0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan15 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang populasi dan sampel dalam penelitian, termasuk definisi populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel (probability dan non-probability sampling), menentukan ukuran sampel berdasarkan taraf kesalahan, dan contoh penentuan ukuran sampel.
Dokumen tersebut membahas tentang populasi dan sampel dalam penelitian, termasuk definisi populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel (probability dan non-probability sampling), menentukan ukuran sampel berdasarkan taraf kesalahan, dan contoh penentuan ukuran sampel.
Dokumen tersebut membahas tentang populasi dan sampel dalam penelitian, termasuk definisi populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel (probability dan non-probability sampling), menentukan ukuran sampel berdasarkan taraf kesalahan, dan contoh penentuan ukuran sampel.
POPULASI SAMPEL TEKNIK SAMPLING MENENTUKAN UKURAN SAMPEL CONTOH MENENTUKAN UKURAN SAMPEL CARA MENGAMBIL SAMPEL ANGGOTA SAMPEL A. POPULASI Populasi : wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Satu orang pun dapat digunakan sebagai populasi karena satu orang itu mempunyai berbagai karakteristik misalnya gaya bicaranya, disiplin pribadi, hobi, cara bergaul, kepemimpinannya dan lain-lain. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kepemimpinan presiden Y maka kepemimpinan itu merupakan sampel dari semua karakteristik yang dimiliki presiden Y. A. POPULASI
Misalnya di dalam bidang kedokteran, satu
orang sering betindak sebagai populasi. Darah yang ada pada setiap orang adalah populasi, kalau akan diperiksa cukup diambil sebagian darah yang berupa sampel. Data yang diteliti dari sampel tersebut selanjutnya diberlakukan ke seluruh darah yang dimiliki orang tersebut. B. SAMPEL Sampel : bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Sampel yang diambil dari populasi harus
betul-betul representatif (mewakili). C. TEKNIK SAMPLING Teknik sampling : teknik pengambilan sampel.
Probability sampling meliputi simple
random, proportionate stratified random, disproportionate stratified random, dan area (cluster).
Non-probability sampling meliputi sampling
sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling. PROBABILITY SAMPLING : teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Simple random sampling : teknik pengambilan
sampel secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Proportionate stratified random sampling :
teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsure yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. SMP 10 3 SMA 20 8 S1 30 12 S2 20 7 Total 80 Populasi Teknik menghitung jumlah sample 50
80 50 10, 10, 30 1, 20, 29, 10
Disproportionate Stratified Random Sampling : teknik ini digunakan untuk menentukan sampel bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
Cluster Sampling (Area Sampling)
Digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas misalkan penduduk dari suatu Negara, propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan. NONPROBABILITY SAMPLING : teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
sampling sistematis : teknik pengambilan sampel
berdasarkan urutan sistematis dari populasi anggota yang telah diberi nomor urut.
sampling kuota : teknik untuk menentukan sampel
dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan.
sampling incidental : teknik pengambilan sampel
berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang tersebut cocok sebagai sumber data. sampling purposif : teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu, misalnya sesuai dengan keahliannya. Biasanya teknik ini cocok digunakan di penelitian kualitatif.
sampling jenuh : teknik pengambilan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
snowball sampling : teknik penentuan sampel
yang mula-mula jumlahnya kecil kemudian membesar seperti bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Biasanya teknik ini cocok digunakan di penelitian kualitatif. D. MENENTUKAN UKURAN SAMPEL Ukuran sampel yang tepat digunakan tergantung pada tingkat ketelitian atau kesalahan yang dikehendaki.
Penentuan ukuran sampel berdasarkan
pendapat Isaac dan Michael menggunakan taraf kesalahan : 1%, 5%, 10%. Lihat Tabel Misal: Populasi = 1000, taraf kesalahan = 1%, maka sampel = 399, taraf kesalahan = 5%, maka sampelnya = 213, dan taraf kesalahan = 10%, maka sampelnya = 213. Bagaimana bila populasi tidak diketahui? Gunakan Penentuan jumlaha Sampel yang dikembangkan oleh Roscoe (1982:253): 1. Ukuran sampel yang layak adalah 30 hingga 500. 2. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis multivariate (korelasi atau regresi ganda), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variable yang diteliti. Misal varibel yang diteliti ada 5 (independen+dependen), maka jumlah anggota sampel 10x5=50. E. CONTOH MENENTUKAN UKURAN SAMPEL Bila dimiliki siswa kelas III sebanyak 300 siswa (populasi) maka dengan menggunakan taraf kesalahan 10 % dapat digunakan sampel dengan ukuran n = 207.