Anda di halaman 1dari 17

Ukuran Kinerja

By:
1.Dwima Amida R 150422600929
2. Lilik Shofiyah 150422601236
3. Maya Tri Wardani 150422600683
4. Muhammad Alfarisyi 150422600297
Sistem Ukuran Kinerja
Tujuan dari sistem ukuran kinerja adalah untuk membantu
menerapkan strategi. Untuk mengimplementasikan atau
menerapkan sistem semacam itu, manajemen senior memilih
ukuran-ukuran yang paling mewakili strategi perusahaan
Keterbatasan Sistem Pengendalian
Keuangan
mengandalkan pada ukuran keuangan saja adalah tidak
mencukupi untuk memastikan bahwa strategi akan
dilaksanakan dengan sukses.
Pertimbangan Umum
satu ukuran tidak dapat mengendalikan sistem yang
kompleks, dan terlalu banyak ukuran penting membuat sistem
tersebut menjadi terlalu kompleks
Balanced Scorecard
Balanced scorecard adalah suatu contoh dari sistem ukuran
kinerja. Menurut para pendukung pendekatan ini, unit bisnis
harus diberikan cita-cita diukur dari empat perspektif berikut ini:

Keuangan Pelanggan

Inovasi dan
Bisnis Internal
Pembelajaran
Sistem Penilaian Kinerja: Pertimbangan Tambahan
Ukuran Hasil dan Pemicu
• Ukuran hasil mengindikasikan hasil dari suatu strategi. Ukuran ini biasanya merupakan
indikator yang terlambat; yang memberitahu manajemen mengenai apa yang telah terjadi.
Sebaliknya, ukuran pemicu merupakan indikator yang mendahului, yang menunjukkan
kemajuan dari bidang-bidang kunci dalam mengimplementasikan suatu strategi
Ukuran Keuangan dan Nonkeuangan
• Organisasi telah mengembangkan system yang sangat canggih untuk mengukur kinerja
keuangan. Sayangnya, seperti yang banyak ditemukan oleh perusahaan AS, selama tahun
1980-an banyak industri yang dipicu oleh perusahaan dalam bidang nonkeuangan, seperti
kualitas dan kepuasan pelanggan, yang pada akhirnya mempengaruhi kinerja keuangan
perusahaan.

Ukuran Internal dan Eksternal


• Perusahaan harus mencapai keseimbangan antara ukuran-ukuran eksternal, seperti
kepuasan pelanggan, dengan ukuran-ukuran dari proses bisnis internal, seperti hasil
produksi.

Pengukuran memicu Perubahan


• Aspek yang paling penting dari sistem pengukuran kinerja adalah kemampuannya untuk
mengukur hasil dan pemicu sedemikian rupa sehingga menyebabkan organisasi bertindak
sesuai dengan strateginya
Faktor Pemicu Keberhasilan

Variabel Kunci yang Berfokus Variabel Kunci yang Berkaitan


pada Pelanggan dengan Proses Bisnis Internal

•Pemesanan •Utilisasi Kapasitas


•Pesanan Tertunda •Pengiriman Tepat Waktu
•Pangsa Pasar •Perputaran Persediaan
•Pesanan dari Pelanggan Kunci •Kualitas
•Kepuasan Pelanggan •Waktu Siklus
•Retensi Pelanggan
•Loyalitas Pelanggan
Implementasi Sitem Pengukuran Kinerja
• Melibatkan 4 langkah berikut :

1. Mendefinisikan strategi
2. Mendefinisikan ukuran dari strategi
3. Mengintegrasikan ukuran kedalam system manajemen
4. Meninjau ukuran dan hasilnya secara berkala
Aspek penting tinjauan implementasi atas sistem pengukuran
kinerja
Kesulitan dalam Mengimplementasikan Sistem
Pengukuran Kinerja
Praktik-praktik Pengukuran berdasarkan studi Lingle dan
Schiemann

Jenis ukuran

Contoh jenis ukuran yang digunakan: ukuran keuangan, kepuasan


pelanggan, dan inovasi

Kualitas dari ukuran

Untuk menilai kualitas dari suatu ukuran, ukuran tersebut harus dikaitkan
dengan kompensasi, sehinggadapat dinilai apakah berkualitas tinggi,
terkini, sedang, ataukah buruk.

Hubungan ukuran dengan kompensasi

Masing-masing jenis ukuran menghasilkan perubahan keputusan


kompensasi yang berbeda-beda.
Pengendalian Interaktif

• Peran utama dari pengendalian manajemen adalah untuk membantu


pelaksanaan strategi. Dalam lingkungan yang cepat berubah dan dinamis,
menciptakan suatu organisasi pembelajaran adalah penting bagi kelangsungan
hidup perusahaan.
Sistem pengendalian sebagai Strategi yang dipilih
alat implementasi strategi

Faktor kunci keberhasilan

Rancangan dan operasi dari


sistem pengendalian manajemen
Pengendalian Interaktif Sistem pengendalian manajemen
hari ini

Strategi esok hari

Sistem pengendalian sebagai alat Ketidakpastian strategis


formasi strategi

Pengguanaan seperangkat informasi


pengendalian manajemen secara
interaktif

Strategi Baru
• Pengendalian interaktif memiliki karakteristik-karakteristik berikut ini:
1. Sekelompok informasi pengendalian manajemen mengenai ketidakpastian
strategis yang dihadapi oleh bisnis tersebut menjadi titik pusat
2. Eksekutif senior menerima informasi semacam itu dengan serius
3. Manajer pada semua tingkatan organisasi tersebut memfokuskan perhatiannya
pada informasi yang dihasilkan oleh sistem itu
4. Atasan, bawahan, dan rekan sekerja bertemu untuk menginterpretasikan dan
membahas implikasi dari informasi untuk inisiatif strategis masa depan
5. Rapat dilaksanakan dalam bentuk debat serta tantangan terhadap data dan
asumsi yang mendasari, serta tindakan yang sesuai.
• Perusahaan sebaiknya memantau diskontinuitas teknologi
• Pertumbuhan internet dan e-commerce memiliki implikasi potensial bagi banyak
perusahaan
• Teknologi pemusatan memiliki banyak dampak
• Miniaturisasi dapat membuka peluang bagi produsen elektronik dan alat rumah
tangga
• Pergeseran dari barang fisik ke jasa dengan cepat mengubah industri otomotif serta
usaha barang tahan lama.

• Diskontinuitas yang disebabkan oleh globalisasi memiliki potensi untuk


menciptakan peluang baru
• Liberalisasi, deregulasi, dan privatisasi memiliki potensi untuk menciptakan segmen
pelanggan baru yang besar
• Pesaing baru dari pasar yang baru muncul bisa menjadi pemain global di masa
depan.
• Suatu subsistem seharusnya mememnuhi kondisi-kondisi berikut ini sebelum
dapat digunakan sebagai sistem pengendalian interaktif
• Data dalam subsistem harus tidak ambigu serta mudah dipahamidan
diinterpretasikan
• Subsistem tersebut harus memuat data mengenai ketidakpastian strategis
• Data dalam subsistem seharusnya membantu perusahaan untuk mengembangkan
strategi baru.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai