Menurut Margono, populasi dibagi menjadi dua, yaitu populasi teoritis (theoretical population) dan populasi
tersedia (accessible population). Populasi teoritis merupakan populasi yang batasannya telah ditetapkan secara
kualitatif; seperti populasi guru yang ditetapkan berusia 24 tahun sampai dengan 44 tahun, berpendidikan sarjana,
dan lain-lain. Populasi tersedia merupakan populasi yang secara kualitatif bisa dinyatakan dengan tegas dan tepat.
Misalnya, sebanyak 350 guru di kota Medan memiliki karakteristik yang sesuai dengan populasi teoritis yang
telah ditetapkan.
Jadi populasi itu apa?
Dari beberapa pendapat dapat ditarik kesimpulan bahwa "Populasi
adalah sekumpulan individu atau objek yang berada pada suatu
wilayah dengan karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam
suatu penelitian (pengamatan).”
Sampel
Apa sih arti sampel?
Sampel Menurut Sugiyono (2018) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut sampel yang diambil dari
populasi tersebut harus betul-betul representatif atau mewakili populasi yang
diteliti.
Pengertian sampel menurut para ahli lainnya dalam hal ini yakni Arikunto
(2019) menyatakan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi
yang akan diteliti.
Sedangkan, yang dimaksud dengan teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Margono
(2004) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan teknik sampling adalah cara untuk menentukan
sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya,
dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif.
Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling
yang digunakan. Teknik sampling dalam penelitian dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu:
teknik sampling acak (non-probability sampling) dan teknik sampling non acak (probability sampling).
Dalam hal ini teknik sampling lebih dikenal sebagai metode penarikan sampel.
Metode Penarikan Sampel
1. Non-probability sampling adalah suatu prosedur pengambilan sampel yang tidak memperhatikan kaidah-kaidah
peluang (probability).
Convinience Sampling.
Pengambilan sampel dengan cara ini tidak mewakili secara normal dari target populasi karena unit sampel hanya dipilih
berdasarkan conveniently/readily available.
Judgement/Purposive sampling.
Pendekatan ini digunakan saat sampel yang diambil berdasarkan pada penilaian yang pasti (expert judgement) mengenai
populasi secara keseluruhan (harus mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai populasi).
Quota sampling.
Yaitu pengambilan sampel dimana jumlah sampel telah ditentukan terlebih dahulu. Pengambil sampel tinggal memilih
sampai jumlah tersebut dan biasanya tanpa kerangka sampel. Pengambilan sampel semacam ini sering digunakan dalam
public opinion survey.
Snowball sampling.
Biasanya digunakan untuk hidden population. Responden diminta memberikan nama dan kontak dari anggota lain dari
target populasi. Asumsinya bahwa sesama anggota saling mengenal
2. Probability Sampling.
Probability Sampling adalah suatu prosedur pengambilan sampel yang memperhatikan kaidah-kaidah peluang
(probability), sehingga bias dan sampling error pengambilan sampel ini dapat ditentukan berdasarkan sampel yang
terpilih. Ada beberapa macam probability sampling, antara lain: