Anda di halaman 1dari 8

Rangkuman Chapter 1

Monday, August 30, 2021 9:52 PM

BUKU KENNETH: Management and Control

MANAJEMEN AND CONTROL

• Objective Setting
Pengetahuan mengenai tujuan (perusahaan) merupakan prasyarat dalam merancang MCS
(Management Control System). Tujuan tidak harus diukur dan dalam bentuk finansial. Setiap
karyawan harus memiliki pemahaman mendasar mengenai apa yang ingin dicapai oleh
perusahaan
• Strategy Formulation
Strategi mendefinisikan bagaimana perusahaan menggunakan sumber dayanya untuk mencapai
tujuan. Strategi menjadi pedoman karyawan dalam mencapai tujuan organisasi. Dalam merancang
MCS, sangat berguna untuk memiliki strategi yang spesifik dan sedetail mungkin. Formal strategies
statement memudahkan manajemen untuk mengidentifikasi alternatif MCS yang layak dan efektif.
• Management Control
Pengendalian manajemen berfokus dalam execution. Organisasi yang bergantung pada
karyawannya untuk mencapai tujuan organisasinya, maka harus berurusan dengan permasalahan
basic management control. Dalam perspektif manajemen, strategi dianggap berguna dalam
merancang MCS. Jika strategi disusun secara lebih jelas, maka lebih banyal alternatif kontrol
menjadi lebih feasible dan lebih mudah untuk menerapkan masing-masing bentuk kontrol
manajemen secara efektif.
• Behavioral Emphasis
Pengendalian manajemen melibatkan manajer mengambil langkah untuk meyakinkan karyawan
melakukan apa yang terbaik bagi organisasi. Pengendalian manajemen diperlukan untuk menjaga
terhadap kemungkinan bahwa people akan melakukan sesuati tindakan yang tidak diinginkan
organisasi.

CAUSES OF MANAGEMENT CONTROL PROBLEMS


Penyebab butuhnya pengendalian dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori:
• Lack of Direction
Bebebrapa karyawan bekerja secara tidak memadai karena mereka tidak tahu apa yang diinginkan
organisasi dari mereka. Ketika terjadi kurangnya pengarahan, kemungkinan besar muncul tindakan
haphazard/random. Dengan demikian, salah satu fungsi pengendalian manajemen melibatkan
menginformasikan karyawan tentang bagaimana mereka dapat mengarahkan kontribusi mereka
untuk mencapai tujuan organisasi
• Motivational Problem
Masalah motivasi merupakan hal yang lumrah karena tujuan individu dan organisasi tidak secara
alami bertepatan (coincide). Individu = self interested (mementingkan diri sendiri)
• Personal Limitations
Masalah perilaku yang harus ditangani MCSs terjadi ketika karyawan yang tahu apa yang
diharapkan dari mereka, dan mungkin sangat termotivasi untuk berkinerja baik, sama sekali tidak
dapat Berkinerja baik karena sejumlah keterbatasan lainnya. Beberapa keterbatasan ini spesifik
untuk tiap orang mungkin disebabkan oleh kurangnya bakat, pelatihan, pengalaman, stamina,
atau pengetahuan.

CHARACTERISTICS OF GOOD MANAGEMENT CONTROL

SPM Page 1
CHARACTERISTICS OF GOOD MANAGEMENT CONTROL
• Pengendalian yang baik artinya manajemen dapat cukup yakin bahwa tidak ada major unpleasant
surprises (kejutan yang tidak menyenangkan) akan terjadi. Istilah "diluar kendali (out of control)
digunakan untuk menggambarkan situasi dimana ada kemungkinan besar kinerja yang buruk.
• Tidak ada pengendalian yang sempurna (perfect control). Perfect control = ga realistis karena
hampir tidak mungkin untuk membuat MCS dengan sangat baik yang menjamin good behaviors.
Selain itu, MCS sangatlah mahal sehingga sangat jarang biaya yang efektif untuk mencoba dan
menerapkan kontrol yang cukup bahkan untuk mendekati perfect control
• Biaya tidak memiliki sistem pengendalian yang sempurna disebut control loss.
• MCS yang baik harus future oriented dan objectives driven.
○ Harus future oriented karena tujuannya adalah untuk tidak memiliki unpleasant surprises di
masa depan
○ Harus objectives driven karena tujuan mewakili apa yang ingin dicapai oleh perusahaan

CONTROL PROBLEM AVOIDANCE


Avoidance (penghindaran) berarti mengeliminasi kemungkinan bahwa masalah pengendalian akan
terjadi. Organisasi tidak pernah dapat menghindari semua masalah pengendalian mereka, tetapi
beberapa bisa dihindari dengan membatasi paparan jenis masalah dan sumber maslaah tertentu atau
dengan mengurangi potensi kerugian maksimum. Empat strategi avoidance
• Eliminasi aktivitas
Manajer terkadang dapat menghindari masalah kontrol yang terkait dengan entitas tertentu atau
aktivitas dengan menyerahkan potensi risiko, dan keuntungan terkait, kepada pihak ketiga melalui
mekanisme seperti subkontrak, perjanjian lisensi, atau divestasi. Bentuk penghindaran ini disebut
eliminasi aktivitas.
• Automatisasi
Manajer terkadang dapat menggunakan komputer, robot,
sistem pakar, dan cara otomatisasi lainnya untuk mengurangi control problem. Perangkat otomatis
ini dapat diatur untuk berperilaku sesuai kebutuhan, dan ketika mereka beroperasi dengan baik,
mereka berkinerja lebih konsisten daripada manusia. Komputer menghilangkan masalah
ketidakakuratan, inkonsistensi, dan kurangnya motivasi manusia.
• Sentralisasi
Sentralisasi pengambilan keputusan merupakan elemen kunci dari hampir semua MCSs organisasi.
Tingkat sentralisasi yang tinggi, di mana semua keputusan kunci adalah dibuat di tingkat
manajemen puncak.
• Risk Sharing
Berbagi risiko dengan entitas luar dapat terikat
kerugian yang dapat ditimbulkan oleh perilaku karyawan yang tidak pantas. Risk sharing dapat
melibatkan pembelian asuransi atau perjanjian joint venture.

CONTROL ALTERNATIVES
• Untuk masalah pengendalian yang tidak dapat dihindari, dan yang keputusan yang telah dibuat
tidak untuk menghindari, manajer harus menerapkan satu atau lebih mekanisme kontrol yang
umumnya disebut kontrol manajemen. Pengumpulan mekanisme kontrol yang digunakan
umumnya disebut sebagai management control system (MCS).
• MCS biasanya mencakup tindakan, hasil, dan kontrol budaya. MCS dari beberapa organisasi
terutama terdiri dari mencoba mempekerjakan orang-orang yang dapat diandalkan untuk
melayani organisasi dengan baik. Organisasi lain memberikan insentif berbasis kinerja sederhana,
dan yang lain lagi menawarkan insentif yang sangat berpengaruh. Beberapa organisasi
menggunakan audit internal profesional yang besar secara ekstensif
staf, sementara yang lain hanya memastikan kepatuhan minimal terhadap persyaratan peraturan
dalam hal ini. [Ini hanya contoh]
• Namun, pilihan pengendalian manajemen tidak random, melainkan didasarkan pada banyak
faktor.

SPM Page 2
BUKU SIMONS: Organizational Tensions to be Managed

Fungsi Performance Measurement and Control System (PMCS):


• Menentukan arah
• Membuat keputusan stratejik
• Menggapai tujuan yang diinginkan

Inti dari tekanan yang dihadapi oleh bisnis/ permasalahan utama :


• Inovasi dan kontrol
• Profitability dan growth
• Goals dan karyawan2(pihak lain yang ada dalam bisnis)
• Beberapa kesempatan untuk membuat nilai di marketplace dan kelangkaan waktu dan atensi yang
tersedia untukmu.

System For Performance Measurement and Control


Empat aspek definisi PMCS:
• Tujuan dari performance measurement and control system adalah untuk menyampaikan
informasi. Sistem ini berfokus pada data financial ataupun non financial yang mempengaruhi
pengambilan keputusan dan tindakan manager.
• Performance measurement and control system merepresentasikan rutinitas formal dan
prosedur. Informasi tertulis atau dimasukkan kedalam sistem komputer dan tertera dalam format
standar, baik pada dokumen kertas atau di sistem berbasis komputer. The recording, analisis, dan
distribusi dari informasi tersebut tertanam pada ritme organisasi dan sering didasarkan pada
praktik yang telah ditentukan dan pada waktu yang telah ditentukan pada siklus bisnis.
• PMCS yang dipelajari di dalam chapter ini dirancang khusus untuk digunakan oleh manager.
Organisasi memiliki banyak sekali informasi yang dimana banyak pula informasi yang tidak relevan
dengan manager.
Part of Manager’s Not
- Profit Statement untuk - informasi yang diterima oleh petugas pengiriman untuk
divisi memungkinkan mereka memilih barang dagangan dari persediaan
- Data dari kepuasan untuk pelanggan tertentu.
konsumen

• Manager menggunakan PMCS untuk mempertahankan ataupun mengubah pola dalam kegiatan
organisasi. Pola aktivitas yang diinginkan mungkin berhubungan dengan efisiensi dan pemrosesan
bebas kesalahan, seperti yields rates dalam proses manufaktur. Selain itu berhubungan juga
dengan pola kreativitas dan inovasi yang berkelanjutan dalam produk atau proses internal, seperti
persentase penjualan dari produk baru, ataupun peningkatan kecepatan pemrosesan setiap
tahunnya.

INTINYA : organisasi dengan kinerja yang sangat baik membutuhkan PMCS untuk memungkinkan
manager mengoperasikan organisasi mereka pada nilai potensi yang tertinggi

Profit Planning System


Bisnis → Survive→ inflow dari resources exceed the outflow → Profit. Revenue dari barang/jasa yang
disediakan HARUS lebih besar dari pengeluaran, secara berkelanjutan.
• Accounting systems: mengumpulkan info dari transaksi bisnis, yang disimpulkan dalam financial
statement (balance sheet, income statements, dan cash flow statement).
• Internal control system: Serangkaian prosedur yang mendikter bagaimana dan oleh siapa
infromasi harus dicatat serta di verisfikasi untuk diperiksa serta dilihat keseimbangannya serta
dipastikan bahwa aset dilindungi dan informasi yang dikumpulkan oleh sistem telah akurat.
• Profit Plan:

SPM Page 3
• Profit Plan:
Merupakan ringkasan dari arus kas masuk dan keluar untuk suatu periode tertentu di masa depan.
Harus direncanakan untuk:
○ Menentukan kuantitas dan jenis sumber daya yang ada pada bisnis
○ Memperkirakan sumber daya yang akan disediakan oleh bisnis. (Resource : cash needs,
machine dan equipment, dan distribusi fasilitas.) Harus disiapkan karena pendanaan sumber
daya harus disiapkan terlebih dahulu karena memakan waktu yang lama untuk instalasi dan
akuisisi sumber daya.
Profit plan menggunakan analisis tren masa lalu dengan membuat asumsi sebab akibat (Pengaruh
iklan terhadap pertumbuhan pendapatan) dan prediksi hasil yang diharapkan. Profit plan didukung
dengan Planning System.
• Planning system: prosedur berulang yang rutin menyebarkan asumsi perencanaan,
mengumpulkan informasi pasar, memberikan rincian tentang analisis yang relevan, dan
mendorong manajer untuk memperkirakan kebutuhan dan kinerja sumber daya. Sistem ini
penting untuk menyediakan kerangka kerja, analisis tren, asumsi konsisten, dan prediksi yang baik.

Performance Measurement Systems


• Profit: outcome dari kinerja sukses perusahaan melawan kompetitornya.
• Strategi bisnis: bagaimana perusahaan menciptakan value bagi pelanggan dan bagaimana
perusahaan membedakand dirinya dari kompetitor di pasar. Strategi harus melibatkan keputusan
tentang bagaimana perusahaan akan bersaing dan jenis peluang apa yang harus didorong untuk
dimanfaatkan oleh karyawan. Contoh: perusahaan clothing dimana karyawan harus up to date
mengenai trend fashion
• Tujuan bisnis: aspirasi yang dapat diukur yang ditetapkan manajer untuk sebuah bisnis. Tujuan
binsis dapat berbentuk finansial maupun nonfinansial
• Performance measurement systems (PMS) membantu manajer dalam melacak implementasi
strategi bisnis dengan membandingkan hasil aktual dengan tujuan dan sasaran strategis. Ada dua
tipe keputusan yang harus dibuat dalam merancang PMS:
a. Jenis infromasi dan frekuensi feedback
b. Siapa yang harus menerima data dan apa yang do and donts

Balancing Organizational Tensions


Ada 5 macam tension utama yang harus diseimbangkan dalam mengimplementasi PMCS agar lebih
efektif :
• Menyeimbangkan profit, growth, and control
Manager dari perusahaan berkinerja tinggi akan selalu mencari pertumbuhan yang
menguntungkan. Untuk mewujudkannya, mereka akan terus berinovasi. Bentuk inovasinya bisa
seperti mengembangkan produk/layanan baru, ataupun berupa cara baru dalam melakukan tugas
internal. Namun, penekanan yang berlebihan dalam profit dan growth dapat membahayakan
perusahaan. Karena, karyawan yang terlibat bisa saja salah mengartikan niat manajemen dalam
“beroperasi” dengan cara yang menimbulkan resiko.
Di semua bisnis, ada constant tension antara profit, growth, dan control. Sebagaimana gambar
dibawah ini :

Bisnis yang menguntungkan namun tidak memiliki kontrol yang memadai akan runtuh dengan
cepat. Lemahnya pengendalian dapat memungkinkan adanya kesalahan dan risiko terjadi di dalam
operasi dan pemrosesan transaksi. Contohnya seperti menambahkan incremental revenues yang

SPM Page 4
operasi dan pemrosesan transaksi. Contohnya seperti menambahkan incremental revenues yang
tidak menghasilkan profit hanya akan menurunkan return kepada stockholders.
Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara mendesign dan menggunakan teknik PMCS
dalam mengimplementasikan strategi. Penting untuk selalu menilai apakah manager telah
mencapai keseimbangan profit, growth dan control.
• Menyeimbangkan hasil short-term terhadap kemampuan long-term dan peluang pertumbuhan
Bisnis harus memberikan kinerja keuangannya. Pasar saham, mewakili pemilik saham,
memberikan penghargaan kepada manajer yang dapat menghasilkan pendapatan secara
konsisten dari periode ke periode. Namun, menghasilkan pendapatan secara konsisten sangat
susah, terutama dalam siklus bisnis, atau ketika investasi awal. Manajer juga harus mengelola
untuk jangka panjang, seperti memperbarui fasilitas produksi, memasuki pasar baru dengan
produk yang baru, berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan untuk tetap mengikuti
pesaing dan memenuhi pesaing dan memenuhi kebutuhan pelanggan yang berubah.
Sistem pengukuran kinerja dan sistem kontrol memiliki peran yang penting dalam mengelola
ketegangan antara permintaan keuntungan jangka pendek dan kebutuhan akan ketidakmampuan
investasi jangka panjang. Sistem melakukan hal tersebut dengan melayani beberapa tujuan
berikut :
○ Mengkomunikasikan kepada organisasi tujuan strategis bisnis dan penggerak kinerja yang
penting untuk mencapai tujuan tersebut
○ Menyediakan kerangka kerja untuk memastikan bahwa sumber daya yang memadai
tersedia untuk pencapain tujuan dan strategi jangka panjang
○ Menentukan hubungan sebab-akibat antara tujuan bisnis dan keuntungan
○ Menyediakan tolak ukur untuk pertumbuhan sistematis dalam indikator kinerja utama
○ Menetapkan dan memantau tujuan laba jangka pendek
○ Menetapkan kerangka kerja untuk mengalokasikan sumber daya untuk membangun
organisasi jangka panjang.
• Menyeimbangkan ekspetasi kinerja dari constituencies yang berbeda
○ Tujuan Manager : finansial, nonfinansial, jangka pendek, dan jangka panjang. Tetapi bisnis
merupakan hasil campur tangan dari banyak pihak yang mana memiliki tujuan yang
beragam.
○ Beberapa konstituen yang penting: owners, including both small and large stockholders,
managers and employees of the business, customers, suppliers, lenders such as banks,
government agencies (e.g., the Internal Revenue Service) and regulators such as the
National, dan Labor Relations Board
○ Tiap Konstituen memiliki ketertarikan yang berbeda.
▪ Owner & Stockholder: pertumbuhan earning / stability dlm pembayaran dividen
▪ Manager: pertambahan profit, pertumbuhan ukuran bisnis
▪ Employees: earning yang stabil dan bekerja untuk kesuksesan bisnis
▪ Customers: Kualitas produk, servis, dan harga.
▪ Supplier: keandalan dalam pembayaran.
▪ Lenders: kekuatan perusahaan untuk membayar kewajiban
▪ Government Agencies: mematuhi hukum dan peraturan.
○ Manager harus menyeimbangkan harapan bagi segala pihak.
• Menyeimbangkan kesempatan (opportunities) dan perhatian (attention)
Ketegangan lainnya yang dapat terjadi pada organisasi adalah memiliki “having too much of one
thing and too little of another”.
○ Apa yang terlalu banyak dimiliki bisnis saat ini? Jawabannya adalah kesempatan. Yaitu
memikirkan semua hal yang mungkin dipilih oleh bisnis modern manapun seperti : produk
baru, layanan baru, percabangan ke industri lain, aliansi mencolok, dan pemukaan pasar
global.
○ Apa yang terlalu sedikit dimiliki bisnis saat ini? Jawabannya adalah manajemen waktu dan
perhatian. Pikirkan semua kendala yang dihadapi bisnis modern : kendala keuangan,
kendala produksi, kendala informasi, dan kendala teknologi. Tetapi kendala yang paling kritis
adalah perhatian manajemen, maka dari itu manajer harus dapat membagi waktunya

SPM Page 5
adalah perhatian manajemen, maka dari itu manajer harus dapat membagi waktunya
dengan bijak.
○ Jadi, masalah penting dalam mendesign PMCS adalah memastikan bahwa sistem ini adalah
alat yang berharga dalam memanfaatkan manajemen waktu dan perhatian yang langka.
○ Harus diperhatikan bahwa kita harus selalu memberikan perhatian terhadap bagaimana
PMCS dapat meningkatkan Return on Management (ROM), yang dapat didefinisikan
sebagai :

Maka dari itu manager harus bisa menggunakan PMCS untuk memaksimalkan ROM mereka
dengan menaikkan pembilang dan menurutkan penyebut.

• Menyeimbangkan motif dari perilaku manusia


○ Alasan utama manajer menggunakan PCMS : untuk memengaruhi perilaku manajer
bawahan dan karyawan bisnis lainnya. Untuk melakukannya dengan baik, perlunya
pemahaman yang jelas tentang apa yang memotivasi orang untuk bekerja secara efektif
menuju tujuan bisnis apa pun. Setiap manajer membuat asumsi tentang bagaimana orang-
orang dalam organisasi akan bertindak dalam keadaan tertentu. Asumsi ini sangat penting
dalam menentukan desain PCMS.
○ Salah satu asumsi tentang sifat manusia adalah bahwa orang pada dasarnya akan
mementingkan diri sendiri dan menempatkan kepentingan mereka sendiri di atas
kepentingan perusahaan. Karyawan dan manajer dipandang sebagai individu yang rasional,
penuh perhitungan, memaksimalkan yang tidak menyukai pekerjaan, berusaha melakukan
hal minimum yang diminta dari mereka. Sejauh asumsi tersebut benar, pengukuran kinerja
dan sistem kontrol harus dirancang untuk memastikan bahwa orang akan bekerja keras dan
melakukan apa yang diharapkan manajer dari mereka.
○ Terkadang asumsi tersebut terlalu membatasi. Misalnya, mereka gagal menjelaskan rasa
komitmen dan tanggung jawab orang kepada orang lain, mengapa orang sering mencoba
membantu orang lain tanpa adanya bujukan atau kemungkinan mengharapkan imbalan.
Asumsi tersebut juga gagal menjelaskan mengapa orang bergabung dengan organisasi amal,
kebajikan yang membantu banyak orang susah, mereka juga gagal menjelaskan pentingnya
keyakinan yang dipegang teguh tentang nilai-nilai dan agama, gagal dalam menjelaskan
bahwa peran hati nurani dalam keputusan pribadi.
○ Untuk merancang pengukuran kinerja dan sistem kontrol yang efektif, manajer
membutuhkan pandangan yang lebih dalam dan bulat tentang sifat manusia. Asumsi berikut
merupakan sifat aktivitas manusia dalam organisasi yang beroperasi di ekonomi modern
i. Orang-orang dalam organisasi ingin berkontribusi pada organisasi yang dapat mereka
banggakan. Organisasi tempat kita berada dapat menjadi sebuah kendaraan untuk
mengekspresikan kebutuhan untuk berkontribusi. Misalkan bergabung ke organisasi
gereja sebagai sukarelawan.
ii. Orang-orang yang dipekerjakan oleh organisasi bisnis mengetahui perbedaan antara
benar dan salah dan umumnya memilih untuk melakukan yang benar.
iii. Orang sangat berusaha untuk mencapai sesuatu. Kita semua bekerja karena berbagai
alasan seperti karena imbalan berupa uang, promosi, dan pujian. Hal tsb harus
dipertimbangkan dengan hati2 dalam mendesain sistem penghargaan dan
kompensasi. Namun, ada juga dorongan merasakan kepuasan dari pencapaian pribadi.
iv. Orang suka berinovasi. Dorongan dasar untuk bereksperimen adalah naluri manusia
yang kuat yang memungkinkan untuk terus meningkatkan standar hidup dari waktu ke
waktu. Pria dan wanita dalam organisasi juga memiliki keinginan bawaan untuk
bereksperimen dengan menciptakan teknologi baru dan cara baru dalam melakukan
sesuatu. Perusahaan memiliki istilah yang disebut “bootleg project/projek bajakan”
yang mengacu pada eksperimen rahasia oleh karyawan yang mencoba sesuatu yang
baru tanpa persetujuan atau sepengetahuan manajemen senior.
v. Orang ingin melakukan pekerjaan yang kompeten. Banyak individu yang bangga

SPM Page 6
v. Orang ingin melakukan pekerjaan yang kompeten. Banyak individu yang bangga
dengan kemampuan mereka. Pekerjaan yang dilakukan dengan baik memungkinkan
kita untuk melatih keterampilan kita dan menerima kepuasan dari kompetensi kita.
Selain itu, orang lebih suka melakukan sesuatu dengan benar daripada harus kembali
lagi untuk memperbaikinya.

BUKU ANTHONY: The Nature of MCS


Komponen dari MCS meliputi strategic planning, budgeting, alokasi SD, pengukuran kinerja, evaluasi dan
penghargaan, responsibility center, dan transfer pricing. Management control merupakan sebuah
kewajiban pada praktik organisasi desentralisasi
BASIC CONCEPT
• Control
Control system terdiri dari 4 elemen:
a. Detector: alat untuk mengidentifikasi apa yang sesungguhnya terjadi dalam proses
pengendalian dalam organisasi.
b. Assessor: alat untuk menilai signifikansi apa yang sedang terjadi (peristiwa actual) dalam
proses pengendalian.
c. Effector: alat yang mendorong perilaku atau tindakan tertentu jika assessor menyatakan
bahwa realitas tidak sesuai dengan ketentuan atau standar (feedback).
d. Communication Network: transmisi informasi dari detector dan assessor atau assessor dan
effector.

• Manajemen
Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan (goals)
organisasi, yaitu mencapai hasil tertentu. Manajemen adalah pemimpin organisasi.
• System
Sistem adalah prosedur melaksanakan serangkaian aktivitas yang biasanya dilakukan secara
berulang. Karakteristik suatu sistem adalah runtut, terpola, terkoordinasi, dan terdiri dari
beberapa langkah yang terkoordinasi untuk mencapai tujuan tertentu.
MC adalah: Proses dimana manajer mempengaruhi anggota lainnya di organisasi/ orang2 yang mereka
supervise untuk menerapkan strategi organisasi
MCS adalah: suatu sistem yang dipergunakan manajemen untuk mengendalikan organisasi agar tujuan
organisasi dapat tercapai.

BATASAN PENGENDALIAN MANAJEMEN


Pengendalian manajemen adalah kegiatan perencanaan dan pengendalian dalam organisasi, yang
berada di antara dua kegiatan yaitu perumusan atau formulasi strategi yang dilakukan manajemen atas
dan pengendalian tugas yang dilakukan manajemen level bawah/operasional.

SPM Page 7
• Formulasi strategi: proses menentukan tujuan organisasi dan strategi untuk mencapai tujuan
tersebut.
○ Tujuan: apa yang hendak dicapai oleh seluruh organisasi
○ Strategi: langkah spesifik untuk mencapi tujuan dalam kurun waktu tertentu
○ Strategi: rencana besar organisasi untuk mencapai tujuan organisasi
○ Beda Formulasi Strategi dengan Pengendalian Manajemen : Formulasi Strategi adalah
proses pengambilan keputusan strategi baru, sementara Pengendalian Manajemen adalah
proses pengeimplementasian strategi tersebut
• Pengendalian manajemen: Pengendalian manajemen adalah proses dimana manajemen
mempengaruhi anggota organisasi untuk mengimplementasikan strategi organisasi yang telah
ditetapkan.
○ Ini merupakan salah satu alat yang digunakan organisasi dalam implementasi strategi. Alat-
alat implementasi strategi lainnya meliputi struktur org, manajemen SDM, dan kultur

• Pengendalian tugas: proses memastikan bahwa tugas tertentu telah dikerjakan secara efisien dan
efektif. Hal ini merupakan transaction-oriented yang melibatkan tugas individual murut aturan
yang dibuat dalam proses pengendalian manajemen
○ Perbedaan Pengendalian Tugas dan Pengendalian Manajemen :
i. Pengendalian tugas banyak / dapat digunakan pendekatan scientific.
ii. Pengendalian manajemen meliputi perilaku para manajer dan hal ini tidak dapat
dinyatakan melalui persamaan persamaan.
iii. Pengendalian manajemen berfokus pada unit organisasional, dalam pengendalian
tugas fokus terletak pda tugas spesifik dilakukan oleh unit-unit organisasional.
iv. Pengendalian manajemen memperhatikan keluasan aktivitas manajer yang
memutuskan apa yang harus dilakukan dalam kendala strategis secara umum

DAMPAK INTERNET PADA PENGENDALIAN MANAJEMEN


• Manfaat internet: Akses mudah dan cepat, komunikasi multitarget, biaya rendah, mampu display
picture, pengendalian berpusat pada individu(such as website available 24 hours without being
interrupted by sales representatives)
• Implikasi adanya internet: menyediakan informasi dan memproses informasi tersebut menjadi
lebih mudah dan cepat dengan kesalahan yang sedikit.
• Internet memfasilitasi koordinasi dan pengendalian melalui pemrosesan informasi yang efisien
dan efektif, namun tidak dapat menggantikan proses dasar yang melibatkan pengendalian
manajemen, karena pengendalian manajemen secara esensial merupakan proses social sehingga
tidak dapat diotomatiskan secara penuh

SPM Page 8

Anda mungkin juga menyukai