Anda di halaman 1dari 2

NAMA : SARNIATI

NIM : 20/471247/PEK/26974

CHAPTER 9
BEHAVIORAL AND ORGANIZATIONAL ISSUES IN MANAGEMENT
ACCOUNTING AND CONTROL SYSTEMS

A. PENGERTIAN CONTROL
Secara umum, MACS menghasilkan dan menggunakan informasi yang membantu
pengambil keputusan menilai apakah organisasi mencapai tujuannya. Syarat kontrol
akuntansi dan pengendalian dalam manajemen mengacu pada serangkaian prosedur, alat,
ukuran kinerja, sistem, dan insentif yang digunakan organisasi untuk memandu dan
memotivasi semua karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. Suatu sistem berada dalam
kendali jika berada di jalur untuk mencapai tujuan strategisnya, dan sebaliknya dianggap di
luar kendali.

B. KRAKTERISTIK MACS YANG BAIK


1. Pertimbangan Teknis
Untuk pertimbangan teknis tersebut terbagi menjadi dua kategori:
a. Relevansi informasi yang dihasilkan. Dimana relevansi ini diukur dengan empat
karakteristik yaitu tepat, tepat waktu, konsisten dan fleksibel
b. Ruang lingkup sistem
2. Pertimbangan Perilaku
Pertimbangan perilaku karena kepentingan dan motivasi manusia dapat bervariasi
secara signifikan , dan peran utama sistem control adalah memotivasi perilaku sesuai
denga keinginan organisasiEmpat karakteristik perilaku utama harus dipertimbangkan
saat merancang MACS:
a. Menanamkan kode etik organisasi ke dalam desain MACS.
b. Menggunakan kombinasi kinerja kualitatif dan kuantitatif jangka pendek dan
jangka panjang tindakan (atau Pendekatan Balanced Scorecard).
c. Memberdayakan karyawan untuk terlibat dalam pengambilan keputusan dan desain
MACS.
d. Mengembangkan sistem insentif yang tepat untuk menghargai kinerja.

C. MODEL SUMBER DAYA MANUSIA BERDASARKAN MOTIVASI


Gerakan hubungan manusia adalah langkah penting berikutnya dalam pengembangan
pandangan manajerial motivasi . Gerakan ini menyadari bahwa orang memiliki kebutuhan
yang melampaui melakukan tugas berulang yang sederhana di tempat kerja dan bahwa
kompensasi finansial hanyalah salah satu aspek dari apa yang diinginkan pekerja. Karyawan
menginginkan rasa hormat, kebijaksanaan atas pekerjaan mereka, dan perasaan bahwa
mereka menyumbangkan sesuatu yang berharga bagi organisasi mereka. Gerakan hubungan
manusia merupakan pendorong

D. KODE ETIK ORGANISASI DALAM PELAKSANAAN DAN PERENCANAAN MACS


Manajer sering memainkan peran penting dalam desain MACS. Perilaku dan
pengambilan keputusan mereka dipandu oleh kode etik organisasi dan standar etika yang
mereka patuhI, diantaranya:
1. Menghindari Dilema Etis
Meskipun tidak ada hierarki universal dari prinsip-prinsip etika, ada lima kategori
yang mencakup berbagai pertimbangan etika: aturan hukum, norma sosial,
keanggotaan profesional, norma organisasi atau kelompok, dan norma pribadi.
2. Menghadapi Konflik Etis
Salah satu langkah untuk menghindari ambiguitas atau kesalahpahaman adalah dengan
mempertahankan urutan hierarki otoritas, yang berarti bahwa kode etik organisasi
tidak boleh mengizinkan perilaku apa pun yang tidak dapat diterima secara hukum
atau social
3. Konflik Antara Individu dan Nulai Organisasi
Setiap individu membawa kode etik masing-masing ke dalam sebuah organisasi. Jika
kode etik organisasi lebih kuat darpada kode individu, konflik bisa terjadi
4. Konflik Antara Organisasi Lain dan Nilai Praktek
karyawan akan mengamati manajemen atau bahkan manajemen senior yang terlibat
dalam perilaku tidak etis, seperti penipuan manajemen.
5. Elemen Sistem Pengendalian Etis yang Efektif
Dalam hal ini, karyawan akan mengamati kode etis yang dilakukan oleh teman sebaya
maupun oleh seniornya.
6. Step Pembuatan Keputusan Etis
Bagian dari proses memajukan pembuatan keputusan etis adalah dengan pelatihan
formal
7. Motivasi dan Kesesuaian
Perhatian MACS adalah bagaimana caranya memotivasi karyawan untuk berperilaku
dalam bekerja. Dalam membuat penugasan, harus mempertimbangkan tiga deimensi
yaitu arahan, intensitas, dan persistensi
8. Hasil Pengendalian
Menghasilkan sistem control untuk mengukur kinerja karyawan.

E. MENGGUNAKAN PENGUKURAN KINERJA CAMPURAN: PENDEKATAN


BALANCED SCORECARD
1. Kebutuhan dalam pengukuran kinerja: perilaku ketidak selarasan tujuan
2. Perilaku disfungsional
3. Menggunakan balanced scorecard untuk menyelaraskan karyawan untuk tujuan
perusahaan dan tujuan unit bisnis
4. Manajemen perubahaN.

F. MEMBERDAYAKAN KARYAWAN UNTUK TERLIBAT DALAM DESAIN MACS


1. Partisipasi dalam pengambilan keputusan
2. Edukasi untuk memahami informasi

G. ASPEK PERILAKU DARI DESAIN MACS: CONTOH DARI PENGANGGARAN


1. Merancang proses penganggaran
Bagaimana seharusnya anggaran ditentukan, siapa yang harus dilibatkan dalam proses
penganggaran, dan pada tingkat kesulitan apa anggaran harus ditetapkan agar memiliki
pengaruh positif terbesar terhadap motivasi dan kinerja masyarakat?
2. Mempengaruhi proses anggaran
Bagaimana orang mencoba memengaruhi atau memanipulasi anggaran untuk tujuan
mereka sendiri?

Anda mungkin juga menyukai