Dede Aprisal1
Ringkasan
Dalam penelitian ini terdapat lima variabel yaitu variabel kualitas
produk (X1), harga (X2), promosi (X3), lokasi (X4) dan keputusan pembelian (Y).
tujuan Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel kualitas produk (X1),
harga (X2), promosi (X3), lokasi (X4) secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian (Y). hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa
variabel kualitas produk (X1), harga (X2), promosi (X3), lokasi (X4) secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). nilai koefisien
korelasi (R) menunjukan 71,1% bahwa tingkat hubugan antara variabel kualitas
produk (X1), harga (X2), promosi (X3),lokasi (X4) terhadap keputusan pembelian
(Y) berada pada tingkat hubungan yang kuat. penelitian ini untuk mengetahui dan
menguji pengaruh kualitas produk,harga,promosi dan lokasi terhadap keputusan
pembelian di great store samarinda. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
kuesioner sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan metode regresi
linier berganda. Pada uji determinasi (R2) terdapat pengaruh sebesar 71,1 %
dari variabel kualitas produk (X1), harga (X2), promosi (X3), lokasi (X4) terhadap
keputusan pembelian di great store. Sedangkan, sebanyak 28,9% dipengaruhi
oleh varibel lain yang tidak disertakan dalam penelitian. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah variabel kualitas produk (X1), harga (X2) promosi (X3),
lokasi (X4) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian di great store
samarinda. Berdasarakan kesimpulan yang telah dikemukakan tersebut peneliti
memberikan saran bahwa variabel kualitas produk (X1) yang berpengaruh
dominan terhadap keputusan pembelian dengan demikian pihak perusahaan
perlu mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya sehingga konsumen
memiliki pengalaman yang menarik tertang produk. Untuk penelitian yang akan
datang disarankan untuk lebih memperdalam dan memperluas variabel-variabel
penelitian dan indikator penelitian.
Sama halnya dengan revolusi industri yang secara dramatis mempengaruhi sifat
manufaktur dalam abad ke 19, begitu pula dengan perubahan perdagangan eceran
mempengaruhi pembelian dalam abad ke 20, para pengecer mengejar inovasi
dalam keefektifan dan produktivitas dengan keagresifan dan semangat kompetitif
atau daya saing, tak terkecuali pada toko-toko yang menjual pakaian atau busana.
Kompetisi seperti ini mensyaratkan fokus pada bagaimana konsumen tersebut
membeli produk.
Ada dua kecenderungan yang sangat dramatis. Pertama adalah pertumbuhan
toko khusus lini terbatas, yang menonjolkan lini produk yang sempit tetapi
dengan banyak macam. Demikian kebutuhan pelanggan akan pelayanan dapat
dipenuhi secara pribadi, ini kerap disesuaikan dengan gaya hidup yang spesifik.
Kecenderungan yang kedua adalah pertumbuhan para pedagang masal. Mereka
memberikan daya tarik harga yang kuat berdasarkan penghematan yang
dihubungkan dengan swalayan dan efisiensi operasional, mereka juga
menawarkan banyak kepada para konsumen. Berdasarkan observasi atau
pengamatan terperangkap ditengah adalah tempat jual konvensional yang semakin
mengalami kesulitan bersaing dan mempertahankan usaha mereka tersebut.
Distribution Store atau distribution outlet (Distro), merupakan kata benda
yang merupakan gerai distribusi produk dari sebuah komunitas. Produk tersebut
merupakan bentuk fisikal dari representasi sebuah idiologi independent (Indie).
Secara eksplisit, distro bukan hanya sebagai alam benda saja akan tetapi dibalik
kehadirannya pada saat ini sebagai trend fashion generasi muda masa kini.
Semakin ketatnya persaingan, maka toko-toko pakaian atau busana yang ada,
para pelaku usaha berusaha menawarkan atau memanjakan konsumennya dengan
menerapkan strategi Marketing Mix (Bauran Pemasaran) seperti strategi produk,
strategi harga, peningkatan promosi serta strategi penentuan lokasi. Misalnya
untuk strategi produk diperlukan adanya penilaian konsumen terhadap produk
yang ditawarkan, khususnya kekuatan dan kelemahan dibanding kompetitor
(yaitu, penentuan posisi dan kualitas produk berdasarkan informasi segmen pasar)
dan informasi yang objektif terhadap kinerja produk yang nyata. Strategi harga
perlu diperhatikan reaksi atau tanggapan konsumen terhadap alternatif harga,
biaya produksi, harga yang ditawarkan pesaing, serta faktor hukum dan etika
lainnya meningkatkan fleksibilitas manajemen dalam penetapan harga. Untuk
strategi peningkatan promosi perlu memperhatikan strategi iklan, promosi
penjualan yang saat ini banyak melalui informasi internet, dan yang marak pada
saat ini promosi melalui sosial media misalnya promosi produk melalui BBM,
Whatsaap, Line, Facebook dan Instagram yang dilakukan pelaku usaha pada saat
ini Alasan dari pemilihan Distro Great Store Samarinda sebagai objek penelitian
adalah Distro Great Store merupakan suatu distro yang bediri sendiri
(Independent Store) yang berada di Kota Samarinda yang menjual berbagai
macam jenis pakaian dari Local Brand dan berada ditengah Kota Samarinda
ditunjang lokasi yang strategis sehingga menjadikan Distro Great Store
mengalami persaingan yang cukup tinggi, dan menyebabkan keberhasilan usaha.
815
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 815-826
816
Pengaruh kualitas produk,harga,promosi,lokasi terhadap keputusan pembelian(Dede)
2. Harga
Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan
pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan unsur lainnya
menimbulkan biaya (pengeluaran). Melalui strategi pendapatan harga dapat
membentuk citra (image) perusahaan, persepsi yang sering berlaku bahwa
harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi.
Penentuan harga adalah yang paling krusial dan sulit diantara unsur-unsur
dalam bauran pemasaran ritel lainnya, dan harga merupakan satu-satunya
unsur dalam pemasaran ritel yang akan mendatangkan laba rugi
3. Promosi
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program
pemasaran. Betapapun bagusnya suatu kualitas produk, bila konsumen belum
pernah mendengarnya atau tidak yakin produk tersebut akan berguna bagi
mereka, maka mereka tidak akan membelinya.
Menurut Payne (2000:151) Promosi adalah alat yang digunakan perusahaan
jasa untuk berkomunikasi dengan pasar sasaran. Dalam bauran komunikasi
terdapat variasi yang luas dari alternatif alat komunikasi dan promosi yang
dapat digunakan dalam suatu program komunikasi.
4. Lokasi
Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran pemasaran. Pada lokasi
yang tepat, sebuah gerai atau toko akan lebih sukses dibanding toko lainnya
yang berlokasi kurang strategis. Meskipun keduanya ada menjual produk yang
sama.
Pemilihan lokasi mempunyai fungsi yang strategis karena dapat ikut
menentukan tercapainya tujuan badan usaha. Lokasi adalah letak atau toko
pengecer pada daerah yang strategis sehingga dapat memaksimumkan laba
(Swasta dan Irawan,2003:339).
Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan salah satu komponen utama dari
perilaku konsumen. Suatu keputusan melibatkan pilihan diantara dua atau
lebih alternative tindakan atau perilaku. Pengertian mengenai perilaku
konsumen oleh perusahaan selaku produsen segitu penting dan perlu
diperhatikan lebih lanjut. Proses keputusan pembelian bukan sekedar
didasarkan pada berbagai faktor yang akan mempengaruhi pembeli, melainkan
didasarakan pada peranan dalam pembelian dan keputusan membeli.
Menurut Kotler (2002:251-252), yang dimaksud dengan keputusan
pembelian adalah suatu proses penyelesaian masalah yang terdiri dari
menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi,
penilaian sumber-sumber seleksi terhadap alternatif pembelian, keputusan
pembelian, dan perilaku setelah pembelian.
Menurut Tjiptono (2008:21) bahwa keputusan pembelian adalah sebuah
proses dimana konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi mengenai
produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing-masing
817
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 815-826
818
Pengaruh kualitas produk,harga,promosi,lokasi terhadap keputusan pembelian(Dede)
b1 b2 b3 b4 = Koefisien Regesi
Koefisien Korelasi (R)
Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui kuatnya hubungan
variabel independent secara bersama-sama terhadap variabel dependent.
Semakin besar nilai R, maka semakin kuat hubungan variabel independent
secara bersama-sama terhadap veriabel dependent.
Berikut rumus untung penghitungan koefisien korelasi menurut (Rangkuti,
2003:264)\
Koefisien Determinasi (R2)
Perhitungan determinasi parsial digunakan untuk mengukur besarnya
pengaruh antara dua variable atau lebih, semakin besar nilai R 2, maka semakin
besar pengaruh antara variabel yang tidak bebas dengan variable bebas. R 2 ini
mempunyai jangkauan antara 0 dan 1, semakin dekat ke 1 semakin besar
proporsi variabel bebas tersebut menjelaskan variabel tidak bebas.
Uji F (Simultan)
Uji F merupakan pengujian hipotesis guna mengetahui hubungan
antara lima variabel atau lebih dengan k menyatakan variabel bebas dan n
adalah ukuran sampel, uji F ini berdistribusi dengan pembilang dk = pembilang
k dan dk penyebut = (n – k 1), pada koefisisen determinasi berganda hasilnya
adalah positif karena menggunakan hasil pengkuadratan. Dimana:
K = jumlah variabel independen
N = banyaknya sampel
R2 = koefisien determinasi
dengan tingkat kesalahan 5 % kemudian dibandingkan dengan :
Apabila bila > , maka Ho ditolak dan Ha diterima
Apabila bila < , maka Ho diterima dan Ho ditolak
Uji t (Parsial)
Pengujian parsial ini digunakan untuk menguji apakah setiap koefisien
regresi variabel bebas mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel tidak
bebas, maka selanjutnya dapat dijelaskan variabel dimana diantara variabel
bebas terebut yang dominan berpengaruh terhadap variabel tidak bebas.
Dimana :
bi = koefisien kolerasi variabel i
Sb = standar error variabel i
Dengan menggunkan tingkat kesalahan, alpa ( ) tertentu 5% dan derajat
kebebasan (n – 1), kemudian dibandingkan dengan :
Apabila bila > , maka HO ditolak Ha diterima.
Apabila bila < , maka HO diterima Ha ditolak.
819
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 815-826
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
820
Pengaruh kualitas produk,harga,promosi,lokasi terhadap keputusan pembelian(Dede)
(X) dan keputusan pembelian (Y) yang dapat dilihat dari nilai R pada tebel di
bawah ini. Kemudian untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel
bebas menjelaskan variabel terikat dapat dilihat pada nilai R square pada tabel
di bawah ini.
Model Summaryb
Mod Adjusted R
el R R Square Square Std. Error of the Estimate
Total 16.826 99
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
b. Predictors: (Constant), X4, X2, X1, X3
Sumber : Data diolah
Berdasarkan perhitungan Ftabel diperoleh hasil sebesar 2,51 sedangkan Fhitung
sebesar 58,437 Jika dibandingkan dengan nilai Ftabel maka terlihat bahwa Fhitung
> Ftabel dan tingkat signifikansi diperoleh hasil 0,000 < 0,05 dengan demikian
menunjukan bahwa variabel independen yang terdiri dari Kualitas produk (X1),
821
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 815-826
822
Pengaruh kualitas produk,harga,promosi,lokasi terhadap keputusan pembelian(Dede)
terhadap variabel terikat dalam penelitian ini adalah 71,1%. Sedangkan sisanya
yaitu 28,9% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel penelitian.
Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi di atas dapat disimpulkan
bahwa variabel kualitas produk, harga, promosi dan lokasi, berpengaruh
terhadap keputusan pembelian di Graet Store samarinda. Dari analisis korelasi
diketahui bahwa tingkat hubungan antara kualitas produk, harga, promosi,
lokasi dan keputusan pembelian konsumen berada pada tingkat hubungan yang
kuat. Kemudian pada analisis determinasi diketahui besarnya pengaruh ekuitas
merek terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 71,1%, yang berarti
bahwa kontribusi variabel bebas terhadap naik turunya variabel terikat adalah
sebesar 71,1% dan sisanya sebesar 28,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
Berdasarkan perhitungan Ftabel diperoleh hasil sebesar 2,51 sedangkan
Fhitung sebesar 54,837 Jika dibandingkan dengan nilai Ftabel maka terlihat bahwa
Fhitung > Ftabel dan tingkat signifikansi diperoleh hasil 0,000 < 0,05 dengan
demikian menunjukan bahwa variabel independen yang terdiri dari kualitas
produk (X1), harga (X2), promosi (X3), lokasi (X4), secara bersama-sama
(simultan) mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen
Keputusan Pembelian sehingga dapat dinyatakan Hipotesis diterima .
Pada uji t menunjukkan bahwa dari keempat variabel independen tersebut
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen
pada Great Store Clothing Samarinda. Hal ini dibuktikan dengan nilai > dan
tingkat signifikansi < 0,05.
Variabel kualitas produk merupakan variabel yang memiliki pengaruh
yang lebih besar terhadap keputusan pembelian. Untuk lebih jelasnya, maka
akan dijelaskan mengenai pengaruh masing-masing variabel kualitas produk,
harga, promosi dan lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen sebagai
berikut.
1.Variabel Kualitas Produk (X1)
Nilai Sig. thitung menunjukkan bahwa variabel Kualitas produk (X1) sebesar
9.887 dengan nilai Sig. = 0.000. Karena thitung = 9.887> ttabel = 1.661 serta nilai
Sig. = 0.000<a = 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima. Artinya, variabel Kualitas produk (X1) secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian (Y)
2.Variabel Harga(X2)
Nilai Sig. thitung menunjukkan bahwa variabel Harga (X2) sebesar 8.234 dengan
nilai Sig. = 0.000. Karena thitung = 8.234 > ttabel = 1.661 serta nilai Sig. = 0.000
< a = 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
Artinya, variabel Harga (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian (Y).
823
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 815-826
Penutup
Dari hasil perhitungan uji F, Secara simultan atau bersama-sama variabel
kualitas produk, harga, promosi dan lokasi mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap keputusan pembelian di Great Store Samarinda.
Berdasarkan uji t Secara parsial variabel kualitas produk, harga, promosi
dan lokasi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian di
Great Store Samarinda.
Variabel kualitas produk, harga, promosi dan lokasi yang berpengaruh
dominan terhadap keputusan pembelian di Great Store samarinda adalah
variabel kualitas produk, yang mempenggaruhi keyakinan konsumen atas
keputusan pembelian melalui kelengkapan produk produk yang dimiliki
khusus oleh Great store, seperti produk yang ditawarkan misalnya pakaian dari
brand lokal, tas, topi, sandal, sepatu, gel rambut dan aksesoris yang mampu
memenuhi kebutuhan yang diinginkan konsumen. sehingga menciptakan
alasan yang kuat bagi konsumen untuk membeli di Great Store Samarinda
tersebut.
Untuk Perusahaan:
Berdasarakan hasil penelitian ini bahwa variabel Kualitas produk yang
berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian. Dengan demikian pihak
perusahaan perlu mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya dari
kualitas produk, bahan dan lain lain, lebih melengkapi jenis atau variasi pada
setiap merek serta ketersediaan ukuran dan jumlah produk yang memadai,
khususnya pada pakaian sebaiknya Great store lebih bias menyesuaikan
Lifestyle pada saat ini sesuai kebutuhan dan keinginan pelanggan, maka dimasa
yang akan datang mereka akan tertarik membeli produk tersebut.
Untuk Peneliti Selanjutnya:
Kemampuan prediksi dari keempat variabel independen terhadap
keputusan pembelian dalam penelitian ini sebesar 71,1% dan sisanya 28,9%
dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Maka untuk penelitian
824
Pengaruh kualitas produk,harga,promosi,lokasi terhadap keputusan pembelian(Dede)
Daftar Pustaka
Payne, Adrian, 2000. The Essence of Services Marketing : Alih Bahasa,
Fandy Tjiptono – Edisi II – Yogyakarta : Andi
Alma. Buchari, 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran jasa. Edisi
Revisi Bandung : Alfabeta
Assauri, Sofjan., 2004, Manajemen Pemasaran Modern : Dasar, Konsep
dan Strategi, edisi ke 5, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Swastha Basu dan Irawan, 2005. Asas-asas Marketing, Liberty, Yogyakarta.
Alam Buchari, 2002. Manajemen Pemasaran dan pemasaran Jasa. CV
Alvabeta : Bandung.
Oentoro Deliyantoro, SE., MM. Manajemen Pemasaran Modern,
Yogyakarta : Laksbang PRESSindo, Juli 2012
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poltik, 2015. Pedoman Penulisan Proposal
Skripsi. Samarinda : Universitas Mulawarman.
Ma’ruf, Hendri. 2005. Manajemen Ritel, Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama.
Umar, Husain. 2000. “Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”,
Jakarta, Raja Grafindo Persada.
J., K. R. Subramanyam, 2004. Financial Statement Analysis. The McGraw-
Hill Companies Inc., diterjemahkan oleh Yanivi S. Bachtiar
dan S. Nurwahyu Harahap. 2005. Analisis Laporan Keuangan.
Jakarta: Salemba Empat
Kasmir, 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi. PT
Raja Grafindo Persada, Jakarta
Kotler, Philip, dan Armstrong, 2004, Dasar-dasar Pemasaran, Edisi
Kesembilan, PT. Indeks, Jakarta.
Kotler, Philip & Armstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid I. Edisi
Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip, 2011. Manajemen pemasaran di Indonesia : Analisis,
perencanaan, implementasi dan pengendalian. Jakarta :
Penerbit Salemba Empat
Kuswadi, 2005. Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi
Keuangan dan Akuntansi biaya, Jakarta : PT. Elex Media
Komputindo.
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Kontrol Jilid I Erlangga, Jakarta
Soemarso S.R, 2000. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
825
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 815-826
826