Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dunia saat ini semakin pesat, terutama dalam bidang industri. Hal ini
berdampak pada persaingan yang semakin ketat antarindustri atau perusahaan yang ada.
Berbagai upaya dilakukan untuk menjadi industri/perusahaan yang terbaik. Oleh karena
itu, peran manajemen menjadi penting dalam posisinya, baik manajemen produksi,
pemasaran, sumber daya manusia maupun keuangan. Selain itu, manajemen operasi
merupakan satu fungsi manajemen yang penting bagi sebuah organisasi atau
perusahaan.

Manajemen operasi diperlukan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan perubahan
atau inovasi produk agar menjadi lebih baik. Seiring perkembangan industry yang
semakin maju, perusahaan dituntut memberikan kualitas yang terbaik terhadap produk
ataupun jasa yang dihasilkan tanpa melupakan dampak lingkungan yang dapat
merugikan masyarakat.

Teknik manajemen operasi diterapkan diseluruh dunia pada seluruh usaha produksi,
baik dikantor, gudang, restoran, pusat perbelanjaan maupun pabrik. Semua jenis usaha
yang yang menghasilkan barang dan jasa membutuhkan manajemen operasi. Proses
produksi barang dan jasa yang efisien membutuhkan penerapan konsep, alat-alat dan
teknik Manajemen Operasi yang efektif.

Melalui kegiatan produksi atau operasi segala sumber daya masukkan perusahaan
diintegrasikan untuk menghasilkan keluaran yang memiliki nilai tambah. Produk yang
dihasilkan dapat berupa barang jadi, barang setengah jadi dan jasa. Oleh karena itu,
kegiatan produksi atau operasi menjadi salah satu fungsi utama perusahaan.

1
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah makalah ini adalah:

1. Apa pengertian dari pengantar manajemen operasi?

2. Apa saja yang termasuk fungsi-fungsi pengantar manajemen operasi?

3. Apa saja yang termasuk unsur-unsur pengantar manajemen operasi?

4. Bagaimana sejarah perkembangan pengantar manajemen operasi?

5. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi pengantar manajemen operasi?

6. Apa itu sistem produksi?

7. Apa saja jenis produksi?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk memberikan pemahaman mengenai pengertian pengantar manajemen operasi

2. Untuk mengetahui fungsi-fungsi dari pengantar manajemen operasi

3. Untuk mengetahui unsur-unsur dari pengantar manajemen operasi

4. Untuk memberikan pemahaman mengenai sejarah pengantar manajemen operasi

5. Untuk memberikan pemahaman mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi


pengantar manajemen operasi

6. Untuk memberikan pemahaman mengenai system produksi

7. Untuk memberikan pemahaman mengenai jenis proses produksi

D. Ruang Lingkup Masalah

Cakupan untuk pengantar manajemen operasi sangat luas, yang meliputi manajemen
persediaan, manajemen peralatan, dan manajemen permodalan.

2
Oleh karena itu pembahasan pengantar manajemen operasi dalam makalah ini
terbatas hanya pada ruang lingkup pengertian pengantar manajemen operasi dan proses
produksi serta jenis perusahaan di dalam proses produksi.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengantar Manajemen Operasi

Menurut Terry, manajemen merupakan suatu proses yang bisa membedakan antara
perencanaan, pengoragnisasian, penggerakan, pelaksanaan, dan juga
pengawasan. Proses untuk membedakan serangkaian kegiatan tersebut menggunakan
ilmu dan juga seni, sehingga bisa mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Artinya dalam mengkoordinasi suatu kelompok penting untuk memahami
ilmu karena memang ada ilmunya dan seni tersendiri, tidak biasa asal-asalan. 

Thomas H. Nelson juga mengemukakan pendapatnya terkait definisi dari


pengantar manajemen. Menurut Nelson, manajemen diartikan sebagai ilmu dan seni
yang dipadukan oleh ide-ide, fasilitas, proses, bahan, dan juga orang-orang untuk bisa
menghasilkan barang maupun jasa yang bermanfaat. 

Proses manajemen itu sendiri memiliki banyak tujuan, selain untuk menghasilkan
barang dan jasa juga untuk menghasilkan laba. Definisi yang disampaikan Nelson
berhubungan dengan manajemen kegiatan produksi di sebuah tempat produksi.
Misalnya pabrik makanan, garmen, pabrik obat, dan lain sebagainya.

Salah satu kegiatan penting dari sebuah perusahaan adalah kegiatan produksi.
Produksi adalah proses penciptaan barang dan jasa. Pada saat produksi berlangsung
perusahaan dapat memastikan apakah produk yang disiapkan sesuai keinginan
pelanggan atau tidak. Oleh karena itu kegiatan produksi ini sangat penting, maka
pengelolaan produksi menjadi sesuatu yang perlu dilakukan. Salah satu fungsi
operasional dari manajemen perusahaan yang terkait dengan pengelolaan produksi
adalah manajemen produksi atau manajemen operasi.

Manajemen operasi (operating management) adalah serangkaian aktivitas yang


menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi

3
output. Kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa, berlangsung di semua organisasi.
Dalam organisasi yang tidak menghasilkan produk secara fisik, fungsi produksi
mungkin tidak terlihat dengan jelas. Fungsi produksi ini bisa “tersembunyi” dari
masyarakat dan bahkan dari pelanggan. Contohnya adalah proses yang terjadi di bank,
rumah sakit, perusahaan penerbangan, atau akademi Pendidikan.

Sering terjadi pada saat layanan jasa diberikan, tidak ada barang berwujud yang
diproduksi. Sebagai penggantinya, barang bisa berbentuk layanan pengiriman dana dari
rekening tabungan ke rekening koran, proses transplatasi hati, pengisian kursi kosong
pesawat, atau proses Pendidikan seseorang mahasiswa. Terlepas apakah dari produk
akhir berupa barang atau jasa, aktivitas produksi yang berlangsung dalam organisasi
biasanya disebut sebagai operasi atau manajemen operasi.

B. Fungsi Pengantar Manajemen Operasi

Setelah memahami pengertian dari pengantar manajemen, maka selanjutnya


adalah mengetahui fungsinya. Fungsi dari manajemen sendiri cukup banyak dan setiap
ahli juga mengemukakan pendapatnya. Namun, secara keseluruhan fungsi tersebut
antara lain:

1. Fungsi Perencanaan

Fungsi pertama dari manajemen adalah perencanaan, yaitu proses pengambilan


keputusan yang menjadi dasar bagi kegiatan-kegiatan ekonomis serta efektif pada
waktu atau masa mendatang. Sehingga strategi dalam mengatur agar organisasi
mencapai tujuan perlu ditetapkan di masa awal. Namun, penting untuk memiliki atau
membentuk tujuan atau target terlebih dahulu. Target yang jelas akan memudahkan
perencanaan untuk mengatur sumber daya yang ada sehingga bisa mencapainya dengan
maksimal. Jika target tidak jelas, maka manajemen tidak dapat berjalan. 

2. Fungsi Pengorganisasian

Fungsi kedua dari manajemen adalah pengorganisasian, yakni proses dalam


menciptakan hubungan-hubungan antara fungsi personalisasi kepada faktor fisik agar
aktivitas atau suatu kegiatan dapat dilaksanakan, disatukan, dan juga diarahkan untuk
mencapai tujuan bersama. Sehingga fungsi ini menjelaskan bahwa manajemen dapat

4
membantu menghubungkan berbagai hal dan aspek. Sekaligus menghubungkan antara
sumber daya satu dengan lainnya di suatu organisasi agar bisa digunakan untuk
mencapai suatu tujuan yang sudah ditetapkan di awal. 

3. Fungsi Pengarahan

Fungsi ketiga adalah sebagai pengarahan, yaitu berfungsi dalam menstimulir tindakan-
tindakan agar benar-benar bisa dilaksanakan. Lewat fungsi ini, manajemen bisa
membantu mengarahkan suatu tindakan dari sekelompok orang atau tim di dalam suatu
organisasi (perusahaan). Supaya bisa melaksanakan hal-hal yang sudah direncanakan
untuk mencapai suatu tujuan. 

4. Fungsi Pengkordinasian

Fungsi berikutnya di dalam materi pengantar manajemen adalah pengkorodinasian.


Sesuai dengan namanya, manajemen juga berfungsi sebagai media untuk
mengkoordinasikan semua aktivitas karyawan di suatu organisasi atau
perusahaan. Sehingga aktivitas yang dilakukan masing-masing karyawan bisa saling
mendukung, selaras, dan berada di jalur yang sama untuk mencapai tujuan yang sama
juga. Tanpa adanya koordinasi maka setiap karyawan akan bertindak sendiri-sendiri,
sehingga tujuan perusahaan menjadi sulit untuk dicapai. 

5. Fungi Pengawasan

Fungsi berakhir dari manajemen atau pengantar manajemen adalah sebagai


pengawasan. Manajemen ternyata juga memiliki fungsi untuk mengawasi jalannya
kegiatan di suatu organisasi yang dilakukan oleh tim karyawan di dalamnya.
Pengawasan ini epnting untuk mengetahui kinerja masing-masing karyawan sudah baik
atau belum. Selain itu untuk memastikan setiap karyawan masih dalam kondisi di satu
jalur yang sama. Dimana terdapat kesamaan visi dan misi, semua tindakan atau
aktivitas yang dilakukan mengarah pada pencapaian tujuan bersama. Semua saling
membahu dan mempercepat pencapaian tujuan tersebut. 

Lewat manajemen yang baik, maka semua fungsi yang disebutkan di atas akan
berjalan dengan baik pula. Sehingga membantu memaksimalkan ilmu dan seni

5
manajemen itu sendiri dalam menopang perjalanan suatu organisasi atau perusahaan
agar bisa bertahan dan juga bisa terus berkembang. 

C. Unsur-Unsur Pengantar Manajemen Operasi

Ilmu mengenai manajemen bukanlah jenis ilmu yang bisa diterapkan oleh satu
atau dua orang, melainkan sekelompok orang. Sebab perlu mengelola berbagai sumber
daya yang dimiliki suatu organisasi agar memberi manfaat yang maksimal. Selain itu,
memastikan semua sumber daya ini bisa digunakan untuk mencapai tujuan yang sama. 

Menggunakan banyak sumber daya sekaligus tentu butuh ilmu dan keterampilan
yang tepat. Semua ini akan dipelajari di dalam manajemen, sehingga praktek atau
pelaksanaan ilmu manajemen sendiri akan melibatkan banyak unsur. Adapun unsur-
unsur pokok yang memastikan penerapan ilmu manajemen bisa maksimal adalah: 

1. Manusia

Unsur pertama di dalam penerapan manajemen adalah manusia atau human dalam


bahasa Inggris. Manusia menjadi unsur pokok dan yang paling berpengaruh dalam
penerapan ilmu manajemen. Sebab pada hakikatnya manusialah yang bisa menetapkan
tujuan (target) dan kemudian berusaha untuk mencapainya. 

Seorang pengusaha misalnya, ingin perusahaan yang dimiliki bisa berkembang dan
mengalami kenaikan omzet. Pemilik akan memikirkan target yang perlu ditentukan dan
nantinya akan diusahakan untuk dicapai oleh para karyawan. Kemudian, manager di
bawah pemilik perusahaan akan menerapkan ilmu manajemen. 

Supaya semua timnya bisa membagi tugas dan saling menyampaikan solusi maupun
strategi untuk mencapai target tersebut. Artinya tanpa pemilik perusahaan selaku
pemimpin maka manajemen tidak akan pernah diterapkan. Tanpa manager yang
memimpin karyawan maka ilmu manajemen tidak perlu pula diterapkan. 

2. Uang 

6
Dalam materi pengantar manajemen unsur kedua dalam penerapannya adalah uang
atau money. Unsur uang sama pentingnya dengan unsur manusia dalam menerapkan
ilmu manajemen. Sebab uang ini akan memberikan jalan dan sejumlah fasilitas bagi
manusia untuk melaksanakan strategi pencapaian tujuan. 

Jumlah uang yang tersedia juga akan mempengaruhi seberapa cepat tujuan bisa dicapai
oleh suatu organisasi. Misalnya saja suatu perusahaan menetapkan target penjualan Rp
1 M dalam kurun waktu 1 bulan. Maka perusahaan juga harus mampu menyediakan
dana untuk mendukung kegiatan promo. 

Bagian pemasaran bisa menggunakan dana tersebut untuk menggunakan layanan iklan.
Mulai dari mencetak brosur dan membayar orang untuk membagikannya kepada
masyarakat. Selain itu juga membayar iklan online baik itu di media sosial, Google
Ads, dan lain sebagainya. 

3. Bahan 

Unsur manajemen berikutnya adalah bahan atau materials. Material ini bisa diartikan
pula sebagai bahan baku. Bahan baku sangat penting untuk disediakan atau dimiliki
untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi. Semakin terjamin jumlah dan
kualitasnya maka semakin terjamin pula kualitas produk dan jasa yang disediakan. 

Oleh sebab itu, dalam penerapan materi pengantar manajemen diperlukan kehati-


hatian dalam memilih bahan baku. Bahan baku yang kualitasnya buruk akan
menurunkan kredibilitas produk dan jasa. Sehingga pencapaian target menjadi
tersendat, dan bahkan harus menetapkan target baru sebagai alternatif. 

4. Mesin 

Unsur penting selanjutnya adalah machines atau mesin. Yaitu semua jenis alat atau
mesin yang digunakan manusia untuk memudahkan suatu pekerjaan. Pekerjaan tertentu
yang sudah diatur dalam perencanaan manajemen biasanya tidak bisa dilakukan secara
manual. 

Perusahaan kemudian menyediakan alat-alat dan mesin khusus untuk memfasilitasi


proses produksi atau suatu pekerjaan tertentu. Misalnya saja, sebuah perusahaan

7
percetakan perlu menyediakan printer jenis tertentu. Supaya karyawan bisa mencetak
file konsumen dan mendapatkan kepuasan konsumen tersebut. 

Penyediaan alat dan mesin akan membantu memaksimalkan kegiatan produksi.


Produksi yang lebih cepat dan jumlahnya juga lebih tinggi. Hal ini akan memudahkan
perusahaan mendapatkan omzet lebih banyak. Sehingga pencapaian target penjualan
bisa lebih maksimal. 

5. Metode 

Unsur selanjutnya dalam pelaksanaan materi pengantar manajemen adalah metode


atau method. Metode merupakan suatu teknik atau strategi dan cara yang perlu
ditempuh untuk membantu mengkoordinasikan semua sumber daya di dalam suatu
organisasi. 

Penggunaan metode yang tepat akan membantu mencapai tujuan dengan cepat. Selain
itu metode yang benar juga akan meminimalkan kesalahan, sehingga bisa
menghindarkan masalah selama kegiatan dilaksanakan. Jadi, penting sekali bagi tim
manajemen untuk menetapkan metode yang benar-benar tepat. 

6. Pasar 

Unsur penting terakhir di dalam ilmu manajemen adalah pasar atau market. Pasar
menjadi tempat dimana barang dan jasa yang disediakan oleh perusahaan melalui
proses yang panjang mendapatkan pembeli. Pasar yang jelas dan dalam kondisi sehat
akan memastikan semua yang diproduksi laku terjuan. 

Kegiatan operasional perusahaan menjadi terjamin yang kemudian membantu


mempertahankan perusahaan tersebut dan bahkan menjadikannya terus berkembang.
Oleh sebab itu pasar menjadi unsur penting sebagai sarana dan bagian krusial dalam
mencapai tujuan manajemen. 

D. Sejarah Perkembangan Pengantar Manajemen Operasi

Pengantar Manajemen Operasi telah ada sejak orang memulai


memproduksi barang dan jasa. Sejarah perkembangan operasi diuraikan

8
menurut aliran-aliran utama. Ada enam aliran utama yang menyumbang
terhadap perkembangan Pengantar Manajemen Operasi.

1. Pembagian Kerja

Pembagian kerja didasarkan pada spesialisasi tenaga kerja pada suatu tugas
tunggal dapat diselesaikan produktivitas dan efisiensi lebih besar daripada
penugasan seorang karyawan pada banyak tugas. Prinsip pembagian kerja
ini masih banyak digunakan dalam dunia bisnis modern, seperti dalam
industri-industri perakitan.

2. Revolusi Industri

Revolusi Industri pada pokoknya penggantian tenaga manusia dengan


tenaga mesin. Pemasaran dan produksi saat ini berdesakan dengan
kebutuhan akan otomatisasi dan produksi volume tinggi. Masyarakat telah
memasuki periode purna industry, yang ditandai oleh perkembangan sektor
ekonomi jasa dan perhatian yang lebih besar terhadap lingkungan alam
sosial.

3. Manajemen Ilmiah

Gagasan-gagasan tentang manajemen ilmiah dalam pengantar manajemen


operasi mempunyai dua pengertian. Arti pertama, manajemen ilmiah
merupakan penerapan metode ilmiah pada studi analisa dan pemecahan
masalah-masalah operasi. Sedangkan arti kedua, manajemen ilmiah adalah
seperangkat mekanisme-mekanisme dan teknik untuk meningkatkan
efisiensi operasi organisasi. Pemikiran ini bertujuan untuk menemukan
metode kerja terbaik melalui pendekatan ilmiah yaitu observasi, seleksi
9
ilmiah untuk karyawan, latihan dan pengembangan karyawan, dan
kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja.

4. Hubungan Manusiawi

Pendekatan hubungan manusiawi menekankan pentingnya motivasi dan


unsur manusia dalam desain kerja. Pemuasan kebutuhan-kebutuhan sosial
dalam pendekatan hubungan manusiawi telah melengkapi pendekatan
manajemen ilmiah, sebagai usaha untuk meningkatkan produktivitas.
Pemikiran aliran hubungan manusiawi telah mengarahkan pentingnya
perluasan kerja, yang sekarang merupakan suatu metode untuk lebih
memanusiawikan tempat kerja selain meningkatkan produktivitas.

5. Model-model Keputusan Kuantitatif

Model-model keputusan dapat digunakan untuk menyajikan suatu sistem


produktif dalam mode-model matematikal. Tujuan dari satu metode seperti
ini adalah untuk menemukan nilai-nilai optimal atau memuaskan berbagai
variabel keputusan yang akan meningkatkan performance sistem dengan
batasan yang ada.

6. Komputer

Penggunaan komputer telah mengubah secara dramatik bidang pengantar


manajemen operasi sejak komputer diperkenalkan pertama kali dalam
bisnis tahun 1950-an. Hampir semua operasi orgnisasi sekarang

Faktor – faktor yang


mempengaruhi manajemen
operasi adalah:
10
E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengantar Manajemen Operasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengantar manajemen operasi adalah:

1. Manajer/Pimpinan

Pada dasarnya setiap Tindakan yang diambil oleh manajer atau pimpinan
mempengaruhi dalam beberapa hal seperti aturan-aturan, kebijakan-kebijakan, dan
prosedur-prosedur organisasi terutama masalah-masalah yang berhubungan dengan
masalah personalia, distribusi imbalan, gara komunikasi, cara-cara yang digunakan
untuk memotivasi, Teknik-teknik dan Tindakan pendisiplinan, interaksi antara
manajemen dan kelompok, interaksi antar kelompok, perhatian pada permasalah yang
dimiliki karyawan dari waktu ke waktu, serta kebutuhan akan kepuasan dan
kesejahteraan karyawan.

2. Tingkah laku karyawan

Tingkah laku karyawan mempengaruhi melalui kepribadian mereka, terutama


kebutuhan mereka dan tindakan-tindakan yang mereka lakukan untuk memuaskan
kebutuhan tersebut. Komunikasi karyawan memainkan bagian penting, karena cara
seseorang berkomunikasi menentukan tingkat sukses atau gagalnya hubungan antar
manusia.

3. Tingkah laku kelompok kerja

Terdapat kebutuhan tertentu pada kebanyakan orang dalam hal hubungan persahabatan,
suatu kebutuhan yang seringkali dipuaskan oleh kelompok dalam organisasi.
Kelompok-kelompok berkembang dalam oragnisasi dengan du acara, yaitu secara
formal, utamanya pada kelompok kerja, dan informal, sebagai kelompok persahabatan
atau kesamaan minat.

4. Faktor eksternal organisasi

Sejumlah faktor eksternal organisasi mempengaruhi pada organisasi tersebut. Keadaan


ekonomi merupakan faktor utama yang mempengaruhi organisasi. Keadaan ekonomi
adalah faktor utama. Di lain pihak, ledakan ekonomi dapat mendorong penjualan dan

11
memungkinkan setiap orang mendapatkan pekerjaan dan peningkatan keuntungan yang
besar, sehingga hasilnya menjadi lebih positif

F. Sistem Produksi

Pemahaman tentang pengantar manajemen operasi tidak lepas bagaimana car akita
harus memahami sistem produksi, karena sistem produksi adalah bagian dari
manajemen operasi. Pada dasarnya sistem produksi adalah proses transformasi input
menjadi output, atau dengan kata lain produksi adalah sebuah proses mengubah input
menjadi output.

Sistem produksi memiliki tiga komponen utama, yaitu masukan (input), keluaran
(output), dan proses (processes).

MASUKAN KONVERSI KELUARAN

 Bahan Baku
Keluaran Langsung
 Tenaga Kerja
 Transportasi
 Informasi Pasar  Barang
 Prosedur  Jasa
 Kebutuhan
 Teknologi
Konsumen
 Sistem Produksi Keluaran Tidak
 Kebutuhan Langsung
 Proses Produksi
Pemilik  Upah Atau Gaji
Pengelolaan Mesin
Perusahaan  Dampak
Lingkungan
 Modal
 Dampak Sosial

Berdasarkan gambar di atas, komponen pertama dari sistem produksi adalah faktor
masukan atau input. Masukan dapat berupa bahan baku, tanga kerja, modal, maupun
informasi yang dibutuhkan untuk proses produksi. Keseluruhan bahan baku ini

12
kemudian dikelola melalui sebuah proses konversi untuk menghasilkan sebuah keluaran
yang diharapkan. Proses konversi bisa berupa sistem produksi yang digunakan,
monitoring pegawai, maupun teknologi transportasi yang digunakan dalam rangkaian
proses produksi yang dilakukan. Adapun keluaran dari proses konversi dapat berupa
keluaran langsung, yaitu berupa barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen,
maupunk eluaran tidak langsung yang dapat berupa pembayaran gaji atau upah kepada
tenaga kerja, limbah produksi yang memberikan dampak lingkungan, dan lain-lain.

G. Jenis Proses Produksi

Berdasarkan jenis proses produksi atau berdasarkan sifat manufakturnya, perusahaan


manufaktur dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur terus-menerus

Perusahaan manufaktur ini beroperasi secara terus-menerus (continuos) untuk


memenuhi stok pasar (kebutuhan pasar). Selama stok barang hasil produksi yang
terdapat di pasaran masih diperlukan konsumen, perusahaan akan terus memproduksi
barang tersebut.

Sehingga dalam prosesnya barang yang dihasilkan harus dalam jumlah besar (mass
pruduction). Dikarenakan barang yang dihasilkannya tidak dipesan oleh orang secara
individual, tetapi diminta oleh pasar yang terdiri dari banyak orang. Suatu barang dapat
diproduksi secara massal, jika bentuk dan sifatnya sama (tidak beragam). Dengan
perkataan lain, barang-barang tersebut harus mempunyai standar (standardized).
Dikarenakan barang yang dibuat harus mempunyai standar tertentu maka mesin
pembuatnya pun harus mesin (special). Mesin khusus ini tidak dapat membuat produk
jenis lain yang berbeda. Untuk memproduksi barang yang standar dinamakan mesin
berkegunaan khusus (Special Purpose Machine/SPM). Adapun sifat mesin bersifat
khusus SPM, biasanya otomatis. Operatornya cukup memperhatikan cara kerja mesin
bersangkutan dalam membuat suatu barang. Selain dari itu, karena SPM relative mahal,
berarti memerlukan modal investasi yang besar pula.

13
Pada perusahaan manufaktur terus-menerus di mana mesin bekerja terus dan
secara massal berarti penempatan mesin diletakkan atau diurut menurut tahap-tahap
proses pembuatan produk bersangkutan. Sehingga tata letak (lay out) mesin pada proses
produksi terus-menerus disebut dengan istilah tata letak mesin berdasarkan produk
(product lay out atau lay out by product).

Contoh perusahaan yang proses produksinya terus-menerus, misalnya


perusahaan teksil, obat-obatan (farmasi), mobil, ban mobil/sepeda, genteng, kayu lapis,
kertas, odol/pasta gigi, kue kering/biscuit, minuman botol/kaleng, rokok, dan
sebagainya.

2. Perusahaan manufaktur terputus-putus

Perusahaan manufaktur yang berproduksi secara terputus-putus menggantungkan


proses produksinya pada pesanan (job order). Artinya, perusahaan ini akan berproduksi
membuat suatu jenis barang jika barang tersebut ada yang memesannya. Dan barang
yang dibuat harus sesuai dengan permintaan pesanan. Jika tidak ada pesanan (order),
berarti tidak ada proses produksi (job). Oleh karena itu, diberi istilah job order atau
bekerja atas dasar pesanan.

Perusahaan jenis ini bekerja atas dasar job order (pesanan) di mana barang yang
dibuat harus selalu disesuaikan dengan keinginan dan selera konsumen. Maksudnya
bentuk, warna, model barang yang dipesan, tergantung atau disesuaikan selera dan
keinginan yang berbeda satu sama lain. Dengan perkataan lain barang yang dihasilkan
tidak standar (nonstandardized). Oleh karena barang yang dibuat tidak standar maka
mesin yang digunakan pun tidak perlu khusus. Artinya, mesin yang membuat barang
tersebut adalah jenis mesin yang bersifat umum kegunaannya atau general purpose
machine (GPM). Mesin-mesin yang serbaguna (GPM) biasanya tidak otomatis
sehingga operator mesin GPM harus seorang yang mempunyai keterampilan (skil) yang
tinggi.

Dalam jenis proses terputus-putus mesin yang mempunyai fungsi yang sama
diletakkan pada tempat yang sama. Misalnya, mesin-mesin pemotong pelat baja ditaruh
pada kamar tersendiri. Mesin-mesin bor juga ditaruh pada tempat lain yang sama. Tata

14
letak mesin yang demikian disebutnya tata letak mesin berdasarkan proses pengerjaan
atau lay out by process (process lay out).

Sedangkan Jenis Proses Produksi Ditinjau dari Wujud Proses Produksi adalah:

1. Proses Produksi Kimiawi, yaitu suatu proses produksi yang menitikberatkan pada
adanya proses analisis atau sintesa senyawa kimia. Misalnya produksi alkoho, obat-
obatan, accu, dll.
2. Proses Produksi Peruabahan Bentuk, merupakan proses produksi dimana dalam
pelaksaaan proses proses produksinya dititikberatkan pada adanya perubahan bentuk
masukan menjadi keluaran untuk menciptakan nilai tambah. Misalnya perusahaan
meuble, garmen, sepatu, dll.
3. Proses Produksi Assembling, merupakan proses produksi yang dalam pelaksanaan
proses produksinya akan lebih mengutamakan pada proses penggabungan beberapa
komponen menjadi suatu produk tertentu. Misalnya, Mobil, alat-alat elektronik, dll.
4. Proses Produksi Transportasi, merupakan suata proses produksi dengan jalan
menciptakan jasa pemindahan sesuatu dari dan ke tempat tertentu. Misalnya
pengiriman paket, angkutan kota, dll.
5. Proses Produksi Penciptaan Jasa Administrasi, yaitu proses produksi penciptaan
jasa administrasi kepada pihak lain yang memerlukan, misalnya jasa penyusunan
laporan keungan, Biro Statistik, dll.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengantar manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai


dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. Dikatakan input
dapat berupa bahan baku, tenaga kerja, modal, maupun informasi yang dibutuhkan untuk
proses produksi. Aktivitas-aktivitas dalam merubah input dapat berupa sistem produksi
yang digunakan, monitoring pegawai, maupun teknologi transportasi yang digunakan
dalam rangkaian proses produksi yang dilakukan. Sehingga menghasilkan output yang

15
berupa barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen, pembayaran gaji atau upah kepada
tenaga kerja, limbah produksi yang memberikan dampak lingkugan, dan lain-lain.

Pengantar manajemen operasi tidak hanya terbatas pada perusahaan yang bergerak
dibidang manufaktur, namun perusahaan yang bergerak di bidang jasa juga termasuk
didalamnya. Dikarenakan di dalam perusahaan jasa ada proses input berupa skill
(kemampuan) pegawai untuk diubah menjadi output yang berupa pelayanan kepada
konsumen.

B. Saran

Pengantar manajemen operasi sangat penting untuk dipahami terutama oleh manajer-
manajer operasi. Karena dalam prosesnya digunakan fungi-fungsi manajemen seperti
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan.

Tahap perencanaan meliputi penentuan strategi operasi, penentuan lokasi pabrik,


riset dan pengembarangn produk, penentuan jumlah produk, penentuan luas dan pola
produksi, penyusunan layout dan job design, serta penentuan standar kerja.

Tahap pelaksanaan meliputi pengaturan bahan baku, pengaturan proses produksi,


pemeliharaan dan penggantian fasillitas, perbaikan lingkungan kerja, dan perbaikan
kesejahteraan pekerja.

DAFTAR PUSTAKA

Trisnawati Sule, Ernie dan Kurniawan Saefullah, 2008, Pengantar Manajemen, JakartaL
Kencana Prenada Media Group.

Prawirosentono, Suyadi, 2007, Manajemen Operasi Analisis dan Studi Kasus, Jakarta:
Bumi Aksara.

Robert Terrym George 2007, Principles of Management, Michigan: Universitas Michigan.

16
Heizer, Jay Dan Barry Render, 2005, Operation Management, Jakarta: Salemba Empat.

17

Anda mungkin juga menyukai