka perlu dikemukakan hasil
dari pengujian hipotesis, diterima atau ditolak. Setelah deskripsi data dan hasil
pengujian hipotesis dikemukakan, maka dilanjutkan dilakukan pembahasan
terhadap hasil penelitian. Membahas hasil penelitian berarti peneliti memberikan
interpretasi, memberikan penjelasan, dan penguatan terhadap hasil penelitian
dengan dukungan teori yang relevan dan mutakhir, sehingga hasil penelitian
menjadi lebih jelas dan dipercaya, Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
7
tersebut selanjutnya peneliti memberikan alternatif kebijakan yang perlu dibuat
untuk mengatasi masalah kebijakan yang telah diajukan. Alternatif kebijakan,
berarti ada beberapa kebijakan yang ditawarkan (berjumlah lebih dari satu).
Dalam hal ini peneliti mengajukan beberapa alternatif kebijakan, yang diikuti
dengan penjelasan keuntungan dan kerugian masing-masing alternatif kebijakan
bila kebijakan tersebut diputuskan dan diimplementasikan. Langkah terakhir dari
penelitian survei adalah membuat kesimpulan dan rekomendasi. Dalam laporan
penelitian, kesimpulan dan rekomendasi diwujudkan dalam Bab V. Bab ini
biasanya yang paling banyak dibaca oleh orang lain, karena kesimpulan dan
rekomendasi ini adalah inti dari penelitian. Dengan membaca kesimpulan dan
rekomendasi, maka pembuat kebijakan telah memiliki alternatif kebijakan yang
dapat dibuat. Kesimpulan dibuat secara ringkas dan jelas yang merupakan
jawaban terhadap rumusan masalah. Bila rumusan masalah ada 5, maka
kesimpulan juga ada 5. Rekomendasi berisi tentang urutan alternatif kebijakan
yang harus dibuat oleh pembuat kebijakan. Rekomendasi dibuat berdasarkan
kesimpulan yang telah dirumuskan. Kesimpulan yang belum baik diberi saran
untuk dipecahkan dengan kebijakan. Kesimpulan yang sudah baik disarankan
untuk dipertahankan bahkan ditingkatkan.
8
ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel yang lain. Penelitian
semacam ini untuk selanjutnya dinamakan penelitian deskriptif. Penelitian
deskriptif adalah penelitian pada level yang terendah. Pada umumnya judul
penelitian kebijakan besifat deskriptif.
9
deskriptif, komparatif, asosiatif, komparatif asosiatif dan struktural. Bila antara
penelitian kebijakan dan tingkat ekplanasi diinteraksikan maka jumlah Judul
penelitian kebijakan.
b) Potensi apa saja yang dimiliki petani setelah harga pupuk naik?
10
Rumusan masalah: Apakah alternatif kebijakan yang perlu dibuat
untuk mengatasi banjir di Jakarta?
Rumusan Masalah:
c) Program apa yang dapat dilakukan dengan baik dan program apa
yang belum dapat dilaksanakan dengan baik?
Rumusan masalah:
11
b. Apakah hambatan-hambatan dalam pelaksanaan kebijakan
tersebut?
c. Program apa yang telah dilaksanakan dengan baik dan program apa
yang belum dapat dilakukan dengan baik?
Rumusan Masalah:
c) Program apa yang telah dilaksanakan dengan baik dan program apa
yang belum dapat dilakukan dengan baik?
Rumusan Masalah:
c) Program apa yang telah dilaksanakan dengan baik dan program apa
yang belum dapat dilakukan dengan baik?
Rumusan Masalah:
12
a) Seberapa tinggi tingkat efektivitas (ketercapaian tujuan) kebijakan
pengentasan kemiskinan Indonesia?
Rumusan Masalah:
Rumusan Masalah:
13
b) Apakah dampak positif kebijakan otonomi daerah pada kabupaten
di Indonesia?
14
Rumusan masalah: (diawali dengan rumusan masalah deskriptif,
komparatif antar 3 sampel, dan komparatif antar 2 sampel).
15
3. Judul penelitian asosiatif ada 5. Judul penelitian asosiatif adalah judul
penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih. Jumlah variabel
independen dapat lebih dari satu, demikian juga jumlah variabel dependen.
Bentuk hubungan ada tiga, yaitu hubungan simetris (bukan kausal dan timbal
balik), kausal (sebab-akibat), timbal balik (saling mempengaruhi). Berikut ini
dikemukakan contoh judul dan rumusan masalah penelitian asosiatif yang
berkenaan dengan munculnya masalah kebijakan, implementasi kebijakan,
output kebijakan dan hasil kebijakan.
16
Rumusan masalah meliputi, 3 rumusan masalah, tiga rumusan asosiatif
tunggal, 1 rumusan masalah asosiatif ganda, tiga variabel independen
secara bersama-sama dengan 1 variabel dependen.
Rumusan Masalah:
17
b. Contoh judul dan rumusan penelitian komparatif asosiatif yang berkenaan
dengan pilihan alternative rumusan kebijakan
Perbandingan pengaruh jenis profesi (jenis pekerjaan) terhadap
pilihan alternatif kebijakan (fisik, SDM, Ekonomi, Politik dll)
pembangunan antara di jawa dan luar jawa. Rumusan Masalah:
(diawali dengan rumusan masalahpengaruh/asosiatif di jawa dan luar
jawa, kemudian rumusan masalah komparatif asosiatif)
c. Contoh judul dan rumusan penelitian komparatif asosiatif yang berkenaan
dengan implementasi kebijakan
Perbandingan pengaruh kompetensi kompetensi pegawai (X ,, di
Indraloka; X2 ) terhadap kualitas implementasi kebijakan (Y, di
Indraloka, Y, di Indrajaya) pelayanan pembuatan KTP antara di
Kabupaten Indraloka dan Indrajaya.
Rumusan Masalah: 1) Seberapa tinggi kompetensi pegawai pelaksanaan
kebijakan di Kabupaten Indraloka? 2) Seberapa tinggi kompetensi
pegawai pelaksana kebijakan di Kabupaten Indrajaya? 3) Seberapa besar
pengaruh kompetensi pegawai pelaksana kebijakan berpengaruh terhadap
kualitas implementasi kebijakan pelayanan KTP di Kabupaten Indrajaya?
4) Adakah perbedaan pengaruh kompetensi pegawai terhadap pelaksanaan
kebijakan terhadap kualitas implementasi kebijakan pelayanan KTP
antara Kabupaten Indraloka dengan kabupaten Indrajaya (rumusan
komparatif asosiatif)Contoh judul dan rumusan penelitian .
d. Asosiatif yang berkenaan dengan hasil hebijakan
Perbandinganpengaruh kualitas implementasi kebijakan terhadap
hasil kebijakan pelayanan kesehatan antara di provinsi X dengan
provinsi Z.
18
e. Contoh judul dan rumusan penelitian komparatif asosiatif yang berkenaan
dengan dampak kebijakan
H. Kajian Teori
Setelah judul, identifikasi dan rumusan masalah penelitian kebijakan dibuat,
makalangkah kedua dalam proses penelitian kuantitatif surve adalah mencari
teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi hasil penlitian yang dapat dijadikan
sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan pnelitian. Cooper & Schindler (2003)
mengemukakan bahwa “Teori adalah seperangkat konsep, defenisi dan
proposisiyang tersusun seccara sistematis sehingga dapat digunakan untuk
menjelskan dan meramalkan fenomena”.
Kegunaan teori dalam penelitian:
a. Membatasi ruang lingkup.
b. Teori menyarankan pendekatan peneltian apa yang paling cocok digunakan
untuk mendapatkan makna yang paling besar.
c. Teori dapat digunakan untuk memprediksi fakta yang akan didapatkan.
Deskriptif teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhdap variable-
variabel yang diteliti, melalui pendefenisian, dan uraian yang lengkap dan
mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan dan
prediksi terhadap hubungan antar variable yang akan diteliti menjadi lebih jelas
dan terarah.
Kerangka berfikir adalah sintesa darii berbagai teori dan hasil penelitian yang
enunjukkna lingkup satu variable atau lebih yang diteliti, perbandingan nilai satu
19
variable atau waktu yang berbeda, hubungan dua variable atau lebih,
perbandingan pengaruh antar variable pada sample yang berbeda dan bentuk
hubungan structural.
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan penelitian
masalah yang didasarkan atas teori yang relevan dengan bentuk hipotesis
deskriptif, kompratif, asosiatif, komparataif asosiatif, dan structural.
I. Metode Penelitian
Metode penelitian di sini adalah metode penelitian yang menggunakan
metode survei yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah dan menguji
hipotesis penelitian yang diajukan. Komponen dalam metode penelitian adalah,
populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik
analisis data.
1. Populasi dan Sampel
a. Populasi Penulasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek /
subjek yang memiliki prioritas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian dikumpulkan dengan
kesimpulan. Misalnya akan melakukan penelitian di lembaga X, maka
lembaga X ini merupakan populası. Lembaga X memiliki jumlah orang /
subyek dan abvekSampel
b. Sampel
sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada di populasi,
c. Teknik sampling.
Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat
berbagai teknik sampling yang digunakan. Teknik sampling dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu Probabilitas sampling dan
Nouprobability Sampling.
20
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota). Teknik ini meliputi,
pengambilan sampel acak sederhana, pengambilan sampel acak
berstrata proporsional, acak berstrata proporsional, pengambilan
sampel area (cluster) sampling (pengambilan sampel menurut daerah).
2) Teknik Non-probabilitas Sampling. Teknik pengambilan sampel
berdasarkan tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap
uneur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel yang
meliputi teknik sampling sistematis, kuota, aksidentl, purposive,
jenuh, snowball.
d. Menentukan ukuran Sampel
Terddapat dua hal utama yang memepengaruhi kualitas data hasil penelitian,
yaitu, kualitas instrumen penelitian, dan kualitas pengumpulan data. Kualitas
instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan
kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara yang digunakan
untuk mengumpulkan data. Oleh karena instrumen yang telah teruji validitas dan
reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel,
apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan
datanya.
21
diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah terakhir
tidak dilakukan.
J. Proposal penelitian
22
L. Kesimpulan
23