Anda di halaman 1dari 7

Nama : WANDI GUNAWAN

Kelas : PAI 6B
SOAL!!!
1. Berikan pendapat saudara tentang pengertian Penelitian, Metodologi Penelitian dan Apa
pentingnya penelitian bagi kehidupan manusia serta bagi Pendidikan Guru PIAUD/PAI ?
Jawab:
-Yang dimaksud dengan metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan
analisa data yang diperlukan. Guna menjawab persoalan yang dihadapi.
-Penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan dan melakukan verifikasi terhadap
kebenaran suatu peristiwa atau suatu pengetahuan dengan memakai metode-metode ilmiah.
Peranan Penelitian bagi kehidupan manusia
· Sebagai sebuah disiplin ilmu, Metodologi Penelitian secara khusus membahas mengenai cara
meneliti untuk menemukan kebenaran secara ilmiah untuk selanjutnya dipakai sebagai dasar
mengambil kebijakan lebih lanjut, dan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan itu sendiri. Tak
siapapun meragukan bahwa hanya lewat penelitian ilmu pengetahuan dapat berkembang. Selanjutnya
juga bisa dikatakan bahwa jika suatu bangsa ingin maju dalam ilmu pengetahuan, maka tidak ada cara
lain kecuali menjadikan penelitian sebagai bagian dari tradisi bangsa itu. Kita bisa melihat bangsa yang
telah maju peradabannya tidak bisa dipungkiri telah menjadikan penelitian sebagai tradisi
kehidupannya.
Peranan Penelitian bagi Organisasi Usaha
· Memberikan informasi untuk membantu mengambil keputusan dalam bidang usaha. Dengan
diadakannya suatu penelitian, para pengusaha dapat memperoleh informasi mengenai kemauan
konsumen, penyebab menurunnya penjualan, pelayanan yang diinginkan oleh konsumen, dan dapat
menyusun rencana penjualan di masa yang akan datang.
· Hasil penelitian yang diperlukan untuk mengambil keputusan para pengusaha pada umumnya
berasal dari penelitian terapan, yang lebih banyak menekankan pada penyelesaian persoalan secara
praktis, misalnya kebijakan perusahaan, kinerja atau produktivitas perusahaan. Disamping penelitian
terapan ada pula yang disebut dengan penelitian murni atau dasar. Penelitian dasar lebih bersifat kajian
teoritis dan kurang pada keputusan serta kebijakan

2. Prof. Dr. Sugiono, MSc. Penelitian dibagi menjadi Penelitian Kwantitatif, Penelitian Kwalitatif
dan Penelitian Pengembangan, bagaimana pendapat saudara tentang hal tersebut?
Jawab :
· Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagain dan
fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah mengembangkan dan
menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis yang dikaitkan denganfenomena alam.
Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta atau
mendeskripsikan statistik, untuk menunjukkan hubungan antarvariabel, dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal, baik itu
dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu social.
· Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih
ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus
penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan
gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.
· Penelitian pengembangan (Research and development /R&D) adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat
menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji
keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian
untuk menguji produk tersebut. Jadi penelitian pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bisa multy
years).

3. Populasi dan Sampel dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting, bagaimana
pendapat kedua hal tersebut dan bagaimana teknik pengambilan Sampel?
Jawab :
· Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen
yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau studi
populasi atau study sensus
· Pengertian dari sampel adalah sebagian dari subyek dalam populasi yang diteliti, yang sudah
tentu mampu secara representative dapat mewakili populasinya
Penelitian sample baru boleh di laksanakan apabila keadaan subyek di dalam populasi benar-benar
homogen.
Jenis-jenis teknik pengambilan Sampel

1) Teknik sampling secara probabilitas


Teknik sampling probabilitas atau random sampling merupakan teknik sampling yang dilakukan
dengan memberikan peluang atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi sampel.
Dengan demikian sampel yang diperoleh diharapkan merupakan sampel yang representatif.

Teknik sampling semacam ini dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.
a) Teknik sampling secara rambang sederhana atau random sampling. Cara paling populer yang dipakai
dalam proses penarikan sampel rambang sederhana adalah dengan undian.

b) Teknik sampling secara sistematis (systematic sampling). Prosedur ini berupa penarikan sample
dengan cara mengambil setiap kasus (nomor urut) yang kesekian dari daftar populasi.

c) Teknik sampling secara rambang proporsional (proporsional random sampling). Jika populasi terdiri
dari subpopulasi-subpopulasi maka sample penelitian diambil dari setiap subpopulasi. Adapun cara
peng-ambilannya dapat dilakukan secara undian maupun sistematis.
d) Teknik sampling secara rambang bertingkat. Bila subpoplulasi-subpopulasi sifatnya bertingkat, cara
pengambilan sampel sama seperti pada teknik sampling secara proportional.

e) Teknik sampling secara kluster (cluster sampling) Ada kalanya peneliti tidak tahu persis karakteristik
populasi yang ingin dijadikan subjek penelitian karena populasi tersebar di wilayah yang amat luas.
Untuk itu peneliti hanya dapat menentukan sampel wilayah, berupa kelompok klaster yang ditentukan
secara bertahap. Teknik pengambilan sample semacam ini disebut cluster sampling atau multi-stage
sampling.

2) Teknik sampling secara nonprobabilitas.


Teknik sampling nonprobabilitas adalah teknik pengambilan sample yang ditemukan atau ditentukan
sendiri oleh peneliti atau menurut pertimbangan pakar. Beberapa jenis atau cara penarikan sampel
secara nonprobabilitas adalah sebagai berikut.
a) Purposive sampling atau judgmental sampling Penarikan sampel secara purposif merupakan cara
penarikan sample yang dilakukan memiih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang dietapkan peneliti.
b) Snow-ball sampling (penarikan sample secara bola salju).
Penarikan sample pola ini dilakukan dengan menentukan sample pertama. Sampel berikutnya
ditentukan berdasarkan informasi dari sample pertama, sample ketiga ditentukan berdasarkan informasi
dari sample kedua, dan seterusnya sehingga jumlah sample semakin besar, seolah-olah terjadi efek bola
salju.
c) Quota sampling (penarikan sample secara jatah). Teknik sampling ini dilakukan dengan atas dasar
jumlah atau jatah yang telah ditentukan. Biasanya yang dijadikan sample penelitian adalah subjek yang
mudah ditemui sehingga memudahkan pula proses pengumpulan data.
d) Accidental sampling atau convenience sampling Dalam penelitian bisa saja terjadi diperolehnya
sampel yang tidak direncanakan terlebih dahulu, melainkan secara kebetulan, yaitu unit atau subjek
tersedia bagi peneliti saat pengumpulan data dilakukan. Proses diperolehnya sampel semacam ini
disebut sebagai penarikan sampel secara kebetulan.
4. Berikan pendapat saudara tentang pengumpulan data dengan interview dan dengan kuisioner,
Apa kelebihan dan kelemahan dari cara pengumpulan data tersebut?
Jawab :
A.Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya
jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.
Kelebihan teknik wawancara:
1. Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk memotivasi orang yang
diwawancarai untuk menjawab dengan bebasa dan terbuka terhadap pertanyaa-pertanyaan yang
diajukan.
2. Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan pertanyaanpertanyaan sesuai dengan situasi
yang berkembang.
3. Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan dari gerak-gerik dan raut wajah orang
yang diwawancarai.
4. Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi.

Kekurangan teknik wawancara:


1. Proses wawancara membutuhkan waktu yang lama, sehingga secara relatif mahal dibandingkan
dengan teknik yang lainnya.
2. Keberhasilan hasil wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara untuk melakukan
hubungan antar manusia.
3. Wawancara tidak selalu tepat untuk kondisi-kondisi tenpat yang tertentu, misalnya di lokasi-lokasi
yang ribut dan ramai.
4. Wawancara sangat menganggu kerja dari orang yang diwawancarai bila waktu yang dimilikinya
sangat terbatas.
B. Salah satu teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan kuesioner atau lebih dikenal
sebagai angket. Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar
pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan
atau jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Penggunaan angket merupakan hal pokok pada
penelitian survei untuk pengumpulan data.
Keuntungan menggunakan teknik angket antara lain:
1) Angket dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat dikirimkan melalui pos.
2) Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relatif murah.
3) Angket tidak terlalu mengganggu responden karena pengisiannya ditentukan oleh responden sendiri
sesuai dengan kesediaan waktunya.
Adapun kerugiannya antara lain:
1) Jika angket dikirimkan melalui pos maka persentase yang dikembalikan relatif rendah.
2) Angket tidak dapat digunakan untuk responden yang kurang bisa membaca dan menulis.
3) Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat ditafsirkan salah dan tidak ada kesempatan untuk
mendapat penjelasan.

5. Penelitian biasanya diawali dengan adanya masalah, permasalahan dan fenomena.


Bagaimana pandangan saudara tentang hal tersebut?
Jawab:
Ø Masalah adalah titik tolak terpenting dalam melakukan sebuah penelitian. Karena tanpa adanya
masalah, maka penelitian tidak akan terjadi atau pun berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, langkah
pertama yang mesti dilakukan dalam rangka mengadakan sebuah penelitian adalah mencari atau
memilih sebuah masalah untuk diteliti.
Ø Perumusan masalah adalah pernyataan rinci dan lengkap mengenai ruang lingkup permasalahan yang
akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Karena masalah itu, sewaktu akan mulai
memikirkan suatu penelitian, sudah harus dipikirkan dan dirumuskan secara jelas, sederhana dan tuntas.
Hal itu disebabkan oleh seluruh unsur penelitian lainnya yang berpangkal pada perumusan masalah
tersebut
Ø penelitian merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh jawaban atau penjelasan mengenai suatu
fenomena yang diamati. Jika fenomena itu sudah ada, penelitian akan berkisar mengenai struktur
fenomena tersebut. Peneliti diminta menerangkan komponen-komponen yang esensial yang
membentuk fenomena tersebut, dan bagaimana hubungan sebab-akibat diantara komponen-komponen
tersebut. Jika fenomena belum ada, penelitian akan bertujuan untuk menciptakan fenomena tersebut.
Pertanyaan yang dijawab dalam penelitian ialah struktur yang bagaimana yang harus diciptakan untuk
menghasilkan fenomena dengan fungsi dikehendaki, dan apa yang dapat digunakan untuk menciptakan
struktur tersebut.
6. Jelaskan pengertian dan pentingnya Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian dan Manfaat
Penelitian?
Jawab:
v Perumusan masalah atau research questions atau disebut juga sebagai research problem, diartikan
sebagai suatu rumusan yang mempertanyakan suatu fenomena, baik dalam kedudukannya sebagai
fenomena mandiri, maupun dalam kedudukannya sebagai fenomena yang saling terkait di antara
fenomena yang satu dengan yang lainnya, baik sebagai penyebab maupun sebagai akibat.
v Perumusan masalah memiliki fungsi sebagai berikut yaitu:
- Fungsi pertama adalah sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian menjadi diadakan atau dengan
kata lain berfungsi sebagai penyebab kegiatan penelitian itu menjadi ada dan dapat dilakukan.
- Fungsi kedua, adalah sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dari suatu penelitian. Perumusan
masalah ini tidak berharga mati, akan tetapi dapat berkembang dan berubah setelah peneliti sampai di
lapangan.
- Fungsi ketiga dari perumusan masalah, adalah sebagai penentu jenis data macam apa yang perlu dan
harus dikumpulkan oleh peneliti, serta jenis data apa yang tidak perlu dan harus disisihkan oleh peneliti.
Keputusan memilih data mana yang perlu dan data mana yang tidak perlu dapat dilakukan peneliti,
karena melalui perumusan masalah peneliti menjadi tahu mengenai data yang bagaimana yang relevan
dan data yang bagaimana yang tidak relevan bagi kegiatan penelitiannya.
- Sedangkan fungsi keempat dari suatu perumusan masalah adalah dengan adanya perumusan masalah
penelitian, maka para peneliti menjadi dapat dipermudah di dalam menentukan siapa yang akan menjadi
populasi dan sampel penelitian.
v Secara umum ada empat tujuan dilakukannya penelitian :
1. Tujuan Exploratif (Penemuan) : menemukan sesuatu yang baru dalam bidang tertentu.
2. Tujuan Verifikatif (Pengujian): menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada
3. Tujuan Developmental (Pengembangan) : mengembangkan sesuatu dalam bidang yang telah ada
4. Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi)
v Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Seandainya dalam penelitian,
tujuan dapat tercapai dan rumusan masalah dapat dipecahkan secara tepat dan kurat, maka apa
manfaatnya secara praktis maupun secara teoritis. Kegunaan penelitian mempunyai dua hal yaitu
mengembangkan ilmu pengetahuan (secara teoritis) dan membantu mengatasi, memecahkan dan
mencegah masalah yang ada pada objek yang diteliti. Kegunaan hasil penelitian terhubung dengan
sarana-sarana yang diajukan setelah kesimpulan. Kegunaan hasil penelitian merupakan follow up
pengguna informasi yang didapat dari kesimpulan.
7. Apa pendapat saudara mengenai Kerangka Teori dan bagaimana dapat menyusun kerangka
teori yang baik?
Jawab :
Dengan dikemukakannya teori dalam kerangka teori suatu proposal penelitian, akan sangat membantu
peneliti dan orang lain untuk lebih memperjelas sasaran dan tujuan penelitian yang dilakukan.

Peranan Kerangka Teori dlm Penelitian :


• Memberi kerangka pemikiran bagi penelitian;
• Membantu peneliti dalam menyusun hipotesis penelitian;
• Memberikan landasan yang kuat dalam menjelaskan dan
memaknai data dan fakta;
• Mendudukkan permaslahan penelitian secara logis dan runtut;
• Membantu dalam membangun ide-ide yg diperoleh dari
hasil penelitian;
• Memberikan acuan dan menunjukkan jalan dalam membangun
kerangka pemikiran;
• Memberikan dasar-dasar konseptual dlm merumuskan difinisi
operasional;
• Membantu mendudukkan scr tepat dan rasional dalam
mensitesis dan mengintegrasikan gagasannya
Prosedur Penyusunan Kerangka Teori :
• Melakukan kajian pustaka;
• Melakukan sintesa atau modifikasi antara teori yg satu dg yg lain;
• Menyusun sendiri kerangka pemikiran secara logis, runtut, dan rasional;
etelah mengemukakan beberapa teori tentang variable yang diteliti, kemungkinan ada beberapa konsep
yang ada dalam teori tersebut. Untuk itu peneliti perlu menjelaskan arti dari konsep yang dipakai oleh
peneliti, sebab tiap orang mungkin mempunyai pengertian yang berbeda dengan orang lain dalam
mengartikan suatu konsep.

Penyusunan Landasan Teori


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti dalam menyusun kerangka/ landasan teori,
antara lain:
a. Kerangka teori sebaiknya menggunakan acuan yang berhubungan dengan permasalahan yang
diteliti dan acuan-acuan yang berupa hasil penelitian terdahulu (bisa disajikan di Bab II atau dibuat sub-
bab tersendiri).
b. Cara penulisan dari subbab ke subbab yang lain harus tetap mempunyai keterkaitan yang jelas
dengan memperhatikan aturan penulisan pustaka.
c. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik, studi pustaka harus memenuhi prinsip kemutakhiran
dan keterkaitannya dengan permasalahan yang ada. Apabila menggunakan literatur dengan beberapa
edisi, maka yang digunakan adalah buku dengan edisi terbaru, jika referensi tidak terbit lagi, referensi
tersebut adalah terbitan terakhir. Dan bagi yang menggunakan Jurnal sebagai referensi pembatasan
tahun terbitan tidak berlaku
d. Semakin banyak sumber bacaan, maka kualitas penelitian yang akan dilakukan semakin baik,
terutama sumber bacaan yang terdiri dari teks book atau sumber lain misalnya jurnal, artikel dari
majalah, Koran, internet dan lain-lain
e. Pedoman kerangka teori di atas berlaku untuk semua jenis penelitian
f. Teori bukan merupakan pendapat pribadi (kecuali pendapat tersebut sudah ditulis di BUKU)
g. Pada akhir kerangka teori bagi penelitian korelasional disajikan model teori, model konsep (apabila
diperlukan) dan model hipotesis pada subbab tersendiri, sedangkan penelitian studi kasus cukup
menyusun Model teori dan beri keterangan. Model teori dimaksud merupakan kerangka pemikiran
penulis dalam penelitian yang sedang dilakukan. Kerangka itu dapat berupa kerangka dari ahli yang
sudah ada, maupun kerangka yang berdasarkan teori-teori pendukung yang ada. Dari kerangka teori
yang sudah disajikan dalam sebuah skema, harus dijabarkan jika dianggap perlu memberikan batasan-
batasan, maka asumsi-asumsi harus dicantumkan.

Anda mungkin juga menyukai