Anda di halaman 1dari 33

BINTEK MANAJEMEN ENERGI

4. Mendukung Sistem Manajemen Energi


dan Pelaksanaan Operasi SME

Oleh :
Parlindungan Marpaung
(HAKE)

Oktober 2023
ACUAN :S K K N I N o 33 TAH UN 2023

TOPIK
BAHASAN
MELAKSANAKAN
(Do)
MENGEVALUASI
Check)
MENINJAU
(Act)
MENDUKUNG SISTEM MANAJEMEN ENERGI

Topik ini berkaitan dengan pengetahuan,


keterampilan, dan sikap kerja dalam mendukung
system manajemen energi.
TOPIK BAHASAN

Pengantar

Mendukung SME

Mendukung Pelaksanaan
Operasi SME
LANGKAH PERTAMA DALAM MELAKSANAKAN
RENCANA SYSTEM MANAJEMEN ENERGI

✓ Organisasi harus menentukan dan menyediakan


dukungan sumber daya yang dibutuhkan untuk
penetapan, penerapan, pemeliharaan, dan
peningkatan kinerja energi dan EnMS yang
berkelanjutan.
P E N G A N TA R ✓ Dukungan terkait personel yaitu yang kegiatannya
berdampak langsung pada kinerja energi seperti
operator pada SEU dan staff pemeliharaan sebaiknya
memiliki kompetensi yang memadai hingga mencapai
level tertentu yang diperlukan.
✓ Kompetensi personel sebaiknya dikembangkan
secara rutin agar mereka mampu dan terlatih
menerapkan prosedur operasi (SOP) yang
mendukung perbaikan kinerja energi
• Dimulai dengan menilai situasi awal organisasi terkait
kepedulian karyawan terkait peningkatan kinerja energi.
• Menginformasikan dan memotivasi kariawan sehingga dalam
kegiatan sehari-hari mereka dapat membantu upaya peningkatan
kinerja energi.
MENDUKUNG • Personil juga harus menyadari peran dan tanggung jawabnya
terkait dengan EnMS organisasi.
SYSTEM
• Mengidentifikasi kesenjangan kompetensi berdasarkan tingkat
MANAJEMEN kompetensi personil saat ini (pendidikan, keterampilan, pelatihan
atau pengalaman) dan kompetensi yang diperlukan terkait dengan
ENERGI EnMS maupun kinerja energi dan harus mengambil tindakan
ORGANISASI untuk mengisi kesenjangan yang teridentifikasi.
• Personil yang melakukan pekerjaan memengaruhi kinerja energi
dan sistem manajemen energi (EnMS) organisasi harus
memiliki kompetensi untuk melakukan pekerjaan itu.
• Tindakan yang diambil harus dievaluasi untuk memastikan
bahwa tindakan tersebut efektif, dan catatan kompetensi yang
sesuai harus disimpan.
1 . K E B U T U H A N S D M U N T U K P E N I N G K ATA N
KINERJA ENERGI

Secara umum organisasi harus:


• Menentukan kompetensi yang dibutuhkan bagi orang di bawah
kendali organisasi dalam melaksanakan pekerjaan yang
memengaruhi kinerja energi dan EnMS organisasi
• Memastikan bahwa orang tersebut memiliki kompetensi
berdasarkan pendidikan, pelatihan, keahlian, atau pengalaman
yang sesuai
• Mengambil tindakan untuk memperoleh kompetensi yang
diperlukan, dan mengevaluasi efektivitas daritindakan yang diambil
(jika dapat diberlakukan_
TRAINING BERBASIS
• Menyimpan informasi terdokumentasi yang sesuai sebagai bukti KOMPETENSI (SKKNI)
kompetensi
MENETAPKAN KEBUTUHAN SDM BERDASARKAN KOPETENSINYA

▪ Menentukan persyaratan kompetensi bagi personel yang mempengaruhi EnMS dan kinerja
energi.
▪ Menentukan kompetensi dimulai dengan mendefinisikan dengan jelas pendidikan,
pelatihan, keterampilan atau pengalaman yang dibutuhkan oleh karyawan dan kontraktor
yang aktivitas kerjanya mempengaruhi kinerja energi dan EnMS
▪ Kegiatan diawali dengan mengevaluasi uraian tugas, pernyataan posisi dan perjanjian
kontraktor.
▪ Titik awal yang baik untuk memenuhi persyaratan kompetensi ISO 50001 : 2018, yaitu
memfokuskan terlebih dahulu pada personel dan kontraktor yang secara aktif berkontribusi
terhadap kinerja energi dan untuk memenuhi persyaratan EnMS yaitu :

✓ Merencanakan (Plant)
✓ Melaksanakan (Do)
✓ Mengevaluasi Check)
✓ Meninjau (Act)

SOP MONITORIMG & EVALUASI KOMUNIKASI

8
MENGIDENTIFIKASI KESENJANGAN KOMPETENSI

• Memastikan kompetensi melibatkan penentuan apakah ada kesenjangan


kompetensi di antara personel yang relevan.
• Pelatihan adalah metode umum untuk mengatasi kesenjangan kompetensi,
termasuk yang terkait dengan energi dan manajemen energi.
• Pertimbangkan apakah ada kompetensi baru atau yang dimodifikasi yang
diperlukan untuk kelompok atau kategori tertentu dari karyawan dan kontraktor :
• Kontrol dan kriteria operasional dan pemeliharaan yang terkait dengan SEU
• Persyaratan pemantauan, pengukuran, dan analisis terkait dengan
pengoperasian SEU
• Evaluasi kinerja energi dari produk, layanan, dan peralatan yang dibeli yang
memengaruhi SEU
M E N G I D E N T I F I K A S I P E R S O N E L YA N G
M E M E N G A RU H I K I N E R JA E N E RG I DA N E n M S

• Penggunaan energi yang signifikan


• Tujuan, target energi, dan rencana aksi
• Indikator kinerja energi (EnPI)
• Tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang
• Pengoperasian peralatan dan sistem yang diberi energi
• Pemeliharaan (lokasi, peralatan, sistem, proses)
• Desain dan pemasangan situs, peralatan, sistem, dan proses
• Pembelian
• Mempertahankan peningkatan kinerja energi masa lalu
• Pengumpulan dan analisis data energi terkait
ORANG “PENTING” DALAM PELAKSANAAN EnMS

Siapa SDM Yang Harus Kompeten


▪Yang mengoperasikan SEUs 1. Operator
▪Yang memelihara SEUs 2. Maintanace
▪Engineers SEUs ? 3. Engineer
▪Yang mengendalikan SEUs 4. Supervisor
▪Yang mengadakan peralatan energi 5. Pengadaan
6. Dll yang berpengaruh

KOMPETENSI :
Kompetensi dapat dipertahankan atau ditingkatkan melalui :
✓ pelatihan, sertifikasi
✓ pendampingan,
✓ pembinaan dan perencanaan karir.
✓ Kompetensi kontraktor dapat disepakati melalui perjanjian kontraktor atau
persyaratan ketentuan layanan.
2. MENGEMBANGKAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN
• Pendidikan: Pengetahuan umumnya diperoleh melalui program pendidikan
formal seperti sekolah, institut teknik, atau universitas.
• Pelatihan: Pengetahuan umumnya diperoleh melalui pengajaran
keterampilan kejuruan atau praktis dan pengetahuan yang terkait dengan
kemampuan berguna tertentu.
Pelatihan biasanya melibatkan keberhasilan mengikuti kursus pelatihan atau
program pelatihan atau pelatihan di tempat kerja. Contohnya antara lain
operasi boiler, pemeliharaan sistem kelistrikan, atau pengolahan air limbah.
• Keterampilan: Bakat atau kemampuan yang dapat dipelajari atau
dikembangkan dan selanjutnya ditunjukkan. Contohnya antara lain
pengelasan, pengecatan, atau pengembangan perangkat lunak.
• Pengalaman: Akumulasi pengetahuan atau keterampilan yang dihasilkan dari
partisipasi langsung dalam acara, kegiatan, atau tugas.
KEBUTUHAN PELATIHAN

Kebutuhan pelatihan dapat dikelompokkan sebagai berikut:

I. Pelatihan Kesadaran :
Tujuan : Memotivasi dan meningkatkan kesadaran staf

II. Pelatihan Manajemen Energi (ME) :


Tujuan : Membuat tim manajemen memahami prinsip
hemat energi, sistem manajemen energi, dan
peran serta tanggung jawab staf terkait

III. Pelatihan Teknis :


Tujuan : Membuat staf teknis kompeten pada teknologi
spesifik atau teknik tertentu peningkatkan
efisiensi energi
PERAN, TANGGUNG JAWAB DAN KEWENANGAN
ORGANISASI DALAM PELATIHAN

Praktik yang baik


adalah memiliki tim
manajemen energi
lintas fungsional
lebih dari satu
orang, termasuk
perwakilan dari
bidang yang dapat
memengaruhi
kinerja energi.
TRAINING DAN SERTIFIKASI

1. Training Kompetensi:
Pendidikan atau pelatihan kerja yang menitikberatkan pada
penguasaan kemampuan kerja yang mencakup
pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan
standar yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja

2. Sertifikasi
Suatu proses untuk menetapkan bahwa seseorang memiliki
keterampilan atau pengetahuan khusus yang membuat mereka
memenuhi syarat untuk menawarkan layanan khusus.
TRAINING
• Factor kunci keberhasilan adalah dukungan aktif dan keterlibatan seluruh staf
dalam manajemen energi.
• Orang penting dalam organisasi harus menyadari bagaimana aktivitas mereka
terkait dengan penggunaan dan konsumsi energi, dan juga memahami
konsekuensi apabila aktivitas mereka menyimpang dari proses yang telah
ditentukan, kendali operasional atau pemeliharaan, tujuan atau target.
• Orang penting tersebut antara lain adalah :
Untuk menjaga efektifitas tim
manajemen energi, organisasi harus
mempertimbangkan peningkatan
kemampuan dan kapasitas di
Kompeten seluruh organisasi melalui pelatihan
tambahan dan rotasi anggota tim
manajemen energi.
3 . M E N I N G K AT K A N K E P E D U L I A N
▪ Perubahan perilaku terkait efisiensi energi dengan mengandalkan kepedulian kariawan adalah
sulit dalam jangka pendek maupun menengah.
▪ Perilaku staf dan operator harus dipengaruhi melalui kebijakan dan pendekatan khusus yang
tepat.
▪ Menciptakan kepedulian organisasi tentang sistem manajemen energi (EnMS) dan kinerja
energi adalah bagian penting untuk mendapatkan dan mempertahankan dukungan.
▪ Manajemen puncak perlu mengkomunikasikan pentingnya manajemen energi dan untuk
mendorong partisipasi karyawan.
▪ Kepedulian mengelola energi bagi personel yang relevan di seluruh organisasi, serta bagi
kontraktor, pemasok, konsultan, dan lainnya di lokasi.
▪ Memastikan kepedulian berkelanjutan personel adalah kunci untuk mendorong manajemen
energi ke dalam operasi harian organisasi dan mendukung fungsi efektif EnMS.
▪ Kepedulian umumnya terbentuk melalui tindakan kombinasi antara komunikasi dan pelatihan
(proses A – I – D - A)
PERSYARATAN STANDAR SDM

1. Kesadaran
SDM penting pada SEUs harus kompeten, sadar dan terlatih atas : SEUs
▪ Pentingnya kesesuaian dengan regulasi, kebijakan, prosedur dan
standar operasi.
▪ Peran, tanggung jawab dan otoritas sesuai standar
▪ Manfaat perbaikan kinerja energi
▪ Dampak aktual dan potensi kinerja energi

Manajemen puncak memiliki tanggung jawab


dalam mengkomunikasikan pentingnya kinerja
energi dan EnMS yang membutuhkan kesadaran
organisasi.
PENGEMBANGAN SDM
Kepedulian SDM terkait peningkatan kinerja energi dicapai ketika setiap orang
memahami tanggung jawab dan otoritas mereka, dan bagaimana tindakan mereka
berkontribusi terhadap peningkatan kinerja energi dan perbaikan EnMS.

Proses A – I – D – A
1. Komunikasi 2. Training
membuat SDM
berubah dengan Aware,
cara : Interest,
Desire,
Action.
MERUBAH PERILAKU

Aware: Proses A – I – D – A ditujukan bagi SDM


Menyadari kenapa dia melakukan pekerjaannya dan apa “PENTING” agar mampu menerapkan :
manfaatnya bagi organisasi, maupun nasional.
▪ Prosedur operasi
Interest:
Tertarik melakukan pekerjaan karena sudah menyadari ▪ Prosedur uji
manfaatnya, sehingga ingin menggali / belajar lebih jauh
lagi. ▪ Prosedur start up/shutdown

Desire:
▪ Prosedur perbaikan dan perawatan
Ingin melakukan pekerjaan dengan kemauan sendiri
karena sudah tau cara dan manfaatnya.

Action:
Bertindak sendiri (melakukan kegiatan) karena sudah
mampu dan suka, bukan karena diawasi atau diperintah
TINDAKAN PENINGKATAN KEPEDULIAN

Semua KARIAWAN harus menyadari perlunya sistem manajemen


energi (EnMS) :
✓ Apa dan mengapa EnMS
✓ Memahami kebijakan energi organisasi
✓ Menyadari issu terkait efisiensi energi
✓ Mengetahui faktor yang mempengaruhi
STAFF efisiensi energi
✓ Memahami regulasi konservasi energi
✓ Menyadari climate change
✓ Energy cost
✓ Success stories
✓ Security of supply
OPERATOR
P R E S E N TA S I K E P E D U L I A N E N M S

Lampiran 1 Lembar kepedulian


4. MENGEMBANGKAN KOMUNIKASI
Yang perlu dipertimbangkan dalam komunikasi baik internal maupun eksternal
adalah pesan yang relevan dengan EnMS, termasuk:

1. Apa yang akan dikomunikasikan;

2. Kapan berkomunikasi;

3. Dengan siapa berkomunikasi;

4. Bagaimana berkomunikasi;

5. Siapa saja yang berkomunikasi


PESAN KOMUNIKASI HARUS JELAS DAN “NYATA”
Pesan komunikasi merupakan idea penting yang ingin dikemukakan. Pesan
harus dikemas sedemikian untuk setiap target sasaran (audience) karena tidak
semua pesan efisiensi energi diminati semua orang.

Harus dipastikan bahwa pesan yang tepat disampaikan pada orang yang
tepat sehingga mereka mengubah perilakunya menjadi hemat energi.

Pesan efisiensi energi harus relevan dengan bidang kerja organisasi misalnya
dengan menterjemahkannya ke dalam kegiatan bisnis yang konkrit seperti
keuntungan (Rp) yang mudah dipahami semua orang.

Untuk menjadikan pesan komunikasi semakin nyata, maka selain keuntungan


secara finansial (Rp), penghematan energi juga menurunkan emisi gas rumah
kaca (GRK) yang nilainya dapat dikonversi menggunakan kalkulator carbon
yang tersedia dari angka energi (kWh) ke emisi carbon sebagai berikut. Emisi
corbon (kg) = Jumlah energi yang dihemat x factor emisi yang ditetapkan
JALUR KOMUNIKASI

Peninjauan komunikasi penting dilakukan untuk melihat bagaimana


komunikasi antara pemimpin dan kariawan dan antar sesama kariawan.

Jalur komunikasi internal standar yang biasa dan umum digunakan


antara lain: memo, catatan (minutes), surat, stiker, brosur, bulletin,
display booth dan komunikasi online seperti email, situs web, akun
sosial media perusahaan (facebook) dan you tube.

Jalur komunikasi formal yang sudah ada dapat juga dimanfaatkan


karena lebih mudah (staf dan kariawan sudah terbiasa dengan jalur ini).
JALUR KOMUNIKASI FORMAL
Komunikasi formal yang berkaitan dengan pengendalian konsumsi
energi oleh end user atau pemangku anggaran akan diarahkan melalui
manajer energi.
Manajer energi membuat laporan bulanan mengenai aktivitas
manajemen energi dan kemajuan pelaksanaan terhadap target kinerja
energi kepada top manajemen, manajemen representatif atau komite
manajemen energi.
KOMUNIKASI TIM MANAJEMEN ENERGI (GREEN TEAM).

Jalur komunikasi lain yang juga sering digunakan adalah acara dengan tema
khusus (minggu energi), kompetisi energi, program penghargaan, training khusus
maupun pelatihan formal melibatkan seluruh angota tim manajemen energi
(green team).

Setelah sasaran, konten dan jalur komunikasi dipilih, maka selanjutnya jadual
komunikasi ditentukan. Jadual ini sifatnya fleksibel dapat disesuaikan dengan
skala dan kompleksitas program serta ukuran organsasi.

Yang penting adalah bahwa jadual tersebut didiskusikan dengan seluruh angota
tim manajemen energi (green team).
M E N G E VA L U A S I E F E K T I V I TA S
T I N DA K A N YA N G D I A M B I L
Tindakan yang diambil dievaluasi untuk efektivitas akan bervariasi, tergantung pada tindakan
spesifik yang diambil.
• Misalnya, jika tindakan yang diambil adalah pelatihan tambahan atau remedial di tempat kerja,
efektivitas dapat dievaluasi dengan menggunakan observasi dan persetujuan penyelia.
• Efektifitas dapat ditunjukkan seperti pendidikan formal atau kursus pelatihan, pencapaian
ijazah atau sertifikat.
• Pendekatan lain untuk evaluasi efektivitas dapat berupa tes dan kuis atau, khususnya untuk
kesenjangan yang terkait dengan manajemen energi, penggunaan sistem audit internal EnMS.
5 . M E N Y I M PA N C ATATA N
KO M P E T E N S I YA N G S E S U A I
• Menyimpan catatan kompetensi menunjukkan bahwa personel yang pekerjaannya
memengaruhi kinerja energi dan EnMS telah memenuhi persyaratan pekerjaan
organisasi sendiri.
• Catatan kompetensi dapat berupa berbagai jenis informasi terdokumentasi yang
berbeda, seperti resume, transkrip, diploma, sertifikat, pelatihan kerja yang telah
diselesaikan atau jenis daftar periksa kompetensi yang telah dilengkapi, lembar
kehadiran atau daftar masuk yang telah diisi, hasil audit pihak kedua terhadap
kontraktor dan pemasok, dan sejenisnya.
• Pastikan informasi ini dikendalikan di bawah persyaratan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai