Anda di halaman 1dari 12

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN DAN EKONOMI MANAJEMEN BISNIS INDONESIA

NAMA MATA KULIAH : MANAJEMEN OPERASIONAL


NAMA DOSEN : EKO YULIANTO, ST, MM
PROGRAM : S1
SEMESTER : Genap (3 SKS)
E-Mail : ekojs25@gmail.com

A. DESKRIPSI MODUL C. TUGAS KEGIATAN MODUL


B. KEGIATAN BELAJAR BELAJAR

1
Pendahuluan
1. Definisi dan Istilah-istilah
dalam Manajemen Operasi
2. Fungsi operasi dalam
organisasi
3. Ruang Lingkup Manajemen
Operasi
4. Macam-macam organisasi dan
proses produksi
5. Posisi manajemen dalam
operasi
6. Perbedaan operasi produsen
barang dengan jasa
7. Kasus Latihan

A. DESKRIPSI
Modul ini menjelaskan tentang manajemen Operasional
Definisi Manajemen
Pengertian manajemen menurut T. Hani Handoko (2003:3) adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.

Pengertian manajemen menurut Melayu S.P Hasibuan (2006:2) adalah ilmu dan seni
mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara
efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Pengertian Manajemen Menurut Kosasih dan Soewedo (2009:1) adalah pengarahan


menggerakkan sekelompok orang dan fasilitas dalam usaha untuk mencapai tujuan
tertentu.
STIE MBI Manajemen Operasional

Kesimpulan yang dapat kita ambil dari beberapa pendapat tersebut bahwa manajemen
ialah suatu ilmu yang mempelajari tentang proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, serta pengawasan sumber daya baik itu sumber daya manusia maupun
sumber daya yang lainnya agar mencapai tujuan yang sudah ditentukan.

Definisi Manajemen Operasi


Menurut Subagyo (2000:1) operasi ialah kegiatan untuk mengubah bentuk untuk
menambah manfaat atau menciptakan manfaat baru dari suatu barang atau jasa.

Lalu Sumayang (2003) menyatakan bahwa manajemen operasi ialah suatu pengelolaan
proses pengubahan atau proses konversi dimana sumber-sumber daya yang berlaku
sebagai input diubah menjadi suatu barang atau jasa/output.

Menurut T. Hani Handoko (1999), manajemen produksi dan operasi merupakan usaha-
usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumber daya-sumber daya (faktor produksi)
tenaga kerja, mesin, peralatan, bahan mentah dan sebagainya - dalam proses
transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk atau jasa.

Dalam wikipedia, Manajemen operasi adalah area bisnis yang berfokus pada proses
produksi barang dan jasa, serta memastikan operasi bisnis berlangsung secara efektif dan
efesien. Seorang manajer operasi bertanggung jawab mengelola proses
pengubahan input (dalam bentuk material, tenaga kerja, dan energi) menjadi output (dalam
bentuk barang dan jasa).

Apa yang bisa dilakukan manajer operasi dan orientasi manajer operasi? Melakukan fungsi-
fungsi proses manajemen, yaitu seperti : perencanaan, pengorganisasian, pembentukan
staf, kepemimpinan dan pengendalian. Orientasi manajer operasi ialah mengarahkan
keluaran/output dalam jumlah, kualitas, harga, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan
permintaan konsumen.

Tanggung jawab manajer operasi yaitu menghasilkan barang dan jasa, mengambil
keputusan yang berkaitan dengan fungsi operasi dan sistem transformasi, dan mengkaji
pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi.

Zulian Yamit (2003) menyatakan bahwa peranan manajer operasi adalah sebagai berikut :
1. Menentukan dan mengatur letak gudang persediaan dan mesin yang efisien agar
tidak menyita waktu dalam pergerakan.
2. Melakukan pemeliharaan agar menjamin keandalan dan kontinuitas operasi.
3. Mengurangi bagian produk yang rusak atau memperbaiki proses produksi untuk
menghasilkan produk yang berkualitas dengan biaya yang rendah.
4. Menentukan komponen yang akan dibuat atau dibeli dari suplier.
5. Menentukan atau memperbaiki skedul kerja.
6. Mengevaluasi biaya tenaga kerja jika ada penambahan jam kerja.
7. Memperbaiki sistem informasi produk dengan para suplier.
8. Memperbaiki manajemen persediaan.
9. Memperbaiki produktivitas.
10. Mengurangi jika memungkinkan menghapuskan pemborosan.
11. Memperpendek waktu persiapan untuk mengurangi waktu proses, dan sebagainya.

Page 2 of 12
STIE MBI Manajemen Operasional

Fungsi dari operasi pada organisasi adalah merupakan tugas bagian operasi yang
menghasilkan produk berupa barang dan jasa. Manajemen operasi dapat digambarkan
sebagai berikut :

Pengaruh Lingkungan

Inputs Outputs
Buruh Barang Dan Jasa
Modal Umpan Balik
Tanah
Manajemen Proses Konveksi

B. KEGIATAN BELAJAR
Pendahuluan

Mengapa Perlu Mempelajari Manajemen Operasi ?


Sebagai mahasiswa jurusan akuntansi pasti muncul pertanyaan, mengapa kita mesti
mempelajari manajemen operasi, sedangkan spesialisasi kita adalah bidang akuntansi? T.
Hani Handoko dalam bukunya Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi (1999)
menjelaskan alasan mengapa perlu mempelajari manajemen operasi, diantaranya :

1) Para akuntan juga perlu mempelajari sistem-sistem perencanaan dan pengawasan


produksi dan persediaan. Sistem-sistem ini dapat memberikan informasi akuntansi
biaya, rasio-rasio pemanfaatan kapasitas, penilaian persediaan, harga pokok penjualan,
dan informasi lain untuk pengawasan, pemeriksaan (auditing) dan pelaporan finansial
internal.
2) Sekitar 70 % aktiva-aktiva dalam berbagai organisasi manufacturing dan pemprosesan
adalah berbentuk persediaan-persediaan, pabrik dan peralatan yang secara langsung
atau tidak langsung dibawah pengawasan para manajer produksi atau operasi, manajer
bahan, manajer pemeliharaan, para penyelia (supervisors) produksi yang kesemuanya
merupakan anggota organisasi manajemen produksi/operasi. Dengan konsentrasi
aktiva-aktiva ini, maka kita hendaknya memahami apa yang dikerjakan orang-orang
produksi, bagaimana mereka melakukannya, dan metode-metode ilmiah yang
digunakan.
3) Untuk memperoleh pengetahuan tentang berbagai macam tekanan yang dihadapi para
manajer sebagai usaha mereka untuk melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan
terhadap masyarakat.
4) Bahwa ada kesempatan pekerjaan dan karier yang cerah bagi para individu kreatif yang
berminat terjun dalam karier profesional di bidang manajemen operasi.

Page 3 of 12
STIE MBI Manajemen Operasional

Ada beberapa alasan lainnya yang bisa menjadi dasar mengapa kita perlu belajar
manajemen operasi, diantaranya :
1) Manajemen Operasi memberikan cara pandang yang sistematik dalam melihat proses-
proses dalam organisasi. Jika hal ini sudah menjadi isu biasa dalam industri manufaktur,
tidak demikian dalam industri jasa. Pemahaman tentang bagaimana mengelola operasi
dengan pendekatan modern ini akan memudahkan kita menganalisis dan memperbaiki
sistem dalam perusahaan atau organisasi.
2) Konsep dan tools dalam manajemen operasi pada dasarnya dapat dan banyak
diterapkan pada fungsi manajemen yang lain. Mengapa demikian? Karena setiap fungsi
manajemen juga melibatkan proses dalam pekerjaannya.
3) Bidang manajemen operasi pun belakangan ini menawarkan karir yang cukup
menantang seperti fungsi manajemen lainnya. Di banyak perusahaan sudah biasa kita
jumpai jabatan manajer operasi, bahkan sampai direktur operasi.
4) Dalam pendidikan bisnis, manajemen operasi memang sudah menjadi satu pilar yang
wajib diajarkan kepada mahasiswa. Terkait dengan poin tiga, maka banyak sekali
para recruiters mencari lulusan perguruan tinggi yang sudah memiliki cukup
pengetahuan seputar manajemen operasi.

I. Definisi dan Istilah-istilah dalam Manajemen Operasi

1. Definisi dan istilah-istilah dalam Manajemen Operasional

Definisi Manajemen Operasional


Yang dimaksud Operasi adalah suatu aktivitas dalam mentransformasikan input
input menjadi output output yang dapat menambah nilai pada barang atau jasa.

Jadi, Manajemen Operasional adalah area bisnis yang berfokus pada proses
produksi barang dan jasa, serta memastikan operasi bisnis berlangsung secara
efektif dan efesien . Seorang manajer operasi bertanggung jawab mengelola proses
pengubahan input (dalam bentuk material, tenaga kerja, dan energi)
menjadi output (dalam bentuk barang dan jasa).

Definisi Khusus :
a. Tanggungjawab memproduksi barang dan jasa didalam suatu organisasi.
b. Studi tentang pengambilan keputusan dalam fungsi operasi.

Tiga (3) hal yang perlu diperhatikan terkait definisi :


1) Fungsi, Tanggung jawab manajer operasi untuk mengelola fungsi kerja
dalam suatu organisasi.
2) Sistem, Bagaimana sistem yang memproduksi barang atau jasa. Untuk
mengetahuinya diperlukan rancangan dan analisis operasi.
3) Keputusan, Keputusan sebagai unsur penting dalam pelaksanaan
manajemen operasional.

Page 4 of 12
STIE MBI Manajemen Operasional

Istilah istilah :
1) Produksi, mengubah input menjadi output yang memiliki nilai tambah.
2) Barang, Output yang memiliki nilai tambah
3) Jasa, Output memiliki nilai tambah
4) Produktivitas, Perbandingan antara hasil sebenarnya dengan hasil
seharusnya.
5) Proses, Cara, Metode, Teknik
6) Perencanaan Produk, Apa, Berapa, dan Bagaimana produk yang akan dibuat
7) Perencanaan Produksi, Apa, Berapa, dan Bagaimana produksi pada periode
esok.
8) Urutan proses produksi, dibagi 2 = Master Route Sheet dan Route Sheet
9) Jadwal Produksi, dibagi 2 = Master Sechedule Sheet dan Schedule Sheet
10) Dispatching, Perintah kerja
11) Bill of Material, Daftar BB + BP untuk memproduksi suatu produk
12) Job Lot Shop, Hanya memproduksi atas dasar pesanan yang masuk
13) Mass Production, Produksi untuk pasar/massa
14) Luas Produksi, Kapasitas yang digunakan untuk produksi dalam periode
(fleksibel)
15) Luas Perusahaan, Kapasitas Terpasang untuk produksi dalam periode
tertentu (tetap)

II. Fungsi operasi dalam organisasi

Fungsi (sistem) operasi adalah bagian dari organisasi yang membuat dan
menghasilkan produk perusahaan, barang maupun jasa.

Fungsi Operasional dalam Manajemen :


1. Manajemen Sumber Daya Manusia
2. Manajemen Pemasaran
3. Manajemen Operasi/Produksi
4. Manajemen Keuangan
5. Manajemen Informasi

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penerapan manajemen berdasarkan


fungsinya untuk memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang
kita jalankan dan bagaimana sumber daya manusia yang terbaik tersebut dapat
dipelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang
senantiasa konstan ataupun bertambah.

Manajemen Pemasaran adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang


pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan
oleh konsumen, dana bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan.

Page 5 of 12
STIE MBI Manajemen Operasional

Manajemen Produksi adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk


menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan
keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin, dari mulai
pilihan lokasi produksi hingga produk akhir yang dihasilkan dalam proses produksi.

Manajemen Keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang


pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan
mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit.
Tugas manajemen keuangan diantaranya merencanakan dari mana pembiayaan
bisnis diperoleh, dan dengan cara bagaimana modal yang telah diperoleh
dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan.

Manajemen Informasi adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang


pada intinya berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu
untuk terus bertahan dalam jangka panjang. Untuk memastikan itu manajemen
informasi bertugas untuk menyediakan seluruh informasi yang terkait dengan
kegiatan perusahaan baik informasi internal maupun eksternal, yang dapat
mendorong kegiatan bisnis yang dijalankan tetap mampu beradaptasi dengan
perubahan yang terjadi di masyarakat

III. Ruang Lingkup Manajemen Operasi

a. Perencanaan sistem produksi (Produk, Lokasi Pabrik, Letak Fasilitas Produksi,


Lingkungan kerja, Standar Produksi).
b. Pengendalian produksi (Proses Produksi, Bahan Baku, Tenaga Kerja, biaya
Produksi, Kualitas dan Pemeliharaan).
c. Sistem Informasi produksi (Struktur Organisasi, Produksi atas dasar Pesanan,
Produksi untukPersediaan/umum).

IV. Macam-macam organisasi dan proses produksi


Beberapa kriteria yang dijadikan dasar pembedaan ukuran organisasi antara lain
adalah:
a. jumlah karyawan yang diperkerjakan
b. besarnya volume penjualan dalam rupiah
c. jumlah konsumen atau pelanggan yang dilayani
d. luas pasar yang dijangkau: lokal, nasional, multinasional, dan
internasional.
e. besar modal yang dipakai
f. kecanggihan peralatan yang dipakai

Page 6 of 12
STIE MBI Manajemen Operasional

Dalam pengelompokannya ada empat kriteria organisasi yaitu :


a. Organisasi kecil : toko pengecer, KUD, poliklinik, perusahaan perorangan.
b. Organisasi menengah : perusahaan yang beroperasi ditingkat kabupaten,
perusahaan antar kota, rumah sakit.
c. Organisasi Besar : perusahaan rokok gudang garam, perusahaan batu
baterai ABC, perusahaan pengembangan tingkat nasional.
d. Organisasi raksasa :pertamina, perusahaan alat-alat elektronik, dept.
pemerintah.

Jenis Jenis Proses Produksi :


a. Continuous Process(terus menerus), mis Rokok, makanan
b. Intermittent (Job-Shop / Terputus-putus) Process, mis Garment
c. Routing (unik), mis. Percetakan

V. Posisi manajemen dalam operasi


Manajer operasi, dalam manufaktur termasuk manajer pabrik dan wakil dirut
pabrik. Untuk jasa termasuk menajer toko, kantor, wakil manajer operasi.

Posisi ini menyangkut koordinasi dan pelaksanaan fungsi operasi, juga tanggung
jawab khusus yaitu; perencanaan strategis penentuan kebijakan , penganggaran
bekanja dan pengendalian operasi.

VI. Perbedaan operasi produsen barang dengan jasa

a. Barang adalah entitas nyata, sedangkan jasa tidak berwujud.


b. Kapasitas dan persediaan
Jasa dipandang sebagai produk yang tidak tahan lama, tidak dapat disimpan
sebagai persediaan untuk penggunaan dimasa datang. Sedangkan barang dapat
disimpan sebagai persediaan.
c. Mutu
Jasa tidak berwujud sehingga tidak dapat dinilai mutunya.
d. Penyebaran
Jasa sering disebarkan secara geografis dan diproduksi saat pelanggan
mengkonsumsinya. Sedangkan barang dapat memusatkan operasi karena
produk mereka dapat dikirim ke tujuan.
e. Pemasaran dan operasi
Jasa dikonsumsi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Pada barang pemasaran
pemasaran dan operasi merupakan fungsi yang terpisah. Demikian juga dengan
produksi dan penjualan barang. Sehingga integrasi bidang pemasaran dan
operasi menjadi permasalahaan yang sulit bagi perusahaan pengasil barang.

Page 7 of 12
STIE MBI Manajemen Operasional

VII. Kasus Latihan

CONTOH KASUS MANAJEMEN OPERASI ( PT. UNILEVER TBK. )

Sejarah Unilever TBK


PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai
Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen,
notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan
surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia
dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant
pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.

Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980,
nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat
oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah
menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan
keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di
Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.

Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal
(Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.

Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham
menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100 per
saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No.
46 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. C-
17533 HT.01.04-TH.2003.

Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan
makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-
produk kosmetik.

Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni,
2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo,
S.H. tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan
memberi jasa-jasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan
Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan
No. C-18482HT.01.04-TH.2000.

Page 8 of 12
STIE MBI Manajemen Operasional

Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933.


Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah
Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang
bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe
dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain atas
dasar lisensi perusahaan kepada PT Al.

Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources
Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak di
bidang distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang
Domestos Nomos. Pada tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad
mengadakan perjanjian jual beli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam
perjanjian tersebut Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT
Technopia Lever kepada Technopia Singapore Pte. Ltd.

Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember 2003, perusahaan
menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT
Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini
berlaku pada tanggal penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan
Unilever Overseas Holdings Limited pada tanggal 21 Januari 2004. Pada tanggal 30 Juli
2004, perusahaan digabung dengan PT KI. Penggabungan tersebut dilakukan dengan
menggunakan metoda yang sama dengan metoda pengelompokan saham (pooling of
interest). Perusahaan merupakan perusahaan yang menerima penggabungan dan setelah
penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan hukum yang terpisah.
Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004 tertanggal 9 Juli 2004.

Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah menandatangani perjanjian
bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan
dengan pengambilalihan industri minuman sari buah melalui pengalihan merek Buavita
dan Gogo dari Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah
menyelesaikan transaksi pada bulan Januari 2008.

STRATEGI PEMASARAN PRODUK PT. UNILEVER

Di dalam menghadapi persaingan antar perusahan, PT. UNILEVER memiliki strategi


strategi dalam menghadapi persaingan-persaingan antar perusahaan, strategi itu antara
lain :

1) KEPEMIMPINAN HARGA RENDAH


Dengan menjaga harga yang rendah dan rak-rak diisi dengan baik menggunakan
sistimpengisian kembali persediaan yang melegenda, wal-mart menjadi pemimpin
Page 9 of 12
STIE MBI Manajemen Operasional

bisnis eceran diamerika serikat. Sistem mili wal-mart mengirimkan pesanan atas barang
dagang baru secaralangsung kepada pemasok ketika pelanggan membayar pembelian
mereka pada kasir.terminaltitik pejualan mencatat kode barang setiap barang yang
melewati kasir dan mengirimkantransaksi pembelian langsung kepada komputer pusat
wal-mart. Komputer mengumpulkanpesanan dari semua toko wai-mart dan
mengirimkannya ke pemasok. Pemasok juga dapatmengakses daa penjualan dan
persediaan wal-mart menggunakan teknologi web. Sistem inimampu membuat wal-
mart mempertahankan biaya rendah sembari menyesuaikanpersediaannya untuk
memenuhi permintaan pelanggan.

2) DIFERENSIASI PRODUK
Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi
Unilever tetapmempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang botol kaca,
sachet, botol kecil dan masih banyak lagi kemasannya.

3) BERFOKUS PADA PELUANG PASAR


Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang beda dengan yang
lain,produk masuk kedalam pasar dengan cara mempromosikan barang-barangnya
dengan caraterjun langsung ke masyarakat dengan bukti-bukti kualitas secara real,
misalnya dengandiadakannya perlombaan-perlombaan kepada masyarakat
perbandingan antara produk Unilever dengan produk-produk pesaing lainnya.

4) MENGUATKAN KEAKRABAN PELANGGAN DAN PEMASOK


Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok
terhadapjadwal produksi.dan bahkan mengizinkan pemasok untuk memutuskan
bagaimana dan kapan mengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu Unilever juga
melakukan Tanya jawab konsumen dan membuat suara konsumen tempat para
konsumen mengeluh

Dalam PT.Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalui media
elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT. Unilever
Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui media
cetak,sponsorship, mengadakan event-event yang memasukkan produk-produk dari PT.
Unilever seperti Kecap Bango, Pepsodent, Shampo Pantene, dll

Strategi Promosi yang dapat dilakukan oleh PT.Unilever yaitu:


1. Periklanan
2. Promosi Penjualan
3. Hubungan Masyarakat dan Publisitas
4. Penjualan Secara Pribadi

Page 10 of 12
STIE MBI Manajemen Operasional

5) VISI DAN MISI


Visi
Unilever berusaha menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari. Kami
membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati
kehidupan dengan brand dan pelayanan yang baik bagi mereka dan juga bagi orang
lain.
Kami akan menginspirasi orang-orang untuk melakukan tindakan kecil setiap
harinya yang dapat memberikan perbedaan besar bagi dunia.
Kami akan mengembangkan cara baru untuk melakukan usaha dengan tujuan
mengembangkan perusahaan kami sambil mengurangi dampak terhadap
lingkungan.
Kami sepenuhnya menyadari bahwa kami perlu mengembangkan model baru untuk
pertumbuhan usaha. Kami bertujuan melaksanakan program kerja jangka panjang
dengan supplier kami, para pelanggan dan rekan lainnya dalam mencapai tujuan ini.
Dengan portfolio brand kami yang kuat, kehadiran yang menonjol pasar dan
komitmen yang bertahan lama untuk berbagi nilai kreasi, kami percaya kami berada
di tempat terbaik untuk mencapai tujuan ini.

Misi
Kemajuan sebuah perusahaan dipengaruhi oleh banyak aspek, mulai dari visi dan
misi perusahaan, bisnis plan dan dalam edisi ini Human Capital akan membahas
mengenai succession plan atau rencana suksesi. Untuk menggali pengalaman
mengenai rencana suksesi ini rasanya sangat wajar jika kita coba berkaca pada
perusahaan besar seperti PT. Unilever Indonesia.
Bagi PT. Unilever Indonesia, rencana suksesi dianggap sangat penting karena
berkaitan dengan kelangsungan perusahaan. Rencana suksesi itu menurut saya
sangat penting karena kami beroperasi jangka panjang bukan hanya operasi satu
atau dua tahun, tutur Joseph Bataona, Human Resources Director PT. Unilever
Indonesia.
Secara teknis rencana suksesi PT. Unilever ke depan, seperti dijelaskan Joseph,
pertama karena pertumbuhan perusahaan ke depan harus melihat apakah
perusahaan akan punya karyawan yang sama atau mengalami pertambahan atau
pengurangan, kedua apakah perusahaan mempunyai stock tenaga kerja dan apakah
stock ini akan cukup atau perlu ditambah atau mungkin orangnya tetap sama tetapi
perlu dididik lagi untuk memenuhi requirement di tahun mendatang. Dalam konteks
unilever, sejak awal tahun 70-an telah mempunyai program untuk merekrut fresh
graduate dari perguruan tinggi.

Page 11 of 12
STIE MBI Manajemen Operasional

C. TUGAS KEGIATAN BELAJAR

Secara individu mahasiswa diminta untuk :


1. Membuat karangan (essay) tentang manajemen Operasional Pabrikan Rokok
Nasional.
2. Memberikan contoh (sebutkan nama produknya).

REFERENSI :
1. Bunawan, Pengantar Manajemen Operasi : Seri Diktat Kuliah, Gunadarma, Jakarta, Edisi
Terbaru
2. Eddy Herjanto, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Kedua, Grasindo, Jakarta, atau
Edisi terbaru
3. T. Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE, Yogyakarta, Edisi
terbaru
4. Sofyan Assauri, Manajemen Produksi dan Operasi, LP FEUI, Jakarta, Edisi terbaru
5. Pangestu Subagyo, Manajemen Operasi, BPFE, Yogyakarta, Edisi Terbaru
6. Buku-buku Manajemen Opersional lain yang berkaitan ( Diusahakan terbitan terbaru )

Sumber Lain :
http://dwindarusinggih.blogspot.co.id/2014/12/contoh-kasus-manajemen-operasi-pt.html

Page 12 of 12

Anda mungkin juga menyukai