HIPOTESIS
mengenalkan dan menjual suatu produk maupun jasa. Tetapi sebenarnya dalam
dunia pemasaran, bukan hanya itu saja fungsinya. Karena pemasaran merupakan
ilmu global yang mencakup banyak aspek dalam dunia bisnis. Selain untuk
mengenalkan dan menjual produk atau jasa, pemasaran juga memiliki fungsi dapat
oleh Grewal dan Levy (2014:4) bahwasanya “Marketing is the activity, set of
exchanging offerings that have value for customers, client, partners, and society at
large” yang artinya “Pemasaran adalah kegiatan, mengatur lembaga, proses untuk
8
9
memiliki nilai bagi pelanggan, klien, dan masyarakat pada umumnya”. Sedangkan
which companies create value for customers build strong customer relationships in
order to capture value from customers in return”. Maksud dari pengertian tersebut
pelanggan dan membangun pelanggan yang kuat relationship untuk menangkap nilai
memberi suatu nilai kepada pelanggan dan juga selalu menjaga hubungan yang baik
dengan pelanggan.
Kajian ilmu pemasaran memiliki arti yang sangat luas, yang mana di
kebutuhan konsumen, kemudian merancang produk dan atau jasa yang benar-benar
dibutuhkan oleh masyarakat hingga proses penyaluran produk dan atau jasa tersebut
bahwa: “Marketing management taste art and science of choosing target markets
10
and getting, keeping, and growing customers throught creating, delivering, and
manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan
(2012:3) adalah :
variabel pemasaran yang harus dikuasai dan dipahami oleh perusahaan untuk dapat
11
adalah perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan
pemasarannya.
dalam istilah 4P, yaitu product ( produk), price (harga), place (tempat atau saluran
(fasilitas fisik), dan process (proses), sehingga dikenal dengan istilah 7P maka dapat
disimpulkan bauran pemasaran jasa yaitu product, price, place, promotion, people,
12
physical evidence, and process. Adapun pengertian 7P menurut Kotler dan Amstrong
(2012:62) :
1. Product
produk atau jasa yang tepat untuk dipasarkan dengan mengubah produk atau jasa
yang ada dengan menambah dan mengambil tindakan yang lain yang
2. Price
Harga adalah suatu sistem manajemen perusahaan yang akan menentukan harga
dasar yang tepat bagi produk atau jasa dan harus menentukan strategi yang
yang bersangkutan.
3. Place
Distribusi yakni memilih dan mengelola saluran perdagangan yang dipakai untuk
menyalurkan produk atau jasa dan juga untuk melayani pasar sasaran, serta
secara fisik.
4. Promotion
membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru pada perusahaan melalui
5. Physical Evidence
Sarana fisik merupakan hal nyata yang turut mempengaruhi keputusan konsumen
untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Unsur yang
termasuk dalam sarana fisik antara lain lingkungan atau bangunan fisik, peralatan,
6. People
Orang adalah semua pelaku yang memainkan peranan penting dalam penyajian
jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen dari orang adalah
pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen lain. Semua sikap dan tindakan
7. Process
Proses adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas yang
digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini memiliki arti sesuatu
untuk menyampaikan jasa. Proses dalam jasa merupakan faktor utama dalam
bauran pemasaran jasa seperti pelanggan jasa akan senang merasakan sistem
variabel lainnya yaitu produk, harga, dan lokasi perusahaan. Suatu produk tidak akan
produk jika tanpa adanya kegiatan promosi. Maka dari itu promosi dapat diartikan
sebagai komunikasi awal antara perusahaan dan konsumen serta sebagai salah satu
“promotion means activities that communicate the merits of the product and
persuade target customers to buy it”. Artinya promosi merupakan kegiatan yang
adalah kegiatan penjualan yang bersifat jangka pendek dan tidak dilakukan secara
berulang serta tidak rutin, yangditujukan untuk mendorong lebih kuat mempercepat
Promosi adalah salah satu komponen prioritas dari kegiatan pemasaran yang
tertarik dan melakukan pembelian terhadap produk tersebut, sehingga suatu promosi
komponen yang terdapat dalam bauran promosi. Bauran promosi menjadi pilihan
komunikasi yang terdiri dari kombinasi promosi yang digunakan oleh perusahaan
Berikut ini merupakan pengertian bauran promosi menurut beberapa para ahli
communications mix) is the specific blend of promotion tools that the company uses
16
Kotler dan Armstrong (2012:432), bauran promosi terdiri atas 5 (lima) alat-
1. Advertising
Periklanan yaitu semua bentuk presentasi dan promosi non personal yang dibayar
cipta dan makna dalam benak konsumen. Bentuk promosi yang digunakan
2. Sales promotion
pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Bentuk promosi yang digunakan
dan events.
3. Personal selling
incentive programs.
17
4. Public relations
membangun citra perusahaan yang bagus, dan menangani atau meluruskan rumor,
cerita, serta event yang tidak menguntungkan. Bentuk promosi yang digunakan
5. Direct marketing
tujuan untuk memperoleh tanggapan segera dan membina hubungan yang abadi
Promosi penjualan sering bekerja sama dengan alat promosi yang lain seperti
penjualan merupakan bahan inti dalam kampanye pemasaran, insentif jangka pendek
yang dirancang untuk menstimulasi pembelian yang lebih cepat atas produk atau
jasa.
yang lebih besar terhadap harga. Dengan promosi penjualan perusahaan terbantu
dalam menjual lebih banyak daripada biasanya pada harga resmi dan menerapkan
lain yaitu :
19
2. Objectives for trade promotions include getting retailers to carry new items and
more inventory, buy ahead, or promote the company’s products and give them
more shelf space. Diartikan bahwa tujuan promosi dagang antara lain
yaitu salah satunya alat promosi konsumen (consumer promotion) yang menurut
an advertising offer. Artinya menawarkan sejumlah produk atau jasa gratis yang
20
diantarkan dari pintu ke pintu, dikirm lewat surat, diambil di toko, ditempelkan ke
produk tertentu : dikirimkan lewat surat, terbungkus dalam produk lain atau
ditempelkan pada produk tersebut, atau disisipkan dalam majalah dan iklan surat
kabar.
c. Cash Refund Offers (rebates): Provide a price reduction after purchase rather
than at the retail shop : consumer sends a specified “proof of purchase”to the
d. Price Packs (cents-off deals): Offers to consumers of savings off the regular price
ditawarkan pada biaya relatif rendah atau gratis sebagai insentif untuk membeli
produk tertentu.
21
frekuensi dan intensitas konsumen dalam membeli produk atau jasa perusahaan.
g. Prizes (contests, sweepstakes, games) : are offers of the chance to win cash, trips,
tunai atau dalam bentuk lain yang sebanding dengan patronage vendor tertentu
i. Free Trials: Inviting prospective purchasers to try the product without cost in the
hope that they will buy. Artinya mengundang calon pembeli mencoba produk
j. Product Warranties: Explicit or implicit promises by sellers that the product will
perform as specified or that the seller will fix it or refund the customer’s money
during a specified period. Artinya, janji eksplisit atau implisit oleh penjual bahwa
produk akan berkinerja dengan baik, jika tidak, penjual akan memperbaikinya
Artinya, menggunakan satu merek untuk mengiklankan merek lainnya yang tak
bersaing.
demonstrations take place at the point of purchase or sale. Artinya, tampilan dan
Dimensi dari Sales Promotion yang di sebutkan oleh Kotler dan Keller
dimensi promosi harga yang telah dipilah agar sesuai. Berikut merupakan dimensi
yang diambil dari Philip Kotler & Gary Armstrong (2016 : 120):
1. Coupons;
2. Refunds;
Dengan kata lain, sales promotion merupakan sarana untuk mendorong konsumen
agar melakukan pembelian terhadap sebuah produk atau jasa. Philip Kotler & Gary
diukur:
1. Coupons (Kupon)
sebuah transaksi.
2.1.3 Harga
money charged for a product or service, or the sum of the value that customers
merupakan sejumlah uang uang yang dikeluarka untuk sebuah produk atau jasa,
atau sejumlah nilai yang ditukarkan oleh konsumen untuk memperoleh manfaat
2. Harga merupakan aspek yang tampak jelas (visible) bagi para pembeli;
Armstrong,2010:7):
3. Penetapan harga produk terikat, yaitu menetapkan harga produk yang harus
mempromosikan produk;
tertentu;
Internasional.
26
Pada dasarnya, tujuan penetapan harga dapat dikaitkan dengan laba atau
volume produksi dan jumlah penjualan tertentu. Tujuan ini harus selaras dengan
“Price is the one element of the marketing mix that produces revenue; the other
elements produce coasts. Prices are perhaps the easiest element of the marketing
program to adjust; product features, channels, and even communication take more
time”.
suatu barang yang dinyatakan dengan uang”. Harga memiliki dua peranan utama
dalam proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu peranan alokasi dan
peranan informasi. Rajput, et.al (2012: 487) harga memiliki pengaruh yang
tersedia. Menurut studi konsumen lebih suka untuk memiliki dengan harga dan
kualitas daripada aspek-aspek teknis barang tahan lama, Alat pemasaran dasar
perhatian adalah harga dan nilai harga dapat diukur ke efek dari biaya, markup dan
demografis tertentu seperti perempuan, orang-orang yang sudah menikah, orang tua
dan rumah pekerja adalah lebih bertanggung jawab untuk untuk menggunakan,
informasi harga secara sadar. Literatur menunjukkan harga memiliki dampak besar
bagi konsumen untuk membeli pada perilaku sangat efektif. Setiap konsumen
27
membutuhkan lebih banyak kesadaran mengenai harga dan keadilan dalam harga
dapat diubah dengan cepat sejalan dengan perubahan pasar, termasuk masalah
persaingan harga. Secara umum, penetapan harga betujuan untuk mencari laba
agar perusahaan dapat berjalan namun dalam kondisi persaingan yang semakin ketat
tujuan mencari laba maksimal dalam praktisnya akan sulit dicapai. Oleh karena itu,
yang berubah. Selama harga menutup biaya variabel dan beberapa variabel tetap,
tujuan jangka pendek. Dalam jangka panjang, perusahaan harus mempelajari cara
laba saat ini. Perusahaan memperkirakan permintaan dan biaya yang berasosiasi
dengan harga alternatif dan memilih harga yang menghasilkan laba saat ini, arus
Perusahaan percaya bahwa semakin tinggi volume penjualan, biaya unit akan
semakin rendah dan laba jangka panjang semakin tinggi. Perusahaan menetapkan
a. Pasar sangat sensitif terhadap harga dan harga yang rendah merangsang
pertumbuhan pasar;
produksi;
tinggi dan pelan-pelan turun seiring waktu. Meskipun demikian, strategi ini bisa
menjadi fatal jika ada pesaing besar yang memutuskan menurunkan harga. Memerah
a. Terdapat cukup banyak pembeli yang permintaan saat ini yang tinggi;
diserap pasar;
yang ditentukan karakternya oleh tingkat kualitas anggapan, selera dan status yang
tinggi dengan harga yang cukup tinggi agar tidak berada diluar jangkauan
konsumen.
universitas harus bergantung pada hadiah pribadi dan sumbangan masyarakat untuk
menutup biaya sisanya. Namun apapun tujuan khususnya, bisnis yang menggunakan
harga sebagai alat strategis akan menghasilkan lebih banyak laba dibandingkan
30
bisnis yang hanya membiarkan biaya atau pasar menentukan penetapan harga
memilih harga yang dapat menghasilkan laba paling tinggi, tujuan ini dikenal
Selain tujuan berorientasi pada laba, ada pula perusahaan yang menetapkan
harganya berdasarkan tujuan yang berorientasi pada volume tertentu atau yang biasa
Pada pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu
mereka.
5. Tujuan-tujuan lainnya
31
Pilihan ini cocok ditetapkan dalam tiga kondisi menurut Tjiptono (2012:153-
berorientasi pada laba beranggapan bahwa harga bukanlah atribut yang penting
bagi pembeli.
promosi saja.
2. Target pasar yang hendak dilayani atau diraih. Semakin menetapkan target
4. Produk baru, jika itu produk baru maka bias ditetapkan harga yang tinggi
ataupun rendah, tetapi kedua strategi ini mempunyai kelebihan dan kelemahan
masing masing. Penetapan harga yang tinggi dapat menutup biaya riset, tetapi
dengan harga yang rendah jika terjadi kesalahan peramalan pasae, pasar akan
terlalu rendah dari yang diharapkan. Maka biaya-biaya tidak dapat tertutup
5. Reaksi pesaing, dalam pasar yang semakin kompetitif maka reaksi pesaing ini
sebagai berikut :
Pada harga pemerahan pasar perusahaan menetapkan harga yang tinggi pada
produk baru untuk memerah pendapatan maksimum sedikit demi sedikit dari
33
segmen yang bersedia membayar dengan harga tinggi. Penetapan harga pemerahan
a. Kualitas produk dan citra harus mendukung harga yang lebih tinggi
dan harus ada cukup pembeli yang menginginkan produk pada harga
tersebut;
menghilangkan keuntungan.
c. Pesaing tidak dapat memasuki pasar dengan mudah dan melemahkan harga
tinggi.
Pada harga pangsa pasar perusahaan menetapkan harga yang rendah pada
produk baru untuk menarik sejumlah besar pembeli dan oangsa pasar yang besar.
Beberapa kondisi yang harus dipenuhi untuk strategi harga rendah ini agar bekerja,
antara lain :
a. Pasar harus sangat sensitive terhadap harga sehingga harga yang rendah
penjualan.
34
c. Harga yang lebih rendah harus membantu menjaga persaingan diluar dan
sebagai berikut:
laba.
tidak selamanya masuk akal, namun penetapan harga markup tetap popular.
Berikut alasannya :
c. Banyak orang merasa bahwa penetapan harga biaya-plus lebih adil bagi
mereka pada nilai anggapan pelanggan. Nilai anggapan terdiri dari beberapa
dari saluran, kualitas jaminan, dukungan pelanggan, dan atribut yang kurang
dominan seperti reputasi pemasok, kepercayaan dan harga diri. Kunci bagi
rendah untuk penawaran berkualitas tinggi. Karena itu penetapan harga nilai
bukan masalah menetapkan harga murah saja tetapi juga masalah merekayasa
nilai.
harga murah yang konstan dengan sedikit atau tanpa promosi harga dan
berorientasi promosi.
besar harganya pada harga pesaing, mengenakan harga yang sama, lebih mahal
atau lebih murah dibandingkan harga pesaing utama. Perusahaan yang lebih
besar berubah dan bukan pada saat permintaan atau biaya mereka sendiri
berubah.
pertumbuhan teknologi semacam internet. Salah satu tujuan lelang yang utama
37
menyadari tiga jenis lelang utama dan prosedur penetapan harga terpisah
mereka.
Lelang inggris digunakan saat ini untuk menjual barang-barang antik, ternak,
b. Lelang Belanda (tawaran menurun) satu penjual dan banyak pembeli atau
harga terendah.
persepsi nilai dari pembeli, bukan dari biaya penjual sebagai kunci
yang wajar bagi usaha dan risiko. Perusahaan dengan biaya yang
nilai produk pada harga dan biaya untuk produk yang serupa.
Menurut Kotler dan Amstrong (2016:78) dalam variabel harga ada beberapa
unsur kegiatan utama harga yang meliputi tingkatan harga, diskon, potongan harga
dan periode pembayaran dan jangka waktu kredit. Terdapat juga 4 indikator yang
1. Keterjangkaun Harga
Produk biasanya ada beberapa jenis dalam satu merek harganya juga
sering memilih harga yang lebih tinggi diantara dua barang karena
dirasakan lebih besar atau sama dengan yang telah dikeluarkan untuk
produk tersebut mahal dan konsumen akan berpikir dua kali untuk
dapat dikelompokan menjadi empat kategori utama, yaitu metode penetapan harga
apakah produk tersebut merupakan simbol status atau hanya produk yang
digunakan sehari-hari;
Dalam metode ini faktor penentu harga yang utama adalah aspek
penetapan harganya. Upaya ini dapat dilakaukan atas dasar target volume
atau investasi. Metode penetapan harga berbasis laba ini terdiri dari target
profit, pricing, target return on sales pricing, dan target return on investment
pricing.
juga dapat ditetapkan atas dasar persaingan, yaitu apa yang dilakukan
pricing ; above at or below market pricing ; loss leader pricing; dan scaled
bid pricing.
variabel harga terdapat beberapa unsur kegiatan utama harga yang meliputi :
seluruh kalangan. Adapun dimensi yang digunakan adalah variasi harga dan
keterjangkauan harga.
2. Potongan Harga
pembeli yang membeli dalam jumlah besar atau kepada pembeli yang membayar
42
dengan tunai. Potongan harga ini dapat berbentuk harga yang dipotong atau
3. Periode Pembayaran
dalam membayar produk selama waktu yang telah ditentukan oleh konsumen itu
sendiri.
a. Keterjangkauan harga
Produk biasanya ada beberapa jenis dalam satu merek dan harganya juga
berbeda dari yang termurah hingga yang termahal. Dengan harga yang
kebutuhan.
Harga sering dijadikan sebagai indikator kualitas bagi konsumen yang sering
memilih harga yang lebih tinggi diantara dua barang, karena mereka melihat
lebih besar atau sama dengan yang telah dikeluarkan untuk mendapatkannya.
Jika konsumen merasakan manfaat produk lebih kecil dari uang yang
mahal dan konsumen akan berpikir dua kali untuk melakukan pembelian
ulang.
lainnya. Dalam hal ini mahal atau murahnya suatu produk sangat
Indikator yang digunakan dalam penetapan harga antara lain (Kotler dan
Amstrong, 2012:452):
ditempatkan konsumen atas manfaat yang mereka terima dari produk tersebut dan
b. Elastisitas Harga
44
harga pesaing dan kemungkinan reaksi pesaing atas tindakan penetapan harga
produk atas evaluasi harga serta nilai produk pembanding sejenis lainnya.
dari suatu produk yang tertulis di suatu produk, yang harus dibayarkan
akhir dan memutuskan apakah akan menerima nilai yang baik seperti yang
diharapkan.
oleh penjual kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari
45
seperti :
pembayaran yang sama (bonus atau free goods) yang diberikan kepada
c. Cara pembayaran
46
masih kurang memadai atau tidak memudahkan nasabah, maka hal itu dapat
Terdapat empat indikator yang dapat digunakan untuk mengukur harga suatu
barang menurut Pepadri dan Sitinjak (dalam Wibowo dan Karimah, 2012:5) 21 yaitu
a. Referensi harga;
c. Kewajaran harga;
Berdasarkan uraian tersebut maka indikator harga digunakan pada penelitian ini
2.1.4 Lokasi
Salah satu variabel atau faktor dari pemasaran yaitu lokasi tak luput pula
bahwa konsumen atau calon konsumen akan sangat terbantu sekali apabila ketika
47
mereka menginginkan suatu produk atau jasa maka mereka menginginkan untuk
melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi
Definisi lain menurut Ratih Hurriyati (2015 : 56) dikatakan bahwa Tempat (place)
harus bermarkas dan melakukan operasi atau kegiatannya. Dalam hal ini ada tiga
2. Penyedia jasa mendatangi pelanggan. Salam hal ini lokasi tidak terlalu
tetap berkualitas.
seperti telepon, komputer, atau surat. Dalam hal ini lokasi menjadi
48
dengan baik.
merupakan tempat perusahaaan beroperasi dalam membuat suatu produk dan jasa,
dan melakukan kegiatan strategi perusahaan untuk memasarkan produk dan jasa.
dan kepemilikan yang memisahkan barang serta jasa dari mereka yang akan
menggunakan.
Menurut Thamrin Abdulah dan Francis Tantri (2016: 208) fungsi utama dan
a) Informasi.
Pengumpulan penyebaran informasi riset pemasaran mengenai pelanggan
potensial dan pelanggan saat ini, pesaing, dan pelaku dan kekuatan lain
dalam lingkungan pemasaran.
b) Promosi.
Pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif mengenai
penawaran yang dirancang untuk menarik pelanggan.
c) Negosiasi.
Usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan syarat-
syarat lain sehingga pengalihan kepemilikan dapat dipengaruhi.
d) Pesanan.
49
dalam suatu perusahaan, sebab pemilihan lingkungan lokasi yang baik dapat
Pertimbangan faktor juga menjadi penting dalam pertimbangan pemilihan lokasi hal
ini dijelaskan oleh Ratih Hurriyati (2015: 56) yang mengemukakan pemilihan
tempat atau lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor
diantaranya adalah:
2. Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari jalan.
3. Lalu lintas (traffic), dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangan,
yaitu:
1. Aksesbiltas
untuk datang atau masuk dan keluar dari lokasi tersebut. Analisis ini
a. Analisis Makro
b. Analisis Mikro
51
visibilitas, arus lalu lintas, parkir, keramaian, dan jalan masuk atau
jalan keluar.
Menurut Zeithaml dan Bitner dalam Hurriyati (2010 : 28) ”Jasa pada dasarnya
adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam pengertian fisik,
dikonsumsi dan diproduksi pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara
merupakan suatu objek, alat, atau benda; maka jasa adalah suatu perbuatan,
itu, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum
jasa relatif tinggi karena terbatasnya search qualities, yakni karakteristik fisik
kualitas apa dan bagaimana yang akan diteriman konsumen, umumnya tidak
dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru
kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.
dan jenis tergantung kepada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi.
Hal ini dikarenakan jasa melibatkan unsur manusia dalam proses produksi dan
4. Perishability (tidak tahan lama) Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat
disimpan. Kursi pesawat yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni, atau
kapasitas jalur telepon yang tidak dimanfaatkan akan berlalu atau hilang
5. Lack of Ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada
memiliki akses personel atas suatu jasa untuk jangka waktu terbatas (misalnya
Kotler and Keller yang dialih bahasakan oleh Bob Sabran (2009 :117)
mengemukakan pengertian jasa (service) sebagai berikut “setiap tindakan atau kinerja
yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan
aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam pengertian fisik, dikonsumsi
dan diproduksi pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara prinsip
tidak berwujud bagi pembeli pertamanya. Berdasarkan beberapa definisi di atas maka
jasa pada dasarnya adalah sesuatu yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
“Kualitas jasa adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,
jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan
54
pelanggan”.
yang dialih bahasakan oleh Bob Sabran (2007:156) merumuskan model kualitas
jasa yang di perlukan pada industri jasa. Pada model tersebut mengidentifikasi
mungkin kurang terlatih, tidak mampu atau tidak mau mematuhi standar, atau
perusahaan.
5. Kesenjangan antara persepsi jasa dan jasa yang diharapkan. Kesenjangan ini
terjadi apabila konsumen tersebut memiliki persepsi yang keliru tentang mutu
jasa tersebut.
Konsumen
Pasar
Penyampaian Jasa Komuniskasi Internal
Penjabaran Spesifikasi
Persepsi Manajemen
strategi yang dipakai perusahaan untuk bisa memenangkan persaingan adalah dengan
kualitas pelayanan yang baik. Pelanggan tertarik membeli sebuah produk atau jasa
karena kualitas pelayanan yang baik. Menurut Tjiptono (2016:59) menyatakan bahwa
terdapat lima faktor dominan atau penentu kualitas pelayanan jasa, kelima faktor
2. Empati (Empathy), yaitu kesediaan karyawan dan pengusaha untuk lebih peduli
harus dicari solusi segera, agar selalu terjaga hubungan harmonis, dengan
menunjukan rasa peduli yang tulus. Dengan cara perhatian yang diberikan para
konsumen.
57
untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat serta mendengar
dan mengatasi keluhan konsumen. Dengan cara keinginan para pegawai dalam
pelayanan dengan cepat dan benar, kesigapan para pegawai untuk ramah pada
setiap konsumen, kesigapan para pegawai untuk bekerja sama dengan konsumen.
yang dijanjikan, terpercaya dan akurat, serta konsisten. Contoh dalam hal ini
konsumen. Contoh dalam hal ini antara lain, pengetahuan dan keterampilan
yang baik.
dan perceived service (layanan yang diterima). Jika layanan yang diterima sesuai
bahkan dapat memenuhi apa yang diharapkan maka jasa dikatakan baik atau positif.
58
dipersepsikan sebagai kualitas ideal. Sebaliknya apabila perceived service lebih jelek
buruk. Oleh sebab itu, baik tidaknya kualitas pelayanan tegantung pada kemampuan
pelayanan terdiri dari lima unsur penting yaitu, Bukti Fisik, Jaminan, Empati, Daya
Ada beberapa dimensi atau faktor yang digunakan konsumen atau pengguna
berry dalam buku Fandy Tjiptono (2012:174-175) menyatakan bahwa ada lima
dimensi pokok yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan, yaitu:
pelanggannya.
dan masalah-masalah.
sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau
para pelanggan harus bebas dari bahaya resiko yang tinggi atau bebas dari
pelanggan. Hal terpenting dari empati dalah cara penyampaian baik secara
1. Keandalan
2. Kesadaran
3. Perhatian
4. Ketepatan
5. Konsumen tidak harus menunggu pelayanan lama
6. Kemampuan administrasi petugas pelayanan
7. Kemapuan teknis petugas pelayanan
8. Kemapuan sosial petugas pelayanan
9. Keamanan
10. Keramahan petugas pelayanan
11. Kepedulian petugas pelayanan
kebutuhan organisasi
telepon dan satpam bisa jadi memberikan kesan pertama bagi calon
4. Gap komunikasi
Bila terjadi Gap komunikasi, maka bisa timbul penilaian atau persepsi
mampu memenuhinya.
dan berbeda dengan pelanggan lain. Hal ini memunculkan tantangan bagi
Bila terlampau banyak layanan baru dan tambahan terhadap layanan yang
sudah ada, hasil yang didapatkan belum tentu optimal, bahkan tidak
kualitasnya.
terakhir. Tentu saja pemasar mengharapkan konsumen bersikap positif yaitu bersedia
64
membeli barang yang ditawarkan. Untuk menarik atau menumbuhkan minat beli
berkeputusan.
Minat beli konsumen menurut Kotler dalam Tafan Russuardi (2012 ;568)
suatu produk. Sebuah perusahaan harus mampu mengenal dan mengetahui apa yang
Menurut Simamora dalam Hamka (2010:2) minat beli suatu produk timbul
karena adanya dasar kepercayaan terhadap produk yang pemasaran dan jajaran luas
faktor lain, perusahaan yang dapat mencapai dan mempertahankan diferensiasi akan
cukup besar terhadap perilaku dan minat juga merupakan sumber motivasi yang akan
learning, choosing , using even disposing of a product. Yang kurang lebih memiliki
arti minat beli konsumen adalah sebuah perilaku konsumen dimana konsumen
lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya. Hasil proses
pengintegrasian ini ialah suatu pilihan (choice), yang disajikan secara kognitif
bahwa minat beli merupakan suatu kecenderungan seseorang untuk bertindak dalam
membeli atau memilih suatu produk. Sikap seorang konsumen terhadap minat beli
merupakan suatu sikap tindakan yang dilakukan oleh konsumen untuk memenuhi
kebutuhan batinnya.
1. Minat subyektif adalah perasaan senang atau tidak senang pada suatu obyek yang
2. Minat obyektif adalah suatu reaksi menerima atau menolak suatu obyek
disekitarnya.
dalam membeli suatu barang atau jasa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Perilaku membeli timbul karena didahului oleh adanya minat membeli,
66
minat untuk membeli muncul salah satunya disebabkan oleh persepsi yang
didapatkan bahwa produk tersebut memiliki kualitas yang baik. Jadi minat membeli
berperilaku sangat tergantung pada sikap dan norma subyektif atas perilaku.
Keyakinan atas akibat perilaku sangat mempengaruhi sikap dan norma subyektifnya.
Sikap individu terbentuk dari kombinasi antara keyakinan dan evaluasi tentang
konsumen dalam membeli suatu barang atau jasa yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Perilaku membeli timbul karena didahului oleh adanya minat
membeli, minat untuk membeli muncul salah satunya disebabkan oleh persepsi yang
67
didapatkan bahwa produk tersebut memiliki kualitas yang baik. Jadi minat membeli
Menurut Hasan, Ali (2013:131), minat beli ulang (repeat intention to buy)
yang memiliki preferensi utama pada produk, preferensi ini hanya dapat
jasa, berdasarkan hal tersebut maka analisa mengenai bagaimana proses minat dari
1. Minat instrinsik, yaitu minat yang berhubungan dengan aktivitas itu sendiri
2. Minat ekstrinsik, yaitu minat yang disertai dengan perasaan senang yang
Antara kedua minat tersebut seringkali sulit dipisahkan, pada minat instrinsik
kesenangan itu akan terus berlansung dan dianjurkan meskipun tujuan sudah
tercapai, sedangkan minat ekstrinsik kemungkinan bila tujuan sudah tercapai, maka
minat akan hilang. Menurut Syamsudin dalam Wibisaputra (2011:27) minat terbagi
1. Minat spontan, yaitu minat yang secara spontan timbul dengan sendirinya;
2. Minat dengan sengaja, yaitu minat yang timbul karena sengaja dibangkitkan
Berdasarkan teori diatas, maka dapat disimpulkan bahwa minat terbagi menjadi
beberapa jenis, yaitu minat subyektif, minat obyektif, minat instrinsik, minat
sebagai berikut:
Minat beli yang terdapat pada diri seseorang untuk melakukan suatu perilaku
dipengaruhi oleh sikap maupun variabel lainnya. Beberapa hal yang perlu
pada saat membuat keputusan pembelian.Mereka juga tidak mudah untuk berpindah
penawaran promosi berakhir, seperti diskon, mereka akan kembali ke merek semula.
70
ditawarkan oleh merek lain. Minat beli ulang merupakan bagian dari perilaku
pembelian dimana didalam konteks minat beli ulang tersebut terdapat konsep
Selain itu, pelanggan yang memiliki komitmen pada umumnya lebih mudah
menerima perluasan lini produk baru yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.
Kesesuaian antara performa dari produk atau jasa yang ditawarkan akan
yang mungkin dilalui oleh konsumen terhadap suatu rangsangan tertentu yang
4. Action (tindakan) : tindakan yang muncul setelah tiga tahap diatas yaitu
melakukan pembelian.
71
Keller, 2012:502-503)
Variabel Indikator dari minat beli sendiri adalah (dalam Kusuma Dewa,
2009: 38) :
tentang produk;
pembelian;
Tabel 2.1.
Penelitian Terdahulu
N Peneliti, Tahun Persamaan Perbedaan Hasil Sumber
o dan Tempat
1 2 3 4 5 6
1. Aditya Lazuardi Persamaan : Perbedaan : Hasil analisis Jurnal Bisnis
Hadani (2008). Variabel Tidak regresi linier STRATEGI
PT. Sriwijaya Air penelitian yang meneliti berganda Vol. 17 No.
Distrik Semarang diambil : lokasi dan menunjukkan 2 Desember
Kualitas promosi bahwa variabel 2008
Pelayanan, Objek Kualitas pelayanan
Minat Beli penelitian memberikan
pengaruh positif
Metode Alat yang signifikan
penelitian Analisis : terhadap Minat
Kuantitatif Regresi Beli Ulang pada
Linier PT. Sriwijaya Air
Berganda
keputusan
pembelian.
Kontribusi
variabel bebas
(harga, promosi
dan kualitas
produk) terhadap
variabel terikat
(minat beli) adalah
sebesar 68.9%.
Variabel bebas
yang memiliki
pengaruh paling
dominan terhadap
variabel terikat
adalah faktor
kualitas produk
8 Erni Widajanti Persamaan : Perbedaan : Hasil uji R2 Eksplorasi
dan Suprayitno. Variabel Tidak diperoleh nilai Volume
(2017) Konsumen penelitian yang meneliti adjusted R Square XXIX No.2 -
Steak Moen diambil : harga, lokasidna sebesar 36,6%, hal Februari
Moen Di kualitas promosi, ini berarti Tahun 2017
Surakarta. pelayanan, minat Objek besarnya
beli penelitian sumbangan
pengaruh variable
Metode harga, kualitas
penelitian Alat pelayanan dan
Kuantitatif Analisis : kepuasan
Regresi konsumen 36,6%
Linier sedangkan sisanya
Berganda sebesar 63,4%
dipengaruhi oleh
variabel lain yang
tidak diteliti dalam
penelitian ini,
misalnya tingkat
pendapatan,
promosi dan selera
konsumen
9 Persamaan : Perbedaan : Hasil penelitian E-Jurnal
I Made Adi Variabel Tidak menemukan Manajemen
Juniantara penelitian yang meneliti bahwa persepsi Unud, Vol.
Tjokorda Gde diambil : harga, lokasi, harga berpengaruh 7, No. 11,
Raka Sukawati. promosi, Objek positif dan 2018
(2018). kualitas penelitian signifikan
Tansportasi pelayanan dan terhadap kepuasan,
online UberX kepuasan promosi
pelanggan Alat berpengaruh
Analisis : positif dan
Metode Regresi signifikan
penelitian Linier terhadap kepuasan,
76
keputusan
pembelian di J&T
Ekpress Cabang
Nganjuk
11 Diana Petricia1, Persamaan : Perbedaan : Variabel kualitas ISSN : 2355-
Syahputra (2015). Variabel Tidak produk, harga, 9357 e-
Konsumen Kopi penelitian yang meneliti promosi dan Proceeding
Progo Bandung diambil : harga, lokasi, kualitas pelayanan of
promosi, Objek secara simultan Management
kualitas penelitian berpengaruh : Vol.2, No.2
pelayanan dan positif dan Agustus
minat beli signifikan 2015 | Page
Alat terhadap proses 2122
Metode Analisis : keputusan
penelitian Regresi pembelian pada
Kuantitatif Linier konsumen Kopi
Berganda Progo Bandung
Indomaret Manado
Unit Jalan Sea
sebaiknya lebih
meningkatkan
strategi pemasaran
dalam Harga,
Promosi, Lokasi
serta Kualitas
Pelayanan untuk
meningkatkan
keputusan
pembelian
18 Timotius Garatu. Persamaan : Perbedaan : Hasil penelitian Jurnal
2013. Toko Variabel Tidak menunjukkan uji f EKOMEN
Ramayana Motor penelitian yang meneliti (simultan) Vol. 13 No.
Poso Sulawesi diambil : lokasi, promosi, menunjukkan 1 – Januari
Tengah. kualitas Objek bahwa pelayanan, 2013
pelayanan, harga penelitian harga dan lokasi ISSN : 1693-
dan minat beli berpengaruh 9131
Metode signifikan
penelitian Alat terhadap
Kuantitatif Analisis : keputusan
Regresi pembelian pada
Linier Toko Ramayana
Berganda Motor Poso. Hasil
uji t (parsial)
menunjukkan
bahwa pelayanan
dan lokasi
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian pada
Toko Ramayana
Motor Poso
19 Made Fajar Persamaan : Perbedaan : Harga dan promosi E-Jurnal
Fernando. Ni Variabel Tidak secara simultan Manajemen
Made Asti penelitian yang meneliti berpengaruh Unud, Vol.
Aksari. 2018. diambil : harga, lokasi dan terhadap 7, No. 1,
Produk Sanitary promosi dan kualitas keputusan 2018: 441-
Ware Toto Di minat beli pelayanan, pembelian produk 469 ISSN :
Kota Denpasar Metode Objek sanitary ware Toto 2302-8912
penelitian penelitian di Kota Denpasar.
Kuantitatif Secara parsial,
produk, harga,
Alat promosi, dan
Analisis : distribusi
Regresi berpengaruh
Linier positif dan
Berganda signifikan
81
terhadap
keputusan
pembelian produk
sanitary ware Toto
di Kota Denpasar
20 Yugi Setyarko. Persamaan : Perbedaan : Promosi, kualitas Vol. 5 No. 2
2016. Produk Variabel Tidak layanan dan Oktober
online di penelitian yang meneliti kemudahan 2016 ISSN:
Indonesia diambil : lokasi, penggunaan 2252-6226
promosi, Objek berpengaruh
kualitas penelitian signifikan
pelayanan, terhadap
harga, dan Alat keputusan
minat beli Analisis : pembelian produk
Metode Regresi online
penelitian Linier
Kuantitatif Berganda
Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, kualitas produk dan kualitas
pelayanan merupakan suatu hal yang esensial dan wajib menjadi prinsip dalam
selain pengaruh faktor eksternal yaitu persaingan dalam pasar, penulis menganalisa
masalah internal yang terjadi pada CV. Santana Wijaya yang membuat penurunan
tehadap jumlah pelanggan atau konsumen. Analisa penulis menemukan bahwa yang
CV. Santana Wijaya, yaitu dari kualitas produk, kualitas pelayanan dan keluhan
pelanggan.
suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan,
2015:152).
Dimensi kualitas produk menurut Mullins, at.al dalam Basrah dan Samsul
bahwa kualitas pelayanan yaitu seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan
dimensi pokok dalam kualitas pelayanan yaitu Bukti Fisik (tangibles), Keadaan
Minat beli menurut Kotler & Keller (dalam Rini et.al, 2012:165) adalah
perasaan nasabah, baik itu berupa kesenangan atau ketidakpuasan yang timbul dari
Apabila penampilan produk yang diharapkan oleh nasabah tidak sesuai dengan
kenyataan yang ada, maka dapat dipastikan nasabah akan merasa tidak puas dan
apabila produk sesuai atau lebih baik dari yang diharapkan nasabah, maka kepuasan
atau kesenangan akan dirasakan nasabah. Dari uraian diatas tersebut penulis
kepuasan nasabah yaitu berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Abdul Basith et
al. (2014) yang berjudul “Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan terhadap
Minat beli dan loyalitas pelanggan (survei pada pelanggan de’pans pancake and
waffle di kota malang)”, dari hasil path analyisis dengan hasil nilai koefisien
dengan nilai koefisien beta sebesar 0,323 dan p-valuesebesar 0,000 (p<0,05).
nasabah (Y), pengaruh tersebut ditunjukan dengan nilai koefisien beta sebasar 0,327
Dan penelitian lain dilakukan oleh Risnawati dan Nuril Huda (2014) yang
berjudul “Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat beli
84
(Studi Pada Perumahan Komplek Amd Permai Banjarmasin), melalui hasil analisis
uji F diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar 66,097 > Ftabel 3,10 yang berarti bahwa
variabel bebas secara simultan yaitu Nilai pelanggan, kualitas produk (X1) dan
Promosi
Harga
Minat Beli
Lokasi
Kualitas
Pelayanan
85
Gambar 2.2.
Kerangka Pemikiran
Wijaya.”