JL. KEMUNING NO. 116 RT. 002 RW. 003 KEL. KEJAMBON, KEC.
Disusun Oleh :
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan
Kelayakan Apotek. Proposal ini disusun sebagai salah satu syarat bagi penyusun
juga kepada Ketua IAI Kota Tegal & Tim Verifikasi, yang telah meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran dalam mengarahkan dan memberikan bimbingan serta
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR…….....………………………………………………..ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG………………………………………………….…1
B. TUJUAN………….....………………………………………………….…2
BAB 2 ANALISA
A. IDENTITAS APOTIK……………………………………………………4
C. STRUKTUR ORGANISASI…..……………………………………….…
D. TENAGA KERJA…..…….………………………………………………5
F. ASPEK PEMASARAN……………...……………………………………7
G. ANALISIS SWOT……………...…………………………………………8
H. ANALISIS KEUANGAN……...…………………………………..……...9
BAB 3 PENUTUP………………………………………………………………15
PROPOSAL
APOTEK BAROKAH KOTA TEGAL
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut KepMenKes Nomor 1027/MenKes/SK/IX/2004, pengertian
apotek adalah tempat tertentu untuk melakukan pekerjaan kefarmasian,
penyaluran sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya kepada
masyarakat. Apotek memiliki fungsi sebagai tempat pengabdian apoteker
yang telah mengucapkan sumpah jabatan dan sebagai sarana farmasi untuk
melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan penyerahan obat
dan sarana penyaluran perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang
diperlukan masyarakat secara meluas dan merata. Sedangkan pengertian
Apoteker menurut KepMenKes Nomor 1027/MenKes/SK/IX/2004 adalah
sarjana farmasi yang telah lulus pendidikan profesi dan telah mengucapkan
sumpah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan berhak
melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai apoteker.
Dalam proses pendirian apotek, perlu dilakukan studi kelayakan
(feasibility study). Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah pendirian
apotek tersebut akan mendatangkan keuntungan atau kerugian atau untuk
menilai layak atau tidaknya suatu bangunan (dalam hal ini apotek) didirikan.
Satu hal yang tidak boleh dilupakan dalam studi kelayakan adalah prospek
pemasaran. Prospek pemasaran dituangkan dalam bentuk rencana anggaran
dan belanja apotek, selanjutnya diperhitungkan Pay Back Period (PBP) dan
Break Even Point (BEP) serta Return On Invesment (ROI).
Studi kelayakan pendirian apotek dibuat untuk memberikan gambaran
kepada pengambil keputusan bahwa apakah semua sumber daya yang ada dan
faktor-faktor berpengaruh lainnya dapat menunjang berdirinya apotek. Selain
beberapa persyaratan legal yang harus dipenuhi, studi kelayakan juga
mensyaratkan prospek pemasaran yang menjanjikan, yang dituangkan dalam
anggaran pendapatan dan biaya sampai dengan beberapa tahun ke depan.
B. TUJUAN
Tujuan pendirian apotek adalah :
1. Membantu pemerintah di bidang kesehatan khususnya dalam hal jasa
pelayanan obat dan perbekalan farmasi kepada masyarakat.
2. Sebagai tempat pengabdian profesi para apoteker dan asisten apoteker
dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada
masyarakat.
BAB II
ANALISA
A. IDENTITAS APOTEK
Nama Apotek : “BAROKAH”
Alamat Apotek : Jl. Kemuning No. 116 RT. 002 RW. 003
Kel. Kejambon, Kec. Tegal Timur – Kota
Tegal
Pemilik Sarana Apotek
Nama : Tn Achmad Firmansyah
Alamat : Jl. Kemuning No. 116 RT. 002 RW. 003
Kel. Kejambon, Kec. Tegal Timur – Kota
Tegal
Apoteker Pengelola Apotek
Nama : apt. Yuli Maulani Safitri, S.Farm
Alamat : Jl. Barokah RT. 15/04 Kel. Pesarean Kec.
Adiwerna Kab. Tegal
No. STRA : 19950704/STRA-ISTN/2021/270916
Tempat, tanggal lahir : Tegal, 04 Juli 1995
Lulusan : Program Studi Profesi Apoteker
Institut Sains dan Teknologi Nasional
Jakarta
Tanggal Lulus : 01 Maret 2021
D. TENAGA KERJA
Sumber daya manusia meliputi :
1) Apoteker Pengelola Apotek : 1 Orang
2) Tenaga Teknis Kefarmasian : 1 Orang
3) Tenaga Adminstrasi/ Kasir : 1 Orang
Masing-masing tenaga kerja mempunyai tugas berdasarkan job description
yang diberikan.
F. Aspek Pemasaran
1. Lokasi
Lokasi Apotek Barokah di Jl. Kemuning No. 116 RT. 002 RW. 003 Kel.
Kejambon, Kec. Tegal Timur – Kota Tegal
Pesaing
Jumlah Apotek terdekat ada 4 yaitu Apotek Tiga Utama (± 300 m),
Apotek Mugi Mantun (± 400 m), Apotek Nusa Indah (± 500 m), dan
Apotek Langon Sehat (± 900 m). Dengan melihat lokasi yang strategis
maka diharapkan Apotek Barokah dapat bersaing dengan apotek lainnya.
2. Strategi Pengembangan Apotek
Strategi yang ditempuh dalam rangka mengembangkan Apotek Barokah
antara lain:
1. Pharmaceutical care oleh Apoteker
2. Memberikan pelayanan yang baik, cepat, tepat dan ramah kepada
konsumen
3. Menyediakan layanan konsultasi baik secara langsung maupun lewat
telepon tanpa dipungut biaya
4. Menyediakan obat-obatan dan perbekalan farmasi lainnya yang
bermutu dan berkualitas dengan harga yang terjangkau
5. Memberikan informasi tentang obat yang benar dan tepat kepada
pasien, dokter dan tenaga kesehatan lainnya maupun kepada
masyarakat yang melakukan swamedikasi
6. Menjalin hubungan yang baik antara karyawan, menanamkan sikap
disiplin, bertanggung jawab dan inovatif kepada karyawan serta
menerapkan life-long learner
7. Pengelolaan barang sediaan farmasi dengan baik yaitu terpeliharanya
ketersediaan barang pencegahan barang rusak dan pencegahan barang
ED, sehingga menghindari kerugian apotek dan pasien
8. Tidak hanya melayani penjualan perbekalan farmasi tetapi
menyediakan komoditi lain seperti alat kesehatan, baby care,
kosmetik dan lain-lain.
3. Sarana dan Prasarana yang Dibutuhkan
Sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk apotek adalah :
1. Bangunan yang terdiri atas : Ruang penerimaan resep, ruang
peracikan, ruang tunggu pasien, Gudang, dan kamar kecil.
2. Peralatan penunjang peracikan : timbangan milligram dan gram,
mortir-stamper dll
3. Sarana penyimpanan obat dan bahan baku yang memadai dan standar
4. Lemari narkotik dan psikotropik
5. Sarana penerangan, sumber air, ventilasi, sanitasi, dan alat pemadam
kebakaran
6. Papan nama apotek
7. Perlengkapan administrasi, seperti : blangko salinan resep, etiket,
blangko kartu stok, dll
8. Buku-buku pendukung standar kefarmasian, UU narkotik dan
psikotropik, farmakope Ed.IV, ISO, MIMS dll.
G. Analisis SWOT
1. Strength (Kekuatan), meliputi :
Yang menjadi kekuatan kompetitif apotek baru yang akan didirikan
adalah sebagai berikut :
a. Apotek dengan konsep layanan patient oriented yang berbasis layanan
kefarmasian pharmaceutical care.
b. Lokasi yang strategis.
Dimana apotek tersebut berada di lokasi padat penduduk, ramai dilalui
kendaraan dan mudah di jangkau dari segala arah
c. Harga yang bersaing.
Dimana harga obat lebih murah jika dibandingkan dengan apotek lain.
d. Kelengkapan produk.
Dimana apotek ini tidak hanya menyediakan obat, tetapi menyediakan
produk kebutuhan lain, contohnya alat kesehatan, susu, perlengkapan
bayi dan perlengkapan kebutuhan wanita.
2. Weakness (Kelemahan), meliputi:
a. Keterbatasan waktu untuk membuka praktek selama 24 jam
b. Belum ada kerja sama dengan pelayanan kesehatan lain
c. Belum adanya praktek dokter spesialis
3. Opportunity (Kesempatan), meliputi:
a. Lokasi strategis
b. Pendapatan masyarakat tinggi yang mengakibatkan daya beli
masyarakat tinggi
4. Threat (Ancaman), meliputi:
a. Dokter cenderung buka apotek sendiri
b. Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.
c. Toko kelontong dan mini market yang juga menjual obat – obat bebas
(HV)
H. Analisi Keuangan
1. Permodalan
a. Modal Tetap
- Pengurusan Ijin Rp.
3.000.000,-
- Peralatan dan Perlengkapan Apotek
1. Etalase, Lemari Napsa, Kursi dll Rp.
30.000.000,-
2. Perlengkapan Administrasi Rp.
5.000.000,-
3. Mortir, Stamper, Gelas Ukur Rp.
2.000.000,-
4. Lain - Lain Rp.
20.000.000,-
Total Modal Tetap Rp.
60.000.000
b. Modal Operasional
- Biaya Tenaga Kerja Rp.
5.300.000,-
- Biaya Pembelian Obat Rp.
55.000.000,-
Total Modal Operasional Rp.
60.300.000,-
c. Modal Cadangan
- Modal Cadangan Rp.
10.000.000,-
d. Total Modal Apotek
- Modal Tetap Rp.
60.000.000,-
- Modal Operasional Rp.
60.300.000,-
- Modal Cadangan Rp.
10.000.000,-
Total Modal Apotek Rp.
130.300.000,-
2. Proyeksi Pengeluaran Rutin
a. Biaya Tetap Bulanan
- Biaya Tenaga Kerja
Apoteker penanggung Jawab Rp.
3.000.000,-
Asisten Apoteker (@ 1 Orang) Rp.
1.500.000,-
Karyawan umum (@1 Orang) Rp.
800.000,-
Rp.
5.300.000,-
- Biaya Lain – Lain
Listrik, Air Bersih, dll Rp.
1.500.000,-
Biaya Penyusutan dan pemeliharaan Rp.
500.000,-
Total Biaya Tetap Bulanan Rp.
2.000.000,-
3. Proyeksi Pendapatan
Proyeksi pendapatan dari penjualan yang telah diasumsikan dengan
tingkat pengambilan keuntungan 20% Penjualan Resep, 10% Obat
Bebas, 20 % OWA dan 10% penjualan produk farmasi lain dengan
rincian :
a. Proyeksi Pendapatan Tahun I
1) Penjualan Obat R/
Rp. 100.000 x 4 Resep/Bulan x 12 Bulan Rp.
4.800.000,-
2) Penjualan Obat Bebas
Rp. 500.000 x 30 Hari x 12 Bulan Rp.
180.000.000,-
3) Penjualan OWA
Rp. 400.000 x 30 Hari x 12 Bulan Rp.
144.000.000,-
4) Penjualan produk farmasi lain
Rp. 500.000 x 30 Hari x 12 Bulan Rp.
180.000.000,-
Rp.
508.800.000,-
b. Proyeksi Pengeluaran Rutin Tahun I
1) Pembelian Obat Resep (80% x 4.800.000) Rp.
3.840.000,-
2) Pembelian Obat Bebas (90% x 180.000.000) Rp.
162.000.000,-
3) Pembelian Obat OWA (80% x 144.000.000) Rp.
115.200.000 ,-
4) Pembelian Produk Farmasi Lain (90% x 180.000.000) Rp
162.000.000,-
5) Biaya Rutin/Tetap Pertahun Rp.
29.300.000,-
Rp.
472.340.000,-
1,25−1
HPP = 100% - x 100 % = 80 %
1,25
c. Perkiraan Profit Tahun I
Omset Tahun I = Rp. 508.800.000
HPP = Omset x HPP
= Rp. 508.800.000 x 80 %
= Rp. 407.040.000,-
Laba Kotor = Omset – HPP
= Rp. 508.800.000 - Rp. 407.040.000
= Rp. 101.760.000
Laba Bersih = Laba Kotor – Biaya Tetap/ Rutin Pertahun
= Rp. 101.760.000 – Rp. 29.300.000
= Rp. 72.460.000
PPH = Laba Bersih x 10%
= Rp. 72.460.000 x 10 %
= Rp. 7.246.000
Profit = Laba Bersih – PPH
= Rp. 72.460.000 – Rp. 7.246.000
= Rp. 65.214.000
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan Payback Periode (PP) dapat ditarik
kesimpulan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian
modal dengan perolehan laba sebesar Rp 65.214.000/tahun yaitu
dalam waktu 2 tahun.
b. Analisis Return Of Invesment (ROI)
Adalah pengukuran besaran tingkat return (%) yang akaan diperoleh
selama periode investasi dengan cara membandingkan jumlah nilai
laba bersih pertahun dengan nilai Investasi.
ROI = Laba Bersih/Total Investasi X 100%
Laba Bersih Rp . 65.214 .000
ROI = Total Investasi = Rp . 130.3 00.000 x 100 % =
50%
Kesimpulan :
Proyek layak dilaksanakan karena ROI yang diperoleh yaitu 50%
lebih besar dari Bunga pinjaman kredit yang ditetapkan maka proyek
tersebut layak dilaksanakan.
c. Analisis Break Even Point (BEP)
BEP adalah suatu titik yang menggambarkan bahwa keadaan kinerja
apotek berada pada posisi yang tidak memperoleh keuntungan dan
juga tidak memperoleh kerugian. Posisi keadaan kinerja apotek
seperti ini disebut sebagai posisi titik pulang pokok atau titik impas.
1
BEP= ×biaya tetap
1−biayaVariabel / pendapatan
1
BEP = x Rp 60.000.000
1 - 472.340.000 / 508 . 8 00 .000
= 856.800.000/tahun
= 71.400.000/bulan
= 2.380.000/hari
Jadi, BEP terjadi pada penjualan sebesar Rp 2.380.000/hari
merupakan titik impas apotek. Pada penjualan melebihi Rp
2.380.000/hari maka apotek mulai memperoleh keuntungan.
BAB III
PENUTUP