1
konsekwensi jangka pendek, cenderung terfokus pada departemen, tim, dan tugas.
Operations Management membagi keputusan dalam 5 kategori :
1. Strategi Choise (startegi opersional);
2. Proses (proses, manajemen, perencanaan proses bisnis, dan manajemen
teknologi);
3. Quality (TQM dan Statistical Prosess Control );
4. Capability, Location, and Layout ;
5. Operating Decisions meliputi: (Supply Chain Management , Forecasting,
Inventory Management Aggregate Planning, Resource Planning, Lean
System, Sceduling ) Krajewsky & Ritzman (2002).
Dari pendapat ke dua ahli di atas pada hakekatnya tidak ada perbedaan yang
mendasar mengenai definisi manajemen operasional, kedua-duanya lebih
menekankan pada proses dan aktivitas dalam pelaksanaan tranformasi input menjadi
output berupa barang dan jasa. Lebih lanjut setiap kategori keputusan dalam
manajemen operasional di atas, memaikan peran vital dalam memperoleh keuntungan
yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan keunggulan bersaing.
Dengan demikian uraian ini menunjukan bahwa terdapat berbagai metode untuk
mencapai kesuksesan melalui Operations Management.
2
1. Interaksi dengan konsumen
Operasi perusahaan manufaktur menghasilkan keluaran berupa barang (physical
goods ) seperti telepon genggam, i-pad, dan laptop. Sedangkan, operasi perusahaan
jasa menghasilkan keluaran berupa kombinasi antar barang dan jasa. Rumah makan
suka-suka misalnya. Selain rumah makan tersebut memproduksi ikan bakar , rumah
makan tersebut juga menyediakan jasa pengiriman (delivering) produknya. Selain itu,
karyawan perusahaan jasa membutuhkan keterampilan yang berbeda dengan
karyawan perusahaan manufaktur , terutama keterampilan dalam berinteraksi dengan
konsumen. Karyawan diperusahaan jasa, seperti salon kecantikan, akan lebih banyak
berinteraksi dengan konsumen dari pada perusahaan manufaktur. Keunikan masing-
masing individu termasuk psra konsumen menyebabkan karyawan perusahaan jasa
harus memiliki pengetahuan mengenai psikis konsumen.
3
pada perusahaan jasa yang membutuhkan high-contrac system, tanpa keterlibatan
konsumen, proses produksi jasanya tidak dapat dilakukan.
4. Kualitas layanan
Konsumen menggunakan ukuran yang berbeda untuk mengukur kepuasannya
terhadap barang dan jasa yang dikonsumsinya. Hal tersebut dikarenakan jasa tidak
hanya terdiri dari sesuatu yang tak berwujud saja, Tetapi juga terdiri dari sesuatu
yang berwujud. Manajer, khususnya manager perusahaan jasa, memahami bahwa
kualitas kerja berbeda dengan kualitas layanan. Baju yang kita masukkan kebinatu
misalnya. Baju yang tadinya kotor menjadi bersih, wangi, dan rapi (kualitas kerja),
tetapi konsumen merasa kecewa karena ketika mereka mengambil baju mereka
kebinatu, karyawan ditempat tersebut tidak ramah (kualitas layanan).
4
5. Manajemen Operasi merupakan salah satu fungsi utama yang harus ada di
semua jenis organisasi.
5
Keterangan Gambar :
Proses perubahan input & output terdiri dari SDM (TK & Manajer), Modal
(Peralatan & Fasilitas), Pembelian BB & jasa, tanah serta energi.
Lingkaran mewakili operasi yang dilalui jasa, barang atau orang serta dimana
proses dilaksanakan.
Tanda panah menunjukan arah proses akan dilaksanakan. Baik perusahaan
maupun disektor jasa memiliki pelanggan. Pelanggan tersebut dapat berada
diluar maupun didalam organisasi.
Garis terputus-putus mewakili dua imput khusus yaitu partisipasi pelanggan
dan kinerja informasi berasal dari dalam/diluar organisasi.
6
2. Perencanaan keuangan (Financial Plans): Perencanaan yang
berhubungan dengan dana yang dibutuhkan untuk aktivitas operasional
3. Perencanaan Fasilitas (Facilites Plans): Perencanaan yang berhubungan
dengan fasilitas&layout pekerjaan yang dibutuhkan untuk mendukung
tugas.
4. Perencanaan pemasaran (Marketing Plans): Berhubungan dengan
keperluan penjualan dan distribusi barang/jasa.
5. Perencanaan sumber daya manusia (Human Resource Plans):
berhubungan dengan rekruitmen, penyeleksian dan penempatan orang-
orang dalam berbagai pekerjaan.
7
Rencana adalah menyangkut kegiatan dimasa yang akan datang, apa yang
dapat dilakukan dimasa yang akan datang sangat ditentukan pula keadaan atau posisi
organisasi pada saat ini. Oleh karena itu organisasi harus mengetahui, memahami dan
kemudian merumuskan posisinya saat ini. Untuk keperluan itu diperlukan data dan
informasi yang relevan dengan tujuan organisasi.
c. Langkah 3: Mengidentifikasikan Kemudahan dan Hambatan.
Organisasi harus melakukan identifikasi dan inventarisasi faktor-faktor
kemudahan dan hambatan dalam usaha pencapaian tujuan. Dengan mengetahui
kemudahan-kemudahan, organisasi akan dapat memanfaat-kannya peluang tersebut
sebaik-baiknya. Sebaliknya dengan mengetahui kemungkinan hambatan, maka
organisasi sedini mungkin sudah mempersiapkan untuk menanggulanginya atau
mengantisipasinya yang akan dirumuskan dan kemudian dirumuskan pada berbagai
kegiatan untuk mencapai tujuan.
8
Perumusan Masalah
Pengembangan alternatif
Evaluasi alternatif
Implementasi keputusan
Evaluasi Hasil
Pada gambar diatas, secara umum para ahli mengembangkan beberapa cara
untuk mengklasifikasi keputusan dalam rangka melakukan evaluasi yang intinya
dapat dibedakan 2 tipe keputusan yaitu keputusan terprogram dan keputusan tidak
terprogram.
1.Keputusan terprogram terjadi jika suatu situasi sering muncul, prosedur rutin dan
dapat disusun untuk melakukan evaluasi menyelesaikannya (Gibson, et al .,1997),
Beberapa langkah yang hendaknya diketahui oleh seorang wirausaha, baik secara
eksplisit atau implisit dalam mengevaluasi keputusan, yaitu:
Pastikan kebutuhan akan suatu keputusan.
Kenali kriteria keputusan.
Alokasikan bobot (Skor tertinggi pada keputusan prioritas).
Kembangkan alternatif-alternatif.
Pemilihan alternatif terbaik dari alternatif yang telah di evaluasi.
2. Keputusan tidak terprogram yaitu baru, ketidak pastian dan tidak terstruktur
(Gibson, et al ., 1997). Tidak ada prosedur yang ada untuk menangani masalahnya,
9
tidak ada cara yang sama dengan sebelumnya juga karena masalahnya kompleks
atau sangat penting.
Kadudukan manajer opersional dalam pengambilan keputusan atas pemecahan
masalah, dapat dikemukakan beberapa pokok pikiran penting, yaitu:a.Pemecahan
masalah oleh para manajer operasi berkenaan dengan penggunaan strategi-strategi
(rencana atau pola) pencarian alternatif yang relevan.b.Perilaku pemecahan
masalah bersifat adaptif.
F. PENGENDALIAN KUALITAS
10
1. Meningkatkan kesadaran konsumen akan kualitas dan orientasi konsumen
yang kuat akan penampilan kualitas.
2. Kemampuan produk.
Pengaruh Kualitas
11
Kualitas adalah elemen penting dalam operasi, selain itu kualitas juga memiliki
beberapa pengaruh lain. Beberapa alasan yang membuat kualitas menjadi penting,
yaitu sebagai berikut (Heizer, 2006):
1. Reputasi perusahaan.
2. Keandalan produk atau jasa.
3. Penurunan biaya.
4. Pertanggung jawaban produk atau jasa.
5. Peningkatan pangsa pasar.
6. Keterlibatan global
7. Penampilan produk atau jasa.
Definisi kualitas sebagaimana yang diambil oleh American Society for
Quality adalah keseluruhan karakteristik produk atau jasa yang mampu memuaskan
kebutuhan yang terlihat atau yang tersamar. Definisi kualitas terbagi atas beberapa
kategori yaitu, definisi yang berbasis pengguna dengan arti kualitas bergantung pada
pemirsa. Definisi yang berbasis manufaktur yaitu kualitas yang lebih tinggi dengan
arti kinerja yang lebih baik, fitur yang lebih baik dan perbaikan lainya yang terkadang
memakan biaya (Heizer, 2006).
12
Keuntungan Pengendalian Kualitas Statistik
Pengendalian kualitas statistik merupakan alat manajemen secara ilmiah.
Beberapa keuntungan jika digunakan pengendalian kualitas statistik adalah sebagai
berikut (Purnomo, 2004):
1. Perbandingan antara kualitas dan biaya.
2. Menjaga kualitas lebih seragam.
3. Penyediaan bahan baku yang lebih baik.
4. Penggunaan alat produksi yang lebih efisien.
5. Mengurangi kerja ulang atau pembuangan.
6. Memperbaiki hubungan produsen-konsumen.
Dimensi Kualitas
Kualitas memiliki dimensi yang banyak, sehingga sulit mendefinisikannya.
David Gorvin menyarankan delapan dimensi kualitas, yaitu sebagai berikut
(Nasrullah, 1997):
7. Keindahan penampilan.
8. Persepsi konsumen.
13
Manajemen Kualitas
11. Hapus penghalang antara pekerja tidak tetap dengan haknya untuk bangga
dengan kemampuan kerjanya.
14
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
15
C. MANFAAT SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Manfaat system informasi manajemen, dapat menolong perusahaan untuk :
1. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi
perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat
menjalankan strategi keunggulan biaya low-cost leadership. Dengan menanamkan
investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan
rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry)dengan jalan
meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk
memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah
mengikat (lock in)konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru
yang lebih bernilai dengan mereka.
2. Memperkenalkan Inovasi Dalam Bisnis
Penggunaan ATM. automated teller machine dalam perbankan merupakan
contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM,
bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka
yang berlangsung beberapa tahun. Penekanan utama dalam sistem informasi strategis
adalah membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara
perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal
ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada
agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan
telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan
segan untuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
3. Membangun Sumber-sumber Informasi Strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun
sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan
strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak,
mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan
melatih end users.
16
Adapun manfaat lain dari Sistem Informasi Manajemen, antara lain:
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi
para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem
informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem
informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem
informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan
sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi,
mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk
atau pelayanan mereka.
9. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan
pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
10. Sistem Informasi Manajemen untuk Pendukung Pengambilan Keputusan.
Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan
diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup
menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukkan yang tidak diketahui dari
lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap mengetahui
semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-masing.
11. Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Kegiatan Manajemen.
12. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional. Pengendalian operasional
adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara
efektif dan efisien. Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan
17
aturan keputusan yang sudah ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar
keputusan bisa diprogramkan.
13. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Manajemen. Informasi pengendalian
manajemen diperlukan oleh manajer departemen untuk mengukur pekerjaan,
memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk
diterapkan personalia operasional, dna mengalokasi sumber daya.
14. Sistem Informasi Untuk Perencanaan Strategis. Tujuan perencanaan strategis
adalah untuk mengembangkan strategi dimana suatu organisasi akan mampu
mencapai tujuannya. Horison waktu untuk perencanaan strategis cenderung
lama, sehingga perubahan mendasar dalam organisasi bisa diadakan.
15. Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Fungsi Organisasi. Sistem
informasi manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang
didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Masing-
masing subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi yntuk membentuk semua
proses informasi yang berhubungan dengan fungsinya, walaupun akan
menyangkut database, model base dan beberapa program komputer yang biasa
untuk setiap subsistem fungsional. Dalam masing-masing subsistem
fungsional, terdapat aplikasi untuk proses transaksi, pengendalian operasional,
pengendalian manajemen, dan perencanaan strategis.
Pengertian
Pengendalian sistem informasi merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari
pengelolaan sistem informasi, bahkan melaksanakan fungsi yang sangat penting
karena mengamati setiap tahapan daam proses pengelolaan informasi. Ada beberapa
ketrampilan untuk mengelola pengendalian sistem informasi, yaitu ;
18
3. Kemampuan mengendalikan organisasi pelaksana sistem informasi
4. Kemampuan kemampuan kegiatan koordinasi
19
Untuk memastikan bahwa CBIS yg diimplementasikan dpt memenuhi
kebutuhan pemakai atau berjalan sesuai rencana
1. Fase Perencanaan
Kontrol tidak boleh diterapkan jika biayanya lebih besar dari manfaatnya. Nilai
atau manfaat adalah tingkat pengurangan resiko.
20
1. Permulaan Transaksi (Transaction Origination)
Perekaman satu elemen data/lebih pada dokumen sumber
a. Permulaan Dokumentasi Sumber
Perancangan dokumentasi
Pemerolehan dokumentasi
Kepastian keamanan dokumen
b. Kewenangan
Bagaimana entry data akan dibuat menjadi dokumen dan oleh siapa
c. Pembuatan Input Komputer
Mengidentifikasi record input yang salah dan memastikan semua data input
diproses
d. Penanganan Kesalahan
Mengoreksi kesalahan yang telah dideteksi dan menggabungkan record
yang telah dikoreksi ke record entry
e. Penyimpanan Dokumen Sumber
Menentukan bagaimana dokumen akan disimpan dan dalam kondisi bagaimana
dapat dikeluarkan
2. Entri Transaksi
Entri Transaksi mengubah data dokumen sumber menjadi bentuk yang dapat
dibaca oleh komputer.
a. Entri Data
Kontrol dalam bentuk prosedur tertulis dan dalam bentuk peralatan inputnya
sendiri. Dapat dilakukan dengan proses offline/online
b. Verifikasi Data
- Key Verification (Verifikasi Pemasukan)
Data dimasukkan ke sistem sebanyak 2 kali
- Sight Verification (Verifikasi Penglihatan)
Melihat pada layar sebelum memasukkan data ke system
c. Penanganan Kesalahan
21
Merotasi record yang telah dideteksi ke permulaan transaksi untuk
pengoreksian
d. Penyeimbangan Batch
Mengakumulasikan total setiap batch untuk dibandingkan dengan total yang
sama yang dibuat selama permulaan transaksi
3. Komunikasi Data
Tanggungjawab manajer jaringan dengan menggabungkan ukuran keamanan
ke dalam sistem dan memonitor penampilan untuk memastikan keamanan telah
dilakukan dengan baik
a. Kontrol Pengiriman Data
b. Kontrol Channel Komunikasi
c. Kontrol Penerimaan Pesan
d. Rencana Pengamanan Datacom Secara Keseluruhan
4. Pemrosesan Komputer
Dikaitkan dengan input data ke komputer dan dibanguun dalam program dan
database
a. Penanganan Data
b. Penanganan Kesalahan
c. Database dan Perpustakaan Software
# Password # Direktori Pemakai
# Direktori Field # Enkripsi
22
Staf pelayanan informasi diorganisir menurut bidang spesialisasi. Analisis,
Programmer, dan Personel operasi biasanya dipisahkan dan hanya mengembangkan
ketrampilan yang diperlukan untuk area pekerjaannya sendiri.
2. Kontrol perpustakaan
Perpustakaan komputer adalah sama dengan perpustakaan buku, dimana
didalamnya ada pustakawan, pengumpulan media, area tempat penyimpanan media
dan prosedur untuk menggunakan media tersebut. Yang boleh mengakses
perpustakaan media hanyalah pustakawannya.
3. Pemeliharaan Peralatan
Orang yang tugasnya memperbaiki computer yang disebut Customer Engineer
(CE) / Field Engineer (FE) / Teknisi Lapangan menjalankan pemeliharaan yang
terjadwal / yang tak terjadwal.
4. Kontrol lingkungan dan keamanan fasilitas
Untuk menjaga investasi dibutuhkan kondisi lingkungan yang khusus seperti
ruang computer harus bersih keamanan fasilitas yang harus dilakukan dengan
penguncian ruang peralatan dan komputer.
5. Perencanaan disaster
a. Rencana Keadaan darurat
Prioritas utamanya adalah keselamatan tenaga kerja perusahaan
b. Rencana Backup
Menjelaskan bagaimana perusahaan dapat melanjutkan operasinya dari
ketika terjadi bencana sampai ia kembali beroperasi secara normal.
c. Rencana Record Penting
Rencana ini mengidentifikasi file data penting & menentukan tempat
penyimpanan kopi duplikat.
d. Rencana Recovery
Rencana ini mengidentifikan sumber-sumber peralatan pengganti,
fasilitas komunikasi da pasokan-pasokan.
23
E. PENGELOLAAN INFORMASI
3. Memastikan bahwa informasi yang diterima orang yang berhak dalam bentuk
yang tepat pada saat yang tepat sehingga dapat dimanfaatkan dengan efektif.
24
- Dapat diperbaiki dan ditingkatkan
F. PEMAKAI & PENGELOLA INFORMASI
1. Manajer
2. Non manajer
1. Analis sistem
Bekerja sama dengan pemakai dan analis sitem menciptakan basis data yang
berisi data yang diperlukan untuk menghasilkan informasi bagi pemakai.
25
Adalah orang yang ahli dalam bidang komputer dan telekomunikasi, yang
bekerja sama dengan analis sistem dan pemakai membentuk jaringan komunikasi data
yang menyatukan berbagai sumber daya komputer yang tersebar.
4. Programer
5. Operator.
EUC diartikan sebagai pengembangan seluruh atau sebagian CBIS oleh pemakai
tingkat akhir. EUC berkembang akibat empat pengaruh :
26
Manfaat EUC :
Resiko EUC :
5. Hilangnya keamanan
6. Hilangnya pengendalian.
27
Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan
utama menghasilkan informasi manajemen. Konsep ini segera diterima oleh
perusahaan besar.
= sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus
dipecahkan oleh manajer dan keputusan yang harus dibuat manajer.
28
Dalam beberapa hal, tiap subsistem CBIS menyerupai suatu organisme hidup,
lahir, tumbuh menjadi matang, berfungsi akhirnya mati. Proses evolusi ini disebut
siklus hidup sistem, dan terdiri dari tahap-tahap berikut :
1. Perencanaan
2. Analisis
3. Rancangan
4. Penerapan
5. Penggunaan.
DFM merupakan salah satu konsep desain system operasi dan produksi yang
dapat dikembangkan di perusahaan. Pada system ini terdapat kerjasama antara bagian
desain dengan bagian produksi. Kerjasama antara bagian desain dan produksi berguna
untuk menghasilkan produk yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan konsumen.
2. Computer-Aided-design ( CAD )
29
3. Computer-Aided-Manufacturing (CAM)
CIM merupakan integrasi atau gabungan anatara berbagai proses yang terjadi di
industry. Penggabungan CAD dengan CAM, desain, perncanaan, dan pengendalian
produksi dikendalikan oleh computer. Dengan penerapan CIM, diharapkan proses
yang terjadi di industry dapat ditingkatkan efektivitas dan efisiensinya.
DAFTAR PUSTAKA
http://edisugiartonos.blogspot.com/2013/09/ruang-lingkup-manajemen.html
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/46088
http://oaththinking.blogspot.com/2011/02/langkah-langkah-perencanaan-
operasional.html
30
http://repository.amikom.ac.id/filespublikasi_05.12.1178.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI.AKUNTANSI/19540706198031-
KARLI_SOEDIJATNO/Akmen/Chapter_9/SISTEM_YANG-DAH_DIEDIT.pdf
http://rendigooners.blogspot.com/2013/11/11-perencanaan-operasional-renop.html
http://muhal.files.wordpress.com/2013/05/modul-05-2011.pdf
http://muhal.wordpress.com/sertifikat/sistem-informasi-manajemen/
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/management-s1/manajemen-
operasional/pendahuluan
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/modul%205%202011.pdf
31