OLEH:
UNIVERSITAS
NEGERI
MEDAN
FAKULTAS
TEKNIK
PENDIDIKAN TATA RIAS
2019
Agar mendapatkan hasil sampel yang representative itulah maka diperlukan cara atau
teknik dalam memperoleh sampel dari populasi.
Teknik Sampling
Dari pemaparan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa teknik sampling dibagi atas dua
yaitu :
1. Probability Sampling
Perobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang
sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Teknik ini meliputi :
a. Simple Random Rampling, Pengambilan sample dari teknik ini dilakukan secara
acaktanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian bisa
dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.
Populasi
Homogen Diambil Secara Sampel
atau Relatif represent
Homogen Random/Acak atif
Syarat utama agar teknik ini dapat digunakan menurut Bambang Prasetyo
(2005) adalah :
1. Jika populasi suatu penelitian homogen,
2. Jumlah populasi tidak memiliki jumlah yang banyak,
3. Jika jumlah populasi banyak digunakan table angka acak.
830-750 = 080
162-125 = 037
546-500 = 046
Jadi Nomor sampel dari populasi yang kita miliki sekarang adalah 080, 037,
067, 046, 111, 107, 115, 014, 012, 116 (115 digantikan oleh nomor sampel 116 hal ini
dikarenakan terdapat dua nomor sampel yang sama, maka peneliti menggantinya
dengan nomor berikutnya sesuai dengan angka acak yang ada pada table angka acak.
(Prasetyo, 2005: 127)
2. Nonprobability Sampling
Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang / kesempatan sama bagi satiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel.
Teknik ini meliputi :
a. Sampling Sistematis, sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel
berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
Misalnya anggota populasi terdiri dari 100 Orang. Dari semua anggota itu diberi
nomor urut, yaitu nomor 1 sampai dengan 100. Pengambilan sampel dapat
dilakukan dengan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan kelipatan
dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari bilangan lima. Untuk itu diambil
sebagai sampel adalah nomor 1, 5, 10, 15, 20 dan seterusnya sampai dengan 100.
b. Sampling Kuota, sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari
populasi yang mempunyai cirri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang
diinginkan.
Sebagai contoh jumlah sampel 500 orang kalau pengumpulan data belum
didasarkan pada 500 orang tersebut, maka penelitian diapandang belum selesai,
karena belum memenuhi kuota yang ditentukan.
e. Sampling Jenuh, sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebgai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah
populasi relatif kecil, kurang dari 30 Orang, atau penelitian yang ingin membuat
generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilahlain sampel jenuh adalah
sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
Mengenai berapa banyaknya subjek yang diambil, atau dengan kata lain berapa besar
sampel, maka peneliti perlu mempertimbangkan hal-hal berikut :
Sumber Referensi :
Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Kasmadi, dan Nia Siti Sunariah. 2013. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfa
Beta.
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfa Beta