2. Pembahasan:
Implementasi Sistem Manajemen Energi Berbasis ISO 50001
• Tinjauan berbagai paper
• Peluang, Tantangan, dan Manfaat
3. Penutup:
Execituve Summary/Lesson Learn
I. PENDAHULUAN
Overview :
1. Mengapa perusahaan menerapkan sistem manajemen energi
bersertifikat ISO 50001?
2. Apa pendorong, manfaat, dan tantangan sertifikasi ISO 50001?
3. Bagaimana pengalaman perusahaan yang telah bersertifikasi
ISO 50001 yang dapat dibagikan?
4. Apa yang dapat kita pelajari untuk mempercepat penerapan
ISO 50001?
Pentingnya Sistem Manajemen Energi
a. Results and Biaya energi mencapai 30% dari biaya produksi, mengurangi konsumsi energi meningkatkan
prospects of profitabilitas. Metode manajemen energi yang ada seringkali menuntut investasi modal yang besar.
applying an
ISO 50001
based
reporting
system on a
cement plant.
(Wiehan dkk.,
www.elsevier.c
om/locate/jclep
ro, 2018) :
Sistem ini terdiri dari laporan kinerja energi otomatis yang mencakup pendekatan Plan Do Check
Act ISO 50001.
Implementasi ISO
50001 berbasis
Reporting System On
A Cement Plant
II. PEMBAHASAN
Tinjauan Implementasi Sistem Manajemen Energi ISO 50001
a. Results and Sistem mengumpulkan data dari berbagai sumber untuk memberikan informasi dan grafik berharga
prospects of pada laporan ini. Sistem konsumsi listrik yang besar kemudian dapat diisolasi, dipantau, dan
applying an dibandingkan dengan terus memperbarui tolok ukur untuk mengidentifikasi peluang penghematan yang
ISO 50001 terlewatkan.
based Project Implementation
reporting
system on a
cement plant.
(Wiehan dkk.,
www.elsevier.c
om/locate/jclep
ro, 2018) :
Sistem ini diterapkan di pabrik Afrika Selatan di mana biaya energi listrik semen berkurang 25%.
Implementasi
ISO 50001 Profitabilitas pabrik semen dapat ditingkatkan dengan investasi modal
berbasis minimum dengan menggunakan sistem manajemen energy ISO 50001
Reporting System berbasis Reporting System On A Cement Plant
On A Cement
Plant
II. PEMBAHASAN
Tinjauan Implementasi Sistem Manajemen Energi ISO 50001
b. Decarbonization • Manajemen energi adalah cara yang paling menonjol untuk meningkatkan efisiensi energi, dan
of industry: peningkatan efisiensi energi merupakan landasan dalam dekarbonisasi.
Implementation
of energy • Untuk manajemen energi industri yang sukses, menentukan indikator kinerja energi (EnPI) yang akurat
performance sangat penting.
indicators for
successful
energy
management
practices in
kraft pulp mills
(Elias dkk.,
www.elsevier.co
m/locate/egyr,
2021)
• Model penelitian yang dikembangkan untuk ini dievaluasi menggunakan kuadrat terkecil
parsial.
• Hasilnya menunjukkan bahwa manajemen energi memiliki efek positif pada penerapan
produksi rendah karbon dan praktik logistik dan melalui ini secara tidak langsung pada
karbon dan kinerja ekonomi.
• Efeknya ditemukan lebih kuat untuk sistem manajemen energi bersertifikat ISO 50001.
f. A structured approach for facilitating the implementation of ISO 50001 standard in the manufacturing
sector (Bhaskaran dkk., http:// www.elsevier.com/locate/seta, 2014)
2. Jika hasil self assessment menunjukkan bahwa masih terdapat gap yang cukup besar
untuk melakukan implementasi manajemen energi berdasarkan standar ISO
50001:2011 di suatu industri, maka ini menggambarkan bahwa industri tersebut
menjalankan aktifitas pengelolaan energi tetapi belum sistematis.
3. Program pengelolaan energi yang dapat dilakukan di suatu industri adalah dengan
mengurangi rugi-rugi yang disebabkan oleh distribusi listrik, uap boiler dan angin
bertekanan dari compressor dengan cara, good housekeeping, control system dan
modification. Dilanjutkan dengan memberikan skema usulan penerapan sistem
manajemen energi berdasarkan siklus PDCA, dan terakhir memberikan rekomendasi
roadmap menuju implementasi sistem manajemen energi.
Lesson Learn
1. Perancangan sistem manajemen energi dapat menggunakan beberapa tools
atau model pendekatan lain seperti analisa SWOT berdasarkan kerangka ISO
50001.
2. Self assessment bisa digunakan sebagai salah satu alat untuk melakukan
audit sistem manajemen energi agar diketahui skala prioritas bagian yang
perlu dilakukan perbaikan dan mengetahui kesiapan perusahaan atau
lembaga dalam penerapan manajemen energinya.