GAMBARAN UMUM
1.1 Umum
Profil daerah dalam penyusunan Bisnis Plan Air Bersih PDAM Tirta
Sukapura Tasikmalaya ini tidak dibatasi oleh batas administrasi, tetapi
mencakup semua wilayah pelayanan sistem penyediaan air bersih PDAM Tirta
Sukapura Tasikmalaya yaitu mencakup Kabupaten Tasikmalaya dan Kota
Tasikmalaya. Berikut data administrasi Tasikmalaya, secara umum memiliki luas
lahan ± 271.242,71 Ha. Terdiri dari 39 Kecamatan dan 351 Desa. Kebijakan
otonomi darah menuntut Pemerintah Daerah untuk dapat meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat dan mengembangkan kemampuan daerah
secara lebih mandiri.
1.2.1 Sejarah
1.2.2 Legalitas
1. Kehilangan/kebocoran air
2. Kapasitas Produksi
3. Cakupan Pelayanan
4. Sarana dan Prasarana
N O N PE R P IP A A N
NON PERPIPAAN TDK TERLINDUNGI SPAM
80,82 jt jiwa 2. Menerapkan Prinsip 2. Memperkuat kemampuan finansial
Kota: 36,68 jt jw; Desa: 44,14 jt jw Kepengusahaan pada Lembaga PDAM SASARAN SASARAN
Penyelenggara RPJMN 2004-2009 MDG TAHUN 2015
3. Penyusunan Peraturan
MASY. BERPENGHASILAN
Perundangan
RENDAH (MBR) AKSES AIR MINUM
KONDISI AIR MINUM (Penduduk miskin) PERPIPAAN NASIONAL
INDONESIA PENDUDUK AKSES AIR MINUM 55,63 jt jiwa (24,08%)
TAHUN 2004 NON PERPIPAAN TERLINDUNGI Kota: 17,15 jt jiwa (21,64%)
13,40 jt jiwa Desa: 21,59 jt jiwa (31,19%)
Kota: 4,21 jt jw; Desa: 9,19 jt jw Kebutuhan
PENDUDUK AKSES AIR MINUM 213.000 lpd
NON PERPIPAAN TERLINDUNGI PENDUDUK AKSES AIR MINUM
NON PERPIPAAN TDK TERLINDUNGI PENINGKATAN CAKUPAN DAN KUALITAS (tambahan 115.000 lpd) 71,14% PDDK
81,34 juta jiwa (37,47%)
15,93 jt jiwa INDONESIA
Kota: 5,01 jt jw; Desa: 10,92 jt jw MENGURANGI AKSES AIR AKSES AIR MINUM
PENDUDUK AKSES AIR MINUM 1. Meningkatkan cakupan kualitas pelayanan secara konsisten dan bertahap
MINUM TIDAK AMAN
NON PERPIPAAN TDK
TERLINDUNGI Perpipaan
TERLINDUNGI 2. Menurunkan kehilangan air teknis melalui perbaikan dan rehabilitasi
Dari 45% menjadi 37% Non perpipaan
96,75 juta jiwa (44,57%)
10,28 jt jiwa terlindungi
3. Memprioritaskan pembangunan untuk masyarakat berpenghasilan rendah
PENDUDUK AKSES AIR MINUM
(174,71 juta jiwa)
PERPIPAAN SEBAGIAN BESAR DIKELOLA OLEH
38,99 juta jiwa (17,96%) PDAM YANG JUMLAHNYA 318 PDAM MENINGKATKAN JUMLAH
Kota: 30,82 jt jw (32,84% Pddk Kota) 312 PDAM, 3 BPAM & 3 PAM SWASTA, PDAM DGN KATEGORI
Desa: 8,56 jt jw (6,95% Pddk Desa) dengan kategori sebagai berikut: SEHAT MENJADI 33%
P E R P IP A A N
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan, untuk itu
dalam melangsungkan kehidupannya manusia memerlukan air yang baik,
dalam arti layak untuk digunakan, yaitu air bersih yang memenuhi syarat
kesehatan. Selain kualitas dan kuantitas, air bersih pun diperlukan masyarakat
untuk melaksanakan aktivitasnya sehari-hari baik itu untuk air minum, mandi,
cuci dan lain-lain. Air bersih tidak hanya diperlukan oleh masyarakat (keperluan
domestik), tetapi tempat-tempat Komersil maupun Industri sangat perlu akan air
bersih (keperluan non domestik).
Sistem pelayanan pada sistem regional terdiri dari 6 cabang dan unit IKK
yaitu : cabang Tasikmalaya, Cabang Cibeureum, Cabang Singaparna, Unit IKK
Leuwisari, Unit IKK Kawalu, dan unit IKK Manonjaya.
Sistem pelayanan pada daerah studi untuk sistem unit IKK terdiri dari
unit IKK Salawu, Cabang Indihiang, Unit IKK Karangninggal, Unit IKK
Bantarkalong, Unit IKK Cineam, Unit IKK Rajapolah, Unit IKK Cibalong, Unit
IKK Pagerageung, dan Unit IKK Ciawi.
Dalam pemilihan dan penentuan sumber air yang akan dijadikan sebagai
sumber air baku untuk pengembangan sistem penyediaan air bersih PDAM
Tirta Sukapura Tasikmalaya digunakan kriteria sebagai berikut :
Sumber air baku memiliki kuantitas yang cukup, artinya pengambilan air
untuk keperluan air bersih tidak mengganggu tataguna perairan yang ada
sekalipun pada saat kondisi debit minimum (kemarau).
Sumber air memliki kualitas air sesuai standar kualitas air baku untuk air
bersih sehingga masih dapat diolah dengan teknologi pengolahan yang ada
dan familiar sehingga secara teknis dan biaya dianggap layak.
Lokasi sumber air berada tidak jauh dari daerah pelayanan dan
diprioritaskan yang memiliki elevasi menguntungkan sehingga pengaliran
dapat dilakukan secara gravitasi tanpa menggunakan pompa. Lokasi
sumber air juga harus memilki aksesibilitas untuk memudahkan
pembangunan.
Sumber air permukaan yang dianggap layak teknis dan non teknis untuk
dijadikan sebagai sumber air baku pengembangan sistem penyediaan air
regional PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya adalah sungai Cikunten dengan
pertimbangan, sebagai berikut :
Secara kuantitas sumber ini memiliki debit relatif besar sehingga bila
disadap untuk keperluan air bersih sampai akhir tahun perencanaan masih
tidak memberikan dampak kepada tataguna perairan saat ini dan kedepan.
Secara kualitas sumber ini memiliki kualitas fisik, kimia dan bakteriologis
yang masih memenuhi persyaratan baku mutu sumber air baku sehingga
masih dapat diolah.
Berdasarkan data yang ada, debit air sungai ini ada sepanjang tahun dan
belum pernah kering pada saat musim kemarau panjang sekalipun. Dengan
demikian sumber ini memiliki kontinuitas yang dapat diandalkan.
Lokasi sumber air dekat dengan sumber air baku sistem penyediaan air
bersih regional Cipondok dan memiliki aksesibilitas cukup baik, sehingga
tidak akan menyulitkan dalam pembangunan.
Sumber air mata air yang diusulkan menjadi salah satu sumber air
pengembangan sistem penyediaan air bersih regional PDAM Tirta Sukapura
Tasikmalaya adalah mata air Cipondok dan mata air Cikawali. Mata air
Cipondok merupakan sumber air baku sistem regional eksisting yang masih
memiliki sisa kapasitas sebesar ± 267,73 liter/detik. Mata air Cikawali berada
dekat dengan mata air Cipondok dengan elevasi ± 606 dan memiliki kapasitas
yang bisa dimanfaatkan sebesar ± 40 liter/detik.
Sistem penyediaan air bersih yang dikelola oleh PDAM Tirta Sukapura
Tasikmalaya, saat ini memiliki total kapasitas produksi sebesar ± 376,69
liter/detik yang terdiri dari 4 unit cabang dan 14 unit IKK.
A. Sistem Regional
Unit produksi untuk sistem regional yang berada di sekitar sumber air
baku mata air Cipondok Desa Sukaharja Kecamatan Sariwangi yang meliputi :
Tabel 2.2 Unit Produksi Sistem Unit/IKK PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya
A. Sistem Regional
Pada sistem regional jumlah dan kapasitas reservoar yang ada adalah
sebagai berikut :
Tabel 2.3 Unit Distribusi Sistem Regional PDAM Tirta Sukapura
Tasikmalaya
B. Sistem Unit/IKK
Berikut ini beberapa permasalahan yang terjadi saat ini di PDAM Tirta
Sukapura Tasikmalaya :
Unit Produksi
Kapasitas sumber air yang digunakan saat ini, mata air Cipondok
semakin lama debitnya semakin berkurang. Hal ini dimungkinkan karena
telah terjadi perubahan penggunaan lahan di daerah tangkapan air hujan
(Catchment Area) yang mensupplai air ke mata air Cipondok.
Unit Distribusi
Unit Pelayanan
B. Sistem Unit/IKK
1. Cabang Indihiang
Unit Produksi
Tidak difungsikannya unit CO2 removal, karena elevasi sumber air lebih
rendah dari unit CO2 removal, sehingga suplai air bersih langsung ke
konsumen tanpa melalui pengolahan.
Unit Distribusi
Tingkat kebocoran yang tidak dapat dihitung secara pasti, karena tidak
adanya meter induk di sumber.
2. Unit Karangnunggal
Unit produksi
Kondisi instalasi sudah kurang layak lagi, karena faktor usia instalasi
yang sudah lebih dari 20 tahun.
Unit Distribusi
Unit Pelayanan
Unit Produksi
Kondisi instalasi sudah kurang layak karena faktor umur instalasi yang
sudah sangat tua, dengan kondisi unit produksi sudah banyak yang rusak.
Unit Distribusi
Unit Pelayanan
Unit Produksi
Unit Distribusi
Unit Pelayanan
Unit IKK Cibalong tidak aktif, karena tidak ada sumber air yang dapat
digunakan selain itu juga karena reservoar distribusi berada pada elevasi yang
cukup tinggi, sehingga sulit untuk mensuplai air ke reservoar. Tidak aktifnya unit
IKK ini menyebabkan aset PDAM banyak yang diambil masyarakat baik aset
reservoar maupun aset jaringan pipa distribusi.
Unit IKK Cineam tidak aktif, karena tidak ada sumber air yang dapat
digunakan.
7. Unit IKK Pagerageung
Unit Produksi
Unit Distribusi
Sistem distribusi unit IKK ini menggunakan BPT tetapi di bypass dengan
alasan kurang tekanan didalam pipa untuk sampai ke reservoar.
Unit Pelayanan
Unit Produksi
Unit Distribusi
Unit Produksi
Sumber air berasal dari 2 (dua) mata air yaitu mata air sangiang dan
mata air Cihaneut dengan broncaptering. Permasalahan terdapat pada sumber
air Cihaneut dimana debit mata air tidak dapat diandalkan pada saat musim
kemarau, sedangkan untuk mata air Sangiang saat ini masih bermasalah
dengan masyarakat sekitar.
Unit Distribusi
Unit Pelayanan
A. Unit Produksi
Mencari sumber air lain yang letaknya dekat dengan sumber air yang
telah dimanfaatkan PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya saat ini.
Memanfaatkan sumber air lain selain mata air seperti air permukaan dan
air tanah.
Diharapkan melalui program optimalisasi system eksisting diperoleh
peningkatan kapasitas produksi dan distribusi yaitu :
Pemanfaatan kapasitas dari sumber air mata air Cipondok menjadi 420
liter/detik.
a. Mata Air
Dari mata air ini direncanakan dapat dimanfaatkan sisa kapasitas sebesar 120
L/dtk sampai tahap I perencanaan.
b. Air Permukaan
Sungai Cikunten
B. Unit Produksi
a. Mata Air
Berdasarkan pada data kualitas mata air Cipondok dan mata air
Cikawali, system pengolahannya cukup dengan chlorinasi saja. Untuk sumber
dari mata air biasanya terdapat kandungan CO 2 agresif, sehingga diperlukan
unit CO2 removal dengan aerasi sehingga aman untuk dikonsumsi.
b. Air Permukaan
Warna
Kekeruhan
Besi (Fe3+)
Mangan
Mikrobiologi
C. Unit Pelayanan
3.4.2 Affordability
4. Biaya Naik 10 %
21,0 Layak
Revenue Minus 10 %
Sumber : Laporan Master Plan PDAM Tirta Sukapura, 2007
BAB IV KESIMPULAN
Kondisi Eksisting
Rencana Penambahan
Rencana Penyebaran
Perkiraan Biaya
BAB VPENUTUP
LAMPIRAN