1
Pendahuluan
1. Definisi dan Istilah-istilah
dalam Manajemen Operasi
2. Fungsi operasi dalam
organisasi
3. Ruang Lingkup Manajemen
Operasi
4. Macam-macam organisasi dan
proses produksi
5. Posisi manajemen dalam
operasi
6. Perbedaan operasi produsen
barang dengan jasa
7. Kasus Latihan
A. DESKRIPSI
Modul ini menjelaskan tentang manajemen Operasional
Definisi Manajemen
Pengertian manajemen menurut T. Hani Handoko (2003:3) adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.
Pengertian manajemen menurut Melayu S.P Hasibuan (2006:2) adalah ilmu dan seni
mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara
efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari beberapa pendapat tersebut bahwa manajemen
ialah suatu ilmu yang mempelajari tentang proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, serta pengawasan sumber daya baik itu sumber daya manusia maupun
sumber daya yang lainnya agar mencapai tujuan yang sudah ditentukan.
Lalu Sumayang (2003) menyatakan bahwa manajemen operasi ialah suatu pengelolaan
proses pengubahan atau proses konversi dimana sumber-sumber daya yang berlaku
sebagai input diubah menjadi suatu barang atau jasa/output.
Menurut T. Hani Handoko (1999), manajemen produksi dan operasi merupakan usaha-
usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumber daya-sumber daya (faktor produksi)
tenaga kerja, mesin, peralatan, bahan mentah dan sebagainya - dalam proses
transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk atau jasa.
Dalam wikipedia, Manajemen operasi adalah area bisnis yang berfokus pada proses
produksi barang dan jasa, serta memastikan operasi bisnis berlangsung secara efektif dan
efesien. Seorang manajer operasi bertanggung jawab mengelola proses
pengubahan input (dalam bentuk material, tenaga kerja, dan energi) menjadi output (dalam
bentuk barang dan jasa).
Apa yang bisa dilakukan manajer operasi dan orientasi manajer operasi? Melakukan fungsi-
fungsi proses manajemen, yaitu seperti : perencanaan, pengorganisasian, pembentukan
staf, kepemimpinan dan pengendalian. Orientasi manajer operasi ialah mengarahkan
keluaran/output dalam jumlah, kualitas, harga, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan
permintaan konsumen.
Tanggung jawab manajer operasi yaitu menghasilkan barang dan jasa, mengambil
keputusan yang berkaitan dengan fungsi operasi dan sistem transformasi, dan mengkaji
pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi.
Zulian Yamit (2003) menyatakan bahwa peranan manajer operasi adalah sebagai berikut :
1. Menentukan dan mengatur letak gudang persediaan dan mesin yang efisien agar
tidak menyita waktu dalam pergerakan.
2. Melakukan pemeliharaan agar menjamin keandalan dan kontinuitas operasi.
3. Mengurangi bagian produk yang rusak atau memperbaiki proses produksi untuk
menghasilkan produk yang berkualitas dengan biaya yang rendah.
4. Menentukan komponen yang akan dibuat atau dibeli dari suplier.
5. Menentukan atau memperbaiki skedul kerja.
6. Mengevaluasi biaya tenaga kerja jika ada penambahan jam kerja.
7. Memperbaiki sistem informasi produk dengan para suplier.
8. Memperbaiki manajemen persediaan.
9. Memperbaiki produktivitas.
10. Mengurangi jika memungkinkan menghapuskan pemborosan.
11. Memperpendek waktu persiapan untuk mengurangi waktu proses, dan sebagainya.
Page 2 of 12
STIE MBI Manajemen Operasional
Fungsi dari operasi pada organisasi adalah merupakan tugas bagian operasi yang
menghasilkan produk berupa barang dan jasa. Manajemen operasi dapat digambarkan
sebagai berikut :
Pengaruh Lingkungan
Inputs Outputs
Buruh Barang Dan Jasa
Modal Umpan Balik
Tanah
Manajemen Proses Konveksi
B. KEGIATAN BELAJAR
Pendahuluan
Page 3 of 12
STIE MBI Manajemen Operasional
Ada beberapa alasan lainnya yang bisa menjadi dasar mengapa kita perlu belajar
manajemen operasi, diantaranya :
1) Manajemen Operasi memberikan cara pandang yang sistematik dalam melihat proses-
proses dalam organisasi. Jika hal ini sudah menjadi isu biasa dalam industri manufaktur,
tidak demikian dalam industri jasa. Pemahaman tentang bagaimana mengelola operasi
dengan pendekatan modern ini akan memudahkan kita menganalisis dan memperbaiki
sistem dalam perusahaan atau organisasi.
2) Konsep dan tools dalam manajemen operasi pada dasarnya dapat dan banyak
diterapkan pada fungsi manajemen yang lain. Mengapa demikian? Karena setiap fungsi
manajemen juga melibatkan proses dalam pekerjaannya.
3) Bidang manajemen operasi pun belakangan ini menawarkan karir yang cukup
menantang seperti fungsi manajemen lainnya. Di banyak perusahaan sudah biasa kita
jumpai jabatan manajer operasi, bahkan sampai direktur operasi.
4) Dalam pendidikan bisnis, manajemen operasi memang sudah menjadi satu pilar yang
wajib diajarkan kepada mahasiswa. Terkait dengan poin tiga, maka banyak sekali
para recruiters mencari lulusan perguruan tinggi yang sudah memiliki cukup
pengetahuan seputar manajemen operasi.
Jadi, Manajemen Operasional adalah area bisnis yang berfokus pada proses
produksi barang dan jasa, serta memastikan operasi bisnis berlangsung secara
efektif dan efesien . Seorang manajer operasi bertanggung jawab mengelola proses
pengubahan input (dalam bentuk material, tenaga kerja, dan energi)
menjadi output (dalam bentuk barang dan jasa).
Definisi Khusus :
a. Tanggungjawab memproduksi barang dan jasa didalam suatu organisasi.
b. Studi tentang pengambilan keputusan dalam fungsi operasi.
Page 4 of 12
STIE MBI Manajemen Operasional
Istilah istilah :
1) Produksi, mengubah input menjadi output yang memiliki nilai tambah.
2) Barang, Output yang memiliki nilai tambah
3) Jasa, Output memiliki nilai tambah
4) Produktivitas, Perbandingan antara hasil sebenarnya dengan hasil
seharusnya.
5) Proses, Cara, Metode, Teknik
6) Perencanaan Produk, Apa, Berapa, dan Bagaimana produk yang akan dibuat
7) Perencanaan Produksi, Apa, Berapa, dan Bagaimana produksi pada periode
esok.
8) Urutan proses produksi, dibagi 2 = Master Route Sheet dan Route Sheet
9) Jadwal Produksi, dibagi 2 = Master Sechedule Sheet dan Schedule Sheet
10) Dispatching, Perintah kerja
11) Bill of Material, Daftar BB + BP untuk memproduksi suatu produk
12) Job Lot Shop, Hanya memproduksi atas dasar pesanan yang masuk
13) Mass Production, Produksi untuk pasar/massa
14) Luas Produksi, Kapasitas yang digunakan untuk produksi dalam periode
(fleksibel)
15) Luas Perusahaan, Kapasitas Terpasang untuk produksi dalam periode
tertentu (tetap)
Fungsi (sistem) operasi adalah bagian dari organisasi yang membuat dan
menghasilkan produk perusahaan, barang maupun jasa.
Page 5 of 12
STIE MBI Manajemen Operasional
Page 6 of 12
STIE MBI Manajemen Operasional
Posisi ini menyangkut koordinasi dan pelaksanaan fungsi operasi, juga tanggung
jawab khusus yaitu; perencanaan strategis penentuan kebijakan , penganggaran
bekanja dan pengendalian operasi.
Page 7 of 12
STIE MBI Manajemen Operasional
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980,
nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat
oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah
menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan
keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di
Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.
Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal
(Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.
Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham
menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100 per
saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No.
46 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. C-
17533 HT.01.04-TH.2003.
Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan
makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-
produk kosmetik.
Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni,
2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo,
S.H. tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan
memberi jasa-jasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan
Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan
No. C-18482HT.01.04-TH.2000.
Page 8 of 12
STIE MBI Manajemen Operasional
Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources
Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak di
bidang distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang
Domestos Nomos. Pada tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad
mengadakan perjanjian jual beli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam
perjanjian tersebut Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT
Technopia Lever kepada Technopia Singapore Pte. Ltd.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember 2003, perusahaan
menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT
Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini
berlaku pada tanggal penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan
Unilever Overseas Holdings Limited pada tanggal 21 Januari 2004. Pada tanggal 30 Juli
2004, perusahaan digabung dengan PT KI. Penggabungan tersebut dilakukan dengan
menggunakan metoda yang sama dengan metoda pengelompokan saham (pooling of
interest). Perusahaan merupakan perusahaan yang menerima penggabungan dan setelah
penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan hukum yang terpisah.
Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004 tertanggal 9 Juli 2004.
Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah menandatangani perjanjian
bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan
dengan pengambilalihan industri minuman sari buah melalui pengalihan merek Buavita
dan Gogo dari Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah
menyelesaikan transaksi pada bulan Januari 2008.
bisnis eceran diamerika serikat. Sistem mili wal-mart mengirimkan pesanan atas barang
dagang baru secaralangsung kepada pemasok ketika pelanggan membayar pembelian
mereka pada kasir.terminaltitik pejualan mencatat kode barang setiap barang yang
melewati kasir dan mengirimkantransaksi pembelian langsung kepada komputer pusat
wal-mart. Komputer mengumpulkanpesanan dari semua toko wai-mart dan
mengirimkannya ke pemasok. Pemasok juga dapatmengakses daa penjualan dan
persediaan wal-mart menggunakan teknologi web. Sistem inimampu membuat wal-
mart mempertahankan biaya rendah sembari menyesuaikanpersediaannya untuk
memenuhi permintaan pelanggan.
2) DIFERENSIASI PRODUK
Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi
Unilever tetapmempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang botol kaca,
sachet, botol kecil dan masih banyak lagi kemasannya.
Dalam PT.Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalui media
elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT. Unilever
Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui media
cetak,sponsorship, mengadakan event-event yang memasukkan produk-produk dari PT.
Unilever seperti Kecap Bango, Pepsodent, Shampo Pantene, dll
Page 10 of 12
STIE MBI Manajemen Operasional
Misi
Kemajuan sebuah perusahaan dipengaruhi oleh banyak aspek, mulai dari visi dan
misi perusahaan, bisnis plan dan dalam edisi ini Human Capital akan membahas
mengenai succession plan atau rencana suksesi. Untuk menggali pengalaman
mengenai rencana suksesi ini rasanya sangat wajar jika kita coba berkaca pada
perusahaan besar seperti PT. Unilever Indonesia.
Bagi PT. Unilever Indonesia, rencana suksesi dianggap sangat penting karena
berkaitan dengan kelangsungan perusahaan. Rencana suksesi itu menurut saya
sangat penting karena kami beroperasi jangka panjang bukan hanya operasi satu
atau dua tahun, tutur Joseph Bataona, Human Resources Director PT. Unilever
Indonesia.
Secara teknis rencana suksesi PT. Unilever ke depan, seperti dijelaskan Joseph,
pertama karena pertumbuhan perusahaan ke depan harus melihat apakah
perusahaan akan punya karyawan yang sama atau mengalami pertambahan atau
pengurangan, kedua apakah perusahaan mempunyai stock tenaga kerja dan apakah
stock ini akan cukup atau perlu ditambah atau mungkin orangnya tetap sama tetapi
perlu dididik lagi untuk memenuhi requirement di tahun mendatang. Dalam konteks
unilever, sejak awal tahun 70-an telah mempunyai program untuk merekrut fresh
graduate dari perguruan tinggi.
Page 11 of 12
STIE MBI Manajemen Operasional
REFERENSI :
1. Bunawan, Pengantar Manajemen Operasi : Seri Diktat Kuliah, Gunadarma, Jakarta, Edisi
Terbaru
2. Eddy Herjanto, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Kedua, Grasindo, Jakarta, atau
Edisi terbaru
3. T. Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE, Yogyakarta, Edisi
terbaru
4. Sofyan Assauri, Manajemen Produksi dan Operasi, LP FEUI, Jakarta, Edisi terbaru
5. Pangestu Subagyo, Manajemen Operasi, BPFE, Yogyakarta, Edisi Terbaru
6. Buku-buku Manajemen Opersional lain yang berkaitan ( Diusahakan terbitan terbaru )
Sumber Lain :
http://dwindarusinggih.blogspot.co.id/2014/12/contoh-kasus-manajemen-operasi-pt.html
Page 12 of 12