Anda di halaman 1dari 17

TEKNIK SAMPLING

OLEH
MUHAMMAD HIJRAH WISUDANTA
1915011068
SAMPLING

Sampling  adalah proses memilih suatu jumlah unsur populasi yang mencukupi dar
i
populasi, sehingga dengan mempelajari sampel dan memahami karakteristiknya me
mungkinkan untuk untuk menggeneralisasikan karakteristik tersebut pada seluruh
anggota populasi.

Kategori Sampling
• Probability Sampling
• Nonprobability sampling
PROBABILITY SAMPLING
Probability sampling yaitu proses pengambilan sampel yang menjamin adanya pel
uang bahwa setiap unsur populasi dipilih sebagai anggota sampel.
Probability sampling meliputi:
• random sampling,
• systematic sampling,
• stratified random sampling,
• cluster sampling,
NONPROBABILITY SAMPLING
Norprobability sampling adalah proses pengambilan sampel yang tidak menja
min adanya peluang bahwa setiap unsure poppulasi dipilih sebagai anggota s
ampel.

Meliputi:
• convenience sampling,
• judgement sampling,
• quota sampling
• snowball sampling.
PS: Simple Random Sampling
Seluruh elemen dalam populasi diperhitungkan dan tiap elemen mempunyai kes
empatan yang sama untuk terpilih sebagai objek
• Kelebihan: kemampuan generalisasi hasil penenmuan tinggi
• Kelemahan: Tidak seefisien stratified sampling
Setiap unsur populasi harus mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih me
njadi sampel. Prosedurnya :
• Susun “sampling frame”
• Tetapkan jumlah sampel yang akan diambil
• Tentukan alat pemilihan sampel
• Pilih sampel sampai dengan jumlah terpenuhi
Contohnya, misal seorang peneliti memiliki daftar 100 orang populasi dan
ingin memilih 10 orang untuk menjadi sampel. Pertama, semua orang
dalam populasi ditandai dengan nomor 1-100. Nomor tersebut lalu diacak.
Pengacakan bisa meniru model arisan atau sekarang bisa menggunakan
aplikasi acak nomor. 10 individu yang nomornya keluar menjadi sampel
penelitiannya. Teknik ini biasanya digunakan pada populasi yang
homogen. Misal seseorang ingin meneliti tentang proses belajar di kelas
dalam satu kelas. Total muridnya berjumlah 100 orang. Peneliti tersebut
bisa mewawancarai secara mendalam 10 orang sebagai sampel.
PS: Systematic Sampling
Setiap elemen ke n dari populasi dipilih, mulai dari anggota tertentu dalam keran
gka populasi

• Kelebihan: Mudah dilakukan bila kerangka populasinya tersedia


• Kelemahan: Dimungkinkan terjadinya bias sistematik

Sebagai contoh, seorang peneliti ingin meneliti pola konsumsi mahasiswa


Fakultas Ekonomi di suatu universitas. Jumlah total populasinya 1000 mahasiswa.
Peneliti ingin melakukan survei pada 100 mahasiswa saja. Teknik sampling yang
dilakukan, pertama-tama peneliti merencanakan, misal sampel yang diambil
adalah daftar nomor urut ke 10 dan kelipatannya (20,30,40, dst sampai 1000),
lalu peneliti mengacak daftar 1000 nomor yang semula berurutan. Setelah diacak,
dilihat kembali, mereka yang namanya berada di urutan nomor 10 dan
kelipatannya diambil sebagai sampel.
PS: Stratified Random Sampling
Populasi dibagi ke dalam kelompok tertentu kemudian subyek diambil:
dalam proporsi jumlah yang sebenarnya dan perbandingannya (proporsionate)
berdasarkan criteria selain jumlah populasi sebenarnya (disproporsionate)
• Kelebihan: Paling efisien di antara semua desain probabilitas semua kelompok
terwakili jumlahnya
• Kelemahan:
• Stratified harus memiliki arti tertentu
• lebih memakan waktu dibandingkan dengan simple random sampling
• kerangka populasi untuk tiap kelompok/strata diperlukan.
Dari setiap stratum yang dibentuk, dipilih sampel secara acak. Prosedurnya :
1. Siapkan “sampling frame”
2. Bagi sampling frame tersebut berdasarkan strata yang dikehendaki
3. Tentukan jumlah sampel dalam setiap stratum
4. Pilih sampel dari setiap stratum secara acak.
Misalnya, penelitian tentang pentingnya agama dikalangan mahasiswa
Universitas Hayam Wuruk. Peneliti membuat strata, mana mahasiswa baru,
mana mahasiwa tahun kedua, mana tahun ketiga, dan mana mahasiswa tahun
akhir. Masing-masing strata atau tingkatan diambil sampelnya secara
proporsional menggunakan random sampling. Misalnya, jumlah sampel
mahasiswa baru 100 orang, jumlah sampel mahasiswa tingkat lainnya sama atau
mendekati 100 orang. Apabila hanya 1 mahasiswa tingkat akhir yang dijadikan
sampel, misalnya, maka sampling tidak proporsional.
PS: Cluster Sampling
Teknik ini biasa juga diterjemahkan dengan cara pengambilan sampel berdasarkan gu
gus.
Dalam sampel gugus, setiap gugus boleh mengandung unsur yang karakteristiknya be
rbeda-beda atau heterogen.
• Kelebihan: Dalam cluster geografis , biaya pengumpulan datanya rendah
• Kelemahan: Paling kurang dapat diandalkan & kurang efisien diantara desain prob
abilitas lainnya karena sub-sub dari kelompok lebih cenderung homogen daripada h
eterogen.
Prosedur cluster sampling:
• Susun sampling frame berdasarkan gugus
• Tentukan berapa gugus yang akan diambil sebagai sampel
• Pilih gugus sebagai sampel dengan cara acak
• Teliti setiap sampel yang ada dalam gugus sampel
Sebagai contoh survei tentang tingkat kepercayaan warga NU dan
Muhammadiyah tentang pernyataan bahwa ”Borobudur peninggalan Raja
Sulaiman”. Daftar keseluruhan populasi warga NU dan Muhammadiyah tidak
tersedia. Tidak mungkin pula membuatnya. Maka, peneliti memilih organisasi NU
dan Muhamadiyah cabang mana yang akan dijadikan sampel. Setiap organisasi
diperoleh daftar anggota-anggotanya. Cluster sampling artinya memilih klaster
yang tersedia karena tidak ada data yang menunjukkan semua populasinya.
NPS: Convenience Sampling
Anggota populasi yang paling mudah ditemui dipilih sebagai subyek
• Kelebihan: Cepat, mudah, tidak mahal
• Kelemahan: Tidak dapat digeneralisasikan sama sekali
Disebut juga: accidental sampling – tidak disengaja – atau juga captive sample (man-o
n-the-street)
Jenis sampel ini sangat baik jika dimanfaatkan untuk penelitian penjajagan,yang kem
udian diikuti oleh penelitian lanjutan yang sampelnya diambil secara acak (random).
Contoh teknik ini adalah menghentikan orang dijalan untuk dimintai pendapatanya
atau dilakukan survei kecil-kecilan. Misal penelitian tentang preferensi fashion peng
unjung event Java Jazz pada akhir taun ini. Survei dilakukan pada pengunjung setem
pat ketika event diselenggarakan. Waktu survei juga relatif singkat sehingga tidak m
ungkin dilakukan kepada semuanya. Jumlah pengunjung juga tidak bisa diketahui k
arena tidak ada tiket masuk. Teknik sampling ini biasanya dilakukan sebagai peneliti
an awal untuk mematangkan penelitian awal yang lebih besar, misal hubungan anta
ra penikmat Jazz dan selera terhadap
fashion.
NPS: Purposive Sampling

sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu


Judgement Sampling: Subyek dipilih berdasarkan keahlian dalam bidang diteliti
• Kelebihan: Kadang merupakan satu-satunya cara untuk menyelidiki
• Kelemahan: Kemampuan generalisasinya dipertanyakan, tidak dapat digenera
lisasikan ke seluruh popolasi
Misal, penelitian tentang perilaku korup polisi lalu lintas. Peneliti menentukan
sampling dengan cara mengamati siapa saja orang-orang yang pernah merasa
dirugikan oleh oknum polisi lalu lintas, seperti ditilang tanpa alasan yang jelas,
dipersulit dalam pembuatan SIM, dan sebagainya. Teknik sampling ini disebut
purposif karena pemilihan sampel dilakukan dengan bertujuan.
NPS: Snowball Sampling
Memilih unit yang karakteristiknya jarang, unit selanjutnya ditunjukkan responde
n sebelumnya

Hanya untuk penerapan yang sangat khusus

Kelemahan: Keterwakilan dari karakteristik yang jarang tidak terlihat dalam pemil
ihan sampel

Metode ini biasa digunakan untuk meneliti kelompok eksklusif (tertutup)


misalnya:pecandu narkotik, dll.
Sebagi contoh, penelitian tentang imigran gelap di Malaysia atau pengemis di ibuk
ota. Peneliti biasanya kesulitan menemukan orang-orangnya, namun imigran atau
pengemis mengenal imigran atau pengemis lain yang berada dalam jaringannya. I
nforman atau responden juga memiliki pengetahuan tentang siapa saja orang-ora
ng yang potensial untuk menjadi sampel penelitian. Teknik ini dinamakan snowbal
l karena jumlahnya sedikit diawal dan semakin besar diakhir, seperti bola salju yan
g menggelinding.

Anda mungkin juga menyukai