NIM : 220810201272
MATA KULIAH : METODELOGI PENELITIAN
KELAS :B
TUGAS : PENJELASAN MENGENAI POPULASI DAN SAMPLING
PENGERTIAN POPULASI :
Populasi dalam konteks penelitian merupakan objek keseluruhan dalam sebuah penelitian atau
dapat dikatakan populasi adalah jumlah keseluruhan dari individu-individu yang karakternya
akan diteliti. Populasi itu dapat berupa orang, benda, perusahaan, sampai lembaga yang sifatnya
dapat dihitung jumlahnya.
PENGERTIAN SAMPEL :
Sampel adalah wakil atau sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama bersifat
representatif dan menggambarkan populasi sehingga dianggap dapat mewakili semua populasi yang
diteliti.
pendidikannya.
4. Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area atau Wilayah (Cluster Random Sampling)
Sesuai dengan namanya model pengambilan sampel ini menentukan sampel berdasarkan
kelompok wilayah atau area dari suatu populasi tertentu. Model pengambilan sampel ini
mengelompokkan objek penelitian menurut suatu area tempat domisili populasi. Tujuannya
antara lain untuk meneliti suatu hal yang ada hingga menjadi ciri khas dari satu wilayah tertentu.
B. Non-Probability Sampling
Berkebalikan dengan teknik probability sampling, teknik pengambilan sampel ini tidak
memberikan kesempatan atau peluang yang sama bagi setiap anggota populasi yang dipilih.
Teknik sampling jenis ini biasanya digunakan untuk populasi yang besaran anggota populasinya
belum atau tidak dapat ditentukan terlebih dahulu. Macam dari teknik pengambilan sampel non-
probability sampling di antaranya adalah:
1. Purposive Sampling
Adalah teknik penentuan sampel yang didasarkan pada pertimbangan peneliti mengenai sampel-
sampel yang paling sesuai serta dianggap bersifat representatif. Teknik pengambilan
dengan purposive sampling cenderung memiliki sampel dengan kualitas yang tinggi. Karena
peneliti sebelumnya telah membuat batas atau kriteria tertentu secara jelas mengenai sampel
yang akan dipilihnya. Misal seperti ciri demografi, gender, jenis pekerjaan, umur, jenjang
pendidikan dan lain sebagainya. Teknik ini termasuk teknik pengambilan sampel yang cukup
sering dapat kalian jumpai dalam penelitian.
2. Snowball Sampling
Biasa juga dikenal dengang nama teknik pengambilan sampel bola salju. Teknik pengambilan
sampel ini digunakan melalui wawancara secara korespondensi. Artinya peneliti bisa meminta
informasi dari sampel pertama untuk mendapatkan sampel berikutnya demikian seterusnya
hingga akhirnya kebutuhan sampel terpenuhi. Teknik pengambilan sampel bola salju biasa
digunakan untuk penelitian dengan sampel yang sifatnya sensitif dan membutuhkan privasi dari
respondennya. Misal seperti penderita HIV, penyintas kekerasan seksual dan lain sebagainya.
3. Accidental Sampling
Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara tidak sengaja (accidental).
Peneliti dalam melakukan accidental sampling akan mengambil sampel melalui orang yang
kebetulan ditemuinya saat itu juga. Misalnya penelitian dilakukan pada kelompok orang-orang
yang sedang berbelanja di suatu pusat perbelanjaan, peneliti cukup menunggu di beberapa
tempat di pusat perbelanjaan tersebut lalu menetapkan sampel pada siapapun orang yang
melakukan aktivitas belanja tanpa melihat unsur-unsur lain yang menyertainya seperti umur,
gender, profesi, dan lain sebagainya.
4. Quota Sampling
Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu
jumlah atau kuota dari sampel yang akan diambil. Prinsip penentuan dari kuota sampling sama
dengan accidental sampling. Bedanya hanya jumlah atau kuota dari sampelnya sudah lebih dulu
ditentukan. Kelebihan penggunaan teknik ini adalah sifatnya yang praktis karena sampel
penelitian sudah dapat diketahui sebelumnya.
Efisiensi Biaya
Hal ini kembali berkaitan dengan jumlah dari populasi juga sampel. Selain irit waktu, tentunya
sampel akan lebih mengirit biaya. Misalnya ketika membuat angket atau kuesioner tentunya
tidak perlu mencetak dalam jumlah yang sesuai dengan jumlah populasi.