Anda di halaman 1dari 21

NEXT

METODE PENELITIAN PENDIDIKAN


MATEMATIKA
POPULASI

SAMPEL

UKURAN SAMPEL

NEXT
POPULASI

Populasi

pengertian Pembagian
back NEXT
Pengertian

(Sulistiono-Basuki : 2010); populasi adalah keseluruhan obj


ek yang akan diteliti, sedangkan contoh atau sampel adalah ba
gian tertentu dari keseluruhan objek yang akan diteliti.
(Drs. S. Margono (2004), Populasi adalah seluruh data yang
menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu ya
ng kita tentukan. Jadi, populasi berhubungan dengan data, buk
an manusianya. Jika manusia memberikan suatu data, maka b
anyaknya atau ukuran populasi akan sama banyaknya dengan
ukuran manusia
(Hadari Nawawi, 1993:141). populasi adalah keseluruhan ob
jek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, t
umbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristi
wa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di
back dalam suatu penelitian.
Menurut Drs. S. Margono (2004), populasi dapat di bedakan seb
agai berikut:

Populasi terbatas atau populasi terhingga


yakni populasi yang memiliki batas kuantitatif secara jelas karena memiliki karakteristik yang terbatas. Misalnya 5.000.000 orang guru
SMA pada awal tahun 1985, dengan karakteristik: masa kerja 2 tahun, lulusan program strata 1, dan lain-lain.

Populasi tak terbatas atau populasi tak terhingga


Yakni populasi yang tidak dapat di temukan batas-batasnya, sehingga tidak dapat di nyatakan dalan bentuk jumlah secara kuantitatif. Misalnya guru di
Indonesia, yang berarti harus dihitung jumlahnya sejak guru pertama ada sampai sekarang dan yang akan datang. Dalam keadaan seperti itu jumlahnya
tidak dapat di hitung, hanya dapat di gambarkan suatu jumlah objek secara

back

Populasi teoritis (Theoritical Population), yakni sejumlah populasi yang batas-batasnya
populasi dapat di tetapkan secara kualitatif. Kemudian agar hasil penelitian berlaku juga bagi populasi
yang lebih luas, maka di tetapka terdiri dari guru; berumur 25 tahun sampai 40 tahun,
program S1, jalur tesis, dll.
di bedakan ●
Populasi yang tersedia (Accessible population), yakni sejumlah populasi yang secara
kuantitatif dapat di nyatakan dengan tegas. Misalnya, guru sebanyak 250 di kota

secara kualitatif: Bandung terdiri dari guru yang memiliki karakteristik yang telah di tetapkan dalam
populasi teoritis.

Di samping itu ●
Populasi yang bersifat homogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat yang sama,
sehingga tidak perlu di persoalkan jumlahnya secara kuantitatif. Misalnya, seorang dokter yang
persoalan populasi akan melihat golongan darah seseorang, maka ia cukup mengambil setetes darah saja. Dokter itu
tidak perlu mengambil satu botol darah, karena baik setetes maupun satu botol hasilnya akan
bagi suatu penelitian ●
sama saja.
Populasi yang bersifat heterogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat atau keadaan
harus di bedakan ke yang bervariasi, sehingga perlu di tetapkan batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun
kuantitatif. Penelitian di bidang sosial yang objeknya manusia atau gejala-gejala dalam kehidupan
manusia menghadapi populasi yang heterogen.
dalam sifat berikut ini

back
SAMPEL
Sampel

Tehnik alasan-alasan penelitian


Petunjuk Tehnik dilakukan dengan
Pengertian pengambilan mempergunakan Rumus
pengambilan sampel sampling sampel

back NEXT
sampel adalah bagian dari
populasi itu, apa yang dipelajari
dari sampel, kesimpulan akan
diberlakukan untuk
populasi.Sample yang baik adalah
sampel yang memiliki populasi
atau yang representatif, artinya
yang menggambarkan keadaan
populasi atau mencerminkan
populasi secara maksimal
walaupun mewakili sample bukan
merupakan duplikat dari populasi

back
Petunjuk –petunjuk untuk
Petunjuk –petunjuk untuk
mengambil sampel :
mengambil sampel :

Daerah generalisasi ;Yang pentinga disini adalah menentukan dahulu luas populasinnya sebagai daerah generalisasi, selanj
utnya barulah menentukan sampelnya sebagai daerah penelitiannya. Di sampling itu, yang penting adalah : “ kalau yang d
iselidiki hanya satu kelas saja, jangan diperluas sampai kelas-kelas lainnya apalagi menyimpulkan untuk sekolah-sekolah l
ain”.
Pengesahan sifat-sifat populasi dan ketegasan batas-batasnya; Bila luas populasinya telah ditetapkan , harus segera diikuti
penegasan tentang sifat-sifat populasinnya. Penegasan ini sangat penting bila menginginkan adanya valliditas dan reabilita
s bagi penelitiannya.Oleh sebab itu, haruslah ditentukan terlebih dahulu luas dan sifat-sifat populasi, dan memberikan bat
as-batas yang tegas, kemudian menetapkansampelnya. Jangan terjadi kebalikannya,yaitu menetapkan populasilah yang le
bih dahulu baru kemudian sampelnya.
Sumber-sumber informasi tentang populasi; Untuk mengetahui ciri-ciri populasinya secara terperinci dapat diperoleh mel
alui bermacam-macam sumber informasi tentang populasi tersebut. Misalnya, sensus penduduk dokumen-dokumen yang
disusun oleh instansi-instansi dan organisasi-organisasi, seperti pengadilan, kepolisian, kantor P & K, kantor kelurahan, da
n sebagainnya.Meskipun demikia, haruslah diteliti kembali apakah informasi tersebut telah menunjukkan validitasnya (ke
sahihan) . Hal itu perlu karena jangan sampai terjadi data tahun 1954 masih dipakai sebagia sumber untuk tahun 1965, mi
salnya bila tahun 1954 tercatat jumlah anak rata-rata dalam seiap keluarga 4 orang, maka pada tahun 1965 jumlah anak r
ata-rata mungkin tidak seperti itu (4 orang).
Menetapkan besar kecilnya sampel ;Mengenai berapa besar kecilnya sampel yang harus diambil untuk sebuah penelitian,
memang tidak ada ketentuan yang pasti.
Menetapkan teknik sampling;Dalam masalah sampel , ada yang disebut biased sampel , yaitu sampel yang tidak mewakili
populasi atau disebut juga dengan sample yang menyeleweng. Pengambilan sampel yang menyeleweng disebut : biased sa
mpling. Biased sampling adalah pengambilan sampel yang tidak dari seluruh populasi, tetapi hanya dari salah satu golong
an populasi saja, tetapi generalisasinya dikenakan kepada seluruh populasi.Contoh : misalnya mengadakan penelitian tent
back ang penghasilan rata-rata orang indonesia hanya diambil sample yang kaya raya saja, ataupun hanya yang melarst ? misk
in saja. Dengan sendiriny akan mengakibatkan adaanya kesimpulan yang menyeleweng atau disebut biased conclusion.
Simple random sampling merupakan pengambilan anggota
sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.Cara
demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai
anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara
proposional.Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari
latar belakang pendidikan yang berstrata, maka populasi
pegawai itu berstrata.
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila
populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan
sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat
luas.

back
Sampling sistematis;sSampling sistematis adalah teknik pengambilan
sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor
urut.
Sampling kuota; Sampling kuota adalah teknik menentukan sampel dari
populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang
diinginkan.
Sampling ansidental;Sampling insidental adalah teknik penentuan
sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti, hasil datanya dapat
digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan yang
ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Sampling purposive; Sampling purposive adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu.
Sampling jenuh; Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.Hal ini sering
dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau
penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat
kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota
populasi dijadikan sampel.
Snowball sampling;Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel
yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju
yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan
back sampel,
Tehnik Sampling
Tehnik Sampling

Pada umumnya masalah sampling timbul apabila pene


Pengertian litian bermaksud untuk :
• Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sam
pel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan
dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling
yang digunakan. Dalam penelitian kuantitatif kualita
tif dan r&d, Prof. Dr. Sugiyono (2010) menyatakan Se Mereduksi objek penyelidikannya. Karena suatu
cara skematis, teknik sampling pada dasarnya dapat alasan kerapkali seorang penyelidik tidak menyeli
dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability Sampli diki semua objek, semua gejala, semua kejadian a
ng dan Non probability Sampling. Probability Sampli tau peristiwa, melainkan hanya sebagian saja dari
ng meliputi:  simple random, proportionate stratified objek gejala atau kejadian yang dimaksudkan.
random, disproportionate stratifed random, dan are Ingin mengadakan generalisasi , dari hasil-hasil,
a random. Nonprobability sampling meliputi:sampli penyelidikannya. Mengadakan generalisasi berar
ng sistematis, sampling kuota, sampling aksidental,
ti mengesahkan kesimpulan-kesimpulan kepada o
purposive sampling, sampling jenuh,dan snowball sa
mpling. bjek-objek, gejala-gejala, dan kejadian-kejadian y
back ang diselidiki
back

Adapun alasan-alasan penelitian dilakukan dengan mempergunakan sampel


beikut ini

 Ukuran populasi ;Dalam hal populasi tak terbatas (tak terhingga) beruppa parameter yang jumlahnya tidak diketahui dengan pasti, pada dasar
nya bersifat konseptual. Karena itu sama sekali tidak mungkin mengumpulkan data dari populasi seperti itu.demikian juga dalam populasi terb
atas (terhingga) yang jumlahnya sangat besar ,tidak praktis untuk mengumpulkan data dari populasi 50 juta murid sekolah dasar yang tersebar
diseluruh pelosok Indonesia misalnya.
 Masalah biaya ;Besar-kecilnya biaya tergantung juga dari banyak sedikitnya objek yang diselidiki.Semakin besar jumlah objek, maka semakin be
sar biaya yang diperlukan, lebih –lebih bila objek itu tersebar diwilayah yang cukup luas. Oleh karena itu, sampling ialah satu cara untuk mengu
rangi biaya.
 Masalah waktu;Penelitian sampel selalu memerlukan waktu yang lebih sedikit daripada penelitian populasi.Sehubungan dengan hal itu,apabila
waktu yang tersedia terbatas, dan kesimpulan diinginkan dengan segera, maka penelitian sampel,dalam hal ini, lebih cepat.
 Percobaan yang sifatnya merusak;Banyak penelitian yang tidak dapat dilakukan pada seluruh populasi karena dapat merusak atau merugikan.
Misalnya, tidak mungkin mengeluarkan semua darah dari tubuh seseorang pasien yang akan dianalisis keadaan darahnya, juga tidak mungkin
mencoba seluruh neon untuk diuji kekuatannya. Karena itu penelitian harus dilakukan hanya pada sampel.
 Masalah ketelitian; Adalah salah satu segi yang diperlukan agar kesimpulan cukup dapat dipertanggung jawabkan. Ketelitian ,dalam hal ini, me
liputi pengumpulan, pencatatan, dan analisis data. Penelitian terhadap populasi belum tentu ketelitian terselengar. Boleh jadi peneliti akanmen
jadi bosan dlam melaksanakan tugasnya. Untuk menghindarkan itu semua,penelitian terhadap sampel memungkinkan ketelitian dalam suatu p
enelitian.
 Masalah ekonomis; Pertanyaan yang harus selalu diajukan oleh seseorang penelitian; apakah kegunaan dari hasil penelitian sepadan dengan bi
aya ,waktu, dan tenaga yang telah dikeluarkan? Jika tidak, mengapa harus dilakukan penelitian? Dengan kata lain penelitian sampelpada dasar
nya akan lebih ekonomis daripada penelitian populasi
back
Ukuran Sampel
Cara Mengambil Ukuran
Sampel memberikan saran-saran
tentang ukuran sempel
Menentukan
Rumus
Perhitunngan Contoh untuk penelitian ukuran sampel

back NEXT
Cara Mengambil Anggota Sempel
Probability sampling adalah teknik sempling yang memberi peluang
sama kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sempel.
Cara demikian sering disebut dengan random sampling, atau cara
pengambilan sampel secara acak.
Pengambilan sempel secara acak random/acak dapat dilakukan
dengan bilangan random, komputer, maupun dengan undian.Bila
pengambilan dilakukan dengan undian, maka setiap anggota populasi
diberi nomer terlebih dahulu, sesuai dengan jumlah anggota populasi.

NEXT
JUMLAH ANGGOTA SAMPEL SERING DINYATAKAN DENGAN UKURAN SAMPEL. JUMLAH SAMPEL YANG DIHA
RAPKAN 100% YANG MEWAKILI POPULASI ADALAH SAMA DENGAN JUMLAH POPULASI ITU SENDIRI. JADI BI
LA JUMLAH POPULASI 1000 DAN HASIL PENELITAN ITU AKAN DIBERLAKUKAN UNTUK 1000 ORANG TERSEB
UT TANPA ADA KESALAHAN, MAKA JUMLAH SAMPEL YANG DIAMBIL SAMA DENGAN JUMLAH POPULASI TER
SEBUT YAITU 1000 ORANG. MAKIN BESAR JUMLAH SAMPEL MENDEKATI POPULASI, MAKA PELUANG KESALA
HAN GENERALISASI SEMAKIN KECIL DAN SEBALIKNYA SEMAKIN KECIL JUMLAH SAMPEL MENJAUHI POPULA
SI, MAKA SEMAKIN BESAR KESALAHAN GENERALISASI (DIBERLAKUKAN UMUM).
BERIKUT INI RUMUS MENGHITUNG UKURAN SAMPEL DARI POPULASI YANG JUMLAHNYA TELAH DIKETAHUI:

Λ2 DENGAN DK 1 = TARAF KESALAHAN BISA 1%, 5%, 10%.


P = Q = 0,5
D = 0,05
S = JUMLAH SAMPEL

Menentukan ukuran sampel


nEXT
Contoh

• Akan dilakukan penelitian untuk mengetahui tang


gapan kelompok masyarakat terhadap pelayanan
yang diberikan oleh Pemerintah Daerah tertentu.
Kelompok masyarakat itu terdiri 1000 orang, yang
dapat dikelompokan berdasarkan jenjang pendidi
kan, yaitu lulusan S1= 50, Sarjana Muda = 300, S
MK = 500, SMP = 100, SD = 50 (populasi berstrat
a).
• Bila jumlah populasi = 1000, kesalahan 5% , maka
jumlah sempelnya = 258, Karena populasi berstrat Jadi jumlah sempelnya = 12,9 + 77,
a, maka sampelnya jga berstrata. Stratanya  ditent
ukan menurut jenjang pendidikan. Dengan demiki 4 +129 + 25,8 + 12,9 + = 258. Juml
an masing-masing sempel untuk tingkat pendidik ah yang pecahan bisa dibulatkan ke
an harus proporsional sesuai dengan populasi. Ber atas, sehingga jumlah sempel menja
dasarkan perhitungan dengan cara berikut ini jum di 13 + 78 + 129 + 26 + 13 = 259.
lah sempel untuk kelompok S1 = 14, Sarjana Mud
a (SM) = 83, SMK = 139, SMP = 14, dan SD = 28.
back
Contoh perhitungannya sebagai berikut:
rumus
Rumus perhitungan besaran sampel?

Keterangan: Dengan demikian, maka dari jumlah pop


n : jumlah sampel yang dicari ulasi 4540 diperoleh ukuran sampel sebe
N : Jumlah populasi
d : Nilai presisi ( ditentukan dalam cont
sar 97,84 atau 98 sampel penelitian. Pers
oh ini sebesar 90% atau = 0,1) oalan kemudian adalah bagaimana mem
peroleh sebanyak sampel itu dari popula
si sebesar 4540 itu. Jawabannya adalah b
agaimana kita menunjuk ( menarik) sam
pel yang representative.
back
Roscoe dalam buku Research Methonds For Business (1982:253) member
ikan saran-saran tentang ukuran sempel untuk penelitian seperti berikut ini:

•Ukuran sempel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.
•Bila sempel dibagi dalam katagori ( misalnya: pria-wanita, pegawai  negeri-swasta dan lain-
lain) maka jumlah anggota sempel setiap katagori minimal 30.
•Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan Multivariate (korelasi atau regresi
ganda misalnya). Maka jumlah anggota sempel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang
diteliti. Misalnya variabel penelitiaanya ada 5 (independen + dependen), maka jumlah
anggota sempel = 10  X  5 = 50.
•Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang mengunakan kelompok ekspetrimen
dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sempel masing-masing antara 10 s/d 20.

back
Thank you
back

Anda mungkin juga menyukai