Anda di halaman 1dari 13

SISTEM PENGENDALIAN

MANAJEMEN
Kelompok 2

1. Dilar Giani Karabua C30118294 AK.5


2. Handy Uppa C30118457 AK.5
3. Otniel Reinhart Lumeno C30119197 AK.5
4. Iren Citra Dewi C30119155 AK.4
5. Nurul Auliya Faraditha C30119193 AK.4
6. Oktafianus Oljen C30119199 AK.5
7. Pascal Jevelson Taratu C30119222 AK.5
8. Fadli Pilohoma C30119236 AK.5
❖ KONSEP JUST IN TIME
Definisi
Just In Time merupakan filosofi pemanufakturan yang memiliki implikasi penting dalam manajemen
biaya. Ide dasar Just In Time sangat sederhana, yaitu berproduksi hanya apabila ada permintaan (full
system) atau dengan kata lain hanya memproduksi sesuatu yang diminta, pada saat diminta, dan
hanya sebesar kuantitas yang diminta.

Prinsip dasar untuk peningkatan kemampuan perusahaan secara terus menerus untuk merespond
perubahan dengan minimisasi pemborosan

Tujuan Just in time

1. Meningkatkan efisiensi proses produksi


2. Meningkatkan daya kompetisi
3. Meningkatkan mutu barang
4. Mengurangi pemborosan
❖ Konsep Total Quality Management 23 4 22

Definisi
TQM diartikan sebagai perpaduan semua fungsi manajemen, semua bagian dari suatu perusahaan dan
semua orang ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork,
produktivitas dan kepuasan pelanggan.

TQM mengandung tiga unsur didalamnya yaitu:


1. Strategi nilai pelanggan
2. Sistem organisasional
3. Perbaikan berkelanjutan

❖ Konsep Computer Integrated Manufacturing (CIM)

Definisi
Suatu system manufaktur pada dasarnya terdiri dari empat fungsi dasar yaitu:
perencanaan produk, proses, pengendalian dan proses data menjadi informasi.
Lanjutan…
Konsep CIM

Rationalized dalam konteks ini adalah system manufacturing dimana bahan baku yang
akan dijadikan produk akhir dianalisa dengan benar supaya setiap elemen dan proses
dapat dirancang untuk memberikan tingkat efisiensi kualitas produk yang lebih baik. Untuk
menuju CIM, aliran material dan informasi dilantai pabrik harus dimonitor secara akurat,
agar gangguan pada operasi manufaktur dapat terdeteksi. Karena gangguan tersebut
dapat menunda operasi dan dapat menyebabkan rencana produksi menjadi tidak valid.

Alasan ketidakberhasilan implementasi CIM


1) Ketidakmampuan menggunakan system tersebut
2) Ketidakmampuan dalam mengenali teknologi yang ada sebelumnya mengenai sistem
❖ Konsep Decision Support Systems
Definisi
Decision Support System (DSS) merupakan salah satu produk perangkat lunak yang dikembangkan
secara khusus untuk membantu manajemen dalam proses pengambil keputusan.

Tujuan Konsep Decision Support Systems


Sebagai second opinion atau information source yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan
sebelum seorang manajer memutuskan kebijakan tertentu.

Peran DSS digunakan di suatu perusahaan


1. Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil
2. Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri
3. Perusahaan menghadapu peningkatan kesulitan dalam melacak jumlah operasi-operasi bisnis
4. Sistem komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan tujuanperusahaan dalam hal
efisiensi, profitabilitas dan mencari jalan masuk di yang benar-benar menguntungkan.
Dampak pemanfaatan Decision Support System

a. Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan


b. Problem yang kompleks dapat diselesaikan
c. Meningkatkan produktivitas dan control dari manajer
d. Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya
e. Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh
manajer yang kurang berpengalaman.

❖ Konsep Strategi Perusahaan

Penerapan strategi adalah penugasan atau penugasan kembali kepada para


pemimpin perusahaan, baik pada tingkat corporate maupun tingkat unit bisnis, untuk
mengkomunikasikan dan mengimplementasikan strategi bersama-sama para
karyawan.
Lanjutan…

Implementasi strategi juga melibatkan penembangan kebiksanaan fungsional, struktur


oraganisasi, ikllim yang mendukung strategi dan membantu tercapainya tujuan-tujuan
organisasi.

Penerapan berlangsung dalam suatu aliran kebiasaan. Pertama, strategi dipilih oleh
manajemen puncak pada tingkat corporate atau kantor pusat dan manajer tingkat
corporate tersebut mengkomunikasikan strategi yang dipilih kepada para manajer
tingkat unit bisnis. Selanjutnya, manajer unit bisnis memilih strategi khusus untuk unit
bisnisnya dan mengimplemantasikan pada divisi, departemen, dan bagian- bagian
yang berada di bawahnya. Untuk perusahaan yang didesantrilasasi, proses
penerapan strategi adalah serupa dengan perusahaan yang mempunyai unit-unit
bisnis.
Pada perusahaan yang mempunyai bisnis tunggal, manajemen puncak langsung
mengkomunikasikan dan mengimplementasikan strategi pada divisi, departemen, atau
bagian di bawahnya. Proses implementasi memerlukan komunikasi yang efektif dan
negoisasi-negoisasi di antara semua penyusun strategi atau manajemen puncak yang
berhubungan.

Pentingnya Strategi Perusahaan

Strategi merupakan cara untuk mengantisipasi masalah-masalah dan kesempatan-


kesempatan masa depan pada kondisi perusahaan yang berubah dengan cepat.
Dengan tujuan dan arah masa depan yang jelas, bermanfaat pada semua karyawan
untuk:
a. Mengetahui apa yang diharapkan karyawan dan kemana arah tujuan perusahaan
b. Dapat mengurangi konflik yang timbul karena strategi yang efektif mengarahkan
pada karyawan unutk mengikutinya.
c. Memberikan semangat atau dorongan pada karyawan dan manajemen dalam
mencapai tujuan
d. Manjamin adanya dasar pengendalian mananjemen dan evaluasi
❖ Konsep Strategi Unit Bisnis
Definisi
Strategi dari unit bisnis bergantung pada dua aspek yang saling berhubungan. Pertama misinya dan
kedua yakni keunggulan kompetitifnya.

Strategi bisnis adalah kebijakan-kebijakan dan garis-garis pedoman yang menentukan cara sebuah
perusahaan bersaing dalam sebuah industri dan khususnya cara perusahaan untuk membentuk
keunggulan bersaing

Perumusan strategi bisnis


Perumusan strategi melibatkan tiga tahapan dasar yaitu:
1. Menetapkan sasaran strategis
2. Analisis SWOT
3. Mencocokkan organisasi dan lingkungannya
a. Menganalisis organisasi dan lingkungannya
b. Menyesuaikan organisasi dan lingkungannya
❖ Implikasi Gaya Manajemen Puncak terhadap Pengendalian Manajemen

1) Gaya Manajemen Puncak


Fungsi pengendalian manajemen dalam organisasi dipengaruhi oleh gaya
manajemen senior. Secara serupa, gaya manajer unit bisnis memengaruhi proses
pengendalian manajemen dari unit bisnis tersebut, dan gaya dari manajer departemen
fungsional memengaruhi proses pengendalian manajemen di bidang fungsional mereka.
Para perancang sebaiknya mempertimbangkan gaya manajemen dalam merancang
sistem pengendalian operasi.

Implikasi terhadap Pengendalian Manajemen


Gaya manajemen mempengaruhi proses pengendalian manajemen, bagaimana CEO
memilih untuk menggunakan informasi, mengadakan pertemuan-pertemuan peninjauan
kinerja, dan seterusnya yang pada gilirannya memengaruhi bagaimana sistem
pengendalian sebenarnya beroperasi, bahkan jika struktur formal tidak berubah di
bawah CEO yang baru.
Lanjutan…
Faktanya, ketika CEO berubah, bawahan biasanya menduga apa yang
benar- benar diinginkan oleh CEO baru berdasarkan bagaimana ia
berinteraksi selama proses pengendalian manajemen.

1) Pengendalian personal versus impersonal


Manajer berbeda dalam hal seberapa pentingnya anggaran dan
laporan- laporan formal serta percakapan informal dan kontak personal
lainnya. Beberapa manajer berorientasi pada angka, mereka
menginginkan arus informasi kuantitatif yang besar dan mereka
menghabiskan banyak waktu untuk menganalisis informasi ini dan
mengambil kesimpulan tentatif darinya.
Para manajer yang lain berorientasi pada manusia, mereka melihat beberapa
angka,tetapi mereka biasanya sampai pada kesimpulan mereka melalui
pembicaraan dengan orang-orang, penilaian atas relevansi dan pentingnya dari apa
yang mereka pelajari sebagian atas penilaian mereka terhadap orang lain.

2) Pengendalian Ketat versus Pengendalian Longgar


Manajer dari pusat tanggung jawab produksi rutin dapat dikendalikan dengan
relatif ketat atau longgar dan pengendalian aktual mencerminkan gaya dari atasan
manajer. Dengan demikian, tingkat keketatan atau kelonggaran sering kali tidak di
unggkapkan oleh isi dari bentuk atau aspek dari dokumen pengendalian formal,
peraturan-peraturan, atau prosedur. Tingkat kelonggaran cenderung meningkat
pada tingkatan-tingkatan yang lebih tinggi dalam hierarki organisasi.
TERIMA KASIH
Ada Pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai