Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PRODUCT QUALITY DAN PRICE PRESEPTION TERHADAP RADICAL

COSTUMER MELALUI CONSUMER BEHAVIOR INTENTION PADA PT. ARTABOGA


CEMERLANG

Disusun oleh :
Prasetya nurachman
19012251

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA

PRIGEN

2022
Latar belakang masalah

Fenomena kebutuhan masyarakat Indonesia pada kebutuhan konsumsi maupun


kebutuhan kebersihan sehari-hari khususnya snack, minuman, sabun, pasta gigi dll
sangat besar. Setiap konsumen pasti memiliki pertimbangan dalam memilih merek
kebutuhan tersebut, dari segi harga, varian rasa, maupun gramasi. Hal ini
menjadikan produsen seakan berlomba untuk bersaing guna mendapatkan minat
beli dari para konsumen yang memiliki beragam persepsi terhadap setiap produk
yang ditawarkan. .

PT. Arta Boga Cemerlang berdiri pada tahun 1985 dan merupakan distributor
tunggal Orang Tua Group yang mendistribusikan produk dari sejumlah produsen ke
seluruh wilayah di Indonesia. Namun demikian, cikal bakal Arta Boga Cemerlang
sebagai perusahaan distribusi telah dimulai sejak tahun 1948. Arta
Boga  Cemerlang berkembang menjadi salah satu perusahaan distribusi terbesar di
Indonesia, yang mengkhususkan diri pada pendistribusian produk kebutuhan sehari-
hari, meliputi beragam kategori, yaitu biskuit, wafer, permen, mi instan, minuman
kesehatan, snack, baterai dan lain-lain. Masing-masing kategori memiliki lebih dari
satu merek.
Salah satu keunggulan Arta Boga Cemerlang adalah adanya dukungan jaringan
distribusi yang kuat, baik di kota besar maupun kota kecil di seluruh Indonesia.
Arta Boga berkembang menjadi salah satu perusahaan distribusi terbesar di
Indonesia, yang mengkhususkan diri pada pendistribusian produk kebutuhan sehari-
hari, meliputi beragam kategori, yaitu biskuit, wafer, permen, mi instan, minuman
kesehatan, snack, baterai dan lain-lain. Masing-masing kategori memiliki lebih dari
satu merek. PT. Arta Boga Cemerlang 11 Salah satu keunggulan Arta Boga adalah
adanya dukungan jaringan distribusi yang kuat, baik di kota besar maupun kota kecil
di seluruh Indonesia.

Saat ini divisi penjualan Arta Boga Cemerlang dibedakan atas 3 divisi , yaitu :

1. Divisi Food & Confectionery (FC), divisi ini khusus buat mendistribusikan produk-
produk makanan dan permen. Salah satu produknya yang paling terkenal adalah
tango wafer, permen mintz. Tango waffle, fullo, cannon ball
2. Divisi Sweet Water Plus (SW+), divisi ini khusus menyalurkan produkproduk
minuman ke seluruh pelosok negeri. Produknya kebanyakan juga sudah di kenal
dan tak asing di masyarakat, seperti: teh gelas, uc 1000, susu vitamilk,
kratingdaeng.
3. Divisi Personal & Home Care (PC), ini adalah divisi terakhir sekaligus divisi yang
tersulit dalam mendistribusikan produk-produknya, karena berisi produk-produk yang
keras seperti sikat, pasta gigi, dan baterai. Pasar tradisional dilayani oleh tim grosir
dan tim pengecer. Sedangkan pasar modern dilayani oleh tim supermarket,
minimarket dan hypermarket. Adapun survei Nielsen terakhir menunjukkan sejumlah
produk yang didistribusikan, seperti baterai ABC Carbon Zinc, ABC Alkaline, sikat
gigi Formula dan wafer Tango, Kratingdaeng, You C1000, Minuman Kesehatan
Kiranti adalah pemimpin pasar di Indonesia.

Teori gab pada penelitian ini antara lain:

Kualitas produk
Produk yang berkualitas tinggi sangat diperlukan agar keinginan konsumen dapat
dipenuhi. Keinginan konsumen yang terpenuhi sesuai dengan harapannya akan
membuat konsumen menerima suatu produk bahkan sampai loyal terhadap produk
tersebut. Menurut Lupiyoadi (2001: 158) menyatakan bahwa konsumen akan
merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka
gunakan berkualitas. Kualitas produk yang baik akan mendorong konsumen
melakukan pembelian.
Konsumen akan memilih produk dan jasa yang memberikan nilai terbesar bagi
mereka. Jadi, cara untuk mempertahankan pasar adalah dengan membuat
konsumen puas, termasuk dengan memberikan mutu produk dan kualitas layanan
yang terbaik (Anshori 2007:18; Kotler 2010:20-23).
Persepsi harga
Harga juga merupakan salah satu isyarat yang digunakan konsumen dalam proses
persepsi, dimana harga akan mempengaruhi penilaian konsumen tentang suatu
produk (Ridgway & Netemeyer, 1993)
Kotler dan Keller (2007) mendefinisikan harga sebagai jumlah uang yang ditagihkan
untuk suatu produk produk atau jasa, lebih luas lagi harga adalah jumlah dari nilai
yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan produk
atau jasa. Kotler dan Keller (2006), perilaku konsumen dipengaruhi empat aspek
utama yaitu budaya, sosial, personal (umur, pekerjaan, kondisi ekonomi) serta
psikologi (motivasi, persepsi, kepercayaan). Payne (2007) mengatakan bahwa harga
(price) adalah harga yang dibayar dan cara-cara atau syarat- syarat yang
berhubungan dengan penjualannya. Tjiptono (2008) mengatakan bahwa harga
merupakan bauran harga berkenaan dengan strategi dan taktis seperti tingkat harga,
struktur diskon, syarat pembayaran, dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai
kelompok pelanggan. Penetapan harga adalah yang paling krusial dan sulit diantara
unsur-unsur dalam bauran pemasaran ritel (merchandise, promosi, atmosfir dalam
gerai, harga, dan retail service). Harga adalah satu-satunya unsur dalam berbagai
unsur bauran pemasaran ritel itu yang bakal mendatangkan laba bagi peritel.
Sedangkan unsur-unsur lain dalam bauran pemasaran menghabiskan biaya.
Persepsi merupakan proses dimana seseorang memilih dan menafsirkan informasi,
dan harga adalah satu-satunya unsur dalam berbagai unsur bauran pemasaran
yang bakal mendatangkan laba bagi perusahaan.

Kepuasan pelanggan

Kepuasan Pelangan adalah reaksi emosional jangka pendek pelanggan terhadap


kinerja jasa tertentu (Lovelock dan Wright, 2007). Tjiptono dan Chandra (2012)
menyatakan dalam praktik, persoalan pelik yang sering dijumpai adalah
menerjemahkan konsep kepuasan pelanggan kedalam strategi bisnis yang siap
diimplementasikan. Kotler dan Armstrong (2008) Kepuasan pelanggan (customer
satisfaction) tergantung pada kinerja anggapan produk relatif terhadap ekspektasi
pembelian. Jika kinerja produk tidak memenuhi ekspektasi, pelanggan kecewa.
Definisi kepuasan pelanggan adalah respon dari perilaku yang ditunjukkan oleh
pelanggan dengan membandingkan antara kinerja atau hasil yang dirasakan dengan
harapan. Apabila hasil yang dirasakan dibawah harapan, maka pelanggan akan
kecewa, kurang puas bahkan tidak puas, namun sebaliknya bila sesuai dengan
harapan, pelanggan akan puas dan bila kinerja melebihi harapan, pelanggan akan
sangat puas.
Consumer behavior intention

Dalam mempertimbangkan bidang mempromosikan, mempublikasikan dan menjual,


tidak dapat dipertanyakan bahwa niat beli akan masuk umum terjadi pada tahap
pengambilan keputusan di mana konsumen telah membangun status yang jelas
untuk melanjutkan ke arah yang lebih bai kbarang atau merek (Dodds, Monroe, dan
Grewal, 1991; Wells, Valacich, dan Hess, 2011). Niat beli ini adalah penunjuk dasar
untuk menilai perilaku konsumen karena dapat mengukur probabilitas seorang
pembelanja untuk membeli suatu barang barang. Semakin tinggi niat beli, semakin
tinggi ketersediaan pembeli untuk membeli suatu barang. Dalam laporan
berkelanjutan yang disutradarai oleh Mirabi, Akbariyeh, dan Tahmasebifard (2015),
ditemukan bahwa komponen, misalnya, kualitas barang, merek dan pemberitahuan
dapat menjadi elemen paling signifikan yang memiliki kontribusi dalam niat beli
pelanggan. Variabel-variabel ini menjadi tujuan utama di balik organisasi untuk
berkontribusi lebih pada upaya periklanan yang dicapai melalui metode baru selain
konvensional metodologi sebagai dua metodologi dapat membantu dengan
meningkatkan bagian mereka dari industri secara keseluruhan. Konsumen perilaku
telah digunakan sebagai pengembangan kunci dalam studi pemasaran dalam
berbagai pengaturan tetapi mereka menggabungkan faktor yang berubah, misalnya
sikap konsumen (Hidayat dan Diwasasri, 2013), nilai yang dirasakan (Shaharudin,
Pani, Mansor, dan Elias, 2010), risiko, kenyamanan dan kegunaan (Faqih, 2013).
Dalam domain online saja, banyak pemeriksaan (misalnya, Thamizhvanan dan
Xavier, 2013; Weisberg, Te'eni, dan Arman, 2011; Rose, Clark, Samouel, dan
Rambut; 2012) telah meneliti variabel-variabel yang dapat mempengaruhi niat beli
konsumen. Dalam penyelidikan mereka, Chang, Cheung, dan Lai (2005) mengenali
lebih dari 80 faktor sebagai cikal bakal konsumen perilaku. Ini diklasifikasikan
sebagai kualitas yang tampak dari situs, atribut item dan atribut pembeli. Menyadari
bahwa berada di luar jangkauan imajinasi untuk berharap menyelidiki semua faktor
yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen, pemeriksaan ini sepanjang garis ini
terbatas pada penelitian dampak jaringan social pemasaran dan keterlibatan
konsumen pada niat beli.
Research gab

Persepsi harga dapat diartikan kecenderungan konsumen untuk menggunakan


harga dalam memberi penilaian tentang kesesuaian manfaat produk. Penilaian
terhadap harga suatu produk dikatakan mahal, murah atau sedang untuk masing-
masing individu tidaklah sama, tergantung dari persepsi individu yang
dilatarbelakangi oleh lingkungan dan kondisi individu itu sendiri. Pada dasarnya
konsumen dalam menilai harga suatu produk tidak tergantung hanya dari nilai
nominal harga saja namun dari persepsi mereka pada harga. Perusahaan harus
menetapkan harga secara tepat agar dapat sukses dalam memasarkan barang atau
jasa. (yugi stiarko 2016)

Menurut Sangadji dan Sopiah (2013:180) menjelaskan bahwa kepuasan atau


ketidakpuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari
perbandingan antara kesannya terhadap kinerja produk yang real atau aktual
dengan kinerja produk yang diharapkan. Secara umum, kepuasan dapat diartikan
sebagai adanya kesamaan antara kinerja produk dan pelayanan yang diterima
dengan kinerja produk dan pelayanan yang diharapkan konsumen. Masih menurut
Sangadji dan Sopiah (2013:182), kepuasan konsumen dapat menciptakan dasar
yang baik bagi pembelian ulang serta terciptanya loyalitas konsumen; membentuk
rekomendasi dari mulut ke mulut yang dapat menguntungkan perusahaan.
Berdasarkan informasi-informasi tersebut, dapat dipahami bahwa kepuasan
konsumen adalah kepuasan konsumen diukur dari sebaik apa harapan konsumen
atau pelanggan terpenuhi.

Fenomena Gab:

PT.Artaboga cemerlang sendiri termasuk kedalam perusahaan nasional fmcg (fast


moving consumer goods) yang sangat besar, karena sudah ada sejak tahun 1985
tidak terpungkiri kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan cukup besar,
namun pada tahun 2019-2020 terdapat penurunan penjualan yang sangat signifikan,
selain dikarenakan pandemi, penurunan kualitas produk sangat dirasakan oleh para
konsumen, dari segi rasa wafer yang mengalami penurunan, hinnga minuman the
gelas yang semakin kecil ukuranya cukup berpengaruh mengurangi kepercayaan
konsumen terhadap produk itu sendiri, penulis mengambil judul penelitian berikut
dikarenakan ingin menemukan trobosan-trobosan baru guna membangkitkan nilai
jual perusahaan dengan pertimbangan kualitas dan harga yang perlu diperbaiki guna
bangkit dari masa pandemi.

Rumusan masalah

1. Bagaimana pengaruh harga terhadap kepuasan konsumen PT.Artaboga


cemerlang
2. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen
PT.Artaboga cemerlang
3. Bagaimana kualitas produk dan harga dapat mempengaruhi CBI (Consumer
behavior Intention) PT.Artaboga cemerlang
4. Diantara pengaruh kualitas dan persepsi harga manakah yang paling
dominan mempengaruhi kepuasan konsumen

Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh harga terhahdap kepuasan konsumen


PT.Artaboga cemerlang
2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen
PT.Artaboga cemerlang
3. Untuk mengetahui kualitas dan persepsi harga terhadap CBI PT.Artaboga
cemerlang
4. Untuk mengetahui variable yang dominan mempengaruhi terhadap CBI
PT.Artaboga cemerlang

Manfaat penelitian

1. Manfaat theorist
Menambah wawasan dan pengetahuan umum tentang produk PT.Araboga
cemerlang
2. Manfaat praktis
a) Bagi perusahaan
- menentukan segmentasi pasar
- Memperbaiki pelayanan terhadap konsumen
- Menentukan strategi yang terbaik dan tepat sasaran

b) Bagi Universitas dan peneliti lainya


- Sebagai sumbangan pengetahuan mengenai gambaran factor yang
mempengaruhi kepuasan konsumen FMCG (fast moving consumer
goods) terhadap produk pokok yang dikonsumsi sehari-hari serta
diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan bahan
masukan dalam penelitian berikutnya yang berhubungan dengan
perusahaan distributor makanan dan minuman seperti PT.Artaboga
Cemerlang

Anda mungkin juga menyukai