Anda di halaman 1dari 22

SKRIPSI

TINGKAT KECEMASAN IBU DENGAN ANAK TUNA


GRAHITA BERDASARKAN HAMILTON ANXIETY
RATING SCALE (HAM-A) DI SEKOLAH LUAR BIASA
C DAN C1 NEGERI KOTA DENPASAR TAHUN 2014

BRILLIANA FIRLY ARIESTI


NIM 1102005117

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2014

i
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui


pada tanggal 13 November 2014

Pembimbing,

dr. IGA Indah Ardani,Sp.KJ

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana,

Dr. dr. Dewa Putu Gde Purwa Samatra, SpS(K)


NIP. 19550321 1198303 1 004

ii
Skripsi ini telah diuji pada dan dinilai oleh panitia penguji pada
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Tanggal 13 November 2014

Ketua : dr. I Gusti Ayu Indah Ardani, Sp.KJ …………………

Anggota : dr. Ni Ketut Sri Diniari, Sp.KJ …………………

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Tingkat Kecemasan Ibu dengan Anak Tuna Grahita
Berdasarkan Hamilton Anxiety Rating Scale (HAM-A) di Sekolah Luar Biasa
(SLB) C dan C1 Negeri Kota Denpasar Tahun 2014” ini dengan baik dan tepat
waktu.
Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu saya
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Rektor Universitas Udayana
Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD KEMD, Prof. Dr. dr. Putu Astawa,
Sp.OT,M.Kes., selaku Dekan Fakultas Kedokteran, Dr.dr. Dewa Putu Gde Purwa
Samatra,Sp.S(K) selaku ketua program studi pendidikan dokter Fakultas
Kedokteran yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis
untuk dapat menyelesaikan program pendidikan S1 di Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana. Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dr. IGA
Indah Ardani,Sp.KJ, selaku pembimbing skripsi yang dengan penuh kesabaran
dan perhatian telah memberikan bimbingan, saran, dan arahan selama proses
pembuatan skripsi ini, serta dr. I Nyoman Sutarsa,MPH, selaku staf IKK/IKP
yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Kemudian tak lupa juga
ucapan terimakasih kepada kepala sekolah, pegawai, dan guru SLB C dan C1
yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian dan utamanya kepada Ibu
Nunung dan Ibu Vita yang secara khusus membantu kelancaran penulis dalam
penyebaran kuesioner. Ungkapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada
penguji skripsi, dr. Ni Ketut Sri Diniari,Sp.KJ yang turut memberikan masukan,
saran, dan koreksinya demi tercapainya hasil yang lebih baik. Selain itu kepada
dr. Ahmad Taufiqurahman,MMKes, Farina Churun Inin, Afin Pramana Oktavian,
dan Fichrul Alhajrizky, selaku orang tua dan keluarga penulis yang tidak henti-
hentinya selalu memberikan dukungan dan motivasinya, serta semua pihak yang
tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan moral
maupun materiil.
Saya menyadari sepenuhnya dalam skripsi ini masih banyak kekurangan
yang harus diperbaiki, oleh karena itu saya mengharapkan adanya saran dan kritik
agar menjadi lebih baik kedepannya.

Denpasar, 13 November 2014

Penulis

iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
tulis yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kemudian hari terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin


atau meniru tulisan orang lain sebagai hasil pemikiran saya sendiri, maka gelar
dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Denpasar, 13 November 2014


Yang menyatakan

materai

Brilliana Firly Ariesti

v
ABSTRAK

TINGKAT KECEMASAN IBU DENGAN ANAK TUNA GRAHITA


BERDASARKAN HAMILTON ANXIETY RATING SCALE (HAM-A)
DI SEKOLAH LUAR BIASA C DAN C1 NEGERI
KOTA DENPASAR TAHUN 2014

Gangguan cemas adalah salah satu gangguan mental tersering yang ditemukan.
Dimana faktor-faktor substansial termasuk jenis kelamin, usia, kultur, konflik dan status
ekonomi, dan tempat tinggal berpengaruh sangat besar. Orang tua khususnya ibu dengan
anak tuna grahita memiliki lebih banyak permasalahan dan besar kemungkinan memiliki
tingkat kecemasan lebih tinggi dibandingkan ibu dengan anak normal. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan ibu dengan anak tuna grahita sekaligus
distribusinya berdasarkan kelompok usia, status perkawinan, status pendidikan, dan status
pekerjaan.
Penelitian dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa C dan C1 Negeri Kota Denpasar
sejak bulan Agustus hingga Oktober 2014. Metode penelitian adalah penelitian deskriptif
observasional bersifat cross sectional. Penentuan sampel berdasarkan non-probability
sampling selanjutnya hasil dianalisis secara univariat dan bivariat tanpa uji statistik
dengan SPSS 17.
Berdasarkan 76 subjek penelitian, 55.3% berusia antara 41-50 tahun, 46.1% tamat
SMA, 97.4% menikah, dan hampir setara pada status pekerjaan. Sebagian besar 77% ibu
tidak memiliki kecemasan, 16% kecemasan ringan, 3% kecemasan sedang, dan 4%
kecemasan berat. Gejala kecemasan terbesar yaitu 50% pada gejala somatik otot.
Kecemasan lebih besar diderita oleh ibu dengan anak tuna grahita ringan.
Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu tidak memiliki kecemasan terkait
kondisi anak. Adapun distribusi tingkat kecemasan ibu terbesar pada ibu dengan anak
tuna grahita ringan, ibu pada kelompok usia 41-50 tahun, telah tamat SMA, menikah, dan
tidak bekerja.

Kata Kunci : Tingkat kecemasan ibu, tuna grahita, HAM-A

vi
ABSTRACT

MOTHER’S ANXIETY LEVEL WITH INTELLECTUAL DISABILITY


CHILDREN BASED ON HAMILTON ANXIETY RATING SCALE
(HAM-A) IN DENPASAR SPECIAL SCHOOLS C AND C1 IN 2014

Anxiety disorders are among the most common mental disorders were found.
Where substantial factors including gender, age, culture, conflict and economic status,
and place of residence have a big impact. Parents, especially mothers with intellectual
disability children have more problems and tend to have higher levels of anxiety than
women with normal children. This study aims to determine the level of maternal anxiety
with intellectual disability children and with the distribution by age group, marital status,
educational status, and occupational status.
This study has been done at Denpasar special schools C and C1 since August
through October 2014. The research method is using observational descriptive method of
research with cross sectional design. The result is analyzed by univariate and bivariate
without statistic test using SPSS 17.
According to 76 research subject, 55.3% with age between 41-50 years old,
46.1% high school graduated, 97.4% married, and almost equivalent of occupational
status. Most of 77% mothers do not have anxiety, 16% mild anxiety, 3% moderate
anxiety, and 4% severe anxiety. Highest anxiety symptom is shown as somatic muscle
symptom as much as 50%. Higher level of anxiety is suffered by mothers with low level
of intellectual disability children.
Can be concluded that a lot of mothers are not anxious with her children
condition. As for the distribution of anxiety level, the highest is on mothers with low
level of intellectual disability children, mother with age between 41-50 years old, high
school graduated, married, and not working.

Keywords : Mother’s anxiety level, intellectual disability, HAM-A

vii
RINGKASAN

Dewasa ini departemen kesehatan seluruh dunia dan badan internasional seperti
World Health Organization (WHO) mulai menerima bahwa gangguan jiwa berhubungan
erat dengan kesehatan dan kesejahteraan manusia. Gangguan cemas adalah salah satu
gangguan mental tersering yang ditemukan. Dimana faktor-faktor substansial termasuk
jenis kelamin, usia, kultur, konflik dan status ekonomi, dan tempat tinggal berpengaruh
sangat besar. Penelitian epidemiologi menunjukkan bahwa 26% penderita rawat inap
maupun rawat jalan mempunyai gejala psikiatri, dengan diagnosis paling sering adalah
kecemasan, depresi, dan gangguan mental organik. Banyak bukti dari survei populasi
umum dengan menggunakan kriteria diagnosis DSM IV menunjukkan kecemasan lebih
sering pada wanita dibanding pria akibat hubungan genetik dan kondisi lingkungan.
Sosialisasi emosional, peran, identitas diri, serta adanya peran yang potensial dari hormon
reproduktif wanita dan perkembangannya dimana berkorelasi dengan gangguan cemas
pada wanita. Orang tua khususnya ibu dengan anak tuna grahita memiliki lebih banyak
permasalahan dan besar kemungkinan memiliki tingkat kecemasan lebih tinggi
dibandingkan ibu dengan anak normal. Rating scale yang digunakan untuk menentukan
keparahan kecemasan ibu dengan anak tuna grahita adalah Hamilton Anxiety Rating Scale
(HAM-A). HAM-A menggunakan 14 pertanyaan dengan interpretasi kecemasan ringan,
sedang, berat, atau sangat berat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan ibu dengan anak
tuna grahita sekaligus distribusinya berdasarkan kelompok usia, status perkawinan, status
pendidikan, dan status pekerjaan. Selain itu juga bermanfaat sebagai sumber informasi
untuk memperkaya keilmuan serta landasan untuk penelitian analitik dan eksperimental
selanjutnya. Secara klinis dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat
program intervensi farmakologis dan psikososial.
Penelitian dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa C dan C1 Negeri Kota Denpasar
sejak bulan Agustus hingga Oktober 2014. Metode penelitian adalah penelitian deskriptif
observasional bersifat cross sectional yang dilakukan secara murni tanpa intervensi dan
analisis yang mendalam. Jumlah populasi terjangkau adalah 310 orang dan didapatkan
estimasi besaran sampel sejumlah 73 orang. Pada penelitian ini didapatkan 76 sampel
yang terinklusi dan tiga sampel tereksklusi karena memiliki konflik berat dan tidak
bersedia mengisi kuesioner. Penentuan sampel berdasarkan non-probability sampling
yaitu sampel yang ada dan memenuhi kriteria penelitian dimasukkan sampai jumlah yang
diperlukan terpenuhi dan dalam kurun waktu tertentu. Selanjutnya hasil dianalisis secara
univariat dan bivariat tanpa uji statistik dengan SPSS 17.
Variabel yang diteliti merupakan data kategorik dengan variasi data yang
didasarkan pada proporsi (persentase). Variabel kelompok usia ibu, status pendidikan,
dan status perkawinan merupakan data homogen atau kurang bervariasi. Sedangkan
variabel status pekerjaan cenderung heterogen atau bervariasi. Berdasarkan 76 subjek
penelitian, 55.3% berusia antara 41-50 tahun, 46.1% tamat SMA, 97.4% menikah, dan
hampir setara pada status pekerjaan. Sebagian besar 77% ibu tidak memiliki kecemasan,
16% kecemasan ringan, 3% kecemasan sedang, dan 4% kecemasan berat. Berdasarkan
status tuna grahita anak, anak dengan tuna grahita ringan memiliki ibu dengan tingkat
kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan ibu dengan anak tuna grahita sedang. Gejala
kecemasan terbesar yaitu 50% pada gejala somatik otot dan yang terendah pada gejala
genitourinari yaitu 28%.
Tingkat kecemasan ibu dengan anak tuna grahita berdasarkan kelompok usia ibu
dibawah 31 tahun tidak ada yang memiliki kecemasan, kelompok usia 31 hingga 40
tahun terdapat 14,3% (4 orang) yang memiliki kecemasan, kelompok usia 41 hingga 50
tahun terdapat 28,6% (12 orang) yang memiliki kecemasan,dan kelompok usia lebih dari
50 tahun terdapat 20% (1 orang) yang memiliki kecemasan.

viii
Tingkat kecemasan ibu berdasarkan status perkawinan didapatkan bahwa ibu
yang menikah sebanyak 21,6% (11 orang) memiliki kecemasan sedangkan 50% (1 orang)
ibu yang tidak menikah memiliki kecemasan.
Tingkat kecemasan ibu berdasarkan status pendidikan didapatkan bahwa ibu yang
tidak tamat SD tidak ada yang memiliki kecemasan. Ibu yang tamat SD sebanyak 6,7% (1
orang) memiliki kecemasan. Ibu yang tamat SMP sebanyak 18,7% (3 orang) memiliki
kecemasan. Ibu yang tamat SMA sebanyak 34,3% (12 orang) memiliki kecemasan serta
ibu yang tamat perguruan tinggi sebanyak 22,4% (1 orang) yang memiliki kecemasan.
Tingkat kecemasan ibu berdasarkan status pekerjaan didapatkan bahwa ibu yang
bekerja sebanyak 12,8% (5 orang) memiliki kecemasan dan ibu yang tidak bekerja
sebanyak 32,4% (12 orang) memiliki kecemasan.
Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu tidak memiliki kecemasan terkait
kondisi anak. Adapun distribusi tingkat kecemasan ibu terbesar pada ibu dengan anak
tuna grahita ringan, ibu pada kelompok usia 41-50 tahun, menikah, telah tamat SMA, dan
tidak bekerja.

ix
SUMMARY

Health department around the world and international stakeholder such as the
World Health Organization (WHO) began to accept that mental disorders are closely
related to human health and welfare. Anxiety disorders are among the most common
mental disorders were found. Where substantial factors including gender, age, culture,
conflict, and economic status are very large effect. Epidemiological studies have shown
that 26% of patients with inpatient or outpatient have psychiatric symptoms, with the
most frequent diagnoses were anxiety, depression, and organic mental disorders. Much of
the evidence in the general population surveys using DSM-IV diagnostic criteria showed
more often in women than in men due to genetic linkage and environmental conditions.
Emotional socialization, role, identity, and potential role of female reproductive
hormones and development, correlated with anxiety disorders in women. Parents,
especially mothers with intellectual dissabled children have more problems and likely to
have higher levels of anxiety than women with normal children. Rating scale is used to
determine the severity of maternal anxiety with intellectual disabled children is Hamilton
Anxiety Rating Scale (HAM-A). HAM-A using 14 questions with interpretation mild,
moderate, severe, or very severe.
This study aims to determine the level of maternal anxiety with intellectual
disabled children as well the distribution by age group, marital status, educational status,
and occupational status. In addition, it is also useful as a source of information to enrich
the scientific knowledge and research foundation for further analytical and experimental.
Clinically it can be used as consideration to make the program pharmacological and
psychosocial interventions.
The study was conducted at the Denpasar Special Schools C and C1 since August
to October 2014. . The research method is using observational descriptive method of
research with cross sectional design. Total population is 310 people and estimates of the
amount of sample is 73 people. In this study, 76 samples were included and three samples
were excluded becauses of severe conflict and not willing to fill out a questionnaire. The
sample based on non-probability sampling.. The result is analyzed by univariate and
bivariate without statistic test using SPSS 17.
The variable is categorical data with variation data based on the proportion
(percentage). Variable maternal age group, educational status, and marital status are
homogenous data or less varied. While the occupational status tend to heterogenous or
varied. According to 76 research subject, 55.3% with age between 41-50 years old, 46.1%
high school graduated, 97.4% married, and almost equivalent of occupational status. Most
of 77% mothers do not have anxiety, 16% mild anxiety, 3% moderate anxiety, and 4%
severe anxiety. Based on intellectual disabled children status, children with mild
intellectual disability have mothers with higher levels of anxiety than mother moderate
intellectual disability children. Highest anxiety symptom is shown as somatic muscle
symptom as much as 50% and the lowest in the genitourinary symptoms as much as 28%.
Mother’s anxiety level with intelletual disabled children based on maternal age
group under 31 years no one has anxiety, age group 31 to 40 years are 14.3% (4 people)
who have anxiety, age group 41 to 50 years are 28.6% (12 people) who have anxiety, and
a group of more than 50 years are 20% (1 people) who have anxiety.
Mother’s anxiety level based on marital status was found that mothers who were
married as much as 21.6% (11 people) have anxiety and who unmarried as much as 50%
(1 people) has anxiety.
Mother’s anxiety level based on educational status was found that mothers who
did not complete primary school have no anxiety. Mothers who complete primary school
as much as 6.7% (1 people) has anxiety. Mothers who complete junior high school as
much as 18.7% (3 people) have anxiety. mothers who complete senior high school as

x
much as 34.3% (12 people) have anxiety and mothers who graduated from college as
much as 22.4% (1 people) have anxiety.
Mother’s anxiety level based on occupational status was found that mothers who
work as much as 12.8% (5 people) have anxiety and mothers who do not work as much as
32.4% (12 people) have anxiety.
Can be concluded that a lot of mothers are not anxious with her children
condition. As for the distribution of anxiety level, the highest is on mothers with mild
intellectual disability children, mother with age between 41-50 years old, high school
graduated, married, and not working.

xi
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM ................................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................. ii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ..........................................................................iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKIRPSI .................................. v
ABSTRAK ........................................................................................................... vi
ABSTRACT ........................................................................................................ vii
RINGKASAN .................................................................................................... viii
SUMMARY .......................................................................................................... x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN, DAN ISTILAH ....................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 4
1.3.1 Tujuan Umum .......................................................................... 4
1.3.2 Tujuan Khusus .......................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 5
1.4.1 Manfaat Teoritis ....................................................................... 5
1.4.2 Manfaat Klinis .......................................................................... 5
1.4.3 Manfaat Sosial .......................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 6
2.1 Konsep Umum Kecemasan ................................................................ 6
2.1.1 Pengertian Kecemasan ............................................................. 6
2.1.2 Kecemasan Normal .................................................................. 7
2.1.3 Klasifikasi Tingkat Kecemasan ............................................... 7
2.1.4 Teori Kecemasan ....................................................................... 9
2.2 Tuna Grahita .................................................................................... 10
2.2.1 Pengertian .............................................................................. 10
2.2.2 Epidemiologi .......................................................................... 11
2.2.3 Etiologi .................................................................................... 11
2.2.4 Klasifikasi dan Manifestasi Klinis .......................................... 13
2.2.5 Diagnosis................................................................................. 13
2.3 Hamilton Anxiety Rating Scale (HAM-A) ...................................... 14
2.3.1 Pengertian dan Tujuan ........................................................... 14
2.3.2 Deskripsi ................................................................................ 14
2.3.3 Sensitivitas, Spesifisitas, dan Validitas ................................... 16
2.4 Kecemasan Ibu dengan Anak Tuna Grahita..................................... 17
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL .......................................................... 18

xii
3.1 Kerangka Konseptual ....................................................................... 18
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 19
4.1 Rancangan Penelitian ....................................................................... 19
4.1.1 Desain Penelitian ................................................................... 19
4.1.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 19
4.2 Subjek dan Sampel ............................................................................ 19
4.2.1 Variabilitas Populasi .............................................................. 19
4.2.2 Kriteria Subjek ....................................................................... 20
4.2.3 Besaran Sampel ...................................................................... 20
4.2.4 Teknik Penentuan Sampel ...................................................... 21
4.3 Variabel ............................................................................................. 22
4.3.1 Identifikasi Variabel ............................................................... 22
4.3.2 Definisi Operasional Variabel ................................................ 22
4.4 Bahan dan Instrumen Penelitian ....................................................... 23
4.5 Protokol Penelitian ........................................................................... 24
4.5.1 Alur Penelitian ....................................................................... 24
4.5.2 Jadwal Penelitian .................................................................... 25
4.6 Analisis Data .................................................................................... 25
4.7 Kelemahan Penelitian ....................................................................... 25
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 26
5.1 Hasil Penelitian ................................................................................ 26
5.2 Gambaran Karakteristik ................................................................... 26
5.3 Hasil Tingkat Kecemasan dan Pembahasan ..................................... 31
5.3.1 Distribusi Tingkat Kecemasan Berdasarkan Kelompok Usia Ibu
................................................................................................ 34
5.3.2 Distribusi Tingkat Kecemasan Berdasarkan Status Perkawinan
Ibu .......................................................................................... 35
5.3.3 Distribusi Tingkat Kecemasan Berdasarkan Status Pendidikan
Ibu .......................................................................................... 37
5.3.4 Distribusi Tingkat Kecemasan Berdasarkan Status Pekerjaan Ibu
................................................................................................ 39
5.4 Keterbatasan Penelitian .................................................................... 40
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 42
6.1 Simpulan .......................................................................................... 42
6.2 Saran ................................................................................................. 42
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 43
LAMPIRAN ..................................................................................................... 47
Lampiran 1 ..................................................................................................... 47
Lampiran 2 ..................................................................................................... 48
Lampiran 3 ..................................................................................................... 49
Lampiran 4 ..................................................................................................... 50
Lampiran 5 ..................................................................................................... 52
Lampiran 6 ..................................................................................................... 54
Lampiran 7 ..................................................................................................... 64
Lampiran 8 ..................................................................................................... 84

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Etiologi Tuna grahita .......................................................... 12

Tabel 2.2 Tipe Penyebab Genetik Tuna grahita .................................. 12

Tabel 2.3 Klasifikasi Tuna grahita ....................................................... 13

Tabel 4.1 Jadwal Penelitian.................................................................. 25

Tabel 5.1 Karakteristik Ibu dengan Anak Tuna Grahita di SLB C dan C1
Negeri Kota Denpasar Tahun 2014 .................................... 26

Tabel 5.2 Karakteristik Anak Tuna Grahita di SLB C dan C1 Negeri Kota
Denpasar Tahun 2014 ......................................................... 29

Tabel 5.3 Tingkat Kecemasan Ibu dengan Anak Tuna Grahita di Sekolah
Luar Biasa C dan C1 Negeri Kota Denpasar Tahun 2014 .. 31

Tabel 5.4 Tingkat Kecemasan Ibu Berdasarkan Status Tuna Grahita Anak
............................................................................................. 32

Tabel 5.5 Distribusi Masing-Masing Gejala Kecemasan Berdasarkan Skala


Penilaian Hamilton Anxiety Rating Scale (HAM-A) .......... 33

Tabel 5.6 Tingkat Kecemasan Ibu dengan Anak Tuna Grahita Berdasarkan
Kelompok Usia Ibu ............................................................. 34

Tabel 5.7 Tingkat Kecemasan Ibu dengan Anak Tuna Grahita Berdasarkan
Status Perkawinan Ibu ........................................................ 35

Tabel 5.8 Tingkat Kecemasan Ibu dengan Anak Tuna Grahita Berdasarkan
Status Pendidikan Ibu ......................................................... 37

Tabel 5.9 Tingkat Kecemasan Ibu dengan Anak Tuna Grahita Berdasarkan
Status Pekerjaan Ibu ........................................................... 39

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ...................................................... 18

Gambar 4.1 Alur Penelitian.................................................................. 24

xv
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN, DAN ISTILAH

LAMBANG
n jumlah sampel
Zα konstanta (Zα=1,960)
P proporsi keadaan yang harus dicari
Q 1-P
d ketepatan relatif yang diinginkan
f frekuensi
% persentase

SINGKATAN
BERA : Brainstem Evoked Response Audiometry
CT-scan : Computerized Tomography Scan
DSM : Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders
GABA : asam γ-aminobutirat
HAM-A : Hamilton Anxiety Rating Scale
MRI : Magnetic Resonance Imaging
ICD : International Statistical Classification of Diseases and Related Health
Problems
IQ : Intelligence Quotient
RM : Retardasi Mental
SD : Sekolah Dasar
SLB : Sekolah Luar Biasa
SMP : Sekolah Menengah Pertama
SMA : Sekolah Menengah Pertama
USG : Ultrasonografi

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hamilton Anxiety Rating Scale (HAM-A) ...................... 47

Lampiran 2 Permohonan Menjadi Responden .................................... 48

Lampiran 3 Persetujuan Menjadi Responden ..................................... 49

Lampiran 4 Kuesioner ......................................................................... 50

Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian ......................................................... 52

Lampiran 6 Data Hasil Penelitian ........................................................ 54

Lampiran 7 Hasil Statistik ................................................................... 64

Lampiran 8 Daftar Riwayat Hidup ...................................................... 84

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai salah satu pelaku pembangunan kesehatan, Kementerian

Kesehatan Indonesia telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Kementerian

Kesehatan tahun 2010-2014 dengan menjadikan masyarakat yang sadar, mampu

mengenali dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi termasuk

masalah kesehatan jiwa (Kemenkes,2010;Wiyati,2010).

Dewasa ini departemen kesehatan seluruh dunia dan badan internasional

seperti World Health Organization (WHO) mulai menerima bahwa gangguan jiwa

berhubungan erat dengan kesehatan dan kesejahteraan manusia. Oleh karena itu

data-data epidemiologi dibutuhkan untuk memperoleh informasi sehingga dapat

digunakan sebagai administrasi dan kebijakan layanan (Henderson,2000).

Data yang dihimpun WHO menyebutkan bahwa pada populasi umum,

gangguan jiwa merupakan jenis paling sering dari penyakit kronis dengan

prevalensi durasi seusia hidup hampir 50% dan prevalensi durasi 12 bulan sekitar

15-25% (Kessler,2000). Gangguan jiwa biasanya memiliki onset lebih awal

daripada penyakit kronis lainnya. Seperti gangguan kecemasan yang memiliki

rata-rata onset pada awal hingga akhir remaja (Tanner,2007).

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2007 memperlihatkan bahwa

prevalensi nasional gangguan mental emosional pada penduduk yang berusia ≥15

tahun adalah 11,6%. Prevalensi tertinggi di Provinsi Jawa Barat (20,0%) dan di

xviii
1
2

Provinsi Bali sebesar 9,8% (Riskesdas,2007). Keluhannya berkaitan dengan

fungsi mental seperti emosi, kognisi, dan konasi yang dapat berupa salah satunya

adalah kecemasan (Idaiani,2009).

Gangguan cemas adalah salah satu gangguan mental tersering yang

ditemukan, dimulai sejak awal kehidupan, dan dapat berlanjut ke fase kronis

(Baxter,2013). Prevalensi gangguan cemas yang didapat dari 87 studi systematic

review dan meta-regression dari 44 negara mengestimasi dengan rentang antara

0,9% dan 28,3% dan prevalensi setahun terakhir antara 2,4% dan 29,8%. Dimana

faktor-faktor substansial termasuk jenis kelamin, usia, kultur, konflik dan status

ekonomi, dan tempat tinggal berpengaruh sangat besar (Baxter,2013).

Penelitian epidemiologi Barret (1988) dan Mayou (1991) menunjukkan

bahwa 26% penderita rawat inap maupun rawat jalan mempunyai gejala psikiatri,

dengan diagnosis paling sering adalah kecemasan, depresi, dan gangguan mental

organik (Idrus,2009). Banyak bukti dari survei populasi umum dengan

menggunakan kriteria diagnosis DSM IV menunjukkan kecemasan lebih sering

pada wanita dibanding pria akibat hubungan genetik dan kondisi lingkungan

(Shear,2005).

Dua pendekatan teori dapat menjelaskan bahwa: (1) teori perbedaan jenis

kelamin berkaitan dengan sosialisasi emosional dimana internalizing behaviors

pada wanita dan externalizing behaviors pada pria, (2) perbedaan peran dalam

identitas diri dimana pria lebih mudah stres jika berhubungan dengan peran

mencari nafkah dan wanita lebih mudah stres jika berhubungan dengan peran

keluarga (Elliott,2013).

xix
3

Data terbaru dari survei komunitas di Amerika menunjukkan wanita

dibanding pria secara signifikan menderita gangguan panik (7,7% vs 2,9%),

gangguan cemas menyeluruh (6,6% vs 3,6%), atau post traumatic stress disorder

(12,5% vs 6,2%). Dan dari data memperkirakan adanya peran yang potensial dari

hormon reproduktif wanita dan perkembangannya dimana dapat berkorelasi

dengan gangguan cemas pada wanita. Selain itu, penemuan terbaru dari studi

radiologi menunjukkan lebih aktif dan lebarnya anterior korteks cingulate yang

secara nyata mengatur respons rasa kuatir atau takut dan tingginya penghindaran

terhadap bahaya dibanding pria dengan karakteristik yang sama (Gustavo,2005).

Retardasi mental atau tuna grahita adalah ketidakmampuan seseorang yang

dikarakteristikan oleh pelemahan kognitif yang diikuti keterbatasan dua atau lebih

kemampuan penyesuaian (Soto-Ares,2003) dengan tingkat intelegensi kurang dari

70 (Tirosh,2011). Seperti yang diketahui, keluarga mempunyai peranan yang

sangat penting dalam perkembangan fisik dan mental anak. Dengan memiliki

anak tuna grahita, besar kemungkinan orang tua memiliki tingkat kecemasan lebih

tinggi dibanding orang tua yang memiliki anak normal. Kecemasan merupakan

suatu pola respon yang bersifat defensif dan menolak atau menghindar dari situasi

yang dikehendaki dan menyebabkan tidak dapat membuat tindakan yang pasti

(Tristani,tanpa tahun).

Rating scales telah digunakan untuk mengidentifikasi dan mengukur gejala

dan perilaku serta untuk mengevaluasi hasil pengobatan. Selain itu juga bisa

berguna untuk tujuan skrining (Silverman,2005). Dan salah satu rating scale yang

dapat digunakan untuk menentukan keparahan kecemasan adalah Hamilton

Anxiety Rating Scale (HAM-A). HAM-A menggunakan 14 pertanyaan dengan

xx
4

interpretasi kecemasan ringan, sedang, atau berat. HAM-A terbukti telah memiliki

reabilitas, validitas, dan sensitivitas (Matza,2010).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kejadian kecemasan

masih tinggi namun belum diketahuinya tingkat kecemasan ibu dengan anak tuna

grahita khususnya di Denpasar, maka peneliti ingin melakukan penelitian untuk

mengetahui tingkat kecemasan ibu dengan anak tuna grahita berdasarkan

Hamilton Anxiety Rating Scale (HAM-A) di Sekolah Luar Biasa (SLB) C dan C1

Negeri kota Denpasar tahun 2014.

1.2 Rumusan Masalah

1) Berapa tingkat kecemasan ibu dengan anak tuna grahita berdasarkan

Hamilton Anxiety Rating Scale (HAM-A) di Sekolah Luar Biasa (SLB) C

dan C1 Negeri kota Denpasar tahun 2014?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

1) Untuk mengetahui tingkat kecemasan ibu dengan anak tuna grahita

berdasarkan Hamilton Anxiety Rating Scale (HAM-A) di Sekolah Luar

Biasa (SLB) C dan C1 Negeri kota Denpasar tahun 2014.

1.3.2 Tujuan Khusus

1) Untuk mengetahui distribusi tingkat kecemasan berdasarkan

berdasarkan kelompok usia ibu.

2) Untuk mengetahui distribusi tingkat kecemasan berdasarkan status

perkawinan ibu.

3) Untuk mengetahui distribusi tingkat kecemasan berdasarkan status

pendidikan ibu.

xxi
5

4) Untuk mengetahui distribusi tingkat kecemasan berdasarkan status

pekerjaan ibu.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

1) Diperoleh banyak informasi penting dan memperkaya keilmuan untuk

perkembangan ilmu kedokteran terutama di bidang kesehatan jiwa.

2) Dapat digunakan sebagai landasan untuk penelitian analitik atau

penelitian eksperimental selanjutnya.

3) Menambah keterampilan bagi peneliti dalam melakukan penelitian

dan mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat selama

menjalani pendidikan.

1.4.2 Manfaat Klinis

1) Dalam kegunaan klinis dapat diketahui tingkat kecemasan ibu dengan

anak tuna grahita di SLB C dan C1 Negeri kota Denpasar tahun 2014

sehingga dapat dilakukan perbandingan status kesehatan.

2) Sebagai bahan pertimbangan untuk membuat program intervensi

farmakologis dan psikososial dalam penanganan gangguan cemas.

1.4.3 Manfaat Sosial

1) Memberikan gambaran kepada masyarakat mengenai tingkat

kecemasan ibu dengan anak tuna grahita di SLB C dan C1 Negeri kota

Denpasar tahun 2014.

xxii

Anda mungkin juga menyukai