Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Saya panjatkan kepada Tuhan yang maha kuasa, karena berkat
PenyertaanNya dan campur tanganNya kepada saya. Makalah ini dapat
diselesaikan sesuai dengan waktunya yang diharapkan makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Operasi

Dalam penulisan makalah ini pembuat menyadari masih banyak kesalahan yang
perlu di perbaiki besama, untuk itu kritik dan sarannya perlu untuk disampaikan
kepada saya. Agar penulisan makalah selanjutnya akan lebih baik dan sekaligus
sebagai upaya perbaikan dan penyempurnaan dimasa yang akan datang.

Akhirnya kurang dan lebihnya kami ucapkan banyak terima kasih, penulis
berharap makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri lebih-lebih kepada seluruh
pembaca pada umumnya.
Daftar Isi

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I

Pendahuluan

1.1 .Latar Belakang

1.2 .Rumusan Masalah

1.3 .Tujuan

Bab II

Pembahasan

2.1. Definisi Manajemen Operasional

2.2. Langkah langkah strategi operasi manajemen operasional

2.3. Struktur Manajemen Operasional

2.4. Tujuan Strategi Operasional dalam Manajemen Operasional

2.5. Strategi Pengembangan Produk di dalam manajemen Operasional

Bab. III

Penutup

3.1. Kesimpulan

3.2. Daftar Pustaka


Bab I

PENDAHULUAN

1.1 . Latar Belakang

Karyawan adalah manusia yang mempunyai sifat kemanusiaan, perasaan dan


kebutuhan yang beraneka ragam. Hal ini menyebabkan timbulnya suatu
pendekatan yang berdasarkan pada kesejahteraan karyawan dalam manajemen
personalia. Karyawan harus mendapatkan perlakuan sedemikian rupa sehingga
kerjasama antara pimpinan dan karyawan sebagai bawahan dapat terjalin dengan
baik. Bila hubungan terjalin baik maka mudah untuk mencapai tujuan perusahaan
yang telah ditentukan. Untuk menjalin kerjasama yang baik antara pimpinan dan
karyawan, antara kedua pihak harus saling mengerti tentang kepentingan masing-
masing dalam perusahaan. Untuk itu diperlukan komunikasi yang baik antara
pimpinan dan karyawan mengingat peranan komunikasi sangat besar untuk
keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah digariskan.

Sebagai manusia, karyawan juga mempunyai tujuan sehingga diperlukan suatu


integrasi antara tujuan perusahaan dengan tujuan karyawan. Untuk mengusahakan
integrasi antara tujuan perusahaan dan tujuan karyawan, perlu diketahui apa yang
menjadi kebutuhan masing-masing pihak. Kebutuhan karyawan diusahakan dapat
terpenuhi melalui pekerjaannya. Apabila seorang karyawan sudah terpenuhi
segala kebutuhannya maka dia akan mencapai kepuasan kerja dan memiliki
komitmen terhadap perusahaan. Tingginya komitmen karyawan dapat
mempengaruhi usaha suatu perusahaan secara positif. Adanya komitmen akan
membuat karyawan mendukung semua kegiatan perusahaan secara aktif, ini
berarti karyawan akan bekerja lebih produktif. Penelitian menyatakan bahwa
kepuasan kerja dan komitmen organisasional cenderung mempengaruhi satu sama
lain. Karyawan yang relatif puas dengan pekerjaannya akan lebih berkomitmen
pada organisasi dan karyawan yang berkomitmen terhadap organisasi lebih
mungkin mendapat kepuasan yang lebih besar (Mathis dan Jackson, 2001: 100).

Komitmen karyawan ini diperlukan oleh perusahaan dan merupakan faktor


penting bagi perusahaan dalam rangka mempertahankan kinerja perusahaan.
Apalagi dalam era persaingan bisnis yang makin ketat di sektor telekomunikasi
dan teknologi informasi seperti dewasa ini.

Agar kerjasama yang baik antara karyawan dan perusahaan tercapai, maka
perusahaan harus menetapkan manajemen imbalan (reward management) yang
adil bagi kedua belah pihak.Manajemen imbalan merupakan proses
pengembangan dan implementasi strategi, kebijakan dan sistem yang membantu
organisasi mencapai tujuannya dengan mendapatkan dan mempertahankan orang-
orang yang diperlukan dan dengan meningkatkan motivasi dan komitmennya
(Armstrong, 1992:495).

Proses manajemen imbalan mencakup baik imbalan finansial maupun


nonfinansial. Proses manajemen imbalan sangat ditentukan oleh tuntutan bisnis.
Oleh karena itu, falsafah yang mendasari kebutuhan bisnis tersebut juga harus
dipahami. Karena karyawan juga termasuk stakeholder (pihak yang
berkepentingan) dalam organisasi, maka kebutuhan kebutuhan mereka juga harus
dipahami agar kepuasan kerja tercapai dan selanjutnya dapat menumbuhkan
komitmen pada organisasi. Kepuasan kerja tercapai jika kebutuhan karyawan
terpenuhi melalui pekerjaanya. Suatu model yang dikemukakan oleh Smith,
Kendall dan Hulin (Long, 1998: 108) menyebutkan bahwa ada lima segi yang
menciptakan kepuasan kerja, yaitu kepuasan dengan gaji/imbalan, promosi,
supervisor/atasan, rekan kerja dan pekerjaan itu sendiri.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Definisi Strategi Operasi dalam Manajemen Operasional ?

2. Bagaimana langkah langkah Strategi Operasi ?

3. Bagaimana Struktur manajemen operasional ?

4. Bagaimana Tujuan Strategi Operasional dalam Manajemen Operasi ?

5. Bagaimana Strategi Pengembangan Produk di dalam Manajemen


Operasional ?
1.3 Tujuan

1. Mengetahui Definisi Strategi Operasi dalam Manajemen Operasional


2. Mengetahui langkah langkah Strategi Operasi
3. Mengetahui Struktur Manajemen Operasional
4. Mengetahui tujuan strateg Operasional
5. Mengetahui Strategi Pengembangan produk di dalam manajemen
operasional

Bab II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Strategi Operasi Manajemen Operasional

adalah usaha pengelolaan secara optimal penggunan faktor produksi tenaga kerja,
mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan faktor produksi lainnya dalam proses
tranformasi menjadi berbagai produk barang dan jasa yang dimana strategi
fungsionalnya harus berpedoman pada strategi bisnis agar dapat menghasilkan
suatu pola yang konsisten dalam keputusan operasi.

Strategi operasi merupakan fungsi operasi yang menetapkan arah untuk


pengambilan keputusan yang diintegrasikan dengan strategi bisnis melalui
perencanaan formal. Menghasilkan pola pengambilan keputusan operasi yang
konsisten dan keunggulan bersaing bagi perusahaan.

2.2.Tpe Strategi

1. Strategi produksi biaya rendah, melalui penekanan biaya produksi :


Teknologi tinggi, biaya tenaga kerja rendah, tingkat persediaan rendah,
mutu terjamin,Bagian pemasaran dan keuangan mendukung.
2. Strategi inovasi produk dan pengenalan produk baru: Harga bukan
masalah dalam pemasaran, Fleksibilitas dalam pengenalan produk baru
· Perencanaan Pabrik

Perencanaan pabrik (factoy planning) angat penting karena diperlukan untuk


menjamin kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan agar tujuan
perusahaan tercapai dengan efektif dan efisien.

· Pemilihan Lokasi Pabrik

Penentuan atau pemilihan lokasi pabrik adalah penting, karena mempengaruhi


kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan
lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi.

· Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik

Tujuannya adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan
efisien. Penentuan lokasi memperhatikan faktor biaya produksi & biaya distribusi
barang yang dihasilkan & faktor lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya
operasi.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik :

Lingkungan masyarakat, Kedekatan dengan pasar, Tenaga kerja, Kedekatan


dengan bahan mentah dari pemasok, Fasilitas dan biaya transportasi, Sumberdaya
alam lainnya

· Faktor sekunder

Harga tanah,Dominasi masyarakat, Peraturan tenaga kerja, Rencana tata ruang,


Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing, Tingkat pajak, Cuaca/iklim,
Keamanan,Peraturan lingkungan hidup

2.3. Struktur Manajemen Operasional

Dalam persoalan manajemen operasional, ada struktur kepengurusan yang mesti


dibentuk, tetapi bukan hanya dibentuk, melainkan mesti juga dilaksanakan
sebagaimana fungsi dari masing-masing tugasnya. Pimpinan tertinggi dalam
sistem manajemen operasional adalah manajer operasional. Mereka-mereka ini
yang menjadi tiang atau pilar-pilar dalam berjalannya manajemen operasional.
Tugas dari seorang manajer adalah melakukan dan memetakan fungsi-fungsi
manajemen sesuai dengan tugasnya, misalnya membuat konsep dalam hal
perencanaan, pembentukan staf, pengorganisasian, serta memiliki jiwa
kepemimpinan dalam mengendalikan manajemen operasional secara keseluruhan.

Sepenuhnya, manajer itu mesti berorientasi pada pengarahan baik dalam hal
pengeluaran atau output dari jumlah, kualitas barang, harga yang terus dikontrol,
serta waktu yang tepat dalam memanjakan konsumen, sesuai dengan permintaan
para konsumen, maka rasanya pas, jika para manajer operasional memanjakan
konsumen selayaknya adalah raja. Dalam dunia manajemen operasional, para
pemegang keputusan, manajer operasional juga memiliki tanggung jawab yang
tidak sedikit. Di antaranya sebagai manajer mestilah mempunyai pikiran luas
sehingga konsepnya mesti menghasilkan barang dan jasa.

Mengenai pengambilan keputusan sebagai bentuk operasi dan sistem transformasi


yang akan dilakukan. Namun sebelum mengambil sebuah keputusan itu, kita
terlebih dulu tidak terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan, tapi terlebih
dulu kita mengkajinya dalam langkah pengambilan keputusan lewat fungsi
operasi.

Dari fungsi operasi juga ada bagian yang mesti dijabarkan dalam
pengembangannya, seperti harus disiapkan adanya proses produksi dan operasi,
ada juga jasa penunjang pelayanan produksi, yang melingkupi perencanaan serta
pengendalaian dan kontrol yang ekstra. Begitulah fitrah yang harus ada pada pola
manajemen operasional. Jika kita melihat dari segi ruang lingkup manajemen
operasional, akan mengarah pada kriteria yang memang wajib dilaksanakan.
Ambil contoh, kita membuat perancangan desain sistem produksi dan operasi itu
sendiri. Kita tentu harus melakukan seleksi dari perencanaan suatu desain produk
tersebut, seleksi yang meliputi mengenai perancangan dalam peralatan, memilih
lokasi dan site perusahaan serta unit produksi. Selain itu, kita juga mesti
menyiapkan rancangan sebagai tata letak dan arus kerja nanti, juga membuat
rancangan tugas pekerjaan. langkah terakhir, menyusun strategi dalam
memproduksi serta pemilihan kapasitas yang baik.

Sementara itu, adanya penyusunan rencana produk dan operasi dalam manajemen
operasional, pengendalian persediaan atau dalam hal penambahan bahan, upgrade
mesin yang ada, pengendalian mutu baik ditingkat barang dan jasa juga meliputi
manajemen sumber daya manusia. Itulah yang disebut sebagai pengorganisasian
sistem produksi pada manajemen operasional.

Faktor2 yg mendorong perlunya strategi operasi :

- Dorongan oleh keinginan untuk menekan biaya (efisiensi) &


meningkatkan kualitas produk
- Melemahnya bargaining position dlm menghadapi supplier bahan
baku,suku cadang/komponen.
- Saingan semakin kuat dalam pemasaran produk yang sama
- Ketiadaan/kelangkaan tenaga profesional untuk bidang keahlian tertentu
dalam menciptakan kemampuan khusus.

2.4. Langkah-Langkah Strategi Operasi Manajemen Operasional

Manajemen operasional juga meliputi langkah-langkah dalam pengambilan


keputusan sebagaimana telah disebut di awal. Jika melihatnya dari segi
pengambilan keputusan, sedikitnya ada empat langkah dalam pengambilan
keputusan dalam manajemen operasional, yaitu pengambilan keputusan dari
peristiwa yang pasti, dari peristiwa yang mengandung risiko, dari peristiwa yang
belum pasti, dan peristiwa yang lahir dari pertentangan-pertentangan dari keadaan
lain. Selain itu, ada juga proses yang disebut lewat keputusan, yakni mengenai
proses fisik sebuah produk maupun dari fasilitas yang dipakai. Juga dari sisi
kapasitas yang melingkupi keputusan dalam menghasilkan jumlah, beserta
pemilihan tempat dan waktu yang tepat.
Ada juga manajemen operasional yang dilihat dari segi persediaan, baik itu
mengenai apa yang dipesan, kualitas bahan hingga kapan bahan tersebut akan
dipesan. Tenaga kerja yang meliputi pemilihan tenaga kerja lewat seleksi,
rekrutmen, pemberian gaji, pemberian kompensansi atau promosi, hingga PHK.
Selain itu, mesti juga memastikan kualitas atau mutu yang meliputi mutu barang
dan jasa dari yang dihasilkan, desain peralatan, serta pengawasan produk atau
jasa.

Dari beberapa kriteria yang dimaksud adalah langkah sebagai salah satu jenis
pengambilan keputusan dalam manajemen operasional.
Strategi Manajeman Operasional. Sebelum kita melangkah dalam hal
pengambilan keputusan-keputusan atau mengeluarkan suatu produk, ada baiknya
kita memetakan strategi yang akan digunakan dalam teori manajemen operasional.
Salah satu strategi dalam menetapkan arah dan tujuan untuk mengambil keputusan
bisnis lewat perencanaan formal sehingga mampu menghasilkan pola
pengambilan keputusan yang konsisten serta menjadi keunggulan saat bersaing
dengan perusahaan-perusahaan lain. Sedikitnya, ada dua tipe dalam pengambilan
strategi. Pertama, dengan menggunakan biaya rendah yang ditekan dari biaya
produksi, namun tetap menggunakan teknologi bagus, tapi biaya tenaga kerja
diusahakan rendah, dan tingkat persediaannya juga rendah, tapi tetap menjaga
mutu. Mutu yang harus tetap terjamin. Ini tentu bisa berjalan berbarengan jika
bagian keuangan serta pemasaran mendukung dan tidak mati. Yang kedua adalah
dengan menggunakan strategi invasi dalam menciptakan produk atau pengenalan
produk baru. Pada bagian ini, tidak usah terlalu memikirkan harga pemasaran
karena tidak ada masalah. Serta adanya fleksibilitas dalam pengenalan produk
baru. Dan yang berikutnya adalah perencanaan pabrik atau dalam bahasa asing
disebut factory planning. Ini adalah langkah yang penting dalam kelangsungan
hidup serta kemajuan perusahaan sesuai tujuan perusahaan yang ingin dicapai
dalam hal teori manajemen operasional.

Di antara perencanaan pabrik itu adalah penentuan lokasi pabrik, bangunan,


peralatan, hingga penerangan, dan sirkulasi udara dalam pabrik. Pemilihan lokasi
pabrik sangat penting karena bisa mempengaruhi dalam daya saing dengan
perusahaan lain. Selain itu, juga harus memperhatikan adanya kemungkinan
terjadi ekspansi. Agar perusahaan bisa berjalan lancar, efektif, dan efisien, kita
bisa melihat banyak faktor yang bisa mempengaruhi lokasi pabrik yang masih
terkait dengan menejemen operasional, di antaranya lingkungan masyarat, dekat
dengan pasar, dan tenaga kerja, kedekatan dari pengiriman bahan pemasok, biaya
transportasi, dan juga sumber daya alam di sekitar lokasi yang mempengaruhi. Ini
peting dalam praktik manajemen operasional.

Terdapat beberapa langkah pengambilan keputusan dalam manajemen


operasional antara lain :

-  mengambil keputusan dari peristiwa yang bersifat pasti

- mengambil keputusan dari peristiwa yang mengandung risiko

- mengambil keputusan dari peristiwa yang bersifat tidak pasti

- mengambil keputusan dari peristiwa yang muncul akibat adanya pertentangan-


pertentangan

2.5. Tujuan Strategi Operasi dalam Manajemen Operasional

Tujuan suatu strategi adalah untuk mempertahankan atau mencapai suatu posisi
keunggulan dibandingkan dengan pihak pesaing. Organisasi tersebut masih harus
meraih keunggulan apabila ia dapat memanfaatkan peluang-peluang di dalam
lingkungan,yang memungkinkan menarik keuntungan-keuntungan dari bidang-
bidang kekuatannya. Bagaimana dengan konsep manajemen operasional?

Konsep manajemen operasional, harus menguasai ilmu akuntansi, statistik,


teknologi informasi dan matematika, sehingga semakin banyak pula kesempatan
kerja yang tersedia.

1. Tujuan operasi harus ditetapkan dalam bentuk kuantitatif agar dapat


diukur seberapa besar pencapaian tujuan tersebut.

Misal : Biaya pabrik dr penjualan ditetapkan 48% dan 3 thn lg diharapkan mjd
45%.
2. Kemampuan Khusus Operasi adalah menciptakan operasi apa yang harus
unggul secara relatif dari para pesaing dan terkait dengan misi operasi.
Dapat dirumuskan dalam bentuk tujuan operasi.

Misal : Biaya terendah,kualitas tinggi,pelayan terbaik dll. Tidak mungkin bila


suatu produsen dikenal memiliki keunggulan dengan biaya rendah tapi
menekankan kualitas sebagai strateginya.

3. Kebijakan Operasi adalah penjabaran/menjelaskan bagaimana tujuan


operasi akan dicapai menyangkut proses, kapasitas,kualitas,persediaan &
barisan kerja.

Misal : Kebijakan ditekankan pada teknologi proses yang baru,maka yang lainnya
harus membentuk sistem pengendalian kualitas yang superior dan membangun
barisan kerja yang berkemampuan tinggi.

Product Life Cycle

1.Tahap pengembangan produk

Adalah : tahap ketika perusahaan

menemukan & mengembangkan produk baru.

Selama tahap ini penjualan=nol & biaya


investasi perusahaan besar

2. Tahap pengenalan produk (introduksi)

Adalah : periode pertumbuhan penjualan yg

lambat ketika produk mulai diperkenalkan di

pasar. Laba blm ada krn biaya pengeluaran

utk memperkenalkan produk sgt besar

3. Tahap pertumbuhan

Merupakan periode penerimaan pasar &

peningkatan laba yg pesat.

4. Tahap menjadi dewasa

Adalah : periode pertumbuhan penjualan yg

mulai menurun krn produk telah diterima oleh

sebagian pembeli potensial. Tk laba

tetap/mulai turun krn biaya pengeluaran

bertambah akibat banyaknya pesaing.

5. Tahap menurun

Adalah : periode ketika penjualan & laba menurun

2.6.Strategi Pengembangan Produk di dalam Manajemen Operasional

Dalam dunia bisnis dan marketing, istilah pengembangan produk (product


development) sudah lazim dibicarakan, dibahas dan dianalisis. Secara umum,
pengembangan produk dapat diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan
perusahaan untuk menambah manfaat, ciri, desain dan layanan pada barang
dan jasa. pengembangan produk dapat disimpulkan bahwa suatu usaha yang
dilakukan perusahaan melalui perbaikan bentuk, penyederhanaan,
pembentukan kembali, menambah desain atau model dengan tujuan untuk
meningkatkan kepuasan konsumen atau pelanggan.

Ada 3 kategori produk baru :

1. Produk yg benar2 inovatif & unik, yaitu : sampai sekarang

belum ditemukan, padahal sangat dibutuhkan & berbeda dengan

produk yang ada tapi sama-sama memuaskan

keinginan.

Contoh : Plastik yg bersaing dgn kayu/besi

2. Produk pengganti yg benar-benar berbeda dari produk yang sudah

ada.

Contoh : Kopi instan yg menggantikan kopi tubruk

3. Produk imitasi, yaitu : produk yang baru bagi perusahaan,tapi di pasar


bukan merupakan produk baru.

Contoh :Rokok mild

Faktor2 yg menunjang pengembangan produk baru :

- Kemajuan teknologi
- Perubahan dlm kebutuhan konsumen
- Daur hidup produk yang semakin pendek
- Makin meningkatnya persaingan pasar internasional

Faktor2 yg menghambat pengembangan produk baru :

- Makin tingginya biaya modal


- Peraturan pemerintah
- Biaya tenaga kerja yang mahal
- Pemusatan perhatian pada laba jangka pendek
- Kurangnya perhatian manajemen pada produk baru,yang tercermin dari
riset pemasaran yang tidak memadai
- Kekurangan strategi produk baru
- Ketakutan bahwa produk baru akan menggantikan produk yang suda ada

BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Indikator yang sangat bermanfaat membentuk pengertian strategi Operasional


adalah:

- Komitmen terhadap kegiatan yang ada dalam lingkup perusahaan.


- Kondisi yang ada saat ini dan yang direncanakan.
- Proses transformasi, yaitu kegiatan organisasi yang dapat mengubah
masukan menjadi nilai tambah keluaran.
- Distinctive competence, yaitu kemampuan spesifik yang dimiliki oleh
perusahaan untuk menghasilkan nilai tambah melalui proses transformasi
dan mendukung tujuan perusahaan secara keseluruhan.

Perumusan strategi operasional secara jelas merujuk pada dan berkaitan dengan
strategi unit bisnis dan strategi korporat. Menurut Richardson, Taylor, dan Gordon
(1985), perusahaan yang dapat mengembangkan keterkaitan ini akan menjadi
perusahaan yang lebih sukses dan menguntungkan. Dengan demikian, strategi
operasionalnya memadukan masukan dari berbagai fungsi manajemen lainnya,
misalnya evaluasi informasi atau strategi audit dengan menggunakan metode
analisis SWOT.

Disarikan dari buku: Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, Penulis:
Fredy Rangkuti, Hal: 109-111.
Daftar Pustaka

Lina, i. (2020, Maret 2). Makalah Strategi Operasi Manajemen Operasional. Diambil
kembali dari Academia.edu: https://www.academia.edu

Anda mungkin juga menyukai