Anda di halaman 1dari 8

Kaji Ulang, Evaluasi dan Kontrol Strategi

Logo UTM

Samsuki, SE., M. SM.,

Manajemen FEB

Universitas Trunojoyo Madura

Tahun 2021

Nama kelompok 9

Mitasari Wahyu Ningtias (190211100268)

Muhti Septriannas (190211100265)

Syafitri Mauladina W. (190211100253)

Iksan Yuliyanto (170211100114)

Sub Bab Materi

 Hakikat Evaluasi Strategi


 Kerangka Kerja Evaluasi Strategi
 Sumber Informasi Evaluasi Strategi yang Dipublikasikan
 Karakteristik Sistem Evaluasi yang Efektif
 Perencanaan Cadangan
 Auditing
 Menggunajkan Komputer untuk Mengevaluasi Strategi

 Hakikat Evaluasi Strategi

Proses manajemen strategik dapat menghasilkan keputusan yang memiliki


konsekuensi jangka Panjang secara signifikan. Keputusan strategik yang salah dapat
mengakibatkan kerugian dan untuk memperbaiki kesalahan tersebut merupakan hal
yang sulit. Ahli strategi sepakat bahwa evaluasi strategi sangat penting untuk
kelangsungan organisasi, evaluasi antarwaktu dapat memberikan peringatan dini pada
manajemen atas masalah potensial sebelum situasi menjadi kritis. Evaluasi strategi
meliputi 3 aktivitas dasar, yaitu :
- Memeriksa dasar strategi perusahaan.
- Membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil actual.
- Mengambil Tindakan koreksi untuk memastikan kinerja sesuai rencana.

 Kerangka Kerja Evaluasi Strategi


1. Mengkaji Ulang Landasan Strategi
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan mengembangkan revisi matriks IFE dan
matriks EFE.
- Revisi matriks IFE : berfokus pada perubahan-perubahan dalam kekuatan dan
kelemahan manajemen, pemasaran, keuangan atau akuntansi, produksi atau
operasi, litbang, dan sistem informasi manajemen organisasi.
- Revisi matriks EFE : mengindikasikan seberapa efektif strategi suatu
perusahaan merespon berbagai peluang dan ancaman utama.
Beberapa faktor yang dapat menghalangi perusahaan untuk meraih tujuan
jangka Panjang dan tahunan, yaitu :
- Faktor eksternal : Langkah pesaing, perubahan permintaan, perubahan
teknologi, perubahan ekonomi, pergeseran demografis.
- Faktor internal : strategi yang tidak efektif, penerapan aktivitas yang buruk.

2. Mengukur Kinerja Organisasi


Aktivitas ini mencakup :
- Pembandingan hasil yang diharapkan dengan hasil yang sebenarnya.
- Penyelidikan terhadap penyimpangan dari rencana.
- Evaluasi kinerja individual.
- Penilaian perkembangan yang terjadi dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

Contoh kriteria untuk memprediksi hasil

Saat harus laporan sederhana bahwa penjualan kuartal terakhir adalah 20% lebih
rendah dari yang diharapkan, para penyusun strategi perlu mengetahui bahwa
penjualan pada kuartal berikutnya mungkin saja 20% di bawah standart, kecuali
dilakukan Tindakan untuk mengembalikan trend ini.
Evaluasi strategi didasarkan pada kriteria kuantitatif dan kualitatif.

- Kriteria kualitatif : memilih kombinasi kriteria yang tepat dalam mengevaluasi


strategi bergantung kepada ukuran organisasi, industri, strategi, dan filosofi
manajemen.
Misalnya : sebuah organisasi yang menggunakan strategi retrenchment dapat
memiliki kombinasi kriteria evaluasi yang jauh berbeda dengan sebuah
organisasi yang menggunakan strategi pengembangan pasar.
- Kriteria kuantitatif : yang umum digunakan dalam mengevaluasi strategi
adalah rasio keuangan yang seringkali mengawasi masing-masing segmen
perusahaan. Para penyusun strategi menggunakan rasio untuk membuat tiga
perbandingan kritis, yaitu :
 Membandingkan kinerja perusahaan selama periode waktu yang
berbeda.
 Membandingkan kinerja perusahaan dengan pesaing.
 Membandingkan kinerja perusahaan dengan rata-rata industri.

Beberapa potensi masalah yang berkaitan dengan penggunaan kriteria kuantitatif


untuk mengevaluasi strategi :

- Kebanyakan strategi kuantitatif lebih mengacu kepada tujuan tahunan daripada


tujuan jangka Panjang.
- Metode akuntansi yang berbeda dapat memberikan hasil berbeda dalam
berbagai kriteria kuantitatif.
- Penilaian intuitif juga hampir selalu dilakukan dalam penjabaran kriteria
kuantitatif.

3. Mengambil Tindakan Korektif


Contoh – contoh perubahan yang mungkin dibutuhkan, meliputi :
- Perubahan struktur organisasi
- Pergantian satu atau beberapa karyawan penting.
- Penjualan sebuah divisi.
- Revisi misi bisnis.

Contoh perubahan-perubahan lain, meliputi :


- Membuat atau merevisi tujuan.
- Membuat kebijakan baru.
- Mengeluarkan saham untuk mendapatkan modal.
- Menambah tenaga penjualan.
- Mengalokasikan sumber daya yang berbeda atau mengembangkan insentif
kinerja baru.

 Sumber Informasi Evaluasi Strategi Dipublikasikan


Sejumlah publikasi dapat dimanfaatkan untuk mengevaluasi strategi perusahaan.
Contoh : majalah Fortune setiap tahun mengevaluasi dan menampilkan fortune 1.000
(pabrikasi terbesar) dan Fortune 50 (peritel terbesar, perusahaan transportasi,
penyedia fasilitas umum, bank asuransi, dan berbagai jenis perusahaan keuangan di
Amerika Serikat).
 Sembilan atribut utama digunakan sebagai kriteria evaluasi :
- Manajemen manusia.
- Tingkat inovasi
- Kualitas produk
- Kinerja keuangan
- Tanggung jawab sosial
- Penggunaan asset
- Investasi jangka Panjang
- Persaingan global
- Kualitas manajemen

 Karakteristik Sistem Evaluasi yang Efektif


Evaluasi strategi yang efektif harus memenuhi beberapa persyaratan dasar.
- Aktivitas evaluasi strategi harus ekonomis.
- Informasi yang dihasilkan oleh evaluasi harus proposional.
- Aktivitas evaluasi strategi seharusnya memberi arti.
- Aktivitas tersebut harus berhubungan dan sejalan dengan sasaran perusahaan.
- Aktivitas ini harus memberikan informasi yang berguna kepada manajer
mengenai pekerjaan dimana mereka memiliki kendali dan pengaruh aktivitas
evaluasi strategi harus memberi informasi antarwaktu, pada kondisi dan area
tertentu seorang manajer mungkin membutuhkan informasi harian.

Contoh : Ketika sebuah perusahaan melakukan diversifikasi dengan mengakuisisi


perusahaan lain, informasi untuk keperluan evaluasi diperlukan lebih sering.
Meskipun demikian, di departemen litbang, informasi evaluasi harian atau bahkan
mingguan bisa saja tidak berfungsi dengan baik.

- Evaluasi strategi harus didesain untuk memberikan gambaran nyata dari hal
yang terjadi.

Contohnya : dalam kondisi ekonomi yang sedang lesu, rasio produktivitas dan
profitabilitas dapat turun secara cepat dan mencemaskan, meskipun karyawan dan
manager bekerja lebih keras dari biasa.

- Informasi yang diperoleh dari evaluasi harus memfasilitasi tindakan dan


diarahkan kepada individu-individu.
- Proses evaluasi strategi tidak boleh mendominasi keputusan.
- Membangun pemahaman yang bersama, kepercayaan, dan masuk akal.
- Kunci sistem evaluasi yang efektif terletak pada kemampuan untuk
meyakinkan bahwa kegagalan bukanlah refleksi dari kinerja para pekerja.

 Perencanaan Cadangan (Contingency Plan)


- Kontingensi adalah suatu keadaan yang diliputi oleh ketidakpastian mengenai
kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu perudsahaan.
- Rencana kontingensi adalah rencana alternatif yang dapat dijalankan jika
peristiwa-peristiwa penting tertentu tidak terjadi seperti yang diharapkan.
- Beberapa rencana kontingensi umum yang dibuat oleh perusahaan :
o Jika laporan intelijen mengindikasikan bahwa pesaing utama menarik
diri dari pasar, Tindakan apa yang harus diambil oleh perusahaan?
o Jika tujuan penjualan kita tidak tercapai, Tindakan apa yang harus
diambil oleh perusahaan untuk menghindari kerugian?
o Jika permintaan terhadap produk kita melebihi yang diperkirakan,
Tindakan apa yang harus diambil perusahaan untuk memenuhi
permintaan yang tinggi tersebut?
o Jika suatu bencana terjadi seperti hilangnya kemampuan computer,
percobaan pengambilalihan perusahaan secara paksa, hilangnya
proteksi paten, kerusakan fasilitas manufaktur akibat gempa bumi,
tornado, atau angin topan, Tindakan apa yang harus diambil oleh
perusahaan?
o Jika perkembangan teknologi baru membuat produk kita menjadi
ketinggalan zaman lebih cepat dari yang kita perkirakan, Tindakan apa
yang seharusnya diambil oleh perusahaan?

- Tiga keuntungan contingency plan (perencanaan cadangan)


o Memungkinkan respon yang cepat terhadap perubahan.
o Membantu mencegah munculnya kepanikan pada say situasi kritis.
o Membuat manajer lebih bisa beradaptasi dengan mendorong mereka
untuk mengapresiasi bagaimana variable masa depan berubah.

 Auditing
Proses sistematis secara obyektif memperoleh dan mengevaluasi bukti yang
terkait dengan penilaian Tindakan dan kejadian ekonomi untuk memastikan derajat
kesesuaian antara penilaian tersebut dengan kriteria yang ditetapkan, dan
mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengguna yang tertarik.
- Kelompok auditor
o Auditor independent
Bersertifikasi akuntan public (BAP), mencermati dan memastikan
laporan keuangan dari suatu organisasi sesuai dengan standar.
o Auditor pemerintah
Bertanggungjawab untuk memastikan organisasi taat dan patuh
terhadap peraturan negara.
o Karyawan
Bertanggungjawab melindungi asset perusahaan, menilai efisiensi
operasi, memastikan prosedur bisnis yang diterima umum telah
dipraktekkan.

- Audit lingkungan
Lembaga audit lingkungan mencakup perpindahan masalah lingkungan dari
manajemen koorporat perusahaan ke manajemen lini. Beberapa perusahaan
juga memperkenalkan kriteria dan tujuan lingkungan dalam alat dan sistem
penilaian kinerjannya.

Contoh : Conoco menghubungkan kompensansi manajer tingkat tinggi dengan


rencana aksi lingkungan. Occidental Chemical mencakup tanggung jawab lingkungan
dalam semua uraian pekerjaan dari posisinya.

- Manfaat audit lingkungan


o Mengidentifikasi resiko terhadap lingkungan.
o Menjadi dasar pelaksanaan kebijakan pengelolaan lingkungan.
o Menghindari kerugian financial (penutupan atau pembatasan usaha dan
publikasi pencemaran nama).
o Mencegah tekanan sanksi hukum.

 Menggunakan Komputer untuk Mengevaluasi Strategi


Sebuah jaringan komputer, Ketika benar dirancang, diinstal dan dioperasikan,
memperoleh informasi secara efisien, secara tepat waktu dan akurat. Jaringan
memungkinkan tingkat yang berbeda dan jenis manajer untuk mengembangkan dan
menanggapi berbagai strategi penilaian laporan.

Contoh : para ahli strategi menginginkan laporan yang berkaitan dengan pencapaian
misi, tujuan, dan strategi perusahaan. Manajer tingkat menengah mungkin
memerlukan informasi tenatng pelaksanaan strategi, seperti apakah fasilitas baru
dijadwalkan akan dibangun atau jika pengembangan produk dilakukan seperti yang
diharapkan. Manajer hilir mungkin perlu laporan evaluasi yang focus pada masalah
operasional, seperti absensi dan tingkat turnover, tingkat produktivitas, dan jumlah
dan sifat keluhan.

Tujuannya adalah :
- Untuk meningkatkan dan memperluas intuisi.
- Sebagai struktur yang memungkinkan ilmu pengetahuan dan intuisi untuk
dibawa Bersama-sama dan diungkapkan.

Anda mungkin juga menyukai