NIM : 012221038
Tugas Resume Biostatistik
Teknik sampling
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel.
Secara skematis, teknik sampling seperti gambar berikut
1. Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang sama
bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini
meliputi
a. Simple Random Sampling
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel anggota populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.
- Atau 25 orang jadi paling sedikit diperlukan 25 orang sebagai sumber data.
- Contoh 2
- Untuk menaksir berapa tingkat kepuasan kerja pegawai di lembaga B diperlukan
sebuah sampel. Taraf kepercayaan yang dikehendaki 99%. Perbedaan antara yang
ditaksir dengan tolok ukur yang ditetapkan tidak lebih dari 10%. Jika diketahui
simpangan bakunya 20% maka ukuran sampel dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
- Dimana
● n = Ukuran sampel yang diperlukan
● b = Perbedaan antara yang ditaksir dengan tolok ukur penafsiran
● z = Harganya tergantung pada taraf kepercayaan yang ditetapkan. (lihat
keterangan pada contoh pertama).
● σ = Simpangan baku
- Untuk contoh di atas maka besarnya sampel dapat dihitung.
KONSEP PERSENTASE
Ukuran sampel yang didasarkan atas pertimbangan persentase dan kecenderungan umum,
dengan memperhatikan ukuran populasi.
Winarno Surachmad (1990, 2003, Pengantar Penelitian Ilmiah; dasar, metode, dan teknik,),
Suharsimi Arikunto (1990, 2006, Metode Penelitian Survey), Kartini Kartono (1990, 2008),
menyatakan bahwa ukuran sampel sangat ditentukan oleh besarnya ukuran populasi. Untuk
populasi dengan ukuran kurang dari seratus, sampel dapat diambil seluruhnya (seluruh
anggota populasi menjadi sampel atau disebut juga sebagai sampel total). Jika ukuran
populasi leboh dari 100, dapat diambil sampel sekitar 25-30 %.
Teori SLOVIN
Slovin (Dalam buku Sevilla, et all, 1993 : 161) ; menyatakan bahwa, teknik penentuan
sampel akan menggunakan kaidah sampling yang representatif, yaitu penentuan sampel
secara acak (random) sehingga sampel yang diambil akan mencerminkan populasi yang ada.
Untuk menetapkan jumlah atau ukuran sampel (misalnya jumlah responden), digunakan
rumusan berikut ini (Dalam buku Burhan Bungin, 2005, Metodologi Penelitian Kuantitatif,
Jakarta: Kencana)
n= N , dimana :
2
1+N (e ) N = Jumlah populasi
n = Ukuran sampel penelitian
e = Konstanta pemahaman sampel yang ditetap-
kan atau dapat berarti kekeliruan sampling yang diijinkan, misalnya
diambil sebesar 1 %, atau 5 % atau 10 %. Dalam penelitian sosial,
dapat dizinkan sampai 20%.
Contoh:
Apabila ukuran sampel sebesar 4.540, dengan presisi sebesar 10% (0,1) maka ukuran sampel
dapat diperoleh sebesar 97,84 98 orang.
Teori MACHIN
Cara ini mengetengahkan pula cara menentukan sampel penelitian menggunakan tabel.
Namun, tabel yang akan digunakan adalah tabel Cohen Manion dan Morrison.
Tabel Cohen Manion dan Morrison (satu tabel dengan tiga penulis) ini cukup menarik.[1]
Pertama, penentuan populasi yang diprediksi dalam pengambilan sampelnya hingga 1 juta
anggota populasi. Kedua, tabel ini merinci Taraf Keyakinan penelitian dari 90%, 95% dan
99% yang masing-masing taraf memiliki jumlah sampel berbeda. Ketiga, tabel ini pun
merinci Interval Keyakinan penelitian (alpha) yaitu dari 0,1, 0,05, hingga 0,01. Baiklah, tabel
tersebut adalah sebagai berikut:
Perhatikan tabel di atas. Paling kiri terdapat kolom populasi. Kolom kedua berisikan Taraf
Keyakinan penelitian 90% yang berisi subkolom (dari kiri ke kanan) alpha 0,1, 0,05, dan
0,01. Kolom ketiga berisikan Taraf Keyakinan penelitian 95% yang terdiri atas subkolom
(dari kiri ke kanan) alpha 0,1, 0,05, dan 0,01. Kolom keempat berisikan Taraf Keyakinan
penelitian 99% yang terdiri atas subkolom (dari kiri ke kanan) alpha 0,1, 0,05, dan 0,01.
Misalnya seorang peneliti bernama Sutarno menemukan bahwa populasi target penelitiannya
berjumlah 7.500 orang. Taraf Keyakinan penelitian yang diterapkan Sutarno pada
penelitiannya adalah 95% dengan alpha 0,01. Dengan demikian sampel penelitian yang harus
diambil Sutarno adalah 934. Semakin tinggi taraf keyakinan maka semakin tinggi pula
sampel yang harus diambil. Mudah bukan?