NRP : 562190344
NO.ABSEN : 17
KELAS : TEKNIKA 7 A
MATA KULIAH : METODOLOGI PENELITIAN DAN STATISTIK
2. Mengapa sampel memiliki peranan yang penting dalam penelitian dan apa
kaitannya dengan populasi?
Answer:
Sampel adalah wakil atau sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakteristik
yang sama bersifat representatif dan menggambarkan populasi sehingga dianggap dapat
mewakili semua populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel berguna untuk
membantu para peneliti dalam melakukan generalisasi terhadap populasi yang diwakili.
Sampel merupakan sebagai bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut
prosedur tertentu yang dapat mewakili populasinya. Sampel digunakan jika populasi yang
di teliti besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari seluruh populasi. Kendala tersebut
dapat terjadi karena adanya keterbatasan biaya, tenaga dan waktu yang di miliki peneliti.
Sampel yang akan digunakan dari populasi haruslah benar-benar dapat mewakili populasi
yang diteliti.
3. Ada berbagai teknis yang dapat digunakan dalam pemilihan sampel dan biasa disebut
dengan sampling. Coba Saudara jelaskan beberapa Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian.
Answer:
Penjelasan dari masing-masing jenis teknik sampling akan disampakan pada pemaparan
di bawah ini.
Probability Sampling (Random Sampling)
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberi peluang atau
kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel (Sugiyono, 2018 , hlm. 120). Dalam sampling ini, sampel diambil secara acak
(random). Terdapat empat teknik yang dapat digunakan meliputi beberapa teknik di
bawah ini.
a. Simple Random Sampling
Dikatakan sederhana (simpel) karena pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Cara ini dilakukan jika anggota populasi homogen.
b. Proportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan apabila populasi memiliki anggota atau unsur yang tidak
homogen dan berstrata dan jumlah populasinya proporsional. Misalnya suatu
organisasi memiliki pegawai dengan latar belakang pendidikan berbeda-beda,
lulusan S1 90 orang, S2 30 orang, SMA 120 orang (angka perbedaannya tidak
terlalu jauh).
c. Disproportionate Stratified Random Sampling
Digunakan untuk menentukan jumlah sampel apabila populasi berstrata tapi
kurang proporsional. Misalnya pegawai dari unit kerja tertentu memiliki 3 orang
lulusan S3, 4 orang S2, 90 S1, 800 SMU, 700 SMP, maka tiga orang lulusan S3
dan empat orang S2 diambil semuanya sebagai sampel. Mengapa? Karena dua
kelompok tersebut terlalu kecil jika dibandingkan dengan kelompok S1, SMU, dan
SMP.
d. Cluster Sampling (Area Sampling)
Teknik sampling area digunakan untuk menentukan sampel jika objek yang akan
diteliti sumber datanya sangat luas seperti penduduk dari suatu negara, provinsi
atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber
data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah
ditetapkan. Misalnya terdapat 30 provinsi di suatu negara, maka akan diambil 15
provinsi secara acak (Sugiyono, 2018, hlm. 120-122).
NonProbability Sampling
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2018, hlm. 122). Mudahnya, sampel yang diambil
tidak diacak (tidak random). Menurut Sugiyono (2018, hlm. 122-125) terdapat enam
teknik nonprobability sampling yakni sebagai berikut.
a. Sampling Sistematis
Merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi
yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi terdiri dari 100, dari
semua anggota diberi nomor urut 1-100. Pengambilan sampel kemudian dapat
dilakukan menggunakan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan
tertentu.
b. Sampling Kuota
Teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu
hingga jumlah (kuota) yang diinginkan. Misalnya ditentukan sampel penelitian
tentang pendapat masyarakat terhadap pelayanan masyarakat sebanyak 500 orang.
Jika belum mencapai 500, penelitian dianggap belum selesai.
c. Sampling Insidental
Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yakni
siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel jika dipandang orang tersebut dianggap cocok sebagai
sumber data.
d. Sampling Purposive
Maksudnya teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya jika
kita akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber
datanya adalah orang yang ahli makanan.
e. Sampling Jenuh
Merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan jika jumlah populasi relatif sedikit. Bisa
juga penelitian ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.
Istilah lain dari sampel jenuh adalah sensus, di mana semua anggota populasi
dijadikan sampel.
f. Snowball Sampling
adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian
membesar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang,
tetapi karena dirasa dari dua orang tersebut data yang didapatkan belum lengkap,
maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu atau dapat melengkapi
data yang kurang. Hal tersebut dapat dilakukan berkali-kali hingga data lengkap.
4. Cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan
dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran
populasi agar diperoleh sampel yang representative disebut....
Answer: Teknik sampling.
5. Teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel disebut....
Answer: Probability Sampling
6. Teknik yang tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel disebut.....
Answer: Nonprobability Sampling