Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 3

1. IRWAN
EFENDI
2. ITA
PARMAWATI
3. HUSNAYAEN
4. HUSNUL
HATIMAH
TEKNIK
PENENTUAN
SAMPLING
Teknik penentuan sampling
merupakan teknik pengambilan
sampel.

Macam-macam teknik sampling


ada dua :
1. Probability sampling
2. Nonprobability sampling
Probability sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang
1. Probability memberikan peluang yang sama
sampling bagi setiap unsur (anggota)
populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel.
Teknik probability
sampling
a. Simple Random Sampling
Simple random sampling adalah pengambilan anggota sampel
dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
strata dalam populasi tersebut. Cara ini dilakukan apabila
anggota populasi dianggap homoge

b. Proportionate Stratified Random


Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota unsur
yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
Misalnya :
Jumlah pegawai yang lulus S1 = 45, S2 + 30, STM = 800, ST = 900,
SMEA = 400, SD = 300. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi
strata pendidikan tersebut.
c. Disproportionate Stratified
Random Sampling

Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah


sampel bila populasi berstrata tetapi kurang
proporsional.

Misalnya :
Pegawai dari unit kerja tertentu mempunyai 3
orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90 orang S1,
800 orang SMU, 700 orang SMP, maka 3 orang
lulusan S3 dan 4 orang lulusan S2 diambil sebagai
sampel, karena dua kelompok ini terlalu kecil bila
dibandingkan dengan kelompok S1, SMU, dan SMP.
d. Cluster Sampling ( Area Sampling)

Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel bila


obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat
luas.

Misalnya, penduduk dari suatu negara, provinsi atau


kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang
akan dijadikan sumber data, maka pengambilan
sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah
ditetapkan.
Nonprobability sampling adalah
teknik pengambilan sampel
2.Nonprobability yang tidak memberi peluang
Sampling atau kesempatan sama bagi
setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi
sampel.
Teknik Nonprobability Sampling
a. Sampling Sistematis

Sampling sistematis adalah teknik pengambilan


sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi
yang telah diberi nomor urut.

Misalnya : Anggota populasi terdiri dari 100


orang. Dari semua anggota itu diberi nomo urut
dari 1 sampai 100. Pengambilan sampel dapat
dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja,
atau kelipatan dari bilangan tertentu.
b. Sampling Kuota
Sampling kuota adalah teknik menentukan sampel dari
populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai
jumlah (kuota) yang diinginkan.

Misalnya :
Penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap
pelayanan masyarakat dalam urusan Ijin Mendirikan
Bangunan. Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang.
Jika pengumpulan data belum didasarkan pada 500
orang tersebut maka penelitian dianggap belum selesai
karena belum memenuhi kuota yang ditentukan.
Bila pengumpulan data dilakukan secara kelompok yang
terdiri atas 5 orang pengumpul data, maka setiap
anggota kelompok harus dapat menghubungi 100 orang
anggota sampel, atau 5 orang tersebut harus dapat
mencari data dari 500 anggota sampel.
c. Sampling Insidental
Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

d. Sampling Purposive
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan
melakukan penelitian tentang kualitas makanan,
maka sampel sumber datanya adalah ahli makanan
e. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal
ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil,
kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin
membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat
kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana
semua anggota populasi dijadikan sampel.

f. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-
mula jumlahnya kecil kemudian membesar. Dalam penentuan
sampel , pertama dipilih satu atau dua orang, tetapi karna
belum lengkap dat yang diberikan maka peneliti mencari orang
lain yang dapat melengkapi data. Begitu seterusnya sampai
jumlah sampel semakin banyak.
MENENTUKAN UKURAN
SAMPEL
Cara menentukan ukuran sampel
didasarkan atas asumsi bahwa populasi
berdistribusi normal.

Terdapat berbagai rumus untuk menghitung


ukuran sampel, misalnya Cochran, Cohen
dll. Bila keduanya digunakan untuk
menghitung ukuran sampel, terdapat
sedikit perbedaan jumlahnya, maka yang
dipakai adalah jumlah ukuran sampel yang
paling besar.
CONTOH MENENTUKAN UKURAN
SAMPEL

Penelitian dilakukan untuk mengetahui tanggapan


kelompok masyarakat terhadap pelayanan yang
diberikan oleh Pemerintah Daerah tertentu. Kelompok
masyarakat tersebut terdiri dari 1000 orang yang dapat
dikelompokkan berdasarkan jenjang pendidikan, yaitu
lulusan S! + 50, SM = 300, SMK = 500, SMP= 100, SD = 50
(populasi berstrata).

Berdasarkan perhitungan dengan cara berikut ini,


jumlah sampel untuk kelompok S1 = 14, SM = 83, SMK =
139, SMP = 14 dan SD = 28.

SI = 50/1000 X 258 = 13,90 = 12,9


SM = 300/1000 X 258 = 83,40 = 77,4
SMK = 500/1000 X 258 = 139,0 = 129
SMP = 100/1000 X 258 = 27,8 = 25,8
SD = 50/100 X 258 = 13,91 = 12,9

JUMLAH = 258
Roscoe dalam buku Research Methods For Business (1982:253)
memberikan saran tentang ukuran sampel untuk penelitian.

1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara


30 sampai dengan 500.
2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria/wanita,
pegawai negeri-swasta dll) maka jumlah anggota sampel
setiap kategori minimal 30.
3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan
multivariate (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka
jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel
yang diteliti.
4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana yang
menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,
maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10
sampai 20.
CARA MENGAMBIL
ANGGOTA SAMPEL

Pengambilan sampel secara random/acak dapat dilakukan dengan


bilangan random , komputer, maupun dengan undian. Bila
pengambilan dilakukan dengan undian, maka setiap anggota
populasi diberi nomor terlebih dahulu sesuai dengan jumlah
angggota populasi.

Anda mungkin juga menyukai