Anda di halaman 1dari 7

REACTION PAPER

SEMINAR AKUNTANSI MANAJEMEN


“Behavioral and Organizational Issues in
Management Accounting and Control
System”

KELOMPOK 14 :

Zulastri Hamdilla 2010531036


Belvy Stefanny S. 2010532033

DOSEN PENGAMPU :
Dra. Sri Dewi Edmawati, M.Si, Akt

PROGRAM STUDI SI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ANDALAS
PADA
NG
2023
MACS atau yang dikenal dengan Management Accounting and Control System
adalah informasi yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan sebuah orgnisasi
untuk mencapai sebuh tujuan Istilah MACS ini mengacu pada seperangkat prosedur, alat,
ukuran kinerja, sistem, dan insentif yang digunakan oleh organisasi untuk memandu dan
memotivasi semua karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. Proses dalam dalam
menjaga organisasi tetap berada pada jalur kontrolnya yakni harus melalui empat tahap,
yaitu perencanaan, pelaksanaan, pemeriksaan, dan tindakan.

Terdapat dua karakteristik MACS yang baik, karakteristik pertama pertimbangan


teknis. Pertimbangan secara teknis juga dibagi dalam dua kategori hubungan antar
perkembangan informasi dan jangkauan sistem. Hubungan antar perkembangan informasi
mencakup empat karakteristik pertimbangan tingkah laku, yaitu akurat, waktu, konsisten,
dan fleksibel Karakteristik kedua adalah pertimbangan perilaku, kepentingan dan motivasi
manusia dapat bervariasi secara signifikan, peran utama dari sistem control adalah
memotivasi perilaku yang sesuai dengan keinginan organisasi.

Adapun terdapat empat karakteristik dari behavioral ketika akan merancang MACS.
Karakteristik pertama, memasukkan kode etik perusahaan dalam rancangan MACS
Karakteristik kedua, menggunakan gabungan ukuran kualitatif jangka pendek dan jangka
panjang dan ukuran kualitatif dalam mengukur kinerja (atau pendekatan Balanced
Scorecard). Karakteristik ketiga, memberikan kuasa kepada karyawan untuk terlibat dalam
pembuatan keputusan dan perancangan MACS. Karakteristik yang terakhir,
mengembangkan system insentif yang tepat untuk memberikan penghargaan atas suatu
kinerja

Karyawan bekerja sesuai dengan tujuan yang ditentukan oleh perusahaan dan tujuan
karyawan adalah untuk mendapatkan uang. Sehingga, karyawan bekerja dengan mengikuti
berbagai prosedur yang telah ditetapkan. Penggerak karyawan dalam menjalankan
pekerjaannya adalah dengan motivasi Motivasi ini dapat dibangun dengan cara, dihormati,
diakui kontribusinya, dan sebagainya.

Desain MACS yang baik akan dapat memengaruhi kinerja karyawan berdasarkan
kode etis yang ditetapkan. Manajer akan bertugas memastikan kode etik dalam desain
MACS, pelaksanaan dan pengawasannya. Unsur-unsur dari sistem kendali etika yang efektif
disajikan bersama dengan model keputusan spesifik yang dapat diterapkan ketika mencoba
untuk menyelesaikan masalah etika. Masalah Perilaku dan Organisasi dalam Akuntansi
Manajemen dan Organisasi menghabiskan banyak waktu untuk menentukan bagaimana
memotivasi karyawan. Salah satu caranya adalah menyelaraskan tujuan karyawan dengan
tujuan organisasi.

Pengembangan dan penggunaan jenis ukuran kinerja yang tepat terkait langsung
dengan karakteristik perilaku, yang melibatkan penggunaan campuran ukuran kinerja
kualitatif dan kuantitatif jangka pendek dan jangka panjang. Hal ini disebut dengan
pendekatan Balanced Scorecard. Memberdayakan karyawan untuk terlibat dalam
pengambilan keputusan dan desain MACS. Penghargaan intrinsik dan ekstrinsik digunakan
oleh organisasi untuk memotivasi karyawan. Memberdayakan karyawan untuk terlibat
dalam desain MACS membutuhkan dua elemen dasar, yaitu mengizinkan karyawan terlibat
dalam pembuatan keputusan dan memastikan karyawan memahami informasi yang mereka
gunakan dan hasilkan.

Agar fungsi MACS dapat berjalan baik, karyawan harus secara konstan di belajar
ulang sebagai sistem dan perubahan pengukuran kinerja. Tanpa pembaharuan berkelanjutan
dari edukasi, perusahaan tidak dapat menguasai pasar atau bahkan go-internasional.
Sehingga dapat diketahui, bahwa MACS yang baik, tergantung pada bagaimana perusahaan
dapat menerapkan sistem itu dalam setiap karyawannya.

Akhir dari pertimbangan perilaku di MACS desain adalah mempertimbangkan


sistem hadiah yang paling sesuai untuk memotivasi karyawan Presentasi berikut dimulai
dengan fokus terhadap dua hadiah instrintik dan ekstrinsik dan berlanjut dengan sebuah
diskusi dari banyak tipe sistem keuangan organisasi yang digunakan. Beberapa perbedaan
teori motivasi muncul,

Implementasi Sistem Pengendalian Manajemen di Sektor Publik

Sistem pengendalian manajemen sebagai sebuah sistem dalam menentukan strategi


yang diterapkan dan upaya mencapai tujuan organisasi melalui fungsi pengendalian setiap
aktivitas yang terjadi (Anthony dan Reece, 1984:824). Fokus utama sistem pengendalian
manajemen di bagaimana melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan organisasi. Sistem pengendalian manajemen menjadi fungsi kritis bagi
keberlangsungan pelayanan organisasi di sektor publik, karena kegagalan penerapan
pengendalian manajemen mengakibatkan kerugian dan kondisi yang tidak kondusif bagi
organisasi. Pada tahun 2002, terdapat contoh kasus bagaimana pengendalian manajemen
yang tidak memadai mengakibatkan kerugian Arsip Nasional Amerika Serikat karena
pegawai di organisasi tersebut melakukan pencurian dokumen sejarah pada periode
penciptaan tahun 1996-1999, kemudian menjualnya pada kolektor senilai $200.000.

Pengendalian manajemen tidak Hanya terbatas pada pengukuran kinerja, tetapi juga
berkaitan dengan fungsi pengawasan, penetapan standar, pemberlakuan kode etik, termasuk
upaya mendorong, memberi kesempatan, dan bertindak memaksa bagi kepentingan terbaik
organisasi. Kegiatan pengendalian manajemen bersifat single feedback loop yang berupa
upaya pengukuran kinerja, membandingkan kinerja aktual dengan pengendalian manajemen
harus didukung dengan struktur organisasi yang sesuai, manajemen sumber daya manusia,
dan Standar, dan apabila diperlukan Mengambil tindakan korektif. Pengendalian manajemen
juga lebih Bersifat proaktif dibandingkan reaktif Karena dirancang untuk mencegah
Masalah yang memberikan efek buruk Bagi Organisasi. Oleh karena itu, Lingkungan yang
kondusif. Fokus pengendalian manajemen adalah Pertanggungjawaban, Pada unit-unit
organisasi sebagai pusat sistem Sehingga Memerlukan struktur organisasi yang Sesuai
dengan desain sistem Pengendalian. Proses Pengendalian manajemen di sektor publik,
terdiri dari:

a. Penetapan Tujuan (Objecitve Setting)


Para pegawai perlu memahami tentang apa yang ingin dicapai oleh organisasi dan
adanya goal congruence berupa keselarasan antara tujuan organisasi dan tujuan personal.

b. PerumusanStrategi (Strategy Formulation)

Strategi memiliki makna bagaimana Organisasi menggunakan sumber daya yang dimliki
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

C. Perencanaan

Startegik (Strategic Planning) Perencanaan strategik adalah proses Penentuan


program-program, aktivitas, atau proyek yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi dan
penentuan jumlah alokasi sumber daya yang dibutuhkan.

e. Operasional (Pelaksanaan Anggaran)

f. Evaluasi kinerja

Kinerja dapat dilakukan dengan penerapan reward and punishment sebagai upaya
mendorong perilaku Selain adanya penilaian kinerja, evaluasi pegawai agar sesuai dengan
kepentingan organisasi. Dengan catatan penerapan reward and punishment tidak hanya
bentuk uang. Berkaitan dengan kompensasi dalam Dua hal yang perlu dipahami dalam
Pengendalian strategik berkaitan dengan strategi organisasi
Pelaksanaan sistem Pengendalian manajemen pada organisasi publik adalah
Perbedaan pengendalian strategik (control system) dan pengendalian Manajemen
(management control). Pengaruh lingkungan yang dinamis, Sehingga adanya upaya analisis
apakah masih bisa Menyesuaikan perkembangan yang ada.Isu-isu pengendalian strategik
mengarah pada masalah-masalah eksternal Organisasi. Sementara pengendalian Manajemen
lebih kepada proses pengendalian yang berkesinambunga Tentang masalah internal
organisasi Apakah para pegawai senantiasa

Berperilaku sesuai yang diharapkan dan timbulnya masalah aspek perilaku pada
pengendalian manajemen, antara lain:

a. Kurangnya arahan dari atasan (lack of direction) Hal ini berkaitan dengan kondisi
pegawai tidak memahami ара yang diinginkan organisasi, sehingga salah satu fungsi
sistem manajemen adalah bagaimana memaksimalkan kontribusi pegawai terhadap
kepentinga Pencapaian tujuan organisasi.
b. Masalah motivasi karena ketidakselaran antara tujuan individu dan tujuan organisasi
c. Kurangnya pengetahuan dan pengalaman (personal limitation)
Oleh karena itu, pengendalian Manajemen diharapkan menjadi Jembatan bagi keselarasan
tujuan organisasi (Goal Congruence), baik dalam bentuk pengendalian formal maupun
informal.

Pengendalian formal misalnya sistem aturan dan reward and punishment, sementara
pengendalian informal dapat dalam bentuk kultur organisasi, gaya manajemen
((management style), dan gaya komunikasi (communication style).

Reaction kelompok kami terkait topik ini, yakni setuju akan topik ini sebab :
- Dengan pengimplementasian MACS, dapat menghasilkan informasi yang membantu
pengambil keputusan menilai apakah sebuah organisasi mencapai tujuannya.
Mengingat pentingnya kontrol dalam akuntansi manajemen dan pengendalian yang
mengacu pada seperangkat prosedur, alat, kinerja ukuran, sistem, dan insentif yang
digunakan organisasi untuk membimbing dan memotivasi semua karyawan untuk
mencapai tujuan organisasi.
- MACS dapat memadukan prinsip etika dalam menghadapi masalah dalam perusahaan.
Kerangka etika tertanam dalam perancangan sistem sangat penting karena akan
mempengaruhi perilaku semua pengguna. Selain membina perilaku etis dan
pengambilan keputusan, desain MACS adalah bagaimana memotivasi perilaku yang
sesuai di tempat kerja saat merancang pekerjaan dan tugas spesifik.
- Melibatkan karyawan dalam perancangan MACS. Mendorong partisipasi karyawan
memiliki manfaat dua kali lipat bagi organisasi. yaitu dapat memperlihatkan moral
yang lebih baik dan rasa puas yang besar. Selain itu, dapat bekerja dengan porsi yang
utama, memiliki informasi yang superior, dan pemahaman sehubungan dengan
bagaimana bekerja dengan kecakapan yang terbaik dan dengan konsekuensi,
bagaimana meningkatkan produk dan proses.
- MACS design mempertimbangkan sistem hadiah yang paling sesuai untuk memotivasi
karyawan.
- MACS dapat membantu pengambil keputusan menentukan apakah strategi dan sasaran
organisasi, bisnis, dan tingkat operasional terpenuhi. Penerapan sistem MACS
dimaksudkan agar dapat menjaga organisasi tetap terkendali, dimana MACS dapat
mengembangkan tujuan organisasi, memilih kegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan,
dan langkah-langkah seleksi untuk menentukan seberapa baik tujuan terpenuhi,
penerapan rencana, mengukur dan mengevaluasi tingkat kinerja sistem saat ini,
membandingkan umpan balik tentang tingkat kinerja sistem saat ini, serta mengambil
tindakan yang tepat untuk mengembalikan sistem ke keadaan dalam kendali.

Namun ada hal-hal kekurangan :


- Jika sistem MACS tidak bisa mengakomodasi dua atau lebih divisi yang memiliki
kepentingan masing-masing, maka akan muncul sistem yang tidak akurat yang akan
berdampak pada kerugian perusahaan, konflik antar divisi, dan manajemen yang buruk.
- Pendesainan MACS menghabiskan banyak waktu untuk menentukan bagaimana
memotivasi karyawan.
- Untuk fungsi MACS yang baik, karyawan harus secara konstan di belajar ulang sebagai
sistem dan perubahan pengukuran kinerja. Tanpa pembaharuan berkelanjutan dari
edukasi, perusahaan tidak dapat menguasai pasar atau bahkan go-internasional 4.
Proses dari pembuatan anggaran seringkali membutuhkan waktu yang lama dan
kadang- kadang diperdebatkan, karena faktor manusia terlibat dalam proses desain
MACS tersebut, anggaran seringkali tidak dapat dibuat dengan mudah.
- Dalam penerapan MACS sangat memerlukan kredibilitas. Minimnya pengetahuan
personal bisa menghambat jalannya penerapan MACS. Organisasi harus memiliki
pengetahuan dan kemampuan untuk memperbaiki situasi yang diidentifikasikan sebagai
di luar kontrol. Jika tidak, kontrol tersebut tidak ada gunanya.

Anda mungkin juga menyukai