Anda di halaman 1dari 33

MODUL 1

PENGANTAR MANAJEMEN OPERASI

PENDAHULUAN

Manajemen operasi merupakan salah satu ilmu inti dalam bidang Manajemen, di

samping Manajemen keuangan, Manajemen pemasaran, dan Manajemen sumber daya

manusia. Manajemen operasi berkaitan dengan transformasi input menjadi output berupa

barang atau jasa yang sesuai dengan keinginan konsumen pada harga dan waktu yang tepat.

tugas seorang manajer operasi cukup berat untuk menciptakan suatu produk yang sesuai

dengan keinginan konsumen terkadang sangat sulit untuk direalisasikan mengingat

keterbatasan modal, sumber daya manusia ataupun penyerapan teknologi.

Pada Modul 1 ini, anda akan mempelajari dasar-dasar Manajemen operasi dan strategi

operasi. Lebih perincinya, pada Kegiatan Belajar 1, anda akan mempelajari dasar-dasar

Manajemen operasi. Pada Kegiatan Belajar 2 anda akan mempelajari strategi Manajemen

operasi. Kedua materi tersebut akan mengantarkan anda untuk mempelajari materi-materi

berikutnya mengenai berbagai hal dalam Manajemen operasi yang akan diuraikan pada

modul-modul berikutnya. secara umum, setelah mempelajari modul ini, mahasiswa

diharapkan dapat menjelaskan pengertian dan strategi Manajemen operasi. Secara khusus

setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan :

1. Pengertian Manajemen operasi.

2. Sejarah dan perkembangan Manajemen operasi.

3. Tren dalam Bisnis.

4. Produktivitas.

5. Arti Strategi Operasi

6. Prioritas-prioritas persaingan.

1
7. Keputusan-keputusan strategi dalam operasi.

8. Model strategi operasi.

9. Strategi berkelanjutan.

Kegiatan Belajar I

Manajemen Operasi Dasar dan Perkembangan Saat ini.

A. Pengertian Manajemen Operasi

Manajemen operasi merupakan bagian dari suatu organisasi yang bertanggung

jawab memproduski barang dan jasa. Organisasi bisnis memiliki tiga area fungsi

kegiatan utama, yiatu keuangan, pemasaran dan operasi, seperti pada gambar 1.1

(Stevenson, 2012). Hal ini berlaku untuk semua jenis organisasi bisnis, misalnya toko,

retail, rumah sakit, perusahaan, manufaktur, pencucian mobil, bank dan organisasi

bisnis lainnya.

Organisasi

Keuangan Operasi Pemasaran

Gambar 1.1

Tiga Fungsi Dasar Pada Organisasi Bisnis

Fungsi Keuangan bertanggung jawab terhadap ketersediaan sumber daya

keuangan dengan harga yang sesuai dengan mengalokasikan sumber daya tersebut ke seluruh

organisasi. Fungsi pemasaran bertanggung jawab untuk menilai keingingan dan kebutuhan

2
konsumen, penjualan, serta promosi produk yang dihasilkan. Fungsi operasi bertanggung

jawab untuk memproduksi barang atau menyediakan jasa yang disediakan perusahaan. Ketiga

fungsi utama tersebut bersama-sama menjalankan operasi sehingga organsisai dapat

mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

Penciptaan barang atau jasa selalu dilakukan pada setiap organisasi. Pada suatu

perusahaan manufaktur, aktivitas produksi adalah menghasilkan produk nyata atau berwujud

dapat jelas terlihat misalnya pada produksi yang menghasilkan mobil, motor, peraltan

elektronik, sabun mandi, pasta gigi, dan banyak produk lainnya. Pada organsasi yang tidak

menciptakan barang secara nyata, fungsi produksi kurang jelas terlihat. Kita sebtu aktivitas

ini sebagai jasa.

Istilah manajamen operasi terkait erat dengan istilah produksi. Produksi

merupakan penciptaan barang dan jasa. Manajemen operasi merupakan sekumpulan aktivitas

untuk menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi

output. Manajer operasi membuat keputusan untuk mengelolah proses transformasi yang

mengubah input menjadi produk atau jasa akhir sesuai dengan yang diinginkan. Pengeritan

ini menyiratkan tiga penekanan utama pada Manajemen operasi sebagai berikut :

1. Keputusan

Pengertian tersebut menyebutkan adanya pembuatan keputusan sebagai elemen penting

Manajemen operasi. Ketika para manajer membuat keputusan, sangat penting untuk

fokus pada pengambilan keputusan sebagai tema utama dalam operasi. Keputusan ini

berkaitan dengan pembagian opearasi menjadi bagian-bagian berdasarkan tipe keputusan

utama. Terdapat empat keputusan utama yang menjadi tanggung jawab Manajemen

operasi yaitu proses, kualitas, kapasitas dan sediaan.

3
2. Fungsi

Operasi merupakan fungsi utama dari suatu organisasi bersama dengan keuangan dan

pemasaran. Pada perusahaan manufaktur, fungsi operasional disebut dengan departemen

manufaktur atau departemen produksi. Pada organisasi jasa, fungsi operasi disebut

dengan departemen operasi atau sebutan-sebutan tertentu pada organisasi jasa tertentu/\.

3. Proses

Seeperti telah kita pelajari bersama, manajer operasi merencanakan dan mengawasi

proses transformasi. Pandangan operasi tidak hanya menyediakan pengertian umum

mengenai definisi operasi sebagai proses transforasi, tetapi juga merupakan dasar utama

untuk melakukan desain dan analisis operai dalam suatu organisasi dan diantara rantai

pasok. Berbagai input digunakan dalam proses operasi, misalnya modal, tenanga kerja,

dan infomrmasi, digunakan untuk menciptakan barang atau jasa melalui satu atau lebih

proses transformasi. Untuk memastikan bahwa output yang dihasilkan dapat sesuai

dengan keinginan, dilakukan pengukuran di beberapa titik proses transformasi yang

disebut dengan sesuai dengan pengawasan.

Keseluruahan sistem transformasi input menjadi output terseut berinteraksi

dengan lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Interaksi internal dilakukan

melalui pengambilan keputusan lintas fungsi, sendangkan interaksi dengan lingkungan

eksternal dilakukan melalui interaksi dengan lingkungan ekonomi, fisik dan sosial

politik. Inti dari Manajemen operasi adalah menambahkan nilai selama proses

transformasi. Penambahan nilai merupakan istilah yang digunakan untuk

menggambarkan perbedaan antara biasya input dan nilai atau harga suatu output. Pada

organisasi nonlaba (misalnya polisi dan pemadam kebakaran), nilai output mereka adalah

nilai bagi masyarakat semakin besar nilai yang ditambahkan semakin efektif organisasi

berjalan. Pada organisasi laba, nilai suatu output diukur dari harga yang mau dibayar

4
konsumen untuk suatu nilai melalui penelitian dan pengembangan investasi fasilitas, dan

peralatan baru, serta membayar pekerajaan. Semakin besar nilai yang ingin ditambahkan

semakin besar dana yang diperlukan untuk suatu tujuan tertentu.

B. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MANAJEMEN OPERASI

Bidang Manajemen operasi termasuk bidang yang relative masih mudah

tetapi perkembangannya sangatlah beragam dan menari. Perkembangan Manajemen

operasi banyak dipengaruhi oleh inovasi-inovasi dan kontribusi tokoh-tokoh

Manajemen operasi.

Adam Smith (1776) mengemukakan teori wealth of nations mengenai

pembagian kerja tenaga kerja yang berarti proses produksi dibagi menjadi beberapa

tugas kecil yang setiap tugas tersebut dilakukan oleh tenaga kerja yang berbeda.

Spesialisasi tenaga kerja dilakukan dengan cara pembagian pengerjaan tugas kepada

tenaga kerja tertentu yang dilakukan secara berulang-ulang. Hal ini akan

menyebabkan tenaga kerja menjadi ahli dalam tugas tersebut. Eli Whitney (1800)

merupakan tokoh yang pertama memperkenalkan pertukaran bagian-bagian produk

melalui standarisasi dan control kualitas.

Salah satu kontribusi pemikiran terbesarnya adalah Manajemen seharusnya

lebih banyak menggunakan cara-cara baru dan agresif dalam menemukan dan

menggunakan metode-metode kerja baru. Taylor bersama denan Henry L Gantt dan

Lilian Gillberth merupakan tokoh-tokoh yang pertama kali menemukan cara-cara

produksi terbaik. Salah satu kontribusi Taylor yang lain adalah pemikirannya bahwa

Manajemen seharusnya lebih bertanggung jawab atas :

1. Kesulitan tenaga kerja dengan pekerjaan.

2. Penyediaan pelatihan yang sesuai.

5
3. Penyediaan metode kerja dan peralatan yang sesuai

4. Pemberian insentif atas penyelesaian pekerjaan.

C. TREN DALAM BISNIS

Perkembangan teknologi informasi dan persaingan global telah

mempengaruhi berbagai trend dalam bisnis. Walaupun organisasi berbeda-beda dan

memiliki prioritas yang berbeda pula, berbagai trend umum yang terjadi antara lin

adalah pemanfaatan internet, e-commerce, e-business, Manajemen teknologi,

globalisasi, dan Manajemen rantai pasok. Internet memberikan potensi besar terhadap

organisasi bisnis. Melalui internet, keterpisahan jarak bukan menjadi penghalang

kerja sama atara pihak. Komunikasi menjadi lebih mudah dan lebi murah dengan

internet yang berarti memberikan nilai tambah dalam proses bisnis.

Tren bisnis berikut adalah e-business dan e-commere. Istilah e-business dan

e-commerce seringkali terlihat dan digunakan untuk proses yang sama. Namun

demikian, meskipun berhubungan, keduanya memiliki arti yang berbeda Awalan e

singkatan elektronik berarti kegiatan atau transaksi yang digunakan tanpa pertukranan

atau kontak fisik. Transaksi diadakan secara elektronik dan digital, sesuati dibuat

menjadi mungkin dengan pesatnya perkembangan komunikasi digital. E-commerce

berarti transaksi bisnis melalui intenet, yaitu pihak-pihak yang terlibat melakukan

penjualan atau pembelian Transaksi yang dilakukan dalam e-commerce pada dasarnya

melibatkan pengalihan (transfer) atau penyerahterima (handing over) kepemiliian dan

atas produk atau jasa.

6
D. PRODUKTIVITAS

Penciptaan barang dan jasa memerlukan pengubahan sumber daya menjadi

barang dan jasa. semakin efisien pengubahan tersebut dilukan berarti semakin

produktif suatu organisasi dan semakin banyak nilai yang ditambahkan pada barang

dan jasa. Produktivitas merupakan rasio antara output (barang dan jasa) dibagi dengan

input (sumber daya seperti modal dan tenaga kerja. Tugas manajer operasi adalah

meningkatkan rasio antara output dan input tersebut. Meningkatkan produktivitas

berarti meningkatkan efisiensi. Peningkatan ini dapat dicapai dengan du acara. Pertam

mengurangi input dan menjaga output tetap konstan. Keduanya sama-sama

menggambarkan peningkatan produktivitas. Secara ekonomi, input meliputi tenaga

kerja, modal dan manajaemen yang diintegrasikan dengan sistem produksi.

Manajemen mencipakan sistem produksi tersebut yang menyediakan konversi input

menjadi output.

Perhitungan produktivitas dilakukan dengan menghitung input yang dapat

berupa modal (jumlah uang yang dinvestasikan) material (ton atau kilogram) energi

(kilowatt, listrik) dan satuan-satuan lainnya. Rumus produktivitas sebagai berikut :

Produktivias =
input yang digunakan

Penggunaan penghitungan produktivitas membantu manajer mengetahui

seberapa baik pekerjaan telah dilakukan, tetapi penggunaan kedua perhitungan

tersebut dapat bervariasi. Apabila peningkatan produktivitas tenaga kerja merupakan

hasil dari seluruh penggunaan modal, menghitung hanya produktivitas tenaga kerja,

bukanlah penggambaran produktivitas sesungguhnya. Mutifactor merupakan cara

perhitungan yang lebih baik, tetapi lebih rumit dan produktivitas tenaga kerja menjadi

lebih banyak digunakan.

7
Proses dan prosedur yang terstandarisasi dapat mengurangi variasi produk

yang dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas.

1. Perbedaa kualitas dapat mengaburkan pengukuran produktivias. Pemanfaatan

teknologi dapat meningkatkan kualitas dari waktu ke waktu walaupun tetapi jenis

produksi sama. Kualitas semakin meningkat, tetapi bukanlah hal yang mudah

untuk menyatukan kualitas dalam pengukuran produktivitas.

2. Penggunaan internet dapat menurunkan biaya transaksi jarak jauh yang berarti

meningkatkan produktivitas.

3. Tenaga kerja baru sering kali menghambat produktivitas disbanding tenaga kerja

yang sudah lama.

4. Perputaran tenaga kerja berdampak negative terhadap produktivitas. Pengganitian

tenaga kerja memerlukan waktu agar tercapai produktivitas normal.

5. Desain lingkungan kerja dapa mempengaruhi produktivitas. Misalnya penempatan

mesin dan peralatan yang mudah dijangkau mempercepat pengerjaan proses

sehingga meningkatkan produktivitas.

8
KEGIATAN BELAJAR 2

STRATEGI MANAJEMEN OPERASI

A. ARTI STRATEGI OPERASI

Setiap organisasi pasti mempunyai strategi untuk dapat mencapai

tujuannya. Strategi merupakan visi bersama yang menyatukan sebuah organisasi,

menetapkan keputusan-keputusan yang konsisten, dan menjaga organisasi agar

tetap berjalan pada arah yang benar. Strategi memiliki dampak yang luar biasa

terhadap apa yang dilakukan organisasi dan bagaimana organisasi melakukannya.

Strategi dapat berupa strategi jangka Panjang, jangka menengah, dan jangka

pendek. Agar dapat berjalan dengan efektif strategi harus dirancang untuk

mendukung misi dan tujuan organisasi. Kemampuan perusahaan untuk bertahan

merupakan hasil dari keberhasilan mengidentifikasi misi untuk memuaskan

kebutuhan dan keinginan konsumen. Misi organisasi merupakan maksud dan

tujuan organisasi, kontribusi apa yang dapat diberikan kepada masyarakat.

Pernyataan misi terbatas dan terfokus pada konsep-konsep yang dapat dilakukan

organisasi..

B. PRIORITAS-PRIORITAS PERSAINGAN

Setiap perusahaan yang memproduksi barang dan jasa pasti akan

menghadapi persaingan yang ketat, baik dari perusahaan sejenis maupun

perusahaan yang memproduksi produk atau jasa yang menggantikan produk yang

ada. Seperti persaingan dalam bisnis handphone antara berbagai macam yang ada.

Seperti persaingan dalam bisnis bahkan produsen baru pun mulai mencuri

perhatian pasar dengan menyediakan harga yang lebih murah. Demikian pula

untuk produk dan jasa yang tidak sama, tetapi bersifat mampu menggantikan

9
dapat menjadi ancaman bagi perusahaan, Misalnya persaingan antara kereta api

dan pesawat terbang.

Berkaitan dengan strategi bersaing perusahan, strategi bersaing

memunculkan pertanyaan-pertanyaan berikut :

1. Haruskah persahaan bersaing berdasarkan biaya rendah (dan kemudiaan pada

arga yang murah) atau perusahaan sebaiknya melakukan diferensial produk

atau jasa, misalnya dalam hal kualitas atau layanan.

2. Haruskah perusahaan bersaing secara langsung dengan pesaing utama yang

menguasai pasar atau perusahaan sebaiknya fokus pada ceruk pasar yang

hanya mampu melayani sebagian pasar, tetapi dapat memberikan keuntungan

bagi perusahaan.

Porter (1998) mengemukakan dua strategi umum bersaing perusahaan dalam

suatu industry, yaitu strategi biaya rendah dan strategi diferensial. Strategi ini

disebut umum karena dapat digunakan untuk berbagai tipe atau ukuran

perusahaan, bahkan oleh organsasi non profit.

1. Strategi biaya rendah merupakan kemampuan perusahaan atau unit produksi

untuk mendesain, memproduksi, dan memasarkan produk secara lebih efisien

daripada pesaing.

2. Strategi diferensial merupakan kemampuan untuk menyediakan nilai yang

unik dan superior kepada pembeli dalam hal kualitas produk, fitur-fitur

khusus dan layanan purnajual.

Mengombinasikan dua macam target pasar dengan dua macam strategi

bersaing akan menghasilkan empat variasi strategi bersaing seperti berikut :

10
1. Kepemimpinan biaya merupakan strategi biaya rendah yang bertujuan pada

pasar yang luas dan memerlukan efisiensi fasilitas, pengurangan biaya,

pengawasan biaya yang ketat serta minimalisasi penjual dan periklanan.

2. Differensiasi ditunjukkan untuk pasar yang luas dan melibatkan pencipatan

produk atau jasa ang dipersesipkan unik dalam indstrinya.

3. Fokus biaya merupakan strategi persaingan biaya rendah yang berfokus

pada suatu kelompok pasar tertentu atau pada suatu pasar dalam satu

wilayah geografi tertentu dan hanya melayani ceruk pasar ini.

4. Fokus diferensiasi merupakan strategi yang berkosentrasi pada kelompok

pembeli tertentu, segmen lini produk, dan pasar geografid tertentu.

Terdapat dalam kemungkinan prioritas persaingan yang terbagi dalam

empat kelompok :

1. Biaya

Menurunkan harga dapat meningkat permintaan, tetapi jga mengurangi

margin keuntungan apabila produk atau jasa tidak dapat diproduksi dengan

biaya rendah.

2. Kualitas

Produktivitas persaingan dalam hal kualitas memilii dua pengertian, yaitu

desain performa tinggi yand dapat meliputi fitur-fitur super, daya tahan,

ketersediaan layanan, kenyamanan akses ke lokasi pelayanan

11
3. Waktu

Prioritas persaingan dalam hal waktu yang pertama adalah waktu

pengiriman yang cepat berarti waktu yang diperlukan antara menerima

pesanan konsumen dan pemenuhannya yang sering disebut lead time.

4. FLeksiblitas

Fleksibilitas mempunyai dua pengertia, yaitu kastemisasi, dan fleksibilitas

volume.

C. KEPUTUSAN-KEPUTUSAN STRATEGIS DALAM OPERASI

1. Produk dan Jasa

Jenis produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan mempengaruhi strategi

operasi, Produk atau jasa dapat dilasifikasikan dalam make to order, make to

stock atauasemble to order.

2. Proses dan Teknologi

Proses produksi dapat diklasifikasikan menjadi proyek, produksi batch,

produksi massa, dan prouksi terus menuru/ Suatu proyek memerlukan waktu

yang lebih lama, investasi yang mahal, sumber daya terampil dan produksi

satu item.

3. Sumber Daya Manusia

Isu strategis menyangkut sumber daya manusai adalah menentukan tingkat

ketarampilan dan wewenan untuk perulu mengoperasikan sistem produksi,

kebutuhan pelatihan, kriteria selesai.

12
4. Kapasitas dan Fasilitas

Keputusan kapasitas mempengaruhi lead time produk, respons konsumen,

biaya operasi dan kemampuan perusahaan untuk bersaing.

5. Kualitas

Kualitas menjadi besar dasar setiap keputusan strategis. apakah tingkat

kualitas sesuai? Bagaimana menilai kualitas tersebut ? Bagaimana pekerjaan

dihubungkan dengan kualitas? Apa saja tanggung jawab departemen kualitas.

Hal tersebut merupaakan beberapa pertanyaan penting dalam hal kualitas.

6. Scanning

Perusahaan yang menjual produk, merakit produk, membuat semua bagian

produk dan menyediakan bahan baiku dikatakan terintegrasikan secara

vertikal, namun ada beberapa perusahaan yang tidak mampu menyediakan dan

melaksanakan semua kebutuhannya untuk operasi.

7. Sistem Operasi

Sistem operasi merupakan pelaksanaan keputusan strategis sehingga sangat

penting untuk desaian agar perusahaan dapat bersaing di pasar.

D. MODEL STRATEGI OPERASI

Pada pembahasan sebelumnya, anda sudah mempelajari mengenai strategi

operasi dan prioritas-prioritas persaingan. Pembahasan kita mengenai strategi

operasi kaan kita lanjutkan dengan materi mengenai model strategi operasi.

Strategi korporasi dan strategi bisnis mempunayai bisnis harus mempunyai basis

tersendiri untuk bersaing di pasar.

13
E. STRATEGI BERKELANJUTAN

Pada pembahasan sebelumnya., anda telah mempelajari pengertian stratego.

Strategi seharusnya menggambarkan bagaimana suatu perusahaan berkeingainan

untuk mencipatkan dan mempertaankan nilai bagi para pihak yang

berkepentingan, termasuk pemegang saham. Dengan menambahakan istilah

berkelanjutan pada konsep mengenai strategi. Hal itu memiliki arti adanya

penambahan syarat-syarat

lain untuk memenuhi kebutuhan-kebutahan saat ini, tanpa mengorbankan

kebutuhan-kebutuhan di masa akan datang.

14
III. INOVASI DALAM PENGEMBANGAN BISNIS

A. ARTI INOVASI

Secara harfiah, inovasi berasal dari kata to innovate yang mempunyai arti

membuat perubahan atau memperkenalan sesuatu yang baru. Inovasi kadang

diartikan seperti penemuan, tetapi maknanya berbeda dengan penemuan dalam

arti discovery atau invention. Berikut perbedaan dari keduanya.

1. Perspektif organisasi (organizational perspective)

Berdasarkan perspektig organisasi, inovasi dapat diartikan sebagai

penerapan dari ide atau perilaku.

2. Perspektif Konsumen (Customer perspective)

Berdasarkan perspektif konsumen, inovasi dapat diartikan sebagai

transformasi pengetahuan menjadi produk baru, proses dan jasa.

Sudut pandang pada dasar inovasi dibagi menjadi beberapa jenis berikut :

1. Operational innovation

a. Proses Inovation : inovasi dalam proses yang telah berjalan agar lebih

efektif dan efisien.

b. Technology innovation : inovasi atas penggunaan teknolog yang lebih

maju.

2. Product and service innovation : inovasi terhadap produk dan jasa yang

akan ditawarkan kepada pelanggan.

3. Strategic innovation : inovasi dari segi strategi perusahaan, melihat model

bisnis dan pasar yang akan dikembangkan.

4. Management innovation : inovasi di dalam internal organisasi, terkait

dengan Manajemen orang atau proses bisnis.

15
B. PERKEMBANGAN INOVASI

Inovasi sampai saat ini telah mengalami perkembangan yang ukup

Panjang sesuai dan sejalan dengan perkembangan industry manufaktur, jasa,

ataupun informasi yang terlibat didalamnya. Perkembangan inovasi sampai

saat ini terdiri atas beberapa tahapan yaitu

1. Tecnology Push – Generasi Inovasi Pertama (IG)

Pada masa ini inovasi merupakan landasan untuk revolusi industry. Inovasi

muncul teknologi baru, produk yang berteknologi tinggi dan alat-alat

produksi.

2. Need Pull- Generasi Inovasi Kedua (2G)

Inovasi dalam masa ini bergeser menjadi foukus kepada pasar dan

konsumen, sebuah fokus ketika kebutuhan ditentukan oleh konsumen dan

menanggapi teknologi produksi. Pemasaran memiliki peran penting dalam

menghasilkan ide-ide baru.

3. Coupling Model – Generasi Inovasi Ketiga (3G)

Inovasi dalam masa ini melibatikan gabungan antara model push dan pull.

pasar mungkin memerlukan ide-ide baru, tetapi teknologi produksi pun

disempurnakan oleh mereka dengan mengembangkan ide-ide baru yang

disempurnakan oleh marketing dengan umpan balik pasar.

4. Integrated Model – Generasi Inovasi Keempat (4G)

Sebuah model yang terintegrasi dari inovasi yang melihat sebuah

penggabungan yang erat dan aktivias R & D dan marketing.

5. System Integration dan Networking Model (SIN)- Generasi Inovasi Kelima

(5G).

16
Model inovasi ini dibangun pada model yang terintegrasi dengan

mengikutsertakan kemitraan strategis dengan pemasok dan konusmen,

menggunaan sistem pakar, serta memiliki kerja sama antara marketing,

dan tatanan penelitian.

C. PENGEMBANGAN PRODUK BARU

Setelah perusahaan dapat menghasilakan keuntungan dan memusatkan

perhatianya adanya peluang usaha seperti berikut :

1. Memahami pelanggan merupakan permasalahan utama dalam

pengembangan produk baru. Hal tersebut karena beberapa produk

cenderung dikembangkan oleh perusahaan.

2. Perubahan ekonomi yang menyebabkan meningkatnya tingkat

kemakmuran pada jangka Panjang, tetapi siklus ekonomi dan harga

berubah pada jangka pendek.

3. Perubahan sosiologis dan demografis dapat muncul pada beberapa faktor,

seperti berkurangnya ukuran keluarga.

4. Perubahan teknologi yang membuat segalanya mungkin.

5. Perubahan politik/ peraturan yang menghasilkan perjanjian perdagangan

baru.

6. Perubahan lain yang dapat muncul karena kebiasaan pasar, standar

professional, pemasok dan distributor.

17
1. Proses Pengembangan Produk Baru

Berdasarkan prosedur ISO, proses pengembangan produk baru terdiri

atas lima tahapan, yaitu concept development, produt design, pilot

production/ testing, preliminary process design dan final process design.

a. Pengembangan Konsep (concept development)

Langkah pertama dalam pengembangan produk adalah melaksanakan

pengembangan konsep (concept development,) yaitu suatu proses yang

dikendalikan oleh satu set kebutuhan pelanggan dan spesifiasi target

prosedur yang kemudian diuabh menjadi satu set desain konseptual dan

solusi teknologi yang potensial.

b. Desain produk (product design)

Langkah ini menitikberatkan pada desain produk secara fisik. Pada

awlanya perusahaan hanya memiliki gambaran umum tentang ap aitu

produk baru. Pada tahap akhir, desain produk perusahaan akan

memiliki spesifikasi produk dan gambaran produk secara perinci

bahwa prototipe dari produksi dapat diproduksikan dan diujikan.

c. Pengujian (pilot production.testing)

Produk yang kompleks memerlukan pengujian prototipe produksi

sebelum benar-benar dimasukkan ke dalam proses produksi.

Preliminary produk awal dibuat dalam volume yang sudah memadai

sehingga dapat diuji dipasar.

18
2. Stategi dalam Pengembangan Produk Baru

Terdapat tiga cara yang mendasar untuk mengenalkan suatu produk baru

sebagai berikut :

a. Market pull (we make what we can sell)

Menurut pandangan ini. Kita harus membuat apa yang dapat kita jual.

Produk baru ditentukan oleh pasar berdasarkan kebutuhan pelanggan.

b. Tecnology push (we sell what we can make)

andangan ini menyarankan kita harus menjual apa yang dapat kita buat.

c. Inter-functional view

Pengembangan produk bar memerlukan kerja sama antar tim

pemasaran, operasi, keterampilan, Teknik dan fungsi lainnya.

3. Windows Of Opportunity

Windows of opportunity merupakan periode saat produk baru tidak

menghadapi persaingan atau mengalami persaingan yang telah rendah di

pasar.

4. Strategi-Strategi Bisnis dalam Pengembagnan Produk Baru

a. Pertama masuk pasar (fist to market) adalah pilihan strategi bisnis

dengan produk memasuki pasar saat produk yang sama belum tersedia

sehingga tingkat persaingan belum ada.

b. Kedua msuk pasar (second to market) sangati cepat menirukan produk

yang pertama masuk pasar, dengan menawarkan produk yang

mempunyai kelebihan dari yang telah ada, tetapi menawarkan hanya

yang lebih murah.

19
c. Minimasi biaya atau lambat masuk pasar (late to market) produk akan

masuk ke pasar ketika produk telah cukup terstandarisasi sehingga

dapat menekan biaya produksi.

d. Segmentasi pasar merupakan strategis bisnis untuk masuk pasar

dengan fokus melayani ceruk (niche) tertentu yang telah memiliki ciri

kebutuhan produk yang spesifik dengan jumlah konsumen yang

tertentu pula.

D. KONTINUM PENGEMBANGAN PRODUK

Daur hidup produk terdiri dari empat fase berikut :

a. Fase perkenanan (introduction)

fase ini produk-produk sedang disesuaikan dengan kondisi psar dan

Teknik-teknik peroduksinya. Sehingga, diperlukan biaya yang cukup besar

untuk melakukan penelitian.

b. Fase pertumbuhan (growth)

Pada fase ini, desain produk sudah stabil sehingga diperlukan peramalan

kebutuhan kapasitas yang efektif dan peningkatan kapasitas agar dapat

memenuhi permintaan.

c. Fase Kematangan (maturity)

Pada fase ini, pesaing sudah dapat dipastikan sehingga memerlukan

inovasi, pengendalian biaya yang harus lebih baik, serta meningkatkan

keuntungan dengan pembatasan lini produk.

d. Fase penurunan (decline)

20
Pada fase ini, dapat dikatakan bahwa produk hampir mati sehingga

mungkin perlu menghentikan produk tersebut dan menggantikan dengan

desain produk baru.

E. QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (DFD)

Quality function deployment (QFD) dikenal juga dengan nama house of

quality yang merupakan suatu pendekatan yang mewakili suara konsumen

untuk membuat suatu spesifikasi desain dari suatu produk. Alat yang

digunakan dalam QFD adalah rumah kualitas, yaitu merupakan Teknik grafis

untuk menjelaskan hubungan antara keinginan konsumen dan produk (barang

dan jasa).

Fungsi dari QFD adalah

a. Mengidentifikasikan apa yang diinginkan konsumen.

b. Mengidentifikasikan bagaimana cara produk dan jasa sesuai dengan

keinginan dan dapat memuaskan konsumen.

c. Menghubungkan keinginan konsumen dengan bagaiman paroduk yang

mereka inginkan.

d. Mengidentifikasikan hubungan antara hubungan perusahan.

e. Pengembangan rating kepentingan suatu produk.

f. Mengevaluasi kompetensi produk

21
Kegiatan Belajar II

TRANSFORMASI PROSES MANUFAKTUR DAN JASA

A. PENTINGNYA PROSES TRANSFORMASI

Berikut ini menunjukkan proses transformasi dapat menciptakan manfaat yang

berbeda antara lain sebagai berikut :

1. manfaat dasar (primary utility)

2. manfaat bentuk (form utility)

3. manfaat waktu (time utility)

4. manfaat tempat (place utility)

5. manfaat kepemilikan (ownership utility)

1. Karakteristik Transformasi Produk (Alir dan Pesanan Konsumen)

Pemanfaatan metode yang tepat dalam penjadwalan produksi akan

memberikan pengaruh yang signifikan terutama dalam perawatan proses produksi.

Penjadwalan yang tepat sebaiknya menyesuaikan dengan bentuk proses produksi, jumlah

mesin yang digunakan, bahan-bahan jenis mesin dan sebagainya. Manfat kedua metode

tersebut secara tepat kesesuaian waktu dalam proses produksi yang akan dicapai. Melalui

keseuaian waktu inilah perusahaan dapat memaksimalkan efisiensi mesin, pekerja, dan

sumber daya.

2. Klasifikasi Berdasarkan Tiper Order

a. Make to stock (MTS)

Make to stock merupakan pola produksi yang bertujuan mengadaan kegiatan

penyimpanan. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi permintaan konsumen

sehingga perusahaan memproduksi produk dalam jumlah yang besar.

22
b. Make to order (MTO)

Make to order (MTO) merupakan pola produksi yang dilakukan berdasarkan pada

jumlah pesanan konsumen dan waktu yang telah ditentukan

c. Product Process Matrix

Product process matrix merupakan gambaran visual yang digunakan mendiskripsikan

sifat dinamis dari piihan produk dan proses. Sisi produk merupakan siklus hidup pada

sebuah produk khusu dengan volume rendah, satu macam produk dengan volume

tinggi dan produk berstandar. Pada matrix terlihat bahwa dengan volume rendah dan

volume tinggi akan diproduksi dengan prose jobshop.

B. KARAKTERISTIK ALIRAN PRODUK

1. Line Flow

Line flow bercirikan adanya urutan operasi linear. Produk bergerak dari satu tahap

ke tahap berikutnya dalam urut-urutan tertentu sampai pada akhirnya.

2. Batch Flow

Batch flow ditandai oleh produksi dari suatu produk dalam batch atau lot. setiap

batc produk mengalir dari satu opersi atau work center ke operasi yang lain. Work

center adalah sekelompok mesin atau proses mempunyai fungsi yang sama untuk

membuat suatu produk.

3. Project Flow

Project atau proyek merupakan suatu urutan pekerjaan khusus yang digunakan

untuk produk-produk unik, misalnya konser, konstruksi Gedung, jembatan,

penelitian dan lain-lain.

23
4. Continuous Flow

Continuous flow merupakan prose operasi yang berjalan secara terus menerus

untuk memproduksian produk dengan volume besar dan sangant terstandarisasi.

C. SIKLUS JASA

1. Moment of Truth

Moment of truth merupakan saat penting antara penyedia jasa dengan pelanggan

yang begitu berkesan sehingga akan meningkatkan atau menurunkan harapan

pelanggan.

2. Penyusunan Transformasi Proses Jasa

Proses transformasi jasa mencakup beberapa langkah berikut ini :

a. Accumulation of information.

b. Developing conceptual alternatives.

c. Designing and testing prototypes.

d. Developing the final design, drawing anda specifications.

3. Matriks Jasa

Pada bagian matriks jasa merupakan dimensi tingkat dari interaksi kustomisasi.

Dimensi tersebtu menggabungkan antara interaksi yang dimnta oleh customer dan

kustomisasi.

4. Service Profit Chain

Service profit chain menunujukkan bagaiman kepuasan dan keloyalan pelanggan

dihubungkan dengan kepuasan dan keloyakan tenaga kerja yang merupakan hal

penting untuk mendapatkan keuntungan.

24
MODUL 3

LOKASI DAN LAYOUT FASILITAS PRODUK

A. ARTI PENTINGNYA PENENTUAN LOKASI

Penentuan lokasi merupakan langkah awal bagi pelaksaan kegiatan

operasional perusahaan. Penentuan lokasi bukanlah suatu kegiatan yang bersifat rutin,

tetapi hanya dilaksanakan pada saat-saat tertentu saja. Penentuan lokasi dilakukan

apabila terdapat

1. Pembukaan pabrik baru.

2. Permintaan yang semakin meningkat

3. Perubahan produktivitas tenaga kerja

4. Perubahan nilai tukar mata uang

5. Meningkatkan biaya-biaya

6. Perubahan struktur demografi.

Pemilihan lokasi juga tergantung pada jenis bisnis. Keputusan lokasi industry

lebih memilih strategi yang dapat meminimalkan biaya dan juga

mempertimbangkan inovasi dan kreativitas.

B. FAKTOR-FAKTOR KUALITATIF

Penentuan lokasi akan semakin sulit dengan adanya globalisasi terjadi karena

adanya perkembangan :

1. Ekonomi pasar.

2. Komunikasi internasional yang lebih baik.

3. Pengiriman barang yang semakin mudah.

4. Aliran modal ke negara lain, serta

5. Perbedaan Biaya tenaga kerja

25
1. Produktitias Tenaga Kerja

Salah satu alasan penentuan keputusan di suatu daerah adalah pertimbangan

biaya tenaga kerja. Perusahaan menginginkan adanya Biaya tenaga kerja yang murah.

Namun, perusahaan perlu pula mempertimbnagkan produktivitas tenaga kerja.

Kadangkala harga yang murah tidak menjangkau produktivitas tenaga kerja.

2. Nilai Tukar Mata Uang

Tingkat upah dan produktivita yang rendah sering kali membuat suatu negara

terlihat sangat ekonomis atau menguntungkan. Namun, nilai tukar mata uang juga

perlu diperhatikan. Nilai mata uang yang tidak menguntungkan hanya menyebabkan

biaya yang tinggi. Perusahaan dapat meraih keuntungan melalui nilai tukar mata uang

dengan mrelokasi ataupun mengekspor produknya ke negara lain.

3. Biaya

Biaya lokasi dapat dikelompokan menjadi dua yaitu tangible cost dan intangible cost.

Tangible cost adalah biaya-biaya yang telah teridentifikasi dan dapat dihitung dengan

tepat. Yang termasuk dalam tangble cos adalah utilisasi, tenaga kerja, material, pajak,

penyusutan mesin-mesin, peralatan, serta biaya-biaya lain. Intangible cost meliputi

kulatitas Pendidikan, fasilitas transportasi umum, perilaku komunitas diantara

industry dan didalam perusahaan.

4. Perilaku

Perilaku atau kebijakan suatu negara ataupun pemerintah daerah terhadap berbagai

macam aturan sering kali berubah, tidak terkecuali peraturan pemerintah yang

digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan mengenai lokasi.

26
5. Kedekatan dengan Pasar, Pemasok dan Pesaing

Beberapa perusahaan mengutamakan untuk mendirikan lokasi yang dekat dengan

konsumen. Perusahaan-perusahaan dalam bidang jasa, seperti toko obat, restoran,

kantor pos, atau salon memilih kedekatan dengan konsumen sebagai faktor utama

dalam menentukan lokasi.

C. METODE PENENTUAN LOKASI

1. The Factor Rating Method

The factor rating method merupakan kemudahan mengurutkannya berdasarkan

bobot kepentingan faktor tersebut bagi pencapaian tujuan perusahaan. lokasi yang

memiliki nilai keseluruhan paling besar merupakan lokasi yang akan dipilih. The

factor rating terdiri atas enam langkah.

a. Menyusun daftar faktor-faktor yang relevan yang disebut critical success

factor.

b. Memberi bobot pada setiap faktor berdasarkan tingkat kepentingan faktor

tersebut bagi tujuan perusahana.

c. Menentukan skor setiap lokasi untuk setiap faktor yang menggunakan skala

pada langkah 3

d. Kalikan skor dengan bobot masing-masing faktor dan jumlahkan untuk setiap

lokasi.

e. Buat rekomendasi berdasarkan skor terbesar.

2. locational Break Even Analysis

locational break even analysys merupakan analisis biaya volume untuk menyusun

perbandingan alternative-alternatif secara ekonomis. Locational breack even

analysis memiliki 3 langkah “

27
a. Tentukan biaya tetap dan biaya variabel masing-masing alternative lokasi.

b. Gambar menjadi bentuk grafik

c. Pilih lokasi dengan biaya termurah untuk volume produksi yang diinginkan.

3. Center of Gravity Method

Center of gravity method adalah tekni matematis yang digunakan untuk

menemukan pusat lokasi distribusi yang dapat meminimalkan biaya.

Kegiatan Belajar 2

LAYOUT

A. PENGERTIAN LAYOUT FASILITAS

Layour fasilitas dapat diartikan sebagai penyusunan departemen, departemen,

pusat-pusat kerja, dan peralatan yang ditekankan pada suatu sistem.

B. TIPE LAYOUT

Terdapat 6 tipe utama layout untuk manufaktur yaitu :

1. Layout produk

2. Layout proses

3. Layout posisi tetap

4. Layout seluker

1. Layout produk

Layout produk digunakan untuk mencapai aliran yang lancer dan cepat

barang-barang atau konsumen dalam jumlah yang besar melalui suatu

sistem. Tipe layout ini digunakan apabila barang dan jasa yang diproduksi

sudah terstandar melalui prose berulang.

28
2. Layout Posisi Terap

Layout posisi tetap digunakan apabila produk diproduksi di suatu tenaga

tertentu dan sumber daya yang digunakan seperti tenaga kerja, material,

mesin-mesin dan peralatan dipindahkan ke tempat tersebut

3. Layout Proses

Layout proses dikenal pula sebagai layout fungsional dirancang untuk

memproses barang dan jasa yang memerlukan berbagai macam peralatan

dalam proses.

4. Layout Seluler

Produksi seluler merupakan salah satu tipe layout yang mengelompokkan

stasiun-stasiun kerja ke dalam kelompok-kelompok yang disebut sebagai

sebuah sel. Pengelompokan ditentukan berdasarkan operasi yang

diperlukan untuk melakukan pekerjaan terhadap sekumpulan item yang

hampir sama dan yang memerlukan proses yang hampir sama pula.

29
MODUL 4

MANAJEMEN KUALITAS

Kegiatan Belajar 1

Manajemen Kualitas

A. ARTI MANAJEMEN KUALITAS

Kualitas merupakan kemampuan produk atau jasa secara konsisten memenuhi

atau bahkan melebihi harapan pelanggan. Secara total, fitur dan karakteristik produk atau

jasa mengandalkan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau

tersirat.

Kualitas dilihat dari perspektif produsen adalah memastikan bahwa produk atau

jasa yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhka oleh desain. Dalam

memberikan penilaian terhadap kualitas produk dan jasa, pelanggan mempunyai

karakteristik yang sangat beragam.

B. QUALITY CERTIFICATION (ISO)

International Standar Organization (ISO) merupakan organisasi yang mengurusi

perkembangan dan publikasi mengenai standardisasi internasional. ISO adalah lembagai

yang terhubung dengan institusi standardisasi masing-masing negara yang meliputi 162

negara. Satu negara mempunyai satu perkawian dengan kantor secretariat koordinasinya

berada menghubungkan antara sektor public dan sektor swasta serta bukan merupakan

bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), banyak anggota dari institusi ini yang

juga secara struktur adalah anggota dari pemerintahan yang ada di masing-masing negara.

Organisasi internasional untuk standardisasi memfasilitasi sekaligus

mempromosikan kesepakatan global terhadap standar internasional untuk peningkatan

kualitas, produktivitas, dan efisiensi operasi melebih serangkaian standar dan pedoman.

30
1. ISO 9000

ISO 9000 merupakan suatu set standar internasional mengenai Manajemen kualitas

dan jaminan kualitas melalui kepemimpinan, dokumentasi terperinci perintah kerja dan

penyimpanan catatan.

2. ISO 14000

ISO 14000 merupakan standar Manajemen lingkungan yang mengandung lima elemen

pokok, yaitu Manajemen lingkungan, audit, evaluasi kerja, pelabelan, dan siklus hidup.

Standar untuk sertifikasi ISO 14000 terfokus pada 3 bidang utama antara lain :

a. Sistem Manajemen : pengembangan sistem dan integrase dari tanggung jawab

yang berhubungan dengan lingkungan ke dalam rencana bisnis.

b. Operasi : konsumsi dari sumber daya alam dan energi.

c. Sistem yang berhubungan dengan lingkungan : mengukur, menilai serta mengelola

emisi, limbah, dan limbah lainnya.

C. SEJARAH MANAJEMEN KUALITAS

Manajemen kualitas memiliki arti yang berbeda-beda selama bertahun-tahun.

Pada awal tahun 1920 an, kualitas merupakan inspeksi, yaitu metode utama yang

digunakan untuk memastikan mutu suatu produk. Pada tahun 1940-an kualitas

mengambil konotasi statistka sebagai metod statistical yang pertama kali digunakan

untuk mengontrol kualitas dalam variasi alami dari proses

Pada tahun 1940-an kelompok inspeksi berkembang menjadi bagian pengendalian

kualitas. Adanya Perang Dunia II mengharuskan produk militer yang berbas cacat.

Kualitas produk militer menjadi salah satu faktor yang melalui pengendalian yang

dalam peperangan. Hal ini harus dapat diantisipasi melalui pengendalian yang

dilakukan selama proses produksi.

31
D. PERBEDAAN DASAR MANAJEMEN KUALITAS JEPANG (ORIENTAL)

DAN AMERIKA (WESTERN)

Adanya pengaruh globa dari kualitas yang begitu penting mendorong pemerintah

Amerika Serikat menganugerahkan Malcolm Baldrige National Quality Award untuk

pencapaian kualitas. Penghargaan ini dinamakan sesuai dengan nama Menteri

Perdagangan Malcom Baldrige. Pemenangnya adalah perusahaan-perusahan

Motorola, miliniken, xerox, federal, express, ritz caltonhotels, dan cadilac.

E. JENIS MANAJEMEN KUALITAS

1. Six Sigma

Six sigma merupakan sebuah metodologi terstruktur untuk memperbaiki proses

yang difokuskan pada usaha mengurangi variasi proses sekaligus mengurangi

cacat produk atau jasa yang diluar spesifikasi.

2. TQM

Total quality management (TQM) adalah sebuah filosofi yang melibatkan setiap

orang dalam organsisi dalam upaya terus menerus untuk meningkatkan kualitas

dan mencapai kepuasaan pelanggan.

3. PDCA (Plan do check act)

Plan do check act merupakan perbaikan terus menerus yang dipelopori oleh

Walter Shewhart. Model ini digunakan untuk perbaikan terus menerus dengan

direncanakan dilakukan, diperiksa, dan tindakan pada sifat yang terus menerus

dalam proses perbaikan.

32
4. Taguchi

Metode taguchi dicetuskan oleh DR. Genichi Taguchi saat mendapatkan tugas

untuk memperbaiki sistem telekomunikasi di Jepang. Metode ini merupakan

metode baru dalam bidang Teknik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas

produk dan proses serta dapat menekan biaya dan reseurces seminal mungkin.

33

Anda mungkin juga menyukai