Anda di halaman 1dari 14

CHAPTER 3

DESIGNING MANAGEMENT CONTROL SYSTEMS


Oleh : UMIYATI (NIM : 2010950014)

MAMAHAMI STRATEGI
Untuk merancang sebuah sistem pengendalian manajemen yang baik, maka terlebih dahulu harus memahami strategi yang telah dibuat oleh organisasi atau perusahaan. Strategi mendeskripsikan arah umum yang akan dituju oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuannya, yang kemudian diformulasikan melalui; Visi, Misi, Sasaran, Tujuan dan Kebijakan organisasi. Sistem pengendalian manajemen merupakan alat untuk mengimplementasikan strategi organisasi atau perusahaan.

PERUMUSAN STRATEGI
Setiap organisasi yang dikelola dengan baik mempunyai satu strategi atau lebih walaupun mungkin tidak dinyatakan secara eksplisit. Perusahaan mengembangkan strateginya dengan mencocokan kompetensi intinya dengan peluang industri.
Analisis Lingkungan Analisis Internal
Pengetahuan Teknologi

Pesaing
Konsumen Pemasok Regulator Sosial / Politik

Pengetahuan Manufaktur Pengetahuan Pemasaran Pengetahuan Distribusi Pengetahuan Logistik

Peluang dan Ancaman

Keunggulan dan Kelemahan


Cocokkan kompetensi internal dengan peluang eksternal

Identifikasi peluang

Identifikasi Kompetensi Inti

Strategi Strategi Perusahaan

TUJUAN ORGANISASI
Tujuan organisasi merupakan bagian dari formulasi strategi organisasi. Dimana tujuan (goals) sering disinonimkan dengan objektif. Tujuan mempunyai arti yang lebih spesifik, yaitu merupakan sesuatu apa yang ingin dicapai oleh suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Tujuan digunakan sebagai dasar pengukuran dalam proses sistem pengendalian manajemen. Tujuan Perusahaan ditentukan oleh pemimpin manajemen puncak (chief executive officer CEO) perusahaan yang bersangkutan. Dan dirancang oleh para pendirinya serta berlaku untuk generasigenerasi selanjutnya.

TUJUAN ORGANISASI
Pada umumnya perusahaan mempunyai banyak tujuan. Perusahaan yang satu mempunyai jenis dan jumlah tujuan yang berbeda dibandingkan dengan perusahaan lain. Beberapa contoh tujuan perusahaan adalah :

1. 2. 3. 4. 5.

6. 7.

Profitabilitas Efesiensi Kepuasan dan pengembangan karyawan Kualitas produk dan jasa yang memuaskan Tanggungjawab Sosial dan hubungan atau nama baik di masyarakat. Kemampuan Pasar Memaksimalkan dividend dan harga saham

SUBJEK PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM PERANCANGAN SPM DAPAT DI GOLONGKAN MENAJADI TIGA BAGIAN :
1.

Mempertimbangkan pola-pola otonomi yang digunakan oleh organisasi untuk mempengaruhi perilaku para manajer kearah pencapaian tujuan oraganisasi. Bagian ini meliputi indentifikasi mengenai : Iklim yang menentukan perilaku manajer, misalnya gaya para manajer dan philosopi organisasi yang sangat mempengaruhi otonomi manajerial dan sistem pengendalian.Dalam Penyusunan SPM, pola tersebut dianggap sebagai sesuatu yang sudah ditentukan. Perancangan sistem selanjutnya memulai tuganya dengan mengindentifikasi tujuan strategi, dan kebijakan yang sudah ditentukan melalui proses perencanaan strategi.

SUBJEK PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM PERANCANGAN SPM DAPAT DI GOLONGKAN MENAJADI TIGA BAGIAN :

2.Menyusun secara lengkap rancangan struktur pengendalian manajemen. Atas dasar tujuan, strategi dan kebijaksanaan yang telah ditentukan . Rancangan tersebut meliputi : Keputusan pembentukan pertanggungjawaban unit-unit dalam organisasi untuk menjaga sumbersumber organisasi. Sistem pengukuran prestasi yang digunakan untuk mengevaluasi pusat pertanggungjawaban Penentuan intensif dan ganjaran untuk memotivasi perlaku para manajer pusat pertanggungjawaban dalam pencapaian tujuan.

SUBJEK PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM PERANCANGAN SPM DAPAT DI GOLONGKAN MENAJADI TIGA BAGIAN :

3.Menyusun proses pengendalian manajemen yang sifatnya berulang-ulang. Proses tersebut disusun untuk tujuan pengolahan informasi yang dapat :

Menterjemahkan tujuan menyeluruh organisasi menjadi tujuan-tujuan berbagai sub-unit atau pusat pertanggungjawaban organisasi Peka terhadap perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi tujuan dan strategi Membadingkan prestasi yang sesungguhnya dengan prestasi yang diinginkan. Membuat tindakan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam rangka pencapaian tujuan.

HUBUNGAN STRUKTUR DAN PROSES


PENGENDALIAN MANAJEMEN

Proses pengendalian manajemen biasanya didukung oleh sistem informasi formal. Apabila sistem tersebut pelaksanaannya benar, maka dapat menjamin hubungan struktur dan proses pengendalian manajemen dapat berjalan dengan optimal. Struktur pengendalian manajemen memusatkan pada berbagai jenis pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi. Setiap pusat pertanggungjawaban : menggunakan masukan (input), melaksanakan pekerjaan (proses) dan menghasilkan keluaran (output)

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN BERTUJUAN UNTUK :


Diperolehnya keterandalan dan integritas informasi; 2. Kepatuhan pada kebijakan, recana, prosedur, peraturan dan ketentuan yang berlaku; 3. Melindungi aset organisasi; dan 4. Pencapaian kegiatan yang ekonomis dan efesien. Untuk mencapai tujuan diatas, sistem pengendalian manajemen harus dirancang sedemikian rupa sehingga efektivitas sistem pengendalian dapat tercapai.
1.

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN YANG RELIABLE (DAPAT DIANDALKAN) HARUS MEMENUHI UNSUR-UNSUR ;
1.

2.

3.

4.

5.

Kualitas karyawan (pegawai) sesuai dengan tanggung jawabnya. Rencana organisasi yang menetapkan pemisahan tanggung jawab fungsi secara layak. Sistem pemberian wewenang, tujuan dan teknik serta pengawasan yang wajar untuk mengadakan pengendalian atas aset, utang, penerimaan dan pengeluaran. Pengendalian terhadap penggunaan aset dan dokumen serta formulir yang penting. Perbandingan catatan-catatan aset dan utang dengan aset fisik yang ada, atau yang senyatanya ada, dan mengadakan tindakan koreksi jika ditemukan adanya perbedaan.

ASPEK-ASPEK YANG MENJADI PERSYARATAN DARI


PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN YANG EFESIEN DAN EFEKTIF :

1.Sistem pengendalian hendaknya dilihat sebagai suatu proses yang terintegrasi, yaitu memiliki pengertian suatu serentetan tindakan yang mempengaruhi setiap kegiatan suatu entitias (perusahaan) secara terus menerus (on going basis). 2.Sistem pengendalian harus memperoleh dukungan dan peran serta manajemen dan pegawai sehingga setiap orang harus tahu peran dan tanggung jawabnya serta keterbatasan kewenangannya. Inisiatif dan komunikasi oleh manajemen dan pegawainya merupakan persyaratan penting dari suatu pengendalian.

ASPEK-ASPEK YANG MENJADI PERSYARATAN DARI


PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN YANG EFESIEN DAN EFEKTIF :

3.Perancangan suatu sistem pengendalian harus mengarah pada pencapaian tujuan entitas. Suatu entitas diadakan untuk suatu tujuan, misalnya unit kerja sektor publik pada umumnya bertujuan untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. 4.Perancangan sistem pengendalian diarahkan untuk mengindentifikasi berbagai risiko yang berpotensi menghabat pencapaian tujuan. Melalui pengindentifikasian risiko-risiko tersebut, dapat diciptakan suatu pengendalian yang dapat menguragi terjadinya risiko.

Anda mungkin juga menyukai