Anda di halaman 1dari 11

POPULASI DAN SAMPEL

Definisi
 Populasi merupakan sekumpulan orang/subyek dan
objek yang diamati yang mempunyai karakteristik
 Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi
 Apa yang dipelajari dari sampel kesimpulannya
akan dapat diberlakukan untuk populasi
 Sampel yang diambil dari populasi harus betul-
betul representatif (mewakili)
Teknik Sampling
Probability Non Probability
Sampling Sampling

1. Simple random sampling


1. Sampling sistematis
2. Proportionate stratified
random sampling 2. Sampling kuota
3. Disporportionate
3. Sampling insidental
stratified random
sampling 4. Purposive sampling
4. Area (cluster) sampling
5. Sampling total
(sampling menurut
daerah) 6. Snowball sampling
Penjelasan
 Probability sampling: teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
1. Simple random sampling: pengambilan anggota sampel dari
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada dalam populasi. Cara ini dilakukan bila
anggota populasi dianggap homogen
2. Proportionate stratified random sampling: digunakan bila
populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan
berstrata seecara proporsional. Contoh: jumlah pegawai di
suatu tempat yang lulus S1=200, S2=150, SMA=800,
SMK=400, SD=400
pengambilan sampel harus diambil meliputi strata pendidikan
3. Disproportionate stratified random sampling: digunakan untuk
menentukan jumlah sampel bila populasi berstrata tetapi
kurang proporsional.
contoh: jumlah pegawai lulusan S3=3 orang, S2=4 orang,
S1=90 orang, SMA=800 orang, SMP=700 orang.
Maka lulusan S3 dan S2 diambil semuanya sebagai sampel
karena kelompok tersebut terlalu kecil dibandingkan dengan
kelompok lainnya
4. Area Sampling (Cluster sampling): digunakan untuk
menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti sangat luas.
misal: penduduk dari suatu negara, provinsi atau kabupaten
teknik area sampling dilakukan melalui 2 tahap: (1)
menentukan sampel daerah, (2) menentukan orang-orang yang
ada pada daerah tersebut
Penjelasan
 Non Probability Sampling: teknik pengambilan sampel yang
tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap anggota
atau unsur populasi untuk dipilih menjadi sampel.
1. Sampling sistematis: pengambilan sampel berdasarkan
urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
Misal: populasi diberi no. Urut 1-100, kemudian diambil
yang bernomor genap saja.
2. Sampling kuota: menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang
diinginkan
misal: penelitian pendapat masyarakat terhadap pelayanan
masyarakat dalam hal BPJS. Jumlah sampel yang ditentukan
500 orang. Jika belum memenuhi 500 orang, maka penelitian
dianggap belum selesai
3. Sampling insidental: penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental
bertemu dengan peneliti bila dipandang orang yang kebetulan
ditemui itu cocok sebagai sumber data
4. Sampling purposive: penentuan sampel dengan pertimbangan
tertntu.
misal: penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel
sumber datanya adalah orang yang ahli dalam bidang
makanan.
5. Sampling total: penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel.
teknik ini sering digunakan jika populasi relatif kecil, kurang
dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi
dengan kesalahan yang sangat kecil
6. Snowball sampling: penentuan sampel yang mula-mula
jumlah kecil, kemudian membesar.
Contoh cara pengambilan sampel dari
suatu populasi
 Menurut Slovin: n = N
1+ N(e)2
Contoh: N (populasi) = 100
e (error/penyimpangan/tingkat kesalahan)= 0,05
n (sampel) = ?
n= 100 = 100 = 80
1 + 100 (0,05)2 1,25
 Jika sampel dari populasi berstrata:
N1 = 20 N2= 70 N3= 10
ni = Ni x n
N
n1 = 20 x 80 = 16
100
n2= 70 x 80 = 56
100
n3= 10 x 80 = 8
100
Rumus lain penentuan sampel menurut Isaac
dan Michael
s =λ2 . N. P.Q
d2 (N-1) +λ2 .P.Q
Ket.: s = jumlah sampel
λ2 =Chi Kuadrat yang harganya tergantung derajat
kebebasan dan tingkat kesalahan.
N = Jumlah populasi
P = pelulang benar (0,5)
Q = peluang salah (0,5)
d = perbedaan antara rata-rata sampel dengan rata-rata
populasi. Perbedaan bisa 0,01; 0,05; 0,10
 Contoh: hitunglah jumlah sampel bila populasi 1000 orang,
tingkat kesalahan 5%, dan perbedaan antara rat-rata sampel
dengan rata-rata populasi 0,05!
(harga λ2 yang diperoleh dari tabel tidak dikuadratkan)
 s =λ2 . N. P.Q

d2 (N-1) +λ2 .P.Q


= 3,841 . 1000. 0,5 . 0,5 = 277
0,052 (1000-1) +3,841 . 0,5 . 0.5

Anda mungkin juga menyukai