Anda di halaman 1dari 15

PENDAHULUAN

Manajemen Operasi dan Produksi terdiri dari kata manajemen dan


operasi/produksi. Para ahli manajemen, mempunyai banyak definisi tentang
manajemen. Manajemen adalah tindakan atau kegiatan merencanakan,
mengorganisir, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol untuk
mencapai tujuan organisasi. Operasi adalah kegiatan untuk mengubah input
menjadi output sehingga lebih berdaya guna daripada bentuk aslinya. Operasi
merupakan salah satu dari fungsi-fungsi yang ada dalam suatu lembaga. Fungsi
lain selain operasi adalah keuangan, personalia, pemasaran, dan lain-lain. Operasi
inilah yang menentukan kemampuan suatu lembaga melayani pihak luar. Jadi
manajemen operasi merupakan penerapan ilmu manajemen untuk mengatur
kegiatan produksi atau operasi agar dapat dilakukan secara efisien. Mekasisme
atau system manajemen operasi masing-masing perusahaan berbeda, akan terdapat
proses mengubah bentuk fisik, atau memindahkan (transportasi), menyimpan,
memeriksa dan meminjamkan. Berdasarkan beberapa ahli manajemen, pengertian
manajemen operasi yaitu:

Menurut Jay Helzer dan Barry Render (2005;4), manajemen operasi


adalah serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang
dan jasa dengan mengubah input menjadi output.

Menurut Pangestu Subagyo (2000;1), manajemen operasi adalah


penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi
agar dapat dilakuakn secara efisien.

Menurut Edy Herjanto (2003;2), manajemen oprasi adalah suatu proses


yang secara berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsifungsi
manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien
dalam rangka mencapai tujuan.

Jadi, manajemen operasi merupakan penerapan ilmu manajemen untuk mengatur


kegiatan produksi dan operasi agar dapat dilakukan secara efisien selain itu juga
dapat menghasilkan suatu produk yang bisa berupa barang maupun jasa, yang
mana untuk kegiatan proses produksinya yang efektif dan efisien memerlukan
berbagai konsep, peralatan serta berbagai cara mengelola operasinya. Manajemen
operasi dalam agribisnis ditujukan pada pengarahan dan pengawasan proses yang
digunakan oleh perusahaan makanan dan agribisnis untuk produksi di pabrik
dengan memiliki tujuan sebagai berikut :

Merancang program mutu

Merencanakan lokasi pabrik

Memilih tingkat kapasitas yang tepat

Mendesain layout operasi

Memutuskan desain proses

Menentukan tugas, pekerjaan, dan tanggung jawab

Memproduksi atau mengatur produksi barang-barang dan jasa-jasa dalam


jumlah, kualitas, harga, waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan. Untuk
menciptakan barang dan jasa (produk), semua organisasi bisnis
(perusahaan) paling tidak menjalankan tiga fungsi utama yaitu :

1. Fungsi Pemasaran (Marketing Function) yang berhubungan dengan pasar


untuk dapat menciptakan permintaan dan pada akhirnya menyampaikan
produk yang dihasilkan ke pasar.
2. Fungsi Keuangan (Finance Function) yang mengelola berbagai urusan
keuangan didalam perusahaan maupun perusahaan dangan fihak luar
perusahaan.
3. Fungsi Produksi atau Operasi (Operation Function) berkaitan dengan
penciptaan barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan. Menurut Handoko
(1994) ada beberapa alasan yang menjadi dasar mengapa perlu belajar
manajemen operasi, diantaranya:

Manajemen Operasi memberikan cara pandang yang sistematik dalam


melihat proses-proses dalam organisasi. Jika hal ini sudah menjadi isu
biasa dalam industri manufaktur, tidak demikian dalam industri jasa.
Pemahaman tentang bagaimana mengelola operasi dengan pendekatan
modern ini akan memudahkan kita menganalisis dan memperbaiki sistem
dalam perusahaan atau organisasi

Konsep dan tools dalam manajemen operasi pada dasarnya dapat dan
banyak diterapkan pada fungsi manajemen yang lain. mengapa demikian?
karena setiap fungsi manajemen juga melibatkan proses dalam
pekerjaannya.

Bidang manajemen operasi pun belakangan ini menawarkan karir yang


cukup menantang seperti fungsi manajemen lainnya. Di banyak
perusahaan sudah biasa kita jumpai jabatan manajer operasi, bahkan
sampai direktur operasi. Dalam pendidikan bisnis, manajemen operasi
memang sudah menjadi 1 pilar yang wajib diajarkan kepada mahasiswa.
Terkait dengan poin 3, maka banyak sekali para recruiters mencari lulusan
perguruan tinggi yang sudah memiliki cukup pengetahuan seputar
manajemen operasi.

TOKOH-TOKOH TEKNIK MANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKSI


Robert Owen (1771-1858)
Robert owen mempunyai teori tentang perbaikan dan perhatian terhadap faktorfaktor produksi, Robert owen pernah bekerja pada suatu perusahaan pemintal
kapas di new Lanark dia mendia mencurahkan semua perhatiannya terhadap
faktor produksi, seperti penggunaan alat, traktor dan manusia sebagai tenaga
kerja. Menurut hasil pengamatannya disimpulkan bahwa setiap barang seperti
mesin diberi perawatan dan pada manusianya di berikan kompensasi (asuransi
kerja,tunjangan kesehatan dll) maka hal tersebut akan memberikan dampak yang
positif bagi perusahaan dan menguntungkan. Selanjutnya di katakan bahwa
kualitas dan kuantitas pekerjaan di pengaruhi oleh faktor intern dan ekstern
pekerjaan. Robert owen di kenal sebagai manajemen personalia.
Charles Babbage (1792-1871)
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari Inggris dia
mencurahkan semua perhatiannya kedalam prinsip manajemen. Charles Babbage
memiliki prinsip pembagian kerja (devision of labour), prinsip ini memiliki
keunggulan, yaitu:

Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang


baru.

Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu


pekerjaan ke pekerjaan lain akan menghambat kemajuan dan ketrampilan
pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya.

Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja


bekerja terus menerus dalam tugasnya.

Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya


karena perhatiannya pada itu-itu saja

Frederick Winslow Taylor


Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen yang menggunakan ilmu
pengetahuan di bahas pada tahun 1900an. Taylor adalah manajer dan penasihat
perusahaan dan merupakan salah seorang tokoh terbesar manajemen. Taylor
dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah (scientifick management). Taylor
mempunyai teori tentang teknik manajamennya yaitu, a bag of tricks, untuk
meningkatkan efisiensi kerja organisasi. Kontribusi terhadap perkembangan teori
tersebut adalah perkembangan teknik-teknik riset operasi, simulasi, otomatisasi,
dan sebagainya dalam memecahkan masalah-masalah manajemen. Taylor
mengemukakan empat prinsip Scientific Management:
a) Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu
pengetahuan disetiap unsur-unsur kegiatan.
b) Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan
latihan dan pendidikan kepada pekerja.
c) Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam
menjalankan tugasnya.
d) Harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan dengan pekerja. Taylor
salah satunya adalah mengenai posisi manajer. Dimana manajer adalah pelayan
bagi bawahannya yang bertentangan dengan pendapat sebelumnya yang
mengatakan bahwa bawahan adalah pelayan manajer.
Henry Laurance Gantt (1861- 1919)
Henry merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri sendiri sebagai seorang
konsultan, dimana titik perhatiannya pada unsur manusia dalam menaikkan
produktivitas kerjanya. Adapun gagasan yang dicetuskannya yaitu:
a) Kerja sama yang saling menguntungkan antara manajer dan tenaga kerja untuk
mencapai tujuan bersama b) Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.
c) Pembayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus.
d)
Penggunaan
instruksi
kerja
yang
terperinci.
Harrington
Emerson
(1853-1931)
Prinsip pokoknya adalah tentang tujuan, dimana dari hasil penelitiannya
menunjukkan kebenaran prinsip yaitu bahwa uang akan lebih berhasil bila
mengetahui tujuan penggunaannya. Dua belas prinsip efisiensi untuk mengatasi
pemborosan dan ketidak-efisienan, yaitu:

Clearly defined ideals

Common sense

Competent causal

Dicipline

The fair deal

Reliable

Give an order, planning and scheduling

Schedul, standard working and time

Standard condition

Standard operation

Written standard practice instruction

Effisiensi reward

TANTANGAN MASA DEPAN BAGI BIDANG MANAJEMEN OPERASI


DAN PRODUKSI
Manajemen operasi merupakan ilmu yang menarik untuk dipelajari karena
dihadapkan pada kondisi yang selalu berubah. Dinamika ini terjadi karena
berbagai tekanan dari globalisasi perdagangan dunia hingga transfer ide, produk
dan uang dengan kecepatan tinggi. Situasi dan kondisi yang ada selamanya tidak
selalu sama, demikian pula yang terjadi dalam dunia bisnis. Sehingga konsep
manajemen operasional juga harus beradaptasi dengan berbagai perubahan yang
terjadi. Hal tersebut dikarenakan berbagai macam tekanan, diantaranya
perdagangan dunia yang mengarah pada globalisasi sehingga berdampak pada
pergeseran desain produk, mutu, proses, kapasitas,strategi lokasi maupun layout,
pemberdayaan sumber daya manusia, integrasi kegiatan dalam dan di luar
perusahaan, konsep persedian, penjadwalan maupun pemeliharaan dan alasan
yang ketiga mengenai pemahaman dan pengertian yang benar tentang apa yang
seharusnya dilakukan manajer operasional. Maka proses manajemen operasional
harus konsisten dengan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta
pengawasan kegiatan operasional. Berkaitan dengan hal tersebut, maka akan
diperkenalkan beberapa tantangan dinamis yang ditunjukkan dalam tabel berikut.
Tabel 1. Daftar Tantangan Dinamis Dalam Manajemen Operasional

RUANG LINGKUP MANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKSI


Pada masa lalu pengertian produksi hanya dikaitkan dengan unit usaha fabrikasi
yaitu yang menghasilkan barang-barang nyata seperti mobil, perabot, semen dsb,
namun pengertian produksi pada saat ini menjadi semakin meluas. Produksi
sering diartikan sebagai aktivitas yang ditujukan untuk meningkatkan nilai
masukan (input) menjadi keluaran (output). Dengan demikian maka kegiatan
usaha jasa seperti dijumpai pada perusahaan angkutan, asuransi, bank, pos,
telekomunikasi, dsb menjalankan juga kegiatan produksi. Secara skematis sistem
produksi dapat digambarkan sbb:

Skema Sistem Produksi


Ada sekurangkurangnya 4 perbedaan pokok antara usaha jasa dan usaha
pabrikasi, yaitu : a. Dalam unit usaha pabrikasi keluarannya merupakan barang
real sehingga produktovitasnya akan lebih mudah diukur bila dibandingkan
dengan unit usaha jasa yang keluarannya berupa pelayanan b. Kualitas produk
yang dihasilkan dari usaha pabrikasi lebih mudah ditentukan standarnya c. Kontak
langsung dengan konsumen tidak selalu terjadi pada usaha pabrikasi sedangkan
pada usaha jasa kontak langsung dengan konsumen merupakan suatu yang tidak
dapat dielakkan d. Tidak akan dijumpai adanya persediaan akhir di dalam usaha

jasa sedang dalam usaha pabrikasi adanya persediaan sesuatu yang sulit
dihindarkan.

Secara garis besar transformasi produksi dapat diklasifikasikan :

Transformasi pabrikasi yaitu suatu transformasi yang bersifat diskrit dan


menghasilkan produk nyata. Suatu transformasi dikatakan bersifat diskrit
bila antara suatu operasi dan operasi yang lain dapat dibedakandengan
jelas seperti dijumpai pada pabrik mobil, misalnya.

Transformasi proses yaitu suatu transformasi yang bersifat continue


dimana diantara operasi yang satu dengan operasi yang lain kurang dapat
dibedakan secara nyata, seperti dijumpai pada pabrik pupuk dan semen,
misalnya.

Transformasi jasa yaitu suatu transformasi yang tidak mengubah secara


fisik masukan menjadi keluaran; dalam hal ini secara fisik keluaran akan
sama dengan masukan, namun transformasi jenis ini akan meningkatkan
nilai masukannya, misalnya pada perusahaan angkutan. Sistem
transformasi jasa sering disebut sebagai system operasi

Menurut Zulian Yamit (2003) Karakteristik dari sistem manajemen operasi


adalah :
1. Mempunyai tujuan, yaitu menghasilkan barang dan jasa
2. Mempunyai kegiatan, yaitu proses transformasi
3. Adanya mekanisme yang mengendalikan pengoperasian
Ada tiga aspek yang saling berkaitan dalam ruang lingkup manajemen operasi,
yaitu :

1. Aspek struktural yaitu aspek yang memperlihatkan konfigurasi komponen


yang membangun sistem manajemen operasi dan interaksinya satu sama
lain.
2. Aspek fungsional yaitu aspek yang berkaitan dengan manajemen dan
organisasi komponen struktural maupun interaksinya mulai dari
perencanaan, penerapan, pengendalian maupun perbaikan agar diperoleh
kinerja optimum.
3. Aspek lingkungan memberikan dimensi lain pada sistem manajemen
operasi yang berupa pentingnya memperhatikan perkembangan dan
kecenderungan yang terjadi di luar sistem.
Ruang lingkup manajemen operasi berkaitan dengan pengoperasian sistem
operasi, pemilihan serta penyiapan sistem operasi yang meliputi keputusan
tentang :
1. Perencanaan output
2. Desain proses transformasi
3. Perencanaan kapasitas
4. Perencanaan bangunan pabrik
5. Perencanaan tata letak fasilitas
6. Desain aliran kerja
7. Manajemen persediaan
8. Manajemen proyek
9. Scheduling
10. Pengendalian kualitas
11. Keandalan kualitas dan pemeliharaan
Sedangkan menurut Krajewsky dan Ritsman (1987) dalam Zulian Yamit,
memberikan tiga aspek dalam manajemen operasi, yaitu :
1. Manajemen operasi dilihat dari segi fungsi
2. Manajemen operasi dilihat dari segi profesi

3. Manajemen operasi dilihat dari segi pengambilan keputusan

Ruang Lingkup Manajemen Produksi


PERANAN MANAJER OPERASI DAN PRODUKSI
Manajemen Produksi dan Operasi menawarkan kesempatan profesi sebagai
contoh: direktur operasi, direktur pabrik, manajer operasi, manajer pengawasan
produk, manajer lapang, asisten manajer, dan lain sebagainya. Beberapa tugas
yang harus dilakukan oleh Manajer Operasi adalah :
1. Menentukan dan mengatur letak lahan pertanian dengan letak pabrik
penanganan pasca panen
2. Menentukan dan mengatur letak gudang persediaan dan mesin yang efisien
agar tidak menyita waktu dalam gerakan
3. Melakukan pemeliharaan peralatan di lahan pertanian dan pabrik agar
menjamin keandalan dan kontinuitas operasi
4. Mengurangi bagian produk yang rusak atau memperbaiki proses produksi
untuk menghasilkan produk yang berkualitas dengan biaya yang rendah
5. Menentukan input yang akan dibuat atau dibeli
6. Menentukan atau memperbaiki jadwal kegiatan usahatani atau kegiatan
proses produksi pasca panen
7. Mengevaluasi biaya tenaga kerja jika ada penambahan tenaga kerja baik di
lapang maupun di kantor
8. Mengurangi jika memungkinkan menghapuskan pemborosan

9. Memperpendek waktu persiapan untuk mengurangi waktu proses


10. Dan lain-lain
Kegiatan yang demikian banyaknya, maka peran dari manajer operasional
sangatlah strategis dalam menciptakan sistem produksi yang ampuh untuk
membuat produk secara efisien.

PROSES PRODUKSI
Proses produksi adalah merupakan suatu cara, metode, maupun teknik bagaimana
penambahan manfaat atau penciptaan faedah baru, dilaksanakan dalam
perusahaan. Untuk dapat memisahkan jenis proses produksi dalam perusahaan
dengan baik, maka kita perlu untuk mengetahui terlebih dahulu dari mana atau
dari sudut pandangan apa kita akan mengadakan pemisahan jenis dari proses
produksi tersebut. Masing-masing dari sudut pandangan ini, akan mempunyai arti
dan kegunaan sendiri-sendiri yang berbeda antara satu dengan yang lain, sehingga
sebenarnya pemisahan proses produksi dalam perusahaan tersebut akan dapat
disesuaikan dengan tujuan pemisahan proses produksi dalam perusahaan itu
sendiri. Adapun proses produksi dalam perusahaan ini pada umumnya akan dapat
dipisahkan menurut beberapa segi, dapat dilihat pada bagan dibawah ini:

Jenis Proses Produksi


Proses produksi pada umumnya dapat dipisahkan menurut berbagai segi.
Pemilihan sudut pandang yang akan digunakan untuk pemisahan proses produksi
dalam perusahaan ini akan tergantung untuk apa pemisahan tersebut dilaksanakan
serta penentuan tipe produksi didasarkan faktor seperti volume atau jumlah
produk yang akan dihasilkan, kualitas produk yang diisyaratkan dan peralatan
yang tersedia untuk melaksanakan proses.
1. Jenis proses produksi ditinjau dari segi wujud proses produksi

Proses produksi kimiawi; Proses produksi kimiawi merupakan suatu


proses produksi yang menitikberatkan kepada adanya proses analisa atau
sintesa serta senyawa kimia. Contoh perusahaan obat-obatan, perusahaan
tambang minyak dan lain-lain.

Proses produksi perubahan bentuk; Proses perubahan bentuk adalah


proses produksi dimana dalam pelaksanaannya menitikberatkan pada
perubahan masukan (input) menjadi keluaran (output) sehingga didapatkan
penambahan manfaat atau faedah dari barang tersebut. Contohnya
perusahaan mebel, perusahaan garmen dan lain-lain.

Proses produksi assembling; Proses produksi assembling merupakan


suatu proses produksi yang dalam pelaksanaan produksinya lebih
mengutamakan pada proses penggabungan dari komponen-komponen
produk dalam perusahaan yang bersangkutan atau membeli komponen
produk yang dibeli dari perusahaan lain. Contohnya perusahaan yang
memproduksi peralatan elektronika, perakitan mobil dan lain sebagainya.

Proses produksi transportasi; Proses produksi transportasi merupakan


suatu proses produksi dengan jalan menciptakan jasa pemindahan tempat
dari barang ataupun manusia. Dengan adanya pemindahan tempat tersebut
maka barang atau manusia yang bersangkutan ini akan mempunyai
kegunaan atau merasakan adanya tambahan manfaat. Contohnya
perusahaan kereta api, perusahaan angkutan dan lain-lain.

Proses produksi penciptaan jasa administrasi; Proses produksi


penciptaan jasa administrasi adalah suatu proses produksi yang
memberikan jasa administrasi kepada perusahaan-perusahaan yang lain
atau lembaga-lembaga yang memerlukannya. Pemberian metode
penyusunan, penyimpanan dan penyajian data serta informasi yang
diperlukan oleh masing-masing perusahaan yang memerlukannya
merupakan jasa yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan semacam ini.
Contohnya lembaga konsultan manajemen dan akuntansi, biro konsultan
manajemen, dan lain-lain.

2. Jenis proses produksi ditinjau dari segi arus proses produksi


a)
Proses
produksi
terus-menerus
(continuous
processes)
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi yang mempunyai pola atau
urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan.
Ciri-ciri
:
1) Produksi dalam jumlah besar, variasi produk sangat kecil dan sudah
distandarisir.
2) Menggunakan product lay out atau departmentation by product.
3)
Mesin
bersifat
khusus.
4)
Operator
tidak
mempunyai
keahlian
yang
tinggi.

5) Salah satu mesin/ peralatan rusak atau terhenti, seluruh proses produksi
terhenti.
6)
Tenaga
kerja
sedikit.
7) Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses kecil.
8) Dibutuhkan maintenance specialist yang berpengetahuan dan pengalaman yang
banyak.

Kebaikan:

Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar dan
distandardisir.

Pemborosan dapat diperkecil karena menggunakan tenaga mesin.

Biaya tenaga kerja rendah.

Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena jaraknya lebih pendek.

Kekurangan:

Terdapat kesulitan dalam perubahan produk.

Proses produksi mudah terhenti yang menyebabkan kemacetan seluruh


proses produksi.

Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan.

b) Proses produksi terputus-putus (intermitten processes)


Proses produksi terputus-putus adalah suatu proses produksi dimana arus proses
yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama.
Ciri-ciri:
1) Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar.
2) Menggunakan mesin-mesin bersifat umum dan kurang otomatis.
3) Operator mempunyai keahlian yang tinggi.
4) Proses produksi tidak mudah terhenti walaupun terjadi kerusakan di salah satu
mesin.
5) Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar.
6) Persediaan bahan mentah tinggi.
7) Membutuhkan tempat yang besar.

Kelebihan:
Fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk yang berhubungan
dengan mesin bersifat umum yaitu system pemindahan menggunakan tenaga
manusia, diperoleh penghematan uang dalam investasi mesin yang bersifat umum
dan proses produksi tidak mudah terhenti, walaupun ada kerusakan di salah satu
mesin.
Kekurangan:

Dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak karena produk berbeda


tergantung pemesanan.

Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan.

Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses cukup besar.

Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi, karena


menggunakan banyak tenaga kerja dan mempunyai tenaga ahli.

c) Proses produksi campuran


Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-menerus
dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa
setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.
3. Jenis proses produksi ditinjau dari segi keutamaan proses produksi
Pada umumnya manajemen perusahaan akan mengadakan pemisahan jenis proses
produksi dalam perusahaan atas dasar keutamaan proses produksi dalam
perusahaan yang bersangkutan yaitu proses produksi utama dan proses produksi
bukan utama. Adapun proses produksi utama meliputi:
1. Proses produksi terus-menerus merupakan proses produksi yang
mempunyai pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses
produksi di dalam perusahaan.
2. Proses produksi terputus-putus ialah suatu proses produksi dimana arus
proses yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama.
3. Proses produksi proses yaitu suatu proses produksi yang terjadi saat
produksi itu terjadi.
4. Proses produksi proses yang sama merupakan sebuah proses produksi
yang dilakukan secara bersamaan dalam sebuah perusahaan.

5. Proses produksi proyek khusus merupakan suatu proses produksi yang


dilakukan perusahaan dalam sebuah proyek tertentu yang sedang ditangani
oleh perusahaan tersebut.
6. Proses produksi industri berat merupakan proses produksi yang dilakukan
oleh sebuah industri yang menggunakan tenaga mesin-mesin besar dalam
proses produksi seperti pabrik baja dan pabrik besi. Proses produksi bukan
utama meliputi:

Penelitian yaitu metode produksi yang dilakukan melalui sebuah pencarian


sumber pengetahuan terlebih dahulu sebelum melakukan produksi.

Model ialah proses produksi untuk memberikan gambaran produksi yang


dilakukan oleh perusahaan.

Prototipe yaitu bentuk awal produksi atau standar dari entitas yang
memiliki perbedaan yang unik namun belum tentu berbentuk fisik.

Percobaan merupakan proses produksi awal sebagai permulaan dalam


pembentukan produk, biasanya dalam uji coba produk baru.

Demonstrasi ialah pola produksi yang dilakukan untuk memaparkan hasil


dari produksi sebuah perusahaan yang telah terjadi.

4. Jenis proses produksi ditinjau dari segi penyelesaian proses produksi


Tujuan pemisahan proses produksi menurut segi penyelesaian proses ini pada
umumnya untuk mengadakan pengendalian kualitas dari proses produksi di dalam
perusahaan yang bersangkutan. Pada umumnya dapat dibagi menjadi beberapa
jenis, yaitu:
a. Proses produksi tipe A
Proses produksi ini merupakan suatu tipe dari proses produksi dimana dalam
setiap tahap proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan dapat diperiksa
secara mudah. Dengan demikian pengendalian proses dapat dilaksanakan pada
setiap tahap proses, sesuai dengan yang dikehendaki oleh manajemen perusahaan
yang bersangkutan.
b. Proses produksi tipe B
Proses produksi tipe ini merupakan suatu proses produksi dimana di dalam
penyelesaian proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan akan terdapat
beberapa ketergantungan dari masing-masing tahap proses produksi, pemeriksaan
hanya dapat dilaksanakan pada beberapa tahap tertentu saja. Dengan demikian
pengendalian proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan akan terbatas
kepada beberapa tahap proses yang dapat diperiksa secara mudah.

c. Proses produksi tipe C


Perusahaan yang penyelesaian produksinya termasuk di dalam kategori proses
produksi tipe C ini adalah perusahaan yang melaksanakan proses penggabungan
atau pemasangan (assembling). Pelaksana proses produksi dalam perusahaan
tersebut dilakukan dengan pemasangan atau penggabungan komponen-komponen
produk.
d. Proses produksi tipe D
Proses produksi tipe ini merupakan proses produksi yang dilaksanakan dalam
perusahaan dengan menggunakan mesin dan peralatan produksi otomatis. Mesin
dan peralatan produksi yang dipergunakan dalam perusahaan tersebut dilengkapi
dengan beberapa peralatan khusus untuk melaksanakan pengendalian proses
produksi dalam perusahaan yang bersangkutan.
e. Proses produksi tipe E
Proses produksi ini merupakan proses produksi dari perusahaan-perusahaan
dagang dan jasa. Pelaksanaan proses produksi yang agak berbeda dengan
perusahaan-perusahaan semacam ini menjadi agak berbeda dengan beberapa
perusahaan yang melaksanakan processing dalam proses produksi yang
dilaksanakan dalam perusahaan yang bersangkutan

Anda mungkin juga menyukai