Anda di halaman 1dari 10

BISMA

JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN

Jurnal Bisnis dan Manajemen (BISMA) adalah jurnal yang diterbitkan oleh Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan diterbitkan 2 (dua) kali dalam setahun.
Jurnal ini diharapkan sebagai wahana komunikasi dan media bagi para akademisi dan praktisi dalam
menuangkan ide-ide dalam bentuk kajian, pengamatan, pengalaman praktis, dan hasil penelitian
empiris, di bidang bisnis dan manajemen

SUSUNAN REDAKSI
Penanggung Jawab : Dwiarko Nugrohoseno, S.Psi. MM

Pemimpin Redaksi : Widyastuti, S.Si., M.Si

Sekretariat : Monika Tiarawati. SE., MM

Penyunting Pelaksana : Nindria Untarini. SE., M.Si

Hafid Kholidi Hadi, SE., M.SM

Alamat Redaksi:
JURUSAN MANAJEMEN FE UNESA
Kampus Ketintang Surabaya, 60231
Telp. (031) 8299945, 8280009 PS.107 Fax. 8299946
Email : wied75@yahoo.com
BISMA
Jurnal Bisnis dan Manajemen
Volume 6 No. 2 Februari 2014

DAFTAR ISI

1. Pengaruh Dukungan Otonomi Dan Efikasi Diri Terhadap Kepuasan Melalui


Komitmen Organisasi
Trisna Kiki Wijayanti, Dwiarko Nugrohoseno 77-88

2. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Property


Dan Real Estate
Luvy Nurfinda Sari, Lintang Venusita 89-97

3. Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek, Dan Harga Terhadap Keputusan


Pembelian Pond’s Flawless White
Indah Siti Mahmudah, Monika Tiarawati 98-105

4. Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Perhotelan Dan Restoran Di


Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto
Probo Sasongko, Dewie Triwijayanti 106-113

5. Pengaruh Country Of Origin Dan Persepsi Kualitas Terhadap Persepsi Nilai


Pada Produk Telepon Seluler
Eko Aditia Sri Utomo, Sanaji 114-121

6. Pengaruh Struktur Modal, Risiko Bisnis Dan Pertumbuhan Penjualan


Terhadap Roe Perusahaan Manufaktur
Dina Ika Kaptiana , Nadia Asandimitra 122-129

7. Determinan Keberhasilan Turnaround Pada Perusahaan Yang Mengalami


Financial Distress
Rizki Dwi Lestari, Ni Nyoman Alit Triani 130-138

8. Pengaruh Gaya Hidup Dan Kelompok Acuan Terhadap Keputusan


Pembelian Smartphone Merek Samsung Galaxy
Bintang Jalasena Anoraga, Sri Setyo Iriani 139-147
PENGARUH KUALITAS PRODUK, CITRA MEREK, DAN HARGA
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN POND’S FLAWLESS WHITE

INDAH SITI MAHMUDAH, MONIKA TIARAWATI


Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya
Email : Indah_mudah@yahoo.com

Abstract
The success of this product is Indicated by the results of the Top Brand in 2011-2012 Pond's still ranked first
with a larger percentage. With good quality and reliable brand image and an affordable price, pond's will
always be embedded inside consumers. The population used is all consumers who are involved in purchasing
decisions pond's flawless white as much as 110. Withdrawal method and the sampling was purposive
sampling technique used is linear to influence the magnitude of the effect. These results can be seen from the
adjusted R Square of 0.604 means that there are variables influence product quality, brand image, and price
on purchase decisions by 60.4% while the rest is influenced by other variables outside of this study was
39.6%. In this study the variable quality of the product is the dominant variable.

Keywords: quality products, brand image, price, and purchase decision.

PENDAHULUAN
Kulit putih kini telah menjadi ikon wanita dibuktikan dengan survei yang dilakukan oleh AC
cantik, karena salah satu faktor yang membuat Nielsen, bahwa lebih dari dua pertiga konsumen
kecantikan seorang wanita terpancar adalah global saat ini sangat menekankan pada upaya
keindahan kulitnya. Semakin putih kulit seorang untuk tampil cantik dan menarik dibandingkan
wanita maka akan semakin sempurna dengan konsumen zaman dahulu. Usaha untuk
kecantikannya. Itulah fenomena yang sedang tampil cantik dan menarik dapat terlihat dari
dibicarakan di banyak negara Asia seperti adanya peningkatan pembelian produk kecantikan
Thailand, Malaysia, Jepang, Cina, Korea, bahkan dan kesehatan terutama untuk wajah. Kini
Indonesia (Anneahira.com, 2011). berbagai produk pemutih wajah ramai ditawarkan
Dengan adanya fenomena diatas, tidak para produsen kosmetik guna memenuhi
sedikit wanita rela untuk menghabiskan uang dan kebutuhan para wanita untuk memiliki kulit wajah
waktunya agar mendapatkan kulit putih demi yang lebih putih (Ganto.web,2010).
mendapatkan predikat cantik. Hal tersebut telah

Tabel 1. Top Brand 2011-2012 Kategori Krim Pemutih


Merek Top Brand Indeks 2011 Merek TopBrand Indeks 2012
Pond’s 49,8% Pond’s 53,1%
Citra 16,9% Citra 14,2%
White White
Nivea 5,7% Olay 6,1%
Sari Ayu 5,2% Garnier 2,8%
Tje Fuk 4,3% Nivea 2,5%
Hazeline 3,2%
Garnier 3,1%
Tull Jye 1,5%
Olay 1,2%
Sumber : topbrand award, 2011- 2012

98
Tabel 1 menyajikan merek – merek krim secara simultan. kedua untuk mengetahui
pemutih wajah di Indonesia yang masuk kedalam pengaruh kualitas produk, Citra Merek, dan harga
kategori merek-merek teratas pada tahun 2011 terhadap keputusan pembelian pond’s flawless
hingga 2012. Pond’s menempati peringkat TOP White secara parsial .
dengan pangsa pasar terbesar sebesar 49,8% pada
tahun 2011. Di peringkat kedua ditempati Citra KAJIAN PUSTAKA
White dengan presentase sebesar 16,9% jauh Keputusan Pembelian
dibawah Pond’s. Sedangkan pada tahun 2012, Menurut Shiffman dan Kanuk (2008)
Pond’s tetap menduduki peringkat pertama perilaku konsumen adalah perilaku yang
dengan prosentase yang lebih besar yaitu 53,1%. ditunjukkan dalam mencari, membeli,
Hal ini jelas menunjukkan bahwa produk Pond’s menggunakan, menilai, dan menentukan produk,
mampu menarik perhatian konsumen Indonesia jasa, dan gagasan. Menurut Engel et al (1995)
sebagai produk pemutih yang banyak digunakan. terdapat lima peranan individu dalam pembelian,
Selama ini konsumen masih memiliki yaitu pertama Pemrakarsa, orang yang pertama
persepsi bahwa dalam merawat kulit, semakin menyarankan atau mencetuskan gagasan membeli
mahal sebuah produk akan semakin bagus produk atau jasa tertentu. Kedua Pembeli
hasilnya. Pond’s mencoba menghapus stigma pengaruh, orang yang pandangan atau sarannya
tersebut karena cantik tidak harus mahal. mempengaruhi keputusan pembelian. ketiga
Pond’s merupakan salah satu dari sekian Pengambil keputusan, orang yang akhirnya
banyak merek produk kecantikan yang ada di membuat keputusan membeli atau sebagian dari
Indonesia. Alasan utama peluncuran Pond’s itu, apakah akan membeli, apa yang dibeli,
adalah kepercayaan bahwa semua wanita itu bagaimana membelinya, atau dimana membeli.
cantik, oleh sebab itu Pond’s menghadirkan keempat Pembeli, orang yang benar-benar
produk perawatan wajah yang inovatif dan aman melakukan pembelian. kelima Pengguna, orang
digunakan. Rangkaian produk perawatan Pond’s yang mengkonsumsi atau menggunakan produk
dibedakan menjadi 3 kategori yaitu pengendali atau jasa. Menurut Kotler dan Keller (2007:203)
minyak, pemutih kulit, dan penghambat penuan terdapat enam keputusan yang dilakukan oleh
dini (Ratu kosmetik.com, 2012). konsumen yaitu: pilihan produk, pilihan dealer,
Pond’s flawless white memiliki harga jumlah pembelian, saat yang tepat melakukan
berkisar Rp 64.500,00 untuk Day Cream ukuran pembelian, dan metode pembayaran. Pengukuran
50g dan Rp 74.000,00 untuk Night Cream ukuran keputusan pembelian dalam penelitian ini
50g. Dengan harga tersebut Pond’s Flawless menggunakan indikator keputusan pembelian
White Baru memiliki kualitas yang sama bahkan yang diungkapkan oleh Kotler dan Keller
melebihi kemampuan produk yang harganya lebih (2007:203) yaitu: pemilihan dealer dan saat yang
mahal di banding dengan sariayu dan mustika tepat melakukan pembelian Menurut penelitian
ratu (Tabloid Bintang, 2012). Lokasi Zsofia Kenesei & Sarah Todd (2003)
pengambilan data dilakukan di Fakultas Ekonomi menyebutkan bahwa frekuensi pembelian
unesa. Responden dalam penelitian ini adalah termasuk indikator dalam mengukur tingkat
wanita dan laki-laki yang berusia 17-25 tahun. pengambilan keputusan pembelian. Pengukuran
Dari latar belakang tersebut, maka dapat keputusan pembelian dalam penelitian ini yaitu
dirumuskan permasalahan sebagai berikut: jumlah pembelian dan frekuensi pembelian.
pertama apakah terdapat pengaruh kualitas
produk, Citra Merek, dan harga terhadap Kualitas Produk
keputusan pembelian pond’s flawless White Menurut Kotler dan Amstrong (2008),
secara simultan kedua apakah terdapat pengaruh kualitas produk adalah karakteristik produk atau
kualitas produk, Citra Merek, dan harga terhadap jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk
keputusan pembelian pond’s flawless White memuaskan kebutuhan pelanggan yang
secara parsial. dinyatakan atau diimplikasikan. Menurut Assauri
Dari latar belakang dan rumusan masalah (1998) mengatakan bahwa kualitas produk
tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah merupakan faktor-faktor yang terdapat dalam
pertama untuk mengetahui pengaruh kualitas suatu barang atau hasil yang menyebabkan
produk, Citra Merek, dan harga terhadap barang atau hasil tersebut sesuai dengan tujuan
keputusan pembelian pond’s flawless White untuk apa barang atau hasil itu dimaksudkan atau

99
dibutuhkan. Menurut penelitian Abdullahi Farah, mengukur harga digunakan beberapa indikator
A., Zainalabidin, M. and Ismail, A. L. (2011) diantaranya peranan harga, kesesuaian harga, dan
mengatakan bahwa terdapat beberapa komponen tingkat harga.
pengukuran atas kualitas produk berdasarkan
performance, yaitu sebuah produk berasal dari Hubungan Kualitas Produk terhadap
bahan baku yang memiliki bibit unggulan dan Keputusan Pembelian
kandungan yang terdapat dalam sebuah produk. Menurut kotler dan Armstrong (1998:127)
Indikator yang digunakan untuk mengukur dalam merencanakan produk ada lima atribut
kualitas produk dalam penelitian ini adalah yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian
pertama kinerja kedua keindahan tampilan ketiga yaitu pertama Produk utama/ inti, yaitu manfaat
keistimewaan tambahan keempat kualitas yan yang sebenarnya dibutuhkan dan akan
dipersepsikan. dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk
kedua Produk generik, yaitu produk dasar yang
Citra Merek mampu memenuhi fungsi produk yang paling
Menurut Keller (1993) dalam Erna dasar rancangan produk minimal agar dapat
Ferrinadewi (2008) Citra merek adalah persepsi berfungsi tiga Produk harapan, yaitu produk
tentang merek yang merupakan refleksi memori formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut
konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut. dan kondisinya secara normal (layak) diharapkan
Sutisna (2001: 83) mengatakan bahwa konsumen dan disepakati untuk di beli. empat Produk
dengan citra positif terhadap suatu merek, lebih pelengkap ,yaitu berbagai atribut produk yang
memungkinkan untuk melakukan pembelian. dilengkapi atau ditambahi manfaat dan
Menurut penelitian Ike-Elechi Ogba, dkk (2009) layanan,sehingga dapat memberikan tambahan
menyimpulkan bahwa konsumen dalam memilih kepuasan dan dapat dibedakan denagan produk
produk didasarkan pada citra merek yang telah pesaing lima Produk potensial, yaitu segala
tertanam dibenaknya, sehingga konsumen macam tambahan dan perubahan yang mungkin
tersebut akan memiliki komitmen dalam memilih dikembangkan untuk suatu produk di masa
produk atau merek dalam setiap pembelian. mendatang.
Dalam mengukur citra merek digunakan beberapa
indikator diantaranya kekuatan asosiasi merek, Hubungan citra merek terhadap keputusan
keuntungan asosiasi merek dan keunikan asosiasi pembelian.
merek. Menurut Aaker (1997:127) terkait dengan
keputusan-keputusan pembelian, maka kualitas
Harga mampu mengefektifkan semua elemen program
Menurut (Kotler 2005:470), harga adalah pemasaran. Diperkuat oleh pendapat Ries
sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah (2000:51) yang mengatakan bahwa kualitas
produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah produk akan menjadi pertimbangan penting bagi
keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen pembelian. Menurut Sutisna (2001: 83) bahwa
untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan konsumen dengan citra positif terhadap suatu
terhadap sebuah produk atau jasa. Menurut merek, lebih memungkinkan untuk melakukan
Kotler (2005), harga adalah sejumlah pembelian. Kualitas produk dan citra merek
uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau merupakan elemen dari atribut produk. Menurut
jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan (Kotler, 2005:72) pengguanaan beberapa atribut
nilai yang ditukarkan konsumen untuk produk dapat dikatakan berhasil jika atribut itu
mendapatkan keuntungan dari kepemilikan saling mendukung satu sama lain. Menurut
terhadap sebuah produk atau jasa. Menurut Gitosudarmo (2000:189) menyatakan, sering kali
penelitian Zsofia Kenesei dan Sarah Todd (2003) atribut produk yang tidak berwujud terdapat
harga secara konsisten dinyatakan sebagai faktor angan-angan konsumen terhadap nama merek
utama didalam mempengaruhi keputusan yang diberikan oleh produk tersebut.
pembelian. Dalam penelitian ini terdapat
beberapa pengukuran yang digunakan dalam Hubungan harga terhadap keputusan
mengukur harga, yaitu pertama Pencarian Harga pembelian
Terendah (Low Price Search) dan kedua Menurut (Tjiptono 2002 :152) harga
Mengenali Harga (Price Recall). Dalam memiliki dua peranan utama dalam proses

100
pengambilan keputusan pembelian, yaitu peranan yang sering terjadi adalah apabila harga yang
alokasi dan peranan informasi yaitu pertama mahal biasanya mencerminkan kualitas yang
peranan alokasi dan harga yaitu fungsi harga tinggi, selain itu harga merupakan faktor yang
dalam membantu para pembeli untuk paling vital dalam membentuk persepsi
memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang konsumen apabila semakin tinggi harga maka
diharapkan berdasarkan berdasarkan daya kualitas pun terjamin bagus sehingga konsumen
belinya. Dengan demikian, adanya harga dapat bersedia melakukan pembelian.
membantu para pembeli untuk memutuskan cara
mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis Hipotesis
barang dan jasa. Pembeli membandingkan harga Peneliti ini menggunakan dua hipotesis, yaitu :
dari berbagai alternatif yang tersedia, kemudian H1: Diduga bahwa kualitas produk, citra
memutuskan alokasi dana yang dikehendaki. merek, dan harga berpengaruh terhadap
kedua peranan informasi dan harga, yaitu fungsi keputusan pembelian krim pemutih wajah
harga dalam mendidik konsumen mengenai Pond’s secara simultan.
faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini H2: Diduga bahwa kualitas produk, citra
terutama bermanfaat dalam situasi dimana merek, dan harga berpengaruh terhadap
pembeli mengalami kesulitan menilai faktor keputusan pembelian krim pemutih wajah
produk atau manfaatnya secara obyektif. Persepsi Pond’s secara parsial.

METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
`Rancangan penelitian yang dibuat dalam penelitian ini sebagai berikut:

Gambar : Rancangan Penelitian

Kualitas Produk (X1)


a. Kinerja (X1.1)
b. Keindahan (X1.2)
c. Keistimewaan
Tambahan (X1.3)
d. Kualitas yang
Dipersepsikan (X1.4)

Keputusan
Citra Merek (X2)
Pembelian (Y)
a. Kekuatan Asosiasi
Merek (X2.1)
a. Jumlah Pembelian
b. Kebaikan Asosiasi
(Y1.1)
Merek (X2.2)
b. Frekuensi
c. Keunikan Merek (X2.3) Pembelian (Y1.2)
c. Minat Beli Ulang
(Y1.3)
Harga (X3)
a. Peranan harga (X3.1)
b. Kesesuaian harga (X3.2)
c. Tingkat harga (X3.3)

101
Identifikasi Variabel pemutih wajah Pond’s lebih murah dari produk
Penelitian ini menggunakan variabel bebas krim pemutih wajah lainnya.
dan variabel terikat. Variabel bebas pada Adapun variabel terikat dalam penelitian ini
penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu adalah keputusan pembelian. keputusan
kualitas produk, citra merek dan harga. Indikator pembelian adalah tindakan yang dilakukan oleh
kualitas produk yang digunakan adalah kinerja, individu, kelompok, atau organisasi untuk
keindahan, keistimewaan tambahan, dan kualitas memilih, membeli, memakai dan memanfaatkan
yang dipersepsikan. Variabel dependen: barang, jasa, gagasan, pengalaman dalam rangka
keputusan pembelian. Kualitas produk adalah memuaskan kebutuhanyang didasari oleh
keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik dari informasi tentang keunggulan produk. Adapun
suatu produk atau layanan dalam kemampuannya indikator yang digunakan dalam keputusan
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah pembelian sebagai berikut : pertama jumlah
ditentukan. Dimana kualitas produk diukur pembelian dengan pernyataan : dalam waktu satu
dengan indikator sebagai berikut: pertama Kinerja bulan konsumen membeli pond’s santara 1-2
dengan pernyataan : produk krim pemutih wajah bungkus kedua frekuensi pembelian dengan
pond’s mampu membuat wajah menjadi lebih pernyataan: setiap satu bulan konsumen selalu
cerah dan menghilangkan noda hitam kedua membeli pond’s ketiga miant beli ulang dengan
Keindahan tampilan dengan pernyataan : pernyataan : konsumen akan membeli pond’s
kemasan krim pemutih wajah pond’s terbuat dari flawless white lagi setelah puas terhadap produk
bahan keramik menarik ketiga Keistimewaan tersebut.
Tambahan dengan pernyataan : kemasan krim Populasi dalam penelitian ini adalah
pemutih wajah pond’s berbentuk lingkaran mahasiswi dan mahasiswa universitas surabaya
sehingga memudahkan penggunaan empat dapat yang berusia 17-25 tahun yang terlibat dalam
menghilangkan noda hitam diwajah dan proses keputusan pembelian. Metode sampling
menghilangkan jerawat dalam waktu tujuh hari. yang digunakan pada penelitian ini adalah
Citra merek merupakan asosiasi merek yang purposive sampling. Adapun penarikan sampel
mengandung makna tertentu yang dapat dalam penelitian ini dilakukan dengan judgement
membentuk persepsi seorang terhadap merek itu sampling, yaitu sampling yang dipilih dengan
sendiri dari informasi dan pengalaman masa menggunakan pertimbangan .
lalunya terhadap merek tersebut. Adapun Teknik pengumpulan data yang digunakan
Indikator citra merek yang digunakan adalah dalam penelitian ini adalah penyebaran angket
sebagai berikut kekuatan pertama asosiasi merek kepada 110 responden yang berisi tentang
dengan pernyataan : pond’s flawless white selalu karakteristik demografi responden, angket
diingat oleh konsumen akan kegunaan dan kualitas produk, citra merek, harga dan keputusan
kemasanya kedua keuntungan asosiasi merek pembelian pond’s flawless white. Adapun metode
dengan pernyataan: Pond’s flawless white secara analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
terus menerus melakukan promosi ketiga adalah regresi linear berganda
keunikan merek dengan pernyataan : Berbagai
farian produk ukuran mulai dari ukuran yang HASIL DAN PEMBAHASAN
kecil samapai ukuran besar yang sesuai dengan Responden pada penelitian ini adalah
selera konsumen. perempuan dan laki-laki yang pernah melakukan
Harga adalah sejumlah uang yang keputusan pembelian pond’s flawless white
dibutuhkan untuk dapat memperoleh manfaat atau dengan usia minimal 17- 25 tahun yang terlibat
kegunaan dengan memiliki atau menggunakan dalam proses keputusan pembelian pond’s
suatu produk atau jasa. Dimana harga diukur flawless white jumlah sebanyak 107 responden.
dengan indikator sebagai berikut: pertama Deskripsi karakteristik responden berdasarkan
Peranan harga dengan pernyataan : Daya beli demografis dapat diketahui bahwa dari 107
konsumen mampu menjangkau harga produk responden secara keseluruhan adalah perempuan
krim pemutih wajah Pond’s. kedua Kesesuaian dan laki-laki yang berusia 17-25 tahun
harga dengan pernyataan : Harga krim pemutih Pernyataan pada instrument penelitian
wajah Pond’s sebanding dengan kualitas dan (angket) valid reliabel karena nilai r hitung
manfaat yang diberikan. ketiga Tingkat harga (Corrected Item total Correlation) > r tabel, maka
dengan pernyataan : Harga yang ditawarkan krim dapat digunakan sebagai alat ukur pengaruh

102
kualitas produk, citra merek dan harga terhadap lebih kecil 10 maka hal ini berarti dalam
keputusan pembelian pond’s flawless white persamaan regrensi tidak ditemukan adanya
Model yang digunakan adalah analisis linear korelasi antara variabel bebas atau
berganda. Model yang baik harus memenuhi multikolinieritas
asumsi normalitas dan terbebas dari asumsi Untuk uji heteroskedastisitas dapat dilakukan
klasik. Adapun hasil pengujian asumsi klasik dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada
dalam penelitian ini adalah uji normalitas pada grafik scatterplot antara spresid dan zpred. Dapat
analisis grafik berdistribusi normal, sedangkan diketahui bahwa varians dari residual dari satu
pada analisis statistik nilai signifikansi uji pengamatan ke pengamatan yang lain tidak
kolmogorov smirnov lebih besar dari 0,05 yaitu memiliki pola tertentu. Setelah data terbebas dari
0,375 sehingga data dapat diolah menggunakan asumsi-asumsi klasik, kemudian dilakukan
regresi linear berganda. analisis regrsi linear berganda antara kualitas
Pada uji multikolineritas nilai tolerance produk, citra merek dan harga terhadap keputusan
ketiganya variabel bebas dalam penelitian ini, pembelian pond’s flawless white :
yaitu kualitas produk , citra merek, dan harga

Tabel 1. Ringkasan Hasil Analisis Regresi Linier Berganda


Model Koefisien Regresi
-1,259
Konstanta
Kualitas Produk 0,473
(X1)
Citra Merek (X2) 0,368
Harga (X3) 0,463
R = 0,784
R2 = 0,615
Adjusted R square = 0,604
= 0,05
Sumber: Data diolah peneliti (2013)

Dari tabel diatas dapat digunakan untuk sebesar 0,368. keempat Koefisien regresi untuk
menyusun model persamaan regresi linier variabel harga (X3) sebesar 0,463. Koefisien
berganda sebagai berikut : positif menunjukkan bahwa variabel X3
Y = -1,259 + 0,473X1 + 0,368X2 +0,463X3 e mempunyai hubungan searah dengan keputusan
Dari persamaan regresi tersebut dapat pembelian (Y). Artinya harga (X3) meningkat
diketahui bahwa : pertama Konstanta sebesar - sebesar satu- satuan akan diikuti dengan
1,259 apabila kualitas produk (X1), citra meningkatnya keputusan pembelian sebesar
merek (X2) dan harga (X3) = 0 atau tidak ada 0,463.
perubahan maka keputusan pembelian akan Hasil analisis data juga dapat diketahui
menurun sebesar - 1,259. Kedua Koefisien regresi bahwa koefisien determinasi atau Adjusted R
untuk variabel kualitas produk (X1) sebesar 0,473. square sebesar 0,604. Hal ini Berarti kontribusi
Koefisien positif menunjukkan bahwa variabel X1 variabel bebas yaitu kualitas produk (X1), citra
mempunyai hubungan searah dengan keputusan merek (X2) dan harga (X3) secara bersama-sama
pembelian (Y). Artinya apabila kualitas produk adalah sebesar 60,4% terhadap variabel terikat
(X1) meningkat sebesar satu- satuan akan diikuti yakni keputusan pembelian. Sedangkan sisanya
dengan meningkatnya keputusan pembelian sebesar 39,6% dipengaruhi oleh variabel lain
sebesar 0,473. Ketiga Koefisien regresi untuk yang tidak termasuk dalam model regresi linier
variabel citra merek (X2) sebesar 0,368. Koefisien berganda.
positif menunjukkan bahwa variabel X2
mempunyai hubungan searah dengan keputusan
pembelian (Y). Artinya apabila citra merek (X2)
meningkat sebesar satu- satuan akan diikuti
dengan meningkatnya keputusan pembelian

103
PEMBAHASAN Kualitas produk, citra merek dan harga
Kualitas produk, citra merek dan harga berpengaruh secara parsial terhadap
berpengaruh secara simultan terhadap Keputusan pembelian
Keputusan pembelian Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
Hasil uji f diketahui bahwa kualitas produk bahwa kualitas produk memiliki pengaruh yang
(X1), citra merek (X2) dan harga (X3) memiliki signifikan secara parsial terhadap keputusan
pengaruh yang signifikan secara bersama-sama pembelian Pond’s flawless white.
atau simultan terhadap keputusan pembelian Perencanaan produk yang dihasilkan oleh
pond’s flawless white. Hal ini berarti kualitas perusahaan harus benar-benar sesuai dengan
produk, citra merek dan harga dari pond’s kebutuhan konsumen. Selain itu, produk yang
flawless white memiliki kemampuan untuk dihasilkan harus mencerminkan kualitas yang
menarik perhatian konsumen untuk untuk baik. Karena produk merupakan titik sentral dari
melakukan pembelian pond’s flawless white. Dari kegiatan pemasaran, keberhasilan suatu
keterangan responden dapat diketahui bahwa perusahaan dapat diketahui dari respon yang
yang lebih sering memakai produk pond’s adalah ditunjukkan oleh konsumen. Kualitas produk
wanita, karena responden wanita lebih banyak mempunyai dampak langsung pada kinerja
meginginkan kulit putih yang sehat. Responden produk atau jasa, oleh karena itu kualitas
berusia 22-25 tahun jumlahnya lebih banyak yang berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan
memakai produk pond’s sedangkan responden pelanggan Kotler dan Amstrong, (2008).
yang berusia 17-21 tahun jumlahnya lebih sedikit Hasil penelitian tersebut membuktikan
yang memakai produk pond’s. Dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan beberapa pendapat para ahli
bahwa karakteristik responden yang paling tinggi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa merek
persentasenya adalah usia 22-25 tahun sedangkan adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau desain,
usia 17-21 tahun jumlahnya lebih sedikit. Karena atau kombinasi seluruhnya yang bertujuan untuk
usia 22-25 tahun adalah usia yang produktif, mengidentifikasi barang atau jasa yang
sedangkan responden adalah mahasiswa dan ditawarkan perusahaan. Penelitian ini juga
mahasiswi fakultas ekonomi unesa. Merujuk pada didukung oleh penelitian Sandra
penjelasaan diatas dapat disimpulkan bahwa Forsythe(Auburn University),Leader,Wi-Suk
ketiga dari bauran pemasaran yakni kualitas kwon (Auburn University), Robert P.Leone (The
produk, citra merek dan harga memberikan Ohie State University) David Shannon (Auburn
pengaruh yang kuat secara simultan terhadap University). Pada tahun 2008 yang mengatakan
keputusan pembelian. Hasil penelitian ini mampu bahwa citra merek sangat berpengaruh terhadap
disesuaikan dengan teori yang dikemukakan oleh keputusan pembelian.
Kotler dan Keller (2007:178), rangsangan Harga merupakan peranan penting dalam
pemasaran yang berupa bauran pemasaran yang bauran pemasaran. Harga akan menjadi
meliputi produk, harga, tempat, promosi dan pertimbangan yang cukup penting bagi konsumen
rangsangan lain yang meliputi ekonomi, dalam memutuskan pembeliannya, konsumen
teknologi, politik dan budaya masuk ke dalam akan membandingkan harga dari produk pilihan
kesadaran pembeli dan akan mempengaruhi mereka dan kemudian mengevaluasi apakah
pengambilan keputusan pembelian. Dan juga harga tersebut sesuai atau tidak dengan nilai
didukung oleh Nelson (dalam Hill, 2002), bahwa produk, serta jumlah uang yang harus mereka
penting untuk mengetahui persepsi konsumen keluarkan Kotler dan Keller(2007).
atas kualitas dan keamanan. Karena konsumen
akan mendasarkan hal tersebut untuk DAFTAR ACUAN
memutuskan pembelian. Selain itu, hasil Aaker, David, 1991, Managing Brand Equity;
penelitian ini juga sesuai dengan teori yang Capitalizing on the Value of Brand Name,
dikemukakan oleh Kotler (2008), terdapat faktor- Free Press, New York.
faktor yang lain yang mempengaruhi keputusan Assauri, Sofjan. 1996. Manajemen
pembelian, yaitu rangsangan pemasaran (meliputi Pemasaran, Dasar, Konsep dan Strategi.
produk, harga, tempat/distribusi dan promosi) dan Jakarta: Cetakan Ketiga, Penerbit Rajawali.
rangsangan non pemasaran (meliputi ekonomi, Anneahira. 2011. Memutihkan Kulit (Online).
teknologi, politik dan budaya. Diakses 20 Maret 2011. Bian, Xuamei, et al.
2011. The Role of Brand Image, Product

104
Involvement, and knowledge in explaining Engel, Blackwell dan Miniard. 1995. Perilaku
consumer purchase behaviour of counterfeits. Konsumen, alih bahasa FX Budiyanto, Edisi
Journal of Business Management. Vol. 45, keenam. Jakarta : Binapura Aksara
No.1, page 191-216. Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek dan Psikologi
Konsumen. Jakarta: Graha Ilmu
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Keller, dan Kotler. 2009. Manajemen Pemasaran
Multivariate dengan Program SPSS 18. . Diterjemahkan oleh Sabran Bob. Edisi tiga
Semarang: Badan Penerbit Universitas belas. Jilid 1, Penerbit Erlangga. Jakarta
Diponegoro Nagle Thomas, T dan Holden,R.K.,1995,The
Kanuk, Lilian, dan John Schiffman, 2000, Strategy and Tactics of Pricing, Edisi 2,
Consumer Behavior, Eight Edition, Prentice Hall, NJ
McGraw-Hill, United State. Sutisna. 2002. Perilaku Konsumen dan
Kotler, Philip dan Armstrong, Gary, 2001, Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT.
Principles of Marketing (Ninth Edition), Remaja Rosdakarya
Prentice Hall Inc., Upper Saddle River, New Schiffman, L.G., dan Kanuk, L.L. (1990)
Jersey. Consumer behavior (7 th ed). New Jersey :
Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran: Pretice Hall Inc. Sule, Ernie Tisnawati dan
Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kurniawan Saefullah, 2008, Pengantar
Kontrol. Jakarta : PT. Prehallindo. Manajemen, Jakarta: Kencana Prenada
Knesei, Zsofia and Sarah. 2003. The Use of Media Gro
Price in The Purchase Decision. Journal Schiffman, Leon dan Kanuk, Leslie Lazar. 2008.
Of Empirical Generalisations in Marketing Perilaku Konsumen. Jakarta: Indeks
Science, Sari. 2010. Ideologi Kapitalisme Dibalik Putih
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, 2006. (Online).
Marketing Management, twelfth edition, Tjiptono, 2005, Pemasaran Jasa, Penerbit Amara
New Jersey: Pearson Education, Inc. Book Yogyakarta.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin. 2007. (http://www.empgens.com) Diakses 23 Februari
Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Jakarta : 2012
Indeks, Kelompok Gramedia. (http://www.ganto.web.id.) Diakses 22 Maret
Kotler, Philip dan Keller, Kelvin. 2007. 2012
Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Jakarta : (http://www.anneahira.com.) Diakses 24 maret
Indeks, Kelompok Gramedia 2012
Kotler, Philip dan Amstrong Gary. 2008. Prinsip- (http:// www.topbrand-award.com/ krim pemutih)
prinsip Pemasaran. Jakarta : PT. Indeks Diakses 15 Maret 2012

105

Anda mungkin juga menyukai