Anda di halaman 1dari 31

MANAJEMEN OPERASI

A. PENGERTIAN MANAJEMEN OPERASI


Operations Management (OM) adalah serangkaian aktivitas untuk menciptakan
nilai dalam bentuk barang dan jasa melalui transformasi input menjadi output.
Aktivitas merupakan proses atau sekumpulan kegiatan yang memerlukan satu atau
lebih dari input, merubah dan menambah nilai pada input tersebut, sehingga dapat
memberikan satu atau lebih output bagi pelanggan. Input terdiri atas sumber daya
manusia (tenaga kerja), modal (peralatan dan fasilitas), pembelian bahan baku dan
jasa, tanah dan energi. Sedangkan outputnya adalah barang dan jasa. Operations
Management merupakan salah satu fungsi utama dalam setiap perusahaan, Oleh
karena itu ada 10 keputusan strategis Operations Management yang terdiri: Service
and product design, Quality management; Process and capacity design;
Location;Layout design; Human resources and job design;Supply Chain
Management; Inventory, material requirements planning, and JIT; Intermediate, short
term, and project scheduling; Maintenance (Haizer & Render, 2004)
Krajewsky & Ritzman, (2002) mendefinisikan Operations Management
merupakan pengarahan dan pengawasan proses yang mengubah bentuk input menjadi
barang dan jasa (output). Proses adalah aktivitas pokok dari organisasi yang
digunakan untuk bekerja dan mencapai tujuan bersama. Pada dasarnya Operations
Management merupakan salah satu fungsi di dalam perusahaan, di mana perusahaan
besar pada umumnya memisahkan setiap fungsi ke dalam departemen yang terpisah,
setiap fungsi memiliki tanggung jawab tertentu sesuai dengan tugasnya. Masing-
masing fungsi dalam perusahaan saling berhubungan. oleh karena itu kerja sama,
koordinasi dan komunikasi yang efektif sangat penting dilakukan untuk mencapai
tujuan perusahaan. Keputusan di dalam Operations Management dibedakan menjadi
keputusan yang bersifat stratejik yang memiliki konsekwensi jangka panjang dan
kurang terstruktur, cenderung terfokus pada organisasi secara keseluruhan, dan lintas
departemen. Kemudian keputusan taktis lebih terstruktur, rutin, berulang, memiliki

1
konsekwensi jangka pendek, cenderung terfokus pada departemen, tim, dan tugas.
Operations Management membagi keputusan dalam 5 kategori :
1. Strategi Choise (startegi opersional);
2. Proses (proses, manajemen, perencanaan proses bisnis, dan manajemen
teknologi);
3. Quality (TQM dan Statistical Prosess Control );
4. Capability, Location, and Layout ;
5. Operating Decisions meliputi: (Supply Chain Management , Forecasting,
Inventory Management Aggregate Planning, Resource Planning, Lean
System, Sceduling ) Krajewsky & Ritzman (2002).

Dari pendapat ke dua ahli di atas pada hakekatnya tidak ada perbedaan yang
mendasar mengenai definisi manajemen operasional, kedua-duanya lebih
menekankan pada proses dan aktivitas dalam pelaksanaan tranformasi input menjadi
output berupa barang dan jasa. Lebih lanjut setiap kategori keputusan dalam
manajemen operasional di atas, memaikan peran vital dalam memperoleh keuntungan
yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan keunggulan bersaing.
Dengan demikian uraian ini menunjukan bahwa terdapat berbagai metode untuk
mencapai kesuksesan melalui Operations Management.

B. PERBEDAAN OPERASI PERUSAHAAN JASA DAN PERUSAHAAN


MANUFAKTUR

Perusahaan jasa dan perusahaan manufaktur sama-sama mengubah produk


mentah menjadi produk jadi. Namun dalam perusahaan jasa, bahan mentah yang
dimaksud bukanlah minyak mentah, aluminium, atau besi, melainkan orang-orang
yang memiliki kebutuhan yang belum terpenuhi (ebert dan griffin,2011 halm.121.)
keluaran output dari operasi perusahaan jasa adalah kepuasan yang diperoleh
konsumen yang kebutuhannya telah terpenuhi. Ada empat aspek yang membedakan
antara operasi perusahaan jasa dengan operasi perusahaan manufaktur, yaitu :

2
1.      Interaksi dengan konsumen
Operasi perusahaan manufaktur menghasilkan keluaran berupa barang (physical
goods ) seperti telepon genggam, i-pad, dan laptop. Sedangkan, operasi perusahaan
jasa menghasilkan keluaran berupa kombinasi antar barang dan jasa. Rumah makan
suka-suka misalnya. Selain rumah makan tersebut memproduksi ikan bakar , rumah
makan tersebut juga menyediakan jasa pengiriman (delivering) produknya. Selain itu,
karyawan perusahaan jasa membutuhkan keterampilan yang berbeda dengan
karyawan perusahaan manufaktur , terutama keterampilan dalam berinteraksi dengan
konsumen. Karyawan diperusahaan jasa, seperti salon kecantikan, akan lebih banyak
berinteraksi dengan konsumen dari pada perusahaan manufaktur. Keunikan masing-
masing individu termasuk psra konsumen menyebabkan karyawan perusahaan jasa
harus memiliki pengetahuan mengenai psikis konsumen.

2.      Jasa tidak berwujud dan tidak dapat disimpan


Tidak berwujud : jasa tidak dapat disentuh, dirasakan, dicium, atau dilihat.
Kepuasan yang diberikan perusahaan jasa kepada para konsumennya adalah nilai
tidak berwujud yang diterima konsumen dalam bentuk rasa senang, rasa puas, dan
rasa aman. Contohnya ketika kita merekrut supir pribadi, yang kita dapatkan atas
uang yang telah dikeluarkan untuk membayar supir tersebut adalah rasa senang dan
puas karena tidak perlu capek-capek menyetir mobil sendiri dan rasa aman karena
supir tersebut sudah ahli dan berpengalaman.
Tidak dapat disimpan : jasa seperti penitipan anak, transportasi, pemotongan
rambut, dan pembersih rumah tidak dapat disimpan untuk selanjutnya digunakan
kembali.

3.      Kehadiran konsumen dalam proses operasi


Pada perusahaan manufaktur, kehadiran konsumen tidak banyak berpengaruh
terhadap proses produksi. Perusahaan manufaktur cenderung tidak membutuhkan
keterlibatan konsumen dalam proses produksinya . sementara dalam operasi
perusahaan jasa, kehadiran dan keterlibatan konsumen sangat diperlukan. Terutama

3
pada perusahaan jasa yang membutuhkan high-contrac system, tanpa keterlibatan
konsumen, proses produksi jasanya tidak dapat dilakukan.
4.      Kualitas layanan
Konsumen menggunakan ukuran yang berbeda untuk mengukur kepuasannya
terhadap barang dan jasa yang dikonsumsinya. Hal tersebut dikarenakan jasa tidak
hanya terdiri dari sesuatu yang tak berwujud saja, Tetapi juga terdiri dari sesuatu
yang berwujud. Manajer, khususnya manager perusahaan jasa, memahami bahwa
kualitas kerja berbeda dengan kualitas layanan. Baju yang kita masukkan kebinatu
misalnya. Baju yang tadinya kotor menjadi bersih, wangi, dan rapi (kualitas kerja),
tetapi konsumen merasa kecewa karena ketika mereka mengambil baju mereka
kebinatu, karyawan ditempat tersebut tidak ramah (kualitas layanan).

C. PENTINGNYA MANAJEMEN OPERASI


1. Manajemen Operasi memberikan cara pandang yang sistematik dalam melihat
proses-proses dalam organisasi. Jika hal ini sudah menjadi isu biasa dalam
industri manufaktur, tidak demikian dalam industri jasa. Pemahaman tentang
bagaimana mengelola operasi dengan pendekatan modern ini akan
memudahkan kita menganalisis dan memperbaiki sistem dalam perusahaan
atau organisasi
2. Konsep dan tools dalam manajemen operasi pada dasarnya dapat dan banyak
diterapkan pada fungsi manajemen yang lain. mengapa demikian? karena
setiap fungsi manajemen juga melibatkan proses dalam pekerjaannya.
3. Bidang manajemen operasi pun belakangan ini menawarkan karir yang cukup
menantang seperti fungsi manajemen lainnya. Di banyak perusahaan sudah
biasa kita jumpai jabatan manajer operasi, bahkan sampai direktur operasi.
4. Dalam pendidikan bisnis, manajemen operasi memang sudah menjadi 1 pilar
yang wajib diajarkan kepada mahasiswa. Terkait dengan poin 3, maka banyak
sekali para recruiters mencari lulusan perguruan tinggi yang sudah memiliki
cukup pengetahuan seputar manajemen operasi.

4
5. Manajemen Operasi merupakan salah satu fungsi utama yang harus ada di
semua jenis organisasi.

6. Dengan mempelajari Manajemen Operasi, kita dapat mengetahui seluk beluk


dan berbagai hal yang berkaitan dengan cara memproduksi barang maupun
jasa

7. Dengan mempelajari Manajemen Operasi, kita dapat memahami dan mengerti


dengan benar apa yang seharusnya dilakukan oleh manajer operasional.

8. Karena Manajemen Operasi merupakan bagian yang paling mahal dalam


organisasi. Hal ini dapat diartikan efektifitas dan efisiensi Manajemen Operasi
akan berdampak besar bagi perusahaan. Dalam manajemen operasi berkaitan
dengan perusahaan manufaktur dan perusahaan jasa.

D. OPERATIONS MANAGEMENT SYSTEM

Manajer operasi mengelola proses transformasi yang menghasilkan produk


barang dan jasa. Perubahan pada lingkungan sering kali memerlukan perubahan pada
sistem operasi. Proses transformasi mengubah input yaitu material, energi, tenaga
kerja, modal dan informasi menjadi ouput yaitu barang dan jasa yang dapat dilakukan
melalui Operational Management System. Lebih  jelsanya praktek Operational
Management System dapat dilihat pada gambar berikut

5
Keterangan Gambar :
 Proses perubahan input & output terdiri dari SDM (TK & Manajer), Modal
(Peralatan & Fasilitas), Pembelian BB & jasa, tanah serta energi.
 Lingkaran mewakili operasi yang dilalui jasa, barang atau orang serta dimana
proses dilaksanakan.
 Tanda panah menunjukan arah proses akan dilaksanakan. Baik perusahaan
maupun disektor  jasa memiliki pelanggan. Pelanggan tersebut dapat berada
diluar maupun didalam organisasi.
 Garis terputus-putus mewakili dua imput khusus yaitu partisipasi pelanggan
dan kinerja informasi berasal dari dalam/diluar organisasi.

E. PERENCANAAN OPERASIONAL DAN KEPUTUSAN PENGENDALIAN

a. Pegertian perencanaan operasional


Perencanaan operasional umumnya merupakan turunan/terjemahan dari tujuan
umum perusahaan dalam rentang waktu tertentu (selama satu tahun umpamanya)
berikut rencana stragtegis yang sudah ditetapkan oleh manajemen. Walau demikian
perencanaan operasional dapat juga digunakan oleh individu untuk keperluan
pribadinya, bahkan dianjurkan agar pekerjaannya terarah dan terorganisir dengan
baik.Perencanaan operasional adalah perencanaan yang memusatkan perhatiannya
pada operasi sekarang (jangka pendek) dan terutama berkenaan dengan tujuan
mencapai efisiensi.Perencanaan operasional merupakan kebutuhan apa saja yang
harus dilakukan untuk mengimplementasikan perencanaan strategi untuk mencapai
tujuan strategi tersebut.
Perencanaan operasional yang khas :
1. Perencanaan produksi (Production Plans) : Perencanaan yang
berhubungan dengan metode dan teknologi yang dibutuhkan dalam
pekerjaan.

6
2. Perencanaan keuangan (Financial Plans): Perencanaan yang
berhubungan dengan dana yang dibutuhkan untuk aktivitas operasional
3. Perencanaan Fasilitas (Facilites Plans): Perencanaan yang berhubungan
dengan fasilitas&layout pekerjaan yang dibutuhkan untuk mendukung
tugas.
4. Perencanaan pemasaran (Marketing Plans): Berhubungan dengan
keperluan penjualan dan distribusi barang/jasa.
5. Perencanaan sumber daya manusia (Human Resource Plans):
berhubungan dengan rekruitmen, penyeleksian dan penempatan orang-
orang dalam berbagai pekerjaan.

b. Langkah-langkah perencanaan operasional


Menurut Morphet dalam Made pidarta (2005:101) prosedur yang harus
diperhatikan dalam membuat perencanaan operasional:
1. Mengumpulkan informasi dan analisa data
2. Menyelesaikan perubahan dalam bentuk kebutuhan
3. Mengidentifikasi tujuan dan prioritas
4. Membentuk alternatif-alternatif penyelesaian
5. Mengimplementasi, menilai dan memodifikasi
Dalam melakukan perencanaan operasional maka diperlukan langkah-langkah
tertentu. Langkah-langkah tersebut merupakan prosedur yang harus diikuti dalam
setiap melakukan perencanaan, sebab tanpa prosedur tersebut maka kurang sempurna
perencanaan tersebut. Langkah-langkah itu adalah sebagai berikut :
a. Langkah 1: Menetapkan tujuan.
Sering sebuah organisasi mempunyai banyak tujuan, maka harus memilih
diantara banyak tujuan tersebut, tujuan dapat dirumuskan sesuai dengan maksud misi
dan sasaran yang dikehendaki. Tentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang
dimiliki, tujuan yang besar akan sukar dapat dicapai dengan sumber daya yang sangat
terbatas, maka harus menetapkan tujuan yang terbaik bagi organisasi.
b. Langkah 2: Memahami atau merumuskan keadaan saat ini.

7
Rencana adalah menyangkut kegiatan dimasa yang akan datang, apa yang
dapat dilakukan dimasa yang akan datang sangat ditentukan pula keadaan atau posisi
organisasi pada saat ini. Oleh karena itu organisasi harus mengetahui, memahami dan
kemudian merumuskan posisinya saat ini. Untuk keperluan itu diperlukan data dan
informasi yang relevan dengan tujuan organisasi.
c. Langkah 3: Mengidentifikasikan Kemudahan dan Hambatan.
Organisasi harus melakukan identifikasi dan inventarisasi faktor-faktor
kemudahan dan hambatan dalam usaha pencapaian tujuan. Dengan mengetahui
kemudahan-kemudahan, organisasi akan dapat memanfaat-kannya peluang tersebut
sebaik-baiknya. Sebaliknya dengan mengetahui kemungkinan hambatan, maka
organisasi sedini mungkin sudah mempersiapkan untuk menanggulanginya atau
mengantisipasinya yang akan dirumuskan dan kemudian dirumuskan pada berbagai
kegiatan untuk mencapai tujuan.

c. Proses Pengambilan Keputusan Opersioanal


Koonyz dan Weihrich, (2005) mendefinisikan pengambilan keputusan adalah
penataan pilihan langkah atau tindakan dari sejumlah alternatif. Pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh seseorang manajer operasi berhubungan erat dengan
pemecahan masalah-masalah yang dihadapinya, seperti masalah pribadi, pekerjaan,
maupun sosial. Pengambilan keputusan yang efektif merupakan suatu proses yang
kompleks, tergantung pada keterampilan yang dimiliki oleh manajer. Lebih jelasnya
langkah-langkah yang dapat ditempuh oleh seorang manajer operasional dalam
pengambilan keputusan opersional sebagai berikut

8
Perumusan Masalah

Pengembangan alternatif

Evaluasi alternatif

Pemilihan alternative terbaik

Implementasi keputusan

Evaluasi Hasil

Pada gambar diatas, secara umum para ahli mengembangkan beberapa cara
untuk mengklasifikasi keputusan dalam rangka melakukan evaluasi yang intinya
dapat dibedakan 2 tipe keputusan yaitu keputusan terprogram dan keputusan tidak
terprogram.
1.Keputusan terprogram terjadi jika suatu situasi sering muncul, prosedur rutin dan
dapat disusun untuk melakukan evaluasi menyelesaikannya (Gibson, et al .,1997),
Beberapa langkah yang hendaknya diketahui oleh seorang wirausaha, baik secara
eksplisit atau implisit dalam mengevaluasi keputusan, yaitu:
 Pastikan kebutuhan akan suatu keputusan.
 Kenali kriteria keputusan.
 Alokasikan bobot (Skor tertinggi pada keputusan prioritas).
 Kembangkan alternatif-alternatif.
 Pemilihan alternatif terbaik dari alternatif yang telah di evaluasi.

2. Keputusan tidak terprogram yaitu baru, ketidak pastian dan tidak terstruktur
(Gibson, et al ., 1997). Tidak ada prosedur yang ada untuk menangani masalahnya,

9
tidak ada cara yang sama dengan sebelumnya juga karena masalahnya kompleks
atau sangat penting.
  Kadudukan manajer opersional dalam pengambilan keputusan atas pemecahan
masalah, dapat dikemukakan beberapa pokok pikiran penting, yaitu:a.Pemecahan
masalah oleh para manajer operasi berkenaan dengan penggunaan strategi-strategi
(rencana atau pola) pencarian alternatif yang relevan.b.Perilaku pemecahan
masalah bersifat adaptif.

Kompleksnya situasi pemecahan masalah, faktor kepribadian, pilihan strategi,


penggunaan informasi, sangat menentukan pengambilan keputusan akhir seorang
manajer operasi.

F. PENGENDALIAN KUALITAS

Pengendalian kualitas merupakan teknik yang sangat bermanfaat agar suatu


perusahaan dapat mengetahui kualitas produknya sebelum dipasarkan kepada
konsumen. Teknik pengendalian kualitas dapat membantu perusahaan dalam
mengetahui kelayakan kualitas produk berdasarkan batas-batas kontrol yang telah
ditentukan. Berikut ini adalah uraian lebih lanjut tentang pengendalian kualitas.

Definisi dan Sejarah Pengendalian Kualitas


Kualitas adalah faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis,
pertumbuhan dan peningkatan posisi bersaing. Kualitas suatu produk diartikan
sebagai derajat atau tingkatan dimana produk atau jasa tersebut mampu memuaskan
keinginan dari konsumen (fitness for use). Kualitas menjadi faktor dasar keputusan
konsumen untuk mendapatkan suatu produk, karena konsumen akan memutuskan
untuk membeli suatu produk dari perusahaan tertentu yang lebih berkualitas daripada
saingan-sainganya. Alasan-alasan mendasar pentingnya kualitas sebagai strategi
bisnis adalah sebagai berikut (Purnomo, 2004):

10
1. Meningkatkan kesadaran konsumen akan kualitas dan orientasi konsumen
yang kuat akan penampilan kualitas.
2. Kemampuan produk.

3. Peningktan tekanan biaya pada tenaga kerja,energi dan bahan baku.

4. Persaingan yang semakin intensif.

5. Kemajuan yang luar biasa dalam produktifitas melalui program


keteknikkan kualitas yang efektif.

Pengertian pengendalian kualitas adalah aktifitas pengendalian proses untuk


mengukur ciri-ciri kualitas produk, membandingkan dengan spesifikasi atau
persyaratan, dan mengambil tindakan penyehatan yang sesuai apabila ada perbedaan
antara penampilan yang sebenarnya dan yang standar. Tujuan dari pengendalian
kualitas adalah untuk mengendalikan kualitas produk atau jasa yang dapat
memuaskan konsumen. Pengendalian kualitas statistik merupakan suatu alat tangguh
yang dapat digunakan untuk mengurangi biaya, menurunkan cacat dan meningkatkan
kualitas pada proses manufakturing. Pengendalian kualitas memerlukan pengertian
dan perlu dilaksanakan oleh perancang, bagian inspeksi, bagian produksi sampai
pendistribusian produk ke konsumen. Aktifitas pengendalian kualitas pada umumnya
meliputi kegiatan-kegiatan berikut (Purnomo, 2004):

1. Pengamatan terhadap performansi produk atau proses.


2. Membandingkan performansi yang ditampilkan dengan standaryang
berlaku.

3. Mengambil tindakan-tindakan bila terdapat penyimpangan-penyimpangan


yang cukup signifikan, dan jika perlu perlu dibuat tindakan-tindakan untuk
mengoreksinya.

Pengaruh Kualitas

11
Kualitas adalah elemen penting dalam operasi, selain itu kualitas juga memiliki
beberapa pengaruh lain. Beberapa alasan yang membuat kualitas menjadi penting,
yaitu sebagai berikut (Heizer, 2006):
1. Reputasi perusahaan.
2. Keandalan produk atau jasa.
3. Penurunan biaya.
4. Pertanggung jawaban produk atau jasa.
5. Peningkatan pangsa pasar.
6. Keterlibatan global
7. Penampilan produk atau jasa.
Definisi kualitas sebagaimana yang diambil oleh American Society for
Quality adalah keseluruhan karakteristik produk atau jasa yang mampu memuaskan
kebutuhan yang terlihat atau yang tersamar. Definisi kualitas terbagi atas beberapa
kategori yaitu, definisi yang berbasis pengguna dengan arti kualitas bergantung pada
pemirsa. Definisi yang berbasis manufaktur yaitu kualitas yang lebih tinggi dengan
arti kinerja yang lebih baik, fitur yang lebih baik dan perbaikan lainya yang terkadang
memakan biaya (Heizer, 2006).

Konsep Dasar Pengendalian Kualitas


Pengendalian kualiatas statistik adalah alat bantu manajemen untuk menjamin
kualitas, karena pada dasarnya tidak ada dua produk yang dihasilkan oleh suatu
proses produksi itu sama benar, tidak dapat dihindarkan adanya variasinya. Pengujian
statistik diperlukan untuk menyelesaikan masalah seperti ini, dalam pengendalian
kualitas statistik teknik-teknik tersebut diaplikasikan guna memeriksa dan menguji
data untuk menentukan standar dan mengecek kesesuaian produk untuk mencapai
operasi manufaktur yang maksimum, dan biasanya menghasilkan biaya kualitas yang
lebih rendah dan menaikkan tingkat posisi kompetitif. Rancangan percobaan dapat
digunakan dalam hubungannya dengan pengendalian proses statistik untuk
meminimumkan variabilitas proses, yang menghasilkan produksi yang pada akhirnya
bebas cacat (Purnomo, 2004).

12
Keuntungan Pengendalian Kualitas Statistik
Pengendalian kualitas statistik merupakan alat manajemen secara ilmiah.
Beberapa keuntungan jika digunakan pengendalian kualitas statistik adalah sebagai
berikut (Purnomo, 2004):
1. Perbandingan antara kualitas dan biaya.
2. Menjaga kualitas lebih seragam.
3. Penyediaan bahan baku yang lebih baik.
4. Penggunaan alat produksi yang lebih efisien.
5. Mengurangi kerja ulang atau pembuangan.
6. Memperbaiki hubungan produsen-konsumen.

Dimensi Kualitas
Kualitas memiliki dimensi yang banyak, sehingga sulit mendefinisikannya.
David Gorvin menyarankan delapan dimensi kualitas, yaitu sebagai berikut
(Nasrullah, 1997):

1. Performansi atau prestasi dari fungsi yang diperlihatkan oleh produk.


2. Sifat-sifat khusus dan menarik minat (feature), yang menjadikan
suatuproduk unik dibandingkan dengan produk sejenis dari produsen lain.

3. Keandalan, kemampuan produk untuk tidak mogok dalam masa kerjanya.

4. Kecocokan dengan standar industri.

5. Kemudahan diperbaiki jika terjadi kerusakan.

6. Daya tahan produk terhadap waktu.

7. Keindahan penampilan.

8. Persepsi konsumen.

13
Manajemen Kualitas

Manajemen kualitas sangat berpengaruh besar terhadap produk yang akan


diproduksi, Dr. Deming adalah pakar manajemen kualitas Amerika Serikat. Dr.
Deming menyarankan 14 butir manajemen mutu sebagai berikut (Nasrullah, 1997):
1. Ciptakan stabilitas motivasi untuk memperbaiki produk, mempunyai daya
saing, dan memberikan lapangan kerja. Adopsi filosofi baru
2. Hilangkan ketergantungan pada pemeriksaan produk untuk mencapai
produk bermutu. Hilangkan kebutuhan untuk inspeksi produk secara
massal dengan membangun mutu sejak awal proses.
3. Akhiri kebiasaan menghargai bisnis atas dasar potongan harga.
4. Terus menerus perbaiki sistem produksi dan pelayanan, agar mutu dan
produktifitas tentu diperbaiki, dan dengan demikian diupayakan tanpa
henti penurunan ongkos.
5. Lembagakan pelatihan pada saat bekerja.
6. Lembagakan pengawasan.

7. Bersihkan rasa takut, sehingga setiap orang bekerja dengan efektif.

8. Hapus penghalang antar departemen.

9. Hilangkan slogan-slogan dan target-target yang harus dicapai para pekerja,


jika tidak dilengkapi dengan cara-cara mencapainya.
10. Hilangkan standar kerja yang menyarankan angka target kerja bagi
operator, ganti dengan pertolongan dan pengawasan.

11. Hapus penghalang antara pekerja tidak tetap dengan haknya untuk bangga
dengan kemampuan kerjanya.

12. Lembagakan program ketat pendidikan dan pelatihan.


13. Letakkan setiap orang di perusahaan untuk bekerja melaksanakan
pengubahan bahan baku menjadi barang jadi.

14
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

A. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


Manajemen informasi merupakan segala kegiatan yang berkaitan dengan
pemerolehan informasi, penggunaan informasi seefektif mungkin, dan juga
pembuangan terhadap informasi (yang tidak berguna) pada waktu yang tepat
(McLeod, 1998). Sistem informasi manajemen mempunyai pengertian sebagai suatu
metode formal untuk menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu bagi
manajemen, yang diperlukan untuk mempermudah proses pengambilan keputusan
dan memungkinkan fungsi-fungsi perencanaan.

B. ALASAN TERCIPTANYA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN :


 Meningkatnya kebutuhan akan output dari transaction processing
system dalam dunia usaha
 Kebutuhan akan pengolahan dan pengorganisasian output dari
transaction processing system dalam pengambilan keputusan
 Keinginan para pakar informasi dan perusahaan pembuat komputer
untuk mengembangkan aktivitas mereka di dunia komputer

15
C. MANFAAT SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Manfaat system informasi manajemen, dapat menolong perusahaan untuk :
1. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi
perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat
menjalankan strategi keunggulan biaya low-cost leadership. Dengan menanamkan
investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan
rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry)dengan jalan
meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk
memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah
mengikat (lock in)konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru
yang lebih bernilai dengan mereka.
2. Memperkenalkan Inovasi Dalam Bisnis
Penggunaan ATM. automated teller machine dalam perbankan merupakan
contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM,
bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka
yang berlangsung beberapa tahun. Penekanan utama dalam sistem informasi strategis
adalah membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara
perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal
ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada
agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan
telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan
segan untuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
3. Membangun Sumber-sumber Informasi Strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun
sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan
strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak,
mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan
melatih end users.

16
Adapun manfaat lain dari Sistem Informasi Manajemen, antara lain:

1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi
para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem
informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem
informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem
informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan
sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi,
mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk
atau pelayanan mereka.
9. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan
pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
10. Sistem Informasi Manajemen untuk Pendukung Pengambilan Keputusan.
Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan
diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup
menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukkan yang tidak diketahui dari
lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap mengetahui
semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-masing.
11. Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Kegiatan Manajemen.
12. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional. Pengendalian operasional
adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara
efektif dan efisien. Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan

17
aturan keputusan yang sudah ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar
keputusan bisa diprogramkan.
13. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Manajemen. Informasi pengendalian
manajemen diperlukan oleh manajer departemen untuk mengukur pekerjaan,
memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk
diterapkan personalia operasional, dna mengalokasi sumber daya.
14. Sistem Informasi Untuk Perencanaan Strategis. Tujuan perencanaan strategis
adalah untuk mengembangkan strategi dimana suatu organisasi akan mampu
mencapai tujuannya. Horison waktu untuk perencanaan strategis cenderung
lama, sehingga perubahan mendasar dalam organisasi bisa diadakan.
15. Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Fungsi Organisasi. Sistem
informasi manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang
didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Masing-
masing subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi yntuk membentuk semua
proses informasi yang berhubungan dengan fungsinya, walaupun akan
menyangkut database, model base dan beberapa program komputer yang biasa
untuk setiap subsistem fungsional. Dalam masing-masing subsistem
fungsional, terdapat aplikasi untuk proses transaksi, pengendalian operasional,
pengendalian manajemen, dan perencanaan strategis.

D. PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI

Pengertian

Pengendalian sistem informasi merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari
pengelolaan sistem informasi, bahkan melaksanakan fungsi yang sangat penting
karena mengamati setiap tahapan daam proses pengelolaan informasi. Ada beberapa
ketrampilan untuk mengelola pengendalian sistem informasi, yaitu ;

1.      Kemampuan mengendalikan kegiatan perencanaan informasi


2.      Kemampuan mengendalikan proses transformasi informasi

18
3.      Kemampuan mengendalikan organisasi pelaksana sistem informasi
4.      Kemampuan kemampuan kegiatan koordinasi

Dengan kemampuan kemampuan itu, maka terjamin kelancaran pelaksanaan


pengelolaan sistem informasi. Pengendalian sistem informasi adalah keseluruhan
kegiatan dalam bentuk mengamati, membina, dan mengawasi pelaksanaan
mekanisme

Pengendalian Sistem Informasi

         Pengendalian sistem informasi merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan


dari pengelolaan sistem informasi, bahkan melaksanakan fungsi yang sangat penting
karena mengamati setiap tahapan dalam proses pengelolaan informasi. Ada beberapa
keterampilan untuk mengelola pengendalian sistem informasi, yaitu :

1.      Kemampuan mengendalikan kegiatan perencanaan informasi


2.      Kemampuan mengendalikan proses transformasi informasi
3.      Kemampuan mengendalikan organisasi pelaksana sistem informasi
4.      Kemampuan-kemampuan kegiatan koordinasi

Dengan kemampuan-kemapuan itu, maka terjamin kelancaran pelaksanaan


pengelolaan sistem informasi Pengendalian sistem informasi adalah keseluruhan
kegiatan dalam bentuk mengamati, membina, dan mengawasi pelaksanaan
mekanisme pengelolaan sistem informasi, khususnya dalam fungsi-fungsi
perencanaan informasi, transformasi, organisasi, dan koordinasi

Kontrol Proses Pengembangan

19
Untuk memastikan bahwa CBIS yg diimplementasikan dpt memenuhi
kebutuhan pemakai atau berjalan sesuai rencana
1.      Fase Perencanaan

Mendefinisikan tujuan dan kendala

2.      Fase Analisis & Disain

Mengidentifikasi kebutuhan informasi

Menentukan kriteria penampilan

Menyusun disain dan standar operasi CBIS

3.      Fase Implementasi


Mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima

Memastikan apakah memenuhi criteria penampilan

Menetapkan prosedur utk memelihara CBIS

4.      Fase Operasi & Kontrol    

Mengontrol CBIS selagi berevolusi selama fase SLC

Memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi


kebutuhan

Kontrol Disain Sistem

    Tujuan untuk memastikan bahwa disainnya bisa meminimalkan kesalahan,


mendeteksi kesalahan dan mengoreksinya.

Kontrol tidak boleh diterapkan jika biayanya lebih besar dari manfaatnya. Nilai
atau manfaat adalah tingkat pengurangan resiko.

20
1.      Permulaan Transaksi (Transaction Origination)
Perekaman satu elemen data/lebih pada dokumen sumber
a. Permulaan Dokumentasi Sumber
Perancangan dokumentasi
Pemerolehan dokumentasi
Kepastian keamanan dokumen
b. Kewenangan
Bagaimana entry data akan dibuat menjadi dokumen dan oleh siapa
c. Pembuatan Input Komputer
Mengidentifikasi record input yang salah dan memastikan semua data input
diproses
d. Penanganan Kesalahan
Mengoreksi kesalahan yang telah dideteksi dan menggabungkan record
yang telah dikoreksi ke record entry
e.       Penyimpanan Dokumen Sumber
Menentukan bagaimana dokumen akan disimpan dan dalam kondisi bagaimana
dapat dikeluarkan
2. Entri Transaksi
Entri Transaksi mengubah data dokumen sumber menjadi bentuk yang dapat
dibaca oleh komputer.
a.       Entri Data
Kontrol dalam bentuk prosedur tertulis dan dalam bentuk peralatan inputnya
sendiri. Dapat dilakukan dengan proses offline/online
b.      Verifikasi Data
-       Key Verification (Verifikasi Pemasukan)
Data dimasukkan ke sistem sebanyak 2 kali
-       Sight Verification (Verifikasi Penglihatan)
Melihat pada layar sebelum memasukkan data ke system
c.       Penanganan Kesalahan

21
Merotasi record yang telah dideteksi ke permulaan transaksi untuk
pengoreksian
d.      Penyeimbangan Batch
Mengakumulasikan total setiap batch untuk dibandingkan dengan total yang
sama yang dibuat selama permulaan transaksi
3.      Komunikasi Data
Tanggungjawab manajer jaringan dengan menggabungkan ukuran keamanan
ke dalam sistem dan memonitor penampilan untuk memastikan keamanan telah
dilakukan dengan baik
a.       Kontrol Pengiriman Data
b.      Kontrol Channel Komunikasi
c.       Kontrol Penerimaan Pesan
d.      Rencana Pengamanan Datacom Secara Keseluruhan
4.      Pemrosesan Komputer
Dikaitkan dengan input data ke komputer dan dibanguun dalam program dan
database
a. Penanganan Data
b. Penanganan Kesalahan
c. Database dan Perpustakaan Software
# Password # Direktori Pemakai
# Direktori Field # Enkripsi

Kontrol Thdp Pengoperasian Sistem

Kontrol pengoperasian sistem dimaksudkan untuk mencapai efisiensi dan


keamanan. Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat
diklasifikasikan menjadi 5 area :

1.      Struktur organisasional

22
Staf pelayanan informasi diorganisir menurut bidang spesialisasi. Analisis,
Programmer, dan Personel operasi biasanya dipisahkan dan hanya mengembangkan
ketrampilan yang diperlukan untuk area pekerjaannya sendiri.
2.      Kontrol perpustakaan
Perpustakaan komputer adalah sama dengan perpustakaan buku, dimana
didalamnya ada pustakawan, pengumpulan media, area tempat penyimpanan media
dan prosedur untuk menggunakan media tersebut. Yang boleh mengakses
perpustakaan media hanyalah pustakawannya.
3.      Pemeliharaan Peralatan
Orang yang tugasnya memperbaiki computer yang disebut Customer Engineer
(CE) / Field Engineer (FE) / Teknisi Lapangan menjalankan pemeliharaan yang
terjadwal / yang tak terjadwal.
4.      Kontrol lingkungan dan keamanan fasilitas
Untuk menjaga investasi dibutuhkan kondisi lingkungan yang khusus seperti
ruang computer harus bersih keamanan fasilitas yang harus dilakukan dengan
penguncian ruang peralatan dan komputer.
5.      Perencanaan disaster
a.       Rencana Keadaan darurat
Prioritas utamanya adalah keselamatan tenaga kerja perusahaan
b.      Rencana Backup
Menjelaskan bagaimana perusahaan dapat melanjutkan operasinya dari
ketika terjadi bencana sampai ia kembali beroperasi secara normal.
c.       Rencana Record Penting
Rencana ini mengidentifikasi file data penting & menentukan tempat
penyimpanan kopi duplikat.
d.      Rencana Recovery
Rencana ini mengidentifikan sumber-sumber peralatan pengganti,
fasilitas komunikasi da pasokan-pasokan.

23
E. PENGELOLAAN INFORMASI

Aktifitas dalam pengelolaan informasi meliputi :

1. Memastikan bahwa data mentah yang diperlukan telah terkumpul.


2. Memproses data mentah menjadi informasi yang berguna.

3. Memastikan bahwa informasi yang diterima orang yang berhak dalam bentuk
yang tepat pada saat yang tepat sehingga dapat dimanfaatkan dengan efektif.

4. Membuang informasi yang tidak berguna dengan informasi yang mutakhir


dan akurat.

Pentingnya pengelolaan informasi :

 Kompleksitas kegiatan bisnis yang meningkat

-          Adanya pengaruh ekonomi internasional


-          Persaingan tingkat dunia
-          Kompleksitas teknologi yang meningkat
-          Batas waktu yang semakin singkat
-          Kendala-kendala sosial/lingkungan
 Kemampuan komputer yang semakin baik.

Ciri-ciri kemampuan komputer :

-          Pengolahan cepat


-          Tingkat akurasi tinggi
-          Kapasitas penyimpanan besar
-          Efektif untuk tugas yang berulang-ulang
-          Otomatis
-          Dapat berfungsi hampir secara terus menerus
-          Teliti dalam mendeteksi situasi menyimpang

24
-          Dapat diperbaiki dan ditingkatkan
 
F. PEMAKAI & PENGELOLA  INFORMASI

Pemakai informasi secara umum adalah :

1. Manajer
2. Non manajer

3. Orang dan organisasi di dalam lingkungan perusahaan

4. Orang dan organisasi di luar lingkungan perusahaan

Pengelola informasi (spesialis informasi) adalah menggambarkan pegawai


perusahaan yang bertanggungjawab penuh untuh mengembangkan dan memelihara
sistem informasi berbasis komputer.

Spesialis informasi digolongkan menjadi lima macam :

1.  Analis sistem

Adalah pakar dalam mendefinisikan masalah dan menyiapkan dokumentasi


tertulis mengenai  cara komputer membantu pemecahan masalah.

2.  Pengelola database (DBA)

Bekerja sama dengan pemakai dan analis sitem menciptakan basis data yang
berisi data yang diperlukan untuk menghasilkan informasi bagi pemakai.

3.  Spesialis jaringan

25
Adalah orang yang ahli dalam bidang komputer dan telekomunikasi, yang
bekerja sama dengan analis sistem dan pemakai membentuk jaringan komunikasi data
yang menyatukan berbagai sumber daya komputer yang tersebar.

4.  Programer

Adalah orang yang berkerja dengan menggunakan dokumentasi yang


disiapkan oleh analis sistem untuk membuat kode program dalam bahasa tertentu
untuk memproses data masukan yang tersedia menjadi keluaran berupa informasi
bagi para pemakai.

5.  Operator.

Adalah orang yang mengoperasikan peralatan komputer berskala besar.

G. END USER COMPUTING (EUC)

EUC diartikan sebagai pengembangan seluruh atau sebagian CBIS oleh pemakai
tingkat akhir. EUC berkembang akibat empat pengaruh :

1. Meningkatnya pengetahuan tentang komputer


2. Antrian pekerjaan pada unit jasa dan informasi

3. Perangkat keras komputer yang murah

4. Tersedianya perangkat lunak jadi.

Tingkat –tingkat kemampuan EUC :

 Pemakai akhir tingkat menu ( menu level end users)


 Pemakai akhir tingkat perintah ( comand level end user)

 Pemakai akhir tingkat program (end user programmers)

 Personil pendukung fungsional (fungtional support personnel)

26
Manfaat EUC :

1. Menyeimbangkan kemampuan dan tantangan


2. Mengurangi kesenjangan komunikasi

Resiko EUC :

1. Sistem yang buruk sasarannya.


2. Sistem yang buruk rancangannya dan dokumentasinya.

3. Penggunaan sumber daya informasi yang tidak efisien

4. Hilangnya integritas data

5. Hilangnya keamanan

6. Hilangnya pengendalian.

H. EVOLUSI SIM BERBASIS KOMPUTER

1.  Fokus awal pada data

Selama paruh pertama abad 20, perusahaan pada umumnya mengabaikan


kebutuhan informasi para manajer. Pada fase ini penggunaan komputer hanya terbatas
pada aplikasi akuntansi.

Nama aplikasi akuntasnsi berbasis komputer pada awalnya adalah pengolahan


data elektronik (EDP) kemudian berubah menjadi Data prosesing (DP) dan Sistem
Informasi Akuntansi (SIA) .

2. Fokus baru pada informasi

Tahun 1964 diperkenalkan satu generasi baru alat penghitung yang


mempengaruhi cara penggunaan komputer. Konsep penggunaan komputer sebagai
SIM dipromosikan oleh pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tsb.

27
Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan
utama menghasilkan informasi manajemen. Konsep ini segera diterima oleh
perusahaan besar.

3. Fokus revisi pada pendukung keputusan.

Sistem pendukung keputusan (Decision support system)

= sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus
dipecahkan oleh manajer dan keputusan yang harus dibuat manajer.

Manajer tsb. Berada di bagian manapun dalam organisasi pada tingkat


manapun dan dalam area bisnis apapun. DSS dimaksudkan untuk mendukung kerja
satu manajer secara khusus.

4. Fokus pada Komunikasi

Pada waktu DSS berkembang , perhatian juga difokuskan pada otomatisasi


kantor (office automation/OA) OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan
produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat
elektronik.

OA telah berkembang meliputi beragam aplikasi seperti konferensi jarak jauh,


voice mail, e-mail, electronik calendaring, facsimile transmission.

5. Fokus potensial pada konsultasi

Komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis


yang sama seperti manusia, suatu aplikasi yang dinamakan kecerdasan buatan
(artificial intelligence).

Mencapai SIM berbasis komputer.

28
Dalam beberapa hal, tiap subsistem CBIS menyerupai suatu organisme hidup,
lahir, tumbuh menjadi matang, berfungsi akhirnya mati. Proses evolusi ini disebut
siklus hidup sistem, dan terdiri dari tahap-tahap berikut :

1. Perencanaan
2. Analisis

3. Rancangan

4. Penerapan

5. Penggunaan.

I. DESAIN SISTEM OPERASI

1. Design for Manufactured ( DFM )

DFM merupakan salah satu konsep desain system operasi dan produksi yang
dapat dikembangkan di perusahaan. Pada system ini terdapat kerjasama antara bagian
desain dengan bagian produksi. Kerjasama antara bagian desain dan produksi berguna
untuk menghasilkan produk yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan konsumen.

2. Computer-Aided-design ( CAD )

CAD merupakan konsep pengembangan system operasi dan produksi yang


menggunakan bantuan computer dalam proses perancangan produk. Pada masa
sekarang ini kebanyakan industry sudah menggunakan computer untuk membantu
perancangan produk baik yang terintegrasi langsung dengan produk maupun yang
berjalan sendiri.

Contoh dari penerapan CAD adalah perancangan bentuk- bentuk mekanik


dengan software AutoCAD, perancangan system tenaga listrik dengan software
ECodia.

29
3. Computer-Aided-Manufacturing (CAM)

CAM merupakan konsep mpemanfaatan computer untuk merencanakan dan


mengendalikan proses produksi. Contoh sedrhana dari CAM adalah proses
pembuatan benda logam dengan mesin CNC ( Computer Numerical Control).

Perkembangan CAM banyak ditemui pada industry- industry otomotif, industry


makanan, minuman, barang tambang, industry elektronika, industry kerajianan,dll.

4. Computer Integrated Manufacturing ( CIM )

CIM merupakan integrasi atau gabungan anatara berbagai proses yang terjadi di
industry. Penggabungan CAD dengan CAM, desain, perncanaan, dan pengendalian
produksi dikendalikan oleh computer. Dengan penerapan CIM, diharapkan proses
yang terjadi di industry dapat ditingkatkan efektivitas dan efisiensinya.

DAFTAR PUSTAKA

http://edisugiartonos.blogspot.com/2013/09/ruang-lingkup-manajemen.html

http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/46088

http://oaththinking.blogspot.com/2011/02/langkah-langkah-perencanaan-
operasional.html

30
http://repository.amikom.ac.id/filespublikasi_05.12.1178.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI.AKUNTANSI/19540706198031-
KARLI_SOEDIJATNO/Akmen/Chapter_9/SISTEM_YANG-DAH_DIEDIT.pdf

http://rendigooners.blogspot.com/2013/11/11-perencanaan-operasional-renop.html

http://muhal.files.wordpress.com/2013/05/modul-05-2011.pdf

http://muhal.wordpress.com/sertifikat/sistem-informasi-manajemen/

http://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/management-s1/manajemen-
operasional/pendahuluan

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/modul%205%202011.pdf

31

Anda mungkin juga menyukai