Nim: 4112111043
Kelas: AM6B-malam
Resume Statiska
PARADIGMA KUANTITATIF
• Membuat dugaan tentang karakter atau hubungan antar variabel pada populasi
setelah melakukan pengamatan pada sampel.
• Konsep generalisasi harus ada, yaitu sejauh mana temuan penelitian pada sampel
bisa digeneralisasi pada populasi.
• Yang menjadi fokus pembahasan adalah insiden dan frekuensi, bukan konsep dan
kategori seperti pada paradigma kualitatif
• Entitas yang diidentifikasi sebagai yang akan diteliti, bisa berupa kelompok orang,
peristiwa, atau obyek benda. Seluruh anggota entitas itulah yang disebut populasi.
• Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang diambil secara metodologis
dengan teknik tertentu
Keseluruhan entitas yang diidentifikasi sebagai representasi sesuatu yang akan diselidiki
dalam penelitian.
Contoh: jika Anda ingin meneliti tentang sikap anak remaja Indonesia terhadap tren
pakaian, maka “target population” adalah semua laki-laki atau perempuan Indonesia
yang didefinisikan sebagai berusia remaja – yaitu usia antara 12 -21 tahun
• Bagian populasi yang dapat di jangkau oleh peneliti untuk diambil sampelnya.
• Penentuan accessible population ini dipengaruhi oleh waktu (time) dan sumber
(resource) yang dimiliki peneliti.
• Contoh: karena tidak mungkin dari segi waktu untuk melibatkan seluruh anak remaja
di Indonesia, maka populasi yang akan diambil sampelnya hanya beberapa kota besar
di Indonesia yang mewakili karakteristik remaja Indonesia.
Berdasarkan kesempatan terpilihnya setiap elemen pada populasi, jenis pengambilan sampel
dapat dibedakan menjadi:
1. Accidental Sampling
- Sampel diambil secara accidental (kebetulan)
- Misal: wawancara siswa yang ketemu pertama dikampus, maka siswa itulah yang
digunakan sampel; atau menggunakan siswa kelas yang sedang diajar sendiri sebagai
sampel.
2. Purposive Sampling
- disebut juga jugdment sampling, artinya elemen sampel yang diambil merupakan ciri khusus
(typical) dari populasi.
-Misalnya, untuk memprediksi jumlah pemilih dalam pemilu suatu daerah, survey memilih ----
sampel kecamatan atau desa dengan ciri yang mewakili karakter seluruh daerah itu Kemudian
seluruh anggota masyarakat di daerah itu diwawancarai untuk menyimpulkan prediksi suara pemilu.
3. Quota Sampling
- Menyeleksi kasus berciri khusus (typical) dari bermacam-macam strata dalam
populasi.
- Caranya: tentukan segmen dalam populasi yang akan diteliti, tentukan jumlah
setiap segmen dalam populasi, tentukan jumlah kuota yang akan diberikan tiap
segmen, lalu seleksi kasus tipikal untuk setiap segmen dalam populasi untuk
mengisi kuota sampel.
• Alasannya teknik probabilitas memiliki prinsip random yang sangat kuat untuk mendukung
proses generalisasi hasil penelitian yang diperlukan