DISUSUN OLEH :
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Manajemen operasi adalah area bisnis yang berfokus pada proses produksi
barang dan jasa, serta memastikan operasi bisnis berlangsung secara efektif dan
efesien. Seorang manajer operasi bertanggung jawab mengelola proses pengubahan
input (dalam bentuk material, tenaga kerja, dan energi) menjadi output (dalam bentuk
barang dan jasa). Apa yang bisa dilakukan manajer operasi dan orientasi manajer
operasi? Melakukan fungsi-fungsi proses manajemen, yaitu seperti : perencanaan,
pengorganisasian, pembentukan staf, kepemimpinan dan pengendalian. Orientasi
manajer operasi ialah mengarahkan keluaran/output dalam jumlah, kualitas, harga,
waktu dan tempat tertentu sesuai dengan permintaan konsumen. Tanggung jawab
manajer operasi yaitu menghasilkan barang dan jasa, mengambil keputusan yang
berkaitan dengan fungsi operasi dan sistem transformasi, dan mengkaji pengambilan
keputusan dari suatu fungsi operasi.
T. Hani Handoko dalam bukunya Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan
Operasi (1999) menyatakan bahwa Manajemen operasi telah ada sejak orang mulai
memproduksi barang dan jasa. Meskipun awal mula operasi-operasi dapat ditelusuri
sampai peradaban permulaan, namun pembahasan dipusatkan pada dua ratus tahun
terakhir. Lalu Sumayang dalam bukunya Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan
Operasi (2003), awal mula ditemukannya mesin uap oleh James Watt (1764) sebagai
pengganti tenaga manusia yang kemudian menghantarkan peradaban manusia ke
zaman modern dimana produktivitas meningkat dengan cepat (revolusi industri).
Selanjutnya, Adam Smith dalam The Wealth of Nation (1776) mengungkapkan
bahwa efisiensi akan didapat dari spesialisasi buruh/tenaga kerja, yaitu dengan cara
memilah-milah tugas menjadi unit-unit dan kemudian masing-masing dikerjakan oleh
tenaga yang ahli dan terampil. Artinya yaitu menempatkan tenaga kerja sesuai dengan
keahlian masing-masing.
Lingkungan internal dapat mempengaruhi strategi operasi melalui kelangkaan
(scarcity) dan keterbatasan (constraints) sumber daya manusia melalui budaya
perusahaan (corporate culture), lokasi, fasilitas, sistem pengawasan, dan sebagainya.
Analisis internal ini akan mengarahkan pada identifikasi terhadap kekuatan dan
kelemahan operasi perusahaan. Mengembangkan kemampuan inti di bidang operasi di
era persaingan yang semakin ketat adalah tindakan sangat tepat. Jadi Operasi Internal
sangat berpengaruh terhadap aktivitas dan kelangsungan sebuah perusahaan. Operasi
internal merupakan tahapan-tahapan sebuah perusahaan yang tersistematis dan
teroranisir yang membuat perusahaan tersebut tetap berjalan.
B. Rumusan Masalah
1. Mengapa alokasi sumber daya harus selalu didasarkan pada prioritas strategis?
2. Bagaimana kebijakan dan prosedur yang dirancang dengan baik dapat
memfasilitasi pelaksanaan strategi yang baik?
3. Bagaimana praktik terbaik dan alat manajemen proses mendorong peningkatan
berkelanjutan di kinerja aktivitas rantai nilai dan mendorong pelaksanaan strategi
yang unggul?
4. Apakah Peran informasi dan sistem operasi dalam memungkinkan personel
perusahaan untuk melaksanakannya peran strategis mereka dengan baik?
5. Bagaimana dan mengapa penggunaan insentif dan penghargaan yang dirancang
dengan baik dapat menjadi milik manajemen alat paling ampuh untuk
mempromosikan eksekusi strategi mahir?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana cara mengalokasikan sumberdaya untuk
pelaksanaan strategi?
2. Untuk mengetahui bagaimana menetapkan kebijakan dan prosedur untuk
memfasilitasi pelaksanaan strategi?
3. Untuk mengetahui bagaimana menggunakan perangkat manajemen proses untuk
perbaikan berkesinambungan?
4. Untuk mengetahui bagaimana cara menetapkan system operasi dan informasi?
5. Untuk mengetahui bagaimana mengaitkan imbalan dan insentif dalam
pelaksanaan strategi?
BAB II
Pembahasan
Kesimpulan
Jadi Operasi Internal sangat berpengaruh terhadap aktivitas dan kelangsungan sebuah
perusahaan. Operasi internal merupakan tahapan-tahapan sebuah perusahaan yang
tersistematis dan teroranisir yang membuat perusahaan tersebut tetap berjalan.Seperti contoh
perusahaan Coca Cola yang mengelola kegiatan operasionalnya meliputi fasilitas perusahaan,
skala ekonomi, kapasitas produksi, kemampuan berproduksi tepat waktu, keahlian dalam
berproduksi, biaya bahan baku dan ketersediaan pemasok, lokasi, layout, optimalisasi
fasilitas, persediaan, penelitian dan pengembangan, hak paten, merk dagang, proteksi hukum,
pengendalian operasi dan efisiensi serta biaya-manfaat peralatan.
Kekuatan dan kelemahan organisasi dan manajemen dapat diperoleh dari struktur
organisasi, citra dan prestasi perusahaan, catatan perusahaan dalam mencapai sasaran,
komunikasi dalam organisasi, system pengendalian organisasi keseluruhan, budaya dan iklim
organisasi, penggunaan system yang efektif dalam pengambilan keputusan, system
perencanaan strategic, sinergi dalam organisasi, system informasi yang baik dan manajemen
kualitas yang baik.