Anda di halaman 1dari 29

Populasi dan sampel

Panji Triadnya Palgunadi


Populasi adalah jumlah keseluruhan dari objek penelitian. Jumlah keseluruhan dari satuan-
Pengertian satuan atau individu-individu yang karakteristiknya hendak diteliti. Bisa dalam bentuk
orang-orang, benda-benda, lembaga-lembaga, institusi-institusi, dan lain sebagainya.

Sampel adalah sebagian kecil dari objek penelitian yang dipilih oleh peneliti. Sampel merupakan bagian atau wakil dari populasi
yang diteliti karakteristiknya

Populasi
PERBEDAAN POPULASI DENGAN SAMPEL

POPULASI SAMPEL
1. Populasi merupakan keseluruhan objek yang 1. Sampel merupakan bagian dari populasi itu
diteliti sendiri.

2. Fokus dari populasi adalah identifikasi 2. Fokus dari sampel adalah pendugaan atau
karakteristik anggota populasi generalisasi karakteristik yang sudah ditentukan
melalui populasi

3. Data populasi mengingat cakupannya yang 3. Sampel akan lebih efektif pengumpulan datanya
luas dapat dilakukan melalui kegiatan seperti apabila menggunakan survei.
sensus
Contoh Populasi dan Sampel
1. Penelitian dilakukan terhadap siswa SD di kabupaten X. Jumlah Sekolah Dasar di kabupaten X ada 12.
Lokasi yang berjauhan antara satu SD dengan SD yang lain membuat peneliti hanya meneliti sampel yang
diambil dari 5 SD.
2. Penelitian dilakukan di RSGM untuk mengetahui suatu hal dari RSGM tersebut. Jumlah karyawan di RSGM ada 100
orang dan akan membutuhkan waktu lama jika melakukan wawancara ke semua karyawan. Maka diambil sampel, hanya
melakukan wawancara kepada 10 karyawan atau mungkin sampai 50 karyawan.

3. Peneliti melakukan survei di desa A tentang tingkat kepuasan terhadap layanan Puskesmas X. Berhubung
jumlah masyarakat di desa tersebut mencapai 500 orang (jumlah populasi). Maka peneliti mencoba melakukan
efisiensi waktu dan tenaga dengan mengambil sampel sebanyak 10 orang atau lebih.
Angka 500 dari contoh ini adalah populasi, sedangkan angka 10 adalah sampel.
Pembagian populasi
1. Populasi berdasarkan keadaannya

Populasi dikatakan homogen apabila unsur-unsur dari populasi yang diteliti memiliki sifat-sifat yang
relatif seragam satu sama lainnya. Misalnya air, larutan, dsb. apabila kita ingin mengetahui manis tidaknya
secangkir kopi, cukup dengan mencoba setetes cairan kopi tersebut. setetes cairan kopi sudah bisa mewakili kadar gula
dari secangkir kopi tersebut.

Populasi dikatakan heterogen apabila unsur-unsur dari populasi yang diteliti memiliki sifat-sifat yang
relatif berbeda satu sama lainnya. Sering ditemukan dalam penelitian sosial dan perilaku, yang objeknya manusia atau
gejala-gejala dalam kehidupan manusia yang bersifat unik dan kompleks. Misalnya, apabila kita ingin mengetahui rata-rata IQ
mahasiswa UNMAS angkatan 2009 (berarti rata-rata dari semua Fakultas). Jelas, rata-rata IQ mahasiswa antar Fakultas
kemungkinan besar bervariasi, sehingga kita bisa mengatakan bahwa populasi tersebut heterogen.
2. POPULASI BERDASARKAN UKURANNYA

Populasi terhingga:
Populasi dikatakan terhingga bilamana anggota populasi dapat diketahui secara pasti jumlahnya, dengan kata
lain, jelas batas-batasnya secara kuantitatif, misalnya:
∙ Banyaknya Mahasiswa FKG kelas B, Angkatan 2020
∙ Penduduk yang berprofesi sebagai nelayan di kota X
Populasi tak hingga
Populasi dikatakan tak terhingga bilamana anggota populasinya tidak dapat diketahui jumlahnya, dengan kata
lain, batas-batasnya tidak dapat ditentukan secara kuantitatif, misalnya:
∙ Air di lautan
∙ Banyaknya bintang di langit
3. Berdasarkan Perbedaan Lain

Populasi Target, yaitu jenis populasi yang telah


ditentukan sesuai dengan masalah penelitian.

Populasi Survey, yaitu jenis populasi yang terliput


dalam penelitian yang dilaksanakan.
Faktor yang mempengaruhi
Populasi
1. Natalitas
Kemampuan suatu populasi untuk meningkatkan jumlahnya dengan
bereproduksi. Umumnya, natalitasi dinyatakan dalam bentuk angka
jumlah kelahiran individu baru dibagi dengan waktu. Dalam suatu
populasi terdapat dua jenis natalitas, yaitu;
a. Natalitas maksimum, yaitu angka kelahiran atau reproduksi
maksimum dalam keadaan yang ideal dimana faktor fisiologis
diabaikan.
b. Natalitas ekologi, yaitu angka kelahiran atau pertambahan
populasi karena kondisi lingkungan yang spesifik.
2. Mortalitas
Lanjutan….
Tingkat angka kematian individu di dalam suatu populasi dalam kurun
waktu tertentu. Mortalitas dapat dibagi dua, yaitu;
a. mortalitas ekologi, yaitu angka kematian individu dalam populasi
karena kondisi lingkungan tertentu.
b. mortalitas minimum, yaitu angka kematian individu dalam lingkungan
yang ideal, atau kematian karean usia tua.
3. Densitas
Tingkat kepadatan populasi yang berhubungan dengan satuan
ruang atau area. contohnya, suatu tambah udang menghasilkan 2
ton udang per hektar. Kepadatan populasi dibedakan menjadi dua,
yaitu
a. Kerapatan kasar, yaitu jumlah kepadatan populasi per satuan
ruang total.
b. Kerapatan ekologi, yaitu jumlah kepadatan per satuan ruang
Kriteria Sampel Yang Baik
1. Representatif (harus dapat mewakili populasi atau semua unsur sampel)
→ Akurat (tingkat keyakinan) dan Presisi (tingkat ketepatan)
2. Batasan sampel harus jelas
3. Dapat dilacak di lapangan
4. Tidak ada keanggotaan sampel yang ganda (di data dua kali atau lebih)
5. Harus uptodate (terbaru dan sesuai dengan keadaan saat dilakukan penelitian
TAHAPAN PEMILIHAN SAMPEL

1. Penentuan Populasi : menentukan apa yang menjadi elemen populasi (individu, organisasi, produk)
2. Penentuan Unit Pemilihan Sampel : menentukan kelompok-kelompok elemen berdasarkan desain sampel
yang digunakan.
3. Penentuan Kerangka Pemilihan Sampel : menentukan daftar elemen dari setiap unit pemilihan sampel.
4. Penentuan Desain Sampel : menentukan teknik sampling yang digunakan (probability sampling atau non
probability sampling)
5. Penentuan Jumlah Sampel : menentukan jumlah atau besarnya sampel yang digunakan dalam penelitian
6. Pemilihan Sampel : menentukan elemen yang akan menjadi sampel dari penelitian yang dilakukan
Menurut gay dan diehl (1992)
1. Penelitian deskriptif korelasional, paling sedikit 30 elemen populasi,
2. Penelitian perbandingan kausal, 30 elemen per kelompok,
3. Metode ex post facto, minimal 15 subyek per kelompok
4. Penelitian eksperimen 15 elemen per kelompok.
Alasan pengambilan sampel
Alasan pertimbangan penggunaan dan pengambilan sampel penelitian adalah sebagai berikut:
1. Penghematan biaya
dengan mengambil sebagian anggota populasi, penghematan biaya dapat dilakukan. makin sedikit jumlah anggota yang diambil sebagai
sampel, makin banyak penghematan yang dapat dilakukan.
2. Penghematan waktu
makin sedikit sampel yang dilibatkan, makin banyak waktu yang dapat dihemat.
3. Penghematan tenaga
makin sedikit sampel yang dilibatkan, maka tenaga yang dibutuhkan juga makin sedikit.
4. Jaminan ketelitian dan bobot hasil
kegiatan penelitian dengan menjangkau subjek yang sedikit memungkinkan diperolehnya banyak informasi yang relatif mendalam
dibandingkan dengan subjek penelitian yang besar.
Teknik Pengambilan Sampel

1. Teknik sampling secara probabilitas (Probability Sampling)


Teknik sampling probabilitas atau random sampling merupakan teknik sampling yang dilakukan dengan memberikan
peluang atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi sampel. Dengan demikian sampel yang diperoleh
diharapkan merupakan sampel yang representatif. Teknik sampling ini lebih mampu untuk dilakukan generalisasi pada hasil
penelitian. Namun biasanya dilakukan untuk populasi yang anggotanya bisa dihitung.
Jenis-jenis teknik sampling secara probabilitas sebagai berikut : Lanjutan….

a. Sampling random sederhana (Simple random sampling).


Dikatakan simple atau sederhana sebab pengambilan sampel anggota
populasi dilakukan secara acak, tanpa memperhatikan strata yang terdapat
dalam populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel jenis ini dilakukan jika
anggota populasi yang kecil dan dianggap homogen. Cara paling populer
yang dipakai dalam proses penarikan sampel random sederhana adalah
dengan melalui undian. Hasil penelitian memiliki tingkat generalisasi yang
tinggi.
Lanjutan….

b. Sampel Acak Sistematis (Sistematic random sampling).


Pengambilan sampel melalui model ini berarti menetapkan sampel awal secara
acak tetapi untuk sampel selanjutnya dipilih secara sistematis melalui cara dan pola
tertentu. Pola umum dari pengambilan sampel teknik ini adalah melalui bilangan
kelipatan dari jumlah anggota populasi yang akan diambil. Misalnya, diambil sampel
dari populasi dengan jumlah 50. Setiap orang yang masuk urutan kelipatan 5 akan
diambil sebagai sampel artinya, orang ke-5, 10, 15, 20, dan seterusnya akan dijadikan
sampel penelitian hingga orang ke-50.
Lanjutan….
c. Sampling secara rambang proporsional (Proportionate stratified random sampling).

Pengambilan sampel acak berstrata berarti melakukan


penentuan sampel dengan menetapkan pengelompokan
anggota populasi melalui kelompok tingkatan tertentu.
Misalnya penelitian terhadap tingkat membaca anak sekolah
yang dikelompokkan berdasarkan jenjang pendidikannya.
Tingkatan dari kelompok tersebut akan ditentukan dari
kelompok anak sekolah dasar, menengah pertama, menengah
atas atau sebaliknya.
Lanjutan….
d. Sampling secara kluster (Cluster sampling).

Sesuai dengan namanya model pengambilan sampel ini menentukan sampel


berdasarkan kelompok wilayah atau area dari suatu populasi tertentu.
Model pengambilan sampel ini mengelompokkan objek penelitian menurut
suatu area tempat domisili populasi. Tujuannya antara lain untuk
meneliti suatu hal yang ada hingga menjadi ciri khas dari satu wilayah
tertentu. Misalnya peneliti ingin mengetahui tingkat partisipasi
masyarakat kota X terhadap program pemerintah daerah. Peneliti akan
menentukan sampel dari wilayah-wilayah yang tersebar di kota X. Baik
pada tingkat kecamatan, desa, hingga dusun.
2. Teknik sampling secara non-probabilitas (Non Probability Sampling)

a. Sampling Kuota.
Teknik untuk menentukan sampel yang berasal dari populasi yang memiliki ciri-ciri tertentu sampai jumlah
kuota yang diinginkan. Seperti misalnya, jumlah sampel laki-laki sebanyak 70 orang maka sampel perempuan
juga sebanyak 70 orang.
b. Sampling aksidental.
Suatu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat dipakai sebagai sampel, jika dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok untuk dijadikan
sebagai sumber data.
d. Purposive Sampling.
Lanjutan….
Suatu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu atau seleksi khusus. Seperti misalnya , meneliti
kriminalitas di suatu daerah, maka kita mengambil informan yaitu Kapolresta daerah tersebut, seorang pelaku
kriminal dan seorang korban kriminal yang ada di daerah tersebut.
e. Sampling Jenuh.
Suatu teknik penentuan sampel jika semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering
sekali dilakukan jika jumlah populasi relatif kecil atau sedikit, yaitu kurang dari 30 orang.
f. Sampling Snowball.
Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil atau sedikit, lalu kemudian membesar. Atau sampel
berdasarkan penelusuran dari sampel yang sebelumnya. Seperti misalnya, penelitian mengenai kasus korupsi bahwa
sumber informan pertama mengarah kepada informan kedua lalu informan seterusnya.
Cara menentukan sampel berdasarkan populasi
1. Rumus Slovin
Rumusnya sebagai berikut :
Merupakan rumus atau formula untuk menghitung
jumlah sampel minimal. Penggunaan rumus Slovin
N
dilakukan untuk populasi yang jumlahnya sudah n = ----------------
diketahui secara pasti. Rumus Slovin biasa digunakan 1 + Ne2
dalam penelitian dengan jumlah sampel yang sangat
besar dengan metode survei. n berarti sampel yang dicari; N adalah jumlah populasi, e adalah
tingkat kesalahan yang diambil dari nilai presisi. Apabila nilai
presisi atau ketepatannya adalah 95% maka tingkat kesalahannya
adalah 5% atau 0,05.
Dokter gigi Puskesmas ingin meneliti penyakit karies di wilayah kerjanya yang
berpenduduk 500 orang. Berapa perhitungan jumlah sampel dengan rumus Slovin
dengan tingkat kesalahan 5% ?

..
C on toh
lanjutan…..
Rumus Jacob Cohen a sebagai berikut

2. Rumus Jacob Cohen

Rumus ini dikemukakan oleh Jacob Cohen dan digunakan


untuk pengambilan sampel yang belum diketahui jumlah
populasinya. Cohen menetapkan ukuran sampel berdasarkan
teknik analisis data yang digunakan. Menurutnya, terdapat
empat faktor yang menjadi penentu untuk menetapkan ukuran
sampel yaitu ukuran sampel, significance, directionality, dan
ukuran efek. N merupakan ukuran sampel yang dicari; t merujuk pada tabel
signifikansi yaitu 1% dari banyaknya variabel yang terkait dalam
penelitian; f2 adalah ukuran efek (effect size); u adalah
banyaknya variabel dalam penelitian.
Dokter X melakukan penelitian tingkat kepuasan akan pelayanan yang dilakuan Puskesmas di wilayah
yang sangat luas, sehingga tidak mengetahui jumlah populasi di wilayah tersebut.
Jika diketahui p = 0,95 dan effect size (f2 ) =0,1 dengan terdapat 5 variabel yang terkait dalam penelitian
(u). Nilai t tabel dengan taraf signifikan 1% dan p =0,95 dan u = 5 adalah 19,76. maka berapakah
dokter X harus mengambil sampel ?

nt o h
19,76
Co
N = ---------- + 5 + 1 = 203,6 ( 204 Dibulatkan ) …
0,1

Anda mungkin juga menyukai