Anda di halaman 1dari 16

“ POPULASI, SAMPEL

DAN TEKNIK
SAMPLING”
OLEH:
1.DWI DINESTA SIREGAR
2.BENNY ARIF PURBA
3.BISUK CRISTIAN SIRAIT
A.POPULASI
1.Pengertian populasi
Dalam penelitian, populasi ini di bedakan antara populasi secara umum dengan
populasi target “target population”. Populasi target adalah populasi yang menjadi sasaran
keberlakuan kesimpulan penelitian kita.
Populasi umum penelitian mungkin seluruh guru SMK negeri di Sumatera Utara, tetapi
populasi targetnya adalah seluruh guru produktif SMK Negeri di Sumatera Utara. Hasil
penelitian kita tidak berlaku bagi guru-guru di luar guru produktif SMK negeri, seperti guru
matematika, bahasa inggris, PPKN, dll.
Menurut Drs. S. Margono (2004), populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian
kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi, populasi berhubungan
dengan data, bukan manusianya. Jika manusia memberikan suatu data, maka banyaknya atau
ukuran populasi akan sama banyaknya dengan ukuran manusia.
BERIKUT INI PENGERTIAN POPULASI DARI PARA AHLI:
1. Sugiyono memberikan pengertian bahwa: populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
2. Nazir mengatakan bahwa, populasi adalah berkenaan dengan data,
bukan orang atau bendanya.
3. Nawawi menyebutkan bahwa, populasi adalah totalitas semua nilai
yang mungkin, baik hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif
maupun kualitatif daripada karakteristik tertentu mengenai
sekumpulan objek yang lengkap.
JENIS POPULASI
-Berdasarkan jenisnya Terdapat dua jenis populasi, yaitu
populasi terbatas dan populasi tak terbatas (tak terhingga).
1.Populasi terbatas yaitu mempunyai sumber data yang jelas
batasnya secara kuantitatif sehingga dapat dihitung jumlahnya.
Contoh:populasi jumlah penduduk kota bandung sebesar berapa
jiwa.
2.Populasi tak terbatas yaitu sumber datanya tidak dapat di
tentukan batasan-batasannya sehingga relatif tidak dapat
dinyatakan dalam bentuk jumlah. Sumber data yang relatif tidak
bisa dinyatakan dalam bentuk jumlah.
• Berdasarkan sifatnya populasi dapat
dibedakan menjadi populasi homogen dan
populasi heterogen.
1.Populasi homogen adalah sumber data yang
unsurnya memiliki sifat yang sama sehingga
tidak perlu mempersoalkan jumlahnya secara
kuantitatif.
2.Populasi heterogen adalah sumber data yang
unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang
berbeda (bervariasi) sehingga perlu ditetapkan
batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun
kuantitatif.
B.SAMPEL
• A. Pengertian sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Sampel dapat diartikan sebagai bagian dari populasi yang mewakili secara
keseluruhan sifat dan karakter dari populasi. Sebagai gambaran sederhana sampel dibutuhkan
sebagai acuan untuk memberi gambaran sederhana seperti seseorang yang membeli rambutan.
Seorang pembeli yang pintar biasanya akan memilih secara acak (random) dari rambutanyang
dijajakan untuk menghindari adanya kecurangan yang dilakukan oleh pedagang.
• SAMPEL MENURUT PENDAPAT PARA AHLI ADALAH
SEBAGAI BERIKUT:
1. Arikunto menjelaskan, sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti. Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi,
maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel.
2. Nana sudjana dan ibrahim menyatakan bahwa sampel adalah
sebagian dari populasi terjangkau yang memiliki sifat yang sama
dengan populasi.
3. Sugiyono memberikan pengertian bahwa, sampel adalah sebagian
dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi.
Dari pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sampel
merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi.
C.TEKNIK SAMPLING
A. PENGERTIAN TEKNIK SAMPLING
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik sampling adalah cara untuk
menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data
sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang
representatif.
B. JENIS TEKNIK SAMPLING
Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu, random sampling dan non random
sampling Atau disebut juga probability sampling dan non probability sampling.
1.Random sampling atau probability sampling
Random sampling atau probability sampling adalah cara pengambilan sampel yang memberikan
kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi. Artinya jika elemen populasinya
ada 100 dan yang akan dijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen tersebut mempunyai
kemungkinan 25/100 untuk bisa dipilih menjadi sampel.
Teknik ini meliputi:
-Simple random sampling
Dinyatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Simple random sampling adalah teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung
dilakukan pada unit sampling. Dengan demikian setiap unit sampling sebagai unsur populasi yang
terpencil memperoleh peluang yang sama untuk menjadisampel atau untuk mewakili populasi.
Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.
Teknik ini dapat dipergunakan bilamana jumlah unit sampling di dalam suatu populasi
tidak terlalu besar.
-Proportionate stratified random sampling
Biasa digunakan pada populasi yang mempunyai susunan bertingkat atau berlapis-lapis. Teknik ini
digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara
proporsional.
-DISPROPORTIONATE STRATIFIED RANDOM SAMPLING
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel bila populasinya berstrata tetapi kurang
proporsional.
Misalnya pegawai dari PT tertentu mempunyai mempunyai 3 orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90
orang lulusan S1, 800 orang lulusan SMU, 700 orang lulusan SMP, maka 3 orang lulusan S3 dan empat
orang S2 itu diambil semuanya sebagai sampel. Karena dua kelompok itu terlalu kecil bila dibandingkan
denan kelompok S1, SMU dan SMP.
-CLUSTE SAMPLING (AREA SAMPLING)
Teknik ini disebut juga cluster random sampling.
Teknik ini digunakan bilamana populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri dari
kelompok-kelompok individu atau cluster. Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel
bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas,
misalnya penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang
akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah
ditetapkan.
B.NON RANDOM SAMPLING ATAU NONPROBABILITY SAMPLING
Nonprobability sampling adalah salah satu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel. Jenis teknik sampling ini antara lain:
1. Sampling sistematis atau systematic sampling
Sampling sistematis adalah teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi
yang telah diberi nomor urut.
2. Sampling kuota atau quota sampling
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri
tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Teknik ini jumlah populasi tidak diperhitungkan
akan tetapi diklasifikasikan dalam beberapa kelompok. Sampel diambil dengan memberikan jatah
atau quorum tertentu terhadap kelompok. Pengumpulan data dilakukan langsung pada unit
sampling. Setelah jatah terpenuhi, maka pengumpulan data dihentikan.
3. Sampling aksidental atau accidental sampling sampling
Aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu sesuai sebagai sumber data.
5.SAMPLING JENUH
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering
dilakukan bila jumlah populasinya relatif kecil, kurang dari 30
orang. Sampel jenuh disebut juga dengan istilah sensus, dimana
semua anggota populasi dijadikan sampel.
6. SNOWBALL SAMPLING
Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel yang awal
mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih
teman-temannya untuk dijadikan sampel. Dan begitu seterusnya,
sehingga jumlah sampel makin lama makin banyak.
Ibaratkan sebuah bola salju yang menggelinding, makin lama
semakin besar. Pada penelitian kualitatif banyak menggunakan
sampel purposive dan snowball
TUGAS:
A.RUMUSAN MASALAH PENELITIAN: "BAGAIMANA EVALUASI DAN PERBANDINGAN EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN
DI SMK NEGERI X DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA?"

B.JENIS PENELITIAN: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengukur dan menganalisis
efektivitas berbagai metode pembelajaran yang digunakan di SMK negeri X dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa.
C.POPULASI: Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMK negeri X dari berbagai jurusan dan tingkat, yang
terdaftar pada tahun ajaran 2023/2024.
D.SAMPEL: Pemilihan sampel dapat dilakukan secara acak. Jumlah sampel yang diambil harus mencerminkan dari
seluruh jurusan dan tingkat. Namun, ukuran sampel harus cukup besar untuk memberikan hasil yang signifikan.
Misalnya, saya dapat memilih 100 siswa dari berbagai jurusan dan tingkat sebagai sampel.
E.TEKNIK SAMPLING: Saya dapat menggunakan teknik random sampling atau stratified random sampling. Dalam
stratified random sampling, saya dapat membagi populasi menjadi subkelompok berdasarkan jurusan dan tingkat,
lalu mengambil sampel acak dari masing-masing subkelompok. Dimana hal ini akan memastikan bahwa sampel
yang saya ambil mencerminkan variasi yang ada dalam populasi.
Metode pengumpulan data dapat melibatkan wawancara, kuesioner, observasi, dan analisis catatan akademik siswa.
2.RUMUSAN MASALAH:"BAGAIMANA PENGGUNAAN TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN
BERDAMPAK PADA MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH X?”
JENIS PENELITIAN:Penelitian eksplanatori (explanatory research), yang bertujuan untuk menjelaskan
hubungan sebab-akibat antara penggunaan teknologi dalam pembelajaran dengan motivasi dan hasil belajar
siswa.
POPULASI:Populasi target adalah siswa di sekolah menengah X. Kitaperlu mengidentifikasi jumlah total
siswa di sekolah tersebut.
SAMPEL:Menggunakan sampel representatif. Misalnya, kita bisa memilih beberapa kelas atau tingkatan
tertentu sebagai sampel. Misalnya, kita dapat memilih tiga kelas dari tiga tingkatan yang berbeda (kelas 10,
11, dan 12).
TEKNIK SAMPLING:Menggunakan teknik stratified sampling, di mana kitamembagi siswa menjadi
beberapa kelompok berdasarkan beberapa kriteria yang relevan (misalnya, tingkat prestasi akademik
sebelumnya), dan kemudian mengambil sampel dari setiap kelompok ini secara acak.
3. RUMUSAN MASALAH:BAGAIMANA FAKTOR-FAKTOR INTERNAL DAN
EKSTERNAL MEMENGARUHI TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK X, DAN
BAGAIMANA TINGKAT MOTIVASI TERSEBUT BERKAITAN DENGAN HASIL
BELAJAR SISWA?“
JENIS PENELITIAN:Penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk
menggambarkan atau menjelaskan fenomena yang ada, dalam hal ini, tingkat motivasi belajar
siswa dan hubungannya dengan hasil belajar.
POPULASI:Populasi target adalah semua siswa di smk X.
SAMPEL:Memilih satu atau beberapa kelas sebagai sampel, atau bahkan satu tingkatan, seperti
kelas 10.Tergantung pada sumber daya yang tersedia.
TEKNIK SAMPLING:Menggunakan teknik stratified sampling. Pertama, kita membagi siswa
menjadi kelompok berdasarkan tingkatan, dan kemudian secara acak memilih sampel dari setiap
kelompok ini. Kita dapat memastikan representasi yang baik dari berbagai tingkatan di sekolah.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai