KEWIRAUSAHAAN
“SEMANGAT WIRAUSAHA”
Disusun Oleh :
SYAOKY ROBANI
41314320022
2.8.Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran adalah sarana yang digunakan oleh perusahaan untuk
menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen baik secara langsung
maupun tidak langsung akan produk dan merek yang dijual perusahaan tersebut (Kotler
& Keller, 2009b). Ada beberapa macam komunikasi pemasaran massa, antara lain
adalah yang akan dibahas berikut ini.
a. Iklan
Periklanan (adversiting) adalah semua bentuk berbayar untuk suatu presentasi
barang atau jasa oleh sponsor yang jelas (Kotler & Keller, 2009b), atau dalam definisi
lain, periklanan adalah suatu komunikasi non pribadi yang disampaikan ke khalayak
umum sehingga pesan menjadi jelas dan dimengerti oleh sasaran target (Blythe, 2005).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 1998
pasal 32, obat-obat yang penyerahannya harus berdasarkan resep dokter hanya boleh
diiklankan melalui media cetak ilmiah kedokteran atau media cetak ilmiah farmasi
(Anonim, 1998). Media cetak merupakan kumpulan berbagai media informasi yang
disampaikan kepada sasaran (pembaca) melalui tulisan (cetakan) dan sering kali
disertai gambar sehingga dapat dilihat dan dibaca. Berbeda dengan informasi di media
radio, informasi di media cetak bisa menampilkan gambar dan informasinya bisa lebih
rinci. Seperti halnya televisi, media cetak ideal untuk menunjukkan atau
memperlihatkan produk. Hal ini sangat berguna untuk mengiklankan produk baru atau
produk yang perlu didemonstrasikan atau ditunjukkan manfaatnya atau keuntungannya
secara visual bila produk tersebut digunakan. Selain itu, informasi di media cetak lebih
mudah disimpan atau di dokumentasikan untuk keperluan di kemudian hari. Meskipun
demikian, informasi tersebut hanya akan sampai pada khalayak sasaran bila sasaran
melihatnya (Agus, 2005).
b. Promosi penjualan
Promosi penjualan mencakup alat untuk promosi konsumen, seperti sampel,
kupon, penawaran pengembalian dana tunai, potongan harga, premi, hadiah, percobaan
gratis, garansi, promosi yang berkaitan, promosi silang, tampilan titik pembelian, dan
demonstrasi. Promosi penjualan dirancang untuk menstimulasi penjualan yang lebih
cepat atau lebih lebih besar atas produk atau jasa tertentu oleh konsumen atau
perdagangan (Kotler & Keller, 2009b).
Ada bermacam-macam tujuan promosi penjualan. Sampel gratis mendorong
percobaan konsumen untuk menggunakan produk, sementara layanan nasehat
manajemen gratis bertujuan memelihara hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
Penjual menggunakan promosi jenis insentif untuk menarik pencoba baru, menghargai
pelanggan setia, dan meningkatkan tingkat pembelian kembali pengguna yang jarang
membeli (Kotler & Keller, 2009b).
c. Acara dan pengalaman
Pertemuan dengan merek dapat mempengaruhi sikap dan keyakinan konsumen
terhadap merek. Semakin sering konsumen bertemu dengan merek, semakin besar
kesempatan untuk meyakinkan dan menarik konsumen untuk menggunakan merek
tersebut. Oleh karena itulah perusahaan sering kali membuat suatu acara atau
mensponsori suatu acara yang dibuat oleh pihak lain dengan tujuan-tujuan tertentu,
seperti meningkatkan kesadaran merek, mengidentifikasi pasar sasaran atau gaya hidup
tertentu, menciptakan atau memperkuat persepsi tentang asosiasi citra merek kunci,
dan sebagainya. Saat ini banyak perusahaan yang menggunakan namanya untuk
mensponsori arena, stadion, dan tempat lain yang menyelenggarakan acara demi
memperbanyak pertemuan konsumen dengan merek mereka (Kotler & Keller, 2009b).
d. Pemasaran hubungan masyarakat (Marketing public relation)
Perusahaan tidak hanya harus berhubungan dengan pelanggan, pemasok, dan
penyalur, tetapi juga harus berhubungan dengan masyarakat, terutama yang berminat.
Hubungan masyarakat meliputi berbagai program untuk mempromosikan atau
melindungi citra atau produk perusahaan. Saat ini banyak perusahaan menerapkan
pemasaran hubungan masyarakat untuk mendukung promosi dan pembentukan citra
produk atau korporat (Kotler & Keller, 2009b).
Pemasaran hubungan masyarakat memberikan manfaat kepada perusahaan
farmasi antara lain: membangun kembali, meluncurkan kembali, dan reposisi dari
produk-produk yang sudah jenuh, membangun komunikasi tentang kelebihan-
kelebihan manfaat dari produk-produk yang sudah lama, menambah paparan dari
produk-produk yang tidak dapat diiklankan kepada konsumen, memberikan
suplementasi terhadap kegiatan iklan dengan mengkomunikasikan manfaat produk,
menyampaikan cerita megenai produk dalam bentuk yang lebih mendalam (Hariyanto,
2009).
Selain komunikasi pemasaran massa, ada juga komunikasi pemasaran pribadi.
Komunikasi pribadi meliputi pemasaran langsung, pemasaran interaktif, serta berita
dari mulut ke mulut. Pemasaran langsung dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara
lain: surat langsung, telemarketing, katalog, serta dengan tenaga penjualan atau
wiraniaga. Pemasaran interaktif memanfaatkan teknologi internet untuk menciptakan
penjualan (Kotler & Keller, 2009b).
Pada masa silam, pemasaran langsung dilakukan dengan mengadakan kunjungan
penjualan lapangan. Saat ini banyak perusahaan yang sangat bergantung kepada tenaga
penjualan profesional untuk menemukan tempat calon pelanggan, mengembangkannya
menjadi pelanggan, dan menumbuhkan bisnis. Ada juga perusahaan yang
memperkerjakan perwakilan produsen dan agen untuk melaksanakan tugas penjualan
langsung (Kotler & Keller, 2009b).
Menurut majalah marketing, meskipun sekarang teknologi pemasaran sudah
berkembang, tenaga penjualan masih sangat dibutuhkan. Hal ini dikarenakan
pendekatan humanis masih diperlukan untuk produk-produk tertentu, seperti produk-
produk farmasi, alat-alat berat, dan asuransi (Anonim, 2013).
BAB III
PERMASALAHAN DAN ANALISA MASALAH
3.1.Strategi Pemasaran
Salah satu dari strategi pemasaran yang sering dilakukan oleh suatu
perusahaan adalah dengan cara melakukan penyebaran pemasaran itu sendiri,atau lebih
sering dikenal dengan istilah bauran pemasaran. Bauran pemasaran itu sendiri
didefinisikan sebagai suatu strategi yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang dapat
meliputi menentukan master plan dan mengetahui serta menghasilkan pelayanan
(penyajian) produk yang memuaskan pada suatu segmen pasar tertentu yang mana
segmen pasar tersebut telah dijadikan sasaran pasar untuk produk yang telah
diluncurkan untuk menarik konsumen sehingga terjadi pembelian.
Dalam melakukan dan merencanakan pemasaran strategi, beberapa
perusahaan telah mengunakan berbagai cara yang kemudian dikombinasikan
menjadi satu, untuk jenis strategi pemasaran dalam hal ini lebih akrab dikenal dengan
istilah “Marketing Mix“ marketing mix dapat didefinisikan sebagai perpaduan
berbagai strategi yang berupa kegiatan atau faktor-faktor penting yang merupakan hal-
hal yang menjadi inti dari strategi pemasaran itu sendiri. Berikut beberapa hal penting
yang sangat mempengaruhi keberhasilan marketing mix dalam memasarkan produk.
Menurut Kotler (2000:13) bahwa. “Pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial yang mana perorangan atau kelompok memperoleh yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui perbuatan atau pertukaran produk dan nilai dengan
pihak lain”.
Menurut Assauri (1999:12) memberikan pengertian bahwa. “Manajemen
pemasaran merupakan kegiatan penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian. Program-program yang dibuat untuk membentuk, membangun,
memelihara keuntungan dari pertukaran melalui sasaran pasar guna mencapai tujuan
organisasi (perusahaan) dalam jangka panjang”.
Pada prinsipnya ada beberapa dasar pemikiran yang digunakan dalam konsep
pemasaran, yaitu:
1. Para konsumen dapat dikelompokkan menjadi beberapa segmen pasar yang
berbeda tergantung pada kebutuhan dan keinginan mereka.
2. Konsumen pada salah satu segmen pasar yang manapun akan memilih penawaran
dari perusahaan yang dianggap paling mampu memberikan kepuasan atas
kebutuhan dan keinginan tertentu mereka.
3. Tugas organisasi perusahaan adalah melakukan riset dan menentukan pasar yang
menjadi sasarannya serta mengembangkan penawaran dan program pemasaran
secara efektif sebagai kunci untuk menarik pembeli dan mempertahankannya
sebagai langganan.
Falsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap
keinginan dan kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang berdasar pada konsep
pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Konsep pemasaran
juga menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih
efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan
dan memuaskan kebutuhan pasar sasaran (Kotler, 1997). Konsep pemasaran ini
bersandar pada empat pilar, yaitu : pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran
terpadu dan profitabilitas.
Ada tiga faktor penting yang digunakan sebagai dasar dalam konsep pemasaran
(Swastha, 1996):
1. Orientasi konsumen
Pada intinya, jika suatu perusahaan ingin menerapkan orientasi konsumen ini,
maka :
a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
b. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan.
c. Menentukan produk dan program pemasarannya.
d. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan
menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka.
e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitik
beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.
2. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan
Untuk memberikan kepuasan secara optimal kepada konsumen, semua elemen
pemasaran yang ada harus diintegrasikan. Hindari adanya pertentangan antara
perusahaan dengan pasarnya. Salah satu cara penyelesaian untuk mengatasi masalah
koordinasi dan integrasi ini dapat menggunakan satu orang yang mempunyai tanggung
jawab terhadap seluruh kegiatan pemasaran, yaitu manajer pemasaran. Jadi dapat
disimpulkan bahwa setiap orang dan bagian dalam perusahaan turut serta dalam suatu
upaya yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen sehingga tujuan
perusahaan dapat tercapai.
3. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen
Salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan profit atau laba.
Dengan laba tersebut perusahaan bisa tumbuh dan berkembang dengan kemampuan
yang lebih besar. Sebenarnya laba merupakan tujuan umum dari sebuah perusahaan.
Banyak perusahaan yang mempunyai tujuan lain disamping laba. Dengan
menggunakan konsep pemasaran ini, hubungan antara perusahaan dan konsumen akan
dapat diperbaiki yang pada akhirnya akan menguntungkan bagi perusahaan.
Langkah-Langkah Penerapan Strategi Pemasaran Penerapan Strategi Pemasaran
melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Segmentasi Pasar (Market Segmentation), adalah tindakan membagi pasar
menjadi kelompok pembeli berbeda dengan kebutuhan, karakteristik, atau
perilaku berbeda yang mungkin memerlukan produk atau bauran pemasaran
terpisah
2. Penetapan Target Pasar (Market Targeting), yaitu proses mengevaluasi daya
tarik masing-masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang
akan dilayani, penetapan sasaran pasar terdiri dari merancang strategi untuk
membangun hubungan yang benar dengan pelanggan yang tepat, atau sebuah
perusahaan besar mungkin memutuskan untuk menawarkan ragam produk yang
lengkap dalam melayani seluruh segmen pasarnya, sebagian besar perusahaan
memasuki pasar baru dengan melayani segmen tunggal, dan jika hal ini terbukti
berhasil, mereka menambahkan segmen
3. Diferensiasi dan Posisi Pasar (Differentiation & Positioning),perusahaan
harus memutuskan bagaimana mendifferensiasikan penawaran pasarnya untuk
setiap segmen sasaran dan posisi apa yang ingin ditempatinya dalam segmen
tersebut, posisi produk adalah tempat yang diduduki produk relatif terhadap
pesaingnya dalam pikiran konsumen, pemasar ingin mengembangkan posisi
pasar unik bagi produk mereka. Jika sebuah produk dianggap sama persis dengan
produk lainnya di pasar, konsumen tidak mempunyai alasan untuk membelinya.
3.1.3Program Distribusi
Setelah perusahaan berhasil menciptakan barang atau jasa yang
dibutuhkan dan menetapkan harga yang layak, tahap berikutnya menentukan
metode penyampaian produk/jasa ke pasar melalui rute-rute yang efektif hingga tiba
pada tempat yang tepat, dengan harapan produk/jasa tersebut berada ditengah- tengah
kebutuhan dan keinginan konsumen yang haus akan produk/jasa tersebut.
Yang tidak boleh diabaikan dalam langkah kegiatan memperlancar arus barang/jasa
adalah memilih saluran distribusi (Channel of Distribution). Masalah pemilihan saluran
distribusi adalah masalah yang berpengaruh bagi marketing, karena kesalahan dalam
memilih dapat menghambat bahkan memacetkan usaha penyaluran produk/jasa dari
produsen ke konsumen. Distributor-distributor atau penyalur ini bekerja aktif untuk
mengusahakan perpindahan bukan hanya secara fisik tapi dalam arti agar jasa-jasa
tersebut dapat diterima oleh konsumen. Dalam memilih saluran distribusi ini ada
beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut:
a. Sifat pasar dan lokasi pembeli
b. Lembaga-lembaga pemasaran terutama pedagang pedagang perantara.
c. Pengendalian persediaan, yaitu menetapkan tingkat persediaan yang ekonomis.
d. Jaringan pengankutan.
Saluran distribusi jasa biasanya menggunakan agen travel untuk
menyalurkan jasanya kepada konsumen. Jadi salah satu hal yang penting untuk
diperhatikan dalam kebijaksanaan saluran distribusi itu sendiri dengan
memperhitungkan adanya perubahan pada masyarakat sertapola distribusi perlu
mengikuti dinamika para konsumen tadi.
Menurut Irawan dkk, (2001:135), mendefinisikan saluran distribusi sebagai
“ Himpunan perusahaan atau perorangan yang mengambil alih hak atau membantu
dalam pengalihan hak atas barang atau jasa selama berpindah dari produsen ke
konsumen”.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa saluran distribusi
merupakan salah satu yang penting dalam aspek pemasaran karna untuk
menentukan berhasil atau tidaknya sebuah perusahaan.
Bentuk pola saluran distribusi dapat dibedakan menjadi:
1. Saluran langsung: Produsen → konsumen
2. Saluran tidak langsung:
-Produsen → Pengecer → Konsumen
-Produsen → Pedagang besar / menengah → Pengecer → Konsumen
- Produsen → Pedagang besar → Pedagang menengah → Pengecer →
Konsumen
Keputusan distribusi merupakan sasaran bagi usaha pemasaran lainnya.
Keputusan distribusi mempunyai empat komponen pokok yaitu berikut ini.
a) Strategi distribusi yaitu usaha untuk menentukan arah sebagai dasar
perusahaan untuk menyalurkan produknya ke pasar, sehingga perusahaan
perlu memilih perantara yang akan digunakan dalam menjual produknya;
b) Penentuan lokasi, perusahaan memfokuskan pada penentuan jumlah dan
lokasi tempat penjualan yang diinginkan. Jadi, perusahaan perlu
mempertimbangkan banyaknya tempat penjualan perlu mempertimbangkan
banyaknya tempat penjualan maksimal dan lokasi yang paling baik yang harus
disediakan;
c) Logistik distribusi yaitu pertimbangan keputusan terbaik bagi penyediaan dan
penawaran produk kepada penjual perantara atau pembeli akhir;
d) Manajemen distribusi merupakan usaha perusahaan dalam mengembangkan,
pengelolaan dan pengendalian terhadap bauran pemasaran.
Kebijakan distribusi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu (Kotler, 2004; 309)
a) Distribusi insentif, merupakan kebijakan perusahaan dalam menempatkan
produknya di setiap saluran yang tersedia. Kebijakan ini diarahkan untuk
menjangkau tingkat keseringan pembelian yang tinggi serta meminimumkan
biaya yang dikeluarkan oleh konsumen;
b) Distribusi selektif, merupakan kebijakan perusahaan dalam menempatkan
produknya terbatas pada sejumlah saluran distribusi. Kebijakan ini ditujukan
untuk memasarkan produk konsumen bersedia mencarinya. Selain itu
kebijakan ini memberikan kemudahan perusahaan untuk mengadakan
pengawasan;
c) Distribusi eksklusif, merupakan kebijakan perusahaan untuk menempatkan
produknya lebih terbatas pada penyalur yang eksklusif. Kebijakan ini dapat
diambil untuk usaha patungan antara seller dengan reseller serta lebih
bermanfaat bagi perusahaan yang berskala besar.
3.1.4 Program Promosi
Promosi merupakan aspek yang berhubungan dengan berbagai usaha untuk
memberikan informasi pada pasar tentang produk/jasa yang dijual, tempat dan saatnya.
Ada beberapa cara menyebarkan informasi, antara lain periklanan (advertising),
Penjualan pribadi (personal selling), promosi penjualan (sales promotion) dan
publisitas (publicity).
a. Periklanan (Advertising) merupakan alat utama bagi pengusaha untuk
mempengaruhikonsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat
surat kabar, radio,majah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster- poster
yang dipasang dipinggir jalanatau tempat-tempat yang strategis.
b. Penjualan Pribadi (Personal selling) merupakan kegiatan perusahaan untuk
melakukan kontak langsung dengan calon konsumennya. Dengan kontak langsung
ini diharapkan akanterjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha
dengan calon konsumen yaitu. Yang termasuk dalam personal selling adalah door
to door, selling, mail order, telephoneselling, dan direct selling.
c. Promosi Penjualan (sales Promotion) merupakan kegiatan perusahaan untuk
menjajakanproduk yang dipasarkannya sedemikian rupa sehingga konsumen akan
mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan
tertentu, maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.
d. Publsitas (Pubilicity) merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh
perusahaan untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada
konsumen, agar mereka menjadi tahu,dan menyenangi produk yang
dipasarkannya, hal ini berbeda dengan promosi, dimana didalam melakukan
publisitas perusahaan tidak melakukan hal yang bersifat komersial. Publisitas
merupakan suatu alat promosi yang mampu membentuk opini masyarakat
secara tepat, sehingga sering disebut sebagai usaha untuk
"mensosialisasikan" atau"memasyarakatkan ".
Menurut Kotler (2003:33), mendifinikan “Promosi adalah komunikasi dari
pesan-pesan perusahaan yang didesain untuk menstulasi terjadinya kesadaran
(awareness), ketertarikan (interest) dan dengan tindakan pembelian (purchase) yang
dilakukan oleh pelanggan terhadap produk atau jasa perusahaan”.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa promosi merupakan proses
penyampaian pesan-pesan penting dari dari suatu produk dalam perusahaan untuk di
ketahui masyarakat umum.
b. Pemasok
Pemasok berfungsi untuk menyediakan sumber daya yang diperlukan oleh
perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasanya, seperti: Biaya pasokan,
Ketersediaan pasokan, Penundaan dan kelangkaan pasokan. Dimana Perusahaan
harus melakukan hubungan kerja sama yang baik dengan para pemasok sebagai
mitra kerjanya.
c. Perantara pemasaran (marketing intermediateries)
Perantara pemasaran (marketing intermediaries) adalah organisasi yang
membantu perusahaan mempromosikan, menjual dan mendistribusikan barang-
barangnya ke pembeli akhir; perantara pemasaran meliputi penjual perantara,
perusahaan distribusi fisik, agen jasa pemasaran dan perantara keuangan. Adapun
bagian-bagian dari perantara pemasaran adalah sebagai berikt:
d. Penjual perantara adalah perusahaan saluran distribusi yang membantu
perusahaan menemukan pelanggan atau melakukan penjualan untuk mereka
(pedagang grosir dan pengecer).
e. Perusahaan distribusi fisik adalah perusahaan yang membantu menyimpan dan
memindahkan barang-barang perusahaan dari titik asal ke tempat tujuan
(perusahaan pergudangan dan transportasi fisik).
f. Agen jasa pemasaran adalah firma riset pemasaran, agen periklanan,
perusahaan media, firma konsultan pemasaran, perusahaan pengelola program
promosi perusahaan; semua pihak yang membantu perusahaan menetapkan target
dan mempromosikan produknya pada pasar yang tepat.
g. Perantara keuangan meliputi bank, perusahaan kredit, perusahaan asuransi dan
bisnis yang membantu membiayai transaksi atau menjamin terhadap resiko yang
berhubungan dengan pembelian dan penjualan barang.
h. Pelanggan
Berikut ini beberapa tipe pelanggan:
1. Pasar Konsumen: terdiri dari perorangan dan keluarga yang membeli barang dan
jasa untuk konsumsi pribadi.
2. Pasar Bisnis: membeli barang atau jasa untuk pemrosesan lebih lanjut atau untuk
digunakan dalam proses produksi.
3. Pasar Penjual Perantara: membeli barang atau jasa untuk dijual kembali demi
mendapatkan laba.
4. Pasar Pemerintah: terdiri dari badan2 pemerintah yang membeli barang dan jasa
untuk menghasilkan pelayanan umum atau menyalurkan barang dan jasa ke pihak
lain yang membutuhkan
5. Pasar Internasional: terdiri dari para pembeli di negara lain, termasuk konsumen,
produsen, penjual perantara dan pemerintah.
6. Pesaing
Agar berhasil, perusahaan harus menyediakan nilai dan kepuasan pelanggan yang
lebih besar daripada pesaingnya. Perusahaan harus menempatkan penawarannya
secara kuat menghadapi penawaran pesaing dalam pikiran konsumen.
2. Lingkungan Makro
Merupakan kekuatan yang melingkupi dan berpengaruh secara langsung/ tidak
langsung terhadap perusahaan serta lingkungan mikro secara keseluruhan,meliputi:
Demografi, Ekonomi, Politik, Sosial, Budaya, Hukum, Teknologi, dan Alam.
a. Lingkungan Demografi: Demografi adalah studi kependudukan manusia
menyangkut ukuran, kepadatan, lokasi, usia, jenis kelamin, ras, lapangan kerja
dan data statistik lainnya. Ledakan pertumbuhan penduduk menyebabkan
peningkatan konsumsi sumber daya dan populasi. Ada pemasar yang
mengidentifikasikan lingkungan demografi berdasarkan pertumbuhan populasi
dan bauran usia populasi, pasar etnis, kelompok pendidikan dan pola rumah
tangga. Seperti contoh di buku Kottler (1997): ada marketer yang
mengidentifikasikan kelompok umur sebagai pasar sasaran antara lain:
– SKIPPIES : School Kids wit Income and Furchasing Power
– MOBYS : Mother Older, Babys Younger
– DINKS : Double Income, No Kids
– DEWKS : Dual Earners with Kids
– PUPPIES : Poor Urban Proffesionals
– WOOFS : Well-off Older Fols
b. Lingkungan Ekonomi: pasar membutuhkan daya beli dan beli tergantung pada
pendapatan, harga, tabungan, hutang dan ketersediaan kredit saat ini. Berikut ini
adalah Faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola pengeluaran
konsumen:
1. Trend saat ini
2. Perubahan pendapatan
3. Perubahan tingkat pendapatan
4. Kesadaran hidup hemat dan pola hidup konsumtif
5. Distribusi pendapatan
6. Kelas atas, kelas menengah, kelas pekerja, kelas bawah
7. Mengubah pola pengeluaran konsumen
8. Makanan, perumahan, transportasi menyerap sebagian besar pendapatan
keluarga.
9. Hukum Engel: perbedaan yang dicatat lebih dari satu abad yang lalu oleh
Ernst Engel tentang cara orang mengubah pengeluaran mereka terhadap
makanan, perumahan, transportasi, perawatan kesehatan dan kategori barang
serta jasa lain ketika pendapatan keluarga meningkat.
10. Lingkungan Alam: Sumber daya alam yang diperlukan sebagai masukan
bagi pemasar atau yang dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran. Yang harus
dicermati oleh perusahaan adalah kekurangan bahan baku, biaya energi yang
meningkat, tingkat polusi yang meningkat, Peningkatan intervensi
pemerintah dalam manajemen sumber daya alam, Strategi berwawasan
lingkungan, dan Kepedulian masyarakat terhadap isu lingkungan makin
besar.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapatlah kita mengambil kesimpulan bahwa sudah
layaknyalah perusahaan memiliki strategi pemasarannya sendiri sebelum mereka
menjalankan ataupun memasarkan produk /jasanya. Strategi pemasaran yang dibuat
hendaknya haruslah mempertimbangkan situasi dan keadaan perusahaan baik keadaan
intern perusahaan itu sendiri atau lingkungan mikro perusahaan, maupun keadaan
ekstern perusahaan atau yang dikenal dengan lingkungan makro perusahaan.
Perusahaan yang berjaya dan mampu mempertahankan serta meningkatkan lagi
penjualannya ditengah-tengah pesaingnya adalah perusahaan yang telah berhasil
menetapkan strategi pemasarannya serta strategi bersaingnya dengan tepat. Adapun
penentuan strategi bersaing hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan kepada
besar dan posisi masing-masing perusahaan dalam pasar. Karena perusahaan yang
besar mungkin dapat menerapkan strategi tertentu yang jelas tidak bisa dilakukan oleh
perusahaan kecil. Demikian pula sebaliknya, bukanlah menjadi sesuatu yang jarang
terjadi bahwa perusahaan kecil dengan strateginya sendiri mampu menghasilkan
tingkat keuntungan yang sama atau bahkan lebih baik daripada perusahaan besar.
Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan semua hal diatas, maka dapat
dipastikan perusahaan akan dapat menetukan dengan baik strategi pemasarannya serta
strategi bersaingnya, untuk tetap maju dan berkembang ditengah-tengah
persaingannya. Dalam bauran pemasaran terdapat empat variabel yang sangat penting
dalam strategi pemasaran, yaitu terdiri dari produk, harga, promosi dan tempat.
Keempat variabel itu diperlukan dalam bauran pemasaran dan keempat variabel ini
harus saling berkaitan satu sama lain. Hal ini bertujuan agar dapat mencapai tujuan dari
strategi pemasaran yang berupa keberhasilan menyeluruh. Yang sangat dipentingkan,
bahwa pemilihan pasar target dan pengembangan bauran pemasaran saling berkaitan.
Kedua kegiatan ini diputuskan bersama. Yang harus dibandingkan dengan tujuan
perusahaan adalah strategi bukan pasar target alternatif atau bauran pemasaran
alternatif.
Dari pembahasan makalah ini kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa
untuk dapat memenangkan persaingan dalam pemasaran terlebih dahulu manajemen
pemasaran harus mengetahui situasi apa yang sedang dialami oleh perusahaan sebelum
menentukan strategi apa yang yang cocok digunakan untuk menghadapi situasi
tersebut.
4.2 Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan antara lain:
Setap wirausahawan muda harus mengetahui cara menyusun strategi atau rencana
pemasaran yang benar. Sehingga calon-caon wirausahawan dapat melanjutkan
bisnisnya dengan baik dan berkelanjutan. Selain menyusun rencana bisnis,
wirausahawan juga harus mengetahui siklus daur ulang produk dan mengetahui apa
saja bauran pemasaran. Sehingga wirausahawan dapat mengambil keputusan yang
tepat disetiap langkahnya dalam menjalankan bisnis tersebut.
Dalam menghadapi persaingan pemasaran, penentuan strategi pemasaran sangat
penting dan hal ini juga harus ditunjang oleh manajer pemasar yang professional
dan memiliki kreatifitas yang tinggi. Jadi tempatkanlah manajemen pemasaran anda
sebagai bagian penting dalam perusahaan demi mencapai tujuan bisnis yaitu
profitabilitas yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA