Anda di halaman 1dari 9

POPULASI dan TEKNIK SAMPLING

Matakuliah Metode Pengumpulan Data Kuantitatif

KELOMPOK 11 :

Stephanie Maura Elva Santoso (22.E1.0056)


Amelia Cindy Hartono (22.E1.0057)
Callista Pravastha Sugianto (22.E1.0058)
Mada Putri Angeline (22.E1.0059)
Enricko Kusumajady (22.E1.0060)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG, 2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................2
A. POPULASI.....................................................................................................................3
1. Pengertian Populasi....................................................................................................3
2. Jenis-jenis Populasi beserta contoh............................................................................3
B. TEKNIK SAMPLING...................................................................................................4
1. Pengertian Teknik Sampling .....................................................................................4
2. Jenis-jenis Teknik Sampling beserta contoh..............................................................5
C. PERTANYAAN PILIHAN GANDA............................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................9

2
A. POPULASI
1. Pengertian Populasi
Menurut Djarwanto (1994: 420), populasi adalah jumlah dari keseluruhan yang
terdiri dari individu-individu atau bahkan satuan-satuan yang akan diteliti mengenai
karakteristiknya. Kemudian, individu atau satuan-satuan tersebut disebut dengan unit
analisis, dari unit analisis ini dapat berbentuk keseluruhan benda-benda, orang-orang
atau bahkan institusi-institusi.
Menurut Arikunto (1998: 117), populasi adalah keseluruhan dari sebuah objek
dalam penelitian. Ketika ada orang yang ingin meneliti sebuah elemen yang berada
dalam daerah tersebut, maka peneliti akan melakukan penelitian terhadap populasi
tersebut.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), populasi adalah jumlah
penghuni, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya di suatu satuan tempat atau
lingkungan tertentu. Sedangkan dalam statistika, populasi adalah sekumpulan data
yang mempunyai karakteristik yang sama dan menjadi objek inferensi.
Kesimpulannya, populasi baik dalam statistika (angka) maupun tidak, memiliki arti
sekumpulan atau jumlah keseluruhan data yang ada dan memiliki karakteristik yang
sama.
2. Jenis-Jenis Populasi
Secara umum, populasi dapat digolongkan ke dalam 3 jenis, yaitu berdasarkan
jumlah, sifat, dan perbedaan lain.
a. Berdasarkan Jumlah Populasi
Menurut Hadani (1983: 141), populasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1) Populasi Terbatas atau Populasi Terhingga
Yaitu populasi yang memiliki batasan kuantitatif secara jelas karena memiliki
karakteristik yang terbatas. Contohnya pada tahun 1985 terdapat tiga juta
wanita di Indonesia yang mengikuti program KB (Keluarga Berencana).
2) Populasi Tak Terbatas atau Populasi Tak Terhingga
Yaitu populasi yang tidak dapat ditemukan batasannya, sehingga tidak dapat
dinyatakan dalam bentuk jumlah secara kuantitatif. Contohnya mahasiswa
psikologi di Indonesia jumlahnya sangat banyak.

3
b. Berdasarkan Sifat Populasi
1) Populasi Homogen
Yaitu populasi dimana unsurnya mempunyai sifat yang sama sehingga
jumlahnya secara kuantitatif tidak perlu dipermasalahkan. Contohnya seperti
larutan, air, cairan.
2) Populasi Heterogen
Yaitu populasi dimana unsurnya terdapat sifat yang bervariasi sehingga harus
ditetapkan batasan-batasan secara kuantitatif dan kualitatif. Contohnya seperti
perilaku, sifat. 
c. Berdasarkan Perbedaan Lain
Menurut Sukmadinata (2009), terdapat 2 macam populasi, yaitu:
1) Populasi Target
Yaitu populasi dengan alasan yang kuat (reasonable) memiliki kesamaan
karakteristik dengan populasi terukur. Jenis populasi ini telah ditentukan
sesuai dengan masalah penelitian, contohnya populasi anak usia 5 tahun di
Solo.
2) Populasi Terukur (Accessible Population)
Yaitu populasi yang secara ril dijadikan dasar dalam penentuan sampel dan
secara langsung menjadi lingkup sasaran keberlakuan kesimpulan. Contohnya
kemampuan bahasa anak usia 6 tahun di Kabupaten Semarang.

B. TEKNIK SAMPLING
1. Pengertian Teknik Sampling
Menurut Margono (2004), teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel
yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data
sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh
sampel yang representatif. Menurut Sugiono (2001: 56), teknik sampling merupakan
teknik pengambilan sampel.
Menurut Teken (1965), suatu teknik pengambilan sampel yang ideal memiliki
sifat-sifat sebagai berikut :
a. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang
diteliti,

4
b. Dapat menentukan presisi (precision) dari hasil penelitian dengan menentukan
simpangan baku (standard deviation) dari taksiran yang diperoleh,
c. Sederhana, sehingga mudah dilaksanakan, dan
d. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin, dengan biaya yang serendah-
rendahnya.
Kesimpulannya, teknik sampling adalah teknik atau cara pengambilan sampel dari
populasi penelitian, dengan memperhatikan karakteristik dan persebaran populasi
sehingga diperoleh hasil sampel yang representatif.
2. Jenis-Jenis Teknik Sampling
a. Probability Sampling
Merupakan cara memilih sampel secara acak dalam penelitian kuantitatif, dimana
setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi
sampel/subjek penelitian. Ada beberapa metode probability sampling, yaitu :
1) Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
Jenis ini melakukan pengambilan sampel secara acak melalui cara yang
sederhana seperti pengundian atau menggunakan pendekatan bilangan acak.
Teknik ini dapat dipergunakan apabila jumlah unit sampling dalam suatu
populasi tidak terlalu besar. Contohnya seorang koki ingin meneliti tingkat
kepuasan pelanggan di sebuah restoran yang memiliki 100 pelanggan. Koki
ingin memilih sampel acak sederhana sebanyak 100 orang dari populasi
tersebut.
2) Pengambilan Sampel Acak Sistematis (Systematic Random Sampling)
Pengambilan sampel pada teknik ini menetapkan sampel awal secara acak
kemudian sampel selanjutnya dipilih secara sistematis berdasarkan pola
tertentu. Pola umum dari teknik ini adalah mengambil bilangan kelipatan dari
jumlah anggota populasi dengan jumlah sampel yang akan diambil. Contohnya
melakukan penelitian dengan mengambil sampel dari kumpulan data berisi
100 orang yang memiliki tinggi badan yang bervarian. Targetnya adalah
mengambil sampel acak sistematis sebanyak 10 orang.
3) Pengambilan Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling)
Jenis pengambilan sampel ini dilakukan dengan membagi populasi ke
dalam kelompok strata tingkatan tertentu (tinggi, sedang, dan rendah) yang
kemudian diambil sampel dari tiap kelompok tergantung pada kriteria yang
diterapkan. Contohnya melakukan survei tentang preferensi kuliner di sebuah

5
kota yang terdiri dari tiga kelompok usia: 18-25 tahun, 26-35 tahun, dan 36-45
tahun. Dalam contoh ini, pengambilan sampel acak berstrata dapat membantu
memastikan bahwa sampel yang diambil dari setiap kelompok usia cukup
representatif dan memenuhi syarat proporsi populasi di setiap kelompok usia.
Hal ini dapat memperkecil bias dalam pengambilan sampel dan meningkatkan
akurasi hasil survei.
4) Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area (Cluster Random Sampling)
Jenis ini membagi populasi ke dalam kelompok kewilayahan kemudian
memilih perwakilan dari tiap-tiap kelompok yang ada. Tujuannya untuk
meneliti suatu hal pada bagian yang berbeda dalam suatu wilayah tertentu.
Contohnya pada penelitian mencari tingkat kepuasan mahasiswa terhadap
layanan perpustakaan di universitas. Dilakukan pengambilan sampel acak
berdasar area dengan memilih beberapa fakultas sebagai cluster. Kemudian,
dari setiap fakultas yang terpilih, kita memilih secara acak beberapa program
studi yang menjadi sampel kita. Dengan begitu, teknik pengambilan sampel ini
digunakan untuk memperkecil ukuran sampel yang dibutuhkan dan
menghemat waktu dan biaya, tanpa mengorbankan representativitas sampel.
5) Pengambilan Sampel Bertahap (Multistage Sampling)
Pada jenis ini, pengambilan sampel menggunakan lebih dari satu teknik
probability sampling. Contohnya dalam sebuah penelitian menggunakan
metode stratified sampling pada tahap pertama kemudian metode simple
random sampling di tahap kedua dan seterusnya sampai mencapai sampel
yang diinginkan.
6) Probabilitas Proporsional Ukuran Sampling (Probability Proportional to Size
Sampling)
Probabilitas pengambilan sampel sebanding dengan ukuran sampling
bahwa sampel dipilih secara proporsional dengan ukuran total populasi. Ini
adalah bentuk multistage sampling di tahap pertama dan kemudian random
sampling di tahap kedua, akan tetapi jumlah sampel sebanding dengan ukuran
populasi.
b. Non-Probability Sampling
Merupakan cara pengambilan sampel dengan tidak memberikan peluang atau
kesempatan nol. Dengan kata lain pengambilan sampel didasarkan kriteria tertentu
seperti judgement, status, kuantitas, kesukarelaan, dan sebagainya.

6
Menurut Supardi (1993), teknik ini akan sesuai apabila dipilih untuk populasi
yang sifatnya infinit atau besaran anggota populasinya belum atau tidak dapat
ditentukan terlebih dahulu sebelumnya. Ada beberapa metode non-probability
sampling, yaitu :
1) Purposive Sampling
Pengambilan sampel dengan berdasarkan pada seleksi khusus dengan
membuat kriteria tertentu siapa yang akan dijadikan sampel. Contohnya dapat
diterapkan ketika melakukan penelitian tentang efek kesehatan dari merokok
pada remaja. Penelitian mengambil sampel yang terdiri dari remaja yang
sudah merokok selama minimal satu tahun. Peneliti menggunakan purposive
untuk memilih subjek penelitiannya dengan sengaja memilih remaja yang
memenuhi kriteria tersebut. Ia juga dapat memilih subjek penelitiannya
berdasarkan kriteria lain, seperti jenis kelamin dan usia.
2) Snowball Sampling
Jenis ini dilakukan pengambilan sampel berdasarkan penelusuran pada
sampel sebelumnya. Contohnya seorang peneliti ingin meneliti tentang
pengalaman hidup para penyintas bencana alam di Indonesia. Karena sulit
untuk menemukan subjek yang sesuai dengan kriteria tersebut, peneliti
memulai dengan merekrut beberapa penyintas yang telah dikenalnya.
Kemudian, peneliti meminta penyintas tersebut untuk merekomendasikan
teman atau keluarga mereka yang juga merupakan penyintas bencana alam
untuk diikutsertakan dalam penelitian ini. Proses merekrut subjek baru
dilakukan terus-menerus sampai sampel yang diinginkan terpenuhi.
3) Accidental Sampling
Pengambilan sampel pada jenis ini didasarkan pada kenyataan bahwa
sampel tidak sengaja atau kebetulan muncul. Contohnya untuk meneliti
kebiasaan belanja konsumen di sebuah pusat perbelanjaan dengan cara
melakukan wawancara ke konsumen yang secara kebetulan lewat. Namun
penelitian dengan cara ini tidak mewakili populasi konsumen secara
keseluruhan karena hanya terdiri dari orang-orang yang kebetulan lewat di
depan peneliti ketika sedang melakukan pengamatan.
4) Quota Sampling
Jenis ini mengambil sampel berdasarkan kuota atau proporsi tertentu dari
ciri karakteristik yang dimiliki populasi untuk menghindari bias. Contohnya

7
dilakukan penelitian yang meneliti jumlah sampel laki-laki 25 orang, maka
sampel perempuan juga 25 orang.

C. PERTANYAAN PILIHAN GANDA


1. Jumlah penghuni, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya di suatu satuan tempat
atau lingkungan tertentu merupakan pengertian populasi menurut ….
a. Statistika
b. Arikunto
c. KBBI
d. Djarwanto
2. Menurut Hadani (1983: 141), berdasarkan jumlahnya populasi dapat dibedakan menjadi 2
macam, yaitu ….
a. Populasi terbatas dan tak terbatas
b. Populasi target dan terukur
c. Populasi teoritis dan tersedia
d. Populasi homogen dan heterogen
3. Menurut Teken (1965), suatu teknik pengambilan sampel yang ideal memiliki sifat-sifat
sebagai berikut, kecuali ….
a. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang
diteliti.
b. Dapat menentukan presisi (precision) dari hasil penelitian dengan menentukan
simpangan baku (standard deviation) dari taksiran yang diperoleh.
c. Sederhana, sehingga mudah dilaksanakan.
d. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin, namun dengan biaya yang
tinggi.
4. Salah satu jenis pengambilan sampel teknik probability sampling adalah ….
a. Accidental Sampling
b. Stratified Random Sampling
c. Quota Sampling
d. Snowball Sampling

8
DAFTAR PUSTAKA

Abdhul, Yusuf. (2023). Teknik Pengambilan Sampel Penelitian: Macam & Penjelasan.
Diakses pada tanggal 29 Maret 2023, dari https://deepublishstore.com/blog/teknik-
pengambilan-sampel/#Macam_Teknik_Pengambilan_Sampel
Deepublish. (2023). Teknik Pengambilan Sampel: 11 Macam dan Contoh Lengkapnya.
Diakses pada tanggal 31 Maret 2023, dari https://penerbitdeepublish.com/teknik-
pengambilan-sampel/
Dosen Pendidikan. (2023). Contoh Populasi. Diakses pada tanggal 31 Maret 2023, dari
https://www.dosenpendidikan.co.id/contoh-populasi/
Gama Statistika. (2019). Jenis-Jenis Teknik Sampling dalam Penelitian. Diakses pada tanggal
31 Maret 2023, dari https://gamastatistika.com/2019/09/20/jenis-jenis-teknik-sampling-
dalam-penelitian/
Hardi, M. (2021). Pengertian Populasi: Karakteristik dan Faktor yang Mempengaruhinya.
Diakses pada tanggal 30 Maret 2023, dari https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-
populasi/#Pengertian_Populasi_Menurut_Para_Ahli
KBBI. (2013). Arti Kata Populasi. Diakses pada tanggal 30 Maret 2023, dari
https://kbbi.web.id/populasi
Ruang Biologi. (2023). Populasi: Pengertian, Ciri, Jenis, Faktor Dan Contohnya. Diakses
pada tanggal 30 Maret 2023, dari https://www.ruangbiologi.co.id/populasi/#Jenis-
Jenis_Populasi
UNKRIS. (2020). Populasi (Statistika). Diakses pada tanggal 30 Maret 2023, dari
https://p2k.unkris.ac.id/en3/2-3073-2962/Populasi_25395_p2k-unkris.html

Anda mungkin juga menyukai