LANDASAN TEORI
2.1. Kerangka teori
2.1.1. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan strategi pemasaran untuk mencapai tujuan
organisasi dan konsumen. Model bauran pemasaran menekankan pada berbagai
faktor yang kemudian dikenal dengan istilah 4P yaitu produk, harga, tempat,
promosi (product, price, place dan promotion). Seiring dengan perkembangan
zaman, jumlahnya meluas hingga tujuh yaitu, produk, harga, promosi tempat, orang
(personel), proses dan bukti fisik. Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat
pemasaran terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon
yang diinginkan pasar sasaran (Kotler dan Armstrong, 2012).
1. Produk (product) adalah produk yang dimaksud disini adalah terkait dengan
produk berkualitas, yang ditawarkan dengan harga terjangkau jelas kan
menjadi sasaran pasar. Brand produk juga menjadi penting karena ada
beberapa segmen di pasar yang menjadikan brand sebagai alasan utama
memilih produk.
2. Harga (price) adalah Elemen penting yang menempel pada sebuah produk.
Harga menjadi kunci utama bagim konsumen untuk membeli barang,
khususnya konsumen untuk membeli barang, khususnya konsumen kelas
menengah ke bawah dalam pemasaran, penetuan harga bisa menjadi
kekuatan untuk bersaing di dalam pasar.
9
10
norma kinerja lainnya) atau kinerja actual produk yang dipresepsikan setelah
pemakaian atau konsumsi produk bersangkutan. Sehingga dapat dinyatakan bahwa
kepuasan pelanggan merupakan respon pelanggan mengenai kepuasan dan
ketidakpuasan pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian pelanggan terhadap
sebelum pembelian dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah
pemakaiannya. Umumnya harapan pelanggan merupakan perkiraan atau
kepercayaan pelanggan tentang apa yang diterimanya ketika membeli dan
mengkonsumsi suatu produk (barang atau jasa). Kepuasan pelanggan adalah
perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan
antara persepsi/kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-
harapannya Definisi tersebut mengandung pengertian bahwa kepuasan merupakan
fungsi dari persepsi/kesan atas kinerja dan harapan. Jika kinerja berada dibawah
harapan, pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan puas.
Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas atau senang. Hubungan antara
marketing mix dengan kepuasan konsumen antara lain dibuktikan oleh Jayanti dan
Kasmari (2013). Jumlah Sampel dalam penelitian ini adalah 100 responden. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive accidental sampling.
Analisis data yang digunakan adalah model regresi berganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel produk, harga, proses, pribadi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan sekaligus promosi variabel,
menempatkan bukti fisik dari dampak positif yang signifikan dan bukan pada
kepuasan pelanggan. Secara simultan 7P juga memiliki dampak positif dan
signifikan terhadap kepuasan pelanggan, dan kepuasan juga mempengaruhi
loyalitas pelanggan. Noviana (2013) dalam penelitian dilakukan untuk mengetahui
pengaruh service marketing mix terhadap kepuasan konsumen Hotel Amaris di
Surabaya. Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
explanatory/confirmatory research dengan metode kuantitatif. Penelitian
explanatory research menjelaskan kausalitas antara variabel yang diteliti. Hasil
penelitian menunjukkan konsumen Hotel Amaris mayoritas positif terhadap
12
2.1.2. Pemasaran
Dalam dunia bisnis, pemasaran merupakan suatu hal yang memegang
peranan yang sangat penting dalam rangka memperkenalkan bahkan menjual
produknya. Tak hanya itu, pemasaran dapat dipahami dengan arti yang lebih luas
lagi karena mencakup banyak aspek dalam dunia bisnis dan dapat menjadi sarana
untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen. Untuk lebih memahami
arti dasar dari pemasaran, berikut adalah beberapa pengertian yang telah
dikemukakan oleh beberapa ahli:
American Maketing Association (AMA) mendefinisikan pemasaran sebagai
suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk
mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan
pemangku kepentingannya.
Sedangkan menurut Deliyanti (2012) dalam Sudaryono (2014:320)
mendefinisikan pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi,
penetapan harga, promosi, dan distribusi atas ide, barang dan jasa untuk
menciptakan pertukaran agar dapat memuaskan pelanggan dan perusahaan
sekaligus.
Kotler dan Keller (2018:5) juga berpendendapat bahwa inti dari pemasaran
adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial.
13
2. Faktor Sosial
Selain faktor budaya, faktor sosial seperti kelompok referensi,
keluarga, serta peran sosial dan status mempengaruhi perilaku pembelian.
3. Faktor Pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi.
Faktor pribadi meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli;
14
pekerjaan dan keadaan ekonomi; kepribadian dan konsep diri; serta gaya
hidup dan nilai.
2.1.6. Harga
Harga merupakan hal yang sangat penting dalam dunia bisnis, dimana harga
dapat mencerminkan nilai dari sebuah produk. Harga dari sebuah produk harus
ditentukan sehingga seluruh pihak akan memperoleh informasi dari produk
tersebut, penetapan harga juga menjadi tolak ukur sebuah keuntungan bisnis baik
dari pemilik perusahaan, karyawan, sampai pemegang saham. Penetapan harga
memiliki peran yang sangat penting dalam mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen dalam membeli sebuah produk, sehingga dapat menentukan keberhasilan
pemasaran suatu produk. Harga adalah satu-satunya unsur dalam bauran pemasaran
yang menciptakan pendapatan, unsur-unsur lain menunjukan biaya. Selain itu
penetapan harga dan persaingan harga telah menjadi masalah nomor satu yang
harus dihadapi para eksekutif pemasaran.
Menurut Tjiptono (2011) harga merupakan satu-satunya unsur bauran
pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan.
Laksana (2008) berpendapat bahwa harga merupakan jumlah uang yang diperlukan
sebagai penukar berbagai kombinasi produk dan jasa, dengan demikian maka suatu
harga haruslah dihubungkan dengan bermacam-macam barang dan atau pelayanan,
yang akhirnya akan sama dengan sesuatu yaitu produk atau jasa.
2. Faktor persaingan
Jika perubahan harga disamai oleh semua pesaing, maka sebenarnya
tidak akan ada perubahan pangsa pasar. Pengurangan harga tidak akan
berdampak pada permintaan selektif. Oleh sebab itu manajer pemasaran
harus berusaha menentukan kemungkinan reaksi penetapan harga pesaing.
3. Faktor Biaya Struktur biaya perusahaan (biaya tetap dan biaya variabel)
merupakan faktor pokok yang menentukan batas bawah harga.
Artinya, tingkat harga minimal harus bisa menutup biaya (setidaknya biaya
variabel).
4. Faktor lini produk
Penetapan harga sebuah produk bisa berpengaruh terhadap penjualan
produk lainnya yang dihasilkan oleh perusahaan yang sama. Elastisitas silang
harga merupakan hubungan yang terjadi jika perubahan harga sebuah produk
mempengaruhi volume penjualan produk kedua (selain berdampak pada
penjualan produk pertama).
2.1.7. Promosi
Salah satu cara untuk menyampaikan informasi mengenai produk yang
dijual perusahaan adalah dengan promosi. Selain untuk memperkenalkan produk
kepada konsumen, adanya promosi dapat menjadi daya tarik bagi konsumen untuk
melakukan pembelian.
Promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk
mendorong p ermintaan konsumen atas produk yang ditawarkan produsen atau
penjual. (Sangadji dan Sopiah, 2013:18).
Sedangkan Alma (2016:301) mengemukakan pengertian promosi sebagai
komunikasi yang memberi informasi kepada calon konsumen mengenai suatu
produk, yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dan mendorong
mereka untuk membeli.
Dari dua definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi
merupakan suatu kegiatan pemasaran yang digunakan untuk mendorong
permintaan konsumen dan mengkomunikasikan informasi mengenai produk kepada
calon konsumen yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
2. Personal Selling
Adalah promosi yang dilakukan oleh orang. Misalnya para penjual
di toko, atau penjual dari rumah ke rumah. Jangkauan operasional personal
selling ini sangat terbatas, jika dibandingkan dengan advertising, lagipula
biayanya mahal akan tetapi personal selling memiliki keunggulan, yaitu
dapat mengatasi keberatan-keberatan yang diajukan oleh pembeli, mereka
bisa berdialog dengan konsumen.
3. Public Relation
Yaitu merupakan bagian dari perusahaan yang memberi informasi
kepada publik tentang perusahaan dan produk yang dihasilkannya.
Informasi dari perusahaan ini dapat dilakukan dengan menerbitkan buletin
sendiri, membuat brosur, atau menjadi sponsor-sponsor dalam
event/peristiwa tertentu.
4. Sales Promotion
Sales promotion, artinya adalah memberi insentif atau hadiah
kepada konsumen, agar mereka tertarik untuk membeli. Jika kita lihat tugas
advertising ialah memberi ajakan kepada calon konsumen, untuk mengenal
dan membeli produk, maka sales promotion mengajak mereka agar mau
membeli sekarang juga. Teknik yang digunakan dalam sales promotion
antara lain: memberi sampel gratis, kupon, rabat, diskon, kontes, bonus,
hadiah uang, jual obral, cuci gudang, mega promo, dan sebagainya.
Adapun tujuan penggunaan sales promotion adalah:
a. Menarik para pembeli baru
b. Memberi hadiah kepada langganan lama
c. Menyuruh pembeli agar mengulangi pembeliannya
d. Mencegah konsumen lari ke merk lain
e. Meningkatkan loyalitas konsumen
f. Meningkatkan volume penjualan dalam janga pendek
20
a. Frekuensi Promosi
Frekuensi promosi penjualan yaitu jumlah promosi penjualan yang
dilakukan dalam suatu waktu melalui media promosi penjualan.
b. Kualitas Promosi
Kulaitas promosi penjualan yaitu tolak ukur seberapa baik promosi
penjualan dilakukan.
c. Kuantitas Promosi
Kuantitas promosi penjualan yaitu nilai atau jumlah promosi
penjualan yang diberikan kepada konsumen.
d. Waktu Promosi
Waktu promosi yaitu lamanya promosi yang dilakukan oleh perusahaan.
e. Ketepatan dan kesesuaian sasaran promosi
Ketepatan atau kesesuaian ssasaran promosi penjualan merupakan
faktor yang diperlukan untuk mencapai target yang diinginkan perusahaan.
Amstrong (2012 : 154) adalah keputusan pembeli tentang pilihan merek yang akan
dibeli, tetapi dau factor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian.
Faktor pertama adalah sikap orang lain. Jika seseorang yang mempunyai arti
penting bagi anda berpikir bahwa anda seharusnya membeli mobil yang paling
murah, maka peluang anda untuk membeli mobil yang lebih mahal berkurang.
Factor yang kedua adalah faktor situasional yang tidak diharapkan. Konsumen
mungkin membentuk minat pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti
pendapatan, harga, dan manfaat produk yang diharapkan. Namun, kejadian tak
terduga bisa mengubah niat pembelian. Sebagai contoh, ekonomi mungkin
memburuk, pesaing dekat mungkin menurunkan harganya, atau seorang teman
mungkin memberi tahu anda bahwa ia pernah kecewa dengan mobil yang anda
sukai. Oleh karena itu, preferensi dan niat pembelian tidak selalu menghasilkan
pilihan pembelian yang aktual.
Inti dari pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintregasian
yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih prilaku
alternative, dan memilih salah satu di antaranya. Hasil dari proses pengintregasian
ini adalah suatu pilihan, yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berprilaku
(Peter dan Olson 2010 : 160).
Table 2.1
Kajian penelitian sejenis