Disusun Oleh :
1. Priyo Rahmanto 17.0102.0047
2. Siti muflichatul azizah 17.0102.0119
3. Arifah Sulistyani 19.0102.0100
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti, sering disebut juga universe.
Anggot populasi dapat berupa benda hidupmaupun benda mati.
Sugiyono menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/
subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi juga
bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/ subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek itu.
Populasi dibedakan menjadi dua hal:
Populasi terbatas atau populasi terhingga, yaitu populasi yang mempunyai batas
kuantitatif secara jelas karena memiliki karakteristik yang terbatas.
Populasi tak terbatas atau populasi tak terhingga, yaitu populasi yang tidak dapat
ditemukan batas-batasannya.
Posisi populasi dan sampel dalam penelitian
Posisi populasi dan sampel dalam penelitian tindakan akan teragantung pada level
penelitian tindakan. Level penelitian ada 4 yaitu:
Penelitian tapi tidak menguji tindakan
Tidak meneliti tapi langsung menguji
Meneliti dan menguji tindakan
Menguji dan meneliti tidakan yang ditemukan dan diciptakan
1
Posisi populasi dan sampel penelitian tindakan level 1, Meneliti tetapi tidak menguji tindakan
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
2
populasi. Misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil pada populasi yang bersangkutan.
Teknik sampling
1) Probability Sampling
Teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
populasi yang dipilih menjadi anggota sampel
Teknik ini meliputi:
a) Simple random sampling
Pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu.
b) Proportionate stratified random sampling
Teknik ini bila populasi mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata
secara proporsional
c) Disproportionate stratified random sampling
Teknik sampling ini digunakan untuk menentukan sampel bila bila populasi bestrata
tetapi kurang proporsional. Misalnya pagawai perusahaan yang mempunyai lulusa
berbeda-beda
d) Cluster sampling
Teknik sampling ini digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan
diteliti sumber datanya sangat luas, misal penduduk suatu negara.
2) Nonprobability Sampling
Teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang sama bagi setiap unsur
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
a) Sampling sistematis
Adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang
telah diberi nomer urut. Misal polulasi 30 orang karyawan, dari 30 orang karyawan
diberikan nomer urut dari nomer 1 hingga nomer 30.
b) Sampling kouta
Sampling kouta adalah teknik untuk menentukan sampel dan populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kouta yang diinginkan. Misal jika
perusahaan ingin 500 orang karyawan untuk dijadikan sampel, dan data yang ada
belum didasarkan pada 500 orang tersebut, maka penelitian dipandang belum
selesai.
3
c) Sampling jenuh
Sampling jenuh adalah teknik yang bila ditambah jumlahnya, tidak akan menambah
keterwakilan sehingga tidak akan mempengauhi nilai informasi yang diperoleh.
d) Sampling insidental
Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
siapapun yang bertemu dengan peneliti maka dapat digunakan sebagai sampel.
e) Sampling purposive dan snowball
Purposive sampling adalah teknik pengambilan sempel sumber data dengan
pertimbangan tertentu. Misalnya seseorang yang menjadi sampel adalah orang yang
sangat paham akan objek yang menjadi penelitian.
4
sebagai anggota sampel. Pemilihan nonprobability sampling ini dilakukan dengan
pertimbangan: Penghematan biaya, waktu dan tenaga, Keterandalan subjektivitas peneliti
(pengetahuan, kepercayaan dan pengalaman seseorang seringkali dijadikan pertimbangan
untuk menentukan anggota populasi yang dipilih sebagai sampel)
1. Pemilihan Sampel Berdasarkan Kemudahan (Convenience Sampling)
Metode ini memilih sampel dari elemen populasi (orang atau kejadian) yang datanya
mudah diperoleh peneliti. Kelebihan metode ini adalah waktu pelaksanaan yang relatif
cepat dan biaya yang lebih murah. Sedangkan kelemahannya adalah tingkat
generalisasi hasil analisis data sampel yang rendah.
2. Pemilihan Sampel Bertujuan (Purposive Sampling)
Pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan (judgement sampling)
Kecepatan waktu dan biaya yang murah merupakan pertimbangan pokok dalam
metode pemilihan sampel secara tidak acak ini. Tetapi, metode ini memiliki
kelemahan yaitu pada hasil analisis yang kemampuan generalisasinya rendah.
Pemilihan sampel berdasarkan kuota (quota sampling)
Tujuan pemilihan sampel berdasarkan kuota ini yaitu untuk menaikkan tingkat
representatif sampel penelitian. Kemampuan generalisasi hasil analisis data sampel
yang dipilih berdasarjan metode ini masih meragukan.
5
2. The Confidence Level
The confidence level adalah tingkat kepercayaan suatu sampel. Teori ini berlandaskan
asumsi bahwa populasi berdistribusi normal dan populasi itu merupakan kumpulan
sampel – sampel yang dapat diambil secara berulang – ulang.
3. Degree of Variability
Degree of variability merupakan derajat variabilitas suatu populasi. Populasi yang
memiliki tingkat variabilitas yang tinggi berarti sangat heterogen. Semakin populasi
heterogen maka ukuran sampel akan semakin besar dan sebaliknya.
Saran-saran mengenai ukuran sampel untuk penelitian menurut Roscoe dalam buku
Research Methods for Business (1982:253) sebagai berikut :
Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah 30 – 500
Bila sampel terbagi dalam beberapa kaategori maka jumlah anggota sampel tiap
kategori minimal 30.
Jika dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate, maka jumlah
anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti.
Jumlah anggota sampel untuk penelitian eksperimen sederhana yang menggunakan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol masing – masing antara 10 – 20
sampel.
6
Kesalahan pemrosesan data
Kesalahan administrative
Kesalahan pewawancara
Kecurangan pewawancara
Jenis Data
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, data adalah keterangan atau bahan nyata yang
dapat dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan). Data penelitian pada dasarnya
dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu :
Data Subjek (Self – Report Data) Data penelitian yang berupa opini, sikap,
pengalaman, atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang
menjadi subjek penelitian (responden). Data ini diklasifikasikan berdasarkan
bentuk tanggapan yang diberikan, yaitu : lisan (verbal), tertulis, dan ekspresi.
Data Fisik (Physical Data) Jenis data penelitian yang berupa objek atau benda
– benda berwujud seperti buku dan bangunan.
Data Dokumenter (Documentary Data) Jenis data penelitian yang berupa faktur,
jurnal, surat – surat, notulen hasil rapat, memo, atau dalam bentuk laporan
program. Data dokumenter memuat apa dan kapan suatu kejadian atau transaksi,
serta siapa yang terlibat dalam suatu kejadian.
Sumber Data
Sumber data adalah tempat didapatkannya data yang diinginkan. Sumber data terbagi
menjadi dua yaitu
Data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti
secara langsung (dari tangan pertama), Data primer contohnya adalah data yang
diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau
juga data hasil wawancara peneliti dengan nara sumber
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung atau melalui perantara. Data sekunder umumnya berupa bukti,
catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip. Data sekunder
misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan
keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari
majalah, dan lain sebagainya.
7
PENELITIAN DATA SEKUNDER
Pengumpulan data sekunder relatif lebih cepat dan lebih murah dibandingkan dengan
pengumpulan data primer. Beberapa aspek dari data sekunder yang harus dievaluasi
oleh peneliti antara lain :
1. Kemapuan data yang tersedia untuk menjawab masalah
2. Kesesuaian antara periode waktu tersedianya data dengan periode waktu yang
diinginkan dalam penelitian
3. Kesesuaian antara populasi data yang ada dengan populasi yang menjadi perhatian
peneliti
4. Relevansi dan konsistensi unit pengukur yang digunakan
5. Biaya yang diperlukan untuk mengumpulkan data sekunder
6. Kemungkinan bias yang ditimbulkan olah data sekunder
7. Dapat atau tidaknya dilakukan pengujian terhadap akurasi pengumpulan data
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian bisnis yang umumnya menggunakan data sekunder ada dua yaitu :
1. Pengungkapan Fakta
Pengungkapan fakta dapat berupa analisis perbandingan data keuangan secara
horizontal (beberapa perusahaan dalam satu periode) atau secara vertical (satu
perusahaan dalam beberapa periode)
2. Penyusunan Model
Tujuan penelitian untuk menyusun model yang menunjukkan hubungan antara dua
variable atau lebih. Model yang disusun umumnya menggunkan persamaan
hubungan variable yang bersifat deskriptif atau prediktif.
8
2. Data Eksternal.
Data ekternal umumnya disusun oleh suatu entitas selain peneliti dari organisasi
yang bersangkutan. Ada dua tipe data eksternal yaitu (1) berdasarkan penerbitnya
antara lain buku, jurnal, terbitan yang dipublikasikan baik oleh instansi pemerintah
maupun media masa; (2) berdasarkan tipe data antara lain berupa indeks, data
sensus, data statistic, data pasar,data industry, direktori perusahaan dan data
investasi.
METODE SURVEY
Metode data survey merupakan metode pengumpulan datap rimer berdasarkan
komunikasi antara peneliti dengan responden. Ada dua teknik pengumpulan data
dengan metode survey :
1. Wawancara (Interview)
Merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survey yang menggunakan
pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian., teknik ini dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu :
Wawancara Tatap Muka , yang dilakukan secara langsung (tatap muka)
antara pewancara dengan responden.
Wawancara dengan Telpon
9
2. Kuisioner
Merupakan teknik pengumpulan data survey yang dikemukakan secara tertulis,
pada kondisi tertentu pengumpulan data tidak merlukan kehadiran peneliti.
Pengumpulan datanya bisa melalui kuisioner secara personal dan atau kuisiner
lewat pos.
METODE OBSERVASI
Metode observasi merupakan metode pengumpulan data primer yang memerlukan
adanya komunikasi antara peneliti dengan responden. Kelebihan metode ini adalah data
yang dikumpulkan umumnya tidak distorsi, lebih akurat dan bebas dari respone bias.
Ada beberapa tipe Observasi yaitu (1) Teknik observasi langsung yaitu teknik yang
dilakukan secara langsung oleh peneliti dan (2) teknik observasi mekanik yaitu teknik
observasi yang dilakukan degan dengan bantuan peralatan mekanik antara lain kamera,
video , atau mesin penghitung.
Observasi Langsung
Penggunaan teknik observasi langsung memungkinkan peneliti mengumpulkan data
mengenai perilaku dan kejadian secara lebih detail. Data yang diperoleh melalui
observasi langsung hasilnya akan lebih akurat dan biaya yang relative lebih murah.
Penerapan observasi langsung dapat dilakukan dengan sepengatahuan subyek yang
diamati (visible observation) dan tanpa sepengatahuan subyek penelitian (hidden
observatioan).
10
Conten Analysis
Merupakan metode pengumpulan data penelitian melalui teknin observasi dan analisis
terhadap isi atau pesan dari suatu dokumen. Tujuannya adalah melakukan identifikasi
terhadap karakteristik atau informasi spesifik yang terdapat pada suatu dokumen untuk
menghasilkan deskripsi yang obyeksif dan sistematik.
Observasi Mekanik
Observasi mekanik dalam penelitian bisnis digunakan untuk mengukur dan
mengevaluasi reaksi fisik atau bagian tubuh dari manusia. Ada 4 macam peralatan
mekanik yang dapat digunakan untuk untuk mengukur reaksi fisik, yaitu : (1) pengukur
pergerakan mata, (2) pengukur pergerakan biji mata, (3) pengukur reaksi kulit, dan (4)
pengukur perubahan suara.
11
Daftar Pustaka
12