Oleh :
Parlindungan Marpaung
(HAKE)
Oktober 2023
ACUAN :S K K N I N o 33 TAH UN 2023
TOPIK
BAHASAN
MELAKSANAKAN
(Do)
MENGEVALUASI
Check)
MENINJAU
(Act)
MENDUKUNG SISTEM MANAJEMEN ENERGI
Pengantar
Mendukung SME
Mendukung Pelaksanaan
Operasi SME
LANGKAH PERTAMA DALAM MELAKSANAKAN
RENCANA SYSTEM MANAJEMEN ENERGI
▪ Menentukan persyaratan kompetensi bagi personel yang mempengaruhi EnMS dan kinerja
energi.
▪ Menentukan kompetensi dimulai dengan mendefinisikan dengan jelas pendidikan,
pelatihan, keterampilan atau pengalaman yang dibutuhkan oleh karyawan dan kontraktor
yang aktivitas kerjanya mempengaruhi kinerja energi dan EnMS
▪ Kegiatan diawali dengan mengevaluasi uraian tugas, pernyataan posisi dan perjanjian
kontraktor.
▪ Titik awal yang baik untuk memenuhi persyaratan kompetensi ISO 50001 : 2018, yaitu
memfokuskan terlebih dahulu pada personel dan kontraktor yang secara aktif berkontribusi
terhadap kinerja energi dan untuk memenuhi persyaratan EnMS yaitu :
✓ Merencanakan (Plant)
✓ Melaksanakan (Do)
✓ Mengevaluasi Check)
✓ Meninjau (Act)
8
MENGIDENTIFIKASI KESENJANGAN KOMPETENSI
KOMPETENSI :
Kompetensi dapat dipertahankan atau ditingkatkan melalui :
✓ pelatihan, sertifikasi
✓ pendampingan,
✓ pembinaan dan perencanaan karir.
✓ Kompetensi kontraktor dapat disepakati melalui perjanjian kontraktor atau
persyaratan ketentuan layanan.
2. MENGEMBANGKAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN
• Pendidikan: Pengetahuan umumnya diperoleh melalui program pendidikan
formal seperti sekolah, institut teknik, atau universitas.
• Pelatihan: Pengetahuan umumnya diperoleh melalui pengajaran
keterampilan kejuruan atau praktis dan pengetahuan yang terkait dengan
kemampuan berguna tertentu.
Pelatihan biasanya melibatkan keberhasilan mengikuti kursus pelatihan atau
program pelatihan atau pelatihan di tempat kerja. Contohnya antara lain
operasi boiler, pemeliharaan sistem kelistrikan, atau pengolahan air limbah.
• Keterampilan: Bakat atau kemampuan yang dapat dipelajari atau
dikembangkan dan selanjutnya ditunjukkan. Contohnya antara lain
pengelasan, pengecatan, atau pengembangan perangkat lunak.
• Pengalaman: Akumulasi pengetahuan atau keterampilan yang dihasilkan dari
partisipasi langsung dalam acara, kegiatan, atau tugas.
KEBUTUHAN PELATIHAN
I. Pelatihan Kesadaran :
Tujuan : Memotivasi dan meningkatkan kesadaran staf
1. Training Kompetensi:
Pendidikan atau pelatihan kerja yang menitikberatkan pada
penguasaan kemampuan kerja yang mencakup
pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan
standar yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja
2. Sertifikasi
Suatu proses untuk menetapkan bahwa seseorang memiliki
keterampilan atau pengetahuan khusus yang membuat mereka
memenuhi syarat untuk menawarkan layanan khusus.
TRAINING
• Factor kunci keberhasilan adalah dukungan aktif dan keterlibatan seluruh staf
dalam manajemen energi.
• Orang penting dalam organisasi harus menyadari bagaimana aktivitas mereka
terkait dengan penggunaan dan konsumsi energi, dan juga memahami
konsekuensi apabila aktivitas mereka menyimpang dari proses yang telah
ditentukan, kendali operasional atau pemeliharaan, tujuan atau target.
• Orang penting tersebut antara lain adalah :
Untuk menjaga efektifitas tim
manajemen energi, organisasi harus
mempertimbangkan peningkatan
kemampuan dan kapasitas di
Kompeten seluruh organisasi melalui pelatihan
tambahan dan rotasi anggota tim
manajemen energi.
3 . M E N I N G K AT K A N K E P E D U L I A N
▪ Perubahan perilaku terkait efisiensi energi dengan mengandalkan kepedulian kariawan adalah
sulit dalam jangka pendek maupun menengah.
▪ Perilaku staf dan operator harus dipengaruhi melalui kebijakan dan pendekatan khusus yang
tepat.
▪ Menciptakan kepedulian organisasi tentang sistem manajemen energi (EnMS) dan kinerja
energi adalah bagian penting untuk mendapatkan dan mempertahankan dukungan.
▪ Manajemen puncak perlu mengkomunikasikan pentingnya manajemen energi dan untuk
mendorong partisipasi karyawan.
▪ Kepedulian mengelola energi bagi personel yang relevan di seluruh organisasi, serta bagi
kontraktor, pemasok, konsultan, dan lainnya di lokasi.
▪ Memastikan kepedulian berkelanjutan personel adalah kunci untuk mendorong manajemen
energi ke dalam operasi harian organisasi dan mendukung fungsi efektif EnMS.
▪ Kepedulian umumnya terbentuk melalui tindakan kombinasi antara komunikasi dan pelatihan
(proses A – I – D - A)
PERSYARATAN STANDAR SDM
1. Kesadaran
SDM penting pada SEUs harus kompeten, sadar dan terlatih atas : SEUs
▪ Pentingnya kesesuaian dengan regulasi, kebijakan, prosedur dan
standar operasi.
▪ Peran, tanggung jawab dan otoritas sesuai standar
▪ Manfaat perbaikan kinerja energi
▪ Dampak aktual dan potensi kinerja energi
Proses A – I – D – A
1. Komunikasi 2. Training
membuat SDM
berubah dengan Aware,
cara : Interest,
Desire,
Action.
MERUBAH PERILAKU
Desire:
▪ Prosedur perbaikan dan perawatan
Ingin melakukan pekerjaan dengan kemauan sendiri
karena sudah tau cara dan manfaatnya.
Action:
Bertindak sendiri (melakukan kegiatan) karena sudah
mampu dan suka, bukan karena diawasi atau diperintah
TINDAKAN PENINGKATAN KEPEDULIAN
2. Kapan berkomunikasi;
4. Bagaimana berkomunikasi;
•
PESAN KOMUNIKASI HARUS JELAS DAN “NYATA”
Pesan komunikasi merupakan idea penting yang ingin dikemukakan. Pesan
harus dikemas sedemikian untuk setiap target sasaran (audience) karena tidak
semua pesan efisiensi energi diminati semua orang.
Harus dipastikan bahwa pesan yang tepat disampaikan pada orang yang
tepat sehingga mereka mengubah perilakunya menjadi hemat energi.
Pesan efisiensi energi harus relevan dengan bidang kerja organisasi misalnya
dengan menterjemahkannya ke dalam kegiatan bisnis yang konkrit seperti
keuntungan (Rp) yang mudah dipahami semua orang.
Jalur komunikasi lain yang juga sering digunakan adalah acara dengan tema
khusus (minggu energi), kompetisi energi, program penghargaan, training khusus
maupun pelatihan formal melibatkan seluruh angota tim manajemen energi
(green team).
Setelah sasaran, konten dan jalur komunikasi dipilih, maka selanjutnya jadual
komunikasi ditentukan. Jadual ini sifatnya fleksibel dapat disesuaikan dengan
skala dan kompleksitas program serta ukuran organsasi.
Yang penting adalah bahwa jadual tersebut didiskusikan dengan seluruh angota
tim manajemen energi (green team).
M E N G E VA L U A S I E F E K T I V I TA S
T I N DA K A N YA N G D I A M B I L
Tindakan yang diambil dievaluasi untuk efektivitas akan bervariasi, tergantung pada tindakan
spesifik yang diambil.
• Misalnya, jika tindakan yang diambil adalah pelatihan tambahan atau remedial di tempat kerja,
efektivitas dapat dievaluasi dengan menggunakan observasi dan persetujuan penyelia.
• Efektifitas dapat ditunjukkan seperti pendidikan formal atau kursus pelatihan, pencapaian
ijazah atau sertifikat.
• Pendekatan lain untuk evaluasi efektivitas dapat berupa tes dan kuis atau, khususnya untuk
kesenjangan yang terkait dengan manajemen energi, penggunaan sistem audit internal EnMS.
5 . M E N Y I M PA N C ATATA N
KO M P E T E N S I YA N G S E S U A I
• Menyimpan catatan kompetensi menunjukkan bahwa personel yang pekerjaannya
memengaruhi kinerja energi dan EnMS telah memenuhi persyaratan pekerjaan
organisasi sendiri.
• Catatan kompetensi dapat berupa berbagai jenis informasi terdokumentasi yang
berbeda, seperti resume, transkrip, diploma, sertifikat, pelatihan kerja yang telah
diselesaikan atau jenis daftar periksa kompetensi yang telah dilengkapi, lembar
kehadiran atau daftar masuk yang telah diisi, hasil audit pihak kedua terhadap
kontraktor dan pemasok, dan sejenisnya.
• Pastikan informasi ini dikendalikan di bawah persyaratan.
TERIMA KASIH