Anda di halaman 1dari 18

PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS

BAURAN PEMASARAN

Disusun Oleh:
1. Gevyma Tharis Iftikhor 21024010175
2. Melati Putri Desilva 21024010178
3. Reksa Dewa Prasetya 21024010181
4. Rachmawan Arifianto 21024010187
5. Adelia Kharisma Putri 21024010188

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA
TIMUR
SURABAYA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemasaran produk – produk pertanian atau agribisnis saat ini semakin diminati baik
dari perspektif pemasar maupun perspektif konsumen. Kemudahan dan fasilitas
pendukung seperti jasa pengiriman untuk memenuhi kebutuhan konsumen menjadi
peluang bisnis yang potensial untuk terus dikembangkan oleh para pemasar. Perubahan
gaya hidup konsumen saat ini yang mengarah kepada green living bahkan green buying
yang mendukung perkembangan gaya hidup sehat, lingkungan yang sehat dan bersih
telah meningkatkan kebutuhan – kebutuhan seperti aktivitas berkebun di rumah
meskipun dengan lahan terbatas seperti aktivitas urban farming. Pola perilaku
konsumen yang mengarah kepada green buying diantarnya dengan melakukan
pembelian produk – produk yang bermanfaat untuk lingkungan, contohnya, diprediksi
dipengaruhi oleh perilaku konsumen seperti sikap konsumen terhadap kepedulian
lingkungan. Program pemasaran yang dapat dilakukan melalui bauran pemasaran yang
meliputi produk, harga, lokasi, dan promosi perlu dikaji untuk menentukan strategi
pemasaran yang tepat dilakukan oleh perusahaan dan bagaimana mempengaruhi
perilaku konsumen terhadap model pemasaran dan produk yang dipasarkan.
Kesuksesan dari program pemasaran terkait dengan pemahaman perusahaan atau
pemasar terhadap perilaku konsumen dan merupakan hal yang esensial dipahami oleh
perusahaan atau pemasar dan menjadi representasi evaluasi konsumen terhadap
produk.Bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, lokasi, dan promosi
merupakan salah satu alat strategi pemasaran yang pada aplikasinya memerlukan
pemahaman mendalam dari perusahaan untuk mengkombinasikan faktorfaktor tersebut
untuk memaksimalkan kesuksesan aktivitas pemasaran perusahaan (Hintze, 2015).

Bauran pemasaran adalah serangkaian cara untuk mengkoordinir dari produk,


harga, tempat dan promosi – yang dierlukan perusahaan untuk menghasilkan reaksi
yang diinginkan di pasar sasaran. Bauran pemasaran (Marketing Mix) merupakan
kombinasi dari variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran. Hal
ini berarti, bauran pemasaran merupakan kumpulan-kumpulan variabel-variabel yang
dapat digunakan perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen, Sehingga
dengan adanya variable-variabel yang digunakan perusahaan maka akan menciptakan
suatu kombinasi yang memberikan hasil maksimal.

Selain itu, bauran pemasaran (marketing mix) juga memiliki pengertian yaitu
kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk
menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri
dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan
produknya. Berbagai kemungkinan ini dapat dikelompokkan menjadi empat variable
yang disebut dengan“empat P” Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat), dan
(Promosi) Promotion. Dengan kata lain, antara Product dan promotion adalah
komponen dari tawaran (offers), sedangkan place dan promotion adalah komponen dari
akses (acces). Karena itu, marketing mix yang dimaksud adalah bagaimana
mengintegrasikan tawaran dari perusahaan (company`s acces).

1.2 Tujuan
Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang macam-macam produk
agribisnis dan pengelompokannya serta satuan dan harga dari masing-masing produk
agribisnis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bauran Pemasaran


Bauran pemasaran terdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan oleh perusahaan
untuk mempengaruhi permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan. Bauran
pemasaran juga merupakan konsep yang paling utama dalam pemasaran. Menurut ririn
dan mastuti (2011) bauran pemasaran atau marketing mix merupakan tools bagi
marketer yang berupa program pemasaran yang mempertajam segmentasi, targeting,
dan positioning agar sukses. Menurut Kotler dan Amstrong (2012) bauran pemasaran
merupakan seperangkat alat pemasar yang digunakan perusahaan untuk terus menerus
mencapai tujuan peusahaannya di pasar sasaran. Menurut Sunyoto (2013) Bauran
pemasaran merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari
sistem pemasaan, variabel yang dapat dikendalikan perusahaan untuk mempengaruhi
reaksi para pembeli atau konsumen. Dari definisi diatas penulis dapat disimpulkan
bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang dipakai perusahaan
untuk mencapai tujuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen.

Menurut Kotler dan Keller (2016) bauran pemasaran terdapat seperangkat alat
pemasaran yang terbagi menjadi 4P yaitu Product (produk), Price (harga), Place
(tempat/ saluran distribusi) dan Promotion (promosi).

1. Product (produk)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan
keinginan dan kebutuhan, produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa,
pengalaman, acara-acara orang, tempat, property, organisasi dan gagasan.
Atribut produk meliputi variasi produk, kualitas, desain, fitur, merek, kemasan,
ukuran, pelayanan, garansi dan imbalan.
2. Price (harga)
Harga adalah salah satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan
dan yang lain menghasilkan biaya (cost). Atribut harga meliputi daftar harga, diskon,
potongan harga khusus, periode pembayaran, dan syarat kredit.

3. Place (tempat/saluran distribusi)


Tempat didefinisikan sebagai aktivitas perusahaan agar produk mudah didapatkan
pelanggan sasarannya.Artinya, variabel saluran distribusi atau place tidak hanya
menekankan pada lokasi tersebut dicapai. Lokasi perusahaan yang strategis merupakan
kunci dari kemampuan perusahaan untuk menarik konsumen.Saluran distribusi
meliputi cakupan layanan, pengelompokan, lokasi, persediaan dan transportasi.

4. Promotion (promosi)
Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mendorong
konsumen agar melakukan pembelian produk. Promosi merupakan aktivitas yang
mengkomunikasikan keunggulan produk serta membujuk pasar sasaran untuk
membelinya.
2.2 Product (Produk)
Menurut Kotler dan Keller (2016) produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen.
Sedangkan menurut Swastha dan Sukotjo (2016) produk adalah sifat yang kompleks
baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise
perusahaan dan pengecer, pelayanan pengusaha dan pengecer, yang diterima oleh
pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya.Sedangkan menurut Saladin
(2016) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian dibeli, dipegunakan, atau dikonsumsi, dan yang dapat
memuaskan keinginan dan kebutuhan. Dari idefinisi diatas dapat diambil kesimpulan
produk merupakan suatu barang maupun jasa yang diproduksi perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

2.3 Price (Harga)


Menurut Kotler dan Keller (2016) harga merupakan keseluruhan nilai yang
ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap
sebuah produk atau jasa. Sedangkan menurut Tjiptono (2015) harga merupakan satuan
moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar
memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang dan jasa. Dari pendapat
diatas dapat ditarik kesimpulan harga merupakan pengorbanan yang dikeluarka untuk
mendapatkan suatu barang ataupun jasa demi memenuhi kebutuhan ataupun keinginan.

2.4 Place (Tempat)


Menurut Tjiptono (2014) Saluran distribusi merupakan serangkaian partisipan
organisasional yang merupakan semua fungsi yang dibutuhkan untuk menyampaikan
produk atau jasa dari penjual ke pembeli akhir. Sedangkan menurut Etzel (2013)
Saluran distribusi terdiri dari serangkaian lembaga yang melakukan semua kegiatan
yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemilikannya dari produsen ke
konsumen atau pemakai bisnis. Sehingga dapat disimpulkan saluran distribusi
merupakan alur proses kegiatan penyampain suatu produk dari produsen sampai
konsumen akhir.
2.5 Promotion (Promosi)
Promosi merupakan bagian dari pemasaran yang merupakan aktivitas untuk
mempengaruhi pelanggan atau calon tertentu untuk membeli poduk atau agar
pelanggan tetap menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut. Menurut
Alma (2014) promosi adalah sejenis komunkasi yang memberi penjelasan yang
meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa. Menurut Rambat lupiyoadi
(2013) promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat
penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk/jasa. Sedangkan
menurut julian cummins dalam buku kotler dan keller (2009) promosi merupakan
serangkaian teknik yang digunakan untuk mencapai sasaran penjualan aau pemasaran
dengan penggunaan biaya yang efektif, dengan memberikan nilai tambah pada produk
atau jasa baik kepada perantara atau pemakai langsung,biayanya tidak dibatasi dalam
jangka waktu tertentu.
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

1.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Pemasaran Agribisnis “Bauran Pemasaran” ini dilakukan pada hari
Minggu, 12 Maret 2023 di Pasar Krukah pukul 06.30 WIB dan Superindo Manukan
pukul 16.00 WIB, Surabaya, Jawa Timur.

1.2 Alat dan Bahan

1.2.1 Alat

Alat yang digunakan pada praktikum Acara II “Bauran Pemasaran” adalah

1. Ponsel
2. Alat tulis
3. Buku catatan

1.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum Acara II “Bauran Pemasaran” adalah

1. Modul praktikum Pemasaran Agribisnis

3.3 Cara Kerja


Adapun Teknis Pelaksanaan Praktikum Pemasaran Agribisnis adalah sebagai
berikut :

1. Membuat dan mengelompokkan pertanyaan mengenai harga jual barang yang


terdapat di pasar kepada para pedagang
2. Mengunjungi pasar tradisional dan pasar modern yang ada
3. Mengamati harga jual macam-macam produk agribisnis yang dijual di pasar
tersebut
4. Menanyakan harga satuan dari masing-masing produk dan mencatatnya
5. Mengamati perilaku penjual dan pembeli dalam memasarkan produknya
6. Mencatat hasil dari pengamatan di pasar tersebut mulai dari produk, harga,
distribusi, dan promosi
7. Menganalisa perbandingan antara harga dari produk serupa yang dijual di pasar
tradisional dan pasar modern.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel Perbedaan Harga Pasar Tradisional dan Pasar Modern

Item Pasar Tradisional Pasar Modern


(Harga) (Harga)
Ayam Rp. 30.000/kg Rp. 65.000/kg
Daging Rp. 114.000/kg Rp. 134.900/kg
Apel Fuji Rp. 35.000/kg Rp. 70.000/kg
Pisang Rp. 20.000/kg Rp. 27.500/kg
Cabai Rp. 80.000/kg Rp. 112.900/kg
Tomat Rp. 12.000/kg Rp. 32.000/kg
Sawi Rp. 10.000/kg Rp. 14.500/kg
Kentang Rp. 12.000/kg Rp. 38.900/kg
Bawang Merah Rp. 30.000/kg Rp. 46.500/kg
Kecambah Rp. 10.000/kg Rp. 14.900/kg
Kacang Tanah Rp. 35.000/kg Rp. 35.500/kg
Jahe Rp. 20.000/kg Rp. 128.550/kg
Ketumbar Rp. 25.000/kg Rp. 35.000/kg
Sarden Rp. 20.000/425gr Rp. 26.500/425gr
Pocari Sweat Rp. 5.500/350ml Rp. 6.990/350ml
4.2 Pembahasan
Pemasaran menjadi salah satu aspek yang mendorong meningkatnya volume
penjualan suatu perusahaan sehingga tujuan perusahaan tercapai. Konsumen seringkali
mengambil keputusan pembelian dengan melihat aspek pemasaran dari suatu barang
atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan barang atau jasa (Nurmi, 2019). Untuk
menarik minat konsumen, upaya yang dilakukan yakni perbaikan sistem bauran
pemasaran yang lebih efektif. Dari tabel hasil di atas bisa dilihat perbedaan harga
produk yang ada di pasar tradisional dan pasar modern. Produk yang dijual beragam
mulai dari sayur,buah-buahan hingga produk olahan setengah jadi. Ada beberapa
perbedaan cara pemasaran di pasar tradisional dan pasar modern seperti, tempat produk
yang diperoleh, harga, cara distribusinya, dan cara promosi.

Produk yang diperoleh penjual di pasar tradisional biasanya dari pemasok


(tangan pertama) atau bahkan produksinya sendiri, para penjual di pasar tradisional
tidak membuat produk yg dijual awet seharian seperti produk didapatkan saat dini hari
langsung dijual hingga siang hari saja. Produk di pasar tradisional terkadang tidak
memakai kemasan , menjual produk dengan apa adanya jika ada yang beli baru dikasih
kemasan seperti kresek. Sistem jual beli di pasar tradisional lebih disukai para
pengunjung karna bisa tawar menawar hingga mendapatkan harga terbaik menurut
pengunjung jadi harga bisa lebih fleksibel juga dan interaksi antar pengunjung dan
pedagang bisa lebih luwes atau bisa dikatakan lebih dekat untuk berkenalan jika sering
beli ditempat tersebut biasanya bisa mendapat harga potongan atau diskon karna sudah
kenal dengan pedagangnya. Pelayanan yang sederhana di pasar tradisional dilakukan
penjual dengan memamerkan produk apa adanya dan melakukan transaksi jual beli
secara manual seperti proses menghitung barang yang diibeli konsumen secara
sederhana dengan menggunakan kalkulator. Cara penjual menggait pembelj dengan
cara berteriak-teriak agar pembeli tau penjual tersebut menjual produk apa.

Pasara modern mendapat produk dari produsen tetapi proses pengiriman dan
pengemasan dari produsen lebih aman dan terjaga sehingga harga jual di pasar modern
lebih mahal dari pasar tradisional. Produk yang dijual menggunakan kemasan yang
higenis dan agar awet beberapa hari bertujuan agar tidak cepat busuk. Di pasar modern
tidak ada interaksi antar penjual dan pengunjung jadi penjual tidak bisa bertanya-tanya
tentang produknya. Sistem di pasar modern lebih tertata untuk mengadakan promosi
produknya biasanya pada tanggal tertentu mengadakan diskon tidak seperti di pasar
tradisional yang sesuka hati penjualnya, di pasar modern tidak bisa tawar menawar
karna harga yang diberikan sudah ditetapkan. Pelayanan di pasar modern lebih mudah
karna sudah tertera harga di label kemasan dan tinggal membayar dengan harga
tersebut. Cara promosi pasar modern biasanya menyebar brosur dijalan atau diberikan
ke orang-orang yang berlalu lalang dijalan. Di pasar modern sistem pembayarannya
melalu kasir dan hanya scan label harga lalu mendapat struk.

Kelompok daging/ikan yang dipilih adalah ayam dan daging sapi. Pelayanan
yang diberikan di pasar tradisional berdasarkan yang kita amati tidak ramah serta
pedagang yang seenaknya sendiri (tidak menyesuaikan dengan urutan pemesanan).
Sedangkan di pasar modern yaitu sebuah tempat penjualan barang dari berbagai macam
produk dalam satu ruangan yang menganut operasi swalayan (pelayanan sendiri),
volume barang tinggi, laba sedikit, biaya rendah. Pasar ini secara relative besar
dirancang untuk melayani kebutuhan-kebutuhan konsumen seluruhnya. Ayam dan
daging sapi di pasar modern Superindo relative mahal karena dengan adanya dimensi
pelayanan Tangibles (fasilitas fisik) meliput fasilitas tempat parkir, fasilitas gedung,
tata letak, dan tampilan barang, kenyamanan fasilitas fisik, peralatan, dan perlengkapan
yang modern dan akses meliputi memberikan atau menyediakan keinginan pelanggan
dan pelayanan mudah dihubungi sehingga harga yang ditawarkan menunjukkan bahwa
di pasar tradisional memang lebih relatif murah daripada di pasar modern. Dapat
dibuktikan dengan harga ayam di pasar tradisional hanya Rp. 30.000/kg sedangkan di
pasar modern Rp. 65.000/kg sehingga selisih antara harga pada pasar tradisional dan
modern pada ayam kurang lebih Rp. 35.000. Pada daging sapi di pasar tradisional
hanya Rp. 114.000/kg sedangkan di pasar modern mencapai Rp. 134.900/kg sehingga
selisih antara harga pada pasar tradisional dan modern pada daging sapi kurang lebih
Rp. 20.900.
Kelompok buah-buahan salah satunya yaitu apel fuji pada pasar tradsional
memiliki harga Rp. 35.000/kg dan pisang dengan harga Rp. 20.000/kg dengan kualitas
pelayanan yang kurang ramah, berbeda halnya dengan pasar modern yang menjual apel
fuji dengan harga Rp. 70.000/kg dan pisang dengan harga Rp. 27.500/ kg.

Perbedaan harga di pasar tradisional dan modern tidak terlalu jauh yakni sekitar
Rp. 7.500 dan Rp. 35.000 dengan pelayanan yang understanding to customer
(memahami pelanggan) yaitu mengerti dan memahami kebutuhan dari pelanggan.
Security (keamanan) yang memberikan rasa nyaman dan membebaskan dari segala
risiko atau keragu-raguan pelanggan, tentunya hal itu membuat perbedaan yang tidak
jauh beda karena harga juga akan mempengaruhi tingkat kualitas pelayanannya.
Kelompok sayur-sayuran yang telah dipilih adalah cabai, sawi dan tomat. Harga sayur
cabai di pasar tradisional dijual dengan harga Rp. 80.000/kg, sawi dengan harga Rp.
10.000/kg, dan tomat dengan harga Rp. 12.000/kg. Pelayanan yang diberikan Courtesy
(kesopanan) meliputi penghargaan, bijaksana, dan keramahan pelayanan. Pada pasar
Modern Superindo cabai dijual dengan harga Rp. 112.900/kg, sawi dengan harga
Rp.14.500/kg, dan tomat dengan harga Rp. 32.000/ kg. Pelayanan yang understanding
to customer (memahami pelanggan) yaitu mengerti dan memahami kebutuhan dari
pelanggan serta security (keamanan) yaitu memberikan rasa nyaman dan
membebaskan dari segala risiko atau keragu-raguan pelanggan.

Kelompok umbi-umbian merupakan salah satu sumber utama karbohidrat.


Umbi adalah akar tanaman yang telah termodifikasi menjadi organ penyimpan
cadangan makanan. Bawang merah dan kentang umumnya masyarakat
memanfaatkannya sebagai bumbu masak dan pengobatan tradisi. Bawang merah yang
dijual di pasar tradisional hanya Rp. 30.000/kg dan kentang dengan harga Rp.
12.000/kg. Sedangkan di pasar modern Superindo yaitu kentang Rp. 38.900/kg dan
bawang merah Rp. 46.500/kg. Pelayanan di dalam pasar modern yang sangat
memuaskan Courtesy (kesopanan) meliputi penghargaan. Serta dengan dimensi
pelayanan yang Tangibles (fasilitas fisik) meliput fasilitas tempat parkir, fasilitas
gedung, tata letak, dan tampilan barang, kenyamanan fasilitas fisik, peralatan, dan
perlengkapan yang modern.

Kelompok biji-bijian salah satunya yaitu kecambah dan kacang tanah di pasar
tradisional harga kecambah hanya Rp. 10.000/kg dan kacang tanah hanya Rp. 35.000
dengan pelayanan yang ramah dan sangat welcome saat kami tanya mengenai harga
dari kecambah dan kacang tanah tersebut dikatakan juga dengan dimensi pelayanan
yang Communication meliputi komunikasi yang baik dan bisa mendengarkan pendapat
pelanggan, Responsiveness (responsif) yaitu membantu dengan segera memecahkan
masalah dan Courtesy (kesopanan) meliputi kesopanan, penghargaan, bijaksana, dan
keramahan pelayanan. Sedangkan di Superindo menjual kecambah dengan harga yaitu
Rp. 14.900/kg dan kacang tanah seharga Rp. 35.500/100gr. Dengan pelayanan yang
understanding to customer (memahami pelanggan) yaitu mengerti dan memahami
kebutuhan dari pelanggan.

Kelompok bumbu dapur, bumbu dapur adalah zat yang umumnya berasal dari
tanaman beraroma yang ditambahkan pada masakan yang bertujuan untuk
menyedapkan makanan. Bumbu berfungsi untuk memeberikan makanan lebih enak
rasanya (Pratiwi E, 2022). Pasar tradisional menjual bumbu dapur jahe dengan harga
20.000/kg dan ketumbar dengan harga 25.000/kg dengan pelayanan yang ramah
dengan dimensi pelayanan yang Understanding to customer (memahami pelanggan)
yaitu mengerti dan memahami kebutuhan dari pelanggan. Pada pasar Modern
Superindo menjual jahe dengan harga Rp. 128.550/kg dan ketumbar seharga Rp.
35.000/kg dengan kualitas pelayanan yang baik dengan dimensi pelayanan angibles
(fasilitas fisik) meliput fasilitas tempat parkir, fasilitas gedung, tata letak, dan tampilan
barang, kenyamanan fasilitas fisik, peralatan, dan perlengkapan yang modern.
Kelompok makanan jadi/olahan salah satunya yaitu sarden, pada pasar tradisional
harga sarden dijual dengan Rp. 20.000/425gr dengan pelayanan yang ramah dengan
menawarkan harga yang lebih murah dengan dimensi pelayanan yang akses meliputi
memberikan atau menyediakan keinginan pelanggan dan pelayanan mudah dihubungi.

Sedangkan pada pasar modern (Superindo) dijual dengan harga Rp.


26.500/425gr dengan pelayanan self service pengambilan produk secara mandiri oleh
konsumen dengan dimensi. Selisih harga sarden di pasar tradisional dan modern tidak
terlalu jauh hanya Rp. 6.500. Kelompok minuman Pocari Sweat harga 1 buah pocari
sweat di pasar tradisional dijual dengan harga Rp. 5.500/350 ml dengan pelayanan
pedagang yang ramah dengan dimensi pelayanan Courtesy (kesopanan) meliputi
kesopanan, penghargaan, bijaksana, dan keramahan pelayanan. Pada pasar modern
Superindo minuman Pocari Sweat ini dijual dengan harga Rp. 6.990/350 ml dengan
pelayanan yang self service menggunakan dimensi pelayanan yang meliputi fasilitas
tempat parkir, fasilitas gedung, tata letak, dan tampilan barang, kenyamanan fasilitas
fisik, peralatan, dan perlengkapan yang modern. Selisih harga tidak terlalu jauh hanya
Rp. 1.490.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Bauran pemasaran adalah kumpulan dari empat elemen utama yang berfungsi
untuk mempromosikan produk atau jasa kepada konsumen, yaitu produk
(product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion).
Dengan mengoptimalkan bauran pemasaran, bisnis dapat menginformasikan
produknya secara efektif, menarik minat konsumen, dan membangun citra
positif di pasar. Tujuan akhir dari bauran pemasaran adalah meningkatkan
penjualan dan pertumbuhan bisnis. Oleh karena itu, bauran pemasaran adalah
strategi pemasaran yang sangat penting bagi bisnis untuk memperkenalkan
produk atau jasa mereka kepada konsumen sehingga konsumen tertarik untuk
membeli produk atau jasa yang ditawarkan.
2. Pada hasil perbandingan harga di pasar tradisional lebih murah dibandingkan
dengan pasar modern. Seperti buah apel fuji, sayur tomat dan sawi, umbi
kentang, biji kacang tanah, olahan sarden, serta minuman pocari sweat.
3. Pada pasar modern Superindo relative mahal karena dengan adanya dimensi
pelayanan Tangibles (fasilitas fisik) seperti fasilitas tempat parkir, fasilitas
gedung, tata letak, dan tampilan barang, kenyamanan, peralatan, dan
perlengkapan yang modern dan akses meliputi memberikan atau menyediakan
keinginan pelanggan dan pelayanan mudah dihubungi.
DAFTAR PUSTAKA

Utami, H. N., & Firdaus, I. F. A. (2018). Pengaruh bauran pemasaran terhadap perilaku
online shopping: perspektif pemasaran agribisnis. Jurnal Ecodemica, 2(1),
136-146.
Nurhadi, N. N. (2019). Manjemen Strategi Pemasaran Bauran (Marketing Mix)
Persepktif Ekonomi Syariah. HUMAN FALAH: Jurnal Studi Ekonomi dan
Bisnis Islam, 6(2).

Alma, Buchari. 2014. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: CV


Alfabeta.

Danang, Sunyoto. 2013. Edisi 13. Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta:


CAPS.

Djaslim, Saladin. 2016. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan,


dan Pengendalian. Edisi 3. Bandung.

Etzel. Michael J. Walker J.W., Stanton, W.J. 2013.Marketing, Edisi ke-12.New


York,USA: McGraw-Hill Irwin.

Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, 2012.Marketing Managemen 13. New Jersey :
Pearson Prentice Hall,Inc.

Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, 2016. Marketing Managemen, 15th Edition,
Pearson Education, Inc.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.2009. Jilid 1.Edisi 12,Manajemen Pemasaran, ,
dialih bahasakan oleh Benjamin Molan. Jakarta: PT Indeks.

Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani. 2013. Edisi 2. Manajemen Pemasaran Jasa.


Jakarta: Salemba Empat.

Ririn Tri Ratnasari, Mastuti H Aksa. 2011. Edisi 1. Teori dan Kasus Manajemen
Pemasaran Jasa.. Bogor. Ghalia Indonesia.
Swastha, Basu dan Ibnu Sukotjo. 2016. Edisi 2. Pengantar Bisnis Modern Pengantar
Ekonomi Perusahaan Modern. Yogyakarta: Liberty.

Tjiptono, Fandy. 2014.Edisi 4. Pemasaran Jasa – Prinsip, Penerapan, dan Penelitian,


Andi Offset, Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy. 2015 .Edisi 3.Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi offset.

Anda mungkin juga menyukai