Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN KONSUMEN ROTI AGUNG DI SUNGAI SIPAI MARTAPURA

Sustinawati Nasyikin
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Achmad Yani Banjarmasin
E-mail: sustinawati0406@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh Marketing Mix yang terdiri dari
variabel produk, harga, promosi, dan distribusi terhadap keputusan pembelian Roti
Agung. Populasi dalam penelitian sebanyak 710 orang, dengan sampel sebanyak 80
responden. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan persamaan regresi berganda yaitu
Y = 10,233 + 0,679 X1 + 1,058 X2+ 0,618 X3 + 1.069 X4. Uji F di peroleh nilai
Fhitung 74,542 > Ftabel 2,494 artinya bahwa variabel marketing mix (X) berpengaruh secara
simultan dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Nilai uji t hitung pada ke empat
variabel lebih besar dari nilai ttabel maka dapat di simpulkan variabel produk, harga,
promosi, dan distribusi berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap keputusan
pembelian. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,788 artinya kemampuan variabel produk,
harga, promosi, dan distribusi sebesarnya 78,8% dapat menjelaskan variabel keputusan
pembelian konsumen, sedangkan sisanya sebesar 21,2% dijelaskan variabel lain.
Kata kunci: Marketing Mix, Keputusan Pembelian, Konsumen

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of the Marketing Mix consisting of
product, price, promotion, and distribution variables on purchasing decisions of Roti
Agung. The population in the study was 710 people, with a sample of 80 respondents.
The analytical method used is multiple linear regression analysis. Based on the results
of this study, it shows the multiple regression equation, namely
Y = 10.233 + 0.679 X1 + 1.058 X2 + 0.618 X3 + 1.069 X4. The F test shows that the
value of Fcount 74.542> Ftable 2.494 means that the marketing mix variable (X) has a
simultaneous and significant effect on purchasing decisions (Y). The t-test value on the
four variables is greater than the t-table value, so it can be concluded that product,
price, promotion, and distribution variables have a partial and significant effect on
purchasing decisions. The Adjusted R Square value of 0.788 means that the ability of
product, price, promotion and distribution variables is 78.8% which can explain
consumer purchasing decision variables, while the remaining 21.2% is explained by
other variables.
Keywords: Marketing Mix, Purchase Decisions, Consumer

1. PENDAHULUAN
Cara untuk menghadapi persaingan antar perusahaan yang semakin ketat.
Maka perusahaan harus menerapkan pemasaran yang baik agar perusahaan dapat
memenangkan pasar. Salah satu strategi dalam pemasaran yang diperlukan
perusahaan ialah marketing mix. Menurut Assauri (2018:198) marketing mix adalah
ikatan variabel atau aktivitas yang intinya dari sistem pemasaran. Variabel yang
terdapat dalam marketing mix yaitu produk, promosi, harga, dan distribusi.
Menurut Assauri (2018:200) produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan
kepada pasar untuk mendapatkan perhatian, dimiliki, dan digunakan. Menurut
Assauri (2018:223) harga merupakan unsur yang mendatangkan pendapatan bagi
perusahaan, karena produk yang dibeli konsumen. Menurut Assauri (2018:264)
promosi adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan guna memberikan informasi
dan memperkenalkan produk kepada konsumen melalui beberapa media. Menurut
Assauri (2018:233) Pendistribusian produk merupakan kegiatan perusahaan dalam
menyalurkan produknya sampai ketangan konsumen yang harus dipilih dan
dikelola untuk mengedarkan produk, serta untuk melayani pasar sasaran.
Berdasarkan hal ini, perusahaan mempertimbangkan konsumen sebagai
salah satu faktor terpenting dalam pasar, karena dengan memperhatikan kebutuhan
dan keinginan konsumen, perusahaan dapat memenangkan persaingan pasar.
Menurut Kotler dan Keller (2009:184) proses dari keputusan terdiri dari lima
tahapan yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan pembelian, dan perilaku pascapembelian. Perusahaan yang cerdas akan
memahami proses keputusan pembelian konsumen secara penuh semua pengalaman
dalam memilih, menggunakan, dan menyingkirkan produk.
Zaman modernisasi saat ini mengakibatkan perubahan perilaku manusia
dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Bidang usaha yang memenuhi
kebutuhan konsumen dan saat ini mulai berkembang adalah produk dibidang
makanan yaitu roti. Seiring dengan banyaknya inovasi jenis roti yang bermunculan,
menuntut perusahaan untuk membuat produk roti yang memenuhi keinginan dan
kebutuhan konsumen.
Salah satu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada diwilayah
Martapura adalah usaha Roti Agung yang berlokasi di Jalan Taruna Praja No 2 Rt
11 di Desa Sungai Sipai Martapura. Strategi produk yang dilakukan Roti Agung
dengan selalu berinovasi dalam bentuk maupun cita rasa baik dari ide dengan rasa
dan kualitas yang sudah ditentukan. Harga yang diterapkan Roti Agung bervariasi
dari Rp 2.500 hingga Rp 20.000. Promosi yang dilakukan oleh Roti Agung hanya
dari mulut ke mulut. Distribusi produknya dengan menitipkan diwarung atau kios,
dan menjualnya di toko sendiri.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui marketing mix Roti Agung,
untuk mengetahui keputusan pembelian konsumen Roti Agung, dan untuk
mengetahui besar pengaruh marketing mix Roti Agung terhadap keputusan
pembelian konsumen Roti Agung.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pengaruh variabel dari Marketing Mix(X) yang terdiri dari
Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), dan Distribusi (X4 ) secara simultan
terhadap Keputusan Pembelian (Y).
2. Bagaimanakah pengaruh variabel dari Marketing Mix (X) yang terdiri dari
Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), dan Distribusi (X4 ) secara parsial
terhadap Keputusan Pembelian (Y).
3. Variabel Marketing Mix apakah yang mempunyai pengaruh dominan terhadap
Keputusan Pembelian.

2. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah suatu kegiatan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan
menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Menurut Assauri (2018:5) pemasaran
tempat untuk produk yang disediakan dan disampaikan kepada orang pada tempat
dan waktu yang tepat serta dengan harga, promosi dan komunikasi yang tepat.
Menurut Abubakar (2018:3) pemasaran adalah faktor penting sistem keseluruhan
yang dilakukan sebagai proses menyampaikan produk untuk memuaskan
keinginan dan memenuhi kebutuhan konsumen.
B. Marketing Mix (Bauran Pemasaran)
Unsur strategi pemasaran adalah marketing mix. Menurut Assauri
(2018:198) marketing mix adalah ikatan variabel yang intinya dari sistem
pemasaran. Jadi marketing mix terdiri dari beberapa unsur yaitu produk, harga,
promosi, dan distribusi yang dikendalikan dan diterapkan perusahaan untuk
mempengaruhi konsumen dalam pasar sasaran.
a. Produk (Product)
Menurut Tjiptono (2015:231) produk adalah pemahaman subyektif
produsen atas sesuatu yang bisa di tawarkan sebagai usaha mencapai tujuan
perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Menurut
Assauri (2018:200) produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan untuk
mendapatkan perhatian konsumen. Strategi produk merupakan unsur yang
paling penting didalam marketing mix, dikatakan demikian karena unsur
kebijakan produk dapat mempengaruhi rencana pemasaran yang lainnya.
b. Harga (Price)
Menurut Swastha (2014:147) harga adalah jumlah uang yang
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah barang dan jasa. Menurut Assauri
(2018:223) harga merupakan unsur marketing mix yang mendatangkan
pendapatan bagi perusahaan. Jadi dapat di simpulkan bahwa harga merupakan
suatu cara bagi penjual untuk membedakan penawarannya dengan para
pesaing. Sehingga penetapan harga dapat dipertimbangkan sebagai dari
fungsi differensiasi barang dalam pemasaran.
c. Promosi (Promotion)
Menurut Assauri (2018:264) kegiatan promosi yang dilakukan
perusahaan guna memberikan informasi dan memperkenalkan produk kepada
konsumen melalui beberapa media sejalan dengan yang diterapkan dan
direncanakan akan dikendalikan secara efektif, dan diharapkan dapat
meningkatkan penjualan.
d. Distribusi (Distribution)
Menurut Assauri (2018:233) Distribusi adalah sesuatu yang harus
dipilih dan dikelola untuk metode penjualan yang digunakan untuk
mengedarkan produk, serta untuk melayani pasar sasaran, dan juga untuk
mengembangkan sistem distribusi untuk pengiriman produk secara fisik.
C. Keputusan Pembelian
Proses pengambilan keputusan pembelian merupakan tahapan penyelesaian
dalam memenuhi kemauan dan keperluan konsumen. Keputusan pembelian
merupakan pilihan konsumen terhadap beberapa merek yang ada didalam
kumpulan pilihan serta minat konsumen untuk membeli merek yang diminati.
Menurut Tjiptono (2015:53) keputusan pembelian yaitu sebuah proses dimana
konsumen mengenal masalah, mencari informasi tentang produk dan
mengevaluasi alternatif yang dapat menyelesaikan masalah yang kemudian
mengarah kepada keputusan pembelian.
Menurut Kotler dan Keller (2009:184) proses dari keputusan terdiri dari
lima tahapan yaitu:
a) Pengenalan Masalah (Problem Recognition)
Pengenalan masalah muncul ketika berada disuatu keadaan dimana terdapat
perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan keadaan yang sebenarnya
terjadi.
b) Pencarian Informasi (Information Search)
Pencarian informasi yaitu pembeli yang minatnya muncul keinginan untuk
mencari informasi yang lebih luas serta dapat memenuhi keperluan maka
konsumen bersedia membelinya.
c) Evaluasi Altenatif (Evaluation Of Alternatives)
Konsep proses evaluasi yaitu konsumen berusaha mencari manfaat tertentu dari
solusi produk, dan konsumen melihat masing-masing produk sebagai
sekelompok atribut dengan berbagai kemampuan.
d) Keputusan Pembelian (Purchase Decision)
Tahap ini konsumen mulai membentuk preferensi antar merek dalam kumpulan
pilihan. Konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian terhadap merek
yang paling disukai.
e) Perilaku Pasca Pembelian
Perilaku pasca pembelian adalah tahapan carapengambilan langkah pembeli
dimana pembeli mengambil tindakan lebih maju selepas pembelian
berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan.
D. Kerangka Pikiran
Kerangka pemikir dalam penelitian ini yaitu:

Gambar 1 Kerangka Pikir

Marketing Mix (X) Keterangan:


Pengaruh secara parsial

Produk (X1) Pengaruh secara simultan

Harga (X2)
Keputusan Pembelian
(Y)
Promosi (X3)

Distribusi (X4)

E. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikir dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
H0 : Diduga Marketing Mix tidak berpengaruh secara simultan dan signifikan
terhadap keputusan pembelian konsumen Roti Agung.
Ha : Diduga Marketing berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap
keputusan pembelian konsumen Roti Agung.
H01: Diduga Produk tidak berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap
keputusan pembelian konsumen Roti Agung.
Ha1: Diduga Produk berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen Roti Agung.
H02: Diduga Harga tidak berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap
keputusan pembelian konsumen Roti Agung.
Ha2: Diduga Harga berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen Roti Agung.
H03: Diduga Promosi tidak berpengaruh secara persial dan signifikan terhadap
keputusan pembelian konsumen Roti Agung.
Ha3: Diduga Promosi berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap
keputusan pembelian konsumen Roti Agung.
H04: Distribusi diduga tidak berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap
keputusan pembelian konsumen Roti Agung.
Ha4: Distribusi diduga berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap
keputusan pembelian produk roti pada konsumen Roti Agung.
3. METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini tergolong sebagai penelitian kuantitatif, karena mengolah data
sampel yang ada secara statistik. Jenis penelitian ini ialah penelitian kausal dan
menggunakan wawancara langsung dengan alat bantu kuesioner kepada
responden untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Penelitian kausal merupakan
penelitian yang menjelaskan hubungan yang mempengaruhi dan dipengaruhi dari
variabel yang diteliti. Variabel yang mempengaruhi adalah variabel bebas, dalam
penelitian ialah marketing mix yang terdiri dari produk (X1), harga (X2), promosi
(X3), dan distribusi (X4), sedangkan variabel yang terpengaruhi ialah variabel
terikat, dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian (Y).
B. Populasi
Menurut Sugiyono (2017:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah individu yang membeli
produk Roti Agung. Jumlah konsumen Roti Agung dalam bulan November inilah
yang akan di tetapkan untuk di jadikan populasi yaitu sebanyak 710 orang.
C. Sampel
Menurut Sugiyono (2017:118) sampel sebagai anggota populasi yang di
pilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili
populasi. Penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini menggunakan pendapat
dari Isaac Dan Michael, yaitu dengan rumus:
λ ². N . P . Q
s=
d ² ( N −1 ) + λ ². P . Q

Ukuran sampel dalam penelitian ini adalah :


(1 - 0,05) ² x 710 x 0,5 x 0.5 0,90 x 710 x 0,5 x 0.5
s= => s = =¿s
(0,05) ² (710 - 1 ) + (1 - 0,05) ² x 0,5 x 0.5 1,77+ 0,23
160
= => s = 80
2
jadi didapat sampel dalam penelitian ini berjumlah 80 responden.
D. Teknik Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability
sampling. Jenis non probability sampling yang digunakan adalah sampel
incidental karena merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,
yaitu siapa saja yang bertemu dengan peneliti secara tidak sengaja bisa dijadikan
sampel bila orang tersebut dirasa cocok sebagai sumber data. Dalam Penelitian ini
menggunakan dua sumber ialah data primer dan data sekunder.

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Uji Validitas
Seluruh item pertanyaan pada semua variabel penelitian menghasilkan nilai
corrected item total correlation yang nilainya lebih besar dari rtabel sehingga dapat
dikatakan bahwa item-item pertanyaan variabel dinyatakan valid.
B. Uji Reliabilitas
Diketahui bahwa besarnya nilai cronbach’s alpha pada setiap variabel
penelitian nilainya lebih besar dari 0,60, dengan demikian item-item pertanyaan
yang mengukur variabel penelitian dinyatakan memenuhi syarat reliabilitas.
C. Pengujian Asumsi Klasik
a) Uji Normalitas
Dari hasil pengujian normalitas menunjukkan bahwa titik-titik pada grafik
P-Plot berada tidak jauh dan terputus dari garis diagonal dapat disimpulkan
bahwa model regresi dinyatakan Lulus Uji Normalitas.
b) Uji Multikolinearitas
Hasil uji dapat diketahui bahwa nilai tolerance dari beberapa variabel
independent lebih dari 0,1 dan VIF yang di hasilkan masih di antara 1-10, jadi
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah multikolinieritas.
c) Uji Heteroskedastisitas
Pada sebaran data penelitian seperti yang tertera di buktikan bahwa titik–
titik data tidak mengumpul hanya diatas dan dibawah saja. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pada penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.
d) Uji Autokorelasi
Tabel 1
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb

Std. Error R
R Adjusted of the Square F Sig. F Durbin-
Model R Square R Square Estimate Change Change df1 df2 Change Watson
1 0.894a 0.799 0.788 3.52345 0.799 74.542 4 75 0.000 1.808
Sumber: Output SPSS Hasil Uji Estimasi Regresi (2020)
Output tabel 1 diatas, diketahui nilai DW 1,808 maka model tersebut
terbebas atau tidak terjadi autokorelasi.
D. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Dengan menggunakan program SPSS dan di peroleh hasil estimasi yaitu :
Tabel 2
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients


Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 10.233 4.198 2.438 0.017
Produk 0.679 0.191 0.232 3.556 0.001
Harga 1.058 0.282 0.342 3.754 0.000
Promosi 0.618 0.166 0.215 3.725 0.000
Distribusi 1.069 0.324 0.345 3.301 0.001
Sumber: Output SPSS Hasil Uji Estimasi Regresi (2020)
Pada tabel 2 di atas menunjukkan hasil estimasi berganda sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4
Y = 10,233 + 0,679 X1 + 1,058 X2+ 0,618 X3 + 1.069 X4
Analisis regresi dan pengujiannya adalah sebagai berikut:
1. a = nilai konstanta a sebesar 10,233 menunjukan jika tidak ada penambahan
variabel produk (X1), harga (X2), promosi (X3), dan distribusi (X4) maka
keputusan pembelian (Y) akan tetap sebesar 10,233.
2. b1= Nilai koefisien regresi sebesar 0,679 pada variabel produk (X1) maka
setiap penambahan satu satuan produk maka nilai keputusan pembelian (Y)
akan naik rata-rata sebesar 0,679.
3. b2 = Nilai koefisien regresi sebesar 1,058 pada variabel harga (X2) maka setiap
penambahan satu satuan harga maka nilai keputusan pembelian (Y) akan naik
rata-rata sebesar 1,058.
4. b3 = Nilai koefisien regresi sebesar 0,618 pada variabel promosi (X3) maka
setiap penambahan atau kenaikkan satu satuan promosi (X3) maka nilai
keputusan pembelian (Y) akan naik rata-rata sebesar 0,618.
5. b4 = Nilai koefisien regresi sebesar 1,069 pada variabel distribusi (X4) maka
setiap penambahan satu satuan distribusi (X4) maka nilai keputusan pembelian
(Y) akan naik rata-rata sebesar 1,069.
E. Pengujian Hipotesis
Uji Hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari
analisa data. Perhitungan uji F dan uji t dalam penelitian ini :
a) Uji F (Simultan)
Uji F digunakan untuk melihat apakah variabel bebas secara bersama-
sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Diketahui
perhitungan Ftabel pada pada tingkat signifikasi 5%, yaitu:
Ftabel = Derajat pembilang  k – 1 => 5 – 1 = 4, Derajat penyebut  n – k =>
80 – 5 = 75 maka Ftabel = 2,494. Dari tabel 1 di peroleh nilai Fhitung 74,542 >
Ftabel 2,494 artinya variabel marketing mix (X) berpengaruh secara simultan dan
signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).
b) Uji T (Parsial)
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel
bebas berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikat pada tingkat
kepercayaan 95% atau α = 5%. Diketahui perhitungan ttabel pada pada tingkat
signifikasi 5% dan derajat kebebasan df = n – k, yaitu: ttabel => df = n – k => 80
– 5 = 75 => maka ttabel = 1,992.
Pada tabel 2 di peroleh nilai thitung untuk ke empat variabel, yaitu:
1. Variabel produk (X1) dapat dilihat nilai thitung 3,556 > ttabel 1,992 artinya
bahwa variabel produk berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap
keputusan pembelian.
2. Variabel harga (X2) dapat dilihat nilai thitung 3,754 > ttabel 1,992 artinya
variabel harga berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap
keputusan pembelian.
3. Variabel promosi (X3) dapat dilihat nilai thitung sebesar 3,725 > ttabel 1,992
artinya bahwa variabel promosi berpengaruh secara parsial dan signifikan
terhadap keputusan pembelian.
4. Variabel distribusi (X4) dapat dilihat nilai thitung sebesar 3,301 > ttabel 1,992
artinya bahwa variabel distribusi berpengaruh secara parsial dan signifikan
terhadap keputusan pembelian.
F. Adjusted R Square(R2adj)
Nilai koefisien determinasi bisa dilihat pada tabel model summary yaitu
menggunakan adjusted r square, semakin mendekati 1, maka variabel bebas
berpengaruh terhadap variabel terikat. Berdasarkan pada tabel 1 nilai adjusted r
square adalah sebesar 0,788 atau 78,8%. Hal ini menunjukkan bahwa marketing
mix yang terdiri dari produk, harga, promosi, dan distribusi mempunyai pengaruh
atau mampu menjelaskan variasi dari variabel keputusan pembelian sebesar
78,8% dan sisanya 21,2% dipengaruhi atau di jelaskan oleh variabel lain.

5. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulan, bahwa:
1. Regresi linier berganda Y= 10,233+0,679 X1+1,058 X2+0,618 X3+1.069 X4.
2. Uji F di peroleh Fhitung 74,542 > Ftabel 2,494 dan uji signifikansi (sig) 0,000 <
0,05 yang dapat diartikan bahwa variabel marketing mix yang terdiri dari
produk, harga, promosi, dan distribusi mempunyai pengaruh yang simultan
dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen Roti Agung.
3. Hasil uji t untuk variabel produk (X1) menunjukkan nilai thitung 3,556 > ttabel
1,992 artinya variabel produk berpengaruh secara parsial dan signifikan
terhadap keputusan pembelian pada konsumen Roti Agung.
4. Hasil uji t untuk variabel harga (X2) menunjukkan nilai thitung 3,754 > ttabel
1,992 maka disimpulkan bahwa variabel harga berpengaruh secara parsial dan
signifikan terhadap keputusan pembelian pada konsumen Roti Agung.
5. Hasil uji t untuk variabel promosi (X3) menunjukkan nilai thitung 3,725 > ttabel
1,992 disimpulkan bahwa variabel promosi berpengaruh secara parsial dan
signifikan terhadap keputusan pembelian pada konsumen Roti Agung.
6. Hasil uji t untuk variabel distribusi (X4) menunjukkan nilai thitung 3,301 > ttabel
1,992 dapat disimpulkan bahwa variabel distribusi berpengaruh secara parsial
dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada konsumen Roti Agung.
7. Berdasarkan dari uji t dapat diketahui bahwa variabel harga (X 2) mempunyai
nilai thitung yang paling besar yaitu 3,754. Maka dari itu variabel harga (X2)
mempunyai pengaruh dominan, jadi semakin kuat variabel harga (X2) yang di
lakukan Roti Agung, maka konsumen akan melakukan keputusan pembelian
terhadap produk Roti Agung.
8. Hasil Adjusted R Square menunjukkan bahwa marketing mix yang terdiri dari
produk, harga, promosi, dan distribusi mempunyai pengaruh mampu
menjelaskan variasi dari variabel keputusan pembelian konsumen Roti Agung
sebesar 78,8% dan sisanya 21,2% dipengaruhi atau di jelaskan oleh variabel
lain yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen.
B. Saran
Ada beberapa saran yang bisa dijadikan masukkan bagi perusahaan, yaitu:
1. Pihak Roti Agung disarankan melakukan inovasi-inovasi dalam hal
penambahan rasa untuk menambahkan pilihan rasa roti bagi konsumen dan
meningkatkan pelayanan dalam pembuatan dan penyajian roti.
2. Pihak Roti Agung disarankan untuk membuka cabang dan melakukan
distribusi agar konsumen lebih mudah mendapatkan produk Roti Agung.
3. Pihak Roti Agung disarankan untuk mengoptimalkan promosi melalui
pemasaran langsung agar dapat menjangkau konsumen di berbagai daerah
khususnya di Kota Martapura dan sekitarnya serta mengkomunikasikan
produk Roti Agung melalui pemasaran secara luas.
4. Pihak Roti Agung disarankan untuk mengkaji perubahan trend makanan di
Kota Martapura yang dapat di aplikasikan pada produk Roti Agung.

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, Rusydi. Se., M.Si. 2018. Manajemen Pemasaran. Bandung: Alfabeta.


Alma, Buchari. 2018. Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa. Bandung:
Alfabeta.
Assauri, Sofjan. Mba, 2018.Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, Dan
Strategi. Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada.
Hermawan, Haris. 2015.Skripsi: Analisis Bauran Pemasaran Terhadap
Keputusan, Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen Dalam Pembelian Roti
Ceria Di Jember.(Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 31 No. 1 Agustus 2016).
Kotler, Philip Dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi
Ketiga Belas. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Natakusumah, Fiera Aryati. 2016. Pengaruh Bauran Pemasaran Roti Cari Rasa
Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Ina Cookies Bandung). (Jurnal
Manajemen Teori Dan Terapan Tahun 9. No. 1, April 2016).
Sanusi, Anwar. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, Dan R&D.Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. 2017. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sujarweni, V. Wiratna.2018. Statistika Untuk Bisnis & Ekonomi. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.
Sujarweni, V. Wiratna. 2015. SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press.
Sunyoto, Danang. 2018. Dasar–Dasar Manajemen Pemasaran: Konsep, Strategi,
Dan Kasus. Jakarta: Pt. Buku Seru.
Tjiptono, Fandy. 2015. Strategi Pemasaran: Promosi, Iklan, Media Sosial,
Kompetitif, Market, Distribusi, Pelanggan, Pasar, Branding, Produk,
Harga. Edisi Keempat. Yogyakarta: Andi.

Anda mungkin juga menyukai