Anda di halaman 1dari 7

NAMA : ANUGRAH BAYU PRATAMA

NIM : 220810201272
MATA KULIAH : METODELOGI PENELITIAN
KELAS :B
TUGAS : PENJELASAN MENGENAI POPULASI DAN SAMPLING

PENGERTIAN POPULASI :
Populasi dalam konteks penelitian merupakan objek keseluruhan dalam sebuah penelitian atau
dapat dikatakan populasi adalah jumlah keseluruhan dari individu-individu yang karakternya
akan diteliti. Populasi itu dapat berupa orang, benda, perusahaan, sampai lembaga yang sifatnya
dapat dihitung jumlahnya. 

PENGERTIAN SAMPEL :
Sampel adalah wakil atau sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama bersifat
representatif dan menggambarkan populasi sehingga dianggap dapat mewakili semua populasi yang
diteliti.

PENGERTIAN POPULASI MENURUT PARA AHLI :


1. Netra 
Pendapat yang pertama datang dari Netra. Menurut Netra, populasi adalah keseluruhan
individu yang bersifat general atau umum yang mempunyai karakteristik yang cenderung
sama. Sehingga, saat menjumpai individu dengan sifat umum atau sama satu sama lain, maka
bisa dijadikan populasi dalam sebuah penelitian.
2. Sugiyono 
Pendapat kedua disampaikan oleh Sugiyono. Sugiyono berpendapat bahwa populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sehingga dalam melakukan penelitian, seorang peneliti perlu menentukan karakteristik dari
objek penelitian. Baru kemudian mencari populasi atau objek penelitian yang secara
keseluruhan memenuhi kriteria tersebut.
PENGERTIAN SAMPEL MENURUT PARA AHLI :
1. Sugiyono 
Oleh Sugiyono, sampel didefinisikan sebagai bagian dari keseluruhan serta karakteristik yang
dimiliki oleh sebuah populasi. Dijelaskan pula pengambilan sampel dilakukan peneliti karena
beberapa kondisi. Pertama, karena jumlah suatu objek penelitian sangat besar dan peneliti
tidak mungkin meneliti objek satu per satu secara keseluruhan. 
Kedua, bertujuan untuk mempelajari objek penelitian dalam skala kecil yang kemudian
diberlakukan kepada keseluruhan objek penelitian. Sehingga bisa memanfaatkan waktu sebaik
mungkin karena tidak perlu meneliti objek yang jumlahnya terlalu banyak dan karakternya
terlalu beragam. 
2. Arikunto 
Menurut pendapat Arikunto, sampel adalah sebagian atau sebagai wakil populasi yang akan
diteliti. Jika penelitian yang dilakukan sebagian dari populasi maka bisa dikatakan bahwa
penelitian tersebut adalah penelitian sampel. Sebab peneliti dijamin akan mengambil beberapa
populasi saja untuk diteliti secara mendalam. 

PERBEDAAN POPULASI DAN SAMPEL :


1. Perbedaan Dari Pengertian
Sebagaimana yang sudah disebutkan sebelumnya, populasi merupakan keseluruhan objek yang
diteliti sementara sampel merupakan bagian dari populasi itu sendiri.
2. Perbedaan Dari Fokus Kerjanya
Fokus dari populasi adalah identifikasi karakteristik anggota populasi sementara fokus dari
sampel adalah pendugaan atau generalisasi karakteristik yang sudah ditentukan melalui
populasi. 
3. Dari Proses Pengumpulan Data
Data populasi mengingat cakupannya yang luas dapat dilakukan melalui kegiatan seperti sensus.
Sementara sampel akan lebih efektif pengumpulan datanya apabila menggunakan survei.
Jadi, perbedaan populasi dan sampel, yaitu populasi fokusnya kepada semua objek yang diteliti
sedangkan sampel hanya sebagian kecil dari populasi yang diambil untuk diteliti dan dianggap
bisa mewakili populasi.

LANGKAH PENGGUNAAN PENELITIAN SAMPLING


1. Menentukan Besar atau Luas Populasi yang Akan Diteliti
Menentukan besar populasi diperlukan sebagai tahapan awal dalam penentuan sampel karena
nantinya dapat memberi batas kepada peneliti tentang populasi yang harus diteliti. Hal ini agar
populasi penelitian tidak melebar pada populasi lain yang dianggap kurang relevan.
2. Mengenali Kualitas Anggota Populasi yang Akan Diteliti
Tahapan ini diperlukan agar peneliti dapat mengambil kesimpulan di awal mengenai keadaan
anggota populasi. Misalnya seperti apakah populasi yang ada cenderung bersifat homogen atau
heterogen dan lain sebagainya. Selain itu, juga mengenali keadaan anggota populasi yang akan
diteliti nantinya akan memudahkan kerja peneliti untuk menentukan langkah penentuan besar
sampel hingga teknik pengambilan sampel yang harus digunakan.
3. Menetapkan Besaran Sampel yang Akan Digunakan
Sama halnya dengan populasi, besaran atau jumlah sampel juga harus ditetapkan terlebih dahulu,
sehingga dapat diperkirakan sampel mana saja yang sekiranya mampu mewakili anggota
populasi dalam penelitian.

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL :


A. Probability Sampling
Biasa disebut juga dengan random sampel atau teknik pengambilan sampel secara acak. Teknik
pengambilan ini berarti memberikan seluruh anggota populasi kesempatan yang sama untuk
menjadi sampel terpilih. Beberapa model atau  jenis lain dari teknik pengambilan random
sampel, yaitu:
1. Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
Merupakan jenis teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara acak dengan cara sederhana
melalui pengundian atau pendekatan bilangan acak. Kelebihan dari penggunaan model ini adalah
dapat mengurangi bias atau kecenderungan berpihak pada suatu anggota populasi tertentu.
Kelebihan lainnya yaitu dapat mengetahui secara langsung adanya kesalahan baku (standard

error) dalam penelitian.


2. Pengambilan Sampel Acak Sistematis   (Systematic Random Sampling)
Pengambilan sampel melalui model ini berarti menetapkan sampel awal secara acak tetapi untuk
sampel selanjutnya dipilih secara sistematis melalui cara dan pola tertentu. Pola umum dari
pengambilan sampel teknik ini adalah melalui bilangan kelipatan dari jumlah anggota populasi
yang akan diambil.
3. Pengambilan Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling)
Pengambilan sampel acak berstrata berarti melakukan penentuan sampel dengan menetapkan
pengelompokan anggota populasi melalui kelompok tingkatan tertentu. Misalnya penelitian
terhadap tingkat membaca anak sekolah yang dikelompokkan berdasarkan jenjang

pendidikannya.
4. Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area atau Wilayah (Cluster Random Sampling)
Sesuai dengan namanya model pengambilan sampel ini menentukan sampel berdasarkan
kelompok wilayah atau area dari suatu populasi tertentu. Model pengambilan sampel ini
mengelompokkan objek penelitian menurut suatu area tempat domisili populasi. Tujuannya
antara lain untuk meneliti suatu hal yang ada hingga menjadi ciri khas dari satu wilayah tertentu.

B. Non-Probability Sampling
Berkebalikan dengan teknik probability sampling, teknik pengambilan sampel ini tidak
memberikan kesempatan atau peluang yang sama bagi setiap anggota populasi yang dipilih.
Teknik sampling jenis ini biasanya digunakan untuk populasi yang besaran anggota populasinya
belum atau tidak dapat ditentukan terlebih dahulu. Macam dari teknik pengambilan sampel non-
probability sampling di antaranya adalah:
1. Purposive Sampling
Adalah teknik penentuan sampel yang didasarkan pada pertimbangan peneliti mengenai sampel-
sampel yang paling sesuai serta dianggap bersifat representatif. Teknik pengambilan
dengan  purposive sampling cenderung memiliki sampel dengan kualitas yang tinggi. Karena
peneliti sebelumnya telah membuat batas atau kriteria tertentu secara jelas mengenai sampel
yang akan dipilihnya. Misal seperti ciri demografi, gender, jenis pekerjaan, umur, jenjang
pendidikan dan lain sebagainya. Teknik ini termasuk teknik pengambilan sampel yang cukup
sering dapat kalian jumpai dalam penelitian. 
2. Snowball Sampling
Biasa juga dikenal dengang nama teknik pengambilan sampel bola salju. Teknik pengambilan
sampel ini digunakan melalui wawancara secara korespondensi. Artinya peneliti bisa meminta
informasi dari sampel pertama untuk mendapatkan sampel berikutnya demikian seterusnya
hingga akhirnya kebutuhan sampel terpenuhi. Teknik pengambilan sampel bola salju biasa
digunakan untuk penelitian dengan sampel yang sifatnya sensitif dan membutuhkan privasi dari
respondennya. Misal seperti penderita HIV, penyintas kekerasan seksual dan lain sebagainya. 
3. Accidental Sampling
Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara tidak sengaja (accidental).
Peneliti dalam melakukan accidental sampling akan mengambil sampel melalui orang yang 
kebetulan ditemuinya saat itu juga. Misalnya penelitian dilakukan pada kelompok orang-orang
yang sedang berbelanja di suatu pusat perbelanjaan, peneliti cukup menunggu di beberapa
tempat di pusat perbelanjaan tersebut lalu menetapkan sampel pada siapapun orang yang
melakukan aktivitas belanja tanpa melihat unsur-unsur lain yang menyertainya seperti umur,
gender, profesi, dan lain sebagainya. 
4. Quota Sampling
Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu
jumlah atau kuota dari sampel yang akan diambil. Prinsip penentuan dari kuota sampling sama
dengan accidental sampling. Bedanya hanya jumlah atau kuota dari sampelnya sudah lebih dulu
ditentukan. Kelebihan penggunaan teknik ini adalah sifatnya yang praktis karena sampel
penelitian sudah dapat diketahui sebelumnya. 

Manfaat Menggunakan Sampel


 Sampel Sudah Mewakili Populasi
Meskipun hanya sebagian dari sasaran peneliti, tetapi sampel sudah dapat membuat penelitian
tetap valid. Tetapi, tetapi harus memperhatikan ketentuannya untuk mengambil sampel. 
 Efisiensi Waktu
Sampel digunakan karena pada umumnya populasi yang dijadikan sasaran penelitian memiliki
jumlah yang sangat banyak. Oleh karena itu, populasi bisa diwakilkan oleh sebagian saja yang
disebut dengan sampel. Tentunya jika harus meneliti satu per satu objek akan membutuhkan
waktu yang lama, terutama jika jumlah populasinya ribuan. Namun, dengan sampel waktu
tentunya akan terpangkas secara signifikan, tetapi hasil penelitian tetap valid.

 Efisiensi Biaya
Hal ini kembali berkaitan dengan jumlah dari populasi juga sampel. Selain irit waktu, tentunya
sampel akan lebih mengirit biaya. Misalnya ketika membuat angket atau kuesioner tentunya
tidak perlu mencetak dalam jumlah yang sesuai dengan jumlah populasi. 

 Efisiensi Sumber Daya Manusia


Sumber daya juga menjadi lebih efisien karena tidak membutuhkan bantuan dari banyak orang
untuk melakukan penelitian. Selain untung dari segi jumlah SDM, koordinasi antar SDM yang
melakukan penelitian juga akan lebih mudah. 
 Memudahkan Pengolahan Data
Ketika data yang didapat tidak terlalu banyak, maka akan menguntungkan ketika data diolah dan
dianalisis.

Anda mungkin juga menyukai