Anda di halaman 1dari 23

Penelitian Terapan

KUANTITATIF
Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana
rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis yang
diberikan baru berdasarkan teori yang relevan belum berdasarkan pada fakta-fakta empiris yang
diperoleh melalui pengumpulan data.
Karakteristik hipotesis
1. Merupakan dugaan terhadap keadaan variabel mandiri, perbandingan variabel pada
berbagai sampel, dan merupakan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih
2. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak multi tafsir
3. Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode metode ilmiah
Proses hipotesis
Sumber Rumusan Membaca Teori & Reduksi
Hipotesis
Masalah Masalah Penelitian Deduksi
Populasi
Populasi adalah sekumpulan element yang akan dijadikan wilayah generalisasi. Element populasi
adalah keseluruhan subyek yang akan diukur, yang merupakan unit yang akan diteliti.
Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda alam yang lain. Populasi bukan
sekedar jumlah yang ada pada obyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik yang
dimiliki oleh obyek teresebut.
Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila
populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya
karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representatif (mewakili). Bila sampel tidak representatif, maka ibarat empat orang yang ditutup
mata disuruh menyimpulkan karakteristik gajah.
Teknik Sampling
1. Probability Sampling 2. Non-Probability Sampling
a. Simple Random Sampling a. Sampling Sistematis
b. Propotionate Stratified Random Sampling b. Sampling Kuota
c. Dispropotionate Stratified Random Sampling c. Sampling Insidental
d. Area Sampling d. Purposive Sampling
e. Snowball Sampling
f. Sensus
Probability Sampling
A. Simple Random Sampling
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan
bila anggota populasi dianggap homogen.
Probability Sampling
B. Propotionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/ unsur yang tidak homogen dan berstrata
secara proporsional. Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari latar belakang pendidikan
yang berstrata, maka populasi pegawai itu berstrata.
Probability Sampling
C. Dispropotionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang
proporsional. Misalnya pegawai dari unit kerja tertentu mempunyai; 3 orang lulusan S3, 4 orang
lulusan S2, 90 orang Si, 800 orang SMU, 700 orang SMP, maka tiga orang lulusan S3 dan empat
orang S2 itu diambil semuanya sebagai sampel. Karena dua kelompok ini terlalu kecil bila
dibandingkan dengan kelompok Si,SMU, dan SMP.
Probability Sampling
D. Area Sampling
Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau
sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten. Untuk
menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya
berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.
A. Sampling Sistematis
Sampling Sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota
populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang.
Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100.
Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan mengambil nomor ganjil saja, genap saja, atau
kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari bilangan lima.
B. Sampling Kuota
Sampling Kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri
tertentu sampai jumlah (kuota) yang di inginkan. Sebagai contoh, akan melakukan penelitian
tentang pendapat masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dalam urusan Ijin Mendirikan
Bangunan. Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang.Kalau pengumpulan data belum
didasarkan pada 500 orang tersebut, maka penelitian dipandang belum selesai, karena belum
memenuhi kuota yang ditentukan.
C. Sampling Insidental
Sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
yang secara kebetulan/ insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel,
bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
D. Purposive Sampling
Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya
akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah
orang yang ahli makanan, atau penelitian tentang kondisi politik di suatu daerah, maka sampel
sumber datanya adalah orang yang ahli politik.
E. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian
membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam
penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan dua orang
ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang
dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya.
Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak.
F. Sensus
Sensus atau sampling total adalah teknik pengembalian sampel di mana seluruh anggota
populasi dijadikan sampel semua. Penelitian yang dilakukan pada populasi di bawah 100
sebaiknya dilakukan dengan sensus, sehingga seluruh anggota populasi tersebut dijadikan
sampel semua sebagai subyek yang dipejari atau sebagai responden pemberi informasi.
Ukuran Sampel
1. The Level of Precision
The level of precision, merupakan tingkat kepresisian suatu sampel, atau sering disebut sebagai
sampling error, atau kesalahan sampel. Tingkat kepresisian atau kesalahan sampel ini
ditunjukkan dengan perbandingan antara rata-rata populasi dengan rata-rata sampel. Biasanya
rata-rata populasi tidak diketahui, sehingga dalam perhitungan sampel ditetapkan terlebih
dahulu misalnya 5%
Ukuran Sampel
2. The Confident Level
The confidence level, merupakan tingkat kepercayaan suatu sampel. Teori ini berlandaskan
asumsi bahwa, populasi berdistribusi normal dan populasi itu merupakan kumpulan sampel-
sampel yang dapat diambil secara berulang-ulang. Dengan demikian kepercayaan sampel yang
diambil dari populasi bersifat peluang. Suatu sampel yang diambil dari populasi mempunyai
kepercayaan 95% atau kesalahan 5 %, berarti setiap 100 sampel yang diambil dari populasi
tersebut akan ada 5 sampel yang salah atau tidak representatif. Dalam pengambilan sampel,
kesalahan ini ditetapkan terlebih dulu, biasanya menggunakan kesalahan 5% atau 1%.
Ukuran Sampel
3. Degree of Variability
Merupakan derajat variabilitas suatu populasi. Populasi yang variabilitasnya tinggi berarti sangat
heterogin. The more heterogeneous a population, the larger the sample size required to obtain
a given level of precision. The less variable (more homogeneous) a population), the smaller the
sample size. Hal ini berarti, bila populasi semakin heterogin, maka ukuran sampel akan semakin
besar, dan sebaliknya bila populasi homogen maka ukuran sampel akan semakin kecil. Sebagai
contoh, volume air 10.000 m3, bila air tersebut homogen maka jumlah sampel bisa cukup 100
CC.
PenentuanUkuran Sampel
Dalam populasi suatu penelitian, ada yang jumlahnya tidak diketahui (infinit) dan ada yang
diketahui (finit). Oleh karena itu dalam melakukan perhitungan ukuran sampel yang akan
digunakan juga memperhatikan kedua jenis populasi tersebut. Berikut ini dikemukakan
perhitungan ukuran sampel dari populasi yang tidak diketahui jumlahnya dan dari populasi yang
diketahui jumlahnya.
PenentuanUkuran Sampel
1. Tidak Diketahui Jumlah populasi

Keterangan:
N = Jumlah sampel yang diperlukan
Z = Harga dalam kurve normal untuk simpangan 5%, dengan nilai 1,96
P= Peluang benar 50% = 0,5
q = Peluang salah 50% = 0,5
e = Tingkat kesalahan sampel (sampling error), biasanya 5%
2. Populasi Diketahui Jumlahnya

n = Jumlah sampel yang diperlukan


N = Jumlah Populasi
e = Tingkat kesalahan (error)

Anda mungkin juga menyukai